Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

PERTAMBANGAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Perekonomian Indonesia

Dosen Pengampu:
Dr. Ahmad Yunani, SE, M.Si

Oleh:
Kelompok 2
Alya Shafa (2110313220007)
Amy Syaroh (2110313220027)
Ruhayah (2110313220070)
Siti Aulia Azizah (2110313220009)
Tia Silvia Putri A. Sidiq (2110313220069)

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Ahmad Yunani, SE,
M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Perekonomian Indonesia. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.

Banjarmasin, 28 September 2022

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.4 Tujuan Penulisan …………………………………………………..........
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penambangan…………………..............................................
2.2 Jenis-Jenis Tambang di Kalsel…………………………...
2.3 Perbandingan Data Hasil Tambang……………………………………...
2.4 Pengaruh Tambang Terhadap Perekonomian…………………………...
2.5 Kondisi Pertambangan Saat Ini (Pandemi Covid19-sekarang)………….
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………..................
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pertambangan merupakan salah satu penompang pembangunan
ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang
sangat diperlukan bagi pertumbuhan perekonomian suatu negara. Potensi yang kaya
akan sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan
untuk melakukan eksplorasi pertambangan sumber daya tersebut. Perusahaan dalam
industri pertambangan umum dapat berbentuk usaha terpadu dalam arti bahwa
perusahaan tersebut memiliki usaha eksplorasi, pengembangan dari konstruksi,
produksi, dan pengolahan sebagai satu kesatuan usaha atau berbentuk usaha-usaha
terpisah yang masing-masing berdiri sendiri. Perusahaan pertambangan
membutuhkan modal yang sangat besar dalam mengeksplorasi sumber daya alam
dalam mengembangkan pertambangan. Untuk itu, perusahaan pertambangan banyak
masuk ke pasar modal untuk menyerap investasi dan untuk memperkuat posisi
keuangannya. Pasar modal memiliki peran yang besar bagi perekonomian suatu
negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi
dan fungsi keuangan. Investasi dalam saham tergantung pada fluktuasi harga saham
di bursa, ketidakstabilan tingkat bunga, ketidakstabilan pasar dan juga kinerja
keuangan perusahaan tersebut. Untuk itu dalam melakukan investasi dalam bentuk
saham, investor harus melakukan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi
kondisi perusahaan. Demikian makalah ini dibuat untuk menjadi bahan tambahan
belajar bagi mahasiswa.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian pertambangan ?

4
b. Apa saja jenis tambang di Kalimantan Selatan ?
c. Bagaimana perbandingan data hasil tambang ?
d. Bagaimana pengaruh pertambangan Kalimantan Selatan terhadap
perekonomian ?
e. Bagaimana kondisi pertambangan saat ini dimulai dari Pandemi Covid-19 –
sekarang ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Mengetahui pengertian pertambangan
b. Mengetahui jenis-jenis tambang di Kalimantan Selatan
c. Mengetahui perbandingan data hasil tambang
d. Mengetahui pengaruh pertmbangan Kalimantan Selatan terhadap
perekonomian
e. Mengetahui kondisi pertambangan saat ini (Pandemi Covid19-sekarang)

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penambangan


Pertambangan adalah suatu kegiatan dengan tujuan mengambil manfaat dari
pengambilan endapan galian bahan berharga yang bernilai ekonomis dari dalam
lapisan kulit bumi, baik itu secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di
bawah lapisan bumi, hingga di bawah permukaan air.
Pertambangan tersebut dirumuskan sebagai berikut:
1. Usaha Pertambangan Penyelidikan Umum
Penyelidikan geologi ataupun geofisika secara umum, dengan maksud untuk
menetapkan peta tanda-tanda adanya bahan galian baik di daratan, perairan,
maupun udara.
2. Usaha Pertambangan Eksploirasi
Penyelidikan geologi untuk menetapkan lebih teliti tentang adanya sifat dan
letak bahan galian.
3. Usaha Pertambangan Eksploitasi
Usaha dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian serta
pemanfaatannya
4. Usaha Pertambangan, Pengolahan, dan Pemurnian
Usaha untuk mempertinggi, memanfaatkannya, dan mendapatkan mutu hasil
galian.
5. Usaha Pertambangan Pengangkutan
Usaha pemindahan dari tempat asal ke tempat lain.
6. Usaha Pertambangan Penjualan
Usaha untuk menjual dari hasil galian.
Wilayah Pertambangan (WP) adalah wilayah yang ditetapkan memiliki
potensi mineral atau batubara yang tidak terikat dengan batasan administrasi
pemerintah. Sedangkan Wilayah Usaha Pertambangan (WUP) ialah bagian dari WP
yang telah memiliki ketersediaan data, potensi, dan informasi geologi. Izin yang
dimiliki oleh pemegang izin pertambangan dinamakan Wilayah Izin Usaha
Pertambangan (WIUP).

2.2 Jenis-Jenis Tambang di Kalimantan Selatan


6
Provinsi Kalimantan Selatan merupakan daerah yang terkenal kaya akan
sumber daya alam khususnya tambang. Bahan galian tambang yang ditemukan di
wilayah Kalimantan Selatan terdiri atas bahan galian energi, bahan galian logam,
maupun bahan galian industri.
Bahan galian seperti batubara dan bijih besi merupakan komoditi unggulan
yang menjadikan sektor pertambangan menjadi salah satu leading sector dalam
menopang perekonomian Kalimantan Selatan. Selain batubara dan bijih besi,
Kalimantan Selatan juga dikenal sebagai produsen intan terbesar di Indonesia.
Pendulangan dan penggosokan intan dapat dijumpai di Kota Martapura, Kabupaten
Banjar.
A. BAHAN GALIAN ENERGI
1. Batubara
Perusahaan batubara di Kalimantan Selatan dilakukan oleh perusahaan
yang tergolong dalam kelompok PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara) dan IUP (Izin Usaha Pertambangan). Jumlah
PKP2B yang beroperasi menambang pada tahun 2013 sebanyak 13
perusahaan, sedangkan jumlah IUP yang beroperasi menambang sebanyak
160 perusahaan. Produksi batubara Kalimantan Selatan tahun 2013
sebesar 162.952.196 ton, yang terdiri dari produksi batubara PKP2B
sebesar 101.234.960 ton dan produksi batubara IUP sebesar 61.717.236
ton. Lokasi endapan batubara di Kalimantan Selatan berada di Kabupaten
Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, Banjar, Tapin, Hulu Sungai
Selatan, Balangan dan Tabalong.
2. Minyak Bumi
Potensi minyak bumi di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten
Tabalong. Potensi ini dieksplorasi dan dieksploitasi oleh PT Pertamina
Unit Bisnis, Eksplorasi dan Produksi (UBEP) Tanjung dengan wilayah
pengerjaan seperti Tanjung Raya, Murung Pudak, Warukin Tengah,
Warukin Selatan, Tapian Timur, Tanta dan Kambitin dengan produksi
rata-rata 4.000-4.500 barel per hari.
B. BAHAN GALIAN LOGAM
1. Emas
Potensi emas di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten Tanah
Bumbu sebesar 11.250 ton, Kotabaru sebesar 25.289 ton dan Hulu Sungai
Tengah sebesar 67.500 ton.
2. Bijih Besi

7
Potensi tambang bijih besi di Kalimantan Selatan terdapat di
Kabupaten Tanah Laut sebesar 185.667 ton, Tanah Bumbu sebesar
593.800.000 ton, Kotabaru sebesar 510.633.000 ton, Tapin sebesar
625.000 ton dan Balangan sebesar 5.062.900 ton.
Dengan terbitnya Undang-Undang Mineral dan Batubara (Minerba)
yang mengatur pelarangan ekspor sejumlah mineral sebelum diolah
(termasuk diantaranya bijih besi), maka di Kalimantan Selatan berdiri
sejumlah pabrik smelter (pengolahan bijih besi menjadi besi spons).
Proyek smelter berkapasitas 315.000 ton/ tahun yang digarap oleh PT.
Aneka Tambang bersama PT Krakatau Steel dengan membentuk
perusahaan patungan yang diberi nama PT. Meratus Jaya Iron & Steel di
Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu menjadi yang
pertama beroperasi di Kalimantan Selatan.
Selain itu, terdapat 2 perusahaan lagi yang menggarap proyek smelter,
yaitu PT. Sebuku Iron Lateritic Ore (kapasitas 1 juta ton/tahun) di Pulau
Sebuku, Kabupaten Kotabaru dan PT. Delta Prima Steel (kapasitas
100.000 ton/tahun) yang berlokasi di Kecamatan Jorong, Kabupaten
Tanah Laut.
C. BAHAN GALIAN INDUSTRI
1. Intan
Pendulangan intan merupakan salah satu mata pencaharian turun
temurun, khususnya di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru yang
merupakan daerah penghasil intan terbesar di Kalimantan Selatan. Para
pendulang biasanya berkelompok-kelompok menggali lubang pada
kedalaman ± 10-12 m dengan menggunakan peralatan tradisional dan
metode lama. Bahan galian tersebut selanjutnya dicuci untuk mencari
sebutir Intan, terkadang pendulang menemukan pula batu akik dan pasir
emas.
Intan yang ditemukan kemudian dibawa ke Martapura untuk
dibersihkan dan digosok. Di jantung Kota Martapura, banyak ditemukan
rumah-rumah tempat penggosokan intan baik secara tradisional maupun
modern. Intan-intan tersebut digosok hingga menghasilkan bentuk yang
beraneka macam dan kemudian dijadikan cincin, gelang, kalung, bros dan
anting.
2. Kromit
Kromit merupakan satu-satunya mineral yang menjadi sumber logam
kromium. Mineral ini mempunyai komposisi kimia FeCr2O3. Komposisi
8
kimia kromit sangat bervariasi karena terdapat unsur-unsur lain yang
mempengaruhinya. Berdasarkan perbandingan Cr:Fe, kromit dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu: kromit kaya krom, kaya aluminium dan kaya
besi.
Kromit banyak dimanfaatkan untuk bahan campuran anti karat,
pemberi kesan mengkilap untuk pembuatan stainless steels, campuran
baja, baja cor, dan besi cor, sebagai katalis dalam penyamakan kulit,
dll. Di Kalimantan Selatan, kromit terdapat di Kabupaten Tanah Laut
dengan potensi sebesar 235.620 ton.
3. Marmer
Potensi marmer di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten Tanah
Laut sebesar 2.660.840 ton, Tanah Bumbu sebesar 334.250.000 ton,
Kotabaru sebesar 23.930.000 ton, Hulu Sungai Selatan sebesar 90.105.599
ton, Hulu Sungai Tengah sebesar 1.054.442.500 ton, Balangan sebesar
2.348.785.410 ton dan Tabalong sebesar 1.455.652.000 ton.
4. Batu Gamping
Potensi batu gamping di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten
Tanah Laut sebesar 116.800.000 ton, Tanah Bumbu sebesar 5.754.148.125
ton, Kotabaru sebesar 19.087.343.687 ton, Tapin sebesar 462.466.950 ton,
Hulu Sungai Selatan sebesar 2.990.178.132 ton, Hulu Sungai Tengah
sebesar 110.000.000 ton, Balangan sebesar 488.643.307 ton dan Tabalong
sebesar 12.966.901.972 ton.
5. Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa di Kalimantan Selatan ditemukan di beberapa kabupaten,
seperti Tanah Laut sebesar 23.868.643 ton, Tanah Bumbu sebesar
693.750.000 ton, Kotabaru sebesar 155.552.500 ton, Tapin sebesar
927.500 ton, Hulu Sungai Selatan sebesar 122.656.250 ton, Balangan
sebesar 2.757.731.300 ton dan Tabalong sebesar 195.000 ton.
Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang
luas, baik sebagai bahan baku utama maupun tambahan. Sebagai bahan
baku utama, digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik
keramik, dll. Sedangkan sebagai bahan tambahan, digunakan dalam
industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api, dll.
6. Kaolin
Lokasi endapan kaolin di Kalimantan Selatan terdapat di Kabupaten
Banjar sebesar 10.233.023 ton, Tanah Bumbu sebesar 100.000 ton, Tapin
sebesar 7.765.000 ton, Hulu Sungai Utara sebesar 988.000 ton dan
9
Balangan sebesar 12.037.750 ton. Kaolin digunakan sebagai bahan untuk
membuat porselen atau untuk bahan campuran membuat kain tenun
(kertas, karet, obat-obatan, pasta gigi, kosmetik, dsb).

2.3 Perbandingan Data Hasil Tambang


 Data Barang Tambang Mineral di Indonesia
Barang Tambang Produksi Barang Tambang Mineral
Mineral 2018 2019 2020
Batu Bara 557983706.00 616154054.00 565640928.00
Bauksit 5693640.00 16592187.00 25859895.00
Nikel - - -
Emas 132734.00 108977.00 65890.00
Perak - - -
Granit - - -
Pasir Besi 6988688.00 2507786.00 -
Konsentrat Tin 82809.00 86947.00 65127.00
Konsentrat
2309262.00 1697725.00 2273456.00
Tembaga
Bijih Nikel 38329146.00 60948143.00 48040003.00

 Data hasil tambang Provinsi Kalimantan Selatan


Produksi Bahan Tambang (Ton)
Kabupaten Batubara Biji besi
2013 2018 2013 2018
KALIMANTAN
163815779.23 76508203.71 14438914.62 67342.33
SELATAN

TANAH LAUT 33712301.69 10071260.07 75320.22 0.00

KOTABARU 16620720.90 9168982.52 8984021.98 67342.33

BANJAR 2233007.27 7950536.46 - 0.00

BARITO KUALA - 0.00 - 0.00

10
TAPIN 16938316.81 19145462.93 - 0.00

HULU SUNGAI
4304889.42 2179054.67 - 0.00
SELATAN

HULU SUNGAI
- 0.00 - 0.00
TENGAH

HULU SUNGAI
- 0.00 - 0.00
UTARA

TABALONG 53800000.00 83126.03 - 0.00

TANAH BUMBU 36206543.14 27797771.13 5379572.00 0.00

BALANGAN 0.00 112009.90 0.00 0.00

KOTA
- 0.00 - 0.00
BANJARMASIN

KOTA BANJAR
- 0.00 - 0.00
BARU

Wilayah Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki sumber daya
alam yang sangat melimpah. Salah satunya adalah potensi sumber daya alam
mineral yaitu batubara yang merupakan bahan galian golongan C sesuai ketentuan
UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Pertumbuhan
produksi batubara sepanjang tahun 2008-2012 sebesar 13% per tahun, dengan
rata-rata produksi sekitar 200 juta ton setiap tahunnya. Untuk penggunaan
batubara didalam negeri lebih dominan digunakan untuk sektor ketenagalistrikan,
selebihnya digunakan untuk industri semen, tekstil, pupuk, metalurgi dan lainnya.
Produksi batubara yang selalu meningkat dari tahun ke tahun menjadikan
batubara sebagai komoditi utama dalam subsektor pertambangan umum serta
menempati posisi vital dan merupakan salah satu sumber energi primer bagi dunia
industri Indonesia. (Dirjen Mineral dan Batubara, 2013)

11
Kalimantan Selatan adalah produsen batubara terbesar kedua di Pulau Kalimantan
setelah Provinsi Kalimantan Timur. Pada tahun 2013 total produksi bahan tambang
Provinsi Kalimantan Selatan mencapai 163. 815.779,23mt. Salah satu lokasi
pertambangan di provinsi ini terdapat di Kabupaten Tanah Bumbu.

Pada tabel Produksi Bahan Tambang menurut Kabupaten/Kota dibawah ini dapat
dilihat jika Kabupaten Tanah Bumbu memproduksi bahan tambang paling banyak
pada tahun 2013 sebesar 36.206.543,14 mt yang kemudian disusul oleh
Kabupaten Tanah Laut sebesar 33.712.301,69 mt.
Kecamatan Angsana adalah salah satu wilayah penghasil pertambangan batu bara
di Kabupaten Tanah Bumbu. Di sini juga beroperasi pelabuhan-pelabuhan khusus
batubara. Beberapa pelabuhan besar khusus itu diantaranya milik PT. TIA, PT. BIB
dan PT. BBC yang tepat berada pada titik kawasan pencanangan kawasan
konservasi itu diketahul telah berdiri dan beroperasi cukup lama dan sampai saat
ini masih dalam kondisi aktif melakukan kegiatannya.

2.4 Pengaruh Pertambangan Terhadap Perekonomian


Kalimantan merupakan pulau terbesar yang memiliki sumberdaya alam khususnya di
sektor energi dan pertambangan . Sesuai dengan kondisi sumber daya dan geografis
Pulau Kalimantan, Pemerintah Pusat menetapkan wilayah ini sebagai pusat produksi dan
pengolahan hasil tambang serta lumbung energi nasional dalam MP3EI (Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Menurut data yang diolah
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa penopang utama perekonomian koridor
Kalimantan adalah sektor migas dan pertambagan berkontribusi sekitar 50% dari total
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kalimantan. Pulau ini memiliki cadangan
batubara sebesar 51,9 milliar ton atau 49,6 % sumberdaya indonesia, eksploitasi dan
industri migas terbesar kedua di Indonesia setelah blok Cepu, 84 persen cadangan besi
baja primer Indonesia terdapat di Kalimantan, 80 persen bauksit (bahan baku almunium)
berada di Kalimatan, perkebunan kelapa sawit, kayu, gambut, Granit, dan lainnya.

Pembangunan ekonomi wilayah Kalimantan lebih mengutamakan eksploitasi


sumberdaya alam. Kalimantan Barat merupakan provinsi yang mengutamakan
penambangan bauksit (bahan baku almunium), kelapa sawit, dan pariwisata. Kalimantan
Tengah mengutamakan penambangan batubara, perkebunan kelapa sawit dan
penambangan bijih besi. Kalimantan Selatan ditopang oleh penambangan batubara,
pertanian dan industri pengolahan. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur
digerakan oleh eksploitasi migas, batubara, hasil hutan dan perkebunan kelapa sawit.

12
Petambangan mempunyai kegunaan yang sangat strategis, namun keberadaan
industri pertambangan menimbulkan dampak yang positif maupun negatif.

a. Dampak Positif dari Pertambangan


Membuka daerah yang terisolasi dengan dibangunnya jalan pertambangan dan
pelabuhan, sumber devisa Negara, sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), sumber
energi alternatif untuk masyarakat lokal serta menampung tenaga kerja.
b. Dampak Negatifnya dari Pertambangan
Sebagai perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan kelestarian lingkungan,
penebangan hutan untuk kegiatan pertambangan, limbah kegiatan pertambangan
yang mencemari lingkungan, area bekas penambangan yang dibiarkan menganga
tidak bisa diperbaharui. Membahayakan masyarakat sekitar kemudian sengketa
lahan pertambangan dengan masyarakat sekitar dan Kontribusi bagi masyarakat
sekitar yang dirasakan masih kurang serta hubungan dan keterlibatan pemerintah
daerah dalam kegiatan pertambangan masih kurang. Selain itu, dampak pada
kondisi sosial ekonomi memicu timbulnya migrasi, konflik, merenggangnya
hubungan kekerabatan, timbulnya praktek prostitusi dan menimbulkan peluang
usaha.

Di samping dampak-dampak pertambangan di atas, pengaruh sektor pertambangan


terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah pertambangan secara umum terlihat
meningkat karena efek domino dari keberadaan perusahaan telah mampu
mendorong dan menggerakan sendi-sendi ekonomi masyarakat. Berbagai dampak
positif diantaranya adalah tersedianya fasilitas sosial dan fasilitas umum,
kesempatan kerja karena adanya penerimaan tenaga kerja, meningkatnya tingkat
pendapatan masyarakat sekitar tambang dan adanya kesempatan berusaha.
Terdapat tiga peluang usaha dominan yang dilakukan masyarakat disekitar
pertambangan batubara adalah warung sembako, rumah sewaan dan warung
makan. Adanya pemanfaatan uang ganti rugi alih fungsi lahan bagi para pemilik
lahan memungkikan munculnya lapangan pekerjaan baru disektor informal seperti
investasi usaha warung sembako, warung makan, usaha jasa dan lainnya.
Pengembangan ekonomi masyarakat juga dilakukan oleh perusahaan melalui CSR
yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat untuk meningkatkan
kualitas hidup seperti penanggulangan kemiskinan, membantu dalam menyediakan
fasilitas kesehatan, pendidikan, beasiswa, peningkatan skill, peningkatan daya beli
masyarakat sekitar tambang, memberikan pelatihan agar masyarakat sekitar
tambang mempunyai daya saing dan membantu membangun infrastruktur yang
sangat diperlukan oleh masyarakat termasuk didalamnya fasilitas air bersih.

13
2.5 Kondisi Pertambangan Saat Ini ( Pandemi Covid19-sekarang )
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Kalsel pada triwulan II
2020 mengalami kontraksi sebesar -2,6 persen dibandingkan periode yang sama pada
tahun 2019. Jatuhnya perekonomian Kalsel pada triwulan I ini menurutnya adalah hal
yang tidak dapat dielakkan karena pandemi covid-19 tidak hanya membuat roda
perekonomian mengalami kemacetan di Kalimantan Selatan, tetapi juga terjadi hampir di
seluruh belahan dunia. Virus Corona (SARS-CoV-2) yang ukurannya sangat kecil ini dalam
waktu singkat menyebar dan menggerogoti kesehatan masyarakat dan juga
pertumbuhan ekonomi.

-Suramnya Harga Batu Bara


Pada triwulan II Tahun 2020 ini, sebagian besar sektor perekonomian Kalsel
pertumbuhannya mengalami kontraksi akibat digerogoti pandemi covid-19. Termasuk
tiga sektor ekonomi paling besar yang nilainya hampir setengah dari nilai PDRB Kalsel,
yaitu pertambangan, pertanian dan industri juga mengalami pertumbuhan negatif.
Bahkan sektor pertambangan memberikan sumbangan sebesar -1,5 persen dari -2,6
persen pertumbuhan Kalsel. Dijelaskannya, sektor pertambangan Kalsel sudah
mengalami perlambatan sejak triwulan I 2019. Bahkan pada triwulan IV, pertumbuhan
sektor ini minus 1,5 persen meskipun sempat rebound ke 0,1 persen pada triwulan I
2020. Dengan pertumbuhan -6,0 persen, peranan sektor pertambangan dalam
perekonomian Kalsel mengalami penyusutan sebesar -2,2 persen dibanding triwulan I
2020. Suramnya sektor pertambangan tidak lain adalah akibat jatuhnya harga batu bara
di pasar internasional.
Besarnya efek penurunan harga batu bara global terhadap perekonomian Kalsel
disebabkan dominannya komoditi tambang ini dalam struktur ekspor dan besarnya nilai
sektor pertambangan dalam PDRB. Sementara peranan ekspor impor Kalsel dalam PDRB
pada triwulan II 2020 mencapai 98 persen sedangkan pada perekonomian nasional
hanya 31 persen. Ini artinya tingkat keterbukaan perekonomian Kalsel terhadap
perekonomian global hampir mencapai 100 persen. Akibatnya, perekonomian Kalsel
lebih rentan terhadap pengaruh gejolak ekonomi global dibanding perekonomian
nasional.
Akan Tetapi Perekonomian Kalimantan Selatan 2021 diprakirakan mengalami
perbaikan dibandingkan dengan tahun 2020. Dari sisi permintaan, perbaikan ekonomi
berasal dari perbaikan Konsumsi RT, Investasi, serta Ekspor. Prakiraan perbaikan
ekonomi Kalimantan Selatan didukung oleh program vaksinasi COVID-19 dan
berlanjutnya stimulus kebijakan makroekonomi di eksternal maupun domestik, sehingga

14
mendorong meningkatnya mobilitas secara bertahap. Iklim investasi diprakirakan
membaik didorong implementasi UUCK. Selain itu, perekonomian negara mitra dagang
yang menunjukan pemulihan diprakirakan meningkatkan ekpor komoditas utama yaitu
batubara dan CPO. Dari sisi penawaran, perbaikan kinerja Konsumsi RT, Investasi, dan
Ekspor turut mendorong kinerja Pertambangan, Industri Pengolahan, PHR dan
Konstruksi. Peningkatan pada sektor pertanian didorong kinerja TBS yang diprakirakan
lebih baik dari tahun 2020.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kalimantan merupakan pulau terbesar yang memiliki sumberdaya alam khususnya di
sektor energi dan pertambangan . Sesuai dengan kondisi sumber daya dan geografis
Pulau Kalimantan, Pemerintah Pusat menetapkan wilayah ini sebagai pusat produksi
dan pengolahan hasil tambang serta lumbung energi nasional dalam MP3EI (Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Menurut data yang
diolah Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa penopang utama perekonomian
koridor Kalimantan adalah sektor migas dan pertambagan berkontribusi sekitar 50%
dari total PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kalimantan. Pulau ini memiliki
cadangan batubara sebesar 51,9 milliar ton atau 49,6 % sumberdaya indonesia,
eksploitasi dan industri migas terbesar kedua di Indonesia setelah blok Cepu, 84 persen
cadangan besi baja primer Indonesia terdapat di Kalimantan, 80 persen bauksit (bahan
baku almunium) berada di Kalimatan, perkebunan kelapa sawit, kayu, gambut, Granit,
dan lainnya.
Pembangunan ekonomi wilayah Kalimantan lebih mengutamakan eksploitasi
sumberdaya alam. Kalimantan Barat merupakan provinsi yang mengutamakan
penambangan bauksit (bahan baku almunium), kelapa sawit, dan pariwisata. Kalimantan
Tengah mengutamakan penambangan batubara, perkebunan kelapa sawit dan

15
penambangan bijih besi. Kalimantan Selatan ditopang oleh penambangan batubara,
pertanian dan industri pengolahan. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan
Timur digerakan oleh eksploitasi migas, batubara, hasil hutan dan perkebunan kelapa
sawit.
Jadi Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah penopang perekonomian
nasional.

DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai