Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : AGUS VERNANDI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 825287843

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4403/PENDIDIKAN ANAK DI SD

Kode/Nama UPBJJ : 20 / BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
1.
a. Proses pembelajaran di SD harus bersifat terpadu dengan perkembangan siswa, baik
perkembangan fisik, kognitif, sosial, moral maupun emosional. Artinya
pengembangan bahan ajar dan proses pembelajaran di SD harus bertitik tolak dari
prinsip ketercernaan bagi peserta didik. Dengan kata lain tugas ajar dan bahan ajar
dilaksanakan sejalan dengan karakteristik perkembangan siswa, terutama di kelas-
kelas awal.
b. Strategi belajar mengajar sampai batas tertentu seyogianya
- diorganisasikan agar memungkinkan belajar secara individual di samping secara
kelompok, misalnya dengan menggunakan sistem modul.
- diorganisasikan agar memungkinkan proses yang bersifat: a. deduktif – induktif;
b. analisis – sintesis; c. global – spesifik – global
- dikembangkan dan diorganisasikan agar merangsang, mempercepat dan
menghindari ekses memperlambat laju perkembangan peserta didik

2. Kenali emosi anak, beri pengakuan emosi, berempati dan dengarkan anak. Menentukan
batas-batas dan membantu memecahkan masalah anak. Hindari kritikan. Gunakan pujian
lebih banyak daripada hukuman. Jangan mencoba memaksakan pemecahan kita kepada
masalah anak. Hormati keinginan dan keputusan anak. Bicaralah berdua dengan anak.
Hindari sikap marah, tidak sabar, keras, kasar, dan sebagainya.

3. Untuk memperkecil bias gender pada anak-anak perlu dilakukan beberapa cara oleh orang
tua dan guru. Misalnya, orang tua maupun guru dapat membantu anak-anak lebih
mengenal peran gender laki-laki dan perempuan. Orang tua atai guru hendaknya
menghargai apa pun yang dilakukan anak bukan karena dia laki-laki atau perempuan.
Contohnya, seorang wanita dapat menjadi presiden dan dapat memahami mengapa
seorang ayah dapat pula merawat anak-anaknya dirumah. Menyiapkan makan, dan lain-
lain.

4. - Tahap Operasional Kongkret (7-11 Thn)
 Pemikiran anak meningkat atau bertambah logis dan koheren.
 Kemampuan berpikir anak sudah operasional, imajinatif dan dapat menggali objek 
untuk memecahkan suatu masalah.
- Tahap Formal Operasional ( 11 -15 Thn)
 Anak dapat berpikir  dengan pola yg abstrak menggunakan tanda atau simbol dan
menggambarkan kesimpulan dengan logis.
 Anak dapat membuat dugaan dan mengujinya dengan pemikiran yang abstrak, teoritis
dan filosofis.
 Pola berfikir logis membuat mereka mampu berfikir tentang apa yg orang jg
memikirkannya dan berfikir untuk memecahkan masalah.

5. Kekerasan dalam pendidikan, tidak bisa serta merta menyalahkan satu pihak, namun
dibutuhkan kerjasama yang efektif dalam merealisasikannya, baik dari pihak sekolah,
orang tua, dan lingkungan masyarakat. Dana untuk mencegah terjadinya bullying di
lingkungan sekolah kita perlu menanamkan norma agama, budaya dan nilai-nilai
kemanusiaan dalam diri perserta didik melalui pendidikan nilai (afektif) yang humanis.
Yang perlu dilakukan oleh kita sebagai guru dalam upaya penanganan perilaku bullying
dilingkungan sekolah adalah dengan cara melibatkan seluruh komponen mulai dari kepala
sekolah, guru, orang tua sampai murid itu sendiri, yang bertujuan untuk menghentikan
perilaku bullying dan menjamin rasa aman bagi korban bullying.

Anda mungkin juga menyukai