NAMA : ZULAFRIDA
NIM: 85583033
PRODI : Pendidikan Guru Anak Usia Dini
UPBJJ : BANDA ACEH
4. Mengapa pendekatan perkembangan dianggap lebih proaktif dari pendekatan lainnya dalam
bimbingan dan konseling?
c. Bimbingan Karir
Bimbingan yang membantu anak dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan
masalah-masalah karir, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja,
pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan
dan pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah-masalah karir
yang dihadapi secara sederhana. Pelayanan bimbingan karier bertujuan membantu peserta
didik mengenal dan mengembangkan potensi diri melalui penguasaan pengetahuan dan
keterampilan, memahami lingkungan pendidikan dan sektor pekerjaan sebagai
lingkungan yang efektif serta mengembangkan nilai-nilai dan sikap yang positif untuk
mempersiapkan diri berperan serta dalam kehidupan masyarakat.
3. Aspek-aspek Perkembangan Anak
Aspek-aspek perkembangan anak usia dini juga masuk dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 yakni (1) Nilai Agama
dan Moral, (2) Fisik-Motorik, (3) Kognitif, (4) Bahasa, (5) Sosial-Emosional, dan (6) Seni.
a. Nilai Agama dan Moral
Aspek yang pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada anak didik adalah
nilai agama dan moral. Hal ini berfokus dalam menanamkan nilai-nilai dasar, norma-
norma yang berlaku hingga kesadaran. Anak didik perlu mengenal agama dan
menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak
dini.Tidak hanya itu, belajar agama dan moral banyak manfaat serta menanamkan sikap-
sikap baik pada anak didik seperti menolong sesama, bersikap jujur, sopan, menghormati
orang yang lebih tua, hingga toleransi dengan penganut agama yang berbeda. Harapannya,
anak didik akan tumbuh dengan persepsi yang tepat dan benar.
b. Fisik-Motorik
Sesuai dengan namanya, aspek fisik motorik ini merupakan segala sesuatu yang langsung
berhubungan dengan perkembangan tubuh anak didik. Perkembangan fisik dan perilaku
keselamatan. Hal ini meliputi berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala yang sesuai
dengan ukuran anak seumuran. Selain itu, perilaku keselamatan ini meliputi kemampuan
hidup anak didik yakni bersih dan juga sehat untuk keselamatan diri sendiri. Anak didik
juga memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka dalam menggunakan
alat untuk ekspresi diri dan juga eksplorasi seperti menggunakan pensil, bermain dengan
boneka dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, anak didik juga perlu memiliki motorik
kasar yang baik. Hal ini meliputi kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota
tubuh seperti menjaga keseimbangan, lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Guru dapat
melatih motorik kasar anak didik dengan mengajak mereka berolahraga.
c. Kognitif
Aspek perkembangan kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran sehingga jangan
heran jika pertumbuhan pada area ini memiliki jangkauan yang sangat luas. Banyak
pelajaran penting yang akan didapatkan oleh anak didik, beberapa diantaranya:
Mampu berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, sebab
akibat dan inisiatif anak didikdapat menyebutkan, mengenal, dan juga menggunakan
lambang-lambang seperti abjad dan angka. Tidak hanya itu, tahap ini juga akan
membantu anak didik untuk menggambarkan ulang banyak hal yang pernah mereka
lihat.Pembelajaran yang paling penting adalah anak didik dapat belajar memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan fleksibel, praktis, dan juga diterima secara
sosial. Anak didik juga dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru yang
mereka dapatkan baik di sekolah maupun rumah.
d. Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa diamati dan dilatih. Anak didik
dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua maupun guru seperti cerita,
aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi
bagaimana cara anak didik berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk
dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.
e. Sosial-Emosional
Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu diperhatikan karena
berperan penting dan terkait erat dengan pengenalan diri anak didik juga orang sekitar.
Berbagai macam hal yang masuk dalam aspek ini adalah sebagai berikut: anak didik akan
lebih senang jika bermain dengan teman sebayanya, memahami perasaan, merespon
pembicaraan, berbagai mainan dengannya, mendengarkan ucapannya, hingga belajar
menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga anak didik akan tetap berlaku sopan.
Tidak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan anak didik arti dari tanggung jawab, hak-hak,
hingga aturan bagi mereka dan orang lain. Selain hubungan dengan orang lain maupun
teman sebayanya, hal ini akan membantu anak didik untuk memperlihatkan kemampuan
diri, mengenal perasaan mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaikan diri untuk
berinteraksi dengan orang lain
f. Seni
Aspek terakhir pada perkembangan anak adalah seni. Setiap anak yang terlahir bersifat
imajinatif dan memiliki sisi seni mereka sendiri. Anak didik akan tertarik untuk
mengekspresikan diri dan juga mulai mengeksplorasi diri dalam banyak hal dari sisi
kesenian seperti musik, lukisan, kerajinan, drama dan masih banyak lagi yang lainnya.
4. Pendekatan perkembangan dipandang sebagai pendekatan yang tepat digunakan dalam tatanan
pendidikan sekolah karena pendekatan ini memberikan perhatian kepada tahap-tahap
perkembangan anak, kebutuhan dan minat, serta membantu anak mempelajari keterampilan
hidup.
a. Merumuskan masalah
c. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengetahui program mana saja yang sudah
atau belum terlaksana dan program apa saja yang sudah atau belum mencapai hasil
d. Melakukan tindak lanjut baik dengan memperbaiki program yang kurang tepat maupun
dengan mengembangkan (menambah atau merubah) suatu hal yang dapat menunjang
keefektifan program.