Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL REPORT

BIOLOGI LINGKUNGAN
Dosen Pengampu : Drs.Masdiana Simbolon, M.Si.

Disusun oleh :

Nama : SEGARIONO PUTRA NABABAN

Nim : 4171111048

Kelas : Reguler DIK E 2017

PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang pengasih dan pemurah
karena berkat dan rahmatNya lah penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah biologi
lingkungan yakni “CRITICAL JOURNAL REPORT “ ini dengan tepat pada waktunya
meskipun masih banyak kesalahan dan kekurangan pada tugas ini baik dari penulisan maupun
materi yang kurang jelas dan kurang tepat.Pada tugas critical journal report ini penulis
mengambil satu buah jurnal yakni “dampak penambangan batubara terhadap lingkungan”.
Isi dari pada materi dan pembahasan dalam tugas ini sangatlah terbatas dan masih
banyak kekurangan dalam materi , penulisan , dan lain-lain.Maka dari pada itu penulis sangat
membutukan masukan , kritik , dan saran yang baik dan membangun dari para pembaca agar
pada penulis dapat menyempurnakan tugas selanjutnya .
Akhirnya penulis mengucapkan trimah kasih dan semoga tugas yang diselesaikan ini
dapat memberikan mamfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan nilai positif bagi juga
dapat menunjang proses pembelajaran.

Medan , Maret 2018

Segariono Putra Nababan


BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Batubara merupakan salah satu bahan galian strategis yang sekaligus menjadi sumber daya
energy yang sangat besar.Batubara mrupakan salah satu bahan galian strategis yang sekaligus
menjadi sumber daya energi sangat besar.Eksploitasi besar-bearan terhadap batubara secara
ekologis sangat memprihatinkan karena menimbulkan dampak yang sangat merugikan
terutama mengancam kelestarian fungsi lingkungan hidup dan menghambat terselenggaranya
sustainable aco-develotmen.Akibatnya, ketidaksinkronan berbagai peraturan perundang-
undangan yang disebabkan tumpang tindih kepentingan antar sektor mewarnai berbagai
kebijakan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.Bertitik tolak dari kondisi di atas, maka
selain urgennya sinkronisasi kebijakan hukum pidana, diperlukan pula pemberdayaan upaya-
upaya lain untuk mengatasi kelemahan penggunaan sarana hukum pidana, dalam rangka
memberikan perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup dan korban yang
timbul akibat degradasi fungsi lingkungan hidup.
Pada jurnal ini penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menambah wawasan , serta penulis juga mengharapkan kritikan yg intinya dapat membangun
agar dapat menyempurnakan tugas selanjutnya.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pada jurnal ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu batubara dan apa saja komposisi dari pada batubara.
2. Untuk mengetahui sisi baik dan buruk dari penambangan batubara bagi lingkungan
dan manusia serta kehidupan.
3. Mengetahui cara pencegahan dari penembangan batubara agar lingkungan tetap aman

2.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pada jurnal ini adalah sebagai berikut :
1. Dengan adanya jurnal ini kita dapat mengetahui apa saja dampak dari penambangan
batubara tersebut sehingga kita dapat mencegahnya
2. Denagan adanya jurnal ini kita dapat mengurangi aktifitas dari pada penambangan
khususnya yang dapat merusak lingkugan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Jurnal
Aadapun identitas dari pada jurnal ini adalah sebagai berikut :
1. Judul jurnal : dampak penambangan batubara terhadap lingkungan
2. Volume dan Nomor :-
3. Tahun : Februari 6, 2016
4. Jenis jurnal : Jurnal lingkungan hidup
5. Penulis : Yusnita Erni
6. Reviewer : Segariono Putra Nababan
7. Tanggal : 25 februari 2018

Abstrak : Aktifitas pertambangan dianggap seperti uang logam yang memiliki dua sisi yang
saling berlawanan, yaitu sebagai sumber kemakmuran sekaligus perusak lingkungan yang
sangat potensial.Sebagai sumber kemakmuran, sektor ini menyokong pendapatan negara
selama bertahun-tahun. Sebagai perusak lingkungan, pertambangan terbuka (open pit mining)
dapat mengubah secara total baik iklim dan tanah akibat seluruh lapisan tanah di atas deposit
bahan tambang disingkirkan. Hilangnya vegetasi secara tidak langsung ikut menghilangkan
fungsi hutan sebagai pengatur tata air, pengendalian erosi, banjir, penyerap karbon, pemasok
oksigen dan pengatur suhu. Selain itu penambangan batu bara juga bisa mengakibatkan
perubahan social ekonomi masyarakat disekitar kawasan penambangan. Upaya pencegahan
dan penanggulangan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh pertambangan batu bara perlu
dilakukan tindakan-tindakan tertentu sehingga akan dapat mengurangi pencemaran akibat
aktivitas pertambangan batubara dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang telah terjadi di
sekitar pertambangan.

Kata kunci :Penambangan batubara, dampak, upaya pencegahan

2.1 Ringkasan Isi Jurnal


Batubara merupakan salah satu bahan galian strategis yang sekaligus menjadi sumber daya
energy yang sangat besar. Indonesia pada tahun 2006 mampu memproduksi batu bara sebesar
162 juta ton dan 120 juta ton diantaranya diekspor. Sementara itu sekitar 29 juta ton diekspor
ke Jepang.indonesia memiliki cadangan batubara yang tersebar di Pulau Kalimantan dan
Pulau Sumatera, sedangkan dalam jumlah kecil, batu bara berada di Jawa Barat, Jawa
Tengah, Papua dan Sulawesi. Sedangkan rumus empirik batubara untuk jenis bituminous
adalah C137H97O9NS, sedangkan untuk antrasit adalah C240H90O4NS.
Jenis batu bara
Jenis dan kualitas batubara tergantung pada tekanan, panas dan waktu terbentuknya
batubara.Berdasarkan hal tersebut, maka batubara dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis
batubara, diantaranya adalah :
1.Antrasit merupakan jenis batubara dengan kualitas terbaik, batubara jenis ini mempunyai
ciri-ciri warna hitam metalik, mengandung unsur karbon antara 86%-98% dan mempunyai
kandungan air kurang dari 8%.
2.Bituminus merupakan batubara dengan kualitas kedua, batubara jenis ini mempunyai
kandungan karbon 68%-86% serta kadar air antara 8%-10%. Batubara jenis ini banyak
dijumpai di Australia.
3.Sub Bituminus merupakan jenis batubara dengan kualitas ketiga, batubara ini mempunyai
ciri kandungan karbonnya sedikit dan mengandung banyak air.
4.Lignit merupupakan batubara dengan kwalitas keempat, batubara jenis ini mempunyai cirri
memiliki warna muda coklat, sangat lunak dan memiliki kadar air 35%-75%.
5.Gambut merupakan jenis batubara dengan kwalitas terendah, batubara ini memiliki ciri
berpori dan kadar air diatas 75%.
Metode Penambangan Batubara
Kegiatan penambangan batubara dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode
yaitu:
1. Penambangan permukaan (surface/ shallow mining) , meliputi tambang terbuka
penambangan dalam jalur dan penambangan hidrolik.
2. Penambangan dalam (subsurfarcel deep mining).
Dampak Penambangan Batubara adalah sbb :
Dampak Terhadap Lingkungan
1.Pencemaran air,
Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air
menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai, tumbuhan,
dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.
1.Pencemaran udara
Polusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut logika
udara kotor pasti mempengaruhi kerja paru-paru.Peranan polutan ikut andil dalam
merangsang penyakit pernafasan seperti influensa,bronchitis dan pneumonia serta penyakit
kronis seperti asma dan bronchitis kronis.
2.Pencemaran Tanah
Penambangan batubara dapat merusak vegetasi yang ada, menghancurkan profil tanah
genetic, menggantikan profil tanah genetic, menghancurkan satwa liar dan habitatnya,
degradasi kualitas udara, mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat
megubah topografi umum daerah penambangan secara permanen.
Dampak Terhadap manusia
Dampak pencemaran Pencemaran akibat penambangan batubara terhadap manusia,
munculnya berbagai penyakit antara lain :
1 Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia jika airnya dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia
seperti kanker kulit. Kaarena Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri
(Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), di samping itu debu
batubara menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas
pengangkutan batubara. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran
pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru, darah
atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat.
2 Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan
yang ditimbulkan oleh proses penambangan dan penggunaannya. Batubara dan
produk buangannya, berupa abu ringan, abu berat, dan kerak sisa pembakaran,
mengandung berbagai logam berat : seperti arsenik, timbal, merkuri, nikel, vanadium,
berilium, kadmium, barium, cromium, tembaga, molibdenum, seng, selenium, dan
radium, yang sangat berbahaya jika dibuang di lingkungan.
3 Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga
telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu
air, tanah, Udara, dan hutan, Air Penambangan Batubara secara langsung
menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah penducian batubara tersebut dalam
hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air
sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, Asam, dan menyebabkan
pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut.
Dampak Sosial dan kemasyarakatan
Adapun dampak sosial dan kemasyarakatan adalah sbb :
1.Terganggunya Arus Jalan Umum
Banyaknya lalu lalang kendaraan yang digunakan untuk angkutan batubara berdampak pada
aktivitas pengguna jalan lain. Semakin banyaknya kecelakaan, meningkatnya biaya
pemeliharaan jembatan dan jalan, adalah sebagian dari dampak yang ditimbulkan.
2.Konflik Lahan Hingga Pergeseran Sosial-Budaya Masyarakat
Konflik lahan kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang lahannya
menjadi obyek penggusuran.Kerap perusahaan menunjukkan kearogansiannya dengan
menggusur lahan tanpa melewati persetujuan pemilik atau pengguna lahan. Atau tak jarang
mereka memberikan ganti rugi yang tidak seimbang denga hasil yang akan mereka dapatkan
nantinya. Tidak hanya konflik lahan, permasalahan yang juga sering terjadi adalah
diskriminasi.Akibat dari pergeseran ini membuat pola kehidupan mereka berubah menjadi
lebih konsumtif.Bahkan kerusakan moral pun dapat terjadi akibat adanya pola hidup yang
berubah.
Solusi Terhadap Dampak Dan Pengaruh Pertambanga Batubara
Tidak dapat di pungkiri bahwa pemerintah mempunyai peran yang penting dalam mencari
solusi terhadap dampak dan pengaruh pertambangan batu bara yang ada di indonesia.
Pemerintah harus menyadari bahwa tugas mereka adalah memastikan masa depan yang
dimotori oleh energi bersih dan terbarukan. Dengan cara ini, kerusakan pada manusia dan
kehidupan sosialnya serta kerusakan ekologi dan dampak buruk perubahan iklim dapat
dihindari.
Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh
penambang batu bara dapat ditempuh dengan beberapa pendekatan, untuk dilakukan
tindakan-tindakan tertentu sebagai berikut :
1.Pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi preventif (control/protective) yaitu
pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk pengangkutan batu bara sehingga akan
mengurangi keruwetan masalah transportasi. Pejalan kaki (pedestrian) akan terhindar dari
ruang udara yang kotor. Menggunakan masker debu (dust masker) agar meminimalkan risiko
terpapar/terekspose oleh debu batu bara (coal dust).
2.Pendekatan lingkungan yang ditujukan bagi penataan lingkungan sehingga akan terhindar
dari kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan. Upaya reklamasi dan
penghijauan kembali bekas penambangan batu bara dapat mencegah perkembangbiakan
nyamuk malaria. Dikhawatirkan bekas lubang/kawah batu bara dapat menjadi tempat
perindukan nyamuk (breeding place).
3.Pendekatan administratif yang mengikat semua pihak dalam kegiatan pengusahaan
penambangan batu bara tersebut untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku (law
enforcement)
4.Pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan serta dikembangkan untuk
membina dan memberikan penyuluhan/penerangan terus menerus memotivasi perubahan
perilaku dan membangkitkan kesadaran untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANAN

3.1 Kelebihan jurnal


Berdasarkan pengkajian terhadap jurnal, dan kelebihan dari pada jurnal adalah sebagai
berikut :
1. Penjelasan isi dari pada jurnal sangat terarah dan tepat.
2. Keterkaitan antar tiap materi dalam jurnal sudah cukup baik dan tepat.
3. Langkah-langkah sesuai dengan jurnal pada umumnya.
4. Pada akhir jurnal diberikan kesimpulan dan saran sehingga dapat mempermudah
pembaca dalam memahami jurnal tersebut.
5. Bahasa yang digunakan dalam jurnal mudan dipahami dan dimengerti.

3.2 Kekurangan jurnal


Berdasarkan pengkajian terhadap jurnal, dan kekurangan dari pada jurnal adalah sebagai
berikut :
1. Aturan penulisan dalam jurnal belum sesuai pada penulisan jurnal umumnya
2. Dalam abstrak jurnal tidak diberikan bahasa inggris sebagaiman seharusnya pad
jutrnal umumnya.
3. Banyak istilah asing dalam jurnal yg sulit untuk di pahami .
4. Kesimpulan dalam jurnal belum mencakup isi keseluruhan dari pad jurnal.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat,begitu juga dengan kegiatan
eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yg jelas terhadaplingkungan dan juga
kehidupan di sekitarnya.Dampak tersebut dapat bersifat negatif maupun poitif.Namun pada
setiap kegiatan eksploitasi pastilah terdapat dampak negatifnya.Hal tersebut dapat
diminimalisir apabila yg bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya
alamnya dan juga memanfaatkan secara bijaksana.
DAFTAR PUSTAKA

Agus, F. 2004. Pengelolaan DTA Danau dan Dampak Hidrologisnya. Balai Penelitian Tanah.
Bogor. http://www.litbang.deptan.go.id/artikel/one/56/pdf [16 Juni 2006].
Agus F, Farida, Noordwijk Van Meine, editor. 2004. Hydrological Impacts of Forest,
Agroforestry and Upland Cropping as a Basis for Rewarding Environmental Service
Providers in Indonesia. Proceedings of a workshop in Padang/Singkarak, Weat Sumatra,
Indonesia, 25-28 February 2004. ICRAF-SEA. Bogor
Latifa, S. 2000. Keragaan Accacia mangium wild pada Lahan Bekas Tambang Timah (Studi
kasus di areal PT. Timah). Tesis Sekolah Pascasarjana.IPB. Boger.
Pusat Penelitian ttan Pengembangan (Puslitbang) Teknologi Mineral dan Batubara.
Departemen ESDM. 2006. Batubara Indonesia. Departemen ESDM. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai