Anda di halaman 1dari 11

BAHAN GALIAN INDUSTRI

BATU KAPUR

Disusun Oleh :
Bagus Ketut Krisna Bhyomantara (073002200057)
I Putu Benayaka Hananduta (073002200057)

I Putu Galang Adhitama (073002200036)


Kelas : TTB

Dosen Pengampu :
Christin Palit, S.T., M.T.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-nya,
kami dapat menyelesaikan makalah bahan galian industri batu kapur, saya menyampaikan terima
kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada ibu Christin Palit, S.T., M.T. selaku dosen pengampu
pemindahan tanah mekanis yang membimbing kami dalam mata kuliah ini.
Modul ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam
tentang,genesa,potensi dan Cadangan batu kapur,kegiatan penambangan, kegunaan dan spesifikasi
yang di butuhkan industry,perospek dari pertambangan batu kapur,diharapkan makalah ini dapat
memberikan wawasan yang berguna bagi pembaca mengenai kompleksitas operasional dalam
permodelan sumber daya.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam konteks industri pertambangan.
Kami juga berharap makalah ini dapat menjadi sumber referensi yang berguna bagi pembaca yang
tertarik dalam bidang ini.

Selasa, 2 April 2024

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….2
Daftar Isi……………………………………………………….…………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN……………………………...…………………………………………4
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………4
1.2 Rumusan Masalah…………………………...…………………………………………4
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………….5
1.4 Manfaat………………………………………………………………...………………5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….6
2.1 Genesa Pembentukan Batu Kapur……………………………………………………6
2.2 Potensi Keterdapatan dan Cadangan Batu Kapur Di Indonesia dan Dunia………….6
2.3 Kegiatan Penambangan Batu Kapur dan Pemasaran…………………………………7
2.4 Kegunaan atau Pemanfaatan Batu Kapur dan Spesifikasi Yang Dibutuhkan Pada
Industri……………………………………...……………………………………………8
2.5 Prospek dari Penambangan atau Industru Bahan Galian Batu Kapur di Indonesia dan
Dunia…………………………………………….……………………………………….9
BAB III PENUTUP……………..…………….………………………………………………….10
3.1 kesimpulan……………...…………………………………………………………..10
3.2 Saran………………………………………………………………………………..10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia lahir Ketika tuhan sedang tersenyum, oleh karena itu banyak memiliki komuditas
tambang salah satu nya merupakan batu kapur. Batu kapur adalah batuan sedimen yang terdiri
dari mineral (CaCO3) yang banyak digunakan dalam industri. Batu kapur dapat terbentuk
secara mekanik karena erosi air, transportasi, sortasi, dan sedimentasi, atau secara organik dari
sisa organisme laut seperti kerang dan koral. Dalam beberapa kondisi lingkungan, batu kapur
juga dapat terbentuk secara kimia. Penghasilan batu kapur di seluruh Indonesia memiliki
potensi yang sangat besar. Sumber daya mineral ini ditemukan di Kabupaten Tuban di Jawa
Timur, yang merupakan sebagian besar penghasil batu kapur utama di Indonesia. Beberapa
mineral, termasuk siderit, pirit, lempung, kuarsa, feldspar, dan mineral lainnya, dapat
ditemukan dalam batu kapur. Penambangan batu kapur mencakup banyak tindakan, seperti
pencarian dan evaluasi deposit, penambangan dengan metode terbuka atau bawah tanah,
pengolahan untuk membedakan mineral berharga, dan pemasaran produk akhir kepada
pelanggan. Untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan industri batu kapur, penting
untuk memahami tahapan-tahapan ini dengan baik. Batu kapur memiliki beragam kegunaan
dalam industri, termasuk sebagai bahan baku dalam produksi semen, baja, kaca, pupuk, dan
bahan bangunan lainnya. Setiap industri pemakai memiliki spesifikasi yang berbeda-beda
terkait dengan kualitas dan karakteristik batu kapur yang dibutuhkan, seperti kadar kalsium
karbonat, kehalusan butir, dan kestabilan kimia. Prospek industri batu kapur di masa depan
sangatlah cerah, seiring dengan pertumbuhan ekonomi global dan meningkatnya permintaan
akan infrastruktur dan bahan bangunan. Di Indonesia, potensi peningkatan eksploitasi batu
kapur dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan, tetapi juga menimbulkan tantangan
terkait dengan keberlanjutan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya yang bijaksana.

1.2 Rumusan Masalah

• Bagaimana genesa dan mineralogi batu kapur?


• Bagaimana potensi keterdapatan dan cadangan batu kapur di Indonesia?
• Kegiatan penambangan batu kapur mulai dari ekplorasi, penambangan, pengolahan?
• Apa kegunaan/ pemanfaatan batu kapur dan spesifikasi yang dibutuhkan pada Industri
Pemakai?
• Bagaimana prospek dari pertambangan atau industri bahan galian batu kapur di
Indonesia?

4
1.3 Tujuan

• Untuk mempelajari genesa pembentukan batu kapur


• Dapat mengetahui potensi dan Cadangan batu kapur di Indonesia
• Mempelajari proses kegiatan penambangan batu kapur
• Mempelajar bagaimana pemanfaaatan batu kapur pada industry
• Mempelajari prospek pertambangan batu kapur di Indoneisa

1.4 Manfaat

Manfaat dari makalah ini sebagai pembelajaran dimana para mahasiswa hendaknya
mengetahui bagaimana genesa pembentukan,potensi dan cadangan
sumberdara,kegunaan,penambangan dan prospek nya dari batu kapur.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Genesa Pembentukan Batu Kapur


Batu gamping (limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral calcite
(kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite ini adalah organisme laut. Batu kapur
(Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organic.

Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organic jenis ini berasal dari
pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari
kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda. abu tua.
coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. Mineral karbonat yang
umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan
mineral metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3).
Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur atau dolomit, tetapi
dalam jumlah kecil adalah Siderit (FeCO3), ankarerit (Ca2MgFe(CO3)4), dan magnesit
(MgCO3). Kalsium karbonat (CaCO3) dengan kemurnian dan kehalusan yang tinggi banyak
diperlukan dalam industri tapal gigi, cat, farmasi, kosmetik, karet, kertas, dan lain lain, baik
sebagai bahan dasar maupun bahan penolong. Untuk kebutuhan itu, Indonesia mash
mendatangkan CaCO3 dari luar negeri. Umumnya bahan itu dibuat secara kimia dari suspense
kapur padam dan gas karbon dioksida. Di Indonesia banyak terdapat batu kapur atau marmer
yang berupa serpihan atau butir kecil yang dibuang sia sia. Di samping itu, gas CO2 juga
banyak yang belum dimanfaatkan.

Pembuangan kedua jenis bahan itu dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, kalau serbuk
limbah marmer disuspensikan dalam air dan direaksikan dengan CO2 akan diperoleh Ca(HCO)
yang tidak banyak tercampur zat pengotor.Selanjutnya Ca(HCO3)2 mudah berubah menjadi
CaCO3 murni. Pada penelitan ini akan direaksikan suspensi batu kapur dan gas CO2 seperti
pembentukan stalakmit dan stalaktit di alam.

Mula jadi batu kapur dapat terjadi dengan beberapa cara yaitu secara organik secara mekanik
atau secara kimia sebagian batu kapur di alam terjadi secara organik. Jenis ini berasal dari
pengembangan cangkang atau rumah kerang dan siput.
2.2 Potensi Keterdapatan dan Cadangan Batu Kapur Di Indonesia dan Dunia
Potensi Keterdapatan dan Cadangan Batu Kapur di Indonesia. Indonesia memiliki potensi
sumber daya batu kapur yang melimpah, terutama di wilayah Pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Beberapa daerah dengan cadangan batu kapur yang besar di
Indonesia antara lain Tuban (Jawa Timur), Gresik (Jawa Timur), Rembang (Jawa Tengah),

6
Kabupaten Bogor (Jawa Barat), dan Sukabumi (Jawa Barat). Berdasarkan data dari Pusat
Sumber Daya Geologi (2019), cadangan batu kapur di Indonesia diperkirakan mencapai 8,6
miliar ton. Selain untuk industri semen dan konstruksi, batu kapur di Indonesia juga
dimanfaatkan untuk industri pupuk, pakan ternak, dan pengolahan air.
terdapat hampir di seluruh benua di dunia, terutama di daerah yang pernah mengalami aktivitas
geologi seperti pembentukan perbukitan dan pegunungan. Negara-negara dengan cadangan
batu kapur terbesar di dunia antara lain Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Meksiko, dan Cina.
Berdasarkan data dari United States Geological Survey (USGS) pada tahun 2022, cadangan
batu kapur di dunia diperkirakan mencapai 100 miliar ton. Negara-negara dengan produksi batu
kapur terbesar di dunia adalah Cina, Amerika Serikat, India, Rusia, dan Turki. Batu kapur
digunakan dalam berbagai industri di seluruh dunia, seperti semen, baja, pupuk, pakan ternak,
pengolahan air, dan bahan baku kimia lainnya.
2.3 Kegiatan Penambangan Batu Kapur dan Pemasaran
Eksplorasi, Kegiatan eksplorasi bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi lokasi
serta jumlah cadangan batu kapur,metode eksplorasi yang digunakan antara lain, studi geologi,
pemetaan permukaan, pengeboran inti, dan analisis laboratorium. Hasil dari kegiatan
eksplorasi akan menentukan tahapan selanjutnya yaitu studi kelayakan.

Metode penambangan batu kapur yang umum digunakan adalah metode penambangan quarry,
yang merupakan sistem tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-
endapan bahan galian industri, Tahap awal dalam metode penambangan quarry adalah
pemilihan lokasi yang tepat. Lokasi quarry dipilih berdasarkan hasil eksplorasi geologi yang
menunjukkan adanya deposit batu kapur yang ekonomis untuk dieksploitasi. Faktor-faktor
seperti kedalaman deposit, kualitas batu kapur, aksesibilitas, dan perizinan juga
dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi quarry.
Perencanaan penambangan yang meliputi desain lubang tambang, urutan penambangan, dan
pengaturan infrastruktur tambang seperti jalan akses, lokasi tempat penyimpanan material,
dan sistem pengairan. Perencanaan juga melibatkan penilaian risiko dan penentuan langkah-
langkah pengendalian untuk meminimalkan potensi bahaya dan dampak lingkungan.

Tahap utama dalam metode penambangan quarry adalah penggalian batu kapur. Ini dilakukan
dengan menggunakan alat berat seperti ekskavator, bulldozer, dan dump truck. Ekskavator
digunakan untuk menggali dan mengangkut batu kapur dari dinding tambang menuju tempat
pengolahan. Bulldozer digunakan untuk membersihkan dan meratakan area tambang,
sementara dump truck digunakan untuk mengangkut batu kapur ke lokasi pengolahan atau
pemasaran.

Batu kapur yang telah diolah dapat dipasarkan ke berbagai industri seperti semen, konstruksi,
metalurgi, pupuk, dan kimia. Pemasaran batu kapur dapat dilakukan secara lokal, regional,
maupun internasional, tergantung pada permintaan dan kebutuhan pasar. Faktor-faktor seperti

7
kualitas produk, harga, dan efisiensi logistik menjadi pertimbangan utama dalam pemasaran
batu kapur.. Beberapa perusahaan pertambangan batu kapur juga mengintegrasikan kegiatan
pemasaran dengan industri hilir seperti pabrik semen atau pabrik pupuk untuk menjamin
pasokan dan nilai tambah produk.
2.4 Kegunaan atau Pemanfaatan Batu Kapur dan Spesifikasi Yang Dibutuhkan Pada
Industri
Konstruksi, kimia, metalurgi, lingkungan, dan pertanian adalah beberapa industri yang
menggunakan batu kapur, baik di dalam maupun di luar negeri. Batu kapur telah menjadi
bahan utama dalam banyak aplikasi industri karena sifatnya yang serbaguna dan
ketersediaannya yang luas. Pembuatan beton hingga produksi gula adalah beberapa proses dan
produk yang menunjukkan keanekaragaman penggunaan ini. Ini juga mencakup pemurnian
air hingga meningkatkan kualitas tanaman. Untuk memastikan kualitas dan kinerja terbaik
dalam setiap aplikasi, kami akan menjelajahi lebih dalam berbagai kegunaan batu kapur dan
spesifikasi yang dibutuhkan oleh industri pemakai dalam bagian ini. Batu kapur digunakan
dalam berbagai industri karena memiliki banyak kegunaan. Di antaranya termasuk:
1) Industri konstruksi:
• Batu kapur digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat beton dan aspal,
ditambahkan ke beton dengan campuran semen untuk meningkatkan kekuatan dan
dibuat menjadi agregat untuk digunakan di jalan, trotoar, dan bangunan lainnya.

2) Industri Kimia:

• Kalsium karbonat, bahan baku penting untuk industri kimia, dibuat dari batu kapur;
• Digunakan dalam produksi gula untuk menghilangkan keasaman selama pemurnian.
3) Industri metalurgi:

• Batu kapur digunakan untuk mengekstraksi kalsium dari logam selama proses
metalurgi.

4) Industri perlindungan lingkungan:

• Digunakan sebagai bahan penyerap polutan dalam sistem perlindungan lingkungan,


seperti pemurnian air.
5) Pertanian:

• Batu kapur ditambahkan ke tanah untuk meningkatkan ketersediaan hara untuk


tanaman.
• Digunakan sebagai bahan tambahan pakan ternak untuk meningkatkan kualitas
kalsium pada produk pertanian.

8
Spesifikasi batu kapur yang dibutuhkan oleh pengguna industri bervariasi tergantung pada
tujuan batu kapur tersebut. Spesifikasi ini biasanya mencakup kandungan CaCO3, kehalusan
partikel, kadar air, dan kandungan pengotor. Diakui bahwa batu kapur berfungsi sebagai
bahan bangunan, bahan kimia, lingkungan hidup, dan aplikasi pertanian. Nilainya dalam
berbagai situasi industri ditunjukkan oleh fleksibilitasnya. Industri batu kapur harus terus
mengembangkan teknologi dan praktik ekstraksi dan pengolahan batu kapur yang
berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial. Dengan demikian,
batu kapur akan tetap menjadi salah satu bahan mentah utama yang mendukung
pertumbuhan dan kemajuan industri sambil mengutamakan kelestarian lingkungan dan
sosial.
2.5 Prospek dari Penambangan atau Industru Bahan Galian Batu Kapur di Indonesia dan
Dunia
Prospek dari pertambangan atau industri bahan galian batu kapur di Indonesia dan dunia
adalah positif dan tinggi. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batu kapur
terbesar di dunia, dengan produksi sekitar 283 juta ton pada tahun 2019. Batu kapur
digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai industri, seperti semen, kertas, farmasi,
kosmetik, karet, kertas, dan lain lain.

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam penghasilan batu kapur, yang tersebar
hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kabupaten Tuban di Jawa Timur, sebagian besar
penghasil utama batu kapur di Indonesia, memiliki sumber daya mineral ini
Dunia juga memiliki potensi yang sangat besar dalam penghasilan batu kapur. Batu kapur
adalah salah satu bahan galian industri non logam yang sangat besar potensinya dan tersebar
hampir di seluruh wilayah dunia.
kspor batu kapur menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi Indonesia, dengan potensi
ekspor batu kapur Indonesia masih sangat besar. Negara-negara tujuan ekspor batu kapur
Indonesia antara lain India, Bangladesh, Korea Selatan, Malaysia, dan Filipina.
Kegiatan pertambangan batu kapur di Indonesia dan dunia memiliki prospek yang positif,
terutama karena kebutuhan yang tinggi dari bahan ini dalam berbagai industri.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
dapat disimpulkan bahwa batu kapur memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai
industri di Indonesia dan di seluruh dunia. Potensi sumber daya batu kapur yang melimpah di
Indonesia, terutama di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, memberikan
peluang besar untuk pengembangan industri pertambangan dan pengolahan batu kapur.
Metode penambangan yang umum digunakan, seperti metode quarry dengan peralatan
modern, memungkinkan eksploitasi sumber daya batu kapur secara efisien. Kegunaan batu
kapur yang luas dalam industri konstruksi, kimia, metalurgi, perlindungan lingkungan, dan
pertanian menunjukkan betapa pentingnya bahan galian ini dalam mendukung berbagai sektor
ekonomi. Dengan prospek industri batu kapur yang positif dan peluang ekspor yang
menjanjikan, kegiatan pertambangan batu kapur di Indonesia memiliki potensi besar untuk
memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian negara.
3.2 Saran
Saran dari penulis makalah ini adalah dalam melakukan kegiatan penambangan batuan kapur
harus sangat memperhatikan dampak lingkungan dan pemerintah setempat juga harus dapat
tegas dalam menangani permasalahan lingkungan,agar tidak terjadinya konflik di masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

WINARNO, T. (2006). Genesa Batugamping dan rekayasa pemanfatannya:: Studi kasus Gunung
Jonggol Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (Doctoral
dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Jusfarida, J., & Maretha, L. (2019, September). Pemetaan Geologi dan Analisis Pemanfaatan
Batugamping di Kecamatan Montong pada Formasi Paciran, Kabupaten Tuban Provinsi Jawa
Timur. In Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN) (Vol. 1, No. 1, pp.
164-172).
Prabowo, F. (2022). KAJIAN TEKNIS PENGOLAHAN BATU GAMPING PADA CRUSHING
PLANT DI PT. PERTAMA MINA SUTRA PERKASA KABUPATEN JEMBER PROVINSI
JAWA TIMUR (Doctoral dissertation, ITNY).
Gautama, G. A., Novianto, D., & Suhardono, A. (2021). Sumberdaya, cadangan, produksi
mineral dan batuan provinsi Jawa Timur tahun 2018. Jurnal Qua Teknika, 11(1), 52-66.

11

Anda mungkin juga menyukai