Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN PRODUKSI BARANG

DAN JASA
Disusun Oleh :
Amanda Rosita
Sella Nopiawati
Sri Dianti
Gitano Farhansyah
Kelas : Akuntansi 1 (A)
 

  Mata Kuliah : Pengantar Bisnis


Dosen Pengampu : Upi Niarti S.AB, M.AK
A. Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengatur, sedangkan menurut Parker

Follet manajemen adalah “seni melaksanakan pekerjaan melalui orang lain”. Menurut Peter

Drucker manajemen lebih menekankan bagaimana seorang direktur memiliki sifat

kepemimpinan yang bisa mendesain pengorganisasian dalam mengambil keputusan atau

pencapaian tujuan.

Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang

mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Sedangkan produksi dalam

istilah ekonomi mengacu pada segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan

(utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal,

tenaga kerja, dan skills (organizational, managerial and technical skills).

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang manajemen yang mempunyai

peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini,

perlu di buat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai

tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan

demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan


B. Perkembangan Manajemen Produksi
Ilmu manajemen berkembang hampir seumur dengan lamanya manusia menghuni bumi ini.

Banyak catatan membuktikan bahwa manajemen sudah di terapkan sejak jaman kuno. Penafsiran

tulisan kuno di Mesir yang di perkirakan di tulis tahun 1300 sebelum Masehi menunjukkan bahwa

organisasi dan administrasi negara telah di terapkan oleh para pelaksana negara pada zaman kuno

 Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari manajemen itu

mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-masing. Manajemen produksi termasuk

ke dalam bidang manajemen yang mengkhususkan tujuannya. Manajemen produksi berkembang

mengikuti perkembangan konsumsi masyarakat terhadap produk yang di hasilkan.

 Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang menunjang

yaitu:

 Adanya pembagian kerja dan spesialisasi;

 Revolusi industri;

 Perkembangan alat dan teknologi;

 Perkembangan ilmu dan metode kerja.


C. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen

yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk

mencapai tujuan. Manajemen produksi dapat diterapkan di berbagai jenis

organisasi atau perusahaan seperti industri manufaktur, perkebunan, pertanian,

UKM maupun di bidang jasa. Manajemen produksi juga diperlukan dalam

pengaturan bangunan atau ruangan, mesin maupun peralatan, proses dalam

produksi, pengaturan tenaga kerja dan berbagai kegiatan operasi lainnya.

Kegiatan produksi ini dapat dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu

organisasi manufaktur dan organisasi jasa.

Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupannya cukup luas di

mulai dari analisis dan penetapan keputusan-keputusan sebelum dimulainya

produksi. Penambahan dan perancangan atau desain sistem produksi meliputi:


1. Seleksi dan desain hasil produksi, Kegiatan produksi harus dapat menghasilkan produk-

produk barang atau jasa dengan cara efektif dan efisien serta dengan kualitas yang baik.

2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan, Setelah dilakukan seleksi terhadap produk,

kegiatan yang harus dilakukan adalah menentukan jenis proses yang akan digunakan serta

peralatannya.

3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi, Dalam pemilihan lokasi, perlu diperhatikan

faktor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan dari bahan baku serta biaya pengangkutan

barang jadi ke pasar.

4. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses, Rancangan tata letak harus

mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja, optimalisasi waktu pergerakan dalam

proses, kemungkinan kerusakan yang terjadi karena pergerakan dalam proses.

5. Rancangan tugas, Rancangan tugas harus merupakan kesatuan dari human engineering, dalam

rangka menghasilkan rancangan kerja yang optimal.

6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas, Dalam strategi produksi dan operasi

harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan produksi dan operasi serta misi dan

kebijakan-kebijakan dasar untuk lima bidang yaitu, proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja,

dan mutu.
Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan atau kebijakan utama yang

tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:

1. Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini tergolong tipe keputusan

berjangka panjang, dan dalam arti yang luas meliputi penentuan desain dari produk yang akan

dihasilkan, desain atau lokasi dan tata letak pabrik, desain atas kegiatan pengadaan masukan yang

diperlukan, desain atas metode dan teknologi pengolahan, desain atas organisasi perusahaan, dan

desain atas job description dan job specification.

2. Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations). Keputusan operasi ini

berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis, dan operasi. Di dalamnya terkait jadwal

produksi, gilir kerja (shift) dari personal pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke

subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.

3. Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi. Karena sifatnya

berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijakan tersebut bersifat rutin. Kegiatan yang terakup

di dalamnya pada pokoknya meliputi perbaikan terus-menerus dari mutu keluaran, keefektifan dan

keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin,

serta perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk


 
D. Fungsi dan Tujuan Manajemen Produksi

1. Fungsi Manajemen Produksi

• Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan

mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa

yang akan memberikan hasil pendapat bagi perusahaan. Empat fungsi terpenting dalam

fungsi produksi adalah:

• Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan

masukan (input).

• Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk

penetapan dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat

dilaksanakan secara efektif dan efisien.

• Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi yang

akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.

• Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan

sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan

pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.


2. Tujuan Manajemen Produksi
 Perencanaan produksi, bertujuan agar dilakukannya persiapan yang sistematis bagi produksi
yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi.
 Pengendalian produksi bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal
mungkin.
 Pengawasan produksi bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan
rencana.

E. Strategi, Manufaktur, dan Manajemen Produksi


Secara umum, manajemen bisnis global (internasional) meliputi dua hal yaitu kegiatan
produksi dan manajemen bahan baku. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk
menekan biaya penciptaan nilai dan untuk melayani kebutuhan konsumen dengan baik (nilai
tambah). Produksi didefinisikan sebagai kegiatan mengubah barang mentah menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi sehingga dapat menambah nilai guna barang tersebut. Produksi
merupakan kegiatan yang mencakup penciptaan suatu produk. Namun istilah produksi tidak
hanya digunakan dalam penciptaan barang saja tetapi juga digunakan dalam kegiatan jasa.
Manajemen bahan adalah kegiatan mengatur (planing, organazing, actuating,

controlling) penyebaran material fisik melalui rantai nilai. Mulai dari usaha

mendapatkan material tersebut melalui produksi sampai pendistribusiannya.

Fungsi manajemen bahan bagi pihak internal perusahaan adalah biaya produksi

yang lebih rendah dan peningkatan kualitas produk secara simultan melalui

peniadaan produk rusak atau cacat baik dari rantai suplai dan proses pabrikasi.

Perusahaan yang mengembangkan kontrol kualitasnya dapat mengurangi

biaya penciptaan nilai melalui 3 cara yaitu:

1. Memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam memproduksi

barang sehingga tidak terdapat produk yang kurang berkualitas dan tidak dapat

dijual.

2. Meningkatkan kualitas produk dengan menekan biaya pekerjaan ulang

(rework) dan biaya tambahan (scrap costs).

3. Meminimalkan biaya jaminan dan biaya pekerjaan ulang untuk mendapatkan


F. Manajemen Produksi dan Lingkungannya
1. Pentingnya Manajemen Operasi

Alasan pertama pentingnya mempelajari manajemen produksi adalah topik-topik yang

dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan pengawasan

sisi penawaran organisasi-organisasi. Semua organisasi ada untuk memenuhi permintaan

tersebut. Dengan pemahaman dasar tentang apa yang dilakukan untuk mengembangkan

dan mengoperasikan sistem-sistem produksi, para manajer pemasaran dapat melayani

pasar dan mengelola tenaga penjualan mereka dengan secara lebih baik bila mereka

memahami kemampuan dan keterbatasan sistem permintaan-penawaran total mereka,

pengenalan produk baru, dan kemampuan produk baru. Manajer keuangan dapat

merencanakan ekspansi kapasitas dan akan dapat memahami tujuan-tujuan persediaan

secara lebih baik.

Para akuntan mementingkan ini untuk memberi informasi akuntansi biaya, rasio-rasio

pemanfaatan kapasitas, penilaian persediaan, dan informasi lain untuk pengawasan. Para

manajer personalia juga dapat memperoleh suatu pengetahuan tentang kompleksitas

desain pekerjaan, fungsi-fungi yang dilaksanakan manajer produksi, serta keterampilan-


Alasan kedua pentingnya mempelajari manajemen operasi adalah bahwa sekitar 70

persen aktiva-aktiva dalam berbagai organisasi manufakturing dan pemrosesan adalah

berbentuk persediaan-persediaan, pabrik dan peralatan yang secara langsung atau tidak

langsung berada di bawah pengawasan para manajer produksi atau operasi manajer,

manajer bahan, manajer peralihan, dan para penyelia produksi yang semuanya merupakan

anggota organisasi manajemen operasi dan produksi.

Alasan ketiga adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang berbagai macam

tekanan yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka untuk melaksanakan tanggung jawab

sosial perusahaan terhadap masyarakat. Para manajer produksi dan operasi harus

memenuhi keinginan pemilik, sebagai pemegang saham perusahaan atau anggota legislatif.

Tetapi, di lain sisi mereka harus beroperasi dalam sistem sosial dan mempunyai kewajiban-

kewajiban terhadap masyarakat.

Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau operasi adalah bahwa

ada kesempatan pekerjaan dan karier yang cerah bagi individu kreatif yang berminat terjun

dalam karier profesional di bidang manajemen produksi atau operasi dan manajemen

pelatihan.
2. Hubungan Fungsi Produksi dan Lingkungannya

Pesanan-pesanan diterima oleh departemen penjualan yang merupakan

bagian fungsi pemasaran; bahan mentah dan suplai didapatkan melalui fungsi

pembelian; modal untuk pembelian berbagai peralatan datang dari fungsi keuangan;

tenaga kerja diperoleh melalu fungsi personalia; dan produk dikirim oleh fungsi

distribusi. Penyanggan fungsi produksi dari pengaruh lingkungan secara langsung

diperlakukan untuk alasan di antaranya interaksi dengan unsur-unsur lingkungan,

proses transformasi teknologi yang lebih efisien daripada proses yang diperlukan

dalam pengadaan masukan dan penjualan produk akhir, keterampilan manajerial

yang diperlukan untuk keberhasilan operasi proses transformasi sering berbeda

dengan yang diperlukan untuk keberhasilan operasi pemasaran, personalia, atau

keuangan.

3. Organisasi Formal Fungsi Produksi

Pengorganisasian fungsi produksi merupakan proses penyusun struktur

organisasi departemen produksi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya
G. Pembuatan Keputusan dalam Manajemen Produksi
Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen operasi dan produksi. Pembuatan keputusan

dapat dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda. Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses

pencapaian suatu keputusan dari identifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-alternatif sampai

pemilihannya. Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji

hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi dengan

pihak lain. Selanjutnya pengembangan alternatif-alternatif dengan mengumpulkan dan analisa data yang relevan. Dari

dat tersebut ditentukan alternatif dikembangkan sebelum diambil suatu keputusan.

Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya adalah evaluasi alternatif- alternatif yang

tergantung pada kriteria pemilihan keputusan yang tepat. Evaluasi alternatif dipermudah dengan penggunaan model-

model matematik formal. Ini memungkinkan pembuat keputusan untuk menguantifikasikan kriteria dan batasan-

batasan serta mengevaluasi berbagai alternatif berdasarkan kerangka model. Pemilihan alternatif dilakukan untuk

mengevaluasi alternatif-alternatif untuk mempermudah alternatif yang tinggi. Alternatif yang terpilih sering hanya

berdasarkan jumlah informasi terbatas yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan keputusan manajer. Pilihan

alternatif terbaik pun sering merupakan kompromi berbagai faktor yang dipertimbangkan.

Implementasi keputusan. Suatu keputusan belum selesai sebelum diterapkan dalam praktik. Langkah ini

sama krusialnya dengan proses pembuatan keputusan secara keseluruhan. Pemahaman akan perubahan organisasi

adalah kunci sukses implementasi. Implementasi tidak sekedar menyangkut pemberian perintah, namun dalam hal ini

manajer harus menetapkan jadwal kegiatan atau anggaran, mengadakan dengan mengalokasikan sumber daya yang

diperlukan serta melimpahkan wewenang dan tanggung jawab tertentu.


Dalam situasi dan kondisi yang semakin berkembang, maka banyak perusahaan yang membuat keputusan

untuk mengembangkan bisnis ke dunia internasional. Ada beberapa alasan yang mendasari perusahaan menjadi global.

Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi biaya

Banyak cara yang telah dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara global atau secara

internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya, antara lain dengan cara:

• Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah.

• Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak pada kemajuan perusahaan.

2. Perbaikan manajemen rantai pasokan

Dengan menempatkan fasilitas di suatu negara di mana sumber daya tertentu berada, maka pengelolaan

manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin.

3. Pemberian produk yang lebih baik

Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi dan ditentukan oleh masing-

masing lokasi maka banyak perusahaan yang beroperasi secara internasional menempatkan diri di suatu Negara

tertentu maka produk perusahaan tersebut dipasarkan, misalnya disesuaikan dengan budaya yang berlaku.

4. Menarik pasar baru

Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas, maka dapat memanfaatkan pasar

luar negeri yang masih terbuka untuk digunakan sebagai tempat usaha dengan memperhatikan berbagai aspek.
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai