Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN : TERMOREGULASI PADA

PASIEN DENGAN DX FEBRIS DI RUANG ANGGREK

RS BHAKTI WIRATAMTAMA SEMARANG

DisusunOleh :
MILA ZASKIA
2008159

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN DASAR PROFESI

PENGKAJIAN

I. IDENTITAS
A. Identitas Pasien

Nama : An AD

Usia : 6 Tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Status Pernikahan :-

Alamat : Semarang Barat

Agama : Islam

Pekerjaan :-

Dx Medis : Febris

No. RM : 0086257

Tanggal Masuk : 29 Maret 2021

B. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn AM

Usia : 32 Tahun

Alamat : Semarang Barat

Pekerjaan : Buruh pabrik

Hubungan dengan pasien : Ayah

C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama : Demam
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : Pasien datang dengan keluhan demam ± 3 hari,
demam naik turun, mual +, makan dan minum -, anak terlihat lemes, ibu pasien
mengatakan anak belum BAB sudah 3 hari , perut teraba keras dan saat ditekan
pasien nampak meringis
3. Riwayat Kesehatan Dahulu : keluarga pasien mengatakan 5 bulan yang lalu
pasien mengalami demam
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : ibu pasien mengatakan keluarga mempunyai
riwayat hipertensi (kakek)

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Pola Persepsi Kesehatan : Keluarga pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit,
keluarga pasien segera membawa ke klinik terdekat
2. Pola Aktifitas

Sebelum di RS : Ibu pasien mengatakan anak aktif, bermain bersama teman-temannya

Sesudah di RS : Ibu pasien mengatakan anak lemas

3. Pola Nutrisi

Sebelum di RS : Ibu pasien mengatakan sebelumnya anak makan rutin 3x sehari , BB


anak 17,8 kg

Sesudah di RS : Ibu pasien mengatakan sejak sakit nafsu makan dan minum anak
menurun

4. Pola Eliminasi

Sebelum di RS : Ibu pasien mengatakan biasanya anak BAB 1-2x dalam sehari, dan
BAK sering

Setelah di RS : Ibu pasien mengatakan anak sudah 3 hari belum BAB dan BAK hanya
1-2x dalam sehari

5. Pola Gerak dan Keseimbangan Tubuh


Sebelum di RS : Ibu pasien mengatakan anak gerak aktif

Setelah di RS : Ibu pasien pasien mengatakan anak hanya tiduran dan badan lemas

6. Pola Istirahat dan Tidur

Sebelum di RS : Ibu pasien mengatakan anak tidur dalam sehari 2x (siang dan malam)
selama 6-8 jam

Setelah di RS : Ibu pasien mengatakan anak sulit tidur, sering terbangun

7. Pola Kebersihan Diri

Sebelum di RS : Ibu pasien mengatakan anak mandi 2x sehari pagi dan sore

Setelah di RS : Ibu pasien mengatakan anak disibin

8. Pola Koping Terhadap Stres

Sebelum di RS : -

Setelah di RS : -

9. Pola Seksualitas dan Reproduksi

Sebelum di RS : -

Setelah di RS : -

10. Pola Peran

Sebelum di RS : Ibu pasien mengatakan ketika di rumah anak sering membantu ibunya
beberes rumah (merapikan mainan-mainan)

Setelah di RS : Ibu pasien mengatakan anak hanya terbaring lemas

11. Kepercayaan dan Keyakinan

Sebelum dan Setelah di RS : Ibu pasien mengatakan anak memeluk agama islam, anak
belum melakukan sholat (baru belajar gerakan-gerakan sholat)
III.PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Sedang
2. Kesadaran : Compos Mentis

eye : spontan skor 4

Motorik : mengikuti perintah , skor 6

Verbal : orientasi baik skor 5

3. TTV

No Tanggal RR Nadi Suhu SPO2


1. 30 Maret 2021 20 x/mnt 90 x/mnt 39,7° C 97 %
2. 31 Maret 2021 22x/mnt 100x/mnt 38,6° C 98%
3. 01 April 2021 21x/mnt 88x/mnt 36,6° C 98%

4. Kepala

Inspeksi : Kepala terlihat bersih rambut tidak ada ketombe, tidak ada perdrahan

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

5. Hidung

Inspeksi : tidak ada lesi pada bagian luar hidung, tidak ada gerakan cuping hidung

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

6. Telinga

Inspeksi : tidak ada tumos pada daun telinga, tidak ada lesi

Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan

7. Bibir dan Mulut : bibir terlihat kering dan pucat


8. Leher : tidak ada lesi dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Axila : terlihat bersih tidak ada luka
10. Payudara : bersih, tidak terdapat luka
11. Dada

Jantung :

I : bentuk simetris, tidak ada luka

A : terdengar bunyi jantung lup dup

P : Batas jantung Normal

P : Pekat

Paru :

I : Ekspansi dada simetris kiri dan kanan , tidak ada lesi , respirasi 21x/ menit
irama regular

P : pengembangan paru normal , tidak ada nyeri tekan , tidak teraba adanya massa

P : batas paru normal, sonor


A : Vesikuler
12. Abdomen

I : perut terlihat buncit, bersih tidak ada luka

A : peristaltic meningkat 35x

P : terdengar suara timpani

P : terdapat nyeri tekan pada perut kuadran kanan dan kiri bawah

13. Punggung : tidak ada lesi dan nyeri tekan


14. Genetalia dan Anus : terlihat tidak ada lesi dan massa, tidak ada nyeri tekan, terlihat
bersih
15. Ekstremitas : pada tangan kiri terpasang infus
16. Integument : tidak ada lesi, kulit teraba hangat, warna kulit sawo matang
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium
Hari dan Tanggal : Senin, 29 Maret 2021

NO PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN


1. HEMATOLOGI
Darah lengkap

Kadar HB 10.5ᶧ 11 – 15,6 g/dl


Lekosit 4.3ᶧ 4.5 – 13.5 10ᶾ/mmᶾ
Hematokrit 32.9 31 – 45 %
Trombosit 225 154-442 10ᶾ/mmᶾ
Eritrosit 4.3 3,7 – 5,8 10ᶺ6/mmᶾ
M.C.V 76 69 – 93 fl
M.C.H 24 22 – 34 pg
M.C.H.C 32 32 – 36 g/d%
Hitung jenis lekosit
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 1 1-4 %
Nitrofil Segmen 70* 50-70 %
Limfosit 24 20-40 %
Monosit 5 2-10 %

2. SEROLOGI
WIDAL TEST
Widal S Typhi O NEGATIF NEGATIF
P. Typhi A – O 1/8* NEGATIF
P. Typhi B – O NEGATIF NEGATIF
P. Typhi C – O 1/160* NEGATIF
Widal S Typhi H NEGATIF NEGATIF
P. Typhi A – H NEGATIF NEGATIF
P. Typhi B – H 1/80* NEGATIF
P. Typhi C – H NEGATIF NEGATIF

Hari dan Tanggal : 31 Maret 2021

NO PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN


1. HEMATOLOGI
Darah lengkap

Kadar HB 11.6 11 – 15,6 g/dl


Lekosit 4.4* 4.5 – 13.5 10ᶾ/mmᶾ
Hematokrit 35.8 31 – 45 %
Trombosit 161 154-442 10ᶾ/mmᶾ
Eritrosit 4.7 3,7 – 5,8 10ᶺ6/mmᶾ
M.C.V 76 69 – 93 fl
M.C.H 23 22 – 34 pg
M.C.H.C 32 32 – 36 g/d%

V. Terapi

No Hari, Tanggal Nama Obat Dosis Cara


pemberian
1. Selasa, 30 Maret 2021 RL 300ml/jam IV
Infus D5 ½ NS 20 tpm IV
Paracetamol 200 mg/4 jam IV
Interlac 1 tab/24 jam Oral
Ceftriaxone 2x450 mg IV
Ketorolac 1 ampul IV
2. Rabu, 31 Maret 2021 Infuse D5 ½ NS 20 tpm IV
Paracetamol 200 mg/4 jam IV
Ceftriaxone 2x450mg IV
Ketorolac 1 ampul IV
Interlac 1 tab/24 jam Oral
3. Kamis, 01 April 2021 Infuse D5 ½ NS 20 tpm IV
Paracetamol 200 mg/4 jam IV
Ceftriaxone 2x450 mg IV

VI. ANALISA DATA

No. Hari, tanggal Data Fokus Etiologi Problem


1. Senin, 29 maret 2021 DS : ibu pasien Proses penyakit Hipertermi
mengatakan anak
demam ±3 hari,
demam naik turun
DO : Tubuh anak saat
dipegang teraba
panas, S: 39,7ºC
2. Senin, 29 maret 2021 DS: Ibu pasien Agens cidera Nyeri akut
mengatakan sudah 3 fisiologis
hari anak belum BAB
dan ibu pasien
mengatakan perut
pasien sakit (nyeri),
mual +, mami -
DO : anak terlihat
lemas, perut teraba
keras dan saat
ditekan nampak
meringis.
P: nyeri saat aktivitas
dan istirahat
Q: nyeri seperti
ditusuk
R: diperut kuadran
kanan kiri bawah
S: 6
T: nyeri hilang
timbul

VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermia b.d proses penyakit ditandai dengan ibu pasien mengatakan anak demam
±3 hari, demam naik turun, tubuh anak saat dipegang teraba panas, S: 39,7ºC
2. Nyeri akut b.g agen cidera fisiologis ditandai dengan ibu pasien mengatakan sudah 3
hari anak belum BAB dan ibu pasien mengatakan perut anaknya sakit (nyeri), mual +,
mami -, anak terlihat lemas, perut teraba keras dan saat ditekan nampak meringis.
P: nyeri saat aktivitas dan istirahat
Q: nyeri seperti ditusuk
R: diperut kuadran kanan kiri bawah
S: 6
T: nyeri hilang timbul

VIII. RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnose Luaran SLKI Perencanaan


Keperawatan Keperawatan (SIKI)
1. Hipertermia b.d Setelah dilakukan asuhan Manajemen hipertermia :
proses penyakit keperawatan selama 3x24 jam, 1. Monitor suhu tubuh
maka diharapkan 2. Monitor kadar
termoregulasi teratasi dengan elektrolit
criteria hasil : 3. Longgarkan baju
1. Suhu 36-37,5ºC 4. Sediakan
lingkungan yang
nyaman
5. Anjurkan tirah
baring
6. Kolaborasi
pemberian cairan
elektrolit dan
intravena
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan Dukungan nyeri akut :
agens cidera keperawatan selama 3x24 jam, pemberian analgesic
fisiologis maka diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi
menurun dan control nyeri karakteristik nyeri
meningkat dengan criteria hasil 2. Monitor ttv pre-post
: pemberian
1. Tidak mengeluh nyeri analgesic
(dari tingkat 6-2) 3. Pertimbangkan
2. Tidak meringis penggunaan infuse
3. Tidak mengalami kontinu
kesulitan tidur 4. Kolaborasi jenis
4. Frekuensi nadi dan dosis analgetik
membaik Dukungan nyeri akut :
manajemen nyeri
1. Identifikasi
karakteristik nyeri
2. Ajarkan teknik
nonfarmakologi s
untuk mengurangi
nyeri (terapi music
dan terapi pijat)
3. Control lingkungan
yang memperberat
nyeri
4. Kolaborasi
pemberian analgetik

IX. IMPLEMENTASI

Hari, tgl, jam Dx Implementasi Keperawatan Respon TTD


Selasa, 30 maret I Mengobservasi suhu dan tanda- Ds : ibu pasien mengatakan
2021 tanda vital suhu anak masih panas Mila
09.45 Do: klien nampak lemas
S : 39,7ºC, SPO2 : 97 %,
RR : 20x/mnt
II Mengidentifikasi karakter nyeri Ds : ibu pasien mengatakan
anak rewel dan memegangi
area perut yang sakit
Do : anak nampak meringis
kesakitan
P: nyeri saat aktivitas dan
istirahat
Q: nyeri seperti ditusuk
R: diperut kuadran kanan
kiri bawah
S: 6
T: nyeri hilang timbul
10.00 I,II Memberikan obat terapi paracetamol Ds : ibu pasien mengatakan
200 mg, ceftriaxone 2x450 mg, suhu tubuh anak panas,
ketorolac 1 ampul, dan interlac 1 mual, anak belum BAB
tablet selama 3 hari
Do : anak nampak menahan
nyeri saat obat masuk lewat
IV
10.45 I Meminta tolong kepada ibu untuk Ds : ibu pasien kooperatif
tidak menggunakan baju yang ketat Do : pasien nampak lega
dan masih lemas
I Memberikan lingkungan yang Ds : ibu pasien mengatakan
nyaman kepada pasien anak sulit untuk tidur
Do : pasien nampak gelisah
11.00 II Mengajarkan teknik nonfarmakologi Ds : anak kooperatif saat
(terapi music+gambar dan terapi diputarkan video lagu anak,
pijat) saat dipijat anak merasa
sakit
Do : anak nampak masih
merasakan sakit
I,II Mengukur suhu dan spo2 Ds : -
Do : Suhu : 38,9 ºC, SPO2 :
97 %,
Rabu, 31 maret I Menganjurkan anak untuk tirah Ds : ibu pasien mengatakan
2021 baring anak masih merasakan sakit
08.30 bagian perut
Do : anak masih terlihat
lemas
09.00 II Mengkaji nyeri Ds : ibu pasien mengatakan
anak masih merasakan sakit
bagian perut
Do : P: nyeri saat aktivitas
dan istirahat
Q: nyeri seperti ditusuk
R: diperut kuadran kanan
kiri bawah
S: 4
T: nyeri hilang timbul

09.20 II Memberikan terapi nonfarmokologi Ds : -


(pijat) pad bagian perut Do : anak masih sedikit
merasakan sakit saat
dilakukan pemijatan
10.00 I,II Memberikan obat terapi paracetamol Ds : ibu pasien mengatakan
200 mg, ceftriaxone 2x450 mg, suhu tubuh anak kadang
ketorolac 1 ampul, dan interlac 1 panas turun, mual, anak
tablet masih susah BAB
Mengukur TTV Do : anak nampak menahan
nyeri saat obat masuk
Suhu : 38,6ºC, spo2 : 98%,
RR : 22x/mnt, N : 100x/mnt
11.25 I Memberikn lingkungan yang Ds :-
nyaman Do : pasien nampak bisa
tidur pulas
Kamis, 01 April I Mengukur suhu Ds : -
2021 Do : Suhu 38,2ºC
13.20
14.00 II Mengukur tingkat nyeri Ds : pasien mengatakan
perut sudah enakan
Do : anak nampak lebih
ceria
P: nyeri saat aktivitas dan
istirahat
Q: nyeri seperti ditusuk
R: diperut kuadran kanan
kiri bawah
S: 2
T: nyeri hilang timbul

15.30 I,II Memberikan terapi injeksi Ds : -


paracetamol 200 mg, dan ceftriaxone Do : anak nampak meringis
2x450 mg saat obat masuk

16.15 I Mengukur suhu Ds : -


Do : suhu anak 36,6ºC
X. EVALUASI

No Hari, Tanggal, jam Dx Evaluasi TTD


1 30 Maret 2021 S : Ibu pasien mengatakan anak demam ± 3 hari
08.00 O:
I  klien nampak lemas dan pucat
 TTV :
s : 39,7°C,
N: 90 x/menit,
RR: 20 x/menit
A : masalah hipertermi belum teratasi
P : lanjutkan terapi

S : ibu pasien mengatakan anak nerasakan sakit dibagian


perut
O: anak tampak lemas dan terus meringis
II P: nyeri saat aktivitas dan istirahat
Q: nyeri seperti ditusuk
R: diperut kuadran kanan kiri bawah
S: 6
T: nyeri hilang timbul
A: masalah nyeri akut belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2. Rabu, 31 maret 2021 I S : Ibu pasien mengatakan suhu badan anak masih panas
08.00 O:
 klien nampak lemas
 TTV :
s : 38,6°C,
N: 100 x/menit,
RR: 22 x/menit
A : masalah hipertermi teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

II S : ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan anak


masih terasa
O: anak nampak memegangi area perut
P: nyeri saat aktivitas dan istirahat
Q: nyeri seperti ditusuk
R: diperut kuadran kanan kiri bawah
S: 4
T: nyeri hilang timbul
A: masalah nyeri akut teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
3. Kamis, 01 april 2021 I S : Ibu pasien mengatakan suhu badan sudah tidak teraba
13.00 panas
O:
 klien nampak lebih ceria dan semangat
 TTV :
s : 36,6°C,
N: 88 x/menit,
RR: 21 x/menit
A : masalah hipertermi teratasi
P : lanjutkan intervensi
II S : ibu pasien mengatakan anak sudah tidak merasakan
nyeri
O: anak nampak bisa tersenyum dan mulai semangat
dalam berbicara
P: nyeri saat aktivitas dan istirahat
Q: nyeri seperti ditusuk
R: diperut kuadran kanan kiri bawah
S: 2
T: nyeri hilang timbul
A: masalah nyeri akut teratasi
P: lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai