Anda di halaman 1dari 1

Pengaruh Pertambangan Terhadap Perekonomian

Kalimantan Selatan adalah produsen batubara terbesar kedua di Pulau Kalimantan setelah Provinsi
Kalimantan Timur. Pada tahun 2013 total produksi bahan tambang Provinsi Kalimantan Selatan mencapai
163. 815.779,23mt. Akibat dari aktivitas pertambangan ini tentu saja akan berpengaruh terhadap kondisi
lingkungan sosial dan juga ekonomi di Indonesia terutama di daerah sekitar pertambangan. Baik yang berupa
positif hingga berupa negatif. Petambangan mempunyai kegunaan yang sangat strategis, namun keberadaan
industri pertambangan menimbulkan dampak yang positif maupun negatif.
a. Dampak Positif dari Pertambangan
Membuka daerah yang terisolasi dengan dibangunnya jalan pertambangan dan pelabuhan, sumber
devisa Negara, sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), sumber energi alternatif untuk masyarakat
lokal serta menampung tenaga kerja.
b. Dampak Negatifnya dari Pertambangan
Sebagai perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan kelestarian lingkungan, penebangan hutan
untuk kegiatan pertambangan, limbah kegiatan pertambangan yang mencemari lingkungan, area
bekas penambangan yang dibiarkan menganga tidak bisa diperbaharui. Membahayakan masyarakat
sekitar kemudian sengketa lahan pertambangan dengan masyarakat sekitar dan Kontribusi bagi
masyarakat sekitar yang dirasakan masih kurang serta hubungan dan keterlibatan pemerintah daerah
dalam kegiatan pertambangan masih kurang. Selain itu, dampak pada kondisi sosial ekonomi memicu
timbulnya migrasi, konflik, merenggangnya hubungan kekerabatan, timbulnya praktek prostitusi dan
menimbulkan peluang usaha.
Di samping dampak-dampak pertambangan di atas, pengaruh sektor pertambangan terhadap
kesejahteraan masyarakat di wilayah pertambangan secara umum terlihat meningkat karena efek domino dari
keberadaan perusahaan telah mampu mendorong dan menggerakan sendi-sendi ekonomi masyarakat.
Berbagai dampak positif diantaranya adalah tersedianya fasilitas sosial dan fasilitas umum, kesempatan kerja
karena adanya penerimaan tenaga kerja, meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat sekitar tambang dan
adanya kesempatan berusaha. Terdapat tiga peluang usaha dominan yang dilakukan masyarakat disekitar
pertambangan batubara adalah warung sembako, rumah sewaan dan warung makan. Adanya pemanfaatan
uang ganti rugi alih fungsi lahan bagi para pemilik lahan memungkikan munculnya lapangan pekerjaan baru
disektor informal seperti investasi usaha warung sembako, warung makan, usaha jasa dan lainnya.
Pengembangan ekonomi masyarakat juga dilakukan oleh perusahaan melalui CSR yang dapat memberikan
manfaat langsung bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup seperti penanggulangan kemiskinan,
membantu dalam menyediakan fasilitas kesehatan, pendidikan, beasiswa, peningkatan skill, peningkatan daya
beli masyarakat sekitar tambang, memberikan pelatihan agar masyarakat sekitar tambang mempunyai daya
saing dan membantu membangun infrastruktur yang sangat diperlukan oleh masyarakat termasuk didalamnya
fasilitas air bersih.

Anda mungkin juga menyukai