Anda di halaman 1dari 32

Slide 1 : opening

Slide 2 : biography (foto, identitas)


Slide 3 : udah berapa lama? permasalahan indonesia (peta indonesia, gambar masalah”)
Slide 4 : urgensi mahasiswa
Slide 5 : definisi plan
Slide 6 : macam plan
Slide 7 : plan seperti apa
Slide 8 : urgensi plan
Slide 9 : contoh plan (apa kabar kampus tujuan)
Slide 10 : soal pemilihan jurusan
Slide 11 : poltekkes
Slide 12 : realisasi plan (paham pendaftaran)
Slide 13 : realisasi plan (aku)
Slide 14 : realisasi plan (sifat” seseorang)
Slide 15 : realisasi plan (time management)
Slide 16 : realisasi plan (yang belum kesebut)
Slide 17 : closing

Slide 1 OPENING (back sound)


Assalamualaikum wr wb
Shalom om swastiastu namo budaya
Salam kebajikan
Yth. Direktur Poltekkes Kemenkes Surakarta
Yang kami hormati Wakil Direktur 1,2,3 Poltekkes Kemenkes Surakarta
Yang kami hormati seluruh jajaran Direktorat dan karyawan Poltekkes Kemenkes Surakarta
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga kita hari ini bisa bertemu di forum yang insyallah diberkahi oleh
Allah. Kedua, sholawat serta salam selalu kita hanturkan kepada junjungan kita, Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. Karena berkat beliaulah, kita berada pada zaman yang terang
benderang ini.

Mimpi itu bukan tentang aku, kamu, kita, dan kalian, tetapi juga tentang mereka (rakyat)
Slide 2 BIOGRAPHY (back sound)
Sebelum itu, perkenalkan saya Nadia Lathifatul Faiza. Saya adalah mahasiswa
eksklusif dengan jurusan peminat terbanyak dan merupakan salah satu jurusan langka di salah
satu perguruan tinggi kedinasan dibawah naungan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Analisis Farmasi dan Makanan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Surakarta. Saya adalah alumni awardee Beasiswa Muda Anjuk Ladang yang di dalam wadah
itu saya dipertemukan oleh orang-orang hebat Indonesia, termasuk dr. Gamal Albinsaid yang
merupakan penerima penghargaan Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris sebagai tokoh
pemuda Indonesia yang mendunia.

Slide 3 PROBLEM INDONESIA


- Umur berapa?
- Sudah melakukan apa?
- Punya mimpi apa?

Slide 4 URGENSI MAHASISWA


Peta Indonesia dan persebaran mahasiswa
Mahasiswa ?
Sebutan yang pas untuk mahanya siswa di bangku pendidikan. Mahasiswa adalah
sebutan pelajar yang berada di bangku perkuliahan. Pilihan menjadi mahasiswa tidak mudah.
Karena mahasiswa mempunyai banyak fungsi dan peran di masyarakat. Menurut Guardian of
Value, jika sudah dikatakan sebagai pelajar tingkat tinggi memiliki peran sebagai penjaga
nilai-nilai masyarakat yang sebenarnya mutlak, yakni menjunjung tinggi kejujuran, keadilan,
gotong royong, integritas, empati, dan sifat yang dibutuhkan dalam kehidupan dalam
masyarakat. Selain itu, masyarakat dituntut untuk mampu berpikir secara ilmiah tentang nilai-
nilai yang mereka jaga. Serta, mahasiswa juga sebagai penyebar nilai-nilai serta ilmu-ilmu
yang telah mereka pelajari.
Menjadi mahasiswa sejatinya juga harus berani bertanggungjawab atas dirinya
sendiri. Karena, bergelut dengan dunia kampus sangat berbeda halnya dengan hanya bergelut
pada bangku sekolah. Menjadi mahasiswa bukan hal yang mudah, karena hubungan antar
mahasiswa dengan dosen adalah profesionalitas. Sedangkan ketika kita masih berada di
bangku sekolah, hubungan murid dan guru sangat erat. Jadi, gurulah yang akan bingung
ketika muridnya ada yang tidak mengumpulkan tugas. Akan dikejar, dikejar, dan dikejar.
Sedangkan ketika menjadi mahasiswa, dosen hanya bertugas mengajar dan menilai. Untuk
mengumpulkan tidaknya tugas, sudah menjadi tanggungjawab dari masing-masing
mahasiswa.
Menjadi mahasiswa juga tidak mudah. Apalagi menjadi mahasiswa dengan jurusan
dan kampus yang memiliki nama, pasti susah untuk mendapatkannya. Namun, hal tersebut
tidaklah menjadi penghalang bagi kita untuk bermimpi dan berusaha untuk mengejar mimpi
itu. Temukan strategi dalam menggapai mimpi dan temukan strategi dalam belajar.
Setelah perjalanan akan kehidupan mencari kampus sudah usai, menginjak pada suatu
titik menjadi mahasiswa baru (MABA). Menjadi MABA di suatu jurusan dan kampus yang
kita inginkan adalah suatu hal yang sangat menyenangkan. Wajah-wajah senang dan bahagia
saja yang tampak pada raut wajah seluruh MABA. Dunia kampus akan menjajakan sebuah
wadah yang banyak sekali. Banyak sekali organisasi-organisasi dalam kampus dan luar
kampus yang memamerkan kebolehannya. MABA akan dengan mudah tertarik untuk join ke
suatu organisasi. Untuk itu, menjadi mahasiswa diperlukan adanya pendewasaan diri
mahasiswa melalui managemen diri sendiri. Dari managemen inilah kita sebagai mahasiswa
dituntut untuk bisa memanagemen waktu. Ketika menjadi mahasiswa, mempunyai waktu
belajar adalah kebenaran kita untuk mencuri-curi waktu belajar. Berbeda dengan saat hanya
menjadi pelajar, waktu belajar adalah waktu yang kita sisihkan untuk belajar.
Mahasiswa dengan organisasi harus imbang antara nilai akademik dengan organisasi.
Managemen waktu adalah jawaban atas hal tersebut. Karena yang harus diingat adalah,
menjadi mahasiswa adalah amanah dari orang tua. Sedang terjun ke organisasi adalah
amanah yang kita cari. Dahulukan untuk mencari nilai akademik, karena itu adalah amanah
yang orang tua kita berikan kepada kita.
Apakah harus mahasiswa mengikuti organisasi?
Menjadi mahasiswa adalah pilihan dan mengikuti organisasi juga pilihan. Banyak
diantara kita yang berpikir bahwa dengan mengikuti organisasi di kampus akan menyita
banyak waktu kita dalam belajar. Iya betul, jika kita tidak bisa memanagemen waktu dengan
baik. Berbeda ketika kita bisa untuk menselaraskan antara apa yang kita butuhkan dan apa
yang sudah menjadi tanggungjawab kita.
Banyak mahasiswa yang menganggap bahwa nilai itu segala-galanya. Iya betul. Tapi
jika ada yang menganggap bahwa dengan mengikuti organisasi, kesuksesan akan jauh dari
kita, itu salah! Kesuksesan bukan tentang nilai, tapi tentang bagaimana penerapan kita dalam
kehidupan nyata. Mahasiswa dengan organisasinya akan memiliki softskill yang tidak
diberikan di mata kuliah, namun dipelajari dalam sebuah organisasi. Maka, tak jarang
banyak sekali mahasiswa yang langsung memperoleh tempat, ketika mereka sudah mentas
dari bangku perkuliahan. Karena apa? Mereka sudah tahu bagaimana implementasinya dalam
kehidupan sehari-hari.
Menjadi mahasiswa tidak selamanya akan berjalan dengan normal. Banyak diantara
fase-fase perjuangan menjadi mahasiswa berada pada tahap down atau gagal. Itu hal yang
biasa terjadi di bangku perkuliahan. Ketika menghadapi kegagalan, yang penting adalah
berpikir dengan tenang dan mencoba untuk mencari strategi baru. Menurut Mas Rizki
Rinaldi, dalam dunia kedokteran, terdapat tahapan dalam menghadapi kegagalan.
Diantaranya :
1. Marah
2. Penolakan diri sendiri
3. Proses tawar menawar dengan Allah
4. Depresi
5. Menerima diri sendiri
Gagal adalah ketika apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan realita kehidupan. Maka
dari itu, PLAN! PLAN! PLAN! Kita harus punya yang namanya rencana. Karena kalau kita
sudah mempunyai rencana, ketika kita jatuh tidakk jauh-jauh dari rencana itu. Ketika
menempati fase kegagalan itu, jangan sampai mengatakan tidak pada suatu hal atau menolak
pada suatu hal, karena kita tidak tahu dimana letak rezeki kita.
Untuk itu, perlu adanya pembangunan karakter dalam diri mahasiswa untuk
menyikapi kegagalan itu. Yang menjadi pembentuk karakter kita ketika menjadi mahasiswa
adalah apa yang kita pilih, sedang saat menjadi siswa, pembentuk karakter kita adalah
lingkungan sekitar. Apa yang kita pilih akan menentukan bagaimana diri kita. Mahasiswa
harus memiliki integritas dalam dirinya. Karena, di negeri ini mahasiswa hanya 2% dari
masyarakat Indonesia. Mahasiswa adalah harapan dan masa depan Indonesia.

Slide 5 DEFINISI PLAN


Life maping adalah suatu peta konsep kehidupan yang tujuannya untuk mengetahui
apa yang kita inginkan dan apa yang tidak kita inginkan. Ketika kita mempunyai mimpi entah
apapun itu, tuliskanlah. Jangan hanya mengandalkan otak dan pikiran untuk menghayal akan
sebuah mimpi. Tapi, tuliskan apa yang ingin kita capai. Entah pada saat itu kita masih
berpikir bahwa hal tersebut adalah kemustahilan, harus tetap kita tulis mimpi itu. Sebagai
pengingat bahwa kita punya mimpi itu dan akhirnya setiap kita melihat dan membaca goresan
pena mengukir sebuah perjalanan hidup kita, kita akan terpancing untuk mengatur cara dan
strategi bagaimana cara mencapai mimpi itu.
Saat menentukan sesuatu, entah itu mimpi kita ataupun keputusan yang lainnya. Kita
harus menekankan pada kata WHY. Harus kuat why yang kita miliki, agar menjadi akar yang
kuat. Akar yang kuat dalam hal ini berarti memiliki alasan atau pondasi yang kuat mengapa
kita mengambil keputusan atau menginginkan mimpi itu tercapai.
Dalam membuat sebuah peta konsep kehidupan, kadang kita juga menemui beberapa
kendala. Kendala yang paling mendominasi di kalangan anak muda adalah ketika mereka
tidak tahu menahu soal akan dibawa kemana hidupnya nanti. Untuk itu, kita harus mencari
potensi dalam diri kita, kita harus mengetahui bakat dan minat kita terletak pada bidang apa.
Setelah menemukan apa yang menjadi passion kita, langkah selanjutnya kita membentuk jati
diri untuk berkomitmen dan berjuang dengan mimpi-mimpi kita.
Dalam menjalani kehidupan, kita pasti kadang merasakan takut atau pesimis dengan
mimpi kita. Rumus atau trik untuk membangun rasa optimis terhadap mimpi-mimpi kita.
Rumus-rumus tersebut diantaranya adalah:
1. Jangan merasa minder
2. Jangan ragu sama Allah
3. Percaya dengan sepenuh hati
4. Jangan takut bermimpi besar, karena kita punya Allah Yang Maha Besar
5. Lakukan kebaikan pada siapapun, tidak ada kebaikan yang sia-sia
6. Jangan memandang keterbatasan menjadi sebuah batasan

Slide 6 MACAM-MACAM PLAN


1. Kisaran pada umur 17-19 Tahun
 Hafal 2 juz
 Beasiswa Muda Anjuk Ladang
 IP naik persemester
 Rata-rata IP akhir semester 89,.....
 Membuka bisnis peternakan yang bisa menyerap tenaga kerja
 Terbit novel pertama “SEMU”
 Semester awal kelas 12, sudah tuntas buku SPMB dan SBMPTN
 Diterima di PKN STAN (Bea Cukai)/ UGM (ilmu pemerintahan/Kesehatan
Masyarakat/Tekhnik Planologi)/UB

2. Kisaran pada umur 20-25 Tahun


 Lulus Bea Cukai
 Sudah penempatan kerja
 Mengumpulkan uang untuk kuliah
 Umur 22-25, menjadi mahasiswa UGM/UB
 Tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa
 Tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia
 Beasiswa rumah kepemimpinan
 Beasiswa aktivis nusantara
 Berorasi di depan ribuan mahasiswa
 IPK Cumlaude
 Beasiswa LPDP
 Mengikuti konferensi Internasional
 Bertemu dengan Menteri PPPA
 Bertemu dengan presiden
 Terbit dua buku (novel, self improvement)

3. Kisaran pada umur 26 Tahun


 Sudah mapan kerja
 Daftar partai politik
 Membangun perpustakaan
 Membangun Srmart menjadi pusat oleh-oleh di Kabupaten Nganjuk
 Menikah
 Pergi ke Bookstore
 Pergi ke George Washington University
 Mengumpulkan uang untuk menaikkan haji orang tua
 Mendirikan rumah baca di pedesaan

4. Kisaran pada umur 27-30 Tahun


 Aktivis partai politik
 Daftar anggota menteri (Menteri PPPA)
 Membesarkan anak
 Membangun organisasi yang akhirnya akan berkembang menjadi yayasan peduli anak
terlantar
 Dari yayasan tersebut akan berdiri sebuah panti asuhan
 Terbit minimal 2 buku
 Pengurus Muda Anjuk Ladang
Jangan takut bermimpi besar,
Karena kita mempunyai Allah Yang Maha Besar
Khairunnas Anfa Ahum Linnas

Slide 7 APA ITU LIFE PLAN


Life plan, apa itu life plan? Pastinya sudah pernah denger kan soal life plan. Dalam
bahasa life artinya hidup dan plan artinya rencana. Jika keduanya digabung berarti rencana
hidup. Secara panjangnya, life plan berarti sesuatu hal yang menjadi tahap-tahap dalam
proses perjalanan untuk mencapai goals dengan sebuah grand desain yang matang mulai dari
besuk sampai dengan pencapaian tertinggi yang ditulis dalam sebuah perencanaan hidup. Life
plan juga bisa berarti sebagai tangga-tangga loncatan untuk mencapai apa yang kita inginkan
dalam hidup. Dalam pemahaman lain, life plan juga berarti sebagai sebuah target atau
harapan yang akan menjadi sebuah doa untuk ketercapaian sesuatu yang kita inginkan di
masa depan. Sedangkan dalam sebuah diskusi juga menyampaikan life plan diibaratkan
seperti jalan ninja. Disebut ninja karena pada dasarnya ninja memiliki scene yang berbeda
dan memilki misi yang berbeda. Jadi ketika itu, ninja akan berusaha semaksimal mungkin
dalam domainnya untuk bisa mencapai target misi tersebut.
Banyak orang yang bahas tentang life plan, bahkan setiap apapun mereka akan
membahas mengenai perencanaan-perencanaan. Entah perencanaan soal hidup ataupun
perencanaan untuk hal apa yang segera ingin ditunaikan. Tapi pernah ngga sih terpikirkan apa
alasan harus ada perencanaan sebelum kita melangkah? Hehe, hayo kan mulai bingung
pastinya kenapa kok harus ada rencana. Wah, salah nih. Pastinya semua bakal menjawab
pertanyaan itu dengan mudah, yakni intinya kalo sebuah tujuan tanpa rencana akan menjadi
sebuah kebingungan. Karena apa? Kita tidak punya arah mau memilih jalan yang mana untuk
sampai pada goals yang kita inginkan.
Selain pada quotes yang biasa kita baca atau kita dengar tentang pentingnya
perencanaan, pada pembahasan lain juga menyatakan pentingnya membuat suatu
perencanaan, terutama perencanaan dalam hidup. Ketika life plan yang kita tulis dengan rinci
dan kita pajang pada dinding kamar, hal itu akan otomatis dapat menjadi sebuah motivasi
atau bahkan bisa menjadi reminder ketika kita lelah ada hal yang bisa menyentil jiwa kita
untuk bangun dan kembali mengejar apa yang menjadi goals kita. Life plan juga penting
sebagai penentu atau pemerkuat why diawal mengapa kita harus mencapai pada hal itu.
Karena ketika why kita sudah kuat, maka apa-apa yang akan kita lakukan akan kuat dan tidak
akan bercabang kemana-mana. Sama halnya dengan filosofi pertumbuhan tanaman bambu,
mereka butuh waktu yang lama untuk memperkuat akar-akarnya yang nanti pada saatnya dia
akan mampu untuk tumbuh dan menjulang tinggi tanpa percabangan. Karena dia sudah
benar-benar memantapkan pilihan untuk berjuang pada ranah itu dan berkontribusi pada
ranah itu. Alhasil semua tercipta dengan indah dengan tanpa runtuh sekalipun angin menerpa
begitu kencang.
Lalu, ketika kita sudah paham pentingnya life plan, langkah selanjutnya bagaiamana
cara membuat life plan. Membuat life plan secara teori sangatlah mudah. Kita hanya
menuliskan apa-apa saja yang kita ingin capai di masa depan dengan jangka atau rentang
waktu yang jelas. Hanya sesederhana itu untuk membuat life plan. Namun, pada
kenyataannya teori lagi-lagi tidak semudah dalam praktiknya. Kita akan menemukan banyak
sekali kebingungan dalam menuliskan tiap-tiap apa yang akan kita capai. Dalam membuat
life plan, kita tidak boleh asal-asalan. Kita harus benar-benar mempikirkan bagaimana aku di
masa depan.
Sebelum menginjak pada berpusing-pusing ria mempikirkan apa yang harus ditulis
dalam tangga-tangga startegi, kita harus tau apa bagaimana diri kita. Kita harus kenali apa
yang ada di dalam diri kita, mulai dari passion dan apa-apa saja yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang sedang kita hadapi. Dengan mempertimbangkan
passion dan analisis SWOT, akan mampu untuk menghasilkan sebuah gambaran bagaimana
seharusnya aku di masa depan. Setelah kedua hal menjadi dasar penulisan, akan membantu
kita dalam mempikirkan jalan apa yang seharusnya yang akan kita lalui untuk mencapai goals
itu.
Membuat life plan berbeda dengan membuat timeline acara atau bahkan roundown
sebuah acara yang hanya memiliki rentang waktu yang sangat singkat. Life plan harus dibuat
dengan jangka waktu yang sangat panjang, bahkan sampai titik tertinggi yang ingin kita capai
dalam hidup. Kita harus membuat sedetail mungkin dan serinci mungkin. Mulai dari paling
pendek 5 tahun dari sekarang, 10 tahun, 10 tahun lagi, sampai dengan target pencapaian kita
yang paling tertinggi. Ketika kita membuat plan, pasti menemukan kebingungan pada tahap
ini harus mencari apa dan harus bagaimana. Untuk mempermudah hal itu, kita lakukan
penulisan life plan mulai dari target paling tertinggi baru kita menyusun untuk printilan-
printilan hal kecil yang harus kita lakukan.
Ketika merancang sesuatu, kita juga harus mempertimbangkan apa-apa saja yang
akan kita usahakan di masa depan. Kita tidak bisa hanya satu plan atau strategi yang akan
dicapai. Kita harus punya beberapa plan yang bisa dijadikan strategi untuk sampai pada
pencapaian tertinggi apa yang kita inginkan. Jadi suatu ketika pas kita berada pada fase gagal
di jalan pertama, kita tidak akan diam saja yang hanya menikmati keterpurukan kegagalan.
Tapi kita punya semangat untuk mengejar lainnya yang mana merupaka jalan lain untuk
menuju goals tertinggi itu. Sama halnya dengan ketika kita masuk pada gang yang menurut
kita bisa menghantarkan kita pada tujuan kita, tetapi malah di tengah jalan kita menemui
jalan yang buntu. Jelas disini kita sudah gagal dalam menemukan goals yang kita inginkan
melalui jalan itu. Otomatis kita tidak akan mungkin diam saja tanpa mencari jalan untuk bisa
mencari jalan lain untuk mencapai tempat yang kita inginkan.
Dengan melihat kasus tersebut, penting sekali untuk kita selalu mengupdate apa-apa
yang tertulis dalam life plan kita. Karena setiap proses kita tidak selalu berada pada jalan
yang mulus, pasti ada lubang-lubang yang menghalau perjalanan kita. Untuk itu, perlu halnya
kita selalu mengupgrade menjadi plan baru yang kita sesuaikan dengan bagaimana kondisi
kita sekarang. Selalu berpikir idealis tapi juga harus realistis.
Dalam suatu kehidupan pasti kita punya yang namanya tujuan hidup. Tujuan hidup inilah
yang mendorong kita untuk berusaha untuk mencapai itu dengan sebuah mimpi-mimpi kecil
yang menunjang hal yang kita capai dalam kehidupan. Seperti halnya tumbuhan, tumbuhan
memiliki tujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada makhluk hidup termasuk manusia.
Dia menjadi bahan makanan yang mampu memberikan rasa kenyang pada makhluk hidup
yang memakan sehingga makhluk hidup tersebut mengucap syukur kepada Allah.
Tumbuhan yang tidak diciptakan sempurna seperti manusia saja memiliki tujuan yang
mulia. Apalagi kita manusia yang diciptakan sempurna yang memiliki akal untuk berpikir,
pastinya lebih harus memiliki tujuan hidup di dunia. Sejatinya tujuan hidup manusia hanyalah
beribadah kepada allah, seperti yang terkandung dalam qs. Dzariyat ayat 56 yang berarti,
“Aku tidak akan menciptakan jin dan manusia melainkan supaya beribadah kepada-Ku”. Dari
dalil tersebut sudah jelas bahwa manusia harusnya mempunyai tujuan itu dalam kehidupan.
Ketika sudah memiliki tujuan beribadah, maka apapun yang akan kita lakukan ataupun kita
usahakan semua diniatkan untuk beribadan kepada Allah akan menjadi catatan bahwasannya
kita niatkan bukan untuk lainnya. Melainkan hanya mencari ridhlonya Allah SWT. Untuk itu
perlu bahwasannya manusia mempunyai tujuan dalam hidup. Tujuan hidup ini bukan saja
hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Jadi adanya keseimbangan antara
hablum minallah juga hablum minannas.
Pada awal sesi pembukaan, perkenalan tentang mimpi yang merupakan tujuan hidup
diawali dengan penyampaian minimal mimpi terbesar di dalam hidup kita. Pada kali itu,
diantara kami menyebutkan mimpinya yang ingin menjadi seorang pengusaha, bekerja di
pemerintahan, membangun yayasan, menjadi guru sd, masuk di kampus impian, menjadi
donatur, dan masih banyak lainnya yang tentunya bukan hanya berorientasi pada dunia,
namun juga akhirat.
Ketika kita memiliki mimpi, kita harus membuat mimpi itu dengan visi yang lurus,
bertahap, dan jelas. Seperti yang tertuang dalam life plan. Mimpi harus dibuat serinci
mungkin untuk mengetahu sampai mana dan harus melakukan apa untuk mencapai mimpi
itu. Mimpi itu harus memiliki deadline, karena dengan deadline itu akan menjadi reminder
atau motivasi kita untuk sesegera mungkin dan sesemangat mungkin untuk sampai pada titik
itu.
Namun, yang harus diingat dalam ekspetasi mimpi dengan realita pasti ada. Pasti ada
kalanya kita sudah berusaha semaksimal mungkin, kita sudah melakukan ini itu apapun kita
lakukan, alhasil kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Ketika kita berada pada
posisi itu, kita tidak boleh menyalahkan Allah atas ini semua. Kita harus ingat bahwasannya
domainnya manusia hanyalah untuk berusaha dan ikhtiar, sedang hasil adalah domainnya
Allah untuk menentukan bagaimana kondisi kita pada saat itu.
Harus diingat bahwasannya apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut
Allah. Dan ketika itu terjadi, mungkin itu bukan terbaik menurut Allah, pastinya Allah akan
menyiapkan hal lain yang lebih indah daripada sekadar hal yang sedang kita inginkan. Atau
mungkin bisa jadi Allah tengah cemburu kepada sesuatu. Allah mencemburui ketika kita
berharap lebih kepada sesuatu selain Allah. Mungkin pernah kita merasakan kita berharap
kepada nilai-nilai kita atau orang tua kita atau bahkan orang-orang lain yang menjanjikan
sesuatu kepada kita. Allah mencemburui apa-apa saja yang kita berharap selain kepada Allah.
Untuk itu perlu bahwasannya kita menyinkronkan antara apa yang menjadi mimpi kita
dengan keinginan Allah. Jadi bukan berharap kepada apapun itu selain Allah. Ketika kita
berharap selain kepada Allah, kecewalah yang akan datang.
Selain berusaha dan bermimpi setinggi mungkin, penting untuk kita untuk membuat
life plan. Di dalam life plan itulah mimpi kita akan terurai dengan kita. Kita akan memasang
patokan-patokan atau deadline yang mampu menjadikan kita memiliki target yang jelas
kapan seharusnya kita berada pada mimpi itu. Di dalam life plan juga bukan hanya satu
mimpi besar, namun juga renretan-rentetan hal kecil yang seharusnya kita capai untuk bisa
sampai pada puncak itu. dengan itulah kita lebih menjadi terarah dan mampu melakukannya
dengan bertahap. Kita akan memaknai setiap langkah kaki kita melangkah dan mampu
menyinkronkan dengan bagaimana realita pada saat kita berada pada salah satu step. Selain
itu, menulis life plan juga berarti sebagai sebuah niat baik. Ketika niat baik itu ditulis atau
diniatkan, maka ketika kita tidak bisa mencapai itu kita sudah mendapatkan nilai 1 yakni
tercapainya suatu mimpi itu. Namun, ketika kita mampu untuk mencapai itu, nilai yang akan
diberikan adalah lebih besar, yakni 700-1000. Menulis atau berniat merupakan sebuah doa
untuk mencapai apa yang kita inginkan.
Perlakukanlah orang lain dengan hati, tapi jangan menerima sesuatu dari orang lain
ketika memberi dengan hati (harapan).
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan
baginya jalan menuju surga”
Hadist pembuka yang disampaikan oleh Mas Okky untuk mengawali pendampingan
dan membakar semangat kami untuk melaksanakan pendampingan hari ini. Hadist ini
menerangkan bahwasannya menuntut ilmu adalah apa yang seharusnya kita lakukan.
Menuntut ilmu bukan saja di sekolah ataupun di tempat yang mana disana kita diajarkan ilmu
pengetahuan. Namun, menuntut ilmu itu bisa dimana saja. Apapun hal yang kita temui itulah
guru kita. Apapun itu pasti ada pengajarannya, jadi kita harus memaknai suatu kisah dan
mengambilnya sebagai pengajaran dalam hidup kita. Karena dalam hidup kita pasti memiliki
kemampuan masing-masing. Perbedaan inilah yang mengharuskan kita untuk selalu
menjadikan apa yang kita temui atau kita lakukan sebagai pengajaran dalam sebuah
kehidupan.
Sama halnya dengan ayam dan ikan. Keduanya sama-sama hewan, namun ada
perbedaan yang ada di dalam kedua hewan itu. Ada suatu cerita pada suatu ketika ayam
sedang mencari makan dan bertemu dengan ikan, dia melihat ikan yang sedang berenang
mencari makan. Kemudian, ayam bergumam di dalam hati, “enak kalo aku menjadi ikan, aku
bisa berenang menikmati dunia air”. Tidak berpikir panjang, kemudian ayam itupun loncat ke
kolam karena ingin berenang seperti ikan. Alhasil ayam bukan mendapat kenikmatan
berenang, ayam malah tenggelam. Itulah ayam, dia tidak menerima apa yang sudah diberikan,
sehingga dia tidak sadar bahwa selamanya dia akan menjadi ayam, bukan menjadi ikan.
Sempurnanya ayam ya ketika ia berkokok di pagi hari, bukan berenang seperti ikan. Jadi, kita
harus berdamai dengan diri sendiri. Jangan sampai kita memaksakan apa yang bukan menjadi
ciri khas dalam diri kita. Seperti ayam dan ikan, keduanya memang sama-sama hewan,
namun mereka berbeda. Mereka memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Untuk itu, perlu
kita harus selalu belajar pada orang lain, pencapaian seseorang bukan sebagai ajang untuk
kita bersaing gengsi-gengsian. Namun dengan pencapaian yang berbeda dengan kemampuan
masing-masing, menjadikan kita belajar antar sesama.
Dalam menjalani kehidupan, kita harus memiliki rasa toleransi yang tinggi. Toleransi
yang tinggi inilah yang mengharuskan kita untuk menghargai suatu hal. Seperti halnya
toleransi dalam berbagai pandangan atau prespektif. Karena, di dunia ini banyak sudut-sudut
yang memiliki pojok-pojok masing-masing, yang sudah barang tentu memiliki sifat yang
berbeda. Sifat itu akan membuat kita memiliki pandangan yang berbeda-beda di setiap orang.
Untuk itu, perlu kita untuk menjadi orang yang toleransi dan juga bisa membuka wawasan
seluas-luasnya serta harus memiliki banyak sudut pandang. Jadi, tidak akan kita melihat
orang dari satu sisi saja tanpa ada sisi lain yang mendasari.
Perlu sekali kita memiliki banyak pandangan. Dalam suatu hal kita tidak boleh hanya
memandang sesuatu hanya dari satu sisi, kita harus memandang dari beberapa sudut pandang.
Terdapat filosofi yang berkaitan dengan persepsi yang kita miliki. Terdapat filosofi mengenai
titik, garis, bangun, dan ruang. Pada dasarnya semua berasal dari titik yang kemudian
digabung menjadi satu dan jadilah garis, bangun, dan ruang. Namun, dari keempat bentuk ini
terdapat perbedaan dari keempatnya. Ketika kita menjadi titik, kita hanya punya satu
pandangan yang sudah kita taruh pada pikiran kita. Ketika kita menjadi garis, kita punya dua
ujung utara dan selatan atau timur dan barat. Disini kita memiliki 2 sudut pandang.
Sedangkan ketika kita menjadi bangun, kita punya sisi yang masing-masing memiliki sudut.
Saat menjadi bangun, kita sudah tidak lagi menjadi seseorang yang hanya memiliki satu
pandangan atau dua pandangan, namun kita sudah bisa untuk melihat sesuatu dari beberapa
pandangan. Berbeda dengan ketika menjadi ruang, kita malah memiliki banyak sisi yang
memiliki banyak sudut. Disini kita bukan hanya memiliki sudut pandang yang terbatas,
namun kita memiliki sudut pandang yang lebih banyak daripada ketika kita menjadi titik,
garis, atau bangun.
Memiliki beberapa pandangan bukan malah memecah kita untuk menjadi sebuah
perbedaan. Justru dengan beberapa sudut pandang kita bisa lebih bisa menghargai dan lebih
bisa memiliki pemikiran luas terhadap suatu hal. Jadi kita tidak hanya akan berpaku dalam
satu pikiran, namun bisa melihat dari sudut pandang lainnya. Seperti halnya dengan ketika
kita memandang ruang dan perabot. Ketika kita melihat kedua hal itu dengan satu pandangan,
kita akan berpikir bahwa yang kita lihat hanya berupa ruang dan perabot saja. Kita harus bisa
berpikir dengan pandangan lainnya. Ruang adalah suatu yang dapat mewadahi sesuatu.
Sedangkan perabot adalah benda yang harus memiliki wadah untuk dia tempati agar dia bisa
bermanfaat. Dari kedua pandangan dengan mata kosong dengan memberi pandangan lainnya
sudah berbeda. Dalam hal ini, sebaiknya kita menjadi ruang. Karena kita bisa memberikan
wadah kepada perabot untuk sama-sama berkontribusi untuk menjadi bermanfaat sebagai
ruangan yang memiliki perabotan.
Walaupun di dunia ini kita harus menghargai perbedaan pandangan dengan orang lain
dan tidak bisa menyalahkan suatu pandangan, ketika kita menemui sudut pandang atau
pemikiran yang berbeda dengan aqidah dan akhlak yang tercantum dalam al-quran dan hadist
itu tetap salah. Karena pada hakikatnya kebenaran dan kebaikan itu adalah apa-apa saja yang
kita lakukan sesuai dengan apa yang terdapat dalam al-quran dan hadist. Ketika kita menemui
itu dan mereka menentang keduanya, maka itu adalah pendapat atau presepsi yang salah.
Seperti halnya dengan ketika kita mempunyai adik perempuan yang pada saat itu dia tidak
ada kendaraan yang menjadikan dia berangkat mengaji dengan berboncengan dengan laki-
laki yang bukan muhrimnya. Perbuatan dia untuk berangkat mengaji benar, namun
berboncengan dengan yang bukan muhrimnya itu salah. Apapun alasannya ketika sudah
menentang itu adalah salah dan tidak bisa dibenarkan.
Memiliki pandangan yang luas dan beberapa sudut pandang yang benar inilah yang
seharusnya kita terapkan dalam membuat life plan. Dalam membuat lifeplan kita harus bisa
merencanakan dengan pikiran yang matang-matang dan benar. Dengan hal itulah kita bisa
menata dan niatkan segala sesuatu untuk beribadah. Karena sebenarnya di dalam hidup ini
kita hanya untuk beribadah kepada Allah. Maka dari itu, apapun yang kita lakukan harus
selalu melibatkan Allah di dalam urusan kita.

Slide 8 URGENSI PLAN


Pentingnya Memiliki Life Plan diibaratkan seperti bermain game. Game ini
mengharuskan kita melempar satu bola kertas pada satu arah yang kita sukai, jadi masing-
masing individu bisa berbeda. Untuk bola yang kedua, dilempar pada satu titik yang sama,
yakni deretan minuman gelas air mineral yang pada saat itu berada di tengah-tengah kami
semua. Kami melaksanakannya dengan seru. Diakhir permainan itu, Mas Trias menjelaskan
maksud dari game yang kami mainkan. Game dengan cara melempar kertas itu
mendefinisikan sebuah hidup dari seseorang. Sedangkan sasaran lemparan itu adalah target
yang dimiliki seseorang. Dan satu lagi, tempat dimana lemparan bola itu mendarat
mendefinisikan sebuah kenyataan hidup. Pada permainan pertama, bola dilempar tanpa arah
dan jatuh di suatu tempat yang kita tidak pernah membayangkannya sebelumnya. Pada
permainan yang kedua, bola dilempar dengan sasaran gelas air mineral dan jatuh ditempat itu
juga atau ada yang jatuh di sekitar gelas air mineral. Hidup adalah seperti itu. Hidup adalah
sebuah pilihan. Tugas kita tinggal memilih, mau seperti bola yang dilempar tanpa arah dan
jatuh pada tempat tak terduga atau dilempar pada sasaran dan jatuh pas atau disekitar air.
Itulah hidup, mau memilih memiliki tujuan yang jelas, kemungkinannya terletak pada dua,
yakni tepat pada sasaran (berhasil) atau tidak tepat sasaran namun berada di sekitar mimpi
itu. Atau memilih untuk tidak memiliki tujuan hidup dan menerima kenyataan hidup yang
tidak dapat kita bayangkan sebelumnya.
Hidup adalah pilihan, itu yang harus kita tanamkan baik-baik. Yang menentukan kita
sukses bukan karena kita anak siapa, kita sepintar apa, kita sekaya apa, tidak. Kesuksesan itu
tergantung pada cara kita untuk berusaha seperti apa untuk mendapatkan apa yang kita
inginkan. Jadi, strategi dalam menggapai mimpi sangat penting untuk kita. Faktor kesuksesan
kita juga hanya karena usaha kita saja, namun juga ada sebab-sebab lain. Mungkin sebab itu
diantaranya adalah karena kebaikan kita yang pernah kita lakukan pada seseorang. Dan kunci
keberhasilan yang utama adalah terletak pada restu kedua orang tua kita. Maka dari itu,
selalulah bersikap baik dengan kedua orang tua kita.
Selain dari hal tersebut, kesuksesan juga dapat digapai dengan cara menanamkan
mindset-mindset sukses, diantaranya adalah :
1. Semangat perubahan
Semangat disini yang dimaksudkan adalah tetap berambisi untuk tetap menciptakan progres
dari setiap langkah perubahan yang kita lakukan. Sukses itu juga bukan tergantung pada tingkat
kepintaran seseorang, tetapi terletak pada bagaimana cara kita merespon setiap perubahan yang
terjadi. Maksud disini adalah bagaimana merespon kesempatan yang kita dapatkan. Kesempatan
hanya datang satu kali saja, maka dari itu manfaatkan kesempatan itu.
Semangat perubahan berpengaruh dalam cara kita untuk mendapatkan kejayaaan itu.
Bersainglah dengan pemenang, niscaya kamu akan menjadi pemenang dan terhormat saat kalah.
Dan jangan bersaing dengan orang yang kalah, jika menang kamu akan tetap menjadi biasa saja.
2. Yakin akan kejayaan masa depan
Optimis sangat penting untuk kita. Ketika keyakinan itu ada pada diri kita, kita akan selalu
menggerakkan diri kita sendiri untuk bisa bangkit,bangkit, bangkit, dan bangkit lagi untuk
menyongsong kesuksesan nanti. Jika kita tidak mempersiapkan masa depan sekarang, kapan lagi
kita bisa mempersiapkannya. Perjuangkanlah masa depan di masa sekarang, belilah masa depan
dengan masa sekarang. Yakinlah Allah akan selalu membantu kita, lakukan apa yang kamu
lakukan dengan sebaik-baiknya.
Hidup adalah sebuah pilihan
Tugas kita hanya memilih, bergerak atau tergantikan

Slide 9 CONTOH PLAN (APA KABAR KAMPUS IMPIAN)


Apa kabar dengan impianmu?
Secuil pertanyaan yang singkat namun mengena. Sebuah pertanyaan yang susah
banget untuk dijawab. Bahkan, bisa membuat kita berpikir tujuh kepala untuk menjawab
sebuah pertanyaan yang terlontarkan begitu saja. Apa kabar dengan kampus impianmu?
Pertanyaan yang hampir sama dengan pertanyaan sebelumnya. Bedanya, hanya terlihat lebih
spesifik saja. Sejatinya kedua pertanyaan tersebut sama.
Untuk menjawab sebuah pertanyaan yang mendarat begitu saja, butuh waktu dan
pikiran yang benar-benar. Jawaban dari sebuah impian tidak semudah pertanyaannya. Perlu
adanya pemikiran yang matang-matang untuk bisa menjawab pertanyaan yang singkat namun
mengena itu. Sebuah gambaran tentang kehidupan harus tergambar jelas. Bagaimana langkah
kita menuju tangga impian itu.
Tidak hanya diri kita, diluar sana banyak orang lain yang sama-sama mempunyai
mimpi sebesar kita. Mimpi mereka juga tidak main-main, sama besarnya dengan impian kita.
Apa yang terpikirkan sekarang? Hanyalah bagaimana cara sampai pada titik itu dengan
berhasil. Itu yang harus terpikirkan.
Seperti halnya tentang kampus impian. Pasti diantara kita semua sudah mempunyai
nama-nama kampus yang kita inginkan. Nama-nama perguruan tinggi yang akan menjadi
almamater kita sebagai seorang mahasiswa. Impian-impian itu, jangan akan menjadi wacana
dalam hidup ini. Kita, harus mampu untuk meraihnya. Bagaimana pun caranya. Yang pasti,
hanya dengan pengaturan strategi yang baik dalam menapaki tangga-tangga usaha.
Bagaimana cara kita untuk tetap jauh menatap langit, tanpa melihat lantai dasar lagi.
Bagaimana cara kita untuk tetap seimbang, tanpa harus terpeleset masuk dalam kolong
tangga. Bagaimana kita menata niat, untuk tetap berjuang tanpa mengenal lelah. Itulah yang
seharusnya kita pikirkan sekarang.
Diantara kita, banyak teman-teman yang juga mengimpikan sesuatu yang sama. Nama
kampus yang menjadi sorot mahasiswa, menjadikan kita harus berlomba-lomba untuk
mencapainya. Tak jarang kita temui, lawan main kita yang mereka sudah membekali dirinya
untuk berangkat menapak tangga-tangga usaha. Bahkan, diantara mereka juga sudah mulai
menaiki tangga-tangga itu. Sedangkan kita? yang masih berada dalam lantai dasar. Apakah
kita hanya melihat saja? Tidak. Kita ditakdirkan oleh Allah untuk berlomba-lomba. Kerahkan
semua semangat dalam diri, gelorakan semangat perubahan yang nyata untuk mengibarkan
bendera kesuksesan diatas sana.
Memiliki lawan berjuang bukan menjadi alasan untuk kita berhenti berjuang. Terjang
semua hal-hal yang meracuni pikiran kita. Tak hanya itu, janganlah jadikan kekurangan kita
sebagai penghambat menapak di tangga-tangga usaha. Jangan memandang diri dari
kekurangan saja. Pandanglah diri kita dengan kekuatan. Carilah kekuatan untuk membangun
diri melawan semua kekurangan dalam diri. Jangan terfokus pada sebuah masalah yang
menghambat, tapi fokuslah pada apa yang kita impikan. Fokuslah pada bagaimana cara untuk
sampai di tangga ujung perjuangan yakni kesuksesan. Jangan sampai kita hanya terfokus
pada apa yang menjadi kekurangan kita. Sehingga menjadikan alasan-alasan untuk berhenti
bahkan putar balik dari tangga-tangga usaha.
Ketika kita berada pada hal yang paling sulit. Percayalah, jika kita mampu untuk
melewatinya. Lakukan saja dengan enjoy namun sungguh-sungguh. Karena apa? Kita hidup
di dunia tidak sendiri. Kita punya banyak saudara yang mengimpikan yang sama dengan kita.
Mulai dari itu, perjuangan akan keberhasilan harus segera diwujudkan.
Mungkin pernah pada suatu ketika, kita berada dalam fase-fase kemalasan. Malas
adalah hal yang wajar dalam diri seseorang. Tapi menuruti rasa malas adalah sebuah
kebodohan yang nyata. Bisa kita bayangkan saja, ketika kita hanya duduk diam menatap
langit, teman kita sedang berjalan untuk menaiki tangga. Ketika kita hanya berjalan, mereka
berlari dengan penuh semangat. Dan ketika kita masih menapaki anak tangga kedua atau
ketiga , mereka sudah hampir sampai pada puncak tertinggi. Apakah itu yang dinamakan
perjuangan? Tidak,kan. Mulai dari itu, sebuah semangat dan tekad harus segera dibangun.
Kita harus selalu bersungguh-sungguh dalam menjalankannya. Teman kita yang bersungguh-
sungguh saja masih belum beruntung mendapatkan puncak dengan kejayaan,apalagi kita
yang hanya berjalan tanpa rasa semangat dan berjalan sesuai alunan.
Dengan begitu, sudah seharusnya kita sebagai pejuang untuk mencari strategi yang
pas dalam melakukan perjuangan. Salah satu contohnya adalah ketika kita akan menjalankan
sebuah fase penentuan kampus mana yang cocok untuk kita. Jawabannya mudah, yakni
perbaikilah belajar dan mulailah atur strategi dalam persiapan SBMPTN. Cara-cara yang bisa
kita terapkan untuk mengejak puncak kejeyaan diantaranya :
Mengerjakan soal SBMPTN tahun

Evaluasi

Elaborasi Materi

Buat Jadwal Review

Review Materi

Try Out
Success depends on state off readiness,
And without preparation there will only failure

Slide 10 SOAL PEMILIHAN JURUSAN


Apa itu passion? Kek pernah dengar, tapi apa ya? Wah, apa ya. Passion itu adalah
suatu kegiatan yang ketika kita melakukan itu, walaupun dalam keadaan sengsara kita tetap
akan melakukannya. Intinya sih, passion itu kita suka pada suatu hal, meskipun berat kita
mau mengorbankan itu untuk kita bisa melakukan sesuatu tersebut. Mau berkorban lah,
bahasa singkatnya. Est, tapi apa beda ya hobi dengan passion? Sama dong berarti? Beda
kawan. Emang si hobi dengan passion hampir mirip, tapi beda. Kalau passion itu kita mau
sengsara untuk melakukan hal itu. Kalau hobi hanya untuk bersenang-senang saja. Bisa
dikatakan menghibur diri lah.
Perbedaan hobi dan passion
Hobi Passion
Lebih menghabiskan waktu hanya untuk Lebih menghabiskan waktu untuk kegiatan
bersenang-senang (menghibur diri sendiri). bermanfaat. Lebih ke menghasilkan
sesuatu. Walaupun sulit, tetap berusaha
untuk melakukannya.
Hanya bersifat sementara (bisa berubah- Orientasinya kepada masa depan, sehingga
ubah sesuai situasi dan kondisi). akan dilakukannya terus menerus.
Tujuannya hanya untuk melepaskan stress. Kadang membuat stress, namun stress yang
bisa merancang atau menghasilkan sesuatu
Untuk diri sendiri Untuk diri sendiri dan orang lain,
menggunakan prinsip kebermanfaatan
Tidak bermanfaat untuk orang lain Dioerientasikan untuk kebermanfaatan
umat

Nah, itu dia tadi untuk tabel perbedaan antara hobi dan passion. Gimana? Sudah jelas
beda kan ya. Diantara kita ini, apakah sudah tahu apa passion kita? Alhamdulillah kalau
sudah ada yang menemukan. Bagi yang belum jangan bersedih, Mas Fahri pernah punya tips
dan trik yang di-share ke kita. Apa saja tuh?
1. Temukan hal yang membuat kita merasakan “wah ini aku banget” ketika melakukan sesuatu.
2. Tanyakan pada diri kita, apa yang membuat kekukan super kita.
3. Pasangkan target yang ingin dicapai 20-30 tahun ke depan. Karena disini, passion harus
berkorelasi dengan lifeplan.
Kalau kita sudah menemukan apa passion kita, apakah hanya berhenti saja dan
melakukannya terus menerus? Wehe, tidak hanya itu. Ternyata, kita butuh banget untuk
mengembangkan apa yang sudah menjadi passion kita. Iya sih, kalau untuk pengembangan
passion bisa dilakukan dengan menekuni terus menerus hal tersebut. Tapi, jika hanya
menekuni tanpa sebuah target, semua itu akan tidak terkontrol. Bisa saja apa yang kita
lakukan hari ini sama dengan besok, lusa, bahkan satu tahun lagi. Itu namanya bukan
berkembang. Tapi jalan di tempat. Untuk itu, Mas Fahri share ilmu lagi bagaimana caranya
untuk mengembangkan passion. Apa saja ya?
1. Kontrol lingkungan kita
(lingkungan sadar atau tidak sadar akan meracuni kita. Lingkunganlah yang membentuk
karakter diri kita masing-masing. Hindari berbaur dengan lingkungan yang bukan sevisi
misi, yang hanya mengajak dalam hal keburukan saja. Bahkan, yang bisa menghambat
perkembangan passion kita. Yang baik adalah bukan kita yang terpengaruh, namun kita
yang mempengaruhi mereka. Berteman boleh, tapi ketika sudah berbeda jalur, jangan
mengikuti adap sana. Bentenglah diri kita dengan iman. Tetaplah untuk membaur, tapi
jangan sampai melebur).
2. Awasi selftalk
(jangan berpikiran negatif tentang diri sendiri. Jangan sampai over thinking. Jangan sampai
otak kita yang cerdas digunakan untuk berpikiran yang tidak-tidak. Kadang apa yang kita
lakukan hari ini adalah hasil dari pemikiran hari lalu. Diri kita seperti apa, kadang juga
tergantung pada bagaimana cara pandnag kita terhadap sesuatu. Hal yang paling dzolim di
dunia ini adalah ketika kita membiarkan otak cerdas kita tetap bersemayam dalam tubuh
seorang yang malas. Sebenarnya yang menjadi musuh terbesar kita untuk berkembang
hanya terletak pada pikiran kita).
3. Hadapi ketakutan dan masalah
(seberat apapun masalahnya, kalau tidak dihindari pasti akan selesai.)
Itulah sedikit bahasan tentang passion. Semangat untuk selalu bermimpi dan
memperjuangkan mimpi itu. Fokus pada tujuan dan siap untuk menyongsong masa depan
yang indah.
Hadapi semua masalah dengan tenang dan sabar,
Pikirkan semua akan selesai dan baik-baik saja.
Percayalah pada kata “iso-iso”
SWOT ini adalah sebuah analisis diri yang mengkaji seberapa kualitas diri kita. Dari
analisis tersebut, bisa kita dapatkan apa yan menjadi kekuatan kita, apa yang menjadi
kelemahan kita, peluang apa saja yang kita miliki, dan apa saja yang menjadi ancaman diri
kita untuk berkembang. Analisis ini membantu kita untuk bisa mengetahui apa yang
seharusnya ditinggkatkan, apa yang seharusnya dimanfaatkan, dan apa yang seharunya
dirubah.
Analisis ini juga menjadi kisi-kisi apa saja yang harus kita lakukan untuk berjuang
dalam medah juang. Karena ketika kita sudah tahu apa yang menjadi kekuatan dan
kelemahan kita, kita akan mampu untuk menciptakan strategi dalam memenangkan
pertempuran. SWOT sendiri menurut Irham Fahmi memiliki definisi suatu model dalam
menganalisis suatu organisasi dengan tujuan utama yang mampu mengetahui keadaan
organisasinya secara komprehensif. Analisi SWOT juga bisa dikatakan sebagai media
evaluasi dalam diri, sehingga bisa diambil kesimpulan bahwasannya ketika kita sudah
berhasil menganalisis apa yang ada pada diri kita, kita akan mampu untuk mengetahui hal-hal
apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang harus dirubah.
Dalam analisis SWOT, kita harus benar menempatkan apa yang masuk dalam
strenght, weaknesees, opportunity, dan threats. Pembagian tersebut antara lain:
1. Strenght adalah meliputi apa yang menjadi menjadi kekuatan kita, apa saja pendapat positif
yang dibicarakan orang tentang kita, apa saja pengalaman yang sudah kita dapatkan,
penghargaan apa yang sudah kita dapatkan, dan apa yang menjadi kompetensi kita.
2. Weaknesees meliputi apa saja masalah yang sedang kita hadapi, apa yang menjadi
penghambat kita dalam memperjuangkan mimpi, keluhan apa saja yang selalu kita rasakan,
apa yang seharusnya diperbaiki, keahlian apa yang seharunya ditingkatkan, dan omongan
orang lain mengenai alasan mengapa tidak suka dengan kita.
3. Opportunities meliputi relasi apa yang sedang kita miliki, jenis kegiatan apa saja yang
menjadi minat dan bakat kita, jaringan kerja sama apa saja yang kita miliki, perubahan apa
saja yang sedang terjadi (perkembangan yang terjadi saat ini).
4. Threats meliputi persaingan apa yang sedang kita hadapi dan apakah passion yang ada
dalam diri kita berbeda dengan apa yang sedang kita tekuni saat ini.
Ketika kita sudah memahami bagaimana analisi SWOT kita, kita akan mampu untuk
mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi. Kita bisa siap untuk menghadapi ancaman-
ancaman yang akan terjadi. Dengan melihat analisis, kita tahu apa saja yan harus diperbaiki.
Hal tersebut bisa lakukan dengan cara:
1. Memiliki mindset bahwa kita mampu untuk melakukan hal itu
2. Mencoba sharing dengan teman apa yang menjadi kelemahan dan kekurangan kita
3. Selalu mengikuti kegiatan-kegatan yang positif

Slide 11 POLTEKKES
Peta Indonesia dengan persebaran mahasiswa Poltekkes Kemenkes Indonesia
Jurusan di Poltekkes

Slide 12 PAHAM ALUR PENDAFTARAN


- Catat pendafaran kapan
- Jalur apa saja
Mandiri (gakin dan rapot)
Nasional (simama dan pmdp)

Slide 13 AKU
AKU (ambisi, kenyataan, dan usaha). Nah pasti diantara kita semua mempunyai target
atau mimpi-mimpi dalam hidup ini. Ketika kita bener-bener ingin banget dan berkomitmen
untuk mencapai target itu, musti kita akan melakukan apa-apa saja yang bisa mendukung
sebuah mimpi itu tercapai. Kita bakalan lakuin apa saja yang bisa menghantarkan kita pada
pintu tujuan target itu. Itulah yang dinamakan ambisius. Nah, secara bahasa ambisius adalah
berkeinginan keras untuk mencapai sesuatu (harapan, cita-cita). Secara tidak sadar, kita yang
notabene-nya masih menggebu-gebu untuk mewujudkan mimpi itu akan melakukan hal yang
bernama ambisius.
Ketika kita mempunyai target dalam hidup ini, kita harus merancang benar-benar apa
yang sudah menjadi tujuan kita. Kita juga harus memilih apa-apa saja yang diharuskan kita
lakukan untuk mencapainya. Jadi, ketika kita ingin fokus pada tujuan utama, jangan sekali-
sekali berbelok menuju jalan yang berbeda. Yah, mungkin hanya berbelok sebentar lalu
kembali menuju jalan utama, tapi itupun akan menghambat perjalanan kita menuju tujuan
utama. Maka dari itu, ketika kita akan memulai sesuatu (mengatur strategi dalam berjuang),
kita harus membuat analisis SWOT (strengh, weakness, opportunity, treath). Analisis ini
penting sekali untuk kita lakukan sebelum mulai melangkah dalam tangga strategi. Dengan
mempertimbangkan matang-matang apa yang menjadi kekuatan kita, apa kelemahan yang
kita punyai, bagaimana peluang dalam dunia kelak, dan apa-apa saja ancaman yang akan kita
hadapi nantinya pada proses perjuangan itu. Ketika kita sudah mempunyai hal itu, kita tahu
bagaimana langkah selanjutnya yang akan kita lakukan. Mulai pengaturan strategi dengan
baik, untuk menuju pintu kesuksesan.
Mimpi bisa diwujudkan ketika kita memiliki jiwa ambisius yang menggebu-gebu.
Selain harus mempunyai jiwa ambisius, kita juga harus memiliki strategi yang pas untuk kita
terapkan dalam rangka menyongsong mimpi itu terwujud. Seperti halnya sebuah filosofi
langit, bumi, dan tangga.
Tentukan mana langit kita,
tentukan mana bumi kita,
dan barulah membangun tangga menuju ke langit,
karena ketika ada tangga yang meleset,
tangga-tangga lainnya akan siap menjadi penyangga.
Filosofi itu terekam kuat pada memori saya, sebuah strategi mapan yang harus
dibentuk untuk mencapai tujuan daripada sebuah mimpi. Dalam menentukan strategi, kita
tidak boleh sembarang. Ketika memutuskan sesuatu, harus dipikirkan matang-matang. Lihat
dari berbagai sudut pandang, minta pertimbangan dari orang lain, dan jangan lupa untuk
selalu meminta doa restu pada kedua orang tua. Kita harus ingat, ridhlollahi bi ridhlo
walidain, restu Allah terletak pada restu kedua orang tua. Jadi, ketika memilih langkah, harus
selalu meminta restu pada orang tua. Awal dari kalimat doa itu berucap dan perjuangan
meraih mimpi akan segera terjadi. Bersemangatlah, karena kesuksesan itu akan menghampiri
kita kelak.
Selain membahas tentang ambisius, pada pendampingan kali ini kita sharing masalah
kenyataan hidup. Kenyataan hidup sangat erat kaitannya dengan ambius. Kita musti pernah
merasakan bagaimana sulitnya berjuang mendapatkan itu. Namun ketika hal itu hampir
terwujud, takdir Allah berkata lain. Itulah yang namanya hidup. Hidup tidak akan selalu sama
persis dengan apa yang sudah kita rencanakan. Bahkan, banyak sekali rencana hidup kita
yang tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi, itulah hidup. Ketika kenyataan hidup ini berbeda
dengan rencana, rasa kesal dan kecewa pasti menghantui kita di setiap waktu. Sampai
kadang-kadang berpikiran bahwa kita sudah gagal, pintu kesuksesan sudah tertutup. Namun,
kita harus ingat pada sebuah filosofi langit, bumi, dan tangga. Ketika salah satu tangga yang
meleset, tangga yang lain akan siap menyangga. Ketika hidup kita tidak sesuai rencana,
tenanglah pasti akan ada jalan untuk kembali berada dekat dengan pintu kesuksesan itu.
Soekarno juga pernah berkata, bermimpilah kamu setinggi langit, jika kamu jatuh, kamu
akan jatuh diantara bintang-bintang. Jadi, jangan sampai kita mutung dan takut untuk
bermimpi. Bermimpilah terus, atur ulang strategi dalam siklus perjuangan kita.
Terakhir adalah usaha. Satu kata ini tidak bisa dipisahkan dengan dua kata yang ada
diatas. Ambisi, kenyataan, dan usaha. Tiga kata bermakna besar dalam sebuah proses
perjuangan. Ketika kita sudah berambisi sekuat tenaga ternyata, realitas kehidupan tidak
sebaik apa yang sudah kita targetkan. Jangan pasrah dan berhenti pada titik itu saja. Kita
masih punya satu kata yang perlu diperjuangkan, yakni usaha. Sebuah usaha yang besar akan
menghasilkan sesuatu yang besar. Usaha yang maksimal akan menghasilkan sesuatu yang
maksimal. Dan kita harus selalu ingat, bahwa hasil yang kita perjuangkan tidak akan
menghianati usaha yang telah kita keluarkan. Percaya pada usaha dan target kita, percaya
pada Allah, dan selalu berusaha dalam segala hal.
Cita-cita harus diwujudkan
Buat langit lalu bumi
Dan buatlah tangga-tangga untuk mencapainya
Ambisi adalah keinginan yang harus diwujudkan. Semua orang pasti memiliki ambisi.
Mengapa? Karena sifat dasar manusia adalah tidak pernah puas dengan apa yang kita
dapatkan. Untuk itu, kita pasti punya ambisi yang harus benar-benar bisa direalisasikan.
Dalam merealisasikan ambisi tidak mudah. Banyak hal yang akan dilalui ketika kita ingin
berkelana dengan ambisi. Cara untuk meralisasikan ambisi adalah dengan menumbuhkan dan
mengendalikan ambisi, yakni:
1. memiliki tujuan yang jelas, mengatur waktu, belajar dari kegagalan, bekerja sama,
mengeksplorasi diri, dan selalu berpikir positif.
Memiliki tujuan yang jelas adalah gambaran kita tentang apa yang ingin kita
capai. Jangan sampai kita ingin sesuatu tapi kita juga tidak mengetahui apa yang akan
kita kejar.
2. Mengatur waktu
Ketika kita mempunyai banyak ambisi yang harus kita capai, kita harus benar-benar
bisa mengatur waktu. Antara yang apa yang kita kerjakan saat ini dan mempersiapkan
apa yang harus kita persiapkan untuk mencapai ambisi itu. Dengan pemanfaatan waktu
yang baik akan memudahkan kita membangun strategi dalam mencapai ambisi itu
3. Belajar dari kegagalan
Ketika kita gagal bukan alasan untuk kita berhenti berjuang. Dan jangan jadikan
alasan perubahan mimpi atau target yang sudah kita bangun. Bahkan, kegagalan itu
adalah jalan untuk menuju target itu.
4. Bekerja sama dan membangun kolaborasi antar teman.
Membangun kolaborasi yang baik dengan teman akan mempermudah kita dalam
merealisasikan mimpi. Bangun kerja sama dengan orang-orang yang satu visi. Karena
dengan menyatukan visi, akan mampu membuat kita sama-sama bergerak dengan teman
kita.
5. Mengeksplorasi diri
Setiap hari kita akan mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Kita harus selalu
mau belajar untuk kepo terhadap sesuatu. Ambisi disesuaikan dengan realita dan tidak
boleh meruikan orang lain. Jangan mendahului qadarullah. Pengaruh terbesar ambisi
adalah kita sendiri.
Sedangkan kenyataan adalah realita hidup atau kondisi real yang sekarang kita
rasakan. Kenyataan dibagi menjadi dua, yakin internal dan eksternal. Eksternal berasal dari
lingkungan, termasuk dalam bagaimana keadaan sosial politik di masyarakat. Dari ambisi
bertemu dengan kenyataan akan bisa membuat kita membangun strategi untuk mencapai
ambisi tersebut.
Usaha adalah tindakan nyata yang dilakukan seseorang untuk mencapai dan
mewujudkan sesuatu. Usaha dibagi menjadi dua, yakni proaktif dan reaktif. Proaktif adalah
usaha atau menyusun strategi untuk mencapai ambisi kita. Sedangkan reaktif adalah usaha
untuk menghindari segala sesuatu yang akan menghalangi kita untuk mencapai ambisi kita.
Selain usaha yang kita lakukan, kita harus mempunyai usaha alternatif. Usaha alternatif ini
berfungsi ketika kita gagal kita masih mempunyai usaha lain yang bisa dijalankan. Dalam
kedidupan kita haru bisa mengkorelasikan antara ambisi, kenyataan, dan usaha dengan doa,
tawakal, dan ridhlo dari orang tua. Karena ambisi akan sia-sia ketika usaha tidak kita
gencarkan. Ketika punya ambisi, harus selaras dengan usaha yang digencarkan.
Banyak diantara kita yang kadang punya lifeplan namun kenyataannya hidup tak
seberjalan lifeplan. Ada kalanya mungkin kita keluar dari jalur lifeplan dan malah menjauhi
lifeplan. Hal itu karena kehidupan yang kita jalani melenceng dari lifeplan. Kita terlalu
terhiur oleh godaan dunia, sehingga membuat kita berpaling dan mulai mencoba hal baru
yang justru menjauhi apa yang sudah kita impikan.
Selain hal itu, kita kadang juga berpikir bahwa mana mungkin aku bisa mencapai, aku
kan hanya bla bla bla. Buang semua pemikiran yang seperti itu. Kita manusia hidup di dunia
memiliki kesempatan yang sama untuk berjuang. Dan setelah mendapatkannya, wajib
hukumnya untuk kita serius menekumi hal tersebut. Seperti halnya ketika kita diterima di
perguruan tinggi yang kita inginkan. Beruntung sekali ketika kita bisa diterima di perguruan
tinggi, karena tidak semua masyarakat Indonesia mempunyai kesempatan yang sama dengan
kita. Yang diterima di Perguruan Tinggi adalah 3% dari penduduk Indonesia. Jangan pernah
membuat 7% dari orang Indonesia marah karena kita tidak sungguh-sungguh dalam
menjalankan masa kuliah. Terlebih kalau kita tidak bisa bermanfaat untuk orang lain yang
hanya diam tanpa adanya kontribusi nyata untuk negeri.
Untuk itu, hukumnya wajib untuk kita mengejar apa yang sudah kita cita-citakan.
Pemuda itu hidup penuh mimpi dan penuh kontribusi. Pemuda bukan masalah umur,
melainkan masalah sifat. Sifat yang harus dimiliki pemuda adalah yang dia tidak betah ketika
berada pada zona nyaman, pemuda yang bersifat ngeyel terhadap sesuatu hal, pemuda yang
ketika dia memiliki masalah dia tetap menolong sesama, dan ketika dia dalam keadaan susah
tetap ceria.
Jangan takut untuk bermimpi, ketika kita gagal pada suatu hal atau mendapatkan yang
tidak kita inginkan, carilah hikmah-hikmah yang bisa membuat kita percaya. Bahwa apa yang
Allah kasih, adalah yang terbaik untuk kita. Dan tugas kita ketika menerima itu adalah tetap
tawakal dan semangat untuk mengembangkan apa yang sudah kita dapatkan.

Slide 14 TIME MANAGEMENT


Kebiasaan ada korelasinya dengan masa depan?
Jadi, apapun yang kita lakukan hari ini menentukan bagaimana kita di masa depan?
Pertanyaan yang kadang juga membuat kita bingung untuk menjawabnya. Kadang hati bilang
iya, sedang logika menolaknya. Ataupun sebaliknya. Menurut Mahatma Gandhi, "Kebahagiaan adalah
segala ketika apa yang kamu pikirkan, apa yang kamu katakan, dan apa yang kamu lakukan berjalan
dalam harmoni”. Dalam hal ini, arti makna dari kata kebahagiaan adalah better life. Better life ada
karena adanya sebuah pemikiran, perkataan, dan tindakan yang dikerjakan. Tindakan yang secara
berulang-ulang dikerjakan akan menjadi sebuah kebiasaan.
Namun, sebelum kita menginjak pada pembahasan mengenai good habits, hal yang
seharusnya dibenakan atau diperbaiki adalah pola pikir kita atau mindset. Mengapa? Karena
tindakan yang kita kerjakan semuanya akan diperintah oleh otak. Otak akan merangsang
saraf-saraf kita untuk bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan. Yang pasti, entah baik
atau buruk apa-apa saja yang diperintahkan otak, saraf akan selalu bekerja profesional. Tapi,
apakah kemampuan otak kita yang hebat hanya akan terbuang sia-sia dengan tindakan yang
tidak baik? Tidak. Nah, itulah mengapa kita sebelum menginjak pada pembahasan kebiasaan,
harus mengubah pola pikir yang benar.
Pola pikir seseorang akan mempengaruhi bagaimana perilaku atau tindakan
seseorang. Untuk membentuk kebiasaan yang baik, harus ditanamkan mindset perilaku yang
baik. Pemikiran yang baik akan menunjang pada perilaku yang baik. Pemikiran yang buruk
akan menunjang kepada perilaku yang buruk. Perilaku yang baik ini adalah perilaku yang
menunjang masa depan kita yang sesuai dengan aturan agama dan norma-norma.
Tantangan dalam hal ini adalah terletak pada bagaimana keadaan lingkungan di
sekitar kita. Banyak diantara kita yang sudah memiliki pemikiran yang baik, tergoyahkan
dengan kondisi lingkungan. Lingkungan sekitar sangat berpengaruh dengan bagaimana
karakter atau kebiasaan dalam diri kita. Memang tidak semuanya lingkungan di sekitar kita
baik atau mendukung apa yang menjadi mimpi kita, namun hal tersebut tidak akan menjadi
masalah. Tergantung pada cara kita membuat benteng pertahanan dan bagaimana cara kita
menyikapi hal tersebut.
Selanjutnya, pola pikir akan menunjang pada sebuah perkataan. Tak jarang kita temui
seseorang yang memiliki perkataan yang buruk. Hal tersebut tidak terlepas dari sebuah
pemikiran. Jika saja kita memandang orang dari keburukannya, apa-apa saja yang dia
kerjakan akan terlihat salah di mata kita. Berbeda dengan ketika kita selalu memiliki
pemikiran yang baik, akan selalu memandang seseorang dengan positif thinking. Contohnya
saja apabila menemui seorang teman yang bangun kesiangan sampai tidak solat subuh. Jika
kita mempunyai pemikiran yang buruk, oh orang itu berani sampai meninggalkan solat
hanya demi tidur. Sedang jika orang dengan pemikiran yang baik, oh orang itu telat bangun
karena kemarin lembur sampai pagi dan kelelahan akhirnya tidak terasa sudah lewat subuh.
Setelah melalui fase perkataan, yang selanjutnya timbul adalah tindakan. Tindakan
yang kita lakukan adalah buah dari pemikiran dan perkataan. Jadi, disini sudah jelas bahwa
dengan memiliki pemikiran yang baik akan menimbulkan perkataan yang baik pula dan
menunjang tindakan yang kita lakukan juga baik. Tindakan inilah yang menjadi perilaku atau
kebiasaan yang kita jalankan setiap harinya. Kadang tindakan itu juga tidak sadar kita
lakukan. Walau dengan tanpa sebab yang jelas, namun kita tetap melakukannya dengan
sukarela bukan dengan sebuah paksaan. Untuk itulah, dasar daripada good habits sendiri
adalah pemikiran dan perkataan.

Pemikiran
Perkataan
Tindakan
Kebiasaan

Definisi good habits sendiri adalah :


1. Apa yang kita lakukan tidak berdampak buruk terhadap orang lain
2. Apa yang kita lakukan tidak menimbulkan dampak negatif
3. Good habits dalam hal ini adalah good habits yang sesuai dengan apa yang diperintahkan
oleh Rasulullah.
Cara untuk mendapatkan good habits adalah :
1. Memiliki pemikiran yang positif
2. Berpikiran tentang bagaimana memanagemen waktu yang baik
3. Berpikiran tentang bagaimana cara kita untuk belajar
4. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
5. Selalu berkata yang baik
Kebiasaan akan berpengaruh terhadap hasil yang akan kita nikmati di kemudian hari.
Good habits akan berdampak pada good life. Untuk memiliki kehidupan yang baik, antara
kebiasaan dan karakter harus selaras dalam hal kebaikan. Untuk menanamkan karakter yang
baik dan istiqomah, disiplin adalah jawabannya.

Good habits Good


character

Good life
-Habits adalah hal kecil
Habits jika dilakukan terus menerus akan berdampak besar
Maka dari itu, selalu lakukan yang terbaik-
Bicara mengenai managemen diri, kita sebagai seorang yang dengan notaben
seseorang dengan banyak kesibukan harus memiliki ilmu dalam memanagemen diri.
Managemen dalam bahasa berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran. Dari definini itulah dapat kita simpulkan bahwasannya ilmu atau wawasan mengenai
pengembangan diri kita untuk bisa dan mampu mengelola dirinya untuk mencapai apa yang
kita inginkan dalam diri kita.
Cara memanagemen diri kita awali dengan bagaiamana cara kita mengelola waktu
kita. Ketika apa yang seharusnya kita capai berjalan dengan efektif, diri kita akan merasa
senang karena apa yang sudah menjadi tanggungjawab dan terget kita terpenuhi dengan baik.
Mengelola waktu penting bagi kita untuk bisa memilih apa-apa saja yang seharunya
dikerjakan dalam waktu dekat. Kita sebagai seorang dengan segala kesibukan pastinya pernah
merasakan bagaimana ketika berada pada fase dimana kita merasa sangat bingung dengan
keadaan. Pada saat bersamaan, kita mendapatkan tugas yang sama-sama harus dikerjakan
pada saat itu. Banyak sekali tugas yang ada di list kita, sehingga membuat kita bingung mau
mengerjakan mana yang dulu.
Nah, untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat skala prioritas.
Skala prioritas sangat diperlukan kita dalam memanagemen waktu. Karena dengan
menentukan skala prioritas, kita tahu mana yang seharusnya dikerjakan sekarang, mana yang
seharusnya dikerjakan nanti, dan mana yang tidak perlu dikerjakan. Menentukan skala
prioritas diawali dengan menentukan atau mengelompokkan kegiatan apa saja yang paling
penting hingga yang tidak penting serta mengelompokkan dari yang sangat mendesak hingga
tidak mendesak. Rumus skala prioritas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penting dan mendesak
2. Tidak penting tapi mendesak
3. Penting tapi tidak mendesak
4. Tidak penting dan tidak mendesak
Ketika kita sudah mengelompokkan kegiatan berdasarkan hal tersebut, kita akan mudah
menentukan apa yang harus dikerjakan sekarang, besok, lusa, dan hari-hari berikutnya. Dari
hal tersebut, kita juga akan terstruktur sehingga mampu untuk bisa melaksanakan tugas dan
tanggungjawab dengan baik secara efektif.
Setelah mengelompokkan kegiatan dalam skala prioritas, selanjutnya adalah dengan
membuat timeline kegiatan. Seperti halnya to do list yang harus dikerjakan hari ini, yang
dikerjakan besuk, yang dikerjakan lusa, dan seterusnya. Dengan bantuan reminder kita juga
akan mudah mengelola waktu karena kita sudah diingatkan oleh alarm-alarm yang
menyatakan kita harus di jam ini melaksanakan hal tersebut. Dengan seperti itu, insyallah
semua tugas yang kita emban akan berjalan dengan terstruktur. Selain itu, kita tidak akan
merasa gabut. Sejatinya gabut itu sebenarnya tidak ada, namun diri kita saja yang tidak
mengetahui bahwa masih banyak hal yang harus dilakukan, yang pada saat itu kita belum
merasa dan ingat dengan tugas itu.
Mas Rais juga memberikan tips nya untuk bisa memanagemen diri, diantarannya adalah:
1. Fokuskan diri pada amanah dan kegiatan yang mendesak
2. Hindari distraksi yang berlebihan
3. Cari tempat yang nyaman untuk membantu fokus
4. Manfaatkan aplikasi reminder/kalender (google calendar dan google keep)
5. Refleksi dan evaluasi produktivitas tiap minggunya

Slide 15 REALISASI PLAN (SIFAT” MANUSIA)


Investasi diri ini dapat diartikan sebagai aksi atau peran apa yang akan atau sudah kita
lakukan untuk sesuatu yang pasti bermanfaat untuk orang lain. Konsep daripada investasi diri
ini sama halnya seperti mewaqafkan diri untuk masyarakat. Menginvestasikan diri bisa
diberbagai bidang, tergantung dimana kita expert terhadap bidang itu.
Ngomong-ngomong soal investasi diri, kita sebagai pemuda sudah seharusnya
berkontribusi pada daerah dengan memberikan kontribusi untuk masyarakat. Pemuda
seharusnya mampu untuk menciptakan suatu hal yang mampu menjawab pertanyaan ataupun
kebutuhan masyarakat daerahnya. Karena pemudalah yang aksinya ditunggu oleh semua
masyarakat. Sejatinya, pemuda tidak menawarkan masa lalu tapi mereka menawarkan masa
depan.
Dalam menjalankan aksinya, karakter pemuda dibedakan menjadi empat, antara lain:

1. Pesimis
pemuda yang tidak yakin dengan dirinya sendiri. Mereka yang memiliki karakter ini
cenderung untuk berprasangka buruk terhadap hasil yang sedang mereka usahakan. Pemuda seperti
inilah dibentuk karena lingkungannya. Lingkungan yang membawa mereka memiliki karakter
seperti itu. Pemuda seperti ini bisa dikatakan sebagai anak layangan yang akan terombang-ambing
kesana kemari dan ikut dimana arahnya angin. Mereka tidak akan memiliki pendirian yang kuat
sehingga kita mudah terbawa arus dari lingkungan kita.
2. Realistis
Pemuda yang melihat segala sesuatunya sesuai dengan realita. Saking mereka melihat
berdasarkan kenyataan, mereka akan tidak akan mau untuk bergerak lebih karena memang mereka
percaya bahwa kemampuan hanya sampai pada itu saja. Mereka tidak akan berusaha lebih lagi
karena mereka sudah yakin jika kemampuan hanya sampai pada itu dan selebihnya mereka akan
menyerah untuk melanjutkan aksinya. Pemuda dengan karakter ini cenderung mendengarkan apa
kata orang daripada menuruti kata hatinya untuk selalu berproses menjadi lebih baik.
3. Optimis
Pemuda yang optimis akan selalu berprasangka baik pada hasil yang sedang mereka
usahakan. Pemuda seperti ini adalah pemuda yang suka pada tantangan. Mereka akan selalu mau
untuk mencoba hal baru tanpa takut untuk gagal. Pemuda dengan karakter seperti ini adalah
realisasi dari pemuda tidak menawarkan masa lalu, namun mereka menawarkan masa depan.
Mereka tidak akan takut dan ragu untuk memulai sesuatu, karena yang mereka pikirkan adalah
masa depan dengan segala prasangka baiknya pada hasil yang akan didapatkan.
4. Progresif
Progresif berarti berkembang menjadi lebih baik, itulah ciri dari pemuda yang memiliki sifat
progresif. Sifat progresif inilah yang menjadikan pemuda selalu mengupgrade dirinya menjadi
lebih baik dari sebelumnya.
Pemuda harus memiliki karakter yang selalu berprogresif, karena dengan itulah akan
membantu dia untuk survive pada keadaan. Contoh saja seperti HP merek Nokia. Di awal yahun 2000
an HP dengan merk ini mampu menjadi brand yang banyak dicari oleh masyarakat. Masyarakat
semua pada berusaha untuk bisa membeli HP dengan merk itu. Lalu kita lihat pada zaman sekarang,
HP itu sudah tidak ada kabarnya lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Begitulah nasib pemuda
ketika mereka tidak mau untuk mengupdgrade diri menjadi lebih baik. Mereka akan ketinggalan
peradaban dan pasar akan beralih ke sesuatu hal yang lebih maju dan modern karena menjadi jawaban
atas kebutuhan masyarakat. Pemuda harus memiliki karakter yang berprogresif yang mampu melihat
kondisi sekitar sehingga mampu untuk mengikuti perkembangan zaman dan tidak tertinggal dengan
peradaban.

Slide 16 REALISASI PLAN (LAIN-LAIN)


APA TUJUAN HIDUP KITA?
Hidup adalah sebuah pilihan
Berkelana dalam manis pahitnya sandiwara dunia
Bersama ribuan raga dan jiwa ciptaan Illahi
Hidup untuk apa?
Bukan mencari sebuah pujian
Bukan pula mencari kekayaan
Namun, ridhlo Allahlah yang kami cari

BAGAIMANA BENTUK KECINTAAN KITA KEPADA ALLAH?


Mencintai seseorang adalah hampa
Jika tidak mengenal siapa yang menciptakan
Apakah mungkin mencintai makhluk-Nya jika tidak mencintai-Nya?
Salah besar jika kita hanya mencintai makhluk-Nya
Yang sebenarnya wajib kita lakukan adalah mencinta-Nya
Dengan amalan yang kita jalankan
Salat, puasa, dzikir, tilawah, bersedekah
Itu tanda kecintaan kami kepada-Nya
SEBERAPA BESAR BENTUK KECINTAAN KITA KEPADA ORANG TUA?
Ridho Allah terletak pada ridhlonya orang tua
Orang yang telah merawat, mendidik kita tanpa lelah
Berbakti kepada orang tua adalah wajib hukumnya
Selalu menggoreskan nama di setiap doa
Dan selalu menuruti apa yang diinginkan

SELAMA 17 TAHUN HIDUP, APA YANG SUDAH KITA CIPTAKAN?


Tujuh belas tahun berlalu
Usia semakin direnggut waktu
Berjalan hari ke hari
Bulan ke bulan
Hingga tahun ke tahun
Bagaimana mungkin selama itu kita hidup tanpa ada arti
Tanpa memberi arti
Bergeraklah untuk berkarya
Banyak hal yang bisa dilakukan
Membuat cerpen dan dibukukan adalah jawaban atas doaku
Sebuah narasi kehidupan
Pengungkap rahasia hati

KAPAN TERAKHIR KALI KITA


MENGUCAPKAN SAYANG KEPADA ORANG TUA?
Masa berjalan begitu cepat
Tanpa kita sadari
Umur sudah tak lagi muda
Tenaga sudah tak lagi kuat
Ingatkah, kapan terakhir kali kita mengucapkan sayang pada orang tua?
Kala mereka berulang tahun, itu jawabanku
Bagaimana dengan kalian?
Sedih rasanya lama sudah tidak mengucapkan itu kepada mereka
Karena gengsi dan takut bilang
Namun, memang itu yang harus dilakukan
Untuk memperoleh ridhlo-Nya

Jika kita berani untuk mengucapkan sayang pada orang tua, masyaallah. Akan
dimudahkan dalam segala sesuatunya. Karena otomatis, orang tua akan selalu mendukung
kita, akan selalu memberikan ridhlo-Nya. Karena ridhlo Allah sendiri, berasal dari ridhlonya
orang tua. Ketika kalian merasakan jatuh atau gagal dalam mencapai suatu hal, mungkin itu
semua adalah jawaban atas sakit hati orang tua kita. Dengan mengucapkan hal itu, hati orang
tua kita akan bahagia. Ridhlonya pun akan mengalir bersama kebahagiaan itu.
Dalam hidup ini, kita sebagai pemuda harus menjadi seorang yang visioner dan
mempunyai mimpi dalam hidup. Dalam bermimpi kita bukan hanya menjadikan sukses untuk
diri kita, namun juga untuk orang lain. Untuk itu perlu kita menjadi pemuda yang berpretasi
dan penuh karya yang bisa menjadi sumbangsih kita untuk daerah dan masyarakat.
Kehidupan akan selalu bergerak atau bertransformasi, karena hidup selalu bergerak dinamis,
maka kita harus membiasakan untuk menerima perubahan. Dengan adanya perubahan, kita
akan mampu menciptakan inovasi-inovasi baru dan karya baru untuk kembali ke daerah dan
masyarakat.
Mengapa penting bagi kita untuk bisa mengembangkan diri sehingga mampu
mendorong kita untuk berprestasi? Yakni adalah sebuah pengembangan diri, dapat
meningkatkan keilmuan, membermanfaatkan diri melalui karya, sebuah bentuk kontribusi
untuk Indonesia, dan yang pasti buahnya adalah berdampak bagi Indonesia. Disamping itu,
menjadi prestasi mempunyai alasan yakni alturism, self interest, dan balance yang mana
adalah keseimbangan antara alturism dan self interest.
Untuk menjadi pemuda yang berprestasi, yang utama harus dilakukan adalah dengan
mengenali potensi yang ada pada diri sendiri, yakni antara lain field of interest, kemampuan
atau keahlian kita, pengalaman kita berkarya, apa yang menjadi minat dan bakat kita,
bagaimana lingkungan kita atau circle yang sekarang sedang kita ikuti. Ketika semua itu
sudah kita temukan jawabannya, akan mampu membentuk mindset kita untuk visioner atas
mimpi-mimpi kita. Kita akan mudah menyusun tangga mana yang akan kita lalui sesuai
dengan apa yang ada dalam diri kita.
Menyusun tangga atau membuat planing tentang hidup kita adalah hal utama untuk
mencapai tujuan yakni berprestasi untuk menghasilkan karya bagi bangsa. Ketika planing
sudah tertata, maka aksilah yang akan kita lalui. Berbicara mengenai proses, proses diawali
dari bagaimana niat kita. Ketika niat sudah tertata, kita akan mampu untuk menyusun
strategi-strategi. Dalam menaiki tangga-tangga itu, kita harus juga memiliki tekad dan harus
istiqomah dengan apa yang sedang kita ikhtiarkan. Disamping itu kita juga harus peka dengan
masalah sekitar dan senantiasa mengupgrade diri. Dalam menjalani ikhtiar, sebagian dari kita
bisa terkontrol untuk selalu sesuai target ketika ada jadwal yang menjadi tekanan. Ketika
jadwal harian dan target sudah menjadi kisi-kisi apa yang akan kita jalankan selama satu hari,
kita yakin apa yang sedang kita iktiarkan akan berjalan. Tak lupa diakhir atau pada malam
sebelum tidur, kita biasakan untuk muhasabah atau mengevaluasi diri apa-apa yang menjadi
kesalahan di hari ini.
Selain mengenali diri sendiri, Mbak El juga memberikan tips untuk bisa menjadi
pemuda yang berpretasi, diantaranya adalah:
1. Visioner
2. Maindfulness
3. Terjadwal
4. Mengisi hari dengan hal positif
5. Balance antara fisik dan psikis
6. Senantiasa menjadi gelas kosong dalam mencari ilmu
7. Pantang menyerah
8. Tekun
9. Disiplin
10. Menghargai diri sendiri atau mengapresiasi diri sendiri
Dalam menjalankan apa yang sedang kita ikhtiarkan, kita akan selalu bertemu dengan
pantangan-pantangan. Hal tersebut bisa kita atasi dengan :
1. Mencari teman yang sevisi
2. Menyeimbangkan tugas dan organisasi
3. Menyisihkan waktu untuk tidur
4. Mengesampingkan waktu bermain
5. Mengelola keuangan dengan baik

Slide 17 CLOSING (back sound)


Gagal merencanakan, sama dengan merencanakan kegagalan
Indonesia bukan terlahir dari satu dua hal besar, tetapi dari jutaan hal kecil yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai