DALAM BISNIS
PENGELOLAAN PRODUKSI/OPERASI DALAM
BISNIS
https://arly912.wordpress.com/2012/11/20/pengelolaan-
produksioperasi-dalam-bisnis/
PENGELOLAAN
PRODUKSI
DAN OPERASI
PENDAHULUAN
Produksi dan operasi merupakan salah satu fungsi bisnis yang harus dikelola manajer.
Setiap organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa secara sadar
ataupun tidak, memiliki fungsi produksi. Perusahana tersebut harus memikirkan
bagaimana barang atau jasa yang mereka produksi dapat disampaikan dan dapat
memenuhi keinginan konsumen. Fungsi produksi dan operasi dapat menjadi competitive
edge perusahaan atau malah borok yang membebani perusahaan.
Produksi tidak terbatas pada proses produksi barang (manufacture) tetapi juga
perusahaan yang menghasilkan jasa. Sebagai contoh, produksi tidak hanya dilakukan
oleh perusahan penghasil shampo tetapi juga salon yang menghasilkan perawatan
rambut. Dimana dalam salon tersebut terdapat proses produksi untuk menghasilkan jasa
perawatan rambut.
MANUFAKTUR
Merupakan proses fisik untuk memproduksi barang, dan tidak tergolong jasa, Dilihat dari
ruang lingkupnya, manufaktur mempunyai lingkup yang lebih sempit dibanding proses
produksi. Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa perusahaan penghasil shampo
merupakan perusahaan manufaktur sedangkan salon tidak tergolong perusahaan
manufaktur.
Manufacture berasal dari bahasa latin yaitu kata manu yang berarti tangan dan facto
yang beratri membuat. Jadi manufacture berarti buatan tangan. Dalam hal ini yang
menjadi tekanan bukan buatan tangan atau buatan mesin karena pada saat itu semua
barang dibuat tangan (hand made), namun penekanannya lebih kepada barang yang
dihasilkan.
OPERASI
Marupakan keseluruhan fungsi atau kegiatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan
rencana strategis agar perusahan dapat terus beroperasi. Secara trdisional operasi
terdiri dari fungsi pembelian, pengelolaan material, produksi, kontrol persediaan dan
kualitas, serta pemeliharaan. Fungsi operasi meliputi fungsi produksi dan manufaktur.
Produksi masal atau mass production adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak
barang dalam sekali proses. Adapun keuntungan dari mass production adalah:
INDUSTRIALISASI
Selama tahun 1920, sebagian negara di dunia manjadi negara industri yang semakin
maju dan kompetitif. Setelah perang dunia II, Jepang dan Jerman (barat) menjadi
negara yang industrialisasinya kuat. Beberapa negara lain seperti Amerika, Kanada,
Inggris, Prancis, Italia yang tergabung dalam G-7, saat ini merupakan industri maju
yang menikmati keunggulan karena menguasai teknologi. Industrialisasi memungkinkan
diproduksinya berbagai produk dengan lebih efektif dn efisien.
KONSUMERISME
Ekspansi industri pada tahun ’50,’60-an berkembang sangat cepat, seiring dengan
meningkatnya taraf hidup masyarakat. Upah meningkat, harga naik, dan tingkat
produksi meningkat. Pada sekitar tahun 70-an terjadi tekanan baru, ketidakpuasan
mulai terjadi. Kondisi ini memicu mereka untuk bersatu dan malakukan aktivitas yang
melindungi haknya. Konsumerisme merebak dimana-mana, yang ditandai dengan
munculnya organisasi kemasyarakatan yang bertujuan untuk melindungi hak konsumen.
DiIndonesia yaitu Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Trend bisnis berubah dari perusahan yang besar, pabrik yang tidak fleksibel dengan
fixed cost yang besar, menuju perusahan yang lebih kecil dan lebih efisien dalam
penggunaan fasilitas. Pabrik itu dilengkapi dengan peralatan yang lebih baik untuk
memenuhi permintaan dalam berbagai tingkat kualitas dan memberikan pelayanan
kepada konsumen dengan lebih baik.
Pabrik yang lebih kecil dan fleksibel merupakan bagian dari concurrent engineering yaitu
penggunaan cross functional team yang mendesain produk dan proses manufaktur pada
saat bersamaan. Cross functional team merupakan tim yang anggotanya berasal dari
berbagai fungsi. Keuntungannya adalah pengurangan biaya dan waktu serta
mempermudah pembuatan desain produk dengan komponen yang lebih sedikit.
ISU LINGKUNGAN
Perusahan yang memproduksi baik barang maupun jasa harus melihat ulang proses
operasi mereka sehubungan dengan adanya peningkatan peraturan yang berhubungan
dengan polusi lingkungan. Perusahaan harus mendesain produk dan proses produlsinya
untuk mencegah atau mengurangi polusi. Penghasil jasa juga harus menemukan cara
sehingga proses operasi mereka lebih ramah lingkungan.
https://abuaza.wordpress.com/2012/01/12/pengelolaan-
produksi-dan-operasi/
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Istilah produksi dan operasi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran
output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan
atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dengan
dasar pengertian itu, di dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan
menghasilkan atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut dengan
produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali bahan.
Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghasilkan
barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri, suku cadang, dan komponen. Karena
adanya batasan pengertian produksi dalam arti sempit, maka dipergunakanlah istilah produksi dan
operasi, sehingga mencakup pembahasan dalam arti luas untuk kegiatan masukan (inputs) menjadi
keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.
Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang
atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi dan operasi adalah penambahan atau penciptaan
kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat, sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi.
Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor produksi terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan
keterampilan manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan teknologi.
Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Dalam pengertian ini terdapat
tiga unsur penting, yaitu adanya orang lebih dari satu, adanya tujuan yang ingin dicapai, dan orang
yang bertanggung jawab akan tercapainya tujuan tersebut.
Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan
penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber
daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah
kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa. Dari uraian di atas, dapatlah dinyatakan bahwa
manajemen produksi dan operasi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-sumber
daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai
usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sasaran dari organisasi itu antara lain adalah
untuk mempeoleh tingkat laba tertentu atau memaksimalisasi laba, memberikan pelayanan dengan
tingkat pelayanan yang baik, serta berupaya dan berusaha untuk menjamin eksistensi dari organisasi
tersebut.
Ada dua permasalahan yang penting dalam peningkatan produktivitas, yaitu: pertama,
produktivitas baru meningkat bila terdapat peningkatan kondisi kerja dari kondisi yang kurang baik
menjadi kondisi yang lebih baik. Kedua, beberapa hasil peningkatan produktivitas tidak dapat
membantu organisasi secara keseluruhan, karena hasil tersebut hanya terkait dengan perbaikan
pada bidang tertentu saja, sedangkan bidang yang lainnya mungkin tetap tidak terpengaruh.
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka terdapat empat
macam pengambilan keputusan, yaitu:
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan operasi mempunyai
lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu
atau kualitas. Masing-masing kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang
digunakan untuk memproduksikan produk berupa barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis
peralatan dan teknologi, arus dari proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari
fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini merupakan keputusan
jangka panjang dan tidak dapat dengan mudah diubah atau direvisi.
b. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya jumlah kapasitas yang tepat
dan penyedian pada waktu yang tepat.
c. Persediaan
d. Tenaga kerja
Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia
merupakan bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses produksi
dan operasi tanpa adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan.
Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar
terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa yang dihasilkan.
Manajemen Produksi dan operasi seprti yang telah dibahas pada oint sebelumnya setidaknya
mengajarkan kita bagaimana utuk mencapai suatu tujuan dengan perencanaan dan keberhasilan
rencana yang telah kita rancang. Untuk itu, dalam manajemen produksi dan operasi terdapat:
d. Pengendalian mutu.
2.2.1 Sejarah
Orang pertama yang memberikan perhatian terhadap cara berproduksi efisien adalah Adam
Smith, dengan menulis buku The Wealth of Nations (1776). Adam Smith mengemukakan keuntungan
dari adanya pembagian kerja (division of labor), yaitu:
3. Ditemukannya mesin-mesin spesialisasi yang hanya mengerjakan satu macam pekerjaan saja dalam
suatu rangkaian pekerjaan.
Pada masa ini kemudian terjadi perubahan sistem produksi, dari sistem produksi rumahan
menuju sistem produksi dengan mesin, misalnya ditemukannya alat pintal, alat tenun, dan mesin
uap. Perkembangan produksi menjadi semakin maju dari berkembangnya pabrik-pabrik, kemudian
diikuti dengan perkembangan tenaga kerja.
Eli Whitney (1880) dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan komponen yang dapat
dibongkar pasang, yang didapat melalui standardisasi dan pengendalian mutu. Ia berhasil
memenangkan kontrak pemerintah Amerika Serikat untuk 10.000 pucuk senjata, yang dijual dengan
harga tinggi karena senjata tersebut dibongkar pasang.
Pada 1852, Charles Babbage mengemukakan pendapat bahwa pada proses produksi barang
terdapat kegiatan yang tidak ekonomis dalam hal pemakaian mesin-mesin dan tenaga manusia, pada
bukunya On the Economy of Machinery and Manufacturers. Pada masa ini sistem produksi
diharapkan ekonomis sehingga tidak terjadi pemborosan faktor produksi.
Disusul kemudian oleh FW Taylor tahun 1881 dengan mengemukakan "metode kerja dengan
pembagian gerak dan waktu secara minimum atau dikenal dengan time and motions study. FW
Taylor mengemukakan empat tugas pokok manajemen, yaitu:
1. Mengganti metode rule of thumb (metode yang tidak berdasar ilmu) dengan metode ilmiah
yang disebut motions study untuk memperhatikan gerak minimum, sehingga diperoleh hasil
maksimum.
4. Mengadakan pembagian kerja secara jelas antara buruh dan majikan,sehingga jelas pembagian tugas
dan tanggung jawabnya.
Tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan pengetahuan mereka terhadap
komponen yang distandardisasi dengan lini produksi semu pada proses pengepakan daging dan industri mail
order, dan juga menambahkan konsep baru pada lini produksi, dimana para pekerja berdiri sementara bahan
bergerak. Carles Sonersen menderek sasis mobil pada sebuah tambang di bahunya melintasi lini produksi di
pabrik Foord, saat yang lainnya menambahkan komponen pada mobil tersebut.
Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen operasi. Walter shewhart tahun
1924 memadukan pengetahuan statistiknya dengan kebutuhan akan pengendalian mutu dan menemukan
dasar-dasar perhitungan statistik dan pengambilan sampel untuk mengendalikan mutu.Perkembangan
manajemen operasi dilanjutkan kemudian dengan munculnya revolusi industri Pada masa ini,
terjadi perkembangan-perkembangan yang mengarah ke persaingan hebat dalam bidang hasil
produksi. Para penguasa mulai memikirkan arti pentingnya ramalan permintaan, peningkatan
mutu produk dan forecasting sebagai dampak lanjut dari kemajuan niaga dan politik pemasaran.
Arah kegiatan produksi berpandangan pada:
Pada sesudah dan teriadi depresi, tahun 1930, perkembangan manajemen operasi mengarah ke
penggunaan Scientific Management,ditandai oleh pengenalan dan pengembangan Statistical Quality oleh
Walter Stewart, tahun 1931, dan pengembangan Work Sampling oleh DHC Tippet, tahun 1934, yang
menemukan prosedur sampling untuk mengetahui standar atas kelambatan proses produksi, waktu
kerja, yang dikenal denganstandard of delays.
W. Edwards Deming (1950) dan Frederick Taylor berpendapat bahwa manajemen harus berbuat
lebih banyak untuk memperbaiki lingkungan kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik. Manajemen
operasi terus berkembang dengan adanya sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik industri dan
management science. Ilmu ini seiring dengan statistik juga manajemen dan ilmu ekonomi telah
berkontribusi pada peningkatan produktivitas.
Setelah Perang Dunia II, perkembangan manajemen operasi menjadi semakin cepat, ditandai
dengan ditemukannya metode Linear Programming, Waiting Line Theory, yang dikembangkan dalam
analisa industri, serta mulai digunakannya komputer dalam desain-desain system operasi
seperti Computer Aided Design, dan Computer Models for Operating Management.
Kontribusi terpenting bagi manajemen operasi adalah dari ilmu informatika, yang didefinisikan oleh
Jay Heizer dan Barry Render sebagai proses sistematis yang dilakukan pada data untuk mendapatkan
informasi. Ilmu informatika, internet, dan e-commerce memberikan sumbangan dalam peningkatan
produktivitas dan menyajikan barang dan jasa yang lebih bervariasi pada masyarakat.
Pesatnya perkembangan manajemen produksi dan operasi disebabkan antara lain oleh faktor
di bawah ini:
2. Revolusi industri
3. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup standardisasi parts dan komponen serta
penggunaan komputer.
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup ilmiah , hubungan antar manusia dan model
keputusan.
1. Manajemen harus mengganti metode coba-coba yang berdasarkan ilmu dan ngawur.
2. Manajemen harus mengadakan pemilihan dan harus melatih serta mengembangka pekerja atau
buruh secara ilmiah.
3. Manajemen harus mengembangkan semangat kerjasama yang erat antara pekerja, buruh dan
pegawai.
4. Menejemen harus mengadakan pembagian kerja antara kaum buruh atau pekerja dengan majikan
atau manager.
2.3 FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI
Manajemen Produksi dan Operasi tidak hanya manajemen pabrik manufaktur. Dalam
pembahasan Manajemen Produksi dan Operasi, di samping menyangkut pembahasan organisasi
pabrik manufaktur, juga menyangkut pembahasan organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit
dan jasa transportasi. Perusahaan atau organisasi jasa, pertumbuhannya sangat pesat, dan dari hasil-
hasil penemuan dapatlah diketahui bahwa teknik-teknik Manajemen Produksi dan Operasi dapat
dipergunakan secara efektif untuk mengurangi biaya dan memperbaiki hasil jasa yang ditawarkan
atau dijual. Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup seluruh proses yang mengubah masukan
(inputs) dan menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa
barang atau jasa.
Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, Manajer Produksi dan Operasi harus mampu
membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran (output), serta mengelola
penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat
lebih efektif, maka para manajer harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta mampu
mengendalikan dan mengawai sumber-sumber daya yang sangat terbatas. Manajer produksi dan
operasi harus dapat merencanakan secara efektif penggunaan sumber-sumber daya yang sangat
terbatas, memperkirakan dampak pada sasaran dan mengorganisasikan pengimplementasian dari
rencana. Berdasarkan rencana yang disusun maka keputusan-keputusan yang lebih terinci harus
dibuat, seperti besarnya partai (batch) dari produk untuk macam-macam yang berbeda, waktu-
waktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja yang lain, prosedur pengendalian mutu,
pemesanan bahan dan banyak prosedur-prosedur lain yang harus diterapkan atau
diimplementasikan. Rencana tidak harus selalu diikuti ketidak tepatan peramalan atau prakiraan
penjualan serta banyak alasan-alasan lain.
Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem transformasi yang
menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan
operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan
penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan.
Dalam hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan
bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.
Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen prosuksi
dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas dan tidak
terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam pembahasan
manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan
dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga
kerja dan mutu.
Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah :
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolalahan
masukan (inputs)
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan saran yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan
teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan
operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu
4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlasananya kegiatan sesuai
dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk pengunaan dan pengolahan
masukan(inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
2.4 PERAMALAN (FORECASTING)
Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif
dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung pada
peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali manajemen seperti: ekonomi,
pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain sebagainya.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan permintaan, namun
aktivitas manajemen operasi di atas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan permintaan
baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena
perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi
permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis. Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari
proses peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan.
Perencanaan yang efektif baik untuk jangka panjang maupun bergantung pada peramalan
permintaan untuk produk perusahaan tersebut.
1. Peramalan jangka pendek, peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya
kurang dari bulan. Peramalan ini dugunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja,
penugasan kerja dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah, umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan
ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, dan
menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan
jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau
pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan.
Peramalan jangka menengah dan jangka panjang dapat di bedakan dari peramalan jangka
pendek dengan melihat tiga hal :
1. Jangka menengah dan jangka panjang berkaian dengan permasalahan yang lebih menyeluruh dan
mendukung keputuan manajemen yang berkaitan dengan perencanaan produk, pabrik dan proses.
Misalnya keputusanakan fasilitas parik seperti membuka pabrik atau gedung baru.
2. Peramalan jangka pendek biasanya menerapkan metodologi yang berbeda di bandingkan peramalan
jangka panjang.
3. Peramalan jangka pendek cenderung lebih tepat dibandingkan peramalan jangka panjang. Faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan berubah setiap hari. Dengan demikian, sejalan
dengan semakin panjangnya horizon waktu, ketepatan peramalan seseorang cenderung semakin
berkurang. Peramalan penjualan harus diperbaharui secara berkala untuk menjaga nilai dan
integritasnya. Peramalan harus selalu dikaji ulang dan direvisi pada setiap akhir periode penjualan.
Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat ramalan penjualan, terutama
peramalan penjualan jangka panjang adalah siklus hidup produk. Penjualan produk dan bahkan jasa,
tidak terjadi pada tingkat yang konstan sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang berhasil
melalui empat tahapan : Perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan.
2.4.1 Jenis Peramalan
Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam
perencanaan operasi di masa depan :
Peramalan yang baik sagat penting dalam semua aspek bisnis : peramalan merupakan satu-
satunya prediksi atas permintaan hingga permintaan yang sebenarnya diketahui. Peramalan
permintaan mengendalikan keputusan dibanyak bidang. Berikut ini akan diahasa dampak peramalan
produk pada tiga aktivitas :
2. Kapasitas
Saat kapasitas tidak mencukupi, kekurangan yang diakibatkannya bisa berarti tidak
terjaminnyapengiriman, kehilangan konsumen dan kehilangan pangsa pasar.
Hubungan yang baik dengan pemasok dan harga barang dan komponen yang bersaing,
bergantung pada peramalan yang akurat. Sebagai contoh, manufaktur pembuat mobil yang
menginginkan TRW Corp. menjamin keteresediaan kantung udara yang cukup, harus menyediakan
ramalan yang akurat untuk membenarkan ekspansi pabrik TRW.
Tujuan penentuan lokasi suatu pabrik dengan tepat ialah untuk dapat membantu pabrik
beroperasi atau berproduksi dengan lancar, efektif dan efisien. Dengan adanya penentuan lokasi
suatu pabrik yang tepat atau baik akan menentukan :
2. Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinue dengan harga yang layak /
memuaskan.
b. Biaya dari tanah dan gedung, terutama dlam hubungannya dengan rencana masa depan
c. Kemungkinan perluasan
i. Iklim
j. Tanah
Ada 3 tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi suatu pabrik, yaitu:
1. Melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan sebagai daerah-daerah alternatif
dengan melihat ketentuan dari pemerintah daerah setempat mengenai daerah-daerah mana yang
diperkenankan untuk mendirikan pabrik tertentu. Dalam hal ini pemerintah daerah setempat perlu
dihubungi untuk mendapatkan informasi kemungkinan-kemungkinan daerah yang dapat dipilih.
2. Melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi pabrik. Dalam
hal ini jenis barang hasil produksi dan proses pengerjaanya selalu akan menentukan kekhususan
pabrik tersebut, seperti mengenai lokasi, powernya, transportasinya serta faktor-faktor lain yang
dianggap penting.
3. Mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah yang ada pada tahap
kedua telah dipilih untuk daerah lokasi pabrik karena dianggap paling menguntungkan.
2.6 PERENCANAAN BANGUNAN PABRIK (Planning The Building)
Suatu bangunan yang direncanakan secara baik akan memberikan banyak keuntungan. Sebagai
contoh suatu bangunan yang mempunyai design dan perencanaan yang baik akan dapat membantu
mengurangi biaya pengolahan dengan jalan :
10. Memperbesar kesenangan kerja dan mempertinggi moril para pekerja serta mengurangi turn over
buruh.
2.6.2 Jenis-jenis bangunan
1. Gedung yang tidak bertingkat dengan pelbagai macam susunan / bentuk atap (single story).
2.6.3 Jenis-jenis konstruksi
Banyak jenis-jenis konstruksi (types of construktion) yang terdapat pada gedung / bangunan
pada dewasa ini, terutama dalam gedung / bangunan untuk industri seperti dengan digunakannya
kerangka-kerangka kayu, batu bata dan kerangka-kerangka baja.
1. Fleksibilitas
4. Fasilitas bagi kendaraan maupun tempat-tempat lain seperti istirahat pekerja, kamar kecil (WC),
cafetaria dan sebagainya.
8. Hal-hal lain
Plant lay out adalah fase yang termasuk dalam design dari suatu sistem produksi. Tujuan
daripada lay out adalah untuk memperkembangkan sistem produksi sehingga dapat mencapai
kebutuhan kapasitas dan kwalitas dengan rencana yang paling ekonomis.
Lay out yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan effisien semua
fasilitas-fasilitas pabrik dan buruh yang ada dalam pabrik. Plant lay out yang baik dapat membantu
kita dalam produksi, dimana dengan penempatan fasilitas yang baik maka material handling dan
material movement dapat ditekan sedikit mungkin sehingga menurunkan cost yang berarti
perusahaan lebih efisien.
1. Mengurangi jarak pengangkutan material dan produk yang telah jadi sehingga mengurangi material
handling
Oleh karena itu, ada 2 pola lay out yang utama, yaitu :
Dalam proses lay out semua mesin-mesin dan peralatan yang sama dikelompokkan dalam suatu area
yang sama. Jadi hanya terdapat satu jenis proses disetiap bagian.
a. Investasi yang lebih rendah di dalam equipment (mesin-mesin), karena dalam proses lay outlebih
memungkinakan untuk menggunakan mesin pada tingkat penggunaan yang cukup tinggi karena
mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
b. Sangat flexsible, karena mesinnya general purpose machine, sehingga dapat mengikuti dengan cepat
perubahan dari satu jenis produk.
a. Material handling dan material transportation cost tinggi karena biasanya di sini kita tidak bisa
menggunakan ban berjalan atau mesin-mesin otomatis.
Product lay out adalah dimana msin-mesin dan fasilitas manufacturing yang lain diatur menurut
urutan-urutan dari proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk.
b. Karena sifatnya tidak flexsible maka kalau terjadi perubahan-perubahan akan memakan biaya yang
besar.
e. Investasinya tinggi
2. Pabrik texstil memperoleh pertambahan out put sebesar 9% dan mengurangi biaya perbaikan
sebesar 33%.
4. Cahaya terang
3. Lampu neon
2.8.2 Suara ribut
Bunyi ribut ini perlu dipertimbangkan karena mengganggu kesenangan kerja, merusak
pendengaran pekerja dan menimbulkan komunikasi yang salah.
Kemampuan telinga untuk mendengar secara ekstrim berkisar antara 7 sampai 20.000 cycles
/ detik getar suara. Suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur suara adalah bel atau decibel. 1
decibel = 1/10 bel. Decibel adalah suatu istilah yang relatip digunakan untuk menyatakan suatu
logaritma dari pada perbandingan antara 2 kekuatan suara / bunyi yaitu intensitas atau tekanannya.
2. Pengaturan suara
Tujuan dari pada pengendalian suara atau bunyi di samping untuk menghemat uang yang
dikeluarkan untuk pengaturan ini adalah untuk menjaga agar pendengaran buruh / pekerja tetap
baik.
Salah satu sistem yang penting dalam hal ini adalah air conditioning (AC).
AC tidak mendinginkan udara tapi dengan suatu sistem juga digunakan untuk mengontrol
temperatur, kelembaban udara dan kebersihannya.
Alasan perusahaan memasang AC system dan memperhatikan kondisi pekerja, yaitu karena
ruang kerja yang baik akan memberikan kemungkinan :
f. Mengurangi pemborosan
Untuk pemanasan dalam pabrik, banyak pabrik yang menggunakan unit pemanasan dari
langit-langit (ceiling) pabrik yang terdiri dari sirkulasi (lingkaran pemanas) dengan gas, elektrik, air
atau uap dengan suatu blower untuk mempengaruhi sirkulasi udara.
http://hanhairulnassa.blogspot.co.id/2013/12/manajemen-
produksi-dan-operasi.html
MANAJEMEN PRODUKSI
MANAJEMEN PRODUKSI
Produksi adalah
- suatu kegiatan atau proses yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).
- kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi, setengah jadi, barang industri, suku
cadang maupun komponen-komponen penunjang.
- kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan suatu
barang atau jasa.
Utilitas / Kegunaan (Utility) adalah kemampuan suatu produk untuk memuaskan keinginan
manusia (konsumen).
Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam
memproduksi barang atau jasa.
2. Teknik
a. Proses ekstraktif : suatu proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan,
pertambangan.
b. Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak
bersih.
c. Proses Pengubahan: Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis: Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia
Manajemen Operasi / Produksi
- pengarahan dan pengendalian suatu proses secara sistematis untuk mengubah sumber
daya menjadi barang atau jasa.
- Merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber-sumber
daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan
secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau
jasa.
2. Revolusi Industri
Revolusi industri merupakan penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin dan
merupakan proses yang berkaitan dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi, budaya
dan politik.
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar
manusia dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya
metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut:
- Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku.
- Pengamatan terhadap metode kerja yang lebih baik melalui pengukuran dan analisis
ilmiah.
- Pelatihan pekerja dengan metode baru
- Pemanfaatan umpan balik dan pengelolaan atas proses kerja.
Pengambilan keputusan dalam Manajemen Produksi
Ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil, terdapat empat macam pengambilan
keputusan yaitu:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty).
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan
lain.
2. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan
penyediaan waktu yang tepat. Kapasitas jangka panjang ditentukan oleh besarnya fasilitas
fisik yang dibangun. Dalam jangka pendek kapasitas kadang-kadang diperbesar dengan
mengadakan sub-kontrak kepada pihak luar atau penambahan regu (shift) atau menyewa
ruangan / peralatan tambahan.
3. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi, menyangkut
apa yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan pemesanan dilakukan.
4. Tenaga kerja
Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya
manusia menempati posisi sangat penting. Proses produksi tidak mungkin berlangsung
tanpa tenaga kerja yang menggarap kegiatan untuk menghasilkan produk, baik berupa
barang atau jasa. Keputusan tentang tenaga kerja mencakup seleksi, penggajian, pelatihan,
penempatan, penyelian atau supervisi.
5. Mutu / kualitas.
Fungsi produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap
mutu barang atau jasa yang dihasilkan. Mutu merupakan tanggung jawab produksi yang
penting dan harus didukung oleh organisasi secara keseluruhan.
Perencanaan Operasi
Perencanaan Kapasitas
Kapasitas adalah jumlah suatu produk yang dapat diproduksi suatu perusahaan pada
kondisi kerja normal.
Perencanaan kapasitas berarti menjamin bahwa suatu kapasitas perusahaan sedikit melebihi
permintaan normal akan produk-produknya. Jika kapasitas terlalu kecil untuk memenuhi
permintaan, perusahaan harus merencanakan alternatif-alternatif lain untuk memenuhi
permintaan misalnya outsourching, sub-contract, dll. Jika kapasitas terlalu besar perlu
dicarikan alternatif penyelesaiannya. Misalnya pengurangan karyawan, menerima sub-
contract, dsb.
Perencanaan lokasi
Lokasi suatu pabrik mempengaruhi biaya produksi dan flexibilitasnya, maka lokasi harus
direncanakan dengan cermat.
Perencanaan Tata Ruang untuk memproduksi barang direncanakan dalam tiga jenis ruang
yang berbeda yaitu :
- Fasilitas produktif : bengkel kerja dan peralatan untuk mengubah bahan-bahan mentah
- Fasilitas non-produktif : daerah penyimpanan dan pemeliharaan
- Fasilitas pendukung : kantor, kamar kecil, area parkir, dsb.
Perencanaan Kualitas
Setiap rencana operasi yang lengkap harus memastikan bahwa barang-barang diproduksi
untuk memenuhi standar kualitas perusahaan. Kualitas ditingkatkan melalui perbaikan
metode kerja secara terus menerus. Pengawasan dilakukan pada setiap tahap produksi dari
awal sampai akhir, dari bahan mentah sampai barang jadi. Program perbaikan kualitas
bertujuan mengurangi pemborosan dan meningkatkan kemampuan produksi.
Perencanaan Metode
Dalam merancang sistem operasi, para manajer harus secara jelas mengidentifikasi setiap
tahap produksi dan metode spesifik untuk melaksanakannya. Deskripsi rinci dari suatu
prosedur biasanya dijabarkan dengan menggunakan diagram yang disebut flow chat proses.
Diagram tersebut mengidentifikasi serangkaian kegiatan produksi, pergerakan bahan
produksi dan pekerjaan yang dilaksanakan pada setiap tahap sewaktu produk menempuh
produksi. Alur inilah yang dapat dianalisa untuk menentukan adanya aktivitas pemborosan,
sumber-sumber keterlambatan dalam alur produksi dan inefisien lainnya. Tahap akhir
adalah menerapkan perbaikan-perbaikan tersebut.
Penjadwalan Operasi
Apabila rencana telah mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dan merinci maksud
dari penggunaannya untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, para manajer harus
mengembangkan daftar jam (time table) untuk mendapatkan sumber daya. Aspek operasi
ini disebut penjadwalan.
Penjadwalan terjadi pada berbagai tingkat. Pertama, suatu tingkat puncak atau jadwal
produksi induk (master production schedule) yaitu jadwal yang memperlihatkan produk
mana yang akan diproduksi, kapan produksi akan dimulai dan sumber daya apa yang akan
digunakan selama periode waktu yang sudah ditentukan.
Pengendalian Operasi
Pengendalian operasi membutuhkan manajer produksi untuk memonitor kinerja produksi
dengan cara membandingkan hasil dengan rencana. Jika jadwal atau standar kualitas tidak
sesuai maka diperlukan tindakan korektif. Tindak lanjut (follow up) pemeriksaan untuk
memastikan bahwa keputusan produksi telah dilaksanakan adalah merupakan hal yang
penting dan harus terus menerus dilakukan dalam pengendalian operasi.
Pengendalian operasi meliputi dua bidang yaitu manajemen bahan produksi dan
pengendalian proses produksi.
Just in time (JIT) production system adalah metode produksi yang mengumpulkan
keseluruhan bahan dan komponen yang diperlukan di setiap tahap produksi pada waktu
yang tepat saat mereka dibutuhkan untuk setiap tahap produksi. Tujuan JIT adalah untuk
meminimalkan kelebihan biaya persediaan, mengurangi sampai hampir tidak ada barang
yang berada dalam tahap pemrosesan.
Manufacturing Resource Planning (MRP II) adalah versi lanjutan dari MRP yang
mengumpulkan seluruh bagian dari organisasi ke dalam kegiatan produksi perusahaan.
Pengendaliaan mutu ini harus dimulai dari tahap awal yaitu dari bahan mentah, proses
produksi, sampai barang jadi.
Untuk mengelola kualitas, perusahaan ada yang menggunakan cara Manajemen Kualitas
Total atau Total Quality Management (TQM) yaitu jumlah seluruh kegiatan yang diperlukan
untuk menempatkan kualitas barang dan jasa ke dalam tempat pasar.
Alat yang sering digunakan dalam manajemen kualitas total adalah
- analisa nilai tambah
- kontrol proses statistik
- studi kualitas / biaya
- tim gugus kendali mutu
- benchmarking
http://pengantar-bisnis.blogspot.co.id/2006/11/manajemen-
produksi.html
MANAJEMEN BISNIS – KULIAH V
Manajemen Bisnis :
· “Segala hal yang ada hendaknya dapat dikelola secara tepat agar dapat dimanfaatkan untuk
mencapai tujuan dengan baik dan benar. Mengelola bisnis tentu menggunakan manajemen bisnis.
· Manajemen bisnis merupakan pelaksanaan dari rencana bisnis yang juga harus disusun
sebelumnya dengan baik”
· Manajemen adalah seni dan ilmu sebagai alat untuk melakukan proses pengelolaan sumber daya
dan dana melalui mekanisme fungsional guna mencapai tujuan.
· Bisnis merupakan kegiatan untuk membuat sesuatu dan atau menambah sesuatu yang telah
tersedia guna dijual dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
· Jadi manajemen bisnis adalah seni dan ilmu sebagai alat untuk melakukan proses pengelolaan
sumber daya dan dana melalui mekanisme fungsional dalam rangka membuat suatu produk
guna dipasarkan dan atau dijual agar mendapatkan keuntungan.
· Dalam manajemen bisnis harus dilakukan kegiatan yang bersifat manajerial, fungsional dan
operasional.
· Kegiatan yang bersifat manajerial diantaranya membuat organisasi usaha, memimpin, membuat
kebijakan dan mengambil keputusan.
· Yang bersifat fungsional terdiri atas; Planning, Organizing, Leading dan Controlling
disingkatPOLC, ditambah Bimbingan yang disebut Coaching
· Yang bersifat operasional meliputi pengelolaan SDM dan sumber daya alam, yang biasanya dikelola
oleh manajemen/manajer personalia;
· Pengelolaan sumber dana, aspek financial (Keuangan) biasanya dikelola oleh manajemen/manajer
produksi;
· Pengelolaan aktifitas pemasaran biasanya dikelola oleh manajen/manajer pemasaran.
SDM merupakan modal pertama dan utama yang harus dikelola dengan tepat. Untuk mengelola
SDM dengan baik dan tepat dibutuhkan :
1. Struktur Organisasi
2. Job Specification
3. Job Description
4. Renumerasi
1. Membuat Produk
Ketika kita sudah memahami paradigma bisnis, memiliki modal, menyusun rencana bisnis dan
merancang manajemen bisnis, berarti telah betul-betul mempunyai modal. Langkah penting
berikutnya yakni membuat produk. Dalam membuat produk hendaknya lakukan kegiatan-kegiatan
berikut :
1. Menyusun struktur organisasi, job specification dan job description bidang produksi.
2. Menata lay-out proses produksi dan menyusun SOP-nya
3. Melakukan pengadaan peralatan, perlengkapan dan bahan baku.
4. Mencari dan menetapkan tenaga ahli utk membuat produk yang akan menjadi komoditi bisnis Anda.
5. Melaksanakan proses produksi sesuai dengan lay-out dan SOP serta rencana bisnis yang di susun.
6. Melakukan QC – quality control (pemeriksaan kualitas produk)
7. Koordinasi dengan bagian (fungsi) pemasaran.
8. Tujuh langkah membuat produk dilakukan secara berurutan dan koordinatif mulai dari tahap pertama
hingga menjelang kegiatan pemasaran.
2. Pemasaran Produk
· Banyak pakar yang mendefinisikan pemasaran. Intinya marketing mengandung makna kegiatan
bisnis yang meliputi pengadaan produk, penetapan harga, pelaksanaan promosi dan distribusi.
· Hal ini sering disingkat sebagai 4 P, yaitu Product (Pengadaan/Pembuatan Produk), Price
(Penetapan Harga), Promotion (Promosi), Place of Distribution (Distribusi).
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pemasaran produk antara lain meliputi :
1. Mapping.
— Mapping diartikan sebagai pemetaan. Artinya sebelum melakukan substansi (inti) kegiatan marketing
yang terdiri dari 4 P, pebisnis hendaknya memetakan berbagai aspek yang terkait dengan pemasaran
yang akan dilakukan untuk memperoleh hal-hal mendasar yang dapat melandasi ‘bangunan’
manajemen bisnis khususnya yang terkait bidang pemasaran.
2. Segmentasi Pasar dan Survey Penjualan.
3. Prakiraan permintaan produk oleh konsumen.
— Dalam melakukan prakiraan permintaan produk oleh konsumen dapat digunakan cara dari bagian
yang sudah dipaparkan ditambah dengan hal-hal yang relatif teknis.
4. Penetapan Harga serta Pelaksanaan Promosi dan Distribusi.
— Penetapan Harga
· Dalam pemasaran hendaknya gunakan slogan: “Mutu Tinggi Harga Standard”.
— Pelaksanaan Promosi dan Distribusi
· Promosi diartikan sebagai proses komunikasi yang bberisi penyampaian data dan informasi, manfaat
serta keunggulan suatu produk kepada halayak masyarakat luas oleh petugas promosi dengan tujuan
untuk menarik perhatian sasaran promosi agar menjadi konsumen produk yang dipromosikan.
§ Advertising (Periklanan)
o Merupakan pemasangan iklan atau penyajian iklan melalui media tertentu baik media massa cetak
(koran), majalah dan elektronik.
§ Personel Selling (Penjualan Pribadi)
o Kegiatan yang dilakukan utuk mempromosikan suatu produk yang sekaligus di sertai penjualan produk
pada waktu dilakukannya promosi. Personnel Selling dapat di lakukan di toko, di rumah maupun
ditempat umum. Personnel Selling sering dianggap sebagai jenis promosi yang paling efektif dan
efisien, karena “Sekali merengkuh dayung dua, tiga pulau terlampaui”.
§ Sales Promotion (Promosi Penjualan)
o Suatu moment / event yang sengaja digelar oleh petugas promosi untuk mempromosikan produk
dengan teknik yang demonstratif guna menarik pembeli.
§ Publicity (Publisitas)
o Pemberitaan hal-hal positif dari suatu perusahaan atau produk tertentu di media massa, sehingga
memberikan dampak positif bagi perusahaan terkait terutama terhadap peningkatan jumlah penjualan
produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
§ Public Relation (Humas)
o Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang memiliki nilai guna bagi masyarakat luas dan memiliki
efek positif terhadap nama baik perusahaan yang pada gilirannya mampu meningkatkan penjualan
produk yang dihasilkan.
§ Combination (Kombinasi)
o Dalam konteks promosi, kombinasi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dengan cara
memadukan 2 atau lebih jenis promosi sebagaimana yang telah dikemukakan. Pengiklanan dengan
publisitas misalnya. Atau antara yang satu dengan yang lainnya.
Distribusi
§ Komponen terahir dalam manjemen pemasaran ini adalah distribusi. Secara umum distribusi berarti
penyebaran sesuatu untuk di sampaikan kepada yang berhak menerima nya. Dalam pemasaran,
distribusi berarti penyampaian produk dari produsen ke konsumen.
§ Adapun unsur-unsur saluran distribusi terdiri atas ; Produsen, Konsumen, Pengecer, Pedagang Besar
dan Agen.
§ Untuk membedakan unsur-unsur saluran distribusi tersebut dapat dikemukakan penjelasan sbb :
§ Produsen adalah penghasil produk (produk industri dan konsumsi/produk ahir).
§ Konsumen adalah pemakai produk (Konsumen Industri dan konsumen pemakai ahir).
§ Pengecer adalah usaha yang menjual produk dalam jumlah satuan terkecil terutama komsumen ahir.
Pengecer dapat juga disebut sebagai Penyalur (Supplier), pialang (Perantara). Kadang-disebut juga
Distributor.
§ Pedagang besar adalah penjual dalan jumlah besar (jadi terjadi pemindahan hak milik atas produk,
yang dikompensasi dengan pembayaran, baik kredit atau tunai), kadang disebut grosir.
§ Agen adalah suatu lembaga perantara penjualan dalam jumlah besar (jadi tidak melakukan pemindahan
hak atas produk yang dipasarkan). Kadang di sebut makelar yang bertugas mempertemukan penjual
dan pembeli.
Berdasarkan hal tersebut maka manajemen personalia memiliki 2 tujuan utama, yaitu:
§ Production Minded, yang menekankan pentingnya efisiensi dalam menghasilkan produk yang di olah
oleh SDM.
§ People Minded, yakni upaya menciptakan kerja sama (Kolaborasi) yang baik antara personal yang
terlibat dalam proses produksi dan pengelolaan SDM.
Dale Yoder dalam bukunya “Personnel Principle and Policies, Modern Manpower Management”
mengemukakan bahwa ;
§ Personnel Management is the provision of leadership and direction of people in their working or
employment relationship.
§ (Manajemen Personalia adalah Kepemimpinan dan Pengarahan kepada Pegawai di dalam
pekerjaannya atau dalam hubungan kepegawaian).
· Kegiatan usaha tidak bisa terlepas dari kegiatan pencatatan khususnya aspek keuangan dan hal
terkait lainnya. Inil yang dinamakan administrasi dalam arti sempit yakni berupa pencatatan keuangan
dikenal dengan istilah pembukuan.
· Setiap bisnis memerlukan pembukuan. Ironisnya perusahaan kecil cenderung mengabaikannya.
Sedangkan perusahaan menengah dan besar biasanya sudah tertata rapi karena dirasakan sebagai
kebutuhan sehingga sistemnya sudah baik dan canggih.
· Seiring perkembangan, istilah pembukuan seakan tergantikan oleh istilah akuntansi yang maknanya
hampir sama, cuma aplikasinya saja yang sedikit berbeda.
· Pembukuan adalah proses pencatatan transaksi dalam buku, khususnya pemindahan dari jurnal ke
buku besar.
· Akuntansi adalah seni pencatatan dan pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat
suatu transaksi terhadap suatu kesatuan ekonomi.
· Tidak masalah untuk menggunakan istilah pembukuan ataupun memakai istilah akuntansi.
http://kokockp.blogspot.co.id/2012/05/pengantar-bisnis-5.html