Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1

Bimbingan konseling untuk AUD

1. Apa saja fungsi bimbingan bagi anak usia dini ?


Jawab : fungsi bimbingan untuk anak usia dini adalah
1. Fungsi pemahaman, meliputi pemahaman diri anak oleh guru dan orang tua, hambatan
yang dihadapi anak, lingkungan anak, lingkungan luar rumah, dan cara penyesuaian diri.
2. Fungsi pencegahan, yaitu usaha bimbingan yang menghasilkan tercegahnya anak dari
berbagai permasalahan yang dapat mengganggu, menghambat, atau menimbulkan kesulitan
dalam proses perkembangan.
3. Fungsi perbaikan, diarahkan pada terselesaikannya berbagai hambatan atau kesulitan
yang dihadapi anak didik.
4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, merupakan usaha bimbingan yang
menghasilkan tepeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif anak
didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantab dan berkelanjutan.

2. Jelaskan perbedaan ketiga ruang lingkup bimbingan ?


Jawab : Ruang lingkup bimbingan dan konseling di sekolah mencakup upaya bantuan yang
meliputi bidang bimbingan pribadi, bimbingan Sosial, bimbingan belajar dan bimbingan
karier.
Perbedaan antara bimbingan dan konseling terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga yang
menyelenggarakan. Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha
pemberian informasi dan dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih
menekankan pada fungsi pencegahan, sedangakan konseling merupakan bantuan yang
dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor dan
klien. Dari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala
sekolah, orang dewasa lainnya. Namun, konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga
yang telah terdidik dan terlatih. Dengan kata lain, konseling merupakan bentuk khusus
bimbingan yaitu layanan yang diberikan oleh konselor kepada klien secara individu.

3. Jelaskan enam aspek perkembangan anak usia dini ?


Jawab : Di dalam setiap aspek ini, tidak hanya kebutuhan fisik saja yang perlu diperhatikan,
melainkan juga hal-hal yang bersifat sosial, kejiwaan, dan sebagainya. Setiap aspek ini
berpengaruh satu sama lain dalam mempersiapkan si Kecil menjadi pribadi yang sehat, baik
secara jasmani maupun jiwa.
1. Nilai Agama dan Moral
Setiap anak, terutama di Indonesia, selalu dibesarkan dengan nilai-nilai agama. Si Kecil perlu
mengenal agama yang dianut dan menjalankan ibadah, plus berkomunitas. Agama juga
banyak mengajarkan sikap-sikap yang benar, seperti menolong sesama, jujur, sopan,
hormat, dan toleransi dengan penganut agama yang berbeda. Bila nilai-nilai ini
dikembangkan, niscaya akan membawa hal baik pada masyarakat Indonesia secara
majemuk. Orang tua dan lingkungan terdekat sebaiknya mempraktikkan nilai-nilai agama
dan moral ini, untuk mendukung si Kecil mendapat nilai-nilai yang benar.
2. Fisik dan Motorik
Fisik motorik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan tubuh.
 Motorik halus adalah kemampuan untuk menggunakan alat untuk ekplorasi dan ekspresi
diri, seperti menggunakan pensil.
 Motorik kasar adalah kemampuan tubuh berkoordinasi, seimbang, lincah dan lentur sesuai
peraturan. Si Kecil bisa melatih bagian ini dengan baik lewat olahraga.
 Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan, yaitu memiliki berat badan, tinggi badan, dan
lingkar kepala yang sesuai dengan usianya. Si Kecil juga perlu memiliki kemampuan hidup
bersih dan sehat. Ia juga perlu peduli akan keselamatannya sendiri.
3. Kognitif
Aspek kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran. Pertumbuhan di area ini sangat
luas, tidak hanya di sekolah tetapi juga dari permainan-permainan yang mengajak si Kecil
berpikir. Pada aspek ini, ia akan belajar:
 Memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan praktis, fleksibel, dan diterima
secara sosial. Ia juga bisa menerapkan pengetahuan dan pengalaman dalam suatu kondisi
yang baru ditemui.
 Si Kecil bisa berpikir logis, seperti mengenal perbedaan, pola, klasifikasi, sebab akibat,
perencanaan, dan insiatif.
 Si Kecil juga bisa mengenal, menyebutkan, serta menggunakan lambang-lambang seperti
angka dan abjad. Si Kecil juga bisa menggambarkan ulang sesuatu yang pernah dilihatnya.
4. Sosial Emosional
Pada aspek tahap perkembangan yang satu ini, sangat terkait erat dengan pengenalan diri
dan orang-orang di sekitar.
 Si Kecil mulai memperlihatkan kemampuan diri yang dimilikinya. Ia juga mengenal perasaan
sendiri, mengendalikan diri, dan menyesuaikan diri dengan orang lain.
 Ia belajar bertanggung jawab bagi dirinya dan orang lain. Ia mulai mempelajari hak-haknya,
aturan, dan bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama.
 Ia juga lebih senang bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespons,
berbagi, mendengarkan, serta menghargai hak dan pendapat orang lain. Ia pun lebih
kooperatif dan bisa berperilaku sopan
5. Bahasa
 Si Kecil lebih memahami hal yang dimaksudkan orang tua, seperti perintah, aturan, cerita,
dan menghargai bacaan.
 Ia bisa berbahasa dengan baik, seperti tanya jawab dan menceritakan kembali.
 Ia juga lebih memahami bentuk dan bunyi huruf.
5. Seni
Setiap anak terlahir imajinatif. Maka, tidaklah aneh kalau seni termasuk dalam 6 aspek
perkembangan anak usia dini. Dia bisa bereksplorasi dan mengekspresikan diri dalam hal
musik, drama, lukisan, kerajinan, dan masih banyak lagi. Ia juga lebih menghargai hasil karya
seni.

4. Mengapa pendekatan perkembangan dianggap lebih proaktif dari pendekatan lainnya dalam
bimbingan konseling ?
Jawab : Karena Bimbingan perkembangan merupakan suatu bentuk layanan bantuan yang
diberikan oleh guru kepada anak didik dalam upaya membantu memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi anak dan mengembangkan berbagai aspek kemampuan anak.
Bimbingan perkembangan dirancang dengan memperhatikan berbagai kebutuhan,
kemampuan, minat, dan masalah-masalah dalam perkembangan anak. Penciptaan
lingkungan perkembangan yang kondusif menjadi faktor utama dalam pendekatan
perkembangan, karena perkembangan yang sehat akan berlangsung dalam interaksi yang
sehat antara anak didik dengan lingkungannya.

5. Urutkan langkah langkah yang tepat pada pelaksanaan evaluasi program bimbingan
perkembangan ?
Jawab : evaluasi program pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat ditempuh dengan
empat langkah, yaitu:
1. Merumuskan masalah
2. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpulan data
3. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengetahui program mana saja yang
sudah atau belum terlaksana dan program apa saja yang sudah atau belum mencapai
hasil.
4. Melakukan tindak lanjut baik dengan memperbaiki program yang kurang tepat maupun
dengan mengembangkan (menambah atau merubah) suatu hal yang dapat menunjang
keefektifan program.

Anda mungkin juga menyukai