Anda di halaman 1dari 7

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

PROGRAM PENDIDIKAN ADMINSTRASI PERKANTORAN

UJAN TENGAHSEMESTER

MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


HARI/TANGGAL : JUM’AT 20 NOPEMBER 2020
WAKTU : 90 MENIT
SEMESTER/KELAS : I/A+B
DOSEN : DR. TRI MURWANINGSIH, Msi.

SOAL:

1. Dalam teori perkembangan disebutkan ada teori nativisme dan teori ekologi. Dalam kegiatan
sehari-hari bagaimana teori tersebut bisa dilaksanakan? Berikan contohnya!
2. Jelaskan dan berikan contoh konkrit:
a. Azas eksplorasi
b. Ciri perkembangan: proses menuju kematangan
3. Di Indonesia, dalam periodesasi perkembangan peserta didik, bias ditinjau dari jenjang
Pendidikan yaitu PAUD, SD, SMP, SMA/SMK dan PERGURUAN TINGGI (MASA
DEWASA.
a. Analisislah secara konkrit di lapangan tentang karakteristik masing-masing jenjang, pada
kegiatan yang bersifat positif
b. Sebutkan permasalahan-permasalahan di setiap jenjang dalam bidang Pendidikan/
pembelajaran, dan berikan solusinya!

SELAMAT MENGERJAKAN
Nama : Dimas Bayu P
Nim : K7520024
Kelas : A
Jawab :
1. Teori Nativisme adalah teori yang menghasilkan suatu pandangan bahwa perkembangan
anak ditentukan oleh faktor hereditas atau pembawaan dan gen orang tua sejak lahir.
Dalam teori ini masalah yang sering kali ditemukan adalah orangtua sering menuntut
anak menjadi seperti apa yang mereka inginkan bahkan tidak sedikit orangtua yang mau
anak-anak mereka menjadi sama seperti mereka, baik dari segi profesi, pembawaan,
tingkah laku, dan lain-lain. Padahal orangtua merupakan individu yang memiliki
tanggung jawab utama dalam mendidik anak-anak. Masalah ini sangat mempengaruhi
proses tumbuh kembang anak, karena mereka berada dalam tekanan orangtua yang
berobsesi agar anak mereka menjadi seperti mereka. Sehingga membuat anak-anak
menjadi sulit menerima masukan dari lingkungan sekitar dan tidak bisa mengeksplor
dunia mereka. Orangtua seringkali lebih memfokuskan pada perkembangan motorik
kasar saja, sedangkan itu bukan merupakan indikator komponen intelektual anak,
seharusnya perhatian penuh juga diberikan kepada perkembangan motorik halus anak
karena motorik halus merupakan indikator yang lebih baik. Sehingga teori ini dapat
dilaksanakan karena pengaruh orang tua dalam kehidupan anak tersebut. Dalam teori ini
juga memiliki tujuan dapat mengenali dan memunculkan bakat yang dimilikinya, adanya
kompetensi yang dimiliki, dapat menentukan pilihan anak tersebut dan dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya. Contohnya seorang anak yang memiliki
kebiasaan mencuri karena orang tuanya juga memiliki kebiasaan tersebut. Jadi anak
tersebut terpengaruh gen atau kebiasaan orang tuanya.

Teori Ekologi adalah teori yang menyatakan individu dapat mempengaruhi lingkungan,
lingkungan mempengaruhi individu ataupun antara individu dan lingkungan memang
saling mempegaruhi dalam interaksi satu sama lain sehingga mengalami perubahan atau
perkembangan. Dalam teori ini juga membahas tentang pentingnya dimensi mikro dan
makro lingkungan di mana anak hidup. Teori ini dapat dilaksanakan karena lingkungan
selalu mempengaruhi perkembangan individu dalam kehidupan sehari harinya serta
sebaliknya. Apabila lingkungan dari individu tersebut kurang baik maka perkembangan
individu tersebut juga akan menjadi kurang baik juga. Sebaliknya apabila seorang
individu memiliki sifat yang kurang baik lalu ia memengaruhi lingkungannya atau tempat
dia bergaul maka akan mengakibatkan lingkungannya menjadi kurang baik pula.
Contohnya seorang anak yang sedang berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Kondisi lingkungannya kurang baik, maka anak tersebut dapat terpengaruh menjadi
kurang baik karena lingkungan tempat ia bergaul. Sedangkan seseorang anak yang
memiliki pembawaan yang kurang baik . Ketika ia bergaul dengan lingkungannya sekitar,
otomatis ia akan menhyebarkan atau memengaruhi lingkungannya menjadi tidak baik
karena sifat pembawaannya.

2. Azas eksplorasi adalah proses pertumbuhan dan perkembangan individu didasarkan


tuntutan untuk mengembangkan diri.
Contohnya adalah seorang individu yang mengembangkan minat dan bakatnya sesuai
yang dimiliki. Dalam pengembangan minat dan bakat merupakan proses pertumbuhan
dan perkembangan yang harus dilakukannya sendiri karena tuntutan lingkungan maupun
zaman.

Ciri perkembangan: proses menuju kematangan


Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari
proses kematangan dan pengalaman, dan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat
kualitatif dan kuantitatif. Salah satu ciri perkembangan yaitu proses menuju kematangan.
Maksudnya adalah perkembangan yang dialami individu itu merupakan proses dia untuk
mencapai kematangan dalam kehidupannya. Kematangan adalah terlaksananya dengan
baik tugas tugas pertumbuhan dan perkembangan seseorang menuju struktur tingkah laku
yang lebih tinggi atau baik.
Contohnya adalah seorang anak balita yang belum bisa berbicara kepada orag tuanya.
Akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan yang dialaminya. Dia lama lama
akan bisa berbicara kepada orang tuanya akibat dari proses kematangan yang dicapainya.
3. A. PAUD : anak usia PAUD mempunyai rasa ingin tahu yang besar karena jenjang ini
adalah jenjang pendidikan yang pertama kali dimasuki oleh anak. Mulai menunjukkan
potensinya. Berada pada masa praoperasional (belajar melalui pengalaman yang nyata
dengan orientasi serta tujuan yang sesaat) anak PAUD pribadinya unik biasanya berbeda
beda tiap anak. Naïf dan egosentris.

SD : Masa ini dikategorikan ke masa kanak – kanak akhir. Pada masa ini siswa
cenderung aktif dan ingin berbuat sesuatu. Mulai tumbuh minat pada pelajaran tertentu.
Suka memuji diri sendiri dan suka membandingkan diri dengan orang lain dalam hal
yang menguntungkan dirinya. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat
mengenai prestasi belajarnya di sekolah.

SMP : Mulai munculnya ciri seks sekunder (masa pubertas) Mulai mengembangkan
standard dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai dengan dunia sosial.
Lebih introspektif. Memasuki masa pra remaja.

SMA/SMK : Tinggi badan sudah mencapai tingkat kematangan. Dapat berpikir logis.
Dapat membuat keputusan, menyusun strategi dan memecahkan masalah. Wawasan
berpikirnya semakin luas.munculnya kemampuan nalar. Masuk ke masa remaja akhir.

Perguruan Tinggi : Kreatif, Inovatif, pandai menyesuaikan diri, lebih peduli terhadap
orang lain. Memiliki cita cita tinggi dan memiliki pemikiran jangka panjang. Menemukan
kelompok social yang paling cocok dengannya. Usia reproduktif.
B. Permasalahan di jenjang paud
1. Frekuensi perilaku menyimpang yang tampak, maksudnya seberapa banyak tingkah
laku yang menimbulkan masalah muncul, misalnya anak ngambek setiap hari , malah
beberapa kali dalam sehari maka hal itu pertanda anak bermasalah.
2. Intensitas perilaku maksudnya tingkat kedalaman perilaku anak yang bermasalah,
misalnya, rentang perhatian anak untuk konsentrasi sangat pendek, anak mudah beralih
perhatiannya baik dalam belajar atau bermain.
3. Usia anak yaitu tingkah laku anak yang mencolok yang tidak sesuai dengan tahap
perkembangan anak seusianya.
4. Ukuran norma budaya, maksudnya, anak dikatakan bermasalah sangat bergantung
pada ukuran budaya setempat.
Maka solusinya:
1. Menghadapi emosi-emosi negatif anak, dan saat emosi negatif anak muncul sebaiknya
guru menciptakan hubungan yang akrab
2. Sabar menghadapi anak yang sedih, marah, atau ketakutan, dan tidak menjadi marah
jika menghadapi emosi anak.
3. Sadar dan menghargai emosi-emosinya sendiri.
4. Melihat emosi negatif sebagai arena yang penting dalam mengasuh anak.
5. Peka terhadap keadaan emosi anak, walaupun ungkapan emosinya tidak terlalu
kelihatan.

• Permasalahan di SD
1. Tidak mengerjakan PR
Penyebab: Karena siswa tersebut terlalu lelah dan bisa juga karena siswa tersebut
memang ceroboh dan tidak bertanggung jawah atas tugas yang diberikan kepadanya.
Solusi: Caranya bisa dengan menambah tugas yang diberikan sehingga anak tersebut
akan berusaha mengingat tugas-tugas apa yang diberikan kepadanya.

2. Makan saat guru mengajar


Penyebab: karena siswa merasa sangat lapar sehingga dia tidak dapat lagi menahan lapar
saat jam pelajaran.
Solusi: guru harus bijaksana dengan memberi izin untuk siswa makan. Namun tetap harus
di beri peringatan untuk sarapan dari rumah, karena makan saat jam pelajaran di anggap
tidak sopan.

3. Berkelahi di kelas
Penyebab: Saling ejek, saling berebutan sesuatu biasanya menjadi alasan terjadinya
pertengkaran siswa.
Solusi: Mendamaikan siswa dengan cara menasehatinya.

4. Bermain hape saat guru mengajar


Penyebab: Bermain hape sangat mengganggu konsentrasi siswa saat belajar. Mungkin
karena siswa sudah diberi teknologi yang seharusnya belum diberikan kepada mereka,
sehingga siswa belum memahami fungsi sesungguhnya dari teknologi tersebut.
Solusi: dengan melarangan siswa membawa hape ke sekolah1.Tidur larut malam

5. Mengantuk
Penyebab:, mungkin karena menonton acara televisi hingga larut malam. sarapan yang
terlalu berlebihan, atau bosan dengan metode pelajaran yang dibrikan guru.
Solusi: Orang tua harus menasehati atau menyuruh dan memberikan batasan waktu siswa
untuk istirahat agar pada pagi harinya siswa tidak mengantuk di sekolah.Dan guru juga
harus memberikan metode pembelajaran yang lebih menarik bagi peserta didiknya
sehingga peserta didik tidak bosan . peserta didik juga harus sarapan yang secukupnya.

Menurut saya permasalahan yang dihadapi anak SMP dan SMA hampir sama. Maka dari
itu disini saya menggabungkan untuk permasalahan yang dihadapi oleh anak SMP dan
SMA
1. Melamun saat guru mengajar
Penyebab:
Masalah yang sulit untuk di utarakan dan belum terselesaikan sering membuat seseorang
khususnya siswa melamun. Hal ini sangat mengganggu siswa dalam menyerap pelajaran
yang diberikan guru saat proses belajar mengajar.
Solusi:
Disini peran guru sebagai pembimbing dan orang tua di sekolah harus di utamakan.
Karena bila sudah melihat siswanya sering melamun perlu di tanyakan secara empat mata
dan di carikan solusi yang terbaik bagi siswa tersebut.
2. Murid sering terlambat masuk sekolah
Penyebab:
Rata-rata murid datang terlambat dikarenakan bangun tidur terlalu siang, hal ini bisa
disebabkan oleh siswa tersebut tidur larut malam.
Solusi:
Memberikan teguran kepada siswa merupakan salah satu cara yang bijak …

Anda mungkin juga menyukai