Disusun oleh :
Jauza Aufarza Hikmat (10070121008)
Bismillahirrahmanirrahim
Marilah kita panjatkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan akhir pratikum ini. Tak lupa
juga panjatkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW.
Berkat limpahan karunia-Nya saya telah dapat menyelesaikan laporan Geologi
Struktur dengan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu hingga dapat menyelesaikan laporan, terutama kepada teman teman
dan keluarga yang senantiasa menjadi semangat saya dalam sehari-hari.
Laporan ini menjadi syarat. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun
juga yang membacanya.
Penulis
A. Latar Belakang
Pertumbuhan tambang di Kalimantan Selatan sendiri semakin pesat karena
semakin banyaklahan tambang baru yang ditemukan. Namun pertumbuhan yang
pesat tidak diseimbangidengan pengelolaan yang baik oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab. Kurangnyasosialisasi tentang pengelolaan tambang dengan baik,
menyebabkan banyak dampak burukyang dihasilkan. Walaupun sekarang tidak terlalu
terasa, namun beberapa tahun lagi dampakpengelolaan tambang yang salah bisa
mengganggu stabilitas ekosistem.Perlunya usaha-usaha yang dilakukan dari
sekarang untuk mengatasi pengelolaan tambangyang salah. Mulai dari sosialisasi
sampai tindakan nyata. Sehingga diharap keseimbanganalam akan terjaga.
Lokasi Indonesia yang terletak pada 3 tumbukan (konvergensi) lempeng kerak
bumi, yakni lempeng Benua Eurasia, lempeng Benua India-Australia dan lempeng
Samudra Pasifik melahirkan suatu struktur geologi yang memiliki kekayaan potensi
pertambangan yang telah diakui di dunia. Namun, potensi yang sangat tinggi ini masih
belum tergali secara optimal. Disamping itu, tingkat investasi di sektor ini relatif rendah
dan menunjukkan kecenderungan menurun akibat terhentinya kegiatan eksplorasi di
berbagai kegiatan pertambangan. Menurut studi yang dilakukan Fraser Institute dalam
Annual Survey of Mining Companies (December 2002), iklim investasi sektor
pertambangan di Indonesia tidak cukup menggairahkan. Banyak kalangan
menghawatirkan bahwa dengan kondisi seperti ini maka masa depan, industri
ekstraktif khususnya pertambangan di Indonesia akan segera berakhir dalam waktu 5
sampai 10 tahun. Kondisi ini patut disayangkan karena industri ini memberikan
sumbangan yang cukup besar bagi perekonomian nasional maupun daerah.
Dampak ekonomi dari keberadaan industri pertambangan antar lain
penciptaan output, penciptaan tenaga kerja, menghasilkan devisa dan memberikan
kontribusi fiskal. Pada makalah ini akan dibahas mengenai gambaran kondisi
pertambangan mineral, iklim investasi pertambangan, tinjauan manfaat ekonomi
kegiatan pertambangan, permasalahan yang dihadapi industri pertambangan dan
rekomendasi kebijakan.
Batubara kelas lignit pada kondisi lapangan memiliki kenampakan fisik yang
relatif sama dengan batubara lempungan. Hal ini menyebabkan sulitnya membedakan
antara lignit dengan batubara lempungan secara megaskopis. Kehadiran batubara
lempungan pada suatu lapisan batubara baik sebagai parting, split, maupun yang
berada di bagian atas maupun bawah suatu lapisan batubara akan mempengaruhi
kualitas batubara tersebut. Pengaruh batubara lempungan terhadap kualitas batubara
berupa peningkatan kadar abu yang dihasilkan dari sisa pembakaran batubara. Kadar
abu batubara yang tinggi akan menurunkan kualitas batubara. Hal tersebut karena
abu batubara berkaitan dengan lamanya penggunaan umur peralatan yang digunakan
dalam pembakaran batubara. Semakin tinggi kadar abu, maka pengotoran pada alat
semakin tinggi sehingga umur alat menjadi lebih pendek. Untuk mengetahui
pengaruh batubara lempungan terhadap kadar abu batubara, salah satu metode yang
dapat digunakan adalah melalui pendekatan uji geostatistik. Geostatistik adalah suatu
metode yang digunakan dalam suatu riset atau penelitian dibidang geologi untuk
melakukan analisis data secara kauntitatif seperti untuk mengetahui apakah suatu
variabel memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel lain. Metode ini
belum dilakukan dalam penelitian-penelitian terdahulu.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah karakteristik batubara
lempungan Formasi Wahau dan pengaruhnya tersebut terhadap kadar abu
batubara. Masalah-masalah tersebut dapat dibagi menjadi 2 pertanyaan, yaitu:
1. Bagaimana karakteristik batubara lempungan Formasi Wahau pada log
geofisika (berupa log gamma Ray dan Density log)?
PEMBAHASAN
PENAMBANG BATUBARA