PT. GIKEN
PRECISION KELOMPOK 6
BATAM
ANGELA MARELSI 4121901094
INDAH ADILLA 4121901111
VIESKA D’LAKSAONE 4121901118
SHEMA GANDIRA C.S 4121901119
02
BAB 1
Pendahuluan
Kegiatan Atau Aktivitas Apa Saja
Yang Merupakan Bagian Dari
Proses Operasi Dalam Perusahaan
Adapun kegiatan karyawan operator sehari-harinya yaitu mengecek barang produksi dan memastikan barang yang
diproduksi tidak ada yang reject. Karyawan dituntut agar dapat fokus dalam melakukan tugas, terutama dalam
mengecek barang yang diproduksi. Selanjutnya, ada dua jenis proses dalam kegiatan operasi, yaitu proses inti (core
process) dan proses pendukung (support process). Proses inti merupakan serangkaian kegiatan yang
menyampaikan nilai pada pelanggan. Manajer dan karyawan berinteraksi dengan pelanggan eksternal dan
membangun hubungan dengan mereka, mengembangkan produk dan jasa baru, berinteraksi dengan pemasok
eksternal, dan menghasilkan produk dan jasa atau pelayanan untuk pelanggan eksternal. Sementara itu,
proses pendukung memberikan sumber daya dan input yang penting ke dalam proses inti yang penting bagi
pengelolaan kegiatan perusahaan atau organisasi.
Mengapa Pengelolaan Proses
Operasi Penting Bagi Perusahaan
Manajemen operasi merupakan salah satu dari empat fungsi utama (operasi, keuangan, pemasaran, dan
sumber daya manusia) dalam perusahaan atau organisasi, dan secara terintegrasi melaksanakan bisnis dengan
ketiga fungsi lainnya. Oleh karena itu, dalam manajemen operasi perlu dipelajari bagaimana mengadakan
pengorganisasian untuk menghasilkan kegiatan yang produktif. Manajemen operasi juga perlu dipelajari
untuk mengetahui bagaimana menghasilkan produk dan jasa bagi masyarakat umumnya dan pelanggan
khususnya. Selain itu, dengan mempelajari manajemen operasi, dapat diketahui apa saja yang dikerjakan
oleh manajer. Dengan mengetahui apa yang dikerjakan manajer operasi maka dapat dikembangkankeahlian yang
penting untuk menjadi manajer operasi dan mengembangkan karierdi bidang operasi.
Mengapa Diperlukan Strategi
Dalam Mengelola Proses Operasi
Pada Perusahaan
Penerapan strategi yang tepat dan pengambilan keputusan yang hati-hati akan memungkinkan strategi lainnya dapat
tercapai. Pada umumnya ketiga cara tersebut sering diterapkan melalui enam strategi khusus. Melalui keseluruhan
strategi khusus ini, manajemen organisasi dapat meningkatkan produktivitas dan menghasilkan keunggulan persaingan
yang berkelanjutan.
Ketika menggunakan strategi dalam manajemen operasi, ini mengacu pada taktik perencanaan yang dapat membantu
melalui sumber daya yang dioptimalkan dan Irngembangan keunggulan kompetitif atas bisnis lain. Banyak strategi bisnis
termasuk konfigurasi rantai pasokan, penjualan, kapasitas untuk menyimpan uang, dan pemanfaatan sumber daya
manusia yang optimal.
Mengapa memilih studi kasus
yang akan diuraikan pada bab III
Alasan dalam memilih studi kasus merupakan alasan yang melandasi para anggota kelompok menentukan tema
ataupun judul penelitian yang akan dilakukan. Alasan peneliti mengambil penelitian ini yaitu:
BAB 11
Kajian Teori
manajemen operasi
Manajemen operasi adalah system manajemen untuk mengatur kegiatan produksi
atau operasi yang mengubah masukan atau input yang berupa energy material,
modal, tenaga kerja, informasi, menjadi output berupa barang dan jasa atau hal
yang diinginkan.
Strategi dalam proses operasi
Strategi operasi merupakan turunan dari strategi perusahaan yang menjabarkan strategi secara
keseluruhan dari visi dan misi perusahaan.
Menurut Olsen dan Eadi (1982), untuk memahami proses perumusan strategi dapat diklasifikasikan
dalam 5 kategori, yaitu :
1. Pernyataan misi dan tujuan.
2. Analisis dan scanning lingkungan.
3. Profil internal dan audit sumber daya.
4. Perumusan, evaluasi, pemilihan strategi.
5. Implementasi dan pengendalian rencana strategis.
Konsep peramalan
Dalam pengertian, peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap
satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Dalam praktiknya, peramalan merupakan
suatu perkiraan (guess) dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.
TUJUAN PERAMALAN
Menurut Pangestu Subagyo (1986: 1), peramalan bertujuan mendapatkan ramalan yang dapat
meminimumkan kesalahan meramal dan dapat diukur dengan Mean Absolute Percent Error (MAPE).
Konsep perencanaan kapasitas
dan aggregate
Ada dua padangan dalam memaknai “kapasitas”
1. Apabila dilihat dari pandangan bisnis, kapasitas merupakan jumlah output yang dapat dicapai oleh
sebuah sistem selama periode waktu tertentu.
2. Apabila dilihat dari sudut industri jasa, kapasitas dimaknai sebagai jumlah konsumen yang dapat
ditangani selama beberapa waktu.
Average
Capacity Lead Capacity Lag
Capacity
Strategy Strategy
Strategy
Konsep material requirement
planning (MRP)
Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu teknik yang digunakan untuk perencanaan dan pengendalian item
barang (komponen) yang tergantung (dependent) pada item ditingkat (level) yang lebih tinggi.
Perkembangan MRP terjadi sampai dengan 4 kali perkembangan dan tidak tertutup untuk masa yang akan datang.
Perkembangan tersebut yaitu :
1. Material Requirement Planning (MRP)
2. Material Requirement Planning II (MRP II)
3. Material Requirement Planning III (MRP III)
4. Material Requirement Planning 9000 (MRP 9000)
3 Inputan Yang Dibutuhkan Untuk Membangun Sistem MRP
2. fluctuation stock
persediaan yang diadakan untuk menghadapi permintaan yang tidak bisa diramalkan sebelumnya.
3. anticipation stock
persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan seperti mengantisipasi
pengaruh musim, yaitu ketika permintaan tinggi perusahaan tidak mampu menghasilkan sebanyak jumlah yang
dibutuhkan. Persediaan ini ditujukan untuk mengantisipasi kemungkinan sulitnya memperoleh bahan sehingga tidak
menggangu operasi perusahaan.
Manajemen persediaan adalah sistem manajemen ( merancang, mengeksekusi, dan mengevaluasi)
persediaan dengan instrumen kebijakan terkait dengan:
BAB III
Studi Kasus
Pengenalan perusahaan
Visi Perusahaan, “Mutu adalah Komitmen Kami” (Quality Is Our Commitment) kebijakan PT Giken
Precision Indonesia adalah sepenuhnya memperhatikan kepuasan pelanggan dengan cara mengikuti
persyaratan yang berlaku dan ditetapkan terus meningkatkan mutu untuk mencapai tujuan kualitas
kami. Seluruh karyawan bertanggung jawab atas kualitas kerjanya. Karena memahami perrsyaratan
tugas yang diterima.
Misi Perusahaan, “Mengurangi jumlah kerusakan, tidak ada tuntutan pelanggan, dan mengontrol
material yang terbuang berdasarkan hasil kinerja perusahaan.” (To reduce total reject rate, Zero
Customer Claim, and Control Material wastage on factory’s performance result).
Produk/jasa yang ditawarkan
01 02 03
Proses Auto SMT (Surface mounting technology) Proses Manual Insert
a. Loader
Bertugas untuk menyimpan dan memasukkan PCB satu per satu menuju proses selanjutnya (pencetak layar).
b. Proses printing
Mesin ini bertugas mencetakkan krim solder ke atas permukaan PCB sesuai dengan jumlah lubang di lapisan logamnya
untuk memasang maupun menempatkan pasta solder pada PCB .
f. Visual
Visual adalah suatu alat yang digunakan untuk pengecekan atau untuk melihat kesalahan (NG) Rangkaian pada PCB
dengan menggunakan microskop.
Proses Manual Insert Section (MI)
Pemasangan Komponen Catting
Solder Mesin Visual 1
Tunch Up Software
ICT FCT 1
Download Macromelt
LED Visual 2
Sensor FCT 2
Waier Packing
Strategi operasi perusahaan PT.
Giken Precision
Untuk strategi operasi PT. Giken Precision, dibagi dalam 4 langkah,
yaitu sebagai berikut:
1. Menganalisis 2. Menentukan
situasi strategi
4. Menentukan 3. Menyediakan
orientasi pertanyaan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI
1. Lingkungan masyarakat
2. Besarnya populasi, kepadatan penduduk, dan karakteristik masyarakat menjadi faktor dalam
mempertimbangkan suatu area perdagangan.
3. Basis ekonomi yang ada seperti industri daerah setempat, potensi pertumbuhan, fluktuasi karena
faktor musiman, dan fasilitas keuangan di daerah sekitar juga harus diperhatikan oleh pemilik
dalam memilih lokasi usahanya.
4. Suatu perusahaan juga senang berdekatan dengan pesaingnya.
5. Sumber daya meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek, dan bakat.
MODEL PERAMALAN PT.
Giken Precision
Pada perusahaan PT. Giken Precision, metode peramalan yang digunakan yaitu metode
kualitatif.
Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh keadaan nyata dilapangan
seperti pendapat langsung konsumen mengenai rencana pembelian, pendapat orang sudah
berpengalaman dalam kondisi pasar dan cerita pengalaman langsung sesama pemasar
dalam lapangan.
MRP PT. Giken Precision
PT. Giken Precision mengambil 4 langkah dalam proses MRP yaitu sebagai berikut:
1. Proses Netting
Netting adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan
kotor dengan keadaan persediaan (yang ada dalam persediaan dan yang sedang dipesan atau tinggal menunggu jadwal
penerimaan)
2. Proses Lotting
Proses lotting atau lot sizing adalah suatu teknik yang digunakan untuk menentukan besarnya kuantitas pesanan yang optimal
untuk masing-masing item bahan atau material.
3. Proses Offsetting
Langkah ini ditujukan untuk menentukan saat atau periode dilakukannya pemesanan sehingga upaya memenuhi tingkat kebutuhan
bersih dapat tercapai.
4. Proses Explosion
Proses explosion adalah proses perhitungan kebutuhan tiap item yang berada pada tingkat yang lebih rendah dari struktur produk
yang tersedia, didasarkan atas rencana pemesanan yang telah disusun pada proses offsetting.
SCM PT. Giken Precision.
BAB IV
Pembahasan
ANALISIS STUDI KASUS
DENGAN LANDASAN TEORI
Persentase product reject pada bulan Mei 2020 – Oktober 2020 mencapai 5,53%.
Jumlah produk reject yang dihasilkan selama proses produksi grommet telah melebihi batas toleransi
yang ditetapkan oleh perusahaan , yaitu sebesar 5%.
Hasil analisa dengan menggunakan metode Seven tools, di lihat pada diagram pareto, bahwa terdapat
dua masalah utama yaitu reject Soft (40,18% ) , Short Moulding (31,05%), Discolour (19,40%) dan
Flashes (9,38%) dan dari diagram sebab akibat hal tersebut disebabkan oleh faktor manusia, mesin,
material, dan metode.
SARAN/SOLUSI DARI
1. PERMASALAHAN YANG
Sebaiknya perusahan lebih memperhatikan sistem yang ada pada setiap manajemen usahanya.
TERJADI
2. Dengan menggunakan Seven tools, perusahaan dapat mengendalikan reject produk karena lebih efektif dan efesien dan
seven tools dapat digunakan sebagai pegangan oleh perusahan ketika ingin mengetahui dan menganalisis jenis reject apa
saja yang menjadi prioritas untuk diperbaiki.
3. Sebaiknya perusahaan memprioritaskan perbaikan terhadap reject yang lebih dominan yaitu soft dan short moulding
sebagai upaya menekan tingkat reject yang terjadi selama ini.
4. Perusahaan harus memberikan pelatihan-pelatihan khusus untuk karyawan terutama operator mesin dan material handling
untuk pengendalian kualitas grommet. Perlu adanya membuat lampu yang terang agar operator bisa membedakan antara
barang yang OK dan NG, dan perlu adanya peningkatan perawatan mesin yang telah tua atau rusak sehingga akan
mengefesiensikan proses produksi dan mencegah kerusakan mesin dan membuat check sheet form untuk Engineering
team agar kondisi testing bisa di pakai di machine sesuai dengan aktual.
02
LINK VIDEO
PRESENTASI https://
drive.google.com/file/d/158-lU2FGNnhuFRE-T6gaJVBUEjJYIsV
x/view?usp=sharing
https://
drive.google.com/file/d/13d4TEAjXXi6mcFWtSR5R7uJpYJZ9Jl
Hz/view?usp=drivesdk
THANKS!
KELOMPOK 6