Anda di halaman 1dari 23

KEGAWATDARURATAN

OBSTETRIK IBU HAMIL,


BERSALIN DAN NIFAS
Disusun Oleh
Fadhila Tifani Putri
Titik Wahyuni
Indira Ega Octami N.
Elvia Amalia Yuanti
Dyah Ayu Aristiningtias
Arda Bresca Maghfira P.
Dhanty Nurul Amalia
Felita Ayu Pramestya
Prinsip Dasar

 Kasus gawat darurat obstetri ialah kasus obstetri

yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat

kematian ibu dan janinnya. Kasus ini menjadi

penyebab utama kematian ibu, janin dan bayi baru

lahir.
 Empat penyebab utama kematian ibu ialah :

1. Perdarahan

2. Infeksi atau sepsis

3. Hipertensi dan preeklamsia/eklamsia

4. Persalinan macet (distosia)


Lanjutan..,

Manifestasi klinis gawat darurat tersebut berbeda-beda dalam

rentang yang cukup luas.

1. Kasus perdarahan (perdarahan berwujud bercak,

merembes, profus, sampai syok)

2. Kasus infeksi dan sepsis (pengeluaran cairan pervaginam

yang bau, air ketuban hijau, demam, sampai syok)

3. Kasus hipertensi dan preeklamsia/eklamsia (keluhan

sakit/pusing kepala, bengkak, penglihatan kabur, kejang-

kejang, sampai koma/pingsan/tidak sadar.

4. Kasus persalinan macet, lebih mudah dikenal, tetapi kasus

pesalinan macet ini dapat merupakan manifestasi ruptuta

uteri.
Penilaian Awal

Merupakan langkah pertama untuk menentukan dengan cepat kasus


obstetri yang dicurigai dalam keadaan gawatdarurat dan
membutuhkan pertolongan segera dengan mengidentifikasi penyulit
(komplikasi) yang dihadapi. Pemeriksaan yang dilakukan untuk
penilaian awal sebagai berikut:

1. Penilaian dengan periksa pandang (inspeksi):


o Menilai kesadaran penderita: pingsan/koma, kejang-kejang,
gelisah, tampak kesakitan.
o Menilai wajah penderita: pucat, kemerahan, banyak
berkeringat.
o Menilai pernapasan: cepat, sesak napas.
o Menilai perdarahan dari kemaluan
Lanjutan..,

2. Penilaian dengan periksa raba (palpasi)


o Kulit: dingin, demam.
o Nadi: lemah/kuat, cepat/normal.
o Kaki/tungkai bawah: bengkak.

3. Penilaian tanda vital:


o Tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan.
Penilaian Klinik
Lengkap

Pemeriksaan klinik lengkap secara sistematis meliputi :


1.Anamnesis

Diajukan pertanyaan kepada pasien atau keluarganya beberapa


hal dan jawabannya dicatat dalam data medik.
a. Masalah/keluahan utama alasan pasien datang ke klinik
b. Riwayat penyakit/masalah tersebut
c. Tanggal hari pertama haid yang terakhir dan riwayat haid
d. Riwayat kehamilan sekarang
e. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu termasuk
kondisi anaknya
f. Riwayat penyakit yang pernah diderita dan penyakit dalam
keluarga
g. Riwayat alergi terhadap obat
Lanjutan..,

2. Pemariksaan fisik umum :


a. Pemeriksaan keadaan umum dan kesadaran
penderita
b. Penilaian tanda vital (TD, nadi, suhu, pernapasan)
c. Pemeriksaan tubuh secara sistematis
d. pemeriksaan kepala dan leher
e. Pemeriksaan dada
f. Pemeriksaan perut (tanda abdomen akut, cairan
bebas dalam rongga perut)
g. Pemeriksaan anggota gerak (edema tungkai
bawah dan kaki)
Lanjutan..,

3. Pemeriksaan obstetri :

3. Pemeriksaan vulva dan perineum

4. Pemeriksaan vagina

5. Pemeriksaan serviks

6. Pemeriksaan rahim (besarnya, kelainan bentuk,


tumor dan sebagainya)

7. Pemeriksaan adneksa

8. Pemeriksaan his (frekuensi, lama, kekuatan,


relaksasi, simetri dan dominasi fundus)
Lanjutan..

g. Pemeriksaan janin

1) Didalam atau diluar rahim

2) Jumlah janin

3) Letak janin

4) Presentasi janin dan turunnya presentasi seberapa jauh

5) Posisi janin, moulage, dan kaput suksedaneum

6) Bagian kecil janin disamping presentasi (tangan, tali

pusat dan lain-lain)

7) Anomali kongenital pada janin

8) Taksiran berat janin

9) Janin mati atau hidup, gawat janin atau tidak


Lanjutan..,

4. Pemeriksaan Panggul

a. Penilaian pintu atas panggul

1) Promontorium teraba atau tidak

2) Ukuran konjungata diagonalis dan konjungata vera

3) Penilaian linea innominata

b. Penilaian ruang tengah panggul

4. Penilaian tulang sakrum

5. Penilaian dinding samping

6. Penilaian spina askiadika (runcing atau


tumpul)

7. Ukuran jarak antar spina iskiadika


Lanjutan..,

c. Penilaian pintu bawah panggul


1. Arkus pubis
2. Penilaian tulang koksigis (ke depan atau tidak)
d. Penilaian adanya tumor jalan lahir yang menghalangi
persalinan pervaginam
e. Penilaian panggul patologik
f. Penilaian ambang feto-pelvik
Prinsip Umum
Penanganan Syok
Perdarahan
- Perdarahan merupakan masalah penting dalam obstetri
dan ginekologi terutama yang menyebabkan kematian.
- Syok adalah suatu keadaan disebabkan gangguan sirkulasi
darah kedalam jaringan sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan dan tidak mampu
mengeluarkan hasil metabolisme.
- Penyebab :

1. perdarahan(syok hipovolemik),

2. sepsis(syok septik),

3. gagal jantung (syok kardiogenik),

4. rasa nyeri (syok neurogenik),

5. alergi (syok anafilaktik).


Lanjutan..,

- Curigai atau antisipasi syok jika terdapat satu atau lebih


kondisi berikut ini :

1. Perdarahan pada awal kehamilan (seperti:


abortus,kehamilan ektopik,mola)

2. Perdarahan pada akhir kehamilan atau persalinan


(seperti plasenta previa,solusio plasenta, ruptur uteri)

3. Infeksi (seperti pada abortus yang tidak nyaman atau


abortus septik )

4. Trauma (seperti perlukaan pada uterus atau usus


selama proses abortus,ruptur uteri ).
Lanjutan..,

- Tanda dan gejala dari syok :

1. Nadi cepat dan lemah (110 kali per menit atau lebih)

2. Tekanan darah yang rendah (sistolik kurang dari 90


mmhg)

3. Tanda dan gejala lain dari syok meliputi hal-hal berikut


ini:

1. Pucat (khususnya pada kelopak mata bagian dalam,


telapak tangan, atau sekitar mulut)

2. Keringat atau kulit yang terasa dingin dan lembap

3. Pernapasan yang cepat (30 kali permenit atau lebih)

4. Gelisah,bingung,atau kehilangan kesadaran

5. Urine yang sedikit (kurang dari 30 ml perjam)


Lanjutan..,
- Prinsip dasar penanganan syok (Penanganan awal)

1. Evaluasi ABC yang terdiri atas menjaga fungsi saluran nafas


(airway),pernafasan (breathing),dan sirkulasi darah (circulation)
Mintalah bantuan. Segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
siapkan fasilitas tindakan gawat darurat.

2. Lakukan pemeriksaan keadaan umum ibu secara cepat dan harus


dipastikan bahwa jalan napas bebas.

3. Pantau tanda vital (nadi,tekanan darah,pernapasan,dan suhu tubuh )

4. Jika ibu muntah, baringkan posisi ibu dalam posisi miring untuk
meminimalkan resiko terjadinya aspirasi dan untuk memastikan jalan
napasnya terbuka.

5. Jagalah ibu tersebut tetap hangat tapi jangan terlalu panas karena
akan menambah sirkulasi perifernya dan mengurangi aliran darah ke
oragan vitalnya.

6. Naikkan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali kejantung


Lanjutan..,
- Penentuan dan penanganan penyebab syok perdarahan.

Jika perdarahan hebat dicurigai penyebab syok maka hal-hal yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Ambil langkah-langkah untuk menghentikan perdarahan (seperti


oksitosin,masase uterus)

b. Transfusi sesegera mungkin untuk mengganti kehilangan darah

c. Tentukan penyebab perdarahan dan tatalaksana :

1. Jika perdarahan terjadi pada 22 minggu pertama kehamilan , curigai

abortus, kehamilan ektopik,atau mola

2. Jika perdarahan terjadi setelah 22 minggu atau pada saat persalinan

tetapi sebelum melahirkan,curigai plasenta previa, solusio plasenta,

atau robekan dinding uterus (ruptur uteri).

3. Jika perdarahan terjadi setelah melahirkan , curigai robekan dinding

uterus, atonia uteri, robekan jalan lahir, atau plasenta yang tertinggal.
Lanjutan..,

c. Nilai ulang keadaan ibu 20-30 menit setelah pemberian

cairan.Lakukan penilaian selama 20 menit. Penilaian keadaan

umum ibu tersebut untuk melihat adanya tanda-tanda

perbaikan.

d. Tanda-tanda bahwa kondisi pasien sudah stabil adalah sebagai

berikut :

1. Tekanan darah mulai naik, sistol mencapai 100 mmhg

2. Denyut jantung janin stabil

3. Kondisi mental pasien membaik,ekspresi ketakutan berkurang

4. Produksi urine bertambah. Diharapkan produksi urine paling

sedikit 100 ml/4 jam atau 30 ml/jam.


Lanjutan..,

- Penilaian ulang

1. Nilai ulang respon ibu terhadap pemberian cairan dalam


waktu 30 menit. Tanda-tanda perbaikan meliputi hal-hal
berikut ini :

a. Nadi yang stabil (90 permenit atau kurang )

b. Peningkatan tekanan darah (sistole 100 mmhg atau


lebih)

c. Perbaikan status mental (berkurang nya kebingungan


dan kegelisahan )

d. Meningkatkan jumlah urine (30 ml/jam atau lebih)


Lanjutan..,
2. Jika kondisi ibu tersebut membaik :

a. Sesuaikan kecepatan infus menjadi 1 liter dalam 6 jam

b. Teruskan penatalaksanaan untuk penyebab syok.

c. Jika kondisi ibu tersebut tidak membaik , perdarahan tidak


berhenti berarti dia membutuhkan penanganan selanjutnya.
Ibu harus dirujuk dengan kondisi terpasang infus.

- Penatalaksanaan lebih lanjut

1. Teruskan cairan infus intravena, sesuaiakan kecepatan infus

menjadi  1:1 dalam waktu 6 jam dan pertahankan  oksigen 6-8 l

per menit.

2. Pantau dengan ketat kondisi ibu.

3. Jika kondisi ibu tidak menunjukkan perubahan langsung rujuk

dengan infus terpasang.


Lanjutan..,
- Penanganan umum Perdarahan Pervaginam (<22 minggu):

1. Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum pasien ,

termasuk tanda-tanda vital.

2. Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan,

tekanan sistole kurang dari 90 mmhg, nadi lebih dari 112 kali

permenit).

3. Jika dicurigai terjadi syok, segera mulai penanganan syok. Jika tidak

terlihat tanda-tanda syok,tetap perkiraan kemungkinan tersebut

saat penolong melakukan evaluasi mengenai kondisi wanita karena

kondisinya dapat memburuk dengan cepat.

4. Jika pasien dalam keadaan syok, pikirkan kemungkinan kehamilan

ektopik terganggu.

5. Pasang infus dan berikan larutan garam fisiologik atau RL


Lanjutan..,
- Diagnosis

1. Kemungkinan kehamilan ektopik pada wanita dengan anemia,


penyakit radang panggul (PID), gejala abortus, atau keluhan nyeri
yang tidak biasa.

2. Kemungkinan abortus pada wanita usia reproduksi yang mengalami


terlambat menstruasi (terlambat lebih dari satu bulan sejak
menstruasi terakhirnya) dan terdapat tanda-tanda perdarahan, kaku
perut, pengeluaran sebagian hasil konsepsi, serviks yang berdilatasi
atau uterus yang kecil dari seharusnya.

3. Kehamilan lanjut

Masalah yang mungkin muncul pada kehamilan lanjut adalah:

1. Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi


dilahirkan

2. Perdarahan intrapartum sebelum kelahiran


Lanjutan..,
- Penanganan secara umum yang dapat dilakukan sebagai berikut :

1. Mintalah bantuan. Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat.

2. Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum


ibu,termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan
temperatur).

3. Jika dicurigai adanya syok,segera lakukan tindakan. Meskipun


tanda-tanda syok belum terlihat, ingatlah bahwa saat anda
melakukan evaluasi lebih lanjut kondis ibu dapat memburuk
dengan cepat.

4. Pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi


cairan dan darah sesuai dengan keperluan. Jika perdarahan
tidak berhenti segera rujuk pasien ke rumah sakit dengan
kondisi infus terpasang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai