Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR

KEGAWATDARURATAN
MATERNAL NEONATAL

Innama Sakinah,
M.Keb
DEFINISI
KEGAWATDARURATAN
1. Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba, seringkali
merupakan kejadian yang berbahaya.

2. Kegawatdaruratan didefinisikan juga sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya yang
terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan segera guna
menyelamatkan jiwa/nyawa.

3. Kegawatdaruratan obstetric/maternal adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang


terjadi dalam kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran.

4. Kegawatdaruratan neonatal adalah situasi yang membutuhkan evaluasi dan manajemen yang
tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis (≤ usia 28 hari), serta membutuhkan pengetahuan
yang dalam mengenali perubahan psikologis dan kondisi patologis yang mengancam jiwa yang
bisa saja timbul sewaktu-waktu.
Ukuran keberhasilan dari
KEBERHASILA pertolongan ini adalah waktu
N?? tanggap (respon time) dari penolong
Penderita gawat darurat adalah penderita yang bila tidak ditolong segera akan meninggal
atau menjadi cacat, sehingga diperlukan tindakan diagnosis dan penanggulangan segera.
Karena waktu yang terbatas tersebut, tindakan pertolongan harus dilakukan secara
sistematis dengan menempatkan prioritas pada fungsi vital sesuai dengan urutan ABC, yaitu:

A (Air way) : yaitu membersihkan jalan nafas dan menjamin nafas bebas hambatan
B (Breathing) : yaitu menjamin ventilasi lancer
C (Circulation) : yaitu melakukan pemantauan peredaran darah
Pencegahan
Kegawatdarurata
n
Cara mencegah terjadinya
kegawatdaruratan adalah dengan
melakukan perencanaan yang baik,
mengikuti panduan yang baik dan
melakukan pemantauan yang terus menerus
terhadap ibu/klien.
Merespon
Kegawatdarurata
1) Apabila terjadi kegawatdaruratan:
n
1) Anggota tim seharusnya mengetahui peran mereka dan
bagaimana tim seharusnya berfungsi untuk merespon
terhadap kegawatdaruratan secara paling efektif.
2) Anggota tim harus mengetahui situasi klinik dan
diagnosa medis, juga tindakan yang harus dilakukan.
3) Anggota tim harus memahami obat-obatan dan
penggunaannya, cara pemberian dan efek samping obat
tersebut.
1. Bidan tetap tenang, jangan panik, jangan
membiarkan ibu sendirian tanpa
penjaga/penunggu
2. Bila ada petugas lain, berteriaklah untuk
meminta bantuan
Penatalaksanaan 3. Jika ibu tidak sadar, lakukan pengkajian jalan
nafas, pernafasan dan sirkulasi dengan cepat
Awal Terhadap 4. Jika dicurigai adanya syok, mulai segera
tindakan membaringkan ibu miring ke kiri
Kasus dengan bagian kaki ditinggikan, longgarkan
pakaian yang ketat seperti Bra.
Kegawatdarurata 5. Ajak bicara dan bantu ibu/klien untuk tetap
n Kebidanan 6.
tenang.
Lakukan pemeriksaan dengan cepat meliputi
tanda-tanda vital, warna kulit dan perdarahan
yang keluar.
Pengkajian Awal Kasus
Kegawatdaruratan Kebidanan
Secara tepat No Temuan Pengkajian Awal
.
1 Jalan nafas dan Perhatikan adanya sianosis, gawat nafas, lakukan
pernafasan pemeriksaan pada kulit: adalah pucat, suara paru:
adakah weezhing, sirkulasi tanda-tanda syok, kaji
kulit (dingin), nadi (cepat >100x/menit dan lemah),
tekanan darah sistolik <90 mmHg)
2 Perdarahan Bila ada perdarahan pervaginam, tanyakan: Apakah
pervaginam ibu sedang hamil, usia kehamilan, riwayat
persalinan sebelumnya dan sekarang, bagaimana
proses kelahiran plasenta, kaji kondisi vulva (jumlah
darah yang keluar, plasenta tertahan), uterus
(adakah atonia uteri), dan kondisi kandung kemih
(apakah penuh)
3 Klien tidak sadar Tanyakan pada keluarga, apakah ibu sedang hamil,
kejang usia kehamilan, perika: tekanan darah (tinggi,
diastolic .90 mmHg), temperature (lebih dari 38°C)
Pengkajian Awal Kasus
Kegawatdaruratan Kebidanan
Secara tepat
No Temuan Pengkajian Awal
.
4 Demam yang Tanyakan apakah ibu lemah, letargi, sering nyeri saat
berbahaya berkemih. Periksa temperatur (lebih dari 39°C),
tingkat kesadaran, kaku, paru-paru (pernapasan
dangkal), abdomen (tegang), vulva (keluar cairan
purulent), payudara bengkak
5 Nyeri abdomen Tanyakan apakah ibu sedang hamil dan usia
kehamilan. Periksa tekanan darah (rendah, sistolik
<90 mmHg), nadi (cepat, lebih dari 100 x/menit),
temperature (lebih dari 38°C), uterus (status
kehamilan)
6 Perhatikan tanda- Keluaran darah, adanya kontraksi uterus, pucat,
tanda berikut lemah, pusing, sakit kepala, padangan kabur, pecah
ketuban, demam dan gawat nafas.
1. Melakukan pengenalan segera kondisi gawat darurat
2. Satbilisasi klien (ibu), dengan oksigen, terapi cairan, dan medikamentosa dengan:
a. Menjamin kelancaran nafas, memperbaiki fungsi sitem respirasi dan sirkulasi
b. Menghentikan perdarahan
c. Mengganti cairah tubuh yang hilang
d. Mengatasi nyeri dan kegelisahan
3. Ditempat kerja, menyiapkan sarana dan prasarana di kamar bersalin, yaitu:
Peran Bidan e. Menyiapkan lampu pemanas untuk mencegah kehilangan panas pada bayi
f. Menyiapkan alat resusitasi kit untuk ibu dan bayi
pada g. Menyiapkan alat pelindung diri
Kegawatdarur h. Menyiapkan obat-obatan emergensi
4. Memiliki keterampilan klinik, yaitu:
atan i. Mampu melakukan resusitasi pada ibu dan bayi dengan peralatan yang
Kebidanan berkesinambungan. Peran organisasi sangat penting didalam
ppengembangan sumber daya manuia (SDM) untuk meningkatkan keahlian
j. Memahami dan mampu melakukan metode efektif dalam pelayanan ibu dan
bayi baru lahir, yang meliputi pregnancy safer, safe motherhood, bonding
attachment, insiasi menyusui dini dllnya,
TUGAS Ny. Sani P2A0 Post partum 2 jam,
mengeluh pusing dan keluar darah
banyak dari kemaluan.

Apa yang Anda lakukan sebagai bidan!


THAN
KS Innama sakinah

Do you have any questions?

innamasakinah@gmail.com
+62 8131 3401 330
www.uf.ac.id

Anda mungkin juga menyukai