Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KOMUNIKASI PADA ANAK

DOSEN :

Siti Khadijah, S.Kep., Ns., M.Kep.

Nama Anggota Kelompok 4 :

Afifah Ukhti Deviasi (P27220020048 / 1B)

Ainnur Rasyid Margianto (P27220020049 / 1B)

Alifah Khoirul Umma (P27220020050 / 1B)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES


SURAKARTA

2021
BAB I

KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK

A. Pengertian Komunikasi pada Anak


Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan.
Proses tersebut melibatkan dua pihak yang berkomunikasi yang masing –
masing bertujuan membangun suatu makna agar keduanya memahami atas
apa yang sedang dikomunikasikan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu
proses pembentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan yang
terjadi di dalam diri seseorang dan atau diantara dua atau lebih dengan tujuan
tertentu.
Komunikasi pada anak merupakan proses pertukaran informasi yang
disampaikan oleh anak kepada orang lain dengan harapan orang yang diajak
dalam pertukaran informasi tersebut mampu memenuhi kebutuhannya
(Hidayat, 2005). Komunikasi ini dimulai dari lingkungan terdekat anak yaitu
keluarga. Melalui pola komunikasi yang tepat seiring dengan kemampuan
berbahasa orang tua yang akan ditransfer pada anak lewat komunikasi yang
efektif, maka segala hal positif berkenaan dengan tumbuhkembang anak yang
sesuai harapan akan terpenuhi.

B. Perkembangan Komunikasi pada Anak Usia Sekolah (10 tahun).


Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan
kemampuan anak dengan mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan
dan membaca. Apa yang dilakukan oleh anak mencerminkan pikiran anak.
Pada usia 10 tahun mereka mampu berberpikir konkrit opersional, mulai
berpikir logis terarah, dapat memilih, menggolongkan, dan mampu berpikir
dari sudut pandang orang lain.
C. Teknik Komunikasi pada Anak
a. Teknik Verbal
- Pihak Ketiga atau Orang Lain
Cara komunikasi ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri anak
dengan berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung
yang bereada disamping anak. Cara ini dapat dilaukan dengan dengan
cara memberikan komentar tentang mainan, baju yang sedang dipakai
dan lain – lain.
- Bliblioterafi
Melalui pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk
mengekspresikan perasaan dengan menceritakan isi buku atau majalah
sesuai pesan yang akan disampaikan.
- Bercerita (telling story)
Cara ini dapat melatih daya serap anak , melatih daya berpikir
anak, melatih tingkat konsentrasi anak mengembangkan daya
imajinasi anak.

b. Teknik non-Verbal
- Menulis
Cara ini dapat dilakukan pada anak yang sudah bisa menulis. Cara
ini dapat mengekspresikan dirinya baik dalam keadaan marah, sedih,
bahagia.
- Bermain
Bermain merupakan alat efektif pada anak dalam melakukan
komunikasi dengan anak melalui hubungan interpersonal antara anak,
perawat dan orang sekitarnya.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
a. Pendidikan
Berbagi informasi akan mudah diterima jika bahasa yang disampaikan
sesuai dengan tingkat pendidikannya.
b. Usia tumbuh kembang
Semain tinggi usia perkembangan anak kemampuan dalam komunikasi
semakin komplekas dan sempurna.
c. Status kesehatan anak
Hal ini dapat dilihat ketika anak akit atau mengalami gangguan psikologis
maka anak cenderung kurang komunikatif.
d. Lingkungan
Lingkungan yang baik akan memberikan dampak berhasilnya tujuan
komunikasi. Sedangkan lingkungan yang kurang baik akan memberikan
dampak yang kurang.
BAB II

PELAKSANAAN

A. Skenario Komunikasi Terapeutik


- Narasi:
Kasus: An. .. mengalami demam sejak 2 hari yang lalu sepulang sekolah
setelah olahraga. Pasien tampak lemah, pucat, suhu tubuh 39ºC. Ibu pasein
sudah memberikan obat dari warung tapi panas tidak turun.
- Pembagian Peran
1. Perawat : Ainnur Rasyid Margianto
2. Pasien : Alifah Khoirul Umma
3. Ibu Pasien : Afifah Ukhti Deviasi
- Setting Tempat

KURSI PERAWAT

MEJA PERAWAT

KURSI KURSI
PASIEN KELUARGA

RUANG TINDAKAN

PINTU
- Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif (DS) : klien mengatakan kepalanya pusing dan
badannya panas  
b. Data Objektif (DO) : klien tampak lemah, pucat, suhu tubuh 39ºC.
2. Diagnosa Keperawatan: Hipertemia berhubungan dengan aktivitas
berlebihan
3. Tujuan Khusus: menurunkan suhu tubuh klien, meningkatkan rasa
nyaman klien
4. Tindakan Keperawatan Melakukan Kompres Hangat

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Pra Interaksi
- Fase pra-interaksi merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan
berkomunikasi dengan klien.
- Pada tahap ini perawat mencari informasi tentang klien sebagai lawan
bicaranya.
- Setelah hal ini dilakukan perawat merancang strategi untuk pertemuan
pertama dengan klien.

2. Fase Orientasi
- Salam Terapeutik
Ainnur : “Permisi, selamat pagi ibuk dan adek”

- Perkenalan diri perawat dan klien


Ainnur : “Perkenalkan adek nama kakak Ainnur Rasyid, Adek bisa
memanggil kakak kak Rasyid, kalau boleh tau nama adek siapa?”
Ainnur : “ Oh, dengan adek Alifah, sukanya adek dipanggil siapa?”
- Mejelaskan peran perawat dan klien
Ainnur : "Dek Alifah, kak Rasyid yang akan merawat adek selama disini
tentunya dengan orang tua dek Alifah juga. Kak Rasyid harap dek Alifah
mau nurut ya sama kak Rasyid?
Ainnur : “Dek Alifah pengen cepet sembuh kan?”
Ainnur : "Nah, maka dari itu adek nurut ya kalo disuruh minum obat, biar
cepet sembuh dan bisa main lagi sama teman-teman"

- Menyepakati pertemuan
Ainnur : “ Baik dek Alifah kalau begitu, boleh gak kalau kak Rasyid mau
cerita - cerita?”
Ainnur : “Jika dek Alifa mau, dek Alifah ingin kita cerita-cerita dimana?
Ainnur : “Baik di sini saja ya”

- Pengkajian keluhan utama


Ainnur : "Kalau boleh tau, apa yang dirasakan sama dek Alifah
sekarang?"
Ainnur : “Memangnya sebelum sakit dek Alifah ngapain aja? Atau waktu
disekolah dek Alifah jajan apa aja?"
Ainnur : "Oh begitu, jadi dek Alifah kecapean ya habis ada pelajaran
Olahraga”
Ainnur : “Dek Alifah ini kakak ukur suhunya dulu ya, termometernya
tolong di taruh di ketiak dek Alifah ”

- Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat)


Ainnur : "Baik dek Alifah , karena badan dek Alifah masih panas, nanti
kakak kompres ya, biar badannya gak panas lagi, mungkin waktunya
sekitar 15-20 menitan?
Ainnur : "Dek Alifah maunya di kompres jam berapa?
Ainnur : “Yaudah nanti kakak kompres dek Alifah jam 09.00 ya”
Ainnur : “Nanti dek Alifah maunya di kompres dimana?
Ainnur : “Baik nanti kakak akan mengompres dek Alifah di sini, biar dek
Alifah tidak keluar kamar ya”
Ainnur : “Jadi nanti saya akan melakukan kompres hangat pada dek
Alifah, tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh dek Alifah ”
- Validasi Kontrak
Ainnur : “Baik kalu begitu, kakak permisi dulu ya. Kakak akan
menyiapkan alat alat untuk mengompres dek Alifah. Kakak akan kembali
30 menit lagi, dek Alifah tunggu ya”

3. Fase Kerja
- Salam terapeutik
Ainnur : “Permisi dek Alifah ketemu lagi sama kakak ya”

- Mengingatkan kontrak topic


Ainnur : "Sesuai janji kita tadi kakak akan melakukan kompres hangat
pada dek Alifah dengan waktu sekitar 15-20 menit ya"
Ainnur : "Tadi jam berapa kita janjian mengompres?”
Ainnur : “Terus tadi dimana kita mau mengompresnya?"
Ainnur : "Benar sekali dek Alifah ”

- Persiapan Alat
Ainnur : "Dek Alifah , kak Alifah pasang pengalasnya dulu ya, biar nanti
kalau ada air yang menetes tidak mengenai bantal dek Alifah ."
Ainnur : "Permisi ya dek Alifah , waslapnya kak Alifah taruh di dahinya
dek Alifah ya biar badannya dek Alifah tidak panas lagi
Ainnur : "Nanti kalau sudah kering bisa di celupkan ke air lagi ya”
4. Fase Terminasi
- Evaluasi hasil dan evaluasi subjektif
Ainnur :"Dek Alifah ini sudah 15 menit kakak melakukan kompres,
bagaimana keadaannya setelah di kompres?"
Ainnur : "Baik dek jadi sudah lebih enak ya”

- Rencana Tindak Lanjut


Ainnur : "Bu Afifah , nanti kalau badan dek Alifah masih panas ibu bisa
melakukan kompres hangat pada dahi dek Alifah lagi dan nanti setelah
makan siang saya akan melihat suhu dek Alifah ”
Ainnur : “Iya bu benar sekali, apakah ada yang ditanyakan lagi bu?”

- Salam terapeutik
Ainnur : "Baiklah dek Alifah , kak Rasyid sudah selesai merawat dan
memberi kompres dek Alifah , obatnya jangan lupa diminum ya setelah
makan. Nanti kalau dek Alifah butuh bantuan kak Rasyid, ibu bisa
memanggil kakak di ruang jaga perawat, kakak permisi dulu ya"
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Husnul. 2018. “Strategi Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini”.


Jurnal. (https://core.ac.uk/download/pdf/229571379.pdf , diakses pada
Sabtu, 27 Februari 2021).

Dewi, Novita. Tanpa tahun. “Komunikasi Pada Anak”, (online),


(https://www.academia.edu/33983500/Komunikasi_pada_anak , diakses
pada Sabtu, 27 Februari 2021).

Anda mungkin juga menyukai