Anda di halaman 1dari 14

Bab 9 – Penerapan Integral

BAB IX
PENERAPAN INTEGRAL

9.1. Penerapan Integral Tidak Tentu


Penerapan integral tidak tentu dapat digunakan untuk mencari
persamaan fungsi total dari suatu variabel ekonomi apabila persamaan
fungsi marginalnya diketahui. Karena fungsi marginal pada dasarnya
merupakan turunan pertama dari fungsi total, maka dengan proses
sebaliknya, yakni integrasi, dapat dicari fungsi asal dari fungsi turunan
tersebut atau fungsi totalnya.

9.1.1. Fungsi Biaya


Fungsi Biaya Total (TC) dirumuskan sebagai fungsi dari output (Q),
yaitu : , sedangkan fungsi biaya marginal adalah turunan
pertama dari fungsi biaya total atau dirumuskan dengan :

. Jadi fungsi biaya total merupakan integral dari fungsi

biaya marginal, dirumuskan :

TC = ʃ MC dQ = f’(Q) dQ

Contoh :
Biaya marginal suatu perusahaan MC = 4Q 3 - 6Q2 + 2Q – 5, carilah fungsi
biaya total dan biaya rata-rata jika diketahui biaya tetap perusahaan
adalah 100.
Jawab :
TC = ʃ MC dQ
= ʃ (4Q3 - 6Q2 + 2Q – 5) dQ
= Q4 – 2Q3 + Q2 – 5Q + k  k adalah biaya tetap
= Q4 – 2Q3 + Q2 – 5Q + 10

87
Bab 9 – Penerapan Integral

AC =

= Q3 - 2Q2 + Q – 5 +

9.1.2. Fungsi Penerimaan


Fungsi penerimaan total (TR) dirumuskan sebagai fungsi dari
output (Q), yaitu : , sedangkan fungsi penerimaan marginal
adalah turunan pertama dari fungsi penerimaan total atau dirumuskan

dengan : . Jadi fungsi penerimaan total merupakan

integral dari fungsi penerimaan marginal, dirumuskan :

TR = ʃ MR dQ = f’(Q) dQ

Contoh :
Carilah fungsi penerimaan total dan penerimaan rata-rata suatu
perusahaan jika diketahui penerimaan marginalnya MR = 25 – 5Q.
Jawab :
TR = ʃ MR dQ
= ʃ (25 – 5Q) dQ
= 25Q – 2,5 Q2
Dalam hal ini k = 0 karena tanpa ada output yg terjual penerimaan tidak
akan ada.

AR =

= 25 – 2,5 Q

9.1.3. Fungsi Utilitas


Tingkat kepuasan total seorang konsumen dalam membelanjakan
uangnya ditunjukkan oleh fungsi total utilitas (TU) dirumuskan sebagai
fungsi dari output (Q), yaitu : , sedangkan fungsi utilitas

88
Bab 9 – Penerapan Integral

marginal adalah turunan pertama dari fungsi utilitas total atau

dirumuskan dengan : . Jadi fungsi utilitas total

merupakan integral dari fungsi utilitas marginal, dirumuskan :

TU = ʃ MU dQ = f’(Q) dQ

Contoh :
Carilah fungsi utilitas total dari seorang konsumen jika utilitas
marginalnya dicerminkan dengan persamaan MU = 100 – 4Q.
Jawab :
TU = ʃ MU dQ
= ʃ (100 – 4Q) dQ
= 100Q – 2Q2

Disini k = 0, sebab tidak akan ada kepuasan atau utilitas yang diperoleh
seseorang jika tidak ada barang yang dikonsumsi.

9.1.4. Fungsi Produksi


Total produksi merupakan fungsi dari input yang digunakan untuk
memproduksi, dan produk marginal adalah turunan pertama

dari fungsi produksi totalnya, .

Jadi fungsi produksi total merupakan integral dari marginal produk,


dirumuskan :

TP = ʃ MP dX = f’(X) dX

Contoh :
Produk marginal perusahaan dicerminkan oleh MP = 12X – 3X 2. Carilah
persamaan produk total dan produk rata-ratanya.

Jawab :

89
Bab 9 – Penerapan Integral

TP = ʃ MP dQ
= ʃ (12X – 3X2) dX
= 6X2 – X3
Disini k = 0, sebab tidak akan ada produk yang dihasilkan jika tidak ada
bahan atau input yang diolah.

AP =

= 6X – X2

9.1.5. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan


Dalam ekonomi makro, konsumsi (Consumption = C) dan
tabungan (Saving = S) dinyatakan sebagai fungsi dari pendapatan
nasional (Y)

Karena Y = C + S, maka :

Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi dan tabungan masing-


masing adalah integral dari Marginal Propensity to Consume (MPC) dan
Marginal Propensity to Save (MPS).

C = ʃ MPC dY = f(Y) + k k ≡a

S = ʃ MPS dY = g(Y) + k k ≡-a

Konstanta (k) pada fungsi konsumsi dan fungsi tabungan masing-


masing adalah autonomous consumption dan autonomous saving.
Contoh :

90
Bab 9 – Penerapan Integral

Carilah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan masyarakat sebuah negara


jika diketahui autonomous consumption-nya sebesar 15 milyar dan MPC
= 0,75.
Jawab :
C = ʃ MPC dY
= ʃ 0,75 dY
= 0,75Y + 15 milyar

S = ʃ MPS dY
= ʃ 0,25 dY
= 0,25Y – 15 milyar
Atau
S = Y–C
= Y – (0,75Y + 15 milyar)
= 0,25Y – 15 milyar

9.2. Penerapan Integral Tertentu


9.2.1. Surplus Konsumen
Surplus konsumen (Consumer’s surplus) mencerminkan suatu
keuntungan lebih atau surplus yang dinikmati oleh konsumen tertentu
berkenaan dengan tingkat harga pasar suatu barang.
Fungsi permintaan P = f(Q) menunjukkan jumlah sesuatu barang
yang akan dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu. Jika tingkat
harga pasar adalah Pe, maka bagi konsumen tertentu yang sebetulnya
mampu dan bersedia membayar dengan harga lebih tinggi dari P e hal ini
akan merupakan keuntungan baginya, sebab ia cukup membayar barang
tadi dengan harga Pe. Keuntungan lebih semacam ini disebut dengan
surplus konsumen. Secara geometri, besarnya surplus konsumen
ditunjukkan oleh luas area di bawah kurva permintaan tetapi di atas
tingkat harga pasar.

91
Bab 9 – Penerapan Integral

P
D (0;)

Surplus Konsumen

Pe E (Qe;Pe)

P = f(Q)

F (;0)
O Q
Qe
Gambar 9.1

Surplus konsumen atau Cs (Consumer’s Surplus) merupakan


segitiga PeDE dengan rentang wilayah yang dibatasi oleh Q = 0 sebagai
batas bawah dan Q = Qe sebagai batas atas.
Bila fungsi permintaan berbentuk P = f(Q), besarnya surplus
konsumen dirumuskan :

Bila fungsi permintaan berbentuk Q = f(P), besarnya surplus


konsumen dirumuskan :

Dimana adalah nilai P untuk Q = 0 atau penggal kurva


permintaan pada sumbu harga. Dengan demikian :

92
Bab 9 – Penerapan Integral

Contoh 1:
Hitunglah surplus konsumen bila diketahui fungsi permintaan
P = 20 – 0,5Q dan tingkat harga pasar 10.
Jawab :
P = 20 – 0,5Q
Bila Pe = 10  Qe = 20
Titik potong dengan sumbu P : Q = 0 dan = 20
Titik potong dengan sumbu Q : P = 0 dan = 40

Cs =

= – 200

= {(20)(20) – 0,25(20)2} – {(20)(0) – 0,25(0)2} – 200


= (400 – 100) – 0 – 200
= 100

Surplus Konsumen
20

E (20;10)
10
P = 20 – 0,5Q

O Q
20 40
Gambar 9.2

Contoh 2:

93
Bab 9 – Penerapan Integral

Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q =


48 – 0,03P2. Hitunglah surplus konsumen jika tingkat harga pasar adalah
30.
Jawab :
Q = 48 – 0,03P2
Jika Pe = 30  Qe = 48 – 0,03(30)2 = 48 – 27 = 21
Titik potong dg sumbu P : Q = 0; = 40
Titik potong dg sumbu Q : P = 0; = 48

Cs =

= [48(40) – 0,01(40)3] – [48(30) – 0,01(30)3]


= (1920 – 640) – (1440 – 270)
= 1280 – 1170
= 110

Surplus Konsumen
40

E (21;30)
30

Q = 48 – 0,03P2

O Q
21 48

Gambar 9.3

9.2.2. Surplus Produsen

94
Bab 9 – Penerapan Integral

Surplus produsen (Producer’s Surplus) mencerminkan suatu


keuntungan lebih atau surplus yang dinikmati oleh produsen tertentu
berkenaan dengan tingkat harga pasar dari barang yang ditawarkannya.
Fungsi penawaran P = f(Q) menunjukkan jumlah sesuatu barang
yang akan dijual oleh produsen pada tingkat harga tertentu. Jika tingkat
harga pasar adalah Pe, maka bagi produsen tertentu yang sebetulnya
mampu dan bersedia menjual dengan harga lebih rendah dari P e hal ini
akan merupakan keuntungan baginya, sebab ia dapat menjual barang
tadi dengan harga Pe (lebih tinggi daripada harga jual yang
direncanakan). Keuntungan lebih semacam ini disebut dengan surplus
produsen. Secara geometri, besarnya surplus produsen ditunjukkan oleh
luas area di atas kurva permintaan tetapi di bawah tingkat harga pasar.

P
P = f(Q)
Surplus Produsen

E (Qe;Pe)
Pe

D (0;

O Q
Qe
Gambar 9.4

Surplus produsen atau Ps (Producer’s Surplus) adalah luas area


segitiga PeDE, dengan rentang wilayah yang dibatasi oleh Q = 0 sebagai
batas bawah, dan Q = Qe sebagai batas atas.

Bila fungsi penawaran berbentuk P = f(Q), besarnya surplus


produsen dirumuskan :

95
Bab 9 – Penerapan Integral

Bila fungsi penawaran berbentuk Q = f(P), besarnya surplus


produsen dirumuskan :

Dimana adalah nilai P untuk Q = 0 atau penggal kurva


penawaran pada sumbu harga.
Dengan demikian :

Contoh :
Seorang produsen mempunyai fungsi penawaran P = 0,5Q + 3. Berapa
surplus produsen bila harga pasar 10?
Jawab :
P = 0,5Q + 3
Jika Pe = 10  Qe = 14
Titik potong dengan sumbu P : Q = 0 dan P = 3
Titik potong dengan sumbu Q : P = 0 dan Q = 6

Cara I :

Ps =

= (14)(10) -

= 140 – [0,25Q2 + 3Q]

= 140 – {0,25 (14)2 + 3 (14)} – {0,25(0)2 + 3(0)}


= 140 – (49 + 42) – 0

96
Bab 9 – Penerapan Integral

= 140 – 91
= 49

Cara II :
Bentuk fungsi P = f(Q) menjadi fungsi Q = P
P = 0,5Q + 3  0,5Q = P – 3
Q = 2P – 6

Ps =

= [P2 – 6Q]

= {(10)2 – 6(10)} – {(3)2 – 6(3)}


= (100 – 60) – (9 – 18)
= 40 – (-9)
= 49

Surplus Produsen

P = 0,5Q + 3

10 E (14;10)

O 14 Q

Gambar 9.5

Contoh 2 :

97
Bab 9 – Penerapan Integral

Fungsi Penawaran dan permintaan masing-masing ditunjukkan oleh


Qs = -30 + 5P dan Qd = 60 – 4P. Hitunglah berapa masing-masing
surplus yang diperoleh produsen dan konsumen.
Jawab :
Keseimbangan  Qs = Qd
-30 + 5P = 60 – 4P
9P = 90
P = 10
Q = -30 + 5(10)
= 20
Jadi E (Qe;Pe) = E (20;10)
Kurva Penawaran : Qs = -30 + 5P
P = 0  Q = -30
Q=0P=6
Kurva Permintaan : Qd = 60 – 4P
P = 0  Q = 60
Q = 0  P = 15

Surplus Konsumen
Qs = -30 + 5P
15

E (20;10)
10

6 Surplus Produsen Qd = 60 – 4P

O 20 60 Q

Gambar 9.6

Ps =

98
Bab 9 – Penerapan Integral

= [-30Q + 2,5P2]

= {-30(10) + 2,5(10)2} – {-30(6) + 2,5(6)2}


= (-300 + 250) – (-180 + 90)
= -50 – (-90)
= 40

Cs =

= [60Q – 2P2]

= {60(15) – 2(15)2} – {60(10) – 2(10)2}


= (900 – 450) – (600 – 200)
= 450 – 400
= 50

Soal Latihan :
1. Diketahui fungsi permintaan P = 39 – 3Q 2, carilah surplus konsumen
jika Q = 5/2 dan gambarkan grafiknya.

99
Bab 9 – Penerapan Integral

2. Diketahui fungsi penawaran P = Q 2 + 2Q + 4, carilah surplus


produsen bila harga pasar 25 dan gambarkan grafiknya.

3. Diketahui fungsi permitaan dan penawaran suatu barang adalah P =


17,31 – 0,38Q dan Q = 3,5P – 20.
Diminta :
a. Hitung besarnya surplus produsen
b. Hitunglah besarnya surplus konsumen
c. Gambarkan grafiknya dalam satu diagram

4. Fungsi permintaan dan penawaran suatu barang masing-masing


ditunjukkan oleh persamaan Q = 10 – 0,5P dan Q = - 5 + 2P.
Ditanya :
a. Hitunglah Surplus Konsumen dan Surplus Produsen pada
keseimbangan pasar.
b. Bila pemerintah memberikan subsidi terhadap barang tersebut
sebesar 1 per unit, berapa besar perubahan Surplus Konsumen
dan Surplus Produsen (meningkat/menurun)?

100

Anda mungkin juga menyukai