Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa
agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi dan sosial, belajar
dan karier. Bimbingan Pribadi dan Sosial adalah bimbingan ini dapat membantu anak
dalam memecahkan masalah-masalah pribadi sosial. Bimbingan Belajar, tujuan dan tugas
pengembangan pendidikan melalui kegiatan bermain sambil belajar yang mencakup
pengembangan kemampuan dasar dan pembentukan perilaku. Bimbingan karir adalah
bimbingan yang membantu anak dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan
masalah-masalah karir, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja,
pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan
dan pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah-masalah karir
yang dihadapi secara sederhana.
Konseling bagi anak usia dini bertujuan membantu tercapainya segala aspek
pertumbuhan dan perkembangan bagi anak. Baik aspek akademik, bakat dan minat,
emosional, sosial dengan teman, penyesuaian diri di lingkungan yang baru, menemukan
jati diri dan sebagainya, tentunya akan lebih baik jika proses pelaksanaanya diarahkan sejak
dini agar tercapai segala aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan anak yang
maksimal. Dari semua itu disinilah perlunya guru Bimbingan dan Konseling (BK) di
pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak dalam membantu mengidentifikasi
permasalahan siswa dan membantu tercapainya segala aspek perkembangan siswa di
pendidikan anak usia dini atau di taman kanak-kanak.
Lembaga ini bertanggung jawab terhadap perkembangan fisik, motorik, kognitif,
dan mental spiritual. Agar apa yang dibebankan kepada guru pendidikan anak usia dini
atau taman kanak-kanak dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan maka diperlukan
bimbingan dan konseling di lembaga tersebut.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan guru untuk
mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan anak dengan cara
melakukan percakapan langsung baik dengan anak maupun dengan orang tua. Dengan
wawancara, guru dapat menggali lebih jauh kondisi obyektif anak. Teknik wawancara
terbagi atas dua bentuk, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tak terstruktur.
c. Angket
Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data berupa daftar pertanyaan yang
disampaikan kepada orang tua untuk mendapatkan data secara umum tentang anak dan hal-
hal yang berkaitan dengan anak. Data atau informasi yangdapat dikumpulkan guru melalui
teknik angket ini dapat berkaitan dengan data tentang identitas anak, identitas orang tua,
kondisi fisik dan kesehatan anak, Selain data umum, guru juga dapat membuat angket
sesuai dengan kebutuhan, misalnya kebiasaan anak dalam berprilaku, kebiasaan tidur,
makan, pola pengasuhan orang tua di rumah, dan sebagainya. Dalam menyusun angket
(kuesioner) guru perlu mengikuti beberapa petunjuk sebagai berikut:
1) Menggunakan kalimat sederhana tetapi jelas dan mudah dimengerti
2) Tidak menggunakan kata-kata yang negatif dan menyinggung perasaan responden
3) Pertanyaan tidak bersifat memaksa responden untuk menjawab
d. Sosiometri
Untuk mengetahui bagaimana keberadaan sosial anak diantara teman-temannya,
apakah anak disenangi teman-temannya atau kurang disenangi guru dapat melakukan
teknikpengumpulan data melalui sosiometri.
e. Catatan Anekdot
Catatan anekdot dapat digunakan guru dalam memahami anak khususnya dalam
kemampuan sosialnya. Catatan anekdot tidak dibuat guru sejak awal tetapi catatan anekdot
dibuat bilamana sudah ada kejadian/peristiwa tertentu pada anak. Misalnya ketika belajar
di dalam kelas, seorang anak tiba-tiba merebut mainan temannya. Kondisi di dalam
menjadi gaduh dan guru akhirnya harus merelai peristiwa itu. Kejadian yang terjadi secara
tiba-tiba tanpa direncanakan dapat disusun laporan atau peristiwanya melalui catatan
anekdot.
2. Layanan Informasi
Dalam melaksanakan layanan informasi, guru perlu merencanakan informasi-
informasi apa yang perlu disampaikan berkaitan dengan kemampuan pribadi, sosial dan
keterampilan anak, dan bagaimana cara menyampaikan berbagai informasi tersebut.
3. Layanan Penempatan
Layanan penempatan merupakan salah satu layanan pengembangan kemampuan
anak baik yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan pribadi, sosial maupun
keterampilan. Layanan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi kemampuan anak agar anak
memperoleh penempatan yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Mungkin
bisa kita temukan anak yang menunjukkan kecenderungan bakat dalam satu aspek tertentu
dan anak lain dalam aspek yang lain.
Misal dalam aspek keterampilan ditemukan anak yang memiliki kemampuan yang
cerdas dan terampil dalam membuat suatu benda, atau menggambar dan mewarnai gambar
tertentu. Anak yang memiliki kemampuan berbeda dalam gambar, akan terlihat dari hasil
gambar yang dibuatnya, cenderung lebih baik dan indah dibandingkan hasil gambar teman-
temannya.
----o0o----