Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurul Mawadda

NIM : 2102060116
Kelas : MPI 4 D
Mata Kuliah : Pendidikan Karakter

1. Apa manfaat dengan mengenal kepribadian seseorang ?


Jawaban : Manfaat dalam mengenal kepribadian seseorang adalah kita
dapat mengetahui kelemahan dan kelebihannya mereka. Sehingga, kita
dapat dengan berhati – hati dalam melakukan sesuatu dan tidak melakukan
hal yang dapat menyinggung mereka. Juga, kita dapat dengan baik untuk
bersosialisasi dengan seseorang dan menemukan cara untuk mendektai
masalah mereka dan membantu mencari solusinya.

2. Bagaimana keterkaitan antara pertumbuhan dan perkembangan


manusia terhadap pembentukan karakter peserta didik ?
Jawaban : Petumbuhan dan perkembangan adalah salah satu ciri-ciri
makhluk hidup. Pertumbuhan fisik berkaitan dengan perubahan ukuran
tubuh dari balita ke anak-anak yang beranjak ke remaja dan manusia
dewasa. Perkembangan kemudian diartikan sebagai pematangan fungsi-
fungsi tubuh termasuk fungsi reproduksi dan juga pengembangan karakter
atau psikologis seseorang. Semua tahapan pertumbuhan dan
perkembangan dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada
perkembangan karakternya. Bahkan menurut penelitian, pada usia kanak-
kanak sudah masuk proses pembentukan karakter di mana perkembangan
kognitif perlahan disempurnakan. Pada masa-masa ini, apa yang anak-
anak dengar, lihat dan alamai akan turut membentuk persepsinya yang
lambat laun mengakar dalam diri dan menentukan karakternya.
Pertumbuhan fisik yang tidak optimal tentu akan mempengaruhi
perkembangan kognitif anak sehingga pembentukan karakternya
terganggu sebab ia tidak maksimal dalam mendengar dan merespon
sesuatu. Pada usia remaja, apabila pertumbuhan fisik terganggu sudah
tentu akan mempengaruhi kualitas psikologisnya terutama karena pada
masa-masa ini remaja mulai banyak bersosialisasi dengan manusia lain di
luar keluarga sehingga persepsi mereka akan pandangan orang lain akan
sangat mempengaruhi kondisi psikologis.
3. Salah satu tujuan pendidikan karakter adalah untuk
mengembangkan lingkungan sekolah yang aman, jujur, penuh
kreativitas dan persahabatan, rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh
kekuatan. Jelaskan maksud dari tujuan tersebut!
Jawaban : Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai
lingkungan belajar yang aman,jujur, penuh kreativitas dan persahabatan,
serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan. Nilai-nilai
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa merupakan Nilai-nilai yang
dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dan
diidentifikasi dari sumbersumber Agama, karena masyarakat Indonesia
adalah masyarakat beragama, maka kehidupan individu, masyarakat, dan
bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaan.
Dengan karakter yang jujur sekolah akan menjadi aman dan tidak
aka nada penyimpangan yang terjadi. Ini adalah salah satu tujuan
Pendidikan karaktrer di sekolah dimana peserta didik diberikan
pengarahan bagaima karakter yang baik agar mereka juga dapat
mengembangkan kreativitas mereka, rasa menghargai satu sama lain agar
mereka dapat berdampingan.
4. Apakah me time termasuk cara menghargai diri sendiri? Berikan
alasan anda!
Jawaban : Me time atau meluangkan waktu untuk diri sendiri sangat
penting untuk Kesehatan mental seseorang. Me time sangat penting dalam
menghargai diri sendiri karena diwaktu ini kita dapat mengistirahatkan diri
kita sembari memberikan apresiasi kepada diri kita karena sudah selalu
kuat dan tabah menjalani hidup, diwaktu ini juga kita dapat
mengintropeksi diri kita apa-apa saja yang kurang selama ini. Saat me
time juga kita dapat lebih mengenali diri kita dan dapat mengembalikan
konsentrasi kita. Meluangkan waktu untuk diri sendiri sangat penting
dalam menghargai diri sendiri. Semangat untuk teman teman yang sedang
berjuang untuk kesuksesan yang akan dihadapi. Remember, we are the
generation that will lead the nation in the future, so strengthen your
mentality and also remember that yourself is a stick to support all of this,
so strengthen yourself.
5. Tindakan masyarakat saat ini masih bersifat artifisial artinya lebih
mengutamakan pencitraan dibanding kesungguhan artifisial. Lalu
apa yang dilakukan oleh guru untuk membangun mental prestatif?
Jawaban : Pendidikan yang diinisiasi oleh guru harus mampu membangun
kemampuan berpikir kritis dan konstruktif peserta didik. Nilai-nilai moral
yang universal harus hand-in-hand dengan laku keseharian. Seseorang,
apakah itu siswa, guru, pengambil kebijakan, harus sadar bahwa untuk
mewujudkan sesuatu perlu dilakukan dengan kerja keras, bukan dengan
jalan pintas. Bersusah payah dalam usaha dan ketidaknyamanan dalam
perasaan acapkali harus dijalani dan menjadi bagian tak terpisahkan dari
pencapaian prestasi itu sendiri. Mewujudkan tujuan juga harus dilakukan
dengan cara-cara yang bermartabat, dan bukan dengan menghalalkan
segala cara. Prinsip reward and punishment harus ditegakkan untuk
memberikan insentif dan disinsentif bagi pelaku.
Perwujudan kinerja seseorang atau sekelompok orang, bisa
ditelusuri dari cara berpikirnya. Susy Susanti, Srikandi bulutangkis
Indonesia pernah berkata, ”kalau saya ingin jadi juara, saya harus berlatih
lebih dibanding lawan-lawan saya, jika mereka latihan 8 jam, saya perlu
latihan 10 jam”. Cara berpikir yang demikian membuat Susy mampu
meraih juara bergengsi tingkat dunia seperti Olympiade dan All England.
Demikian juga, misalnya, para siswa yang tidak merasa perlu kerja keras
untuk belajar, karena ia berpikir bahwa pada waktu ujian nanti bisa cari
contekkan. Nanti ketika mereka memasuki dunia kerja, seperti PNS pun,
kepintaran tidak dibutuhkan, yang penting kolusi dan uang sogokannya.
Apa yang kita pikirkan dan bagaimana kita berpikir sejatinya berpengaruh
besar terhadap keberhasilan atau kegagalan. Kesuksesan biasanya diawali
dengan cara berpikir yang benar. Begitu sebaliknya, orang acapkali tidak
bisa sukses karena terbelenggu oleh pikirannya sendiri. Pikiran-pikiran
seperti meremehkan mutu, suka menerabas, tergantung pada atasan,
menghargai ikatan primordial daripada kinerja, dan bergantung pada nasib,
adalah contoh-contoh cara berpikir yang kontraproduktif terhadap
kemajuan.
Untuk mewujudkan pendidikan bermutu, yang memperkuat mental
prestatif, bukan persoalan mudah. Dibutuhkan guru dengan kualitas
reflektif dan semangat pembaruan yang kuat. Guru yang demikian hanya
mampu dihasilkan oleh lembaga pencetak guru (LPTK) yang kredibel dan
akuntabel.
6. Bagaimana cara guru untuk mengetahui bahwa perkembangan
motorik peserta didiknya berkembang dengan baik?
Jawaban : Peran guru dalam mengetahui perkembangan motoric anak
sangat penting, ini dilakukan agar peserta didik tidak frustasi dalam
melakukan n sesuatu hal. Nah, untuk mengetahui perkembangan motoric
peserta didik yang dilakukan guru ialah menyediakan bebrapa hal unutk
peserta didik dalam mengembangkan motoriknya, membrikan perhatian
kepada peserta didik dan tidak membedakan mereka, perhatikan mereka
saat bersosialisasi dengan temannya dengan ini kita dapat mengetahui
sejauh mana motoric mereka berkembang dan apakah baik atau tidaknya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai