Makna Kompetisi
Pasar kompetitig (competitive market), pasar dengan banyak pembeli dan penjual
memperdagangkan produk yang sama sehingga setiap pembeli dan penjual adalah penerima
harga. Pasar kompetitif terkadang disebut dengan pasar kompetitif sempurna yang memiliki
dua syarat sebagai berikut
Akibat dari syarat tersebut, tindakan-tindakan dari setiap pembeli atau penjual dipasar tidak
terlalu berpengaruh pada harga pasar. Setiap pembeli dan penjual menggunakan harga
tertentu. Selain dua syarat kompetisi tersebut, ada syarat ketiga yang terkadang dianggap
mencirikan pasar kompetitif sempurna, yaitu
Sebuah perusahaan di pasar kompetitif, seperti kebanyakan perusahaan laun didunia bisnis,
mencoba untuk memaksimalkan keuntungan yang setara dengan total pendapatan dikurangi
total biaya. Pendapatan rata-rata (average revenue), pendapatan total dibagi dengan jumlah
produk yang terjual. Pendapatan marginal (marginal revenue), perubahan pendapatan total
dari penjualan setiap unit produk tambahan.
Pada tingkat produksi yang memaksimalkan keuntungan, pemdapatan marginal dan biaya
marginalnya sama. Dapat melihat bagaimana perusahaan kompetitif menentukan jumlah
barang untuk menyuplai pasar. Karna perusahaan kompetitif adalah penerima harga maka
pendapatam marginalnya sama dengan harga pasar. Untuk harga pasar manapun, jumlah
produk yang memaksimalkan keuntungan perusahaan kompetitif ditemukan dengan melihat
titik temu antara harga dengan kurva biaya marginal. Intinya karna kurva biaya marginal
perusahaan menentukan jumlah barang yang ingin dihasilkan oleh perusahaan pada harga
tertentu, kurva ini merupakan kurva penawaran perusahaan kompetitif.
Keputusan jangka pendek dan jangka panjang berbeda karena kebanyakan perusahaan tidak
dapat menghindari biaya tetap pada saat mengambil keputusan jangka pendek, tetapi dapat
menghindari biaya tetap pada saat pengambilan keputusan jangka panjang. Artinya,
perusahaan yang tutup sementara tetap harus membayar biaya tetap, sedangkan perusahaan
yang tutup selamanya dari pasar menyelamatkan biaya tetap sekaligus biaya variabelnya.
Sekarang mari pertimbangkan apa yang menentukan keputusan tutup sementara yang
diambil oleh perusahaa. Jika sebuah perusahaan tutup sementara, perusahaan itu kehilangan
semua pendapatan dari penjualan produknya. Pada saar yang sama, perusahaan menghemat
biaya variabel saat membuat produk (tetapi tetap harus membayar biaya tetap). Dengan
demikian perusahaan melakukan tutup sementara jika pendapatan yang akan diperoleh dari
produksi lebih kecil daripada biaya variabel produksi tersebut.
Para ekonom mengatakan bahwa sebuah biaya merupakan biaya tertanam (sunk
cost) sat biaya tersebut telah dikomitmenkan (terlanjur dibayarkan) dan tidak dapat
kembalikan. Dalam arti lain, baiay tertanam adalah kebaikan dari biaya kesempatan
(opportunity cost). Biaya kesempatan adalah apa yang harus anda berikan jika anda memilih
untuk melakukan sesuatu daripada melakukan hal lain, sedangkan biaya tertanam tidak dapat
dihindari, tanpa melihat pilihan yang dibuat. Karena tidak ada hal yang dilakukan terhadap
biaya tertanam, dapat mengabaikan saat membuat keputusan tentang berbagai aspek
kehidupan, termasuk strategi bisnis.
Analisis kita terhadap keputusan menutup sementara yang diambil oleh perusaahan
adalah salah satu contih pengabaian biaya tertanam. Kita menganggap bahwa perusagaab
tidak dapat memperoleh kembali biaya tetap dengan mengehentukan produksi untuk
sementara waktu. Akibatnya, biaya tetap perusahaan bersifat tertanam (sunk) pada jangka
pendek, dan oerusahaan dapat mengabaikan biaya ini saat memutuskan berapa banyak barang
yang akan diproduksi. Kurva penawaran jangka pendek perusahaan merupakan bagian dari
kurva biaya marginal yang berada di atas biaya variabel, dan ukuran biaya tetap tidak
berpengaruh untuk keputusan suplai ini.
Keputusan jangka panjang perusahaan untuk keluar dari pasae hampir sama dengan
keputusan tutup sementara. Jika perusahaan keluar maka perusahaan tersebut akan
kehilangan pendapatan dari penjualan produknya, tetapi kini perusahaan menyelamatkan
biaya tetap dan biaya variabel produksi. Dengan demikian, perusahaan keluar dari pasar jika
pendapatan yang akan diperoleh dari hasil produksi kurang dari biaya total.
Kita juga dapat membuat kriteria ini lebih bermanfaat dengan menulisnya matematis. Jika TR
melambangkan pendapatan total, dan TC melambangkan biaya total, maka kriteria
perusahaan dapat ditulis sebagai:
Perusahaan keluar jika pendapatan total kurang dari biaya total. Dengan membagi kedua isi
pertidaksamaan ini dengan jumlah, Q kita memperoleh
Kita dapat menyederhanakan pertidaksamaan ini dengan mengingat bahwa TR/Q adalah
pendapatan rata-rata, yang setara dengan harga P. Dan TC/Q adalah biaya total rata-rata
ATC. Oleh karena itu, kriteria keluar perusahaan adalah
Artinya sebuah perusahaan memilih untuk keluar jika harga barang kurang dari biaya total
rata-rata produksi.
Analisis paralel berlaku untuk pengusaha yang sedang mempertimbangkan untuk memulai
perusahaan. Perusahaan akan memasuki pasar jika tindakan tersebtu dapat menguntungkan,
yang terjadi jika harga barang melebihi biaya total rata-rata produksi, kriteria untuk masuk
adalah
Saat kita menganalisis kriteris keluar dan masuk pasar, ada baiknya untuk dapat menganalisis
keuntungan perusahaan lebih mendalam lagi. Ingatlah bahwa keuntungan sama dengan
pendapatan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC) :
Keuntungan = TR – TC
Kita dapat menulis kembali definisi ini dengan mengalihkan dan membagi sisi kanan dengan
(variabel) Q:
Namun, ingatlah bahwa TR/Q adalah pendapatan rata-rata, yaitu harga P, dan TC/Q adalah
biaya total rata-rata ATC. Dengan demikian,
Keuntungan (P - ATC) x Q
Setelah kita memeriksa keputusan penawaran satu peruahaan, kita dapat membahas
penawaran untuk pasar. Ada dua kasus yang dapat fipertimbangkan. Pertama, kita memeriksa
sebuah pasar dengan jumlah perusahaan yang tetap. Kedua, kita memeriksa sebuah pasar di
mana jumlah perusahaan dapat berubah saat perusahaan lama keluar dari pasar dan
perusahaan baru masuk ke pasar. Dua kasus ini sangat penting, masing-masing
memberlakukan rentang waktu tertentu. Selama periode waktu yang pendek, seringkali
perusahaan sulit masuk dan keluar sehingga asumsi jumlah perusahaan yang tetap sesuai.
Namun jangka waktu yang panjang, jumlah perusahaan dapat disesuaikan untuk mengubah
kondisi pasar.
Awalnya, mungkun terlihat aneh saat perusahaan kompetitif tidak memperoleh keuntungan
dalam waktu yang panjang, padahal orang memulai bisnis untuk memperoleh keuntungan.
Jika masuknya perusahaan ke pasar pada akhirnya akan mengalami keuntungan no, mungkin
ada sedikit alasan untuk tetap berbisnis.
Untuk memahami kondisi untung-nihil lebih jelas lagi, ingatlah bahwa keuntungan
sama dengan pendapatan total dikurangi biaya total, dan biaya total tersebut termasuk semua
biaya kesempatan perusahaan. Dalam situasi tertentu, biaya total termasuk biaya kesempatan
waktu dan uang yang dicurahkan oleh pemilik untuk tetap berbisnis. Dalam ekuilibrium
untung-nihil, pendapataan perusahaan harus mengompensasi waktu dan uang pemilik yang
telah dihabiskan untuk mempertahankan bisnisnya.
Ingatlah selalu bahwa akuntan dan ekonom mengukur biaya secara berbeda. para
akuntan mengawasi biaya eksplisit, tetapi biasanya melewatkan biaya-biaya implisit. Artinya,
mereka mengukur biaya yang membutuhkan pengeluaran uang dari perusahaan, tetapi
mereka tidak memasukkan biaya kesempatan produksi yang tidak melibatkan pengeluaran
uang dari perusahaan. Akibatnya, dalam keseimbangan untung-nihil, keuntungan
ekonomisnya senilai nol, tetapi keuntungan akutansinya positif.
Perusahaan dapat memasuki atau keluar pasar dalam jangka panjang, namun tidak
dalam jangka pendek, respons pasar terhadap perubahan permintaan bergantung pada rentang
waktu. Analisis ini akan menunjukkan bagaimana pasar merespons dari waktu ke waktu dan
juga menunjukkan bagaimana masuk dan keluarnya perusahaan mengarahkan pasar pada
keseimbangan jangka panjangnya.
Inti dari analisis adalah terdapat sejumlah besar partisipan yang potensial dimana
masing-masing menghadapai biaya yang sama. Hasilnya, kurva penawaran pasar berbentuk
horizontal pada nilai minimum biaya total rata-rata. Ketika permintaan barang meningkat,
hasil jangka panjangnya adalah kenaikan jumlah perusahaan dan total jumlah penawaran
barang, tanpa perubahan harga. Dua alasan mengapa kurva penawaran jangka panjang pasaae
kemiringannya positif. Yang pertama adalah karena beberapa bahan yang digunakan dalam
proses produksi mungkin tersedia dalam jumlah terbatas. Yang kedua adalah karena
perusahaan mungkin memiliki perbedaan biaya.
Mankiw, N.gregory;Euston Quah. 2014. Pengantae Ekonomi Mikro. Salemba Empat: Jakarta