Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN OPERASIONAL

Nama : PEBRIN HERLINGGA


NIM : MM21884
PENGANTAR MANAJEMEN OPERASIONAL
TM1 – Pebrin Herlingga MM21884

Abstrak
Manajemen operasi merupakan manajemen dari bagian organisasi yang bertanggung jawab
untuk menghasilkan barang dan / atau jasa. Manajemen operasi berkaitan dengan
transformasi input menjadi output berupa barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan
konsumen pada harga dan waktu yang tepat. Tugas seorang manajer operasi cukup berat
untuk menciptakan suatu produk yang sesuai dengan keinginan konsumen sekaligus mampu
diproduksi oleh perusahaan. Pemenuhan terhadap keinginan konsumen terkadang sangat sulit
untuk direlisasikan mengingat keterbatasan modal, sumber daya manusia, ataupun
penyerapan teknologi. Berdasarkan hal tersebut diatas, fungsi produksi atau operasi
merupakan salah satu fungsi strategis pada fungsi perusahaan, sehingga manajemen
operasional penting dijalankan dengan dalam rangka tercapainya sebauh tujuan perusahaan
yang optimal. sehingga seorang manajer operasi harus memahami cara kerja di bagian
produksi agar mampu mengelola sumber daya yang dimiliki dengan baik dalam rangka
pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Dengan demikian seoarang manajer operasi
harus akan mampu melakukan analisis terhadap sistem operasinya sehingga dapat melakukan
perbaikan terhadap sistem yang ada dengan pendekatan yang lebih sesuai dengan tuntutan
pasar yang sedang dihadapi.

1. Pengertian

Manajemen operasional terdiri dari dua kata : yaitu manajemen dan operasional.
Manajemen adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan
bersama. Kegiatan tersebut meliputi fungsi manajemen terdiri dari merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi. Sedangkan Operasional adalah suatu
kegiatan untuk mengubah bentuk yaitu berupa masukan atau input menjadi output sehingga
lebih bermanfaat dari bentuk aslinya, baik berupa barang atau jasa.
Dari kedua pengertian tersebut diatas maka Manajemen operasional adalah serangkaian
aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input
menjadi output.
Dalam menghasilkan barang dan jasa, semua jenis organisasi menjalankan 3 (tiga) fungsi
produksi, yaitu :
1. Pemasaran
Fungsi pemasaran bertanggung jawab untuk menilai keinginan dan kebutuhan
konsumen, penjualan, serta promosi produk yang dihasilkan.
2. Produksi/operasi
Fungsi operasi bertanggung jawab untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa
yang disediakan perusahaan
3. Keuangan/akuntansi
Fungsi keuangan bertanggung jawab terhadap ketersediaan sumber daya keuangan
dengan harga yang sesuai dan mengalokasikan sumber daya tersebut ke seluruh
organisasi
2. Fungsi Manajer Operasi
fungsi manajer operasi ada Sepuluh Bidang Keputusan :
1. Perancangan produk dan jasa
2. Pengelolaan kualitas
3. Perancangan proses dan kapasitas
4. Strategi lokasi
5. Strategi tata letak
6. Sumberdaya manusia dan perancangan pekerjaan
7. Manajemen rantai pasokan
8. Persediaan, perencanaan kebutuhan bahan baku, dan JIT (just in time)
9. Penjadwalan jangka menengah dan jangka pendek
10. Perawatan
3. Strategi Operasi
Strategi operasi adalah suatu visi fungsi operasi yang menetapkan keseluruhan arah atau daya
dorong untuk pengambilan keputusan. Visi ini harus diintegrasikan dengan strategi bisnis dan
sering kali direfleksikan pada perencanaan formal. Strategi operasi seharusnya menghasilkan
suatu pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan suatu keunggulan bersaing bagi
perusahaan.
Tiga input strategi operasi adalah strategi bisnis, analisis eksternal dan analisis internal.
Strategi dan keputusan tidak selalu sama, tergantung apakah perusahaan cenderung pada strategi
low-cost atau strategi differentiation. Timbulnya global corporation telah mengubah strategi
operasi, dengan harus melihat perspektif secara keseluruhan dunia baik dalam hal fasilitas, lokasi,
sumber daya, disain produk, teknologi proses, logistik maupun organisasi. Learning curve
menunjukkan hubungan antara unit cost dan akumulasi volume yang diproduksi, sehingga dengan
mengikuti kurva ini, keunggulan bersaing dapat dicapai.

4. Forecasting atau peramalan dalam manajemen operasi


Peramalan merupakan suatu usaha untuk mengetahui keadaan dimasa yang akan datang
melalui pengujian keadaan di masa lalu. Peramalan dalam manajemen operasi akan menentukan
perencanaan dan pengambilan keputusan sehingga akan berdampak pada :
1. Sumber daya manusia
2. Kapasitas
3. Manajemen rantai pasokan

Ada tujuh langkah dalam sistem peramalan, yaitu :


1. Menetapkan tujuan peramalan
2. Memilih unsur yang akan diramalkan
3. Menentukan horizon waktu peramalan
4. Memilih jenis model peramalan
5. Mengumpulkan data
6. Membuat peramalan
7. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan.
5. Strategi Proses
Strategi proses atau strateg transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk
mengubah sumberdaya menjadi barang jadi. Tujuan dari strategi proses adalah untuk menemukan
suatu cara memproduksi barang barang dan jasa yang yang memenuhi persyaratan dari pelanggan
dan spesifikasi produk yang ada dalam batasan biaya dan manajerial lainnya.

Empat fokus strategi proses :


1. Fokus pada proses
2. Fokus berulang
3. Fokus pada produk
4. Fokus kustomisasi masal

6. Strategi lokasi
Lokasi akan mempengaruhi resiko, biaya dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.
Sehingga lokasi bisa sangat menentukan gerak dari suatu perusahaan, selain itu lokasi juga
merupakan bentuk investasi dari perusahaan.
Faktor-faktor yang menentukan lokasi :
1. Produktivitas tenaga kerja
2. Resiko nilai tkar dan mata uang
3. Resiko politik, nilai dan budaya
4. Kedekatan dengan pasar
5. Kedekatan pada pemasok
6. Kedekatan pada pesaing

7. Strategi tata letak


Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi
jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya
saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas kerja, kontak
pelanggan, dan citra perusahaan.
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak fasilitas pabrik pada dasarnya
adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala
fasilitas produksi dan area kerja.
Secara rinci tujuan tata letak sebagai berikut :
1. Menggunakan ruang yang tersedia seefektif mungkin
2. Meminimumkan jarak angkut dan biaya penanganan bahan
3. Menciptakan keseimbangan dalam proses produksi
4. Menyederhanakan proses produksi
5. Mendorong semangat dan efektifitas kerja karyawan
6. Menjagah keselamatan kerja dan barang-barang yang sedang diproses
7. Menghindari berbagai bentuk pemborosan

8. Penjadwalan Jangka Pendek


Penjadwalan dapat diartikan sebagai pengalokasian sejumlah sumber daya (resource)
untuk melakukan sejumlah tugas atau operasi dalam jangka waktu tertentu merupakan proses
pengambilan keputusan yang peranannya sangat penting dalam industri manufaktur dan jasa yaitu
mengalokasikan sumber-sumber daya yang ada agar tujuan dan sasaran perusahaan lebih optimal
(Baker & Trietsch, 2009).
Penjadwalan jangka pendek adalah penerjemahan keputusan kapasitas, perencanaan
agregat, serta jadwal induk ke dalam urutan pekerjaan dan pekerjaan tertentu atas karyawan,
material, dan permesinan (untuk memenuhi permintaan karyawan dan peralatan tertentu dalam
basis harian atau jam).
Ada dua bentuk penjadwalan :
1. Penjadwalan maju
 Memulai jadwal setelah persyaratan sari suatu pekerjaan diketahui
 Pekerjaan dilakukan sesuai dengan pesanan pelanggan
 Penjadwalan maju mengakibatkan menumpuknya barang setengah jadi karena terbatasnya
waktu
2. Penjadwalan mundur
 Dimulai dari batas waktu dan menjadwalkan operasi yang terakhir terlebih dahulu
 Urutan pekerjaan dijadwalkan satu demi satu dalam susunan terbalik

9. Manajemen proyek
Secara kolektif, manajemen proyek adalah suatu pendekatan/metode untuk mengelola
suatu proyek dengan efektif dan efisien. Sistem ini hadir sebagai perangkat untuk membantu
mengelola kegiatan-kegiatan berbentuk proyek, misalnya proyek konstruksi. Tanpanya, suatu
proyek akan sulit dieksekusi baik dari segi biaya, waktu, atau bahkan kualitasnya.
Manajemen proyek memiliki sejumlah tujuan, di antaranya:

1. Menyelesaikan tepat waktu


Pada manajemen waktu, ditentukan linimasa yang berisi kapan suatu kegiatan harus dimulai
dan kapan harus selesai. Dengan adanya hal tersebut, proyek akan selalu dimonitor supaya
dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Pengawasan seperti ini melancarkan
pengerjaan proyek.

2. Menjaga anggaran
Anggaran merupakan salah satu aspek yang dikaji dalam manajemen ini. Dengan pengkajian
tersebut, akan dicari jumlah anggaran seminimal mungkin, tetapi masih dapat menunjang
tercapainya kriteria proyek yang telah ditentukan di awal (efektif dan efisien).

3. Menjaga kualitas
Sebagaimana telah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria proyek yang ditentukan di
awal harus tercapai. Artinya, manajemen proyek juga membuat standar kualitas dari suatu
proyek sehingga ia tidak dikerjakan secara seenaknya saja.

4. Melancarkan proyek
Pada akhirnya, proyek yang ideal adalah proyek yang selesai sesuai dengan perencanaan
awal, baik dari segi waktu, anggaran, maupun kualitas. Manajemen ini membantu pengerjaan
proyek supaya selesai dengan lancar sesuai dengan rencana awal.

REFERENSI
1. Dr. Heri Nugraha M.Si, PENGANTAR MANAJEMEN OPERASI (Pertemuan 1)

Anda mungkin juga menyukai