Pesan moral dari Contoh cerita fiksi ini adalah : Jangan bersikap seperti Singa, ya. Jika
temanmu meminta saran, berikanlah saran dengan bijaksana. Yang kedua jangan
berebutan dan mengakui barang orang lain sebagai milik kita. Dan yang terakhir jadilah
orang pintar agar kita tidak dibodohi oleh orang lain.
2) Apa strategi yang harus dilakukan agar Anda berhasil dalam bercerita dengan
menggunakan komputer?
Jawab : STRATEGI DASAR DALAM BERCERITA MENGGUNAKAN KOMPUTER
1.Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku
dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. Apakah yang ingin diceritakan
dalam kegiatan belajar mengajar. Cerita yang dituju harus jelas dan terarah.
2.Memilih sistem pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif
untuk mencapai sasaran dan anak memahami cerita.
3.Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar bercerita yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam
kegiatan berceritanya..
4.Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi
hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk
penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
3) Sebutkan indikator penting yang dapat mencerminkan nilai tanggung jawab pada anak
usia dini.
Jawab : Indikator Nilai- nilai Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
Nilai Karakter Anak Usia Dini :
- Anak dapat displin dalam kegiatan.
- Anak dapat berkata jujur kepadaa guru, orang tua atau lingkungannya.
- Anak dapat tanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan.
- Anak dapat berkerjasama dengan teman sebaya.
- Anak saling tolong menolong sesame teman sebaya saat melakukan kegiatan.
4) Buatlah contoh penerapan dari pendidikan karakter bagi anak usia dini beserta
tahapannya
Jawab : Proses dan tahapan pembentukan karakter secara alami terjadi sejak lahir
sampai berusia tiga tahun, dan bahkan sampai berusia lima tahun kemampuan dalam
hal menalar seorang anak belum tumbuh sehingga pikiran bawah sadar mereka masih
terbuka dan menerima apa saja informasi dan stimulus yang dimasukkan ke dalam tanpa
ada penyeleksian, mulai dari orang tua dan lingkungan keluarga. Dari merekalah pondasi
awal terbentuknya karakter sudah terbangun. membangun karakter menggambarkan :
a. Suatu proses yang terus menerus dilakukan untuk membentuk tabiat, watak dan sifat
sifat kejiwaan yang berlandaskan kepada semangat pengabdian dan kebersamaan.
Pembentukan watak membutuhkan proses panjang dan sepanjang hayat manusia yang
mana melibatkan aspek sosial emosi.
b. Menyempurnakan karakter yang ada untuk mewujudkan karakter yang diharapkan.
c. Membina nilai atau karakter sehingga menampilkan karakter yang kondusif dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai-nilai
dan falsafah hidup.
Secara teori nilai moral atau karakter berkembang secara psikologis dalam diri individu
mengikuti perkembangan usia dan konteks sosial. Dalam kaitannya dengan usia,
merumuskan perkembangan kesadaran dan pelaksanaan aturan dengan membagi
menjadi beberapa tahapan dalam dua domain yakni kesadaran mengenai aturan
pelaksanaan aturan.
1) Tahap pada domain kesadaran mengenai aturan pada usia 0-2 tahun aturan sebagai
hal yang tidak bersifat memaksa. Pada usia 2-8 tahun aturan disikapi dan diterima tanpa
pemikiran. Sedangkan pada usia 8-12 tahun aturan diterima sebagai hasil kesepakatan.
2) Tahapan pada domain pelaksanaan aturan. Pada usia 0-2 tahun aturan dilakukan
hanya bersifat motorik. Usia 2-6 tahun aturan dilakukan dengan orientasi sendiri. Untuk
usia 10-12 tahun aturan dilakukan karena sudah dihimpun.