Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2

Bimbingan konseling untuk AUD

1. Kenapa program bimbingan dan konseling tidak dapat berdiri sendiri ?


Jawab : Karena bimbingan konseling tidak dapat berdiri sendiri, Bimbingan dan konseling
harus bekerjasama dan berkolaborasi dengan semua komponen pendidikan, yaitu, kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua dan tenaga ahli.

2. Apa saja faktor yang penting diperhatikan saat menyusun suatu program bimbingan dan
konseling pada anak usia dini ?
Jawab : Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan dalam Menyusun Program sebagai berikut :
1. Tujuan
Tujuan dari bimbingan sejalan dengan tujuan dalam pendidikan yaitu perkembangan secara
optimal dari semua siswa, oleh sebab itu, program yang ada dalam bimbingan haruslah
sejalan dengan program yang ada dalam pendidikan dengan demikian bimbingan yang
merupakan salah satu komponen dalam pendidikan dapat menunjang keberhasilan tujuan
pendidikan.
2. Kegiatan bimbingan
Kegiatan yang akan dilaksanakan dan yang mungkin dilaksanakan di suatu sekolah perlu
dipertimbangkan sebaik-baiknya dan dibicarakan dengan kepala sekolah. Kegiatan yang
dapat dilakukan ditentukan oleh kebutuhan sekolah baik yang berhubungan dengan jenis
kegiatan, jumlah petugas, waktu, tempat, sarana dan prasarana yang tersedia.
3. Petugas bimbingan dan konseling
Untuk melaksanakan kegiatan bimbingan secara nyata maka petugas akan melaksanakan
kegiatan tersebut perlu dibicarakan secara jelas, untuk itu perlu diketahui secara nyata
jumlah guru bimbingan konseling di sekolah tersebut. Sehubungan dengan pembahagian
kerja setiap petugas dapat dibicarakan pada waktu menyusun program. Kegiatan bimbingan
akan berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan jika semua petugas bimbingan bekerja
sama.
4. Fasilitas yang tersedia
Fasilitas yang diperlukan adalah fasilitas fisik diantaranya ruang untuk kegiatan konseling,
ruang pertemuan, ruangan untuk kegiatan bimbingan kelompok, ruang penyimpanan data
dan ruang tunggu, selanjutnya alat perlengkapan ruangan seperti meja, kursi, tempat
penyimpanan data, papan tulis dll. Disamping fasilitas fisik diperlukan juga fasilitas teknis
yaitu alat-alat pengumpulan data seperti tes, angket, data cek, skala penilaian dll.
Sehubungan penyusunan program bimbingan maka perlu memperhatikan fasilitas yang ada
sebab bila program yang disusun terlalu muluk-muluk sementara fasilitas yang tersedia tidak
ada maka program yang dirancang itu tidak akan efektif.
5. Biaya
Program yang tersusun dengan baik akan dapat terlaksana jika adanya biaya yang memadai,
oleh sebab itu dibutuhkan biaya yang cukup. Biaya tersebut akan dipergunakan terutama
untuk pembiayaan personil dan pengadaan alat-alat teknis serta biaya operasional lainnya.
6. Siswa
Siswa merupakan sasaran kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Oleh sebab itu
dalam penyusunan program unsur siswa perlu dipertimbangkan terutama dalam
menentukan jadwal kegiatan, sehingga kegiatan yang dirancang tidak merugikan proses
belajar siswa di sekolah. Dalam hal ini guru bimbingan konseling dapat bekerja sama dengan
unsur sekolah lainnya dalam menentukan jadwal kegiatan.
3. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 bentuk layanan bimbingan untuk anak usia dini !
Jawab : Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling pada anak usia dini, terdapat beberapa
pelayanan yang dilakukan konselor di sekolah PAUD diantaranya adalah:
1. Layanan Pengumpulan Data.
Layanan pengumpulan data merupakan salah satu komponen dalam program bimbingan,
yang sekaligus menjadi salah satu layanan bimbingan. Komponen ini mencakup semua usaha
untuk memperoleh data tentang individu, menganalisis dan menafsirkan data, serta
menyimpan data itu. Tujuan dari pengumpulan data ialah mendapatkan pengertian yang
lebih luas, lebih lengkap dan lebih mendalam tentang masing-masing individu serta
membantu individu memperoleh pemahaman akan diri sendiri. Layanan pengumpulan data
ini juga merupakan layanan yang pertama yang dilakukan guru dalam bimbingan, layanan ini
dimaksudkan untuk mengumpulkan berbagai data yang berkaitan dengan aspek-aspek
kepribadian dan kehidupan anak pada usia dini. Data yang perlu dikumpulkan meliputi data
anak, orang tua, dan wali. Layanan pengumpulan data ini dapat dilakukan guru ketika anak
mulai belajar di paud. Ada beberapa alat dalam pengumpulan data yaitu:
a. Pengamatan (observasi)
Pengamatan (observasi) adalah suatu teknik yang dilakukan guru untuk
mendapatkan berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan permasalahan anak,
melalui pengamatan, guru dapat mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi pada anak
dalam waktu tertentu. Observasi dilakukan dengan cara mengamati berbagai perilaku atau
perubahan yang terjadi yang ditunjukkan oleh anak selama kurun waktu tertentu. Teknik ini
dilakukan hanya dengan cara mengamati dan tidak melakukan percakapan dengan orang
yang sedng diamati.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pegumpulan data permasalahan anak
dengan cara melakukan percakapan langsung baik dengan anak maupun dengan orang tua.
Dengan wawancara, guru dapat menggali lebih jauh mengenai kondisi obyektif anak.Teknik
wawancara terbagi atas dua, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tak berstruktur.
c. Angket
Angket (kuisioner) merupakan alat pengumpulan data berupa daftar
pertanyaan yang akan disampaikan kepada orang tua untuk mendapatkan secara umum
tentang anak dan hal-hal yang berkaitan dengan anak. Data atau informasi yang dapat
dikumpulkan guru-guru melalui teknik angket ini dapat berkaitan dengan data tentang
identitas anak, identitas orang tua, kondisi fisik dan kesehatan anak, selain data umum guru
juga dapat membuat angket sesuai dengan kebutuhan, misalnya kebiasaan anak dalam
berperilaku, kebiasaan tidur, makan, pola pengasuhan orang tua di rumah, dan sebagainya
dalam menyusun angket ini guru dapat mengikuti beberapa petunjuk sebagai berikut:
- Menggunakan kalimat yang sederhana tetapi jelas dan mudah untuk dimengerti.
- Tidak menggunakan kata yang negatif dan menyinggung perasaan orang yang ingin
ditanyai.
- Pertanyaan tidak bersifat memaksa responden untuk menjawab.
d. Sosiometri
Untuk mengetahui bagaimana keberadaan sosial anak diantara teman- temannya, apakah
anak disenangi, atau kurang disenangi oleh teman-temannya, disinilah guru dapat
melakukan teknik pengumpulan data melalui sosiometri.
e. Catatan Anekdot
Catatan anekdot dapat digunakan guru dalam memahami anak, khususnya dalam
kemampuan sosialnya. Catatan anek dot adalah cerita lucu karena menarik dan
mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian
yang sebenarnya.
2. Layanan Informasi
Layanan ini merupakan layanan yang memungkinkan diberikan baik kepada peserta didik
dan orang tua agar dapat menerima dan memahami berbagai informasi. Ada tiga alasan
utama mengapa pemberian informasi perlu diselenggarakan, pertama, membekali individu
dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan, maupun
sosial budaya. Kedua, memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya “kemana
dia ingin pergi”. Ketiga setiap individu adalah unik.
Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik dan orang tua agar dapat
mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu dalam bidang pribadi sosial, belajar,
bermain, berdasarkan informasi yang diperoleh.Layanan ini berfungsi untuk pencegahan dan
pemahaman. Adapun jenis layanan informasi adalah:
- Informasi pendidikan
- Informasi sosial
- Informasi media pendidikan
- Informasi kesehatan
- Informasi keagamaan
- Informasi hukum
Diperlukan informasi bagi individu semakin penting mengingat kegunaan
informasi sebagai acuan untuk bersikap dan bertingkah laku sehari- hari, sebagai
pertimbangan bagi arah pengembangan diri, dan sebagai dasar pengambilan keputusan.
3. Layanan Konseling Perorangan dan Kelompok
Layanan ini dapat bersifat pribadi maupun kelompok. Dalam layanan
konseling perseorangan merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang
konselor terhadap seoran klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien. Sedangkan
secara kelompok melalui layanan bimbingan kelompok.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan yaitu layanan yang membantu peserta didik dan orang tua dalam
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat baik di dalam kelas maupun di rumah,
baik dalam kelompok belajar, maupun kelompok bermain, serta kegiatan yang sesuai
dengan minat dan bakat anak. Layanan penempatan dan penyaluran adalah untuk
mengembangkan kemampuan pribadi dan sosial yang berkarakter cerdas, belajar, dan karier
dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas.
5. Layanan Tindak Lanjut
Layanan ini merupakan layanan yang diberikan pada anak didik berdasarkan hasil evaluasi
yang dilakukan oleh guru. Layanan tindak lanjut ini disesuaikan dengan permasalahan atau
anak yang tidak mempunyai masalah. Bila anak mengalami masalah maka sebaiknya
direkomendasikan kepada psikiater untuk penanganan selanjutnya, sedangkan anak yang
tidak mempunyai masalah bisa meneruskan bimbingan dan konselingnya secara
berkelanjutan. Tindak lanjut ini sangat penting untuk memperbaharui dan menilai
profesionalisme seorang konselor. Sebagai langkah akhir dari suatu layanan bimbingan,
layanan tindak lanjut berfungsi untuk menentukan langkah berikutnya setelah ditemukan
berbagai hasil evaluasi dari pelaksanaan layanan bimbingan.

4. Apa yang dimaksud dengan sosiometri pada teknik pengumpulan data dalam layanan
bimbingan dan konseling PAUD ?
Jawab : Teknik sosiometri adalah pengumpulan data dalam evaluasi pembelajaran untuk
menelaah struktur hubungan sosial di antara peserta didik yang ada di dalam kelas ataupun
sekolah. Seorang peneliti yang bernama Jacob Levi Moreno menciptakan istilah sosiometri,
sosiometri adalah metodelogi untuk melacak vektor energi hubungan interpersonal dalam
kelompok. Kegunaan sosiometri sendiri adalah untuk mengembangkan penyesuaian sosial
siswa secara individual.  Dapat disimpulkan dari pengertian diatas bahwa teknik sosiometri
adalah mengukur tingkat keterkaitan, hubungan sosial di antara manusia satu dengan
manusia yang lainnya. Sama halnya dengan perkembangan sosial emosional anak usia dini.
Perkembangan sosial emosional adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang
lain ketika berinteraksi dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Pada tingkatan interaksi
yang di alami oleh anak berawal dari orang tuanya, saudara hingga teman
bermainnya. Menurut Hurlock perkembangan sosial emosional adalah perkembangan
prilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial, dimana perkembangan sosial emosional anak
dilatih untuk merangsang rangsangan sosial terutama pada tuntutan kelompok serta belajar
bergaul dan juga tingkah laku. Menanamkan teknik sosiometri ke dalam perkembangan
sosial emosional anak membawa anak-anak dapat berinteraksi dengan teman sebayanya.
Yang awalnya anak itu tidak dapat bersosialisasi, malu mengutarakan pendapatnya kepada
teman-temanya lambat laun mereka akan bersosialisasi dengan sendirinya. Teknik
sosiometri sering digunakan untuk membantu  mengevaluasi interaksi aantara anak
berkebutuhan khusus, serta mempertahankan interaksi sosial  atau bergaul anatara anak
yang cacat dan non cacat. Sosiometri sendiri memiliki alat yang digunakan sebagai
mengukur, mengeskplorasi, serta mengembangkan hubungan. Di dalam sosiometri terdapat
2 macam diantaranya yang pertama ada sosiometri penelitian dan yang kedua ada
sosiometri penerapan. Sosiometri penilitian tindakan yang dilakukan dengan cara
menjelajahi jaringan sosial emosional hubungan kelompok dengan menggunakan kriteria
tertentu. Sedangkan sosiometri penerapan adalah yang dimanfaatkan dengan berbagai
metode untuk membantu orang-orang, dan memperluas jaringan yang ada psiko-sosial.
Adapun ciri penggunaan teknik sosiometri yang penulis gunakan dalam tulisan ini adalah,
pengajar menjelaskan kepada siswa yang tergabung ke dalam suatu kelompok, misalnya
dalam satuan kelas. Nah di dalam satuan kelas akan dibentuk kelompok-kelompok yang
lebih kecil yang berisikan 4-6 anggota atau anak dalam rangka untuk melaksanakan
kegiatan. Misalnya hendak pergi bertamasya ke kebun binatang, pembentukan kelompok
dalam belajar di dalam kelas maupun di luar kelas, dan yang terakhir adalah kelompok acara
makan bersama yang biasanya diadakan di lembaga PAUD. Dari kegiatan tersebut
merupakan pergaulan sosial yang dapat menumbuhkan perkembangan sosial emosional,
seperti anak akan mampu mengendalikan emosinya, mampu beradaptasi dengan lingkungan
baru dan beradaptasi dengan tema-teman sebayanya.

5. Langkah apa saja yang harus dalam proses konseling ?


Jawab : Selama proses konseling dilakukan, ada beberapa langkah yang harus dimiliki oleh
seorang konselor atau pendidik yang membantu anak dalam penyelesaian hambatan atau
masalah pada diri anak, yaitu :
1.Pendekatannya  menyatu dengan anak (Joining with the child)
2. Mengamati perilaku anak selama konseling (Observation)
3.Mendengar secara aktif  aktif (active listening)
4.Menyadari berbagai isu untuk menfasilitasi perubahan (awareness raising and the
resolution of issues to facilitate change)
5.Menyelami apa yang diyakini anak  (dealing with the child’s belief)
6.Aktif memfasilitasi anak (memberi kesempatan anak untuk mengekspresikan apa yang
dipikir dan dirasa) [actively facilitating]
7.Mengakhiri dengan kesimpulan (termination) 

Anda mungkin juga menyukai