Mimpi itu bukan tentang aku, kamu, kita, dan kalian, tetapi juga tentang mereka (rakyat)
Slide 2 BIOGRAPHY (back sound)
Sebelum itu, perkenalkan saya Nadia Lathifatul Faiza. Saya adalah mahasiswa
eksklusif dengan jurusan peminat terbanyak dan merupakan salah satu jurusan langka di salah
satu perguruan tinggi kedinasan dibawah naungan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Analisis Farmasi dan Makanan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Surakarta. Saya adalah alumni awardee Beasiswa Muda Anjuk Ladang yang di dalam wadah
itu saya dipertemukan oleh orang-orang hebat Indonesia, termasuk dr. Gamal Albinsaid yang
merupakan penerima penghargaan Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris sebagai tokoh
pemuda Indonesia yang mendunia.
Evaluasi
Elaborasi Materi
Review Materi
Try Out
Success depends on state off readiness,
And without preparation there will only failure
Nah, itu dia tadi untuk tabel perbedaan antara hobi dan passion. Gimana? Sudah jelas
beda kan ya. Diantara kita ini, apakah sudah tahu apa passion kita? Alhamdulillah kalau
sudah ada yang menemukan. Bagi yang belum jangan bersedih, Mas Fahri pernah punya tips
dan trik yang di-share ke kita. Apa saja tuh?
1. Temukan hal yang membuat kita merasakan “wah ini aku banget” ketika melakukan sesuatu.
2. Tanyakan pada diri kita, apa yang membuat kekukan super kita.
3. Pasangkan target yang ingin dicapai 20-30 tahun ke depan. Karena disini, passion harus
berkorelasi dengan lifeplan.
Kalau kita sudah menemukan apa passion kita, apakah hanya berhenti saja dan
melakukannya terus menerus? Wehe, tidak hanya itu. Ternyata, kita butuh banget untuk
mengembangkan apa yang sudah menjadi passion kita. Iya sih, kalau untuk pengembangan
passion bisa dilakukan dengan menekuni terus menerus hal tersebut. Tapi, jika hanya
menekuni tanpa sebuah target, semua itu akan tidak terkontrol. Bisa saja apa yang kita
lakukan hari ini sama dengan besok, lusa, bahkan satu tahun lagi. Itu namanya bukan
berkembang. Tapi jalan di tempat. Untuk itu, Mas Fahri share ilmu lagi bagaimana caranya
untuk mengembangkan passion. Apa saja ya?
1. Kontrol lingkungan kita
(lingkungan sadar atau tidak sadar akan meracuni kita. Lingkunganlah yang membentuk
karakter diri kita masing-masing. Hindari berbaur dengan lingkungan yang bukan sevisi
misi, yang hanya mengajak dalam hal keburukan saja. Bahkan, yang bisa menghambat
perkembangan passion kita. Yang baik adalah bukan kita yang terpengaruh, namun kita
yang mempengaruhi mereka. Berteman boleh, tapi ketika sudah berbeda jalur, jangan
mengikuti adap sana. Bentenglah diri kita dengan iman. Tetaplah untuk membaur, tapi
jangan sampai melebur).
2. Awasi selftalk
(jangan berpikiran negatif tentang diri sendiri. Jangan sampai over thinking. Jangan sampai
otak kita yang cerdas digunakan untuk berpikiran yang tidak-tidak. Kadang apa yang kita
lakukan hari ini adalah hasil dari pemikiran hari lalu. Diri kita seperti apa, kadang juga
tergantung pada bagaimana cara pandnag kita terhadap sesuatu. Hal yang paling dzolim di
dunia ini adalah ketika kita membiarkan otak cerdas kita tetap bersemayam dalam tubuh
seorang yang malas. Sebenarnya yang menjadi musuh terbesar kita untuk berkembang
hanya terletak pada pikiran kita).
3. Hadapi ketakutan dan masalah
(seberat apapun masalahnya, kalau tidak dihindari pasti akan selesai.)
Itulah sedikit bahasan tentang passion. Semangat untuk selalu bermimpi dan
memperjuangkan mimpi itu. Fokus pada tujuan dan siap untuk menyongsong masa depan
yang indah.
Hadapi semua masalah dengan tenang dan sabar,
Pikirkan semua akan selesai dan baik-baik saja.
Percayalah pada kata “iso-iso”
SWOT ini adalah sebuah analisis diri yang mengkaji seberapa kualitas diri kita. Dari
analisis tersebut, bisa kita dapatkan apa yan menjadi kekuatan kita, apa yang menjadi
kelemahan kita, peluang apa saja yang kita miliki, dan apa saja yang menjadi ancaman diri
kita untuk berkembang. Analisis ini membantu kita untuk bisa mengetahui apa yang
seharusnya ditinggkatkan, apa yang seharusnya dimanfaatkan, dan apa yang seharunya
dirubah.
Analisis ini juga menjadi kisi-kisi apa saja yang harus kita lakukan untuk berjuang
dalam medah juang. Karena ketika kita sudah tahu apa yang menjadi kekuatan dan
kelemahan kita, kita akan mampu untuk menciptakan strategi dalam memenangkan
pertempuran. SWOT sendiri menurut Irham Fahmi memiliki definisi suatu model dalam
menganalisis suatu organisasi dengan tujuan utama yang mampu mengetahui keadaan
organisasinya secara komprehensif. Analisi SWOT juga bisa dikatakan sebagai media
evaluasi dalam diri, sehingga bisa diambil kesimpulan bahwasannya ketika kita sudah
berhasil menganalisis apa yang ada pada diri kita, kita akan mampu untuk mengetahui hal-hal
apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang harus dirubah.
Dalam analisis SWOT, kita harus benar menempatkan apa yang masuk dalam
strenght, weaknesees, opportunity, dan threats. Pembagian tersebut antara lain:
1. Strenght adalah meliputi apa yang menjadi menjadi kekuatan kita, apa saja pendapat positif
yang dibicarakan orang tentang kita, apa saja pengalaman yang sudah kita dapatkan,
penghargaan apa yang sudah kita dapatkan, dan apa yang menjadi kompetensi kita.
2. Weaknesees meliputi apa saja masalah yang sedang kita hadapi, apa yang menjadi
penghambat kita dalam memperjuangkan mimpi, keluhan apa saja yang selalu kita rasakan,
apa yang seharusnya diperbaiki, keahlian apa yang seharunya ditingkatkan, dan omongan
orang lain mengenai alasan mengapa tidak suka dengan kita.
3. Opportunities meliputi relasi apa yang sedang kita miliki, jenis kegiatan apa saja yang
menjadi minat dan bakat kita, jaringan kerja sama apa saja yang kita miliki, perubahan apa
saja yang sedang terjadi (perkembangan yang terjadi saat ini).
4. Threats meliputi persaingan apa yang sedang kita hadapi dan apakah passion yang ada
dalam diri kita berbeda dengan apa yang sedang kita tekuni saat ini.
Ketika kita sudah memahami bagaimana analisi SWOT kita, kita akan mampu untuk
mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi. Kita bisa siap untuk menghadapi ancaman-
ancaman yang akan terjadi. Dengan melihat analisis, kita tahu apa saja yan harus diperbaiki.
Hal tersebut bisa lakukan dengan cara:
1. Memiliki mindset bahwa kita mampu untuk melakukan hal itu
2. Mencoba sharing dengan teman apa yang menjadi kelemahan dan kekurangan kita
3. Selalu mengikuti kegiatan-kegatan yang positif
Slide 11 POLTEKKES
Peta Indonesia dengan persebaran mahasiswa Poltekkes Kemenkes Indonesia
Jurusan di Poltekkes
Slide 13 AKU
AKU (ambisi, kenyataan, dan usaha). Nah pasti diantara kita semua mempunyai target
atau mimpi-mimpi dalam hidup ini. Ketika kita bener-bener ingin banget dan berkomitmen
untuk mencapai target itu, musti kita akan melakukan apa-apa saja yang bisa mendukung
sebuah mimpi itu tercapai. Kita bakalan lakuin apa saja yang bisa menghantarkan kita pada
pintu tujuan target itu. Itulah yang dinamakan ambisius. Nah, secara bahasa ambisius adalah
berkeinginan keras untuk mencapai sesuatu (harapan, cita-cita). Secara tidak sadar, kita yang
notabene-nya masih menggebu-gebu untuk mewujudkan mimpi itu akan melakukan hal yang
bernama ambisius.
Ketika kita mempunyai target dalam hidup ini, kita harus merancang benar-benar apa
yang sudah menjadi tujuan kita. Kita juga harus memilih apa-apa saja yang diharuskan kita
lakukan untuk mencapainya. Jadi, ketika kita ingin fokus pada tujuan utama, jangan sekali-
sekali berbelok menuju jalan yang berbeda. Yah, mungkin hanya berbelok sebentar lalu
kembali menuju jalan utama, tapi itupun akan menghambat perjalanan kita menuju tujuan
utama. Maka dari itu, ketika kita akan memulai sesuatu (mengatur strategi dalam berjuang),
kita harus membuat analisis SWOT (strengh, weakness, opportunity, treath). Analisis ini
penting sekali untuk kita lakukan sebelum mulai melangkah dalam tangga strategi. Dengan
mempertimbangkan matang-matang apa yang menjadi kekuatan kita, apa kelemahan yang
kita punyai, bagaimana peluang dalam dunia kelak, dan apa-apa saja ancaman yang akan kita
hadapi nantinya pada proses perjuangan itu. Ketika kita sudah mempunyai hal itu, kita tahu
bagaimana langkah selanjutnya yang akan kita lakukan. Mulai pengaturan strategi dengan
baik, untuk menuju pintu kesuksesan.
Mimpi bisa diwujudkan ketika kita memiliki jiwa ambisius yang menggebu-gebu.
Selain harus mempunyai jiwa ambisius, kita juga harus memiliki strategi yang pas untuk kita
terapkan dalam rangka menyongsong mimpi itu terwujud. Seperti halnya sebuah filosofi
langit, bumi, dan tangga.
Tentukan mana langit kita,
tentukan mana bumi kita,
dan barulah membangun tangga menuju ke langit,
karena ketika ada tangga yang meleset,
tangga-tangga lainnya akan siap menjadi penyangga.
Filosofi itu terekam kuat pada memori saya, sebuah strategi mapan yang harus
dibentuk untuk mencapai tujuan daripada sebuah mimpi. Dalam menentukan strategi, kita
tidak boleh sembarang. Ketika memutuskan sesuatu, harus dipikirkan matang-matang. Lihat
dari berbagai sudut pandang, minta pertimbangan dari orang lain, dan jangan lupa untuk
selalu meminta doa restu pada kedua orang tua. Kita harus ingat, ridhlollahi bi ridhlo
walidain, restu Allah terletak pada restu kedua orang tua. Jadi, ketika memilih langkah, harus
selalu meminta restu pada orang tua. Awal dari kalimat doa itu berucap dan perjuangan
meraih mimpi akan segera terjadi. Bersemangatlah, karena kesuksesan itu akan menghampiri
kita kelak.
Selain membahas tentang ambisius, pada pendampingan kali ini kita sharing masalah
kenyataan hidup. Kenyataan hidup sangat erat kaitannya dengan ambius. Kita musti pernah
merasakan bagaimana sulitnya berjuang mendapatkan itu. Namun ketika hal itu hampir
terwujud, takdir Allah berkata lain. Itulah yang namanya hidup. Hidup tidak akan selalu sama
persis dengan apa yang sudah kita rencanakan. Bahkan, banyak sekali rencana hidup kita
yang tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi, itulah hidup. Ketika kenyataan hidup ini berbeda
dengan rencana, rasa kesal dan kecewa pasti menghantui kita di setiap waktu. Sampai
kadang-kadang berpikiran bahwa kita sudah gagal, pintu kesuksesan sudah tertutup. Namun,
kita harus ingat pada sebuah filosofi langit, bumi, dan tangga. Ketika salah satu tangga yang
meleset, tangga yang lain akan siap menyangga. Ketika hidup kita tidak sesuai rencana,
tenanglah pasti akan ada jalan untuk kembali berada dekat dengan pintu kesuksesan itu.
Soekarno juga pernah berkata, bermimpilah kamu setinggi langit, jika kamu jatuh, kamu
akan jatuh diantara bintang-bintang. Jadi, jangan sampai kita mutung dan takut untuk
bermimpi. Bermimpilah terus, atur ulang strategi dalam siklus perjuangan kita.
Terakhir adalah usaha. Satu kata ini tidak bisa dipisahkan dengan dua kata yang ada
diatas. Ambisi, kenyataan, dan usaha. Tiga kata bermakna besar dalam sebuah proses
perjuangan. Ketika kita sudah berambisi sekuat tenaga ternyata, realitas kehidupan tidak
sebaik apa yang sudah kita targetkan. Jangan pasrah dan berhenti pada titik itu saja. Kita
masih punya satu kata yang perlu diperjuangkan, yakni usaha. Sebuah usaha yang besar akan
menghasilkan sesuatu yang besar. Usaha yang maksimal akan menghasilkan sesuatu yang
maksimal. Dan kita harus selalu ingat, bahwa hasil yang kita perjuangkan tidak akan
menghianati usaha yang telah kita keluarkan. Percaya pada usaha dan target kita, percaya
pada Allah, dan selalu berusaha dalam segala hal.
Cita-cita harus diwujudkan
Buat langit lalu bumi
Dan buatlah tangga-tangga untuk mencapainya
Ambisi adalah keinginan yang harus diwujudkan. Semua orang pasti memiliki ambisi.
Mengapa? Karena sifat dasar manusia adalah tidak pernah puas dengan apa yang kita
dapatkan. Untuk itu, kita pasti punya ambisi yang harus benar-benar bisa direalisasikan.
Dalam merealisasikan ambisi tidak mudah. Banyak hal yang akan dilalui ketika kita ingin
berkelana dengan ambisi. Cara untuk meralisasikan ambisi adalah dengan menumbuhkan dan
mengendalikan ambisi, yakni:
1. memiliki tujuan yang jelas, mengatur waktu, belajar dari kegagalan, bekerja sama,
mengeksplorasi diri, dan selalu berpikir positif.
Memiliki tujuan yang jelas adalah gambaran kita tentang apa yang ingin kita
capai. Jangan sampai kita ingin sesuatu tapi kita juga tidak mengetahui apa yang akan
kita kejar.
2. Mengatur waktu
Ketika kita mempunyai banyak ambisi yang harus kita capai, kita harus benar-benar
bisa mengatur waktu. Antara yang apa yang kita kerjakan saat ini dan mempersiapkan
apa yang harus kita persiapkan untuk mencapai ambisi itu. Dengan pemanfaatan waktu
yang baik akan memudahkan kita membangun strategi dalam mencapai ambisi itu
3. Belajar dari kegagalan
Ketika kita gagal bukan alasan untuk kita berhenti berjuang. Dan jangan jadikan
alasan perubahan mimpi atau target yang sudah kita bangun. Bahkan, kegagalan itu
adalah jalan untuk menuju target itu.
4. Bekerja sama dan membangun kolaborasi antar teman.
Membangun kolaborasi yang baik dengan teman akan mempermudah kita dalam
merealisasikan mimpi. Bangun kerja sama dengan orang-orang yang satu visi. Karena
dengan menyatukan visi, akan mampu membuat kita sama-sama bergerak dengan teman
kita.
5. Mengeksplorasi diri
Setiap hari kita akan mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Kita harus selalu
mau belajar untuk kepo terhadap sesuatu. Ambisi disesuaikan dengan realita dan tidak
boleh meruikan orang lain. Jangan mendahului qadarullah. Pengaruh terbesar ambisi
adalah kita sendiri.
Sedangkan kenyataan adalah realita hidup atau kondisi real yang sekarang kita
rasakan. Kenyataan dibagi menjadi dua, yakin internal dan eksternal. Eksternal berasal dari
lingkungan, termasuk dalam bagaimana keadaan sosial politik di masyarakat. Dari ambisi
bertemu dengan kenyataan akan bisa membuat kita membangun strategi untuk mencapai
ambisi tersebut.
Usaha adalah tindakan nyata yang dilakukan seseorang untuk mencapai dan
mewujudkan sesuatu. Usaha dibagi menjadi dua, yakni proaktif dan reaktif. Proaktif adalah
usaha atau menyusun strategi untuk mencapai ambisi kita. Sedangkan reaktif adalah usaha
untuk menghindari segala sesuatu yang akan menghalangi kita untuk mencapai ambisi kita.
Selain usaha yang kita lakukan, kita harus mempunyai usaha alternatif. Usaha alternatif ini
berfungsi ketika kita gagal kita masih mempunyai usaha lain yang bisa dijalankan. Dalam
kedidupan kita haru bisa mengkorelasikan antara ambisi, kenyataan, dan usaha dengan doa,
tawakal, dan ridhlo dari orang tua. Karena ambisi akan sia-sia ketika usaha tidak kita
gencarkan. Ketika punya ambisi, harus selaras dengan usaha yang digencarkan.
Banyak diantara kita yang kadang punya lifeplan namun kenyataannya hidup tak
seberjalan lifeplan. Ada kalanya mungkin kita keluar dari jalur lifeplan dan malah menjauhi
lifeplan. Hal itu karena kehidupan yang kita jalani melenceng dari lifeplan. Kita terlalu
terhiur oleh godaan dunia, sehingga membuat kita berpaling dan mulai mencoba hal baru
yang justru menjauhi apa yang sudah kita impikan.
Selain hal itu, kita kadang juga berpikir bahwa mana mungkin aku bisa mencapai, aku
kan hanya bla bla bla. Buang semua pemikiran yang seperti itu. Kita manusia hidup di dunia
memiliki kesempatan yang sama untuk berjuang. Dan setelah mendapatkannya, wajib
hukumnya untuk kita serius menekumi hal tersebut. Seperti halnya ketika kita diterima di
perguruan tinggi yang kita inginkan. Beruntung sekali ketika kita bisa diterima di perguruan
tinggi, karena tidak semua masyarakat Indonesia mempunyai kesempatan yang sama dengan
kita. Yang diterima di Perguruan Tinggi adalah 3% dari penduduk Indonesia. Jangan pernah
membuat 7% dari orang Indonesia marah karena kita tidak sungguh-sungguh dalam
menjalankan masa kuliah. Terlebih kalau kita tidak bisa bermanfaat untuk orang lain yang
hanya diam tanpa adanya kontribusi nyata untuk negeri.
Untuk itu, hukumnya wajib untuk kita mengejar apa yang sudah kita cita-citakan.
Pemuda itu hidup penuh mimpi dan penuh kontribusi. Pemuda bukan masalah umur,
melainkan masalah sifat. Sifat yang harus dimiliki pemuda adalah yang dia tidak betah ketika
berada pada zona nyaman, pemuda yang bersifat ngeyel terhadap sesuatu hal, pemuda yang
ketika dia memiliki masalah dia tetap menolong sesama, dan ketika dia dalam keadaan susah
tetap ceria.
Jangan takut untuk bermimpi, ketika kita gagal pada suatu hal atau mendapatkan yang
tidak kita inginkan, carilah hikmah-hikmah yang bisa membuat kita percaya. Bahwa apa yang
Allah kasih, adalah yang terbaik untuk kita. Dan tugas kita ketika menerima itu adalah tetap
tawakal dan semangat untuk mengembangkan apa yang sudah kita dapatkan.
Pemikiran
Perkataan
Tindakan
Kebiasaan
Good life
-Habits adalah hal kecil
Habits jika dilakukan terus menerus akan berdampak besar
Maka dari itu, selalu lakukan yang terbaik-
Bicara mengenai managemen diri, kita sebagai seorang yang dengan notaben
seseorang dengan banyak kesibukan harus memiliki ilmu dalam memanagemen diri.
Managemen dalam bahasa berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran. Dari definini itulah dapat kita simpulkan bahwasannya ilmu atau wawasan mengenai
pengembangan diri kita untuk bisa dan mampu mengelola dirinya untuk mencapai apa yang
kita inginkan dalam diri kita.
Cara memanagemen diri kita awali dengan bagaiamana cara kita mengelola waktu
kita. Ketika apa yang seharusnya kita capai berjalan dengan efektif, diri kita akan merasa
senang karena apa yang sudah menjadi tanggungjawab dan terget kita terpenuhi dengan baik.
Mengelola waktu penting bagi kita untuk bisa memilih apa-apa saja yang seharunya
dikerjakan dalam waktu dekat. Kita sebagai seorang dengan segala kesibukan pastinya pernah
merasakan bagaimana ketika berada pada fase dimana kita merasa sangat bingung dengan
keadaan. Pada saat bersamaan, kita mendapatkan tugas yang sama-sama harus dikerjakan
pada saat itu. Banyak sekali tugas yang ada di list kita, sehingga membuat kita bingung mau
mengerjakan mana yang dulu.
Nah, untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat skala prioritas.
Skala prioritas sangat diperlukan kita dalam memanagemen waktu. Karena dengan
menentukan skala prioritas, kita tahu mana yang seharusnya dikerjakan sekarang, mana yang
seharusnya dikerjakan nanti, dan mana yang tidak perlu dikerjakan. Menentukan skala
prioritas diawali dengan menentukan atau mengelompokkan kegiatan apa saja yang paling
penting hingga yang tidak penting serta mengelompokkan dari yang sangat mendesak hingga
tidak mendesak. Rumus skala prioritas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penting dan mendesak
2. Tidak penting tapi mendesak
3. Penting tapi tidak mendesak
4. Tidak penting dan tidak mendesak
Ketika kita sudah mengelompokkan kegiatan berdasarkan hal tersebut, kita akan mudah
menentukan apa yang harus dikerjakan sekarang, besok, lusa, dan hari-hari berikutnya. Dari
hal tersebut, kita juga akan terstruktur sehingga mampu untuk bisa melaksanakan tugas dan
tanggungjawab dengan baik secara efektif.
Setelah mengelompokkan kegiatan dalam skala prioritas, selanjutnya adalah dengan
membuat timeline kegiatan. Seperti halnya to do list yang harus dikerjakan hari ini, yang
dikerjakan besuk, yang dikerjakan lusa, dan seterusnya. Dengan bantuan reminder kita juga
akan mudah mengelola waktu karena kita sudah diingatkan oleh alarm-alarm yang
menyatakan kita harus di jam ini melaksanakan hal tersebut. Dengan seperti itu, insyallah
semua tugas yang kita emban akan berjalan dengan terstruktur. Selain itu, kita tidak akan
merasa gabut. Sejatinya gabut itu sebenarnya tidak ada, namun diri kita saja yang tidak
mengetahui bahwa masih banyak hal yang harus dilakukan, yang pada saat itu kita belum
merasa dan ingat dengan tugas itu.
Mas Rais juga memberikan tips nya untuk bisa memanagemen diri, diantarannya adalah:
1. Fokuskan diri pada amanah dan kegiatan yang mendesak
2. Hindari distraksi yang berlebihan
3. Cari tempat yang nyaman untuk membantu fokus
4. Manfaatkan aplikasi reminder/kalender (google calendar dan google keep)
5. Refleksi dan evaluasi produktivitas tiap minggunya
1. Pesimis
pemuda yang tidak yakin dengan dirinya sendiri. Mereka yang memiliki karakter ini
cenderung untuk berprasangka buruk terhadap hasil yang sedang mereka usahakan. Pemuda seperti
inilah dibentuk karena lingkungannya. Lingkungan yang membawa mereka memiliki karakter
seperti itu. Pemuda seperti ini bisa dikatakan sebagai anak layangan yang akan terombang-ambing
kesana kemari dan ikut dimana arahnya angin. Mereka tidak akan memiliki pendirian yang kuat
sehingga kita mudah terbawa arus dari lingkungan kita.
2. Realistis
Pemuda yang melihat segala sesuatunya sesuai dengan realita. Saking mereka melihat
berdasarkan kenyataan, mereka akan tidak akan mau untuk bergerak lebih karena memang mereka
percaya bahwa kemampuan hanya sampai pada itu saja. Mereka tidak akan berusaha lebih lagi
karena mereka sudah yakin jika kemampuan hanya sampai pada itu dan selebihnya mereka akan
menyerah untuk melanjutkan aksinya. Pemuda dengan karakter ini cenderung mendengarkan apa
kata orang daripada menuruti kata hatinya untuk selalu berproses menjadi lebih baik.
3. Optimis
Pemuda yang optimis akan selalu berprasangka baik pada hasil yang sedang mereka
usahakan. Pemuda seperti ini adalah pemuda yang suka pada tantangan. Mereka akan selalu mau
untuk mencoba hal baru tanpa takut untuk gagal. Pemuda dengan karakter seperti ini adalah
realisasi dari pemuda tidak menawarkan masa lalu, namun mereka menawarkan masa depan.
Mereka tidak akan takut dan ragu untuk memulai sesuatu, karena yang mereka pikirkan adalah
masa depan dengan segala prasangka baiknya pada hasil yang akan didapatkan.
4. Progresif
Progresif berarti berkembang menjadi lebih baik, itulah ciri dari pemuda yang memiliki sifat
progresif. Sifat progresif inilah yang menjadikan pemuda selalu mengupgrade dirinya menjadi
lebih baik dari sebelumnya.
Pemuda harus memiliki karakter yang selalu berprogresif, karena dengan itulah akan
membantu dia untuk survive pada keadaan. Contoh saja seperti HP merek Nokia. Di awal yahun 2000
an HP dengan merk ini mampu menjadi brand yang banyak dicari oleh masyarakat. Masyarakat
semua pada berusaha untuk bisa membeli HP dengan merk itu. Lalu kita lihat pada zaman sekarang,
HP itu sudah tidak ada kabarnya lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Begitulah nasib pemuda
ketika mereka tidak mau untuk mengupdgrade diri menjadi lebih baik. Mereka akan ketinggalan
peradaban dan pasar akan beralih ke sesuatu hal yang lebih maju dan modern karena menjadi jawaban
atas kebutuhan masyarakat. Pemuda harus memiliki karakter yang berprogresif yang mampu melihat
kondisi sekitar sehingga mampu untuk mengikuti perkembangan zaman dan tidak tertinggal dengan
peradaban.
Jika kita berani untuk mengucapkan sayang pada orang tua, masyaallah. Akan
dimudahkan dalam segala sesuatunya. Karena otomatis, orang tua akan selalu mendukung
kita, akan selalu memberikan ridhlo-Nya. Karena ridhlo Allah sendiri, berasal dari ridhlonya
orang tua. Ketika kalian merasakan jatuh atau gagal dalam mencapai suatu hal, mungkin itu
semua adalah jawaban atas sakit hati orang tua kita. Dengan mengucapkan hal itu, hati orang
tua kita akan bahagia. Ridhlonya pun akan mengalir bersama kebahagiaan itu.
Dalam hidup ini, kita sebagai pemuda harus menjadi seorang yang visioner dan
mempunyai mimpi dalam hidup. Dalam bermimpi kita bukan hanya menjadikan sukses untuk
diri kita, namun juga untuk orang lain. Untuk itu perlu kita menjadi pemuda yang berpretasi
dan penuh karya yang bisa menjadi sumbangsih kita untuk daerah dan masyarakat.
Kehidupan akan selalu bergerak atau bertransformasi, karena hidup selalu bergerak dinamis,
maka kita harus membiasakan untuk menerima perubahan. Dengan adanya perubahan, kita
akan mampu menciptakan inovasi-inovasi baru dan karya baru untuk kembali ke daerah dan
masyarakat.
Mengapa penting bagi kita untuk bisa mengembangkan diri sehingga mampu
mendorong kita untuk berprestasi? Yakni adalah sebuah pengembangan diri, dapat
meningkatkan keilmuan, membermanfaatkan diri melalui karya, sebuah bentuk kontribusi
untuk Indonesia, dan yang pasti buahnya adalah berdampak bagi Indonesia. Disamping itu,
menjadi prestasi mempunyai alasan yakni alturism, self interest, dan balance yang mana
adalah keseimbangan antara alturism dan self interest.
Untuk menjadi pemuda yang berprestasi, yang utama harus dilakukan adalah dengan
mengenali potensi yang ada pada diri sendiri, yakni antara lain field of interest, kemampuan
atau keahlian kita, pengalaman kita berkarya, apa yang menjadi minat dan bakat kita,
bagaimana lingkungan kita atau circle yang sekarang sedang kita ikuti. Ketika semua itu
sudah kita temukan jawabannya, akan mampu membentuk mindset kita untuk visioner atas
mimpi-mimpi kita. Kita akan mudah menyusun tangga mana yang akan kita lalui sesuai
dengan apa yang ada dalam diri kita.
Menyusun tangga atau membuat planing tentang hidup kita adalah hal utama untuk
mencapai tujuan yakni berprestasi untuk menghasilkan karya bagi bangsa. Ketika planing
sudah tertata, maka aksilah yang akan kita lalui. Berbicara mengenai proses, proses diawali
dari bagaimana niat kita. Ketika niat sudah tertata, kita akan mampu untuk menyusun
strategi-strategi. Dalam menaiki tangga-tangga itu, kita harus juga memiliki tekad dan harus
istiqomah dengan apa yang sedang kita ikhtiarkan. Disamping itu kita juga harus peka dengan
masalah sekitar dan senantiasa mengupgrade diri. Dalam menjalani ikhtiar, sebagian dari kita
bisa terkontrol untuk selalu sesuai target ketika ada jadwal yang menjadi tekanan. Ketika
jadwal harian dan target sudah menjadi kisi-kisi apa yang akan kita jalankan selama satu hari,
kita yakin apa yang sedang kita iktiarkan akan berjalan. Tak lupa diakhir atau pada malam
sebelum tidur, kita biasakan untuk muhasabah atau mengevaluasi diri apa-apa yang menjadi
kesalahan di hari ini.
Selain mengenali diri sendiri, Mbak El juga memberikan tips untuk bisa menjadi
pemuda yang berpretasi, diantaranya adalah:
1. Visioner
2. Maindfulness
3. Terjadwal
4. Mengisi hari dengan hal positif
5. Balance antara fisik dan psikis
6. Senantiasa menjadi gelas kosong dalam mencari ilmu
7. Pantang menyerah
8. Tekun
9. Disiplin
10. Menghargai diri sendiri atau mengapresiasi diri sendiri
Dalam menjalankan apa yang sedang kita ikhtiarkan, kita akan selalu bertemu dengan
pantangan-pantangan. Hal tersebut bisa kita atasi dengan :
1. Mencari teman yang sevisi
2. Menyeimbangkan tugas dan organisasi
3. Menyisihkan waktu untuk tidur
4. Mengesampingkan waktu bermain
5. Mengelola keuangan dengan baik