Studi Literatur

EFEKTIVITAS YOGA TERHADAP GEJALA MENOPAUSE

(The Effectiveness Of Yoga On Menopausal Symptoms)
Annisa Nurhayati Hidayat
Mahasiswa Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung

ABSTRAK

Latar belakang : Wanita menghabiskan sepertiga dari hidup mereka setelah menopause. Jadi
lebih banyak perhatian yang diperlukan terhadap gejala peri- dan pasca menopause. Terapi sulih
hormon estrogen merupakan pengobatan yang paling efektif walau bagaimanapun memiliki
keterbatasan sendiri. Kebutuhan ini adalah untuk mengeksplorasi pilihan baru bagi manajemen gejala
menopause. Gaya hidup Yoga adalah cara hidup yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh, pikiran dan keseharian dalam kehidupan sehari-hari dari individu. Metode : Studi ini
merupakan suatu studi literatur (literature review) yang mencoba menggali informasi mengenai
efektifitas yoga terhadap gejala menopause. Hasil : Untuk setiap hasil, perbedaan rata-rata standar
(SMDS) dan interval kepercayaan 95% (CI). Lima RCT dengan 582 peserta termasuk dalam kualitatif
review, dan 4 RCT dengan 545 peserta dimasukkan dalam meta-analisis. Hasilnya terdapat bukti
moderat untuk jangka pendek efek pada gejala psikologis (SMD = -0,37, 95% CI -0,67 sampai -0.07,
P = 0.02). Yoga tidak ada efek samping yang serius. Simpulan : Ulasan sistematis ini menemukan
bukti moderat untuk efektivitas jangka pendek yoga untuk mengurangi gejala psikologis pada
menopause.

Kata kunci : yoga, gejala menopause

PENDAHULUAN
Menopause didefinisikan sebagai
penghentian permanen dari fungsi ovarium
dan akhir dari fase reproduksi wanita.
Menopause dimulai sekitar usia 50 tahun
dan ditandai oleh setidaknya 12 bulan
amenore. Meskipun merupakan bagian tak
terhindarkan dari kehidupan setiap wanita,
sekitar 3 dari setiap 4 wanita mengalami
keluhan selama menopause. Gejala
menopause paling umum adalah hot
flashes, keringat malam, kelelahan, sakit,
penurunan libido, dan perubahan mood. (1)
Gejala-gejala ini sering bertahan selama
beberapa tahun pada postmenopause.
Sementara terapi penggantian hormon
dapat secara efektif mengurangi gejala
menopause, tetapi tingkat keamanan telah
lama menjadi kontroversial yang dibahas.
Sedangkan penelitian terbaru telah
menunjukkan risiko yang relatif rendah
untuk penggantian hormon dalam 10 tahun
pertama menopause. (1)
Terapi farmakologis non-hormon telah
terbukti kurang efektif dibandingkan terapi
hormonal dan dikaitkan dengan efek
samping mereka sendiri yang membatasi
penggunaannya bagi banyak perempuan.
Oleh karena itu, banyak wanita
menopause menggunakan komplementer
terapi untuk mengatasi gejala mereka, dan
yoga adalah salah satu pelengkap yang
paling umum digunakan terapi-terapi
untuk mengatasi gejala menopause. (1)
Diperkirakan 15 juta orang dewasa di
Amerika melaporkan melakukan yoga
setidaknya sekali dalam seumur hidup
mereka, hampir setengah dari mereka yang
menggunakan yoga secara eksplisit untuk
mengatasi gejala atau mempromosikan
kesehatan. (1)
Yoga berasal dari India kuno filsafat,
yoga terdiri postur fisik serta saran untuk
gaya hidup etika dan praktek spiritual
dengan Tujuan utama menyatukan pikiran,
tubuh, dan jiwa. Di Amerika Utara dan
Eropa, yoga yang paling sering dikaitkan
dengan postur fisik (asana), teknik
pernapasan (pranayama), dan meditasi
(dyana). Intervensi Yoga telah terbukti
mengurangi kecemasan, distress, Tekanan
darah, sakit, dan kelelahan. (1,2)
Yoga telah digunakan sebagai alat terapi untuk
mencapai kesehatan yang positif, dapat
mengontrol dan menyembuhkan suatu
penyakit. Mekanisme yang tepat tentang
bagaimana Yoga dapat membantu dalam
berbagai kondisi penyakit yang tidak
diketahui. Mungkin karena ada jalur neuro -
hormonal dengan efek selektif dalam setiap
situasi patologis. (2)
Beberapa penelitian banyak menggabungkan
aspek – aspek yoga untuk mengetahui dampak
pada gejala menopause. Semakin banyak bukti
yang menunjukkan bahwa latihan jangka
pendek Yoga dapat menurunkan kedua faktor
risiko psikologis dan fisiologis gejala
menopause. (2)
Artikel ini bertujuan untuk mengkaji lebih
lanjut penanganan gejala menopause dengan
latihan jangka pendek yoga.
METODE
Studi ini merupakan suatu tinjauan literatur
(Literature Review) yang mencoba menggali
penatalaksanaan terkini dalam mengatasi
gejala menopause. Sumber untuk melakukan
tinjauan literatur ini meliputi studi pencarian
sistematis database terkomputerisasi (PubMed,
,Google cendekia) bentuk jurnal penelitian dan
artikel review sebanyak 3 jurnal. Penulisan
artikel ilmiah ini menggunakan penulisan
daftar pustaka vancouver.
DISKUSI
Yoga adalah merupakan seni asli dan
holistik kuno dari kehidupan yang meliputi
fisik, mental, moral dan spiritual. Yoga berasal
dari kata Sansekerta yang berarti "bergabung
atau bersatu" dan praktek Yoga membawa
hubungan ini ke semua tingkat diri seseorang.
(2)
Penggunaan populer istilah berfokus
terutama pada postur bermanfaat bagi fisik
kesehatan dan banyak orang telah
menyaksikan hal yang sama. Yoga telah
menjadi praktik yang diterima. yoga berasal
dari India lebih dari 4000 tahun yang lalu yoga
bukanlah agama melainkan filsafat hidup. (2)
Gaya hidup Yoga adalah cara hidup, yang
bertujuan untuk meningkatkan tubuh, pikiran
dan kehidupan sehari-hari dari individu. (2)
Patanjali Muni, pendiri Yoga menjelaskan
delapan anggota badan dari Yoga sebagai cara
praktis untuk berkembang pikiran, tubuh dan
jiwa untuk mencapai keseimbangan . dan
harmoni. Delapan anggota badan dari Yoga
adalah - Yama, Niyama, Asana, Pranayama,
Pratyahar, Dharana, Dhyana, dan Samadhi. (2)
Sejak beberapa tahun terakhir , Yoga telah
menyebar di sekitar seluruh dunia dan telah
dipelajari sehingga dapat membantu orang
untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan
termasuk menopause. Yoga yang paling umum
dilakukan adalah praktek postur tubuh
(asana), control pernafasan (pranayama), dan
meditasi (dhyana). (2)
Asana adalah kata Sansekerta yang
digunakan untuk menggambarkan posisi
tubuh. Hal ini didefinisikan sebagai postur
yang stabil dan nyaman . Secara tradisional ,
banyak asana yang dipraktekkan di Hatha
Yoga terutama untuk mencapai kesehatan
fisik dan mental yang lebih baik. Ada sekitar
84 asanas, masing-masing memiliki nama
khusus , bentuk khusus dan cara yang berbeda
dalam melakukan. Asana memiliki kapasitas
yang luar biasa untuk merombak,
meremajakan dan membawa seluruh sistem
ke keadaan keseimbangan. Pada studi yang
berbeda , postur yang dipilih didasarkan pada
efektivitas dalam mengurangi gejala
menopause . Fase ini terkait lebih dalam pada
pola pernapasan yang lambat secara fisiologis
akan mengurangi konsumsi oksigen wanita
sementara menstabilkan tekanan darah dan
denyut jantung . (2)
Sebuah studi oleh Hatha, pengobatan yoga
untuk gejala menopause juga menunjukkan
perbaikan dalam gejala menopause kecuali
muka memerah. Bahkan delapan minggu dari
pendekatan terpadu terhadap terapi yoga
menghasilkan hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan aktivitas fisik dalam
mengurangi gejala klimakterik, stres yang
dirasakan dan neurotisisme pada wanita
perimenopause. (2)
Ada semakin banyak bukti yang
menunjukkan bahwa bahkan praktek jangka
pendek Yoga dapat menurunkan kedua
faktor risiko psikologis dan fisiologis untuk
CVD dan dapat mengurangi tanda-tanda,
komplikasi dan meningkatkan prognosis
mereka dengan penyakit klinis atau yang
mendasari. (2)
Seperti disebutkan sebelumnya telah
menunjukkan bahwa meditasi meningkatkan
kadar melatonin plasma dan Tampaknya
melatonin efektif meningkatkan kualitas tidur.
(2)
Penelitian telah menunjukkan efektivitas
Yoga di memperbaiki pola tidur menunjukkan
penggunaan yang efektif dalam pengaturan
klinis untuk memerangi gejala insomnia dan
gangguan tidur lainnya pada wanita pasca-
menopause. (2)
Pranayama adalah kata Sansekerta yang
berarti "menahan diri dari prana atau napas ",
yang sering diterjemahkan sebagai kontrol
napas. Beberapa peneliti telah melaporkan
bahwa teknik pranayama bermanfaat dalam
mengobati berbagai gangguan stres. (2)
 Praktisi melaporkan bahwa praktek
pranayama mengembangkan pikiran yang
stabil, kuat kemauan dan penilaian yang baik.
memperkuat mereka pranayama paru-paru,
meningkatkan fungsi mereka dan
meningkatkan kekuatan paru-paru. Hal ini
meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh,
menanamkan berpikir positif. (2)
Meditasi adalah suatu proses dimana
kesadaran terlihat dan bertindak atas dirinya
sendiri. Tujuan meditasi adalah untuk
membantu menenangkan pikiran dan berlatih
beberapa bentuk kontemplasi atau introspeksi.
Meditasi telah ditemukan terkait dengan
peningkatan melatonin plasma tingkat dan
kualitas tidur yang lebih baik, terutama jika
dilakukan di malam hari sebelum beristirahat.
(2)
Mekanisme yang tepat bagaimana Yoga
membantu dalam berbagai kondisi penyakit
tidak dikenal . Ia telah mengemukakan bahwa
mungkin ada jalur neurohormonal dengan efek
selektif dalam setiap situasi patologis . Sebagai
contoh, telah mengamati bahwa tingkat plasma
peningkatan kortisol dalam asma bronkial dan
penurunan diabetes mellitus setelah praktek
pranayama . Ada kemungkinan bahwa latihan
yoga membawa normalisasi keadaan patologis
oleh kontrol hormon kontra - regulasi atau
meningkat situs reseptor. Ini juga telah
menyarankan bahwa yoga praktek membuat
keadaan hipotermia dan perubahan di sumbu
sympatho - parasimpatis . (2)
Ada beberapa studi yang telah digabungkan
banyak aspek dari Yoga dalam sesi Yoga
umum untuk menyelidiki dampaknya pada
gejala menopause. Wanita menopause merasa
sulit untuk mengatasi gejala berkurang harga
diri dan citra diri. yoga dapat digunakan
sebagai bentuk latihan untuk mengatasi
masalah ini. (2)
Yoga dapat memberikan sumber gangguan
dari kehidupan sehari-hari dan peningkatan
harga diri, membantu perempuan untuk fokus
pada kesederhanaan gerakan dan melupakan
bekerja tanggung jawab dan tuntutan, dan
dengan demikian mengurangi kecemasan,
depresi dan dengan demikian mengurangi
kecemasan serta depresi. (2)
Pencarian literatur mengungkapkan pada
total 207 catatan. Satu catatan tambahan setiap
ditemukan dalam daftar referensi yang
diidentifikasi. Ulasan makalah dari
International Journal of Therapy Yoga. Tujuh
puluh satu yang sama dikeluarkan. Selanjutnya
128 catatan dikeluarkan karena mereka tidak
memenuhi semua kriteria inklusi.(1)
Sepuluh artikel teks lengkap dinilai dan 5
artikel yang dikecualikan; 1 artikel tidak
menilai gejala menopause, 1 RCT diterbitkan
dalam bahasa Korea, dan 3 artikel melaporkan
ukuran hasil tambahan untuk yang sudah
termasuk studi tentang populasi peserta yang
sama. Oleh karena itu, 5 RCT dengan total 582
peserta dimasukkan dalam analisis kualitatif.
Satu RCT tidak melaporkan deviasi standar,
atau kesalahan standar, keyakinan interval atau
t-nilai. Karena data yang hilang tidak bisa
diperoleh dari penulis studi masing-masing
melalui email, penelitian ini dikeluarkan dari
analisis kuantitatif. akhirnya, 4 RCT dengan
keseluruhan 545 peserta termasuk dalam
meta-analisis . (1)
Karakteristik Intervensi. Tradisi Yoga yang
heterogen antara studi: 1 RCT setiap yoga
digunakan ; pendekatan terpadu untuk terapi
yoga; yoga kesadaran ; kombinasi yoga sana
dan Tibet yoga; yoga tradisional India. Semua
yoga program termasuk postur yoga dan
meditasi / relaksasi; 4 program juga mencakup
teknik pernapasan. Durasi program dan
intensitas bervariasi, mulai dari sesi mingguan
selama 8 minggu untuk sesi harian lebih dari
90 hari. Umumnya, frekuensi intervensi jauh
lebih tinggi dalam studi India, dibandingkan
dengan studi dilakukan di Utara atau Amerika
Selatan. Yoga diajarkan oleh setidaknya 1
orang yang memilki sertifikat dan
berpengalaman atau guru yoga pada 2
percobaan, sementara 3 studi tidak
(1,3)
menyatakan kualifikasi guru yoga.
Hasil. Jumlah gejala menopause yang dinilai
dalam 3 studi menggunakan Indeks
Kupperman Menopausal, Greene klimakterik
Skala, atau Menopause Rating Scale. Gejala
psikologis dinilai dalam semua 5 RCT baik
menggunakan skala-menopause tertentu,
kuesioner generik, atau keduanya.
menggunakan penilaian gejala menopause
tertentu, gejala somatik dinilai oleh 4 RCT ;
gejala vasomotor oleh 3 RCT; Gejala
urogenital oleh 2 RCT. Hanya 1 RCT data
yang keamanan dilaporkan. (1)
Analisis Efek keseluruhan secara Meta-
analisis tidak mengungkapkan bukti efek
jangka pendek terhadap total gejala
menopause (SMD = -0,53, 95% CI -1,19
sampai 0.14, P = 0.12; heterogenitas: I2 =
85%; Chi2 = 13.05; P <0,01). Sedang bukti
yang ditemukan untuk efek jangka pendek
pada gejala psikologis (SMD = -0,37, 95% CI
-0,67 sampai -0.07, P = 0.02; heterogenitas: I2
= 52%; Chi2 = 6.25; P = 0.10). Berdasarkan
Kategori Cohen, efek pada gejala psikologis
adalah ukuran kecil. Tidak ada bukti untuk
jangka pendek efek pada gejala somatik (SMD
= -0.26, 95% CI -0,76 0,25; P = 0,32;
heterogenitas: I2 = 83%; Chi2 = 11.99; P
<0,01), gejala vasomotor (SMD = -0,04, 95%
CI -0.68 Sampai 0.60; P = 0.90; heterogenitas:
I2 = 81%; Chi2 = 5.35; P = 0,02), atau gejala
urogenital (SMD = -0.37; 95% CI -1,14
sampai 0,40; P = 0.34; heterogenitas: I2 =
89%; Chi2 = 9.37; P <0,01). (1)
Hanya 1 RCT termasuk tindak lanjut jangka
panjang untuk yoga dibandingkan dengan
tanpa pengobatan. Pada 20 minggu mengikuti,
penelitian ini melaporkan perbedaan kelompok
yang signifikan bagi psikologis, somatik, dan
gejala vasomotor. (1)
Hanya 1 RCT termasuk data keamanan dan
melaporkan bahwa yoga tidak dikaitkan
dengan efek samping. Subkelompok dan
Analisis Sensitivitas. ketika membandingkan
yoga tidak ada pengobatan, tidak ada bukti
untuk jangka pendek efek total gejala
menopause, gejala psikologis, gejala somatik,
atau gejala urogenital. Ketika membandingkan
yoga untuk latihan, ada bukti untuk efek
jangka pendek terhadap total gejala
menopause, gejala psikologis, gejala somatik,
gejala vasomotor, atau gejala urogenital.(1)
Karena hanya 1 RCT dengan risiko rendah
bias termasuk dalam meta-analisis, tidak ada
analisis sensitivitas formal efek pada gejala
psikologis yang mungkin. Namun, RCT
dengan risiko rendah bias memiliki efek
ukuran yang lebih tinggi dan sempit interval
kepercayaan dari RCT dengan resiko tinggi
bias. (1)
Ulasan sistematis ini ditemukan bukti
perbaikan jangka pendek gejala psikologis
pada wanita menopause setelah intervensi
yoga. Namun, tidak ada bukti yang ditemukan
untuk perbaikan mengenai somatik,
vasomotor, urogenital, atau total gejala
menopause. Selanjutnya, tidak ada perbedaan
kelompok ditemukan ketika membandingkan
yoga untuk latihan. Data yang tersedia
menunjukkan keselamatan yoga yang tidak
terkait dengan efek samping yang serius. (1,3)
SIMPULAN
Ulasan sistematis ini menemukan bukti
moderat untuk jangka pendek efektivitas yoga
untuk meredakan gejala psikologis pada
wanita menopause. Karena banyak wanita
menopause meminta terapi komplementer baik
bukan hormon terapi pengganti atau di
samping itu, yoga dapat preliminarily
direkomendasikan sebagai intervensi
tambahan untuk wanita yang menderita
keluhan psikologis yang terkait dengan
menopause.
Metode, cukup efektif dan sangat disarankan
untuk semua wanita usia menopause. Yoga
memang memiliki potensi untuk memberikan
kesehatan fisik, mental dan emosional manfaat
bagi mereka yang berlatih dengan benar
bimbingan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Holger Cramer, Romy Lauche, Jost
Langhorst, and Gustav Dobos. Review
Article Effectiveness of Yoga for
Menopausal Symptoms: A Systematic
Review andMeta-Analysis of Randomized
Controlled Trials. Evidence-Based
Complementary and Alternative Medicine
Volume 2012, 1- 11
2. Nirmala Vaze, Sulabha Joshi. Yoga and
menopausal transition. Journal of Mid-life
Health ¦ Jul-Dec 2010 ¦ Vol 1 ¦ Issue 2, 56
-58
3. Tuzun S, Aktas,Akarirmak, et al. Yoga
might be an alternative training for the
quality of life and balance in
postmenopausal osteoforosis. Eur J PHYS
Rehabil MED 2010:46:69-72