Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Dosen Pembimbing : Ns. Tutwuri Prihatin, S.Kep., M.Kep


Stase : Komunitas

Nama Kelompok:

1. Mila Zaskia 10. Isna Kurnianingrum


2. Isti Nurkhikmah 11. Laila Nilawati
3. Nurul Kisna Kamalia Z 12. Rina Sulistiyana
4. Astuty Winny T 13. Sri Pujiyati
5. Kharisma Lestina A 14. Titik Rudianingsih
6. Dwi Wijayanti 15. Tri Widyaningsih
7. Eni Marlia 16. Winahyu Retno Utami
8. Fajriatun Nafiah
9. Fitri Ahmawati

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENGUKURAN SUHU TUBUH

1. TOPIK
Pengukuran suhu badan dengan benar
2. SASARAN
Kader Posyandu Lansia, warga desa RT 1,2,3,4,5
3. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberi penyuluhan diharapkan kader dapat memahami dan mempraktekkan
tentang pengukuran suhu badan pada oral, rectal, dan axilla dengan benar.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ini, kader posyandu diharapkan mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian pengukuran suhu badan
b. Menjelaskan tentang prosedur pengukuran suhu badan pada oral
c. Menjelaskan tentang prosedur pengukuran suhu badan pada rectal
d. Menjelaskan tentang prosedur pengukuran suhu badan pada axilla
Menjelaskan tentang keuntungan dan kerugian pengukuran suhu badan pada oaral,
rectal, dan axilla

4. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Penyaji
: Kader dan Warga Desa

5. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Tahap kegiatan Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan Kader


Pendahuluan - Memberikan - Mendengarkan
salam - Menjawab
- Memperkenalkan pertanyaan
diri
- Menanyakan
kabar atau
keadaan kader
dan warga
- Menyesuaikan
kontrak waktu
- Menjelaskan
tujuan dan
manfaat
- Menggali
pengetahuan
kader dan warga
Penyajian Menjelaskan tentang: - Mendengarkan
- Pengertian - Memperhatikan
pengukuran suhu
badan
- Menjelaskan
tentang prosedur
pengukuran suhu
badan pada oral
- Menjelaskan
tentang prosedur
pengukuran suhu
badan pada rectal
- Menjelaskan
tentang prosedur
pengukuran suhu
badan pada axilla
- Menjelaskan
tentang
keuntungan dan
kerugian
pengukuran suhu
badan pada oral,
rectal, dan axilla
Penutup - Memberikan - Mengemukakan
kesempatan pertanyaan
untuk bertanya. - Menjawab
- Menjawab pertanyaan
pertanyaan
- Menberikan
kesimpulan

6. MATERI
(terlampir)
7. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi / Tanya jawab
c. demonstrasi

8. MEDIA
a. LCD
b. Power Point
c. Leaflett

9. TEMPAT
Balai RW

10. KRITERIA EVALUASI


a. Evaluasi struktur
1) Komitmen terhadap kontrak waktu, tempat dan peserta
2) Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya
3) Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan, dan media promosi kesehatan
sesuai dengan yang dibutuhkan
b. Evaluasi proses
1) Tim promosi kesehatan mampu memberikan informasi dengan jelas sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan
2) Kader dan warga mendengarkan dan berpartisipasi aktif sampai akhir kegiatan
3) Tidak terdapatnya distraksi yang mengganggu proses penerimaan materi.
4) Kader dan warga dapat mengikuti dan memperhatikan materi.
c. Evaluasi hasil
1) Kader dan warga menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang
pengukuran suhu badan pada oral, rectal, dan axilla dengan benar.
Lampiran Materi SAP
A. Pengertian
Nilai hasil pemeriksaan suhu badan merupakan indikator untuk menilai
keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Nilai ini akan
menunjukkan peningkatan bila pengeluaran panas meningkat. Kondisi demikian bisa
dapat juga disebabkan oleh vasodilatasi, berkeringat, hiperventilasi dan lain-lain.
Demikian sebaliknya, bila pembentukan panas meningkat maka nilai suhu tubuh akan
menurun. Kondisi ini dapat dilihat pada peningkatan metabolisme dan kontraksi otot.
Pengukuran suhu badan dapat dilakukan secara oral, rectal, dan axilla.
B. Tujuan Tindakan
Pengukuran suhu badan dilakukan untuk mengetahui rentang suhu badan,
keseimbangan tubuh
C. Cara Pengukuran Suhu Badan
1. Pemeriksaan Suhu Pada Oral
a. Alat dan bahan
1) Termometer oral
2) 3 buah botol
a) Botol pertama berisi larutan sabun
b) Botol kedua berisi larutan desinfektan
c) Botol kedua berisi air bersih
3) Bengkok
4) Tisu
5) Buku catatan suhu
6) Sarung tangan
b. Prosedur kerja
1) Jelaskan prosedur pada pasien
2) Cuci tangan
3) Gunakan sarung tangan
4) Atur posisi pasien
5) Tentukan letak bawah lidah
6) Turunkan suhu termometer di bawah 340 – 350 C
7) Letakkan termometer di bawah lidah sejajar dengan gisi
8) Anjurkan mulut pasien dikatupkan selama 3-5 menit
9) Angkat termometer dan baca hasilnya
10) Catat hasil
11) Bersihkan termometer dengan tisu
12) Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan
13) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

2. Pemeriksaan Suhu pada Rectal


a. Alat dan bahan
1) Termometer rectal
2) 3 buah botol
a) Botol pertama berisi larutan sabun
b) Botol kedua berisi larutan desinfektan
c) Botol kedua berisi air bersih
3) Bengkok
4) Tisu
5) Jelly atau vaselin
6) Buku catatan suhu
7) Sarung tangan
b. Prosedur kerja
1) Jelaskan prosedur pada pasien
2) Cuci tangan
3) Gunakan sarung tangan
4) Atur posisi pasien dengan posisi miring
5) Pakaian diturunkan sampai ke bawah glutea
6) Tentukan termometer dan atur pada nilai nol lalu oleskan jelly pada ujung
termometer
7) Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien dan masukkan termometer
ke dalam rectal jangan sampai berubah tempatnya dan ukur suhu
8) Setelah 3-5 menit angkat termometer
9) Catat hasil
10) Bersihkan termometer dengan tisu
11) Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan
12) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

3. Pemeriksaan Suhu pada Axilla


a. Alat dan bahan
1) Termometer rectal
2) 3 buah botol
a) Botol pertama berisi larutan sabun
b) Botol kedua berisi larutan desinfektan
c) Botol kedua berisi air bersih
3) Bengkok
4) Tisu
5) Buku catatan suhu
6) Sarung tangan
b. Prosedur Kerja
1) Jelaskan prosedur pada pasien
2) Cuci tangan
3) Gunakan sarung tangan
4) Atur posisi pasien
5) Tentukan letak axilla dan bersihkan daerah axilla dengan menggunakan
tisu
6) Turunkan termometer dibawah suhu 340-350 C
7) Letakkan termometer pada daerah axilla dengan lengan pasien fleksi diatas
dada
8) Setelah 3-10 menit termometer diangkat dan dibaca hasilnya
9) Catat hasil
10) Bersihkan termometer dengan tisu
11) Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan
12) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

D. Keuntungan dan Kerugian Pengukuran Suhu Badan


1. Pada oral
a. Keuntungan
1) Mudah dijangkau tidak membutuhkan posisi
2) Nyaman bagi pasien
3) Memberi pembacaan suhu permukaan yang akurat
b. Kerugian
1) Diperoleh oleh cairan atau makanan yang dicerna, merokok dan pemberian
oksigen
2) Tidak boleh dilakukan pada pasien yang bernapas lewat mulut
3) Tidak boleh dilakukan pada pasien yang mengalami bedah oral, trauma
oral, riwayat epilepsi, atau gemetar akibat kedinginan
4) Tidak boleh dilakukan ada bayi, anak kecil, anak yang sedang menangis
atau pasien konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif
5) Resiko terpapar cairan tubuh

2. Pada rectal
a. Keuntungan
1) Terbukti lebih dapat diandalkan bila suhu oral tidak dapat diperoleh
2) Menunjukkan suhu inti
b. Kerugian
1) Pengukuran suhu inti lebih lambat selama perubahan suhu yang cepat
2) Tidak boleh dilakukan pada pasien yang mengalami bedah rectal, kelainan
rectal, nyeri pada area rectal, atau cenderung perdarahan
3) Memerlukan perubahan posisi dan dapat merupakan sumber rasa malu dan
ansietas pasien
4) Risiko terpajan cairan tubuh
5) Memerlukan lubrikasi
6) Dikontradiksikan pada bayi baru lahir

3. Pada axilla
a. Keuntungan
1) Aman dan non-invasif
2) Cara yang lebih disukai pada bayi baru lahir dan pasien yang tidak
kooperatif
b. Kerugian
1) Waktu pengukuran lama
2) Memerlukan bantuan perawat untuk mempertahankan posisi pasien
3) Tertinggal dalam pengukuran suhu inti pada waktu perubahan suhu yang
tepat
4) Memerlukan paparan toraks
DAFTAR PUSTAKA

Wulandari, Veni. 2009. General Assement dan Vital SignIyrawati. 2010. Vital Sign.
Boycellyess. 2011. Tanda-tanda Vital
Hidayat, Alimul, Aziz. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai