Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)


Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Pratik Klinik Keperawatan Maternitas
Dosen Pengampu : Ema Hikmah, Skp.M.Kep

DISUSUN OLEH :
Nama : Hikmawati Sugi
NIM : P27904121059
Semester : 4

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES BANTEN
2022/2023
A. Konsep Dasar ANC (Antenatal Care)
1. Pengertian
Menurut Kementrian Kesehatan tahun 2016 (Kemenkes RI, 2016) ialah
pelayanan yang bersifat preventif care untuk mencegah suatu problem yang
kurang baik pad ibu atau janin, asuhan antenatal care artinya program pelayanan
kesehatan obstetric yang mempunyai upaya preventif sebagai proses
optimalisasi luaran maternal juga neonatal melalui aktivitas secara rutin.
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
kepada wanita selama hamil, misalnya melakukan pemantauan kesehatan secara
fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta untuk
mempersiapkan proses persalinan supaya ibu siap menghadapi peran baru
sebagai orang tua.

2. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek :
a) Ovum : Ovum adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri
dari suatu nucleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida dan kromosomn radiata
b) Spermatozoa : Spermatozoa adalah berbentuk seperti terdiri dari kepala
berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat
bergerak
c) Konsepsi : Konsepsi adalah peristiwa penyatuan antara sperma
dan ovum dituba fallopi
d) Nidasi : Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium
e) Plasenta : Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang
berguna untuk pertukaran zat antara ibu, anaknya dan sebaliknya

3. Manifestasi Klinis
1) Tanda Presumtif (Dugaan)
a. Menstruasi terlambat
b. Nausea, vomiting, morning sickness
c. Sering buang air kecil
d. Mammae bengkak terasa penuh
e. Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
f. Chadwicks (Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu)
g. Pigmen pada kulit (Perubahan warna kulit pada daerah tertentu : leher,
muka, dan areola/putting payudara)
2) Tanda Mungkin
a. Pembesaran abdomen
b. Tanda hegar (Konsistensi rahim menjadi lunak)
c. Ballotemen (ketika uterus ditekan maka janin akan mengalami
melenting di dalam uterus)
d. Perubahan pada serviks
e. Braxton Hicks (Uterus berkontraksi apabila dirangsang/
kontraksipalsu)
f. Tes Urine Kehamilan (Tes HCG) positif.
3) Tanda Pasti
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada
gambaran janin
c. Terasa gerakan hamil
d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya kerangka janin

4. Penatalaksanaan Medis & Keperawatan


1) Penatalaksanaan medis
a. Berikan tablet Fe pada ibu hamil.
b. Berikan vaksin TT pada ibu hamil.
c. Vitamin untuk ibu hamil.
d. Meterhin untuk menghentikan perdarahan
2) Penatalaksanaan keperawatan
a. Nausea
 Makan porsi kecil tapi sering bahkan setiap 2 jam
 Makan biskuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi
hari.
 Tingkatkan istirahat.
 Hindari sikat gigi setelah makan.
b. Peningkatan frekuensi berkemih pada TM I dan TM II
 Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kemih
 Banyak minum di siang hari
 Kurangi minum di malam hari.
c. Sakit punggung atas dan bawah
 Isitirahat cukup, menggunakan penyokongan abdomen eksternal.
d. Edema dependen
 Hindari menggunakan pakaian ketat
 Elevasi kaki setiap hari

e. Nyeri ulu hati


 Distraksi / nafas dalam
 Hindari makanan berlemak, pedas, yang dapat mengganggu pencernaan
f. Kesemutan jari-jari
 Menjelaskan penyebab kesemutan
 Berbaring rileks

5. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan
darah, Hb dan penyakit rubella
b) Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan
ke IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada
kondisi-kondisi :
 Diperlukan tanda pasti hamil
 Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
 Mencari sebab dari hidraamnion
 Untuk menentukan kelainan anak
c) Pemeriksaan USG
 Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan.
 Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
 Mengetahui posisi plasenta
 Mngetahui adanya IUFD
 Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin
(Marjati dkk,2010)

6. Patofisiologis dan Pathway


Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam
seltelur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-
juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran
telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falopi disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang
mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat zat yang melindungi ovum. Kemudian
pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur, Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi -
fertilitas). Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambal bergerak
(oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel.sel makanan baik mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan
harus ada ovum (sel telur), spermatozoaa (selmani), pembuahan (konsepsi
(konsepsi - fertilitas), nidasi dan plasenta, (Handerson2006).

7. Komplikasi
a. Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
 Perdarahan
 Pre-eklampsia/eclampsia
 Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
 Hidramnion
 Ketuban Pecah Dini
b. Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
 Penyakit Jantung
 Tuberculosis
 Anemia
 Malaria

B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a) Identitas klien
b) Riwayat kesehatan
 Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien
datang mencari pertolongan.
 Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak,umur
kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan,
teraphie yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai
didapatkan gerakan anak, kalau kehamilan masih muda adalah mual,
muntah, sakit kepala, perdarahan. Kalua kehamilan tua adalah bengkak
di kaki/muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
 Riwayat kesehatan dahulu
- Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid
berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat
sakit waktu haid atau tidak
- Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat
atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
- Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikutiKB.
Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan
atau tidak
- Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi persalinan
c) Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat
atau merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah,
gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran
kelenjar gondok dan limpe.
3) Dada : bentuk payudara, pigmentasi puting susu dan gelanggang
susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen, warna, adakah luka bekas operasi
apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran
hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien),
lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan
(apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri (scibala).
5) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau kesamping,
keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau
kontraksi uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
6) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick,
condyloma akuminata, flour albus.
7) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat
paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan
dehidrasi.
b. Palpasi
1) Tujuan :
 Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia
kehamilan.
 Menentukan letaknya anak dalam rahim
2) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis
pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi3 ½ cm.
3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara
internasional
 Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atassimpisis.
 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
 24 minggu – setinggi pusat
 28 minggu – 3 jari diatas pusat
 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
 36 minggu – 3 jari dibawah px
 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
4) Menurut leopold
a) Leopold I
 Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
 Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke
arah muka penderita.
 Rahim dibawa ke tengah
 Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak
yang terdapat dalam fundus
b) Leopold II
 Keadaan tangan pindah ke samping
 Tentukan dimama punggung janin.
 Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah
letak lintang.
c) Leopold III
 Dipergunakan satu tangan saja.
 Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainnya
 Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan
d) Leopold IV
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu
atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah. Jika kita
rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian terbawah
dari kepala yang masih teraba diluar :
 Convergent yaitu sebagian kecil dari kepala turun ke
rongga panggul
 Sejajar yaitu separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul
 Divergent yaitu sebagian besar dari kepala masuk ke dalam
rongga panggul
c. Auskultasi
1) DJJ terdengar dimana, frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
2) Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur, maka anak dalam keadaan asphyxial
(kekurangan O2)
2. Diagnosa Keperawatan
a) Pola napas tidak efektif b.d penekanan diafragma karena pembesaran
uterus (D.0005)
b) Gangguan eliminasi urin b.d penekanan pada saluran kemih (D.0040)
c) Ansietas b.d kurang terpapar informasi menghadapi persalinan (D.0080)
3. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Kriteria hasil Intervensi


Pola napas tidak Pola Nafas (L.01004) Manajemen Jalan Nafas (I.01011)
efektif b.d Tujuan: Setelah dilakukan Observasi
penekanan Tindakan keperawatan …x24 1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman,
diafragma jam, diharapkan pola nafas usaha nafas)
karena membaik dengan, 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis.
pembesaran Kriteria hasil: Gungling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
uterus (D.0005) 1. Frekuensi nafas membaik (5) 3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
2. Kedalaman nafas membaik Terapeutik
(5) 1. Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan
3. Penggunaan otot bantu nafas head-titt dan chin-lift (jaw-theust jika curiga
menurun (5) trauma servikal)
4. Tekanan ekspirasi dan 2. Posisikan semiflowler atau fowler
inspirasi meningkat (5) 3. Berikan minum air hangat
4. Lakukan fisioterapi dada
5. Berikan oksigen
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
2. Ajarkan Teknik batuk efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Gangguan Eliminasi urin (L.04034) Manajemen eliminasi urin (I.04152)
eliminasi urin Tujuan : Setelah dilakukan Observasi
b.d penekanan tindakan keperawatan selama … 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
pada saluran x 24 jam, diharapkan toleransi inkontinensia urin
kemih (D.0040) aktivitas pasien meningkat 2. Identifikasi factor yang menyebabkan retensi
dengan atau inkontinensia urin
Kriteria hasil : 3. Monitor eliminasi urin
1. Sensasi berkemih membaik Terapeutik
2. Berkemih tidak tuntas 1. Catat waktu dan haluaran berkemih
menurun 2. Ambil sampel urin tengah atau kultur
3. Frekuensi BAK membaik
Edukasi
1. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
kemih
2. Ajarkan mengukur asupan cairan dan
haluaran urin
3. Anjurkan mengurangi minum menjelang
tidur
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat supositoria ureta,
jika perlu
Ansietas b.d Tingkat ansietas (I.09093) Reduksi ansietas (I.09314)
kurang terpapar Tujuan : Setelah dilakukan Oberservasi
informasi tindakan keperawatan selama … 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
menghadapi x 24 jam, diharapkan tingkat (mis, kondisi, waktu, stressor)
persalinan ansietas pasien membaik dengan 2. Identifikasi kemampuan mengambil
(D.0080) Kriteria hasil: keputusan
1. Perilaku gelisah menurun 3. Monitor tanda-tanda ansietas
2. Perilaku tegang menurun Terapeutik
3. Frekuensi pernapasan 1. Ciptakan suasana terapeutik unutk
membaik menumbuhkan kepercayaan
4. Frekuensi nadi membaik 2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
5. Tekanan darah membaik 3. Pahami situasi yang membuat ansietas
4. Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
Edukasi
1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
2. Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama
pasien
3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
4. Latih Teknik relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat antiansietas
4. Evaluasi
Evaluasi dalam keperawatan adalah kegiatan dalam menilai tindakan
keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien
secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Bd. Yulizawati dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Padang: Erka
CV.Rumahkayu Pustaka Utama
Hamilton, Persis Mary. 2012. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta : EGC
Padila, 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Nusantara
Ratnawati, Ana. 2021. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi
Dan Indicator Diagnostic. Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
Dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi Dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI
Yuliani, Diki Retno, dkk. (2021). Asuhan Kehamilan. Medan: Yayasan Kita Menulis

Anda mungkin juga menyukai