PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika merupakan sebuah ilmu yang sangat penting dalam
membantu perkembangan pemikiran dan menciptakan sesuatu yang baru yang
membantu segala aktivitas manusia.Matematika merupakan alat yang sangat
penting dalam mempelajari ilmu-ilmu ekonomi dan bisnis. Oleh karena itu,
mahasiswa dituntut untuk mengetahui berbagai konsep matematika. Mata kuliah
Matematika Ekonomi dirancang untuk memenuhi kebutuhan ini, yaitu membekali
Anda dengan berbagai konsep matematika dalam mempelajari ilmu-ilmu
ekonomi dan bisnis. Penjelasan dan uraian dalam setiap kegiatan belajar
dikemukakan dengan penjelasan konsep dan kemudian diikuti dengan contoh
serta penggunaannya dalam ilmu ekonomi dan bisnis. Materi pembahasan mata
kuliah ini merupakan pendalaman dan perluasan terhadap materi yang telah
dipelajari sebelumnya dibangku SMA, yaitu pelajaran Matematika Ekonomi.
Tujuan Matematika bisnis adalah untuk memberikan konsep-konsep dan
teknik-teknik dalam matematika terapan yang sering digunakan untuk analisis
ekonomi, bisnis dan keuangan. Materi yang dibahas adalah masalah
matrik,fungsi logaritma dan eksponen,integral,fungsi Linier, fungsi non
linier,barisan dan deret
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan makalah ini memiliki beberapa tujuan yang ingin di capai,
diantaranya:
1. Bagi kepentingan penulis, makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi penulis
dalam menyajikan salah satu karya tulis ilmiah yaitu makalah dengan baik dan benar,
mengenai pentingnya Ringkasan Materi.
2. Bagi kepentingan pembaca, makalah ini dapat menambah wawasan mengenai
Ringkasan Materi, terutama bagi generasi muda sebagai generasi penerus bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
Bentuk Umum
an xn + an 1 xn 1 + an 2 xn 2 + + a2x2 + a1x + a0
keterangan :
n = derajat suku banyak
a0 = konstanta
P(x) = pembagi
S(x) = sisa
Teorema Sisa
Jika suatu suku banyak F(x) dibagi oleh (x k) maka sisanya adalah F(k)
Jika pembagi berderajat n maka sisanya berderajat n 1
Jika suku banyak berderajat m dan pembagi berderajat n, maka hasil
baginya berderajat m n
Metode Pembagian Suku Banyak
contoh :
F(x) = 2x3 3x2 + x + 5 dibagi dengan P(x) = 2x2 x 1
1. Pembagian Biasa
2. Cara Horner/skema
cara ini dapat digunakan untuk pembagi berderajat 1 atau pembagi yang dapat
difaktorkan menjadi pembagi-pembagi berderajat 1
Cara:
Jika koefisien derajat tertinggi P(x) 1, maka hasil baginya harus dibagi
dengan koefisien derajat tertinggi P(x)
Jika pembagi dapat difaktorkan, maka:
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P 1 dan P2, maka S(x) = P1.S2 + S1
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P 1, P2, P3, maka S(x) = P1.P2.S3 + P1.S2
+ S1
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P 1, P2, P3, P4, maka S(x) = P1.P2.P3.S4 +
P1.P2.S3 + P1.S2 + S1
dan seterusnya
H(x) = 1.x 1 = x 1
S(x) = P1.S2 + S1 = (2x + 1).1/2 + 7/2 = x + + 7/2 = x + 4
Untuk soal di atas, karena F(x) berderajat 3 dan P(x) berderajat 2, maka
H(x) berderajat 3 2 = 1
S(x) berderajat 2 1 = 1
Jadi, misalkan H(x) = ax + b dan S(x) = cx + d
Maka:
2x3 3x2 + x + 5 = (2x2 x 1).(ax + b) + (cx + d)
Ruas kanan:
= 2ax3 + 2bx2 ax2 bx ax b + cx + d
= 2ax3 + (2b a)x2 + (b a + c)x + (b + d)
Teorema Faktor
Suatu suku banyak F(x) mempunyai faktor (x k) jika F(k) = 0 (sisanya jika
dibagi dengan (x k) adalah 0)
Catatan: jika (x k) adalah faktor dari F(x) maka k dikatakan sebagai akar dari
F(x)
Tips
1.
Untuk mencari akar suatu suku banyak dengan cara Horner, dapat
dilakukan dengan mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstanta
dibagi faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi yang akan memberikan sisa =
0. Contohnya :untuk x3 2x2 x + 2 = 0, faktor-faktor konstantanya: 1, 2,
faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi: 1. Sehingga, angka-angka yang
perlu dicoba: 1 dan 2untuk 4x3 2x2 x + 2 = 0, faktor-faktor
konstantanya: 1, 2, faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi: 1, 2, 4.
Sehingga, angka-angka yang perlu dicoba: 1, 2, 1/2, 1/4
2.
Jika jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya
adalah x = 1.
3.
Jika jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi
ganjil, maka pasti salah satu akarnya adalah x = 1
Jawab :
Faktor-faktor dari konstantanya, yaitu 2, adalah 1 dan 2 dan faktor-faktor
koefisien pangkat tertingginya, yaitu 1, adalah 1, sehingga angka-angka yang
perlu dicoba: 1 dan 2
Karena jumlah seluruh koefisien + konstantanya = 0 (1 2 1 + 2 = 0), maka,
pasti x = 1 adalah salah
satu faktornya, jadi:
Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 + x4 =
b/a
Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4
+ x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 = c/a
Jumlah 3 akar: x1.x2.x3 + x1.x2.x4 +
x2.x3.x4 = d/a
Hasil kali 4 akar: x1.x2.x3.x4 = e/a
Dari kedua persamaan tersebut, kita dapat menurunkan rumus yang sama untuk
persamaan berderajat 5 dan seterusnya
(amati pola: b/a, c/a, d/a , e/a, )
Pembagian Istimewa
Model deret untuk bunga majemuk (Bunga berbunga) ialah baris geometri
khususnya bagi hutang piutang. Hal ini berlaku bagi dunia perbankan.
Transaksi dengan model ini disebut kredit.
atau
.
Permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah (n-1) !
Cara cepat mengerjakan soal permutasi
dengan penulisan nPk, hitung 10P4
kita langsung tulis 4 angka dari 10 mundur, yaitu 10.9.8.7
jadi 10P4 = 10x9x8x7 berapa itu? hitung sendiri
Contoh permutasi siklis :
Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja makan
yang berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat duduk
mengelilingi meja makan dengan cara yang berbeda?
Jawab :
Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan
urutan yang berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur
yaitu :
2) Kombinasi
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya.
Pada kombinasi AB = BA. Dari suatu himpunan dengan n unsur dapat disusun
himpunan bagiannya dengan untuk
Setiap himpunan bagian dengan k
unsur dari himpunan dengan unsur n disebut kombinasi k unsur dari n yang
dilambangkan dengan ,
Contoh :
Diketahui himpunan
Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2).
Jadi, jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P, maka peluang hasil itu
tidak terjadi adalah (1 P).
Peluang Kejadian Majemuk
1. Gabungan Dua Kejadian
Untuk setiap kejadian A dan B berlaku :
Catatan :
dibaca Kejadian A atau B dan
dibaca Kejadian
A dan B
Contoh :
Pada pelemparan sebuah dadu, A adalah kejadian munculnya bilangan komposit
dan B adalah kejadian muncul bilangan genap. Carilah peluang kejadian A atau
B!
Jawab :
Jika
Dalam kasus
3. Kejadian Bersyarat
Jika P (B) adalah peluang kejadian B, maka P (A|B) didefinisikan sebagai peluang
kejadian A dengan syarat B telah terjadi. Jika
terjadinya A dan B, maka
kejadian tersebut tidak saling bebas.
adalah peluang
Dalam kasus ini, dua
4. Teorema Bayes
Teorema Bayes(1720 1763) mengemukakan hubungan antara P (A|B) dengan P
Sebaran Peluang
1. Pengertian Peubah acak dan Sebaran Peluang.
Peubah acak X adalah fungsi dari suatu sampel S ke bilangan real R. Jika X
adalah peubah acak pada ruang sampel S denga X (S) merupakan himpunan
berhingga, peubah acak X dinamakan peubah acak diskrit. Jika Y adalah peubah
acak pada ruang sampel S dengan Y(S) merupakan interval, peubah acak Y
disebut peubah acak kontinu. Jika X adalah fungsi dari sampel S ke himpunan
dan setiap
maka:
Misalkan X adalah peubah acak diskrit pada ruang sampel S, fungsi masa
peluang disingkat sebaran peluang dari X adalah fungsi f dari R yang ditentukan
dengan rumus berikut :
2. Sebaran Binom
Sebaran Binom atau Distribusi Binomial dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
FUNGSI EKSPONENSIAL
Fungsi eksponensial adalah salah satu fungsi yang paling penting dalam
matematika. Biasanya, fungsi ini ditulis dengan notasi exp(x) atau ex, di mana e
adalah basis logaritma natural yang kira- kira sama dengan 2.7182818.
Sebagai fungsi variabel bilangan real x, grafik ex selalu positif (berada di atas
sumbu x) dan nilainya bertambah (dilihat dari kiri ke kanan). Grafiknya tidak
menyentuh sumbu x, namun mendekati sumbu tersebut secara asimptotik.
Invers dari fungsi ini, logaritma natural, atau ln(x), didefinisikan untuk nilai x
yang positif.
Fungsi Eksponensial mempunyai rumus umum, yakni:
FUNGSI LOGARITMA
Apabila suku bunga yang dibayarkan sebanyak 1 kali dalam setahun, maka
dapat dihitung dengan rumus:
Dimana :
i = suku bunga
t = waktu
Apabila suku bunga yang diabayarkan sebanyak n-kali dalam setahun, maka
dapat dihitung dengan rumus:
Dimana :
S = Nilai yang akan datang
t = Waktu
i = Suku bunga
INTEGRAL
A. Integral Tertentu
Kalau f(x).dx disebut integral tak tentu yang merupakan fungsi F (x) + c yang
turunannya = F(x) = f (x) maka yang dimaksud dengan integral tertentu adalah
integral yang mempunyai batas bawah dan batas atas, yang tertulis dalam
bentuk
b
a f(x).dx ; a adalah batas bawah dan b adalah batas atas.
Harga integral ini adalah tertentu yang ditentukan oleh besarnya harga a dan b,
yang merupakan selisih antara F (b) dan F (a).
Jadi, ab f(x)= [F(x)]ba =F(b) F(a)
Notasi [F(x)]ba berarti bahwa pada fungsi F(x), harga x harus diganti dengan
harga b dan a, kemudian hitunglah selisih antara F(b) dengan F(a).
Dengan demikian pada perhitungan integral tertentu, kita harus menentukan
dulu hasil dari integral tak tentu, tetapi tidak lagi memasukkan faktor konstan c
pada perhitungan F(b) F(a) karena dari selisih F(b) F(a) faktor c akan hilang.
Contoh:
4
2
3
2
4
2 (3x + 4x 2).dx = [x + 2x 2x] 2
3
2
3
2
= (4 + 2.4 2.4) (2 + 2.2 2.2)
= 88 12 = 76
B. Sifat-sifat Integral Tertentu
1. abf(x).dx = 0
2. abf(x).dx = abf(x).dx
3. abf(x).dx + acf(x).dx = acf(x).dx
4. ab{f(x) + g(x)}.dx = abf(x).dx + abg(x).dx
5. abk.f(x).dx = k.abf(x).dx ; (k = bilangan konstan)
C. Aplikasi Integral Tertentu dalam Surplus Konsumen dan Surplus
Produsen
= 81
Angka itu adalah selisih antara jumlah uang yang disediakan konsumen dengan
jumlah uang yang dibelanjakan. Berdasarkan contoh diatas, surplus produsen
adalah:
SP = 12.6 06 (6 + x)dx
= 72 [6x + 1/2 x2]60
= 72 ((6.6 + 1/2 62)-0)
= 72 54
= 18
B.Integral tak tentu
Manakala integral tertentu adalah sebuah bilangan yang besarnya ditentukan
dengan mengambil limit penjumlahan Riemann, yang diasosiasikan dengan
partisi interval tertutup yang norma partisinya mendekati nol, teorema dasar
kalkulus menyatakan bahwa integral tertentu sebuah fungsi kontinu dapat
dihitung dengan mudah apabila kita dapat mencari antiturunan/antiderivatif
fungsi tersebut.[1]
Apabila
Perhatikan bahwa integral tertentu berbeda dengan integral tak tentu. Integral
tertentu dalam bentuk
tak tentu :
adalah
adalah
Apabila kita hendak mencari luas daerah A dibawah kurva y=x pada interval
[0,b], b>0, maka kita akan dapatkan:
LIMIT
A.LIMIT FUNGSI ALJABAR
1.
Pengertian Limit Fungsi Secara Intuitif
Limit dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel fungsi yang
bergerak mendekati suatu titik terhadap fungsi tersebut.
Untuk dapat memahami pengertian limit secara intuitif, perhatikanlah contoh
berikut:
x2 x 2
x2
1,1
1,5
1,9
f(x)
2,1
2,5
2,9
1,9
99
2,9
99
2.0
00
???
0
0
2,0
1
3,0
1
2,5
2,7
3,5
3,7
x2 x 2
x2
x2 x 2
3
x2
x2
lim
dekati dari sebelah kanan (disebut limit kanan). Dapat ditulis :
2.
lim x 2 8
x 3
Tentukan nilai
!
Penyelesaian :
Nilai limit dari fungsi f(x) = x2 8 dapat kita ketahui secara langsung, yaitu
dengan cara mensubtitusikan x =3 ke f(x)
lim x 2 8
x 3
8 98
1
lim f ( x ) a
xa
b) Jika f (a) =
c) Jika f (a) =
c
0
0
c
lim f ( x) ~
xa
, maka
lim f ( x ) 0
xa
, maka
B. Pemfaktoran
Cara ini digunakan ketika fungsi-fungsi tersebut bisa difaktorkan sehingga tidak
menghasilkan nilai tak terdefinisi.
Perhatikanlah contoh berikut!
Contoh:
x2 9
x 3 x 3
lim
Tentukan nilai
32 9 0
33 0
x2 9
x 3 x 3
lim
x 3 x 3 x 3.
x 3
x 3
1
x 3
x2 9
x 3 x 3
x 3 x 3
x 3
lim
lim
Jadi,
x 3
lim x 3
x 3
=
=3+3=6
C. Merasionalkan Penyebut
Cara yang ke-tiga ini digunakan apanila penyebutnya berbentuk akar yang perlu
dirasionalkan, sehingga tidak terjadi pembagian angka 0 dengan 0.
Perhatikanlah contoh berikut!
Contoh:
x 2 3x 2
lim
x 2
x2
Tentukan nilai
Penyelesaian:
x 2 3x 2
x 2
x2
x 2 3x 2 x 2
.
x2
x2
x2
lim
lim
=
lim
3x 2
x2
x2
x 1 x 2
x 2
x 2
lim
=
lim x 1 x 2
x2
2 1.
22
=
=1.0
=0
D. Merasionalkan Pembilang
Perhatikanlah contoh berikut!
Contoh:
lim
x 1
Tentukan nilai
3x 2 4 x 3
x 1
Penyelesaian:
lim
x 1
3x 2 4 x 3
x 1
lim
x 1
3x 2 4 x 3
3x 2 4 x 3
.
3x 2 4 x 3
lim
x 1 x 1
3x 2 4 x 3
x 1
3x 2 4 x 3
lim
x 1
3x 2 4 x 3
x 1
x 1
x2
x2
lim
x 1
lim
x 1
x 1
1
3x 2 4 x 3
1
3.1 2 4.1 3
1
1 1
=
3.
x 1
3x 2 4 x 3
1
11
1
2
lim
x ~
f ( x)
g ( x)
lim f ( x) g ( x)
x ~
dan
Untuk menentukan nilai limit dari bentuk-bentuk tersebut, dapat dilakukan caracara sebagai berikut:
a. Membagi dengan pangkat tertinggi
lim
x ~
f ( x)
g ( x)
4x 1
x ~ 2 x 1
lim
a.
4x 1
x ~ x 2 x
lim
b.
Penyelesaian:
lim
x ~
4x 1
2x 1
4x 1
x ~ 2 x 1
4x 1
lim x x
x~ 2 x
1
x x
lim
1
x
lim
x~
1
2
x
4
1
~
1
2
~
4
40
20
4
2
=2
4x 1
x2 2
4x 1
x ~ x 2 x
lim
lim
x ~
4x 1
x2 x
4x 1
2
2
x
lim 2 x
x ~ x
2
2
2
x
x
4 1
2
lim x x
x ~
2
1 2
x
4
1
~ (~) 2
2
1
(~) 2
=
00
1 0
0
1
=
= 0
b. Mengalikan dengan faktor lawan
lim f ( x) g ( x)
x~
lim f ( x) g ( x)
x~
menyelesaikan
[f (x) g (x)]
[f (x) g (x)]
dengan
[f (x) g (x)]
lim f ( x) g ( x) [f (x) g (x)]
x ~
lim
x ~
[f (x)]
[g (x)] 2
f (x) g (x)
2
ataupun sebaliknya.
Contoh:
x2 2x x2 x
lim
x~
lim
x~
x2 2x x2 x
lim
x 2x x x
lim
x~
=
x~
lim
x~
lim
x~
x2 2x x2 x
2 x 1
2
x2 2x x2 x
3x
x 2x x2 x
2
3x
x
x2 2x
x2 x2
x2 x
x2 x2
3
1 0 1 0
=
3
2
=
B.
TEOREMA LIMIT
x2 2x x2 x
[f (x) + g (x)]
Teorema limit yang akan disajikan berikut ini yang sangat berguna dalam
menangani hampir semua masalah limit. Misalkan n bilangan bulat positif, k
sebuah konstanta dan f, g adalah fungsi-fungsi yang mempunyai limit di a maka:
lim k k
x a
1.
lim x a
xa
2.
lim k
lim
x a
3.
x a
f (x) = k
f (x)
lim
lim
x a
4.
[f (x) g (x)] =
lim
x a
xa
x a
f (x) .
f ( x)
f ( x) lim
xa
g ( x) lim g ( x)
x a
6.
, dimana
g(x) 0
lim
x a
x a
7.
g (x)
lim
xa
lim
g (x)
lim
x a
v [f (x) . g (x)] =
lim
x a
f (x)
lim
5.
lim
x a
f (x)]n
[f (x) ] = [
lim
xa
f ( x) n lim f ( x)
xa
dimana
lim
x a
f (x)
lim
x a
1.
x
lim
1
x 0 sin x
lim
x 0
sin x
1
x 0
x
1.
ax
ax
a
1 lim
x 0 sin ax
x 0 sin bx
b
2.
sin ax
sin ax a
1 lim
x 0
x 0
ax
bx
b
3.
lim
2.
tan x
1
x 0
x
b.
e.
f.
g.
h.
ax
1
x 0 tan ax
lim
lim
4.
x
1
tan x
lim
lim
3.
c.
d. Limit fungsi tangens
4.
tan ax
lim
1
x 0
ax
ax
a
x 0 tan bx
b
lim
tan ax a
x 0
bx
b
lim
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o. .FUNGSI LINIER
p. Fungsi adalah hubungan matematis antara suatu variabel
dengan variabel lainnya. Unsur-unsur pembentuk fungsi
adalah variabel, koefisien, dan konstanta.
q.
Variabel adalah unsur yang sifatnya berubah-ubah dari
satu keadaan ke keadaan lainnya. Variabel dapat dibedakan
menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas : variabel yang menjelaskan variabel lainnya.
Adapun
Variabel
terikat
adalah
variabel
yang
diterangkan oleh variabel bebas.
r. Koefisien adalah bilangan atau angka yang diletakkan
tepat di depan suatu variabel, terkait dengan variabel yang
bersangkutan.
s. Konstanta sifatnya tetap dan tidak terkait dengan suatu
variabel apapun.
t. 1). Pengertian fungsi linier
Fungsi linier adalah suatu fungsi yang variabelnya
berpangkat satu atau suatu fungsi
yang grafiknya merupakan garis lurus. Oleh karena itu
fungsi linier sering disebut
dengan persamaan garis lurus (pgl) dengan bentuk
umumnya sbb.:
f : x mx + c atau f(x) = mx + c atau y = mx + c
m adalah gradien / kemiringan / kecondongan dan
c adalah konstanta
2). Melukis grafik fungsi linier
Langkah-langkah melukis grafik fungsi linier
a Tentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0 diperoleh
koordinat A( x1, 0)
b Tentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0 diperoleh
koordinat B( 0, y1)
c hubungkan dua titik A dan B sehingga terbentuk garis
lurus
Persamaan linier juga dapat ditulis ditulis dengan simbol y
= ax + b (ini untuk memudahkan kita dalam memahami
gambar)
u. Jika b bernilai positif : fungsi linier digambarkan garis dari
kiri
bawah
ke
kanan
atas
Jika b bernilai negatif : fungsi linier digambarkan garis dari
kiri
atas
ke
kanan
bawah
Jika b bernilai nol : digambarkan garis yg sejajar dengan
sumbu datar x
v. Apabila b bernilai negatif : Y = 10 - 2X maka kurva
bergerak dari kiri atas ke kanan bawah
Apabila b bernilai positif : Y = 2 + 2X maka kurva bergerak
dari kiri bawah ke kanan atas
Sejajar
Dua garis lurus akan sejajar apabila lereng/gradien garis
yang satu sama dengan lereng/gradien dari garis yang lain.
, jika
Berpotongan
Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng/gradien
garis yang satu tidak sama dengan lereng/gradien dari garis
yang lain. Dengan demikian , garis
berpotongan dengan garis
akan
, jika
y.
z.
aa.
ab.
ac.
ad.Tegak lurus
Dua garis lurus akan saling tegak lurus apabila
lereng/gradien garis yang satu merupakan kebalikan dari
lereng/gradien dari garis yang lain dengan tanda yang
berlawanan. Dengan demikian , garis
tegak lurus dengan garis
akan
, jika atau
ae.
af. Penerapan Fungsi Linier dalam Ekonomi
ag.Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran dan
Keseimbangan Pasar
Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah
barang/jasa yang diminta oleh konsumen dengan variabel
Keterangan ;
ap.FC = biaya
k = konstanta
tetap
V = lereng
VC= biaya
kurva VC dan
variabel
kurva C
C = biaya total
aq.
Fungsi Penerimaan
Penerimaan total (total revenue) adalah hasil kali jumlah
barang yang terjual dengan harga jual per unit barang
tersebut.
ar. R = Q x P = f (Q)
as. Analisis Pulang Pokok
Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep yang
bb.
bc.
bd.2 Ellips
be.Bentuk baku rumus ellips
bf.
bg.
bh.3 Hiperbola
bi. Jika sumbu lintang sejajar sumbu x
bj.
bk. Jika sumbu lintang sejajar sumbu y
bl.
bm.
bn.4 Parabola
bo.Bentuk umum persamaan parabola adalah :
bp.y = ax2 + bx + c, jika sumbu simetri sejajar sumbu vertical
bq.atau
br. x = ay2 +by +c, jika sumbu simetri sejajar sumbu horisontal
bs.
bt. B. Penerapan Ekonomi
cf.
cg. Analisis
pengaruh
pajak
dan
subsidi
terhadap
keseimbangan pasar juga sama seperti pada kondisi linier.
Pajak atau subsidi menyebabkan harga jual yang
ditawarkan oleh produsen berubah, tercermin oleh
berubahnya persamaan penawaran, sehingga harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di
pasarpun
berubah.
Pajak
menyebabkan
harga
keseimbangan
menjadi
lebih
tinggi
dan
jumlah
keseimbangan menjadi lebih sedikit. Sebaliknya subsidi
menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih rendah
dan jumlah keseimbangan menjadi lebih banyak.
ch.
ci. 2 Fungsi Biaya
cj. Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan biaya
total, dalam konsep biaya dikenal pula pengertian biaya
rata-rata (average cost) dan biaya marjinal (marginal cost).
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan tiap unit produk atau keluaran, merupakan
hasil bagi biaya total terhadap jumlah keluaran yang
dihasilkan. Adapun biaya marjinal ialah biaya tambahan
yang dikeluarkan untuk menghsilkan satu unit tambahan
produk
ck. Biaya tetap
:
FC = k
cl. Biaya variable
:
VC = f(Q) = vQ
cm.
Biaya total
:
C = g (Q) = FC + VC =
k + vQ
cn. Biaya tetap rata-rata
:
co.
cp. Biaya variable rata-rata:
cq.
cr. Biaya rata-rata:
cs.
ct. Biaya marjinal:
cu.
cv. Bentuk non linier dari fungsi biaya pada umumnya berupa
fungsi kuadrat parabolic dan fungsi kubik. Hubungan antara
biaya total dan bagian-bagiannya secara grafik dapat dilihat
sebagai berikut:
Biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolik
cw.
cx. Andaikan C = aQ2 bQ + c maka dan
cy. Maka
cz.
da.
1.
db.
Biaya total merupakan fungsi kubik
dc. Andaikan C = aQ3 bQ2 + cQ + d, maka
dd.
de.
df. dan FC=D
dg.Maka
dh.
di.
dj.
dk.
dl. 3. Fungsi Penerimaan
dm.
Bentuk fungsi penerimaan total (total revenue, R) yang
non linear pada umumnya berupa sebuah persamaan
parabola terbuka ke bawah.
dn.Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang ,
juga merupakan hasilkali jumlah barang dengan harga
barang per unit. Seperti halnya dalam konsep biaya, dalam
konsep penerimaanpun dikenal pengertian rata-rata dan
marjinal. Penerimaan rata-rata (average revenue, AR) ialah
penerimaan yang diperoleh per unit barang, merupakan
hasilbagi penerimaan total terhadap jumlah barang.
Penerimaan marjinal (marginal revenue, MR) ialah
penerimaan tambahan yang diperoleh dari setiap tambahan
satu unit barang yang dihasilkan atau terjual.
do.Penerimaan total
R = Q x P = f (Q)
dp.Penerimaan rata-rata
dq.AR = R/Q
dr. Penerimaan marjinal
ds. MR =
dt.
du.
dv. 3 Keuntungan, Kerugian dan Pulang Pokok
dw.
Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep
yang digunakan untuk menganalisis jumlah minimum
produk yang harus dihasilkan atau terjual agar perusahaan
tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang pokok (profit
dy.
dz. Tingkat produksi Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan pulang
pokok, sebab penerimaan total sama dengan pengeluaran
(biaya) total, R = C. Area disebelah kiri Q 1 dan sebelah
kanan Q4 mencerminkan keadaan rugi, sebab penerimaan
total lebih kecil dari pengeluaran total, R < C. Sedangkan
area diantara Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan untung,
sebab penerimaan total lebih besar dari pengeluaran total,
R > C. Tingkat produksi Q 3 mencerminkan tingkat produksi
yang memberikan penerimaan total maksimum. Besar
kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar kecilnya selisih
positif antara R dan C. Keuntungan maksimum tidak selalu
terjadi saat R maksimum atau C minimum.
ea.
eb.Contoh soal:
ec. Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan
ditunjukkan oleh persamaan R = -0,1Q 2 + 20Q, sedangkan
biaya total yang dikeluarkan C = 0,25Q3 3Q2 + 7Q + 20.
Hitunglah profit perusahaan ini jika dihasilkan dan terjual
barang sebanyak 10 dan 20 unit ?
ed.Jawab ;
ee. = R C = -0,1Q2 + 20Q 0,25Q3 + 3Q2 7Q 20
ef. = 0,25Q3 + 2,9Q2 + 13Q 20
eg.Q = 10 = 0,25(1000) + 2,9(100) + 13(10) 20
eh.= 250 + 290 +130 20 = 150 (keuntungan )
ei. Q = 20 = 0,25(8000) + 2,9(400) + 13(20) 20
ej. = 2000 + 1160 +260 20 = 600 (kerugian )
ek.
el. .BARISAN DAN DERET
em.
Barisan Aritmatika (Hitung)
en.Barisan Aritmatika (Hitung) ialah barisan yang perubahan
suku-sukunya mempunyai selisih atau perbedaan (b) yang
sama. Barisan aritmatika diperoleh dengan menjumlahkan
bilangan
tertentu
ke
bilangan
sebelumnya
untuk
mendapatkan suku berikutnya. Bentuk umum suku ke-n
dalam barisan aritmatika ialah:
eo.
eq.Dimana :
er.
ep.
Un = Suku ke n
a
= Suku pertama
es.
b
= Beda atau selisih
et.
n
= Banyaknya suku
eu.
ev. Deret Aritmatika (Hitung)
ew.
Deret Aritmatika (Hitung) ialah penjumlahan dari sukusuku suatu barisan aritmatika. Bentuk umum jumlah n suku
pertama deret aritmatika ialah:
ex.
ey. Dimana : Sn = Suku ke n
ez.
a
= Suku pertama
fa.
b
= Beda atau selisih
fb.
n
= Banyaknya suku
fc. Barisan Geometri (Ukur)
fd. Barisan Geometri (Ukur) ialah barisan bilangan dengan
perbandingan setiap suku dengan suku sebelumnya selalu
sama. Perbandingan setiap suku berurutannya disebut rasio
(r). Bentuk umum dari Barisan Geometri (Ukur) ialah:
fe.
ff.
fg. Deret Geometri (Ukur)
fh. Deret Geometri (Ukur) ialah penjumlahan dari suku-suku
suatu barisan geometri (Ukur). Bentuk umum dari Deret
Geometri (Ukur) ialah:
fi.
fj.
fk.
fl.
fm.
Dimana :
Un = Suku ke n
fn.
a
= Suku pertama
fo.
r
= rasio
fp.
n
= Banyaknya suku
fq.
fr.
fs. APLIKASI DALAM ILMU EKONOMI BISNIS
Barisan dalam Usaha Bisnis
ft.
fu. Penerapan barisan bagi dunia bisnis yang lebih sesuai
adalah Barisan Aritmatika. Karena apabila diukur dengan
barisan geometri, variabel-variabel ekonomi seperti biaya
produksi, modal, pendapatan, tenaga kerja akan kesulitan
untuk mengikutinya dalam arti segera memenuhinya.
fv. Contoh: Stok barang PT. X pada bulan 1 sampai dengan 10,
setelah dihitung rata-rata permintaan barang tersebut ialah
7. Berapakah stok barang pada bulan ke-6
fw.
Deret dalam Mengukur Bunga Majemuk
fx. Model deret untuk bunga majemuk (Bunga berbunga) ialah
baris geometri khususnya bagi hutang piutang. Hal ini
berlaku bagi dunia perbankan. Transaksi dengan model ini
disebut kredit.
fy.
fz. Rumus:
ga.
gb.
Rumus ini untuk kredit system pembayaran suku bunga
yang dibayarkan setahun sekali. Sebaiknya jika suku bunga
dibayarkan lebih dari satu kali dalam setahun rumusnya
menjadi:
gc.
gd.
ge.
gf.
gg.
MENERAPKAN KONSEP MATRIKS
gh.1. Pengertian Matriks
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dapatkan
sekumpulan bilangan yang tersusun menurut baris-baris
dan kolom-kolom. Kita ambil suatu contoh yang sederhana,
misalnya daftar siswa kelas I Program Akutansi pada suatu
SMK seperti berikut.
gi. Jenis Kelamin
Kelas Putra Putri Jumlah
gj. II Ak 1 28 15 43
II Ak 2 32 10 42
Jumlah 60 25 85
gk. Dalam matematika, himpunan bilangan demikian, yaitu
himpunan bilangan yang tersusun menurut baris-baris dan
kolom-kolom sehingga terbentuk persegi panjang, dan
ditempatkan diantara dua kurung disebut matriks.
gl.
gm.
Syarat syarat suatu matriks :
1. Unsur unsurnya terdiri dari bilangan bilangan
3) ( AB )t = Bt At
4) ( kA )t = kAt, dengan k = konstanta
hx.Dalam pembahasan transpose dikenal istilah matriks
simetri, yaitu matriks yang sama transposenya. Matriks
Simetri merupakan suatu matriks bujur sangkar yang unsur
pada baris ke-i kolom ke-j sama dengan unsur pada baris
ke-j kolom ke-i sehingga .
Contoh : G =
Unsur pada baris ke-2 kolom ke-4 adalah 9 dan unsur pada
baris ke-4 kolom ke-2 juga 9.
hy.
hz. KESAMAAN MATRIKS
ia. Kesamaan antara dua matriks tidak hanya ditentukan oleh
kesamaan ordo kedua matriks itu. Dua matriks dikatakan
sama ( identik ) jika ordo keduamatriks itu sama dan
elemen elemen yang bersesuaian pada kedua matriks
sama nilainya. Matriks A dan matriks B dikatakan berordo
sama atau berukuran sama jika banyaknya baris dan
banyaknya kolom pada matriks A sama dengan banyaknya
baris dan banyaknya kolom pada matriks B
ib. Contoh :
A = dan B =
Matriks A berordo sama dengan matriks B, yaitu
ic. Definisi:
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama, ditulis A = B,
jika dan hanya jika :
a. Matriks A dan B mempunyai ordo sama
b. Unsur-unsur yang seletak pada matriks A dan matriks B
sama.
id.
ie. OPERASI ALJABAR PADA MATRIKS
if. Pada operasi aljabar dapat berupa penjumlahan atau
pengurangan matriks dan perkalian matriks.
ig. 1. Penjumlahan pada Matriks
Dua matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika
ordonya sama. Misal ordo matriks A = 2 x 3 dan ordo
matriks B = 2 x 3, maka keduanya dapatdijumlahkan atau
dikurangkan.
Contoh : Jika A = dan B =
ih. Maka A + B = =
ii. A B = =
Adapun beberapa sifat dasar yang dimiliki operasi
penjumlahan pada matriks. Untuk A, B, C, dan 0 ( matriks
nol ) yang merupakan matriks matriks berordo yang sama,
berlaku sifat sifat berikut :
1) A + B = B + A ( sifat komutatif )
2) A + (B + C ) = ( A + B ) + C ( sifat asosiatif )
3) Terdapat matriks identitas penjumlahan, yaitu matrik nol
sehingga berlaku A + 0 = 0 + A = A untuk setiap matriks A.
4) Terdapat invers penjumlahan sehingga berlaku A + (- A)
= A + A = 0, yang dimaksud dengan matriks A atau
matriks lawan dari matriks A adalah matriks yang elemen
elemennya merupakan negative dari elemen elemen dari
jo.KESIMPULAN
jp.
Aplikasi matematika dalam ekonomi dan bisnis merupakan
salah satu bagian yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model
ekonomi yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi. Pada
umumnya semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi, maka semakin
besar utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh)
pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau
bahkan negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terus-menerus ditambah.
jq.
jr.
js. SARAN
jt.
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam masalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, karna terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
refrensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penyusun banyak
berharap pada pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
pada penyusun. Demi sempurnanya penyusunan makalah ini, kami berharap
kritik dan saran oleh para pembaca.
ju.
jv.
DAFTAR PUSTAKA
jw.
jx. Robiyatun, Alifah, Sinar(Siswa Rajin Belajar) (Sinar Mandiri:
Klaten. tt)
jy. Sudrajat, Asep, Prestasi Matematika 2 (Ganeca Axact:
Bandung. 2000)
jz. Donald A. McQuarrie (2003). Mathematical Methods for
Scientists and Engineers, University Science Books. ISBN
978-1-891389-24-5
ka. James Stewart (2002). Calculus: Early Transcendentals, 5th
ed., Brooks Cole. ISBN 978-0-534-39321-2
kb.
kc. http://ardiangood.blogspot.com/2011/01/penerapan-sukubanyak-polinom-dalam.html
kd. http://www.scribd.com/doc/131943605/PenerapanKomposisi-Fungsi-Dan-Invers-Dalam-Kehidupan-Ekonomi
ke. https://id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20110228022131AAs0vXT
kf. http://brainly.co.id/tugas/142555
kg.
kh.
ki.