Nama Kelompok:
1. TOPIK
Pengukuran suhu badan dengan benar
2. SASARAN
Kader Posyandu Lansia, warga desa RT 1,2,3,4,5
3. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberi penyuluhan diharapkan kader dapat memahami dan mempraktekkan
tentang pengukuran suhu badan pada oral, rectal, dan axilla dengan benar.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ini, kader posyandu diharapkan mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian pengukuran suhu badan
b. Menjelaskan tentang prosedur pengukuran suhu badan pada oral
c. Menjelaskan tentang prosedur pengukuran suhu badan pada rectal
d. Menjelaskan tentang prosedur pengukuran suhu badan pada axilla
Menjelaskan tentang keuntungan dan kerugian pengukuran suhu badan pada oaral,
rectal, dan axilla
4. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Penyaji
: Kader dan Warga Desa
6. MATERI
(terlampir)
7. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi / Tanya jawab
c. demonstrasi
8. MEDIA
a. LCD
b. Power Point
c. Leaflett
9. TEMPAT
Balai RW
2. Pada rectal
a. Keuntungan
1) Terbukti lebih dapat diandalkan bila suhu oral tidak dapat diperoleh
2) Menunjukkan suhu inti
b. Kerugian
1) Pengukuran suhu inti lebih lambat selama perubahan suhu yang cepat
2) Tidak boleh dilakukan pada pasien yang mengalami bedah rectal, kelainan
rectal, nyeri pada area rectal, atau cenderung perdarahan
3) Memerlukan perubahan posisi dan dapat merupakan sumber rasa malu dan
ansietas pasien
4) Risiko terpajan cairan tubuh
5) Memerlukan lubrikasi
6) Dikontradiksikan pada bayi baru lahir
3. Pada axilla
a. Keuntungan
1) Aman dan non-invasif
2) Cara yang lebih disukai pada bayi baru lahir dan pasien yang tidak
kooperatif
b. Kerugian
1) Waktu pengukuran lama
2) Memerlukan bantuan perawat untuk mempertahankan posisi pasien
3) Tertinggal dalam pengukuran suhu inti pada waktu perubahan suhu yang
tepat
4) Memerlukan paparan toraks
DAFTAR PUSTAKA
Wulandari, Veni. 2009. General Assement dan Vital SignIyrawati. 2010. Vital Sign.
Boycellyess. 2011. Tanda-tanda Vital
Hidayat, Alimul, Aziz. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. EGC. Jakarta