KONSEP MEDIS
A. Defenisi
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Antenatal care adalah
perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan di mana
ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa, 2002).
Asuhan antenatal adalah suatu program terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional
(dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat
bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standart minimal
pelayanan antenatal yang meliputi 5 T yaitu; timbang berat badan, ukur tinggi
badan, ukur tekanan darah, pemberian iminisasi TT, ukur tinggi fundus, dan
pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
B. Tujuan Antenatal Care
1. Bagaimana kita mengawasi dan mengontrol keadaan ibu hamil dan masa
konsepsi kehamilan aterm, sehingga apa yang terjadi dapat diketahui sendiri.
2. Mengenali dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai dalam
kehamilan, persalinan dan nifas.
3. Agar pada saat persalinan dapat melahirkan dengan normal dan bayinya
dalam keadaan sehat.
C. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta
sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang
oleh tuba fallopi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang
paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu
dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).
Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 7 hari. Untuk menyuplai
darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi
dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),
spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan
plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genetabridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak
dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di
tuba pallofi.
4. Nidasi (implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
D. Perubahan Fisiologi Wanita Hamil
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada alat
kandung, dan juga organ lainnya.
1. Uterus
Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm
dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
Berat : dari 30 gr 1000 gr
Bentuk dan konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir
kehamilan ; bujur telur.
Posisi : Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis,
akhir ; rongga perut sampai hati.
Serviks : menjadi lunak yang disebut tanda boodell
2. Indung telur (ovarium)
a.
Ovulasi terhenti
b.
3. Sistem pencernaan
a. Saliva meningkat, mual dan muntah
b. Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
c. Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)
4. Tulang dan gigi
a. Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak
b. Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan
kalsium janin
5. Kulit
a. Muka : cloasma gravid
b. Payudara : putting susu dan areola payudara
c. Perut : linea nigra
6. Kelenjar endokrin
a. Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
b. Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
c. Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( - )
7. Payudara
a. Payudara bertambah besar, tegang dan berat
b. Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
c. Bayangan vena lebih membiru
d. Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.
8. Metabolisme
a. BMR meningkat 15 20% terutama trimester ketiga
b. Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara. Laktasi
c. Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
d. Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
e. BB bumil meningkat 6,5 16 kg disebabkan oleh janin, uri, air ketuban,
uterus, payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.
f. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi
E. Manifestasi Klinik
1. Tanda presumtif: supresi menstruasi, nausea, vomiting, morning sickness,
sering miksi, mammae bengkak terasa penuh, quickening (gerakan pertama
kali yang dirasakan oleh ibu), chadwicks ( + ), pigmen pada kulit
2. Tanda mungkin: pembesaran abdomen, tanda hegar, ballotemen (+), perubahan
pada serviks, braxton hicks, tes kehamilan.
3. Tanda pasti: bunyi djj, nadi 120 180, pergerakan fetal, usg hasil, ro ada
skeletal
F. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat 1 bulan.
2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
G. Pemeriksaan Ibu Hamil
1. Anamnese
a. Anamnese identitas istri dan suami
b. Anamnese umum :
1) Tentang
keluhan-keluhan,
nafsu
makan,
tidur,
miksi,
3) Dada: bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan areola mammae,
keadaan putting susu, terdapat colostrums.
4) Perut: perut membesar kedepan atau kesamping (pada ascites perut
membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampak
ada gerakan anak atau kontraksi rahim, terdapat striae gravidarum atau
jaringan parut.
5) Vulva: keadaan perineum, varises, tanda Chadwick, condiloma, flour
albus.
6) Anggota gerak bawah: ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha
b. Tekhnik palpasi
Maksud periksa palpasi adalah untuk menentukan besarnya rahim
(tuanya kehamilan) dan menentukan letaknya anak dalam rahim
Palpasi menurut Leopold
1) Leopold I
a) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
b) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
c) Rahim dibawah ke tengah
d) Tinggi fundus uteri ditentukan
e) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah
lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus
uteri kosong. Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau
bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
2) Leopold II
a) Kedua tangan pindah ke samping
b) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
c) Tentukan letak punggung anak
d) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil). Variasi menurut poudin :
menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus
3) Leopold III
a) Dipergunakan satu tangan saja
b) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
c) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas
panggul). Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan
pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.
4) Leopold IV
a) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.
b) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
c) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
d) Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
e) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul)
f) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala
belum melewati pintu atas panggul)
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa
masuknya bagian yang bawah ke dalam rongga panggul.
Biasanya sambil melakukan palpasi, sekaligus diperhatikan tentang:
1) Konsistensi uterus
2) Gerakan janin
3) Kontraksi uterus (his), dan apakah ada lingkaran van bandl.
Besar uterus
Lebih besar dari biasa
2/
Telur bebek
Di belakang simfisis
3/12
Telur angsa
4/16
Kepala bayi
5/20
Kepala dewasa
6/24
Kepala dewasa
7/28
Kepala dewasa
8/32
Kepala dewasa
9/36
Kepala dewasa
10/40
Kepala dewasa
10 bulan
Membesar dan melebar
Cocokkan dengan HT
Cocokkan dengan HT
Pusat menonjol
Pusat menonjol
Epigastrium kejang
Epigastrium lemas
Jadi tinggi fundus uteri paling tinggi pada akhir bulan ke-10, setelah
bulan ke-9 tinggi fundus uteri turun lagi pada primigravida karena kepala
mulai turun ke dalam rongga panggul.
Cara lain untuk menentukan hanya kehamilan dan berat badan janin
dalam kandungan.
1)
2)
3) Mur sprelgelberg dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis di
peroleh.
22 28 minggu
24 26 cm diatas simfisis
28 minggu
30 minggu
32 minggu
34 minggu
31 cm diatas simfisis
36 minggu
32 cm di atas simfisis
38 minggu
33 cm di atas simfisis
40 minggu
c. Auskultasi
Biasanya dipergunakan stetoskop monokuler atau dengan daptone. Dengan
stetoskop dapat di dengar bermacam-macam bunyi berasal dari :
1) Anak/janin
a) Bunyi jantung anak, dapat didengar pada akhir bulan ke-v
b) Dari adanya bunyi jantung anak : tanda pasti kehamilan dan anak hidup.
c) Dari tempat bunyi jantung anak terdengar : persentasi anak, posisi anak
(kedudukan punggung), sikap anak dan adanya anak kembar.
d) Kalau bunyi jantung terdengar kiri atau kanan di bawah pusat, maka
presentasinya kepala, kaku terdengar kiri kanan sehingga atau di atas pusat
maka presentasinya bokong (letak sungsang).
e) Sifat bunyi jantung anak : kita mengetahui keadaan anak, anak yang dalam
keadaan sehat bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120
140/menit.
f) Bising tali pusat : sifatnya meniup karena tali pusat tertekan, dengan
mengubah sikap ibu sering bising ini hilang.
g) Gerakan anak : bersifat pukulan dari dalam rahim
2) Ibu
a) Bising rahim : bersifat bising dan frekuensinya sam adengan denyut nadi
ibu, ini disebut ateria uterine.
b) Bunyi aorta : frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu, untuk
membedakan dengan bunyi jantung anak maka nadi ibu harus dipegang.
c) Bising usus : sifatnya tak teratur, disebabkan udara dan cairan yang ada
dalam usus ibu
c. Perkusi: dilakukan pada refleks lutut, refleks lutut (-) pada hypovitaminose B 1
dan penyakit saraf.
3. Penampilan umum
Dapat dilakukan dengan pemeriksaan umum
Tujuan :
b.
c.
Adakah oedema
d.
Tekanan darah
e.
Berat badan
f.
Pemeriksaan laboratorium
g.
h.
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 12 minggu), kembali
pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi
dmeningkat 10 15 cm. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan
dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan
mungkin ada (terutama pada trimester terakhir).
2. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3. Eliminasi
Perubahan
pada
konsistensi/frekuensi
defekasi,
peningkatan
frekuensi
perubahan
yang
ada
di
antisipasi,
tahap
Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
2.
Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
3.
Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
4.
Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
5.
Titer rubella
> a : ad menunjukkan imunitas
6.
Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
7.
Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes,
penyakit ginjal).
Trisemester I
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual muntah
Tujuan: Mengikuti diet yang dianjurkan, Mengkonsumsi suplemen zat
besi/vitamin sesuai resep.
Tindakan:
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kuku, dan kulit
Rasional: Kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi selama
kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan
b. Dapatkan riwayat kesehatan: catat usia (khususnya kurang dari 17 tahun
atau lebih dari 35 tahun)
Rasional: Remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia dan klien lansia
mungkin cenderung obesitas/DM
c. Berikan informasi tertulis dan verbal yang tepat tentang diet
Rasional: Materi referensi yang dapat dipelajari di rumah, meningkatkan
kemungkinan klien memilih diet seimbang
d. Timbang berat badan, pastikan berat badan pregravid biasanya
Rasional: Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan atau di bawah
berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko
retardasi pertumbuhan intraurine (IUGR) pada janin dengan
berat badan lahir rendah
e. Pantau kadar hemoglobin (Hb) / Ht
Rasional: Mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan
kapasitas pembawa oksigen ibu
2. Risiko kekurangan volume cairan b/d muntah
Tujuan: Klien mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari
Tindakan:
a. Auskultrasi denyut jantung janin
Rasional: Adanya denyut jantung memastikan adanya janin bukan mola
hidatidosa
b. Tentukan frekuensi/beratnya mual atau muntah
Rasional: Memberikan
data
berkenaan
dengan
semua
kondisi.
dalam
membantu
untuk
mengevaluasi
tingkat/kebutuhan hidrasi
e. Anjurkan peningkatan masukan minuman bikarbonat makan enam kali
sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat
Rasional: Membantu
dalam
meminimalkan
mual/muntah
dengan
penting
mempertahankan hubungan.
untuk
mengembangkan
dan
dapat
mempunyai
efek
negative
pada
Klien
mengungkapkan
penerimaan/adaptasi
bertahap
untuk
Rasional: Pada trisemester II perubahan bentuk tubuh telah tampak efekefek yang tampak, kloasma, strial, jerawat, perubahan emosi
b. Berikan informasi tentang kenormalan perubahan
Rasional: Informasi dapat membantu klien memahami/menerima apa
yang terjadi
c. Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil
Rasional: Situasi menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan
meningkatkan penampilan klien untuk kerja dan melakukan
aktivitas yang menyenangkan
2. Ketidakefektifan pola pernapasan.
Tujuan: Klien melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
Tindakan:
a. Kaji status pernapasan
Rasional: Menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira
60 % klien prenatal, meskipun kapasitas vital meningkat.
Fungsi pernapasan diubah saat kemampuan diafragma untuk
turun pada inspirasi. Berkurang oleh pembesaran ulkus.
b. Anjurkan sering istirahat
Rasional: Menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang
disebabkan kelebihan
c. Anjurkan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk
Rasional: Pengubahan posisi tegak meningkatkan ekspansi paru.
d. Kaji Ht / Hb
Rasional: Peningkatan kadar plasma pada gestas minggu ke 24 32
mengencerkan kadar Hb. Mengakibatkan kemungkinan anemia
dan menurunkan kapasitas pembawa O2.
3. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)
Tujuan:
Klien
mendemonstrasikan
perilaku
perawatan
mengakibatkan kesejahteraan.
Tindakan:
a. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trisemester II
diri
yang
obat-obatan yang
Tindakan:
a. Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan. Klien dan metode untuk
mengatasinya
Rasional: Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
b. Kaji status pernapasan klien
Rasional: Penurunan
diafragma,
kapasitas
pernapasan
mengakibatkan
saat
dispnea.
uterus
menekan
Khususnya
pada
Tindakan:
a. Pantau TTV, periksa hipertensi
Rasional: Berbagai derajat masalah kardiovaskular terjadi pada detensi
natrium/air secara negative mempengaruhi ginjal sirkulasi
uterus, dan fungsi ssp
b. Dapatkan kultur vagina
Rasional: Infeksi vaginal atau PHS yang tidak diobati menciptakan
ketidaknyamanan berat pada klien
c. Tinjau ulang kebutuhan terhadap kelahiran
Rasional: Mencegah infeksi neonatus selama proses kelahiran
d. Dapatkan Hb/Ht pada gestasi minggu ke 28
Rasional: Mendeteksi anemia dengan hipoksemia/anoksia potensial pada
klien dan janin
e. Berikan pengawasan ketat dan terus-menerus terhadap klien diabetik
Rasional: Wanita paling cenderung terhadap terhadap masalah trisemester
III yang berhubungan dengan asupsi plasenta, ISK, lahir mati,
penuaan plasenta dan ketoasidosis.
3. Perubahan pola eliminasi urine
Tujuan:
Tindakan:
a. Berikan info tentang perubahan berkemih
Rasional: Membantu klien memahami perubahan fisiologi dari frekuensi
berkemih.
b. Anjurkan pada klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.