BATUBARA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
DOSEN PENGAMPU :
PROF. DRS TATANG SUHERY, M.A., PH.D
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya, penyusunan makalah ini bisa dilakukan dengan lancar dan tanpa
kekurangan satu apa pun. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jejem
Mujamil yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Ada banyak hal yang bisa kami
pelajari dalam makalah ini. Makalah berjudul “Batu Bara” disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kimia Dasar. Selain itu, makalah ini juga diharapkan bisa memberikan
pengetahuan dan wawasan baru tentang Batu Bara yang ada di Indonesia. Tentu penyusunan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu,kami dkk berharap bahwa
makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua Apabila ada kritik dan saran yang ingin
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
Batubara adalah berupa sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang
terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara biokimia,
kimia dan fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan serta
temperatur tertentu pada kurun waktu yang sangat lama. Menurut The lnternational
Hand Book of Coal Petrography (1963) Batubara adalah batuan sedimen yang mudah
terbakar, terbentuk dari sisa-sisa tanaman dalam variasi tingkat pengawetan, diikat oleh
proses kompaksi dan terkubur dalam cekungan-cekungan pada kedalaman yang
bervariasi, dari dangkal sampai dalam.
Batubara merupakan salah satu sumber energi yang penting bagi dunia, yang
digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik sebesar hampir 40% di seluruh
dunia (Anonim, 2005). Selama berabad-abad, batubara telah memainkan peran yang
sangat penting, tidak hanya dalam menghasilkan listrik, tetapi juga sebagai bahan
bakar utama untuk produksi baja, semen, pusat pengolahan alumina, pabrik kertas,
industri kimia dan farmasi. Selain itu, ada produk sampingan batubara, antara lain
sabun, aspirin, pelarut, pewarna, plastik, dan fiber.
Batubara merupakan salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umum adalah
batuan sedimen yang mudah terbakar yang terbentuk dari sedimen organik, terutama
sisa-sisa tumbuhan, dan terbentuk melalui proses coalification. Unsur-unsur utama
termasuk karbon, hidrogen dan oksigen. Pembentukan batubara memerlukan kondisi
tertentu dan hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu sepanjang sejarah geologi. Era
Karbon, sekitar 340 juta tahun yang lalu, adalah periode yang paling banyak
menghasilkan batubara dan di mana hampir semua endapan batubara (black coal) yang
layak secara ekonomi di Belahan Bumi Utara terbentuk..
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
a) Gambut
Gambut juga dikenal sebagai peat adalah tahap pertama dari transformasi tubuh
Tumbuhan yang berubah menjadi batu bara. Gambut memiliki kandungan karbon lebih
rendah dari 40 hingga 55%, jauh dibawah standar mutu batubara. Gambut biasanya
juga mengandung cukup banyak air dan partikulat ukuran kecil. Keduanya membuat
gambut ketika menghasilkan banyak asap dan polusi pada saat dibakar. Dibandingkan
dengan batu bara, gambut yang terbakar cenderung memiliki sifat seperti kayu Secara
umum. Pembakarannya menghasilkan lebih sedikit panas, lebih banyak asap, dan
banyak abu residu pembakaran.
b) Lignit
Lignit atau biasa dikenal dengan lignite/brown adalah batu bara yang biasa
digunakan untuk pembakaran, tetapi kualitasnya masih sangat rendah. Batubara ini
memiliki Kandungan karbon antara 40% dan 55%, masih relatif rendah, tetapi lebih
tinggi dari gambut. Lignit berwarna hitam atau coklat tua dan merupakan tahap kedua
dari perubahan jasad tumbuhan menjadi batubara. Saat ini kandungan batubaranya
masih Cukup tinggi, lebih dari 35%. Sayangnya, lignit sering menyala secara spontan
atau tiba-tiba. Oleh karena itu, lignit sulit untuk menjadi sumber energi yang dapat
diandalkan. di samping itu, Ini juga berbahaya bagi para penambang karena dapat
menyebabkan kebakaran di lubang tambang.
c) Sub-Bituminus
Batu bara sub bituminus adalah semua jenis batu bara yang memiliki
kandungan karbon di antara bituminus dan lignit. Meskipun memiliki kualitas yang
kurang baik, batu bara sub bituminus tersedia dalam jumlah banyak. Batu bara jenis ini
umumnya digunakan sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik tenaga batu bara.
d) Bituminous
Bituminus merupakan jenis batu bara yang paling banyak tersedia dan digunakan di
seluruh dunia. Batu bara ini mengambil nama dari sejenis cairan pekat bernama
bitumen. Batu bara berjenis ini memiliki kadar karbon 60 hingga 80%, sudah cukup
tinggi untuk digunakan sebagai bahan bakar yang efisien. Selain itu, kadar karbon yang
tinggi ini juga memungkinkan batu bara bituminus untuk diubah menjadi coke, bahan
penting dalam industri besi dan baja.Karena sudah cukup lama berada di dalam
permukaan bumi, kandungan cairan dan partikulat lainnya cukup rendah, hanya sekitar
15-40%. Selain itu, sudah tidak lagi terlihat bekas-bekas tumbuhan pada batu bara
bituminus.
Batu bara ini memiliki karakteristik warna yang relatif gelap dan tingkat kekerasan
yang cukup tinggi. Hal ini terjadi karena bituminus sudah lama berada dalam tekanan
dan suhu tinggi di perut bumi.
Umumnya batu bara dengan kualitas bituminus digunakan sebagai bahan bakar bagi
pembangkit listrik tenaga batu bara yang sudah cukup canggih. Selain karena memiliki
kadar karbon yang tinggi, kadar sulfur dan material lainnya pun rendah, sehingga
pembakaran lebih bersih dan efisien. Bituminus juga dapat digunakan sebagai coking
coal dalam industri produksi besi baja serta sebagai smithing coal dalam industri
tempaan besi-baja
e) Antrasit
Batu bara berjenis antrasit atau anthracite merupakan batu bara kualitas tertinggi yang
dapat terbentuk di alam. Antrasit hampir seluruhnya terdiri dari karbon, yaitu sekitar
80-95%.Karena sudah sangat murni, antrasit memiliki kadar mineral lain dan partikulat
yang sangat sedikit. Selain itu, kandungan air pada batu bara ini juga sangat rendah.
Hal ini menyebabkan antrasit memiliki karakteristik pembakaran yang sangat baik.
Pembakaran antrasit akan menghasilkan api berwarna biru. Api biru menunjukkan
bahwa proses pembakaran yang terjadi merupakan pembakaran sempurna dan
menghasilkan sedikit polusi. Karena kualitasnya yang sangat tinggi dan kelangkaannya
di alam, antrasit umumnya digunakan sebagai bahan bakar pemanas ruangan.
Meskipun akan sangat efektif jika digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik,
harganya terlalu mahal sehingga tidak ekonomis.
a. Teori In-situ
Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan
ditempat dimana batubara tersebut. Batubara yang terbentuk biasanya terjadi
dihutan basah dan berawa, sehingga pohon-pohon di hutan tersebut pada saat
mati dan roboh, langsung tenggelam ke dalam rawa tersebut dan sisa tumbuhan
tersebut tidak mengalami 11 pembusukan secara sempurna dan akhirnya
menjadi fosil tumbuhan yang membentuk sedimen organik.
b. Teori Drift
Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan
yang bukan ditempat dimana batubara tersebut. Batubara yang terbentuk
biasanya terjadi di delta mempunyai ciri-ciri lapisannya yaitu tipis, tidak
menerus (splitting), banyak lapisannya (multipleseam), banyak pengotor
(kandungan abu cenderung tinggi).
Ada tiga faktor yang mempengaruhi proses pembetukan batubara yaitu: umur,
suhu dan tekanan. Mutu endapan batubara juga ditentukan oleh suhu, tekanan serta
lama waktu pembentukan, yang disebut sebagai ‘maturitas organik. Pembentukan
batubara dimulai sejak periode pembentukan Karbon (Carboniferous Period) dikenal
sebagai zaman batubara pertama yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta
tahun yang lalu. Proses awalnya, endapan tumbuhan berubah menjadi gambut/peat
(C60H6O34) yang selanjutnya berubah menjadi batubara muda (lignite) atau disebut
pula batubara coklat (brown coal). Batubara muda adalah batubara dengan jenis
maturitas organik rendah.
Setelah mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan
tahun, maka batubara muda akan mengalami perubahan yang secara bertahap
menambah maturitas organiknya dan mengubah batubara muda menjadi batubara sub-
bituminus (sub-bituminous). Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga
batubara menjadi lebih keras dan warnanya lebih hitam sehingga membentuk
bituminus (bituminous) atau antrasit (anthracite). Dalam kondisi yang tepat,
peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus berlangsung hingga
membentuk antrasit.
PT. Bukit Asam Tbk adalah Perusahaan Pertambangan yang dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia yang didirikan pada tahun 1950. Perusahaan Menjadi perusahaan
publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode "PTBA" pada 23 Desember 2002. Bukit
Asam mempunyai empat budaya perusahaan yakni kerja cerdas, kerja keras, kerja
dengan benar dan bekerja dengan tulus.
Di era awal 1970-an saat melambungnya harga minyak, mata dunia terbuka
bahwa batubara merupakan sumber energi alternatif yang murah dan memiliki
cadangan besar. Di awal tahun 1976, Unit Produksi TABA yang merupakan bagian
dari Perum Batubara mendapatkan kunjungan dari pihak Bank Dunia. Unit yang
memiliki kapasitas produksi tahunan 122,000 ton saat itu telah memiliki studi
kelayakan sederhana dan memiliki angka produksi yang tidak melebihi 1 juta ton per
tahun. Kemudian diputuskan untuk mengubah coal mining project menjadi coal mining
transportation atau pertambangan terpadu. Pertambangan Terpadu ini dalam
perencanaannya transportasi batubara akan menempuh perjalanan darat sejauh 420
kilometer dan perjalanan laut 100 kilometer dari lokasi awal (hulu) di area
penambangan batubara Tanjung Enim, dan berujung (hilir) di PLTU Suralaya. Untuk
studi kelayakan terpadu program pengembangan ini sendiri, Bank Dunia dan
pemerintah RI masing-masing mengeluarkan anggaran 10 juta dolar AS.
1. Preparasi
2. Konsentrasi
3. Dewatering
1. Preparasi
pada batubara merupakan operasi persiapan yang dilakukan untuk mereduksi
ukuran butir dengan tujuan untuk memenuhi ukuran sesuai dengan
penggunaannya. Reduksi ukuran butir biasanya dilakukan dengan alat peremuk
yang antara lain alat crusher atau grinder. Proses peremukan atau crushing
biasanya dikerjakan dalam tiga tahapan, yakni:
a. Primary crushing, suatu tahapan untuk meremuk umpan dengan ukuran
2 inch – 90 inch dan umpan ini biasanya berasal dari hasil tambang.
Alat yang digunakan berupa jaw crusher dan gyratory crusher.
b. Secondary crushing, umpan yang dimasukkan sebesar 1 inch sampai 3
inch yang biasanya berasal dari primary crushing. Alat yang digunakan
ialah stamp mill, roller dan cone crusher.
c. Grinding atau fine crushing, umpan yang dimasukkan sebesar ¼ inch
sampai 3/8 inch. Alat yang digunakan adalah ball mill, tube mill atau
pebble mill, rod mill. Untuk mencegah adanya re-crushing dan over
grinding, serta untuk menambah produktivitas, maka digunakanalat
pembantu berupa ayakan (screen) atau bisa juga classifier. Screen dan
classifier berfungsi untuk mengelompokkan material hasil crushing atau
grinding.
2. Konsentrasi
Konsentrasi pada batubara adalah suatu operasi pemisahan antara batubara
dengan pengotornya. Konsentrasi ini diantaranya bisa berdasarkan warna atau
kilap dan juga berdasarkan specific gravity (SG). Pada specific gravity cara
konsentrasinya disebut gravity concentration yang meliputi:
a. Flowing film concentration Proses konsentrasi mendasarkan atas SG pada
aliran tipis.
b. Jigging Proses konsentrasi yang mendasarkan kecepatan mengendap antara
pengotor dengan batubara.
c. Sifat permukaan mineral Proses konsentrasi yang mendasarkan pada senang
atau tidaknya mineral terhadap gelembung udara. Cara konsentrasi ini disebut
Flotasi.
3. Dewatering
Merupakan operasi pemisahan antara cairan dengan padatan dan biasanya
dilakukan setelah proses konsentrasi. Dewatering ini dikelompokkan dalam tiga
tahapan, yaitu:
2.5.1 Thickening: merupakan tahapan pertama pemisahan padatan dengan
cairan yang mendasarkan atas kecepatan mengendap batubara dalam
suatu pulp, sehingga solid faktornya = 1 (% solid = 50%).
2.5.2 Filtrasi: merupakan operasi pemisahan padatan dengan cairan dengan cara
menyaring, sehingga didapat solid factor = 4 (persen solid = 80%).
2.5.3 Drying: adalah operasi penghilangan air dengan jalan pemanasan
sehingga padatan ini bebas dari cairan (% solid = 100%). B.
Pemanfaatan Batubara Untuk Energi
2.6 Struktur PTBA
Manfaat ini adalah yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari manusia.
Batubara dapat dapat dimanfaatkan menjadi sumber dari tenaga pembangkit listrik.
Kementerian ESDM mencatat konsumsi batubara. Total dari kapasitas pemasangan
PLTU batubara adalah sebesar 34,6 Giga Watt. Sebanyak 98,9 juta ton penggunaan
batubara. Potensi Fly Ash and Bottom Ash (FABA) sebesar 9,89 juta ton.
Manfaat ini tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Banyak negara yang sudah
menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama. Negara-negara tersebut
menggunakan batubara untuk pembangkit tenaga listrik. Seperti India, Australia,
Tiongkok, Jerman, Jepang dan beberapa negara lain.
Batu bara adalah adalah satu energi yang bisa menghasilkan suatu produk.
Produk tersebut adalah produk gas. Gas alam dapat keluar dari batu bara yang masih
terdapat di dalam tanah. Batu bara yang masih ada di dalam tanah bisa langsung
menghasilkan gas alam. Kemudian, gas alam tersebut akan diolah pada tempat
pertambangan. Setelah itu bisa menjadi berbagai produk.
Contohnya, seperti bahan bakar untuk industri. Bisa juga dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik tenaga gas. Selain itu gas alam tersebut bisa diproduksi menjadi
solar dan hidrogen.
Meskipun tidak banyak, tetapi manfaat batu bara lainnya adalah untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga. Batu bara yang berbentuk briket dapat
dimanfaatkan dalam sektor ini. Pemanfaatannya adalah sebagai bahan bakar alternatif.
Batu bara dapat dimanfaatkan untuk pengganti minyak tanah. Sehingga akan
membantu dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Contohnya seperti memasak.
Selain itu, batu bara juga dapat membantu menghangatkan ruangan.
Manfaat batu bara yang lain adalah untuk mendukung produk industri
aluminium. Bahan ini bisa didapatkan sebagai hasil sampingan. Hasil tersebut didapat
dari proses oksidasi besi ketika aktivitas industri baja.
Gas dan panas kokas yang berasal dari batu bara bisa memisahkan beberapa
produk baja. Hal itu akan membuat hasil produk aluminium yang dipakai untuk
berbagai jenis industri. Contohnya seperti industry peralatan dapur, industri pertanian,
industry konstruksi, serta industri-industri lainnya.
Manfaat selanjutnya dari batu bara adalah sebagai bahan bakar yang bentuknya
cair. Minyak adalah salah satu bahan bakar yang dibutuhkan banyak orang. Jika
minyak digunakan secara terus menerus dan boros, maka persediaannya akan cepat
habis. Dalam hal inilah batu bara memiliki peran.Batu bara bisa dijadikan sebagai
bahan bakar yang berbentuk cair. Ini yang membuat batu bara bisa menggantikan
bahan bakar minyak. Pengolahan batu bara pada dasarnya akan menjadi bahan bakar
dengan bentuk cair. Batu bara akan diolah menjadi bubuk atau bongkahan. Selanjutnya
akan dilarutkan dalam suhu yang relatif tinggi.
Manfaat batu bara lainnya adalah dalam produk industri kimia. Baru bara dapat
diolah menjadi tar batu bata. Kemudian, tar ini bisa dimanfaatkan kembali. Seperti
untuk bahan material membuat bangunan yang tahan air.Selain itu, bisa juga digunakan
untuk isolasi bangunan. Bahan ini juga dapat digunakan untuk membuat cat atau kain.
Bahkan, dapat juga digunakan untuk membuat sabun dan sampo.
Manfaat lain dari batu bara adalah untuk industry semes. Batu bara adalah
bahan dari hasil bumi atau galian. Sehingga bisa membantu dalam industri produksi
semen.Bisa dikatakan bahwa batu bara adalah bahan bakunya. Akan tetapi, batu bara
bukan menjadi bahan baku dalam hal materialnya. Namun, batu bara digunakan ketika
proses pembakarannya.
Batu bara dapat membantu dalam produksi industri kertas. Dapat diketahui
bahwa panas yang dihasilkan dari batu bara sangat tinggi. Hal inilah yang membuat
batu bara bisa dimanfaatkan untuk industri kertas.Batu bara adalah bahan yang sangat
efektif untuk digunakan. Pasalnya, panas yang dihasilkan batu bara terbilang sangat
stabil. Hal itu dapat dilihat dalam mesin pengolahan serat. Mesin tersebut digunakan
untuk industri bahan baku kertas.
Namun ini adalah sebagian kecil dari cerita besar tentang bagaimana kekuatan ini
benar-benar dihasilkan, polusi udara pada dasarnya adalah salah satu pengaruh yang
sangat bisa dirasakan sekaligus dalam penambangan batu bara yang wajar.
Pencemaran udara yang dapat terjadi, pasti seperti:
1. Pencemaran air
Pencemaran air adalah masuknya suatu zat, listrik atau unsur yang sangat berbeda
baik berupa makhluk hidup maupun benda mati yang mengakibatkan penurunan
kualitas air, sehingga air tidak dapat berfungsi dengan baik. Adapun akibat dari
pencemaran air, yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem di perairan, erosi,
kurangnya sumber air yang pada dasarnya berguna, dan dapat menyebabkan erosi
secara mendasar.
2. Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah suatu keadaan dimana komposisi udara akan menjadi
tidak stabil akibat adanya asap kendaraan bermotor, asap pabrik industri, serta
pernamanusia berupa karbondioksida yang naik ke atmosfir. Adapun akibat
pencemaran udara, yang dapat menyebabkan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas),
emfisema (gejala kesulitan dalam mengangkut oksigen), efek rumah kaca, dan dapat
menyebabkan penipisan lapisan ozon yang dapat berhenti mengakibatkan celah di
lapisan ozon dan sinar UV yang dipancarkan melalui matahari bisa langsung masuk. ke
bumi. Sinar UV ini dapat merasionalkan sebagian besar kanker dan pemanasan dunia
3. Pencemaran tanah
Pencemaran udara tanah sebenarnya adalah suatu keadaan dimana buatan manusia
sebenarnya senyawa kimia pasti masuk dan bertukar lingkungan tanah yang cukup
alami, hal ini umumnya terjadi pada dasarnya karena kebocoran pada dasarnya limbah
cair atau bahan kimia industri, limbah industri yang umumnya langsung dibuang ke
dalam tanah dengan cara yang halus. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah sebagian
besar kemudian diendapkan sebagai senyawa kimia beracun. Di dalam tanah, zat-zat
yang sangat beracun di dalam tanah dapat secara khusus memiliki pengaruh langsung
untuk semua maksud dan tujuan pada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan air. udara di atasnya, atau begitulah yang mereka pikirkan.
Adapun akibat dari pencemaran tanah yang dapat menyebabkan banjir, tanah sebagian
besar akan menjadi tandus, terganggunya segala maksud dan tujuan kegiatan manusia,
tanah longsor, gangguan kesehatan, dan dapat menyebabkan rusaknya kesuburan tanah.
kepercayaan populer.
Kita harus lebih peduli terhadap lingkungan, untuk kehidupan yang pasti lebih
baik, yang cukup signifikan, yang sebenarnya cukup signifikan. Hal-hal seperti yang
sebenarnya disebutkan diatas secara harafiah pada dasarnya adalah sebagian kecil dari
dampak yang sebenarnya umumnya terjadi penambangan batubara terhadap
lingkungan, secara harafiah pada dasarnya masih berbeda sebenarnya dampak yang
sebenarnya sangat seperti pada manusia, untuk segala maksud dan tujuan macam
komunitas sosial, dan lain-lain, pada dasarnya pasti bertentangan dengan kepercayaan
populer, atau begitulah yang sebenarnya mereka pikirkan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Batubara adalah sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk
dari tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara biokimia, kimia dan
fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan serta temperatur
tertentu pada kurun waktu yang sangat lama. Batubara merupakan salah satu sumber
energi yang penting bagi dunia, yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit
listrik sebesar hampir 40% di seluruh dunia (Anonim, 2005). Batubara telah digunakan
berabad-abad, untuk membangkitkan listrik, bahan bakar utama bagi produksi baja,
semen, pusat pengolahan alumina, pabrik kertas, industri kimia, serta farmasi. Selain
itu, terdapat pula produk-produk hasil sampingan batubara, antara lain sabun, aspirin,
zat pelarut, pewarna, plastik, dan fiber. Pembentukan batubara terdiri dari dua tahap
yaitu tahap biokimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan). Beberapa
manfaat batubara:
Anonim, 2020. Pengertian Batu Bara : Proses Pembentukan, Macam Jenis dan Contoh.
Pengertian Batu Bara : Proses Pembentukan, Macam Jenis dan Contoh - Jagad.id diakses
pada tanggal 8 November 2021
Anonim, 2021. Batubara Sebagai Sumber Energi: Asal, Jenis, dan Kegunaannya.
https://ugrg.ft.ugm.ac.id/artikel/batubara-sebagai-sumber-energi-asal-jenis-
dankegunaannya/
Hakim, Iqbal. 2020. Batu Bara: Pengertian, Jenis, dan Proses Terbentuknya. Batu Bara:
Pengertian, Jenis, dan Proses Terbentuknya - Insan Pelajar diakses pada tanggal 8
November 2021
Niken, G. 2020. Ini Alasan Mengapa Indonesia Kaya Akan Sumber Daya Alam.
https://ajaib.co.id/ini-alasan-mengapa-indonesia-kaya-akan-sumber-daya-alam/ diakses
pada 8 November 2021
Sulistyono, D. 2012. Analisis potensi pembangkit listrik tenaga GAS batubara di Kabupaten
Sintang. ELKHA: Jurnal Teknik Elektro, 4(2)