Disusun Oleh :
Produksi yang diambil dari bahan mentah langsung kemudian diekstrak menjadi
produk yang diinginkan. Misalnya ekstraksi minyak untuk dibuat menjadi berbagai
macam produk.
Produk yang didapatkan dengan cara memodifikasi bahan baik secara kimiawi atau
parameter mekanis tanpa mengubah atribut fisiknya. Misalnya dilakukan dengan
memanaskan bahan baku di suhu yang tinggi.
Produksi dengan cara perakitan, misalnya komputer atau mobil.
Pemahaman pengertian manajemen produksi ini kerap dikesampingkan. Padahal dari sini
sebuah bisnis bisa melakukan efisiensi karena bagian ini memerlukan dana yang tidak sedikit.
Idealnya, bidang produksi harus melakukan beberapa hal seperti:
Peningkatan produktivitas
Menggunakan simbiosis industri
Perlindungan karyawan dari bahaya fisik
Penghilangan material yang berbahaya
Hal-hal di atas merupakan bagian yang paling banyak menguras kantong. Belum lagi hukum
yang berlaku, peraturan buruh dan juga hambatan lain yang berefek besar pada budgeting
produksi. Karena itu, penataan bagian produksi tidak hanya terbatas pada membeli bahan baku
murah saja, tapi pembetukan sistem dan pemanfaatan teknologi supaya bisa bertahan dalam
keadaan sulit.
Manajemen Produksi Menurut Para Ahli
Manajemen produksi merupakan bagian dari bidang manajemen yang berperan dalam
mengkoordinasikan beberapa kegiatan untuk mencapai tujuan. Beberapa ahli menjelaskan
pengertian Manajemen Produksi, diantaranya adalah:
1. Handoko (1999: 3)
Menurut Handoko, pengertian manajemen produksi dan operasional adalah berbagai usaha
pengelolaan secara optimal penggunaan semua sumberdaya (faktor-faktor produksi); tenaga
kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan lain sebagainya, didalam proses transformasi
bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa.
Menurut Sofyan Assauri, pengertian manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan
mengkoordinasikan penggunaan berbagai sumber daya; sumber daya manusia, sumber daya
alat, sumber daya dana, dan bahan, secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan
menambah kegunaan sebuah barang atau jasa.
Menurut Heiser dan Reider, Manajemen Produksi adalah rangkaian kegiatan yang
menghasilakn nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Menurut Irham Fahmi, pengertian manajemen produksi adalah sebuah ilmu manajemen yang
membahas secara menyeluruh bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan
menggunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang
untuk mencapai hasil produksi yang diinginkan.
Fungsi Manajemen Produksi
Seperti yang kita ketahui pada pengertian manajemen produksi, mereka tidak hanya melakukan
proses produksi, tapi juga melakukan berbagai hal lainnya. Menurut Sofian Assauri (2004: 22),
ada empat fungsi terpenting pada manajemen produksi, diantaranya:
1. Perencanaan
Ini adalah keterkaitan dan pengorganisasian kegiatan produksi yang akan dilakukan dengan
dasar waktu atau periode tertentu. Dengan perencanaan yang baik maka akan meminimalisir
biaya produksi sehingga perusahaan bisa menentukan harga yang sehat dan meraih untung
yang besar.
2. Proses Pengolahan
Ini adalah metode atau teknik yang digunakan untuk mengolah masukan (input). Proses ini
sangat penting untuk pemanfaatan sumber daya secara maksimal dan efisien.
3. Jasa Penunjang
Sarana yang diperlukan untuk penetapan dan metode yang digunakan agar proses pengolahan
bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Hal ini seringkali diperlukan guna membantu
perusahaan bersaing secara sehat dengan meningkatkan produksi dan hasil yang berkualitas.
4. Pengendalian/ Pengawasan
Ini merupakan fungsi untuk menjamin pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan,
dengan begitu maksud dan tujuan dalam menggunakan dan pengolahan masukan (input) dapat
dilaksanakan.
Proses ini akan membantu perusahaan mencapai visi dan misi, meningkatkan reputasi
perusahaan, serta mempermudah pekerjaan departemen lain seperti marketing, finansial atau
pun personalia. Mereka memiliki tanggung jawab untuk memproduksi barang yang sesuai
standar pasar sehingga penjualan bisa meningkat.
Peran manajemen produksi ini tentu saja sangat besar meskipun pada bisnis skala kecil. Ketika
menejemen produksi dilakukan dengan tepat, bukan tidak mungkin biaya produksi mampu
ditekan.
Di samping itu, hal ini juga penting untuk melihat apakah sumber daya yang dimiliki benar-
benar efektif. Selain itu, kerjasama antara beberpaa bidang juga sangat diperlukan, khususnya
bidang operasional yang nanti bersentuhan dengan konsumen secara langsung.
Dilihat dari cara mengambil kebijakan utama dan keputusan, ada tiga kategori di dalam ruang
lingkup manajemen produksi:
Keputusan ini termasuk dalam keputusan jangka panjang, dimana di dalamnya meliputi;
penentuan desain produk yang akan dibuat, lokasi dan tata letak pabrik, desain kegiatan
pengadaan masukan yang diperlukan, desain metode dan teknologi pengolahan, desain
organisasi perusahaan, dan desain job description dan job specification.
Keputusan operasi ini sifatnya jangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis dan
operasional. Kebijakan ini mencakup jadwal produksi, gilir kerja (Shift), anggaran produksi,
jadwal penyerahan masukan ke sub-sistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke
pelanggan atau penyelesaian produk.
Kebijakan ini sifatnya berkesinambungan, maka kebijakan ini dilakukan secara rutin. Beberapa
kegiatan yang ada di dalamnya meliputi perbaikan secara kontinu terhadap mutu keluaran,
keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan
sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian atau
pengerjaan produk.
Aspek-Aspek Manajemen Produksi
Untuk mendapatkan hasil produksi yang sesuai harapan, perlu dilakukan beberapa tahapan
penting dalam proses produksi. Berikut ini tahapan dan aspek di dalam Manajemen Produksi:
1. Perencanaan Produksi
Tujuan perencanaan produksi adalah agar proses produksi yang dilaksanakan berjalan secara
sistematis. Beberapa keputusan yang berhubungan dengan perencanaan produksi diantaranya;
Jenis barang
Bahan baku yang digunakan
Kualitas barang
Kuantitas barang
Pengendalian produksi
2. Pengendalian Produksi
Pengendalian atau kontrol produksi sangat diperlukan agar proses produksi berjalan sesuai
dengan perencanaan yang ditentukan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegiatan dalam
pengendalian produksi;
Membuat perencanaan
Menyusun jadwal kerja
Menentukan target market produk
3. Pengawasan Produksi
Tujuan pengawasan produksi adalah agar hasil produksi sesuai dengan apa yang diharapkan,
tepat waktu, dan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegaitan pengawasan produksi adalah:
1. Forward scheduling
2. Backward scheduling
Meskipun berbeda, kedua departemen ini saling berkaitan. Cuma kalau dilihat dari pengertian
manajemen produksi dan operasional sedikit mirip. Tapi, keduanya jelas berbeda. Sangat
berbeda! Seperti yang dijelaskan dalam UK Essays: