Anda di halaman 1dari 14

DISIPLIN ANAK TAMAN KANAK-KANAK

MELALUI METODE BERMAIN PERAN

Tugas
1/2/3

IDIK4007/ METODE PENELITIAN

WINDA FITRIATUL K.
858910717
S1 PGSD
UPBJJ_Jember

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas


Terbuka
2021.2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah ucapan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa , atas kemudahan memberikan
kelancaran,dan berkat karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan penelitian ini.
Penelitian yang berjudul “Meningkatkan Disiplin Pada Anak Taman kanak- Kanak melalui
metode bermain peran” dalam penulisan proposal ini penulis mendapat berbagai arahan dan
bantuan dari beraneka ragam pihak dan berbagai sumber materi.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan “menyajikan cara meningkatkan disiplin anak taman
kanak-kanak melalui metode bermain peran.”
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu dalam kesempatan ini pula penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun sehingga proposal penelitian yang akan datang bisa lebih baik. Semoga proposal
penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Banyuwangi, 14 November 2022

Winda Fitritul Kori’ah


Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya disiplin pada anak usia dini yang diperlukan
anak untuk perkembangan tahap selanjutnya. Masalah yang ditemukan di kelompok B1 TK
Dharmawanita banyuwangi masih rendahnya dalam disiplin, karena penanaman disiplin yang
diterima anak di rumah ataupun di sekolah masih kurang. Hal ini disebabkan pendidik
cenderung pada pencapaian target akademik. Masalah tersebut menjadi alasan yang mendasari
rumusan masalah yaitu:1. Untuk mengetahui kondisi objektif disiplin anak TK dharmawanita
Banyuwangi 2. Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan metode bermain peran di
kelompok B1 TK dharmawanita Tahun Ajaran 2022-2023 dalam rangka meningkatkan disiplin
3. Untuk mengetahui disiplin anak kelompok B1 di TK dharmawanita Tahun Ajaran 2022-
2023 setelah menggunakan metode bermain peran. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah metode bermain peran dapat meningkatkan disiplin pada anak kelompok
B1 TK darmawanita banyuwangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Tindakan Kelas, yang terdiri dari: Perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek
penelitian adalah kelompok TK darmawanita banyuwangi, yang berjumlah 15 anak. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Disiplin anak dapat meningkat setelah diberikan tindakan dalam setiap siklusnya, antara lain
dapat membuang sampah pada tempatnya, menyimpan sepatu pada tempatnya, menyimpan alat
bermain pada tempatnya. Rekomendasi yang diberikan untuk para pendidik anak usia dini
metode bermain menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan disiplin anak Taman Kanak-
Kanak.
Kata kunci : Meningkatkan disiplin, Bermain Peran, anak Taman Kanak-Kanak,

BAB I
PENDAHULUAN

Anak usia dini merupakan individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak
usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibanding dengan usia-usia selanjutnya
karena perkembangan kecerdasan yang luar biasa. Usia tersebut merupakan fase kehidupan
yang unik, dan berada pada proses perubahan berupa pertumbuhan, perkembangan,
pematangan, dan penyempurnaan, baik pada aspek jasmani maupun rohaninya yang
berlangsung seumur hidup, bertahap, dan berkesinambungan.Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) pada hakekatnya adalah pendidikan yang diselenggerakan dengan tujuan untuk
memfasilitasi perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan
seluruh aspek kepribadian anak.
Pendidikan Anak Usia Dini mempunyai fungsi sebagai:
a. mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak
b. mengenalkan anak dengan dunia sekitar
c. menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik
d. mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi
e. mengembangkan keterampilan, kreativitas dan kemampuan yang dimiliki anak
f. menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar.
Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk Membentuk anak didik mengembangkan berbagai
potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional,
kognitif, bahasa dan fisik / motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan
dasar.
Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh. Mengapa
disiplin itu sangat penting diajarkan pada anak? Karena disiplin merupakan persiapan anak
untuk belajar hidup sebagai makhluk sosial. tujuan disiplin pada anak usia dini sebagai berikut :
1. membentuk perilaku sedemikian sehingga akan sesuai peran-peran yang ditetapkan
kelompok budaya atau individu itu diidentifikasi
2. membuat anak terlatih dan terkontrol perilakunya dengan membelajarkan pada anak
tingkah laku yang pantas dan tidak pantas atau yang masih baru atau asing bagi mereka
3. melatih pengendalian diri sendiri tanpa terpengaruh dan pengendalian dari luar
Pembiasaan dengan disiplin di sekolah akan mempunyai pengaruh yang positif bagi kehidupan
peserta didik dimasa yang akan datang. Pada mulanya memang disiplin dirasakan sebagai suatu
aturan yang mengekang kebebasan peserta didik. Akan tetapi bila aturan ini dirasakan sebagai
suatu yang memang seharusnya dipatuhi secara sadar untuk kebaikan bersama, maka lama
kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan yang baik menuju ke arah disiplin diri sendiri. anak
yang akan berhasil dimasa yang akan datang, anak yang perilaku disiplinnya tinggi dan
mempunyai tanggung jawab yang tinggi.

Disiplin adalah kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan antara pola pikir & pola
tindakan dikarenakan adanya situasi dan kondisi tertentu dengan pembatasan peraturan yang
diperlukan terhadap dirinya oleh lingkungan dimana individu berbeda Departemen Pendidikan
Nasional. Sementaradalam Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa disiplin adalah
tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peratuaran,
Peraturan Pemerintah.

Menurut Wibowo disiplin adalah salah satu karakter utama, yang harus diinternalisasikan
pada anak sejak dini. Sayangnya sebagian besar orang tua di negeri ini sering salah persepsi
mengenai disiplin, mereka menyamakan disiplin itu dengan hukuman, dan anak yang melanggar
harus dihukum secara fisik. Pada anak usia dini, lebih mudah membentuk karakter khususnya
disiplin. Sebab, dia lebih cepat menyerap perilaku dari lingkungan sekitarnya, pemahaman dari
hubungan dengan diri sendiri, dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar) dan
hubungan dengan Tuhan YME. Oleh sebab itu pada diri anak perlu ditumbuhkan pemahaman
positif dan pembiasaan bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Kondisi objektif yang ditemukan di lapangan yang dilakukan di TK Dharma wanita


khususnya untuk mengembangkan disiplin anak kelompok B1 TK Dharma wanita berupa lembar
kerja siswa (LKS) dan buku paket yang sudah disesuaikan dengan kurikulum yang di dalamnya
berisi gambar-gambar, misalnya menyebutkan mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan
yang salah, berilah tanda ceklis pada gambar anak yang berbuat baik dan berilah tanda silang
pada gambar yang berbuat salah, mewarnai gambar yang ada di dalam majalah yang
menunjukkan disiplin diri, dan menggambar, anak-anak juga dituntut harus menyelesaikan
buku paket setiap semesternya yang sudah disediakan.

Selain itu aktivitas pembelajaran masih menekankan pada aspek akademis dengan alasan
tuntutan orang tua yang entah karena tidak tahu orangtua menuntut anak-anaknya keluar dari
Taman Kanak-kanak harus bisa membaca, berhitung, dan menulis, dan merekapun tidak mau
tahu metode yang disampaikan guru itu sudah sesuai dengan psikologi perkembangan anak atau
tidak. Selaintuntutan dari orang tua,guru harus mengejar menyelesaikan tema-tema dan indikator
yang ada di dalam kurikulum yang sudah baku, dimana guru yang lebih sering berperan
aktif.Sehingga metode yang seharusnya diberikan kepada anak dengan Pembelajaran yang
menarik dan memberikan pengalaman bagi anak adalah dengan membawa anak pada hal yang
nyata, yaitu dengan metode bermain peran, anak diajak praktek langsung memerankan tokoh
yang anak sukai atau yang anak idolakan yang ada disekitar anak dalam bentuk
permainan.Sehingga metode bermain peran yang jarang dilaksanakan atau diterapkan pada anak
dapat memberikan pengalaman yang nyata bagi anak dan anakpun dapat menemukan manfaat
dari pembelajaran tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian terkait dalam
permasalahan tersebut, peneliti dan guru mendiskusikan metode yang tepat untuk disampaikan
kepada anak berkaitan dengan peningkatan disiplin, metode yang jarang dilaksanakan dan bisa
menarik untuk anak yang peneliti dan guru akan laksanakan metode bermain peran makro dan
metode bermain peran mikro.

Disiplin pada anak dapat dikembangkan melalui berbagai metode diantaranya metode
bercerita, metode tanya jawab, metode bermain peran dan lain sebagainya. Salah satu metode
yang disenangi dan lebih efektif di kembangkan menurut peneliti adalah metode bermain peran
karena dengan bermain peran banyak karakter yang muncul yang anak-anak kembangkan dalam
memerankan karakter tokoh yang ada dalam cerita tersebut dan banyak tata tertib atau aturan
yang harus anak-anak taati. Bermain peran memungkinkan anak mengatasi frustrasi dan
merupakan suatu medium bagi ahli terapi untuk menganalisis konflik-konflik anak dan cara-cara
mereka mengatasinya. Dunia anak adalah dunia bermain, permainan merupakan prasyarat untuk
keahlian anak selanjutnya, suatu praktek untuk kemudian hari. Permainan penting sekali untuk
perkembangan kemampuan kecerdasan.

Penelitian mengenai bermain membuktikan bahwa bermain merupakan bagian penting bagi
kehidupan anak-anak usia dini (Johnson, Christie, Yawkey, 1987), Bermain dan perkembangan
sangat terkait, sehingga lingkungan anak-anak memungkinkan adanya kesempatan untuk
bermain bebas. Bermain bisa dalam berbagai bentuk bermain individu dengan benda, bermain
yang tidak terstruktur dan assosiatif dengan anak lain, bermain peran yang lengkap dan interaktif
dengan bantuan alat-alat dan bersama anak-anak yang lain, dan bermain yang lebih terstruktur
dalam permainan kelompok jika anak-anak sudah mulai besar. Bermain peran dapat
mengembangkan kemampuan dasar, peserta didik dapat menirukan sesuatu adegan, mulai dari
tingkah laku, cara berbicara sampai mimik muka dapat dilakukan dengan bermain peran, anak-
anakdapat mengekplorasi perasaan yang anak-anak miliki, bisa mengembangkan bahasa,sikap
dalam memecahkan masalah, Enny (2013). Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan
diatas, maka penelitian ini memfokuskan kajian pada “Meningkatkan Disiplin Pada Anak
Taman kanak- Kanak Melalui Metode Bermain Peran”

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan dalam pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimana kondisi objektif disiplin anak TK Dharma wanita Banyuwangi
sebelum pengguanaan metode bermain peran?
2. Bagaimana langkah-langkah penerapan metode bermain peran di kelompok B1
TK Dharma wanita Banyuwangi Tahun ajaran 2022-2023 dalam rangka
meningkatkan disiplin?
3. Bagaimana disiplin anak kelompok B1 TK Dharma wanita Banyuwangi Tahun
Ajaran 2022 – 2023 setelah menggunakan metode bermain peran?

Tujuan Penelitian
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini dituangkan ke dalam pernyataan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kondisi objektif disiplin anak TK Dharma wanita Banyuwangi.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan metode bermain peran di
kelompok B1 TK Dharma wanita Tahun Ajaran 2022-2023 dalam rangka
meningkatkan disiplin.
3. Untuk mengetahui disiplin anak kelompok B1 di TK Dharma wanita Tahun
Ajaran 2022-2023 setelah menggunakan metode bermain peran.
Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
1. Bagi Anak
a. Membantu anak untuk mengembangkan disiplin
b. Di masa yang akan datang anak bisa memahami dan memiliki disiplin dengan baik
dalam kehidupannya

2. Bagi Guru
a. Senantiasa mencari pendekatan dalam memecahkan masalah.
b. metode bermain peran dapat dijadikan salah satu solusi dalam meningkatkan
disiplin di Taman Kanak-Kanak

3. Lembaga Pendidikan/ TK
a. Bagi lembaga dapat memberikan kontribusi positif bagi lembaga penyelenggara
khususnya TK Dharma wanita Banyuwangi
b. Lembaga dapat mempasilitasi berbagai media yang akan digunakan dalam Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) khususnya dalam metode bermain peran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi konseptual


2.1.1 meningkatkan disiplin
Vina rizqia thaher. (2015). Pentingnya kedisiplinan pada anak. fitk.walisongo.ac.id
Dalam artikel ini penulis menyatakan bahwa menerapkan kedisiplinan pada anak
sangatlah penting karena kedisiplinan dapat membentuk pribadi yang baik buat anak.jika anak
dari kecil sudah di didik dengan kedisiplinan pasti ketika anak itu tumbuh besar dia akan terbiasa
disiplin dalam keadaan apapun.kedisiplinan diri merupakan sebuah kebaikan.kedisiplinan itu
adalah awal dari kesuksesan.anak yang dibiasakan disiplin sejak dini, maka ia memiliki modal
untuk menatap masa depan yang cerah. Beberapa manfaat kedisiplinan bagi anak adalah:
1. Memberikan dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang. Perilaku anak
yang menyimpang apapun bentuknya biasanya bermula dari kurangya anak diajari
kedisiplinan.
2. Membantu anak untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.agar
anak dapat beradaptasi dengan lingkungan baru.
3. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin di tunjukan anak terhadap lingkungan.
4. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya.
5. Menjauhi anak melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.
6. Mendorong anak untuk melakukan hal-hal yang baik dan benar.
7. Anak belajar dan bermanfaat baginya dan lingkungan.
8. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya.
2.1.2 Bermain peran
el-Idarah (2021). Meningkatkan Kedisiplinan Anak Usia Dini dengan Metode Bermain
Peran di RA Al Iman Kota Baubau. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 7(2): 117-121.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana
pelaksanaan metode bermain peran terhadap kedisiplinan anak usia dini setelah penggunaan
metode bermain peran di RA AL Iman Kota Baubau. jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian berjumlah 19 anak.
Pengumpulan data penelitian terdiri atas data primer yang diperoleh dengan menggunakan
lembar observasi dan 3 kali penilaian selama penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan ada perkembangan kedisiplinan anak datang tepat waktu,
anak dapat memelihara lingkungan kelas, anak dapat menyimpan permainan sendiri di
tempatnya, dan anak dapat membuang sampah pada tempatnya. Peningkatan kedisiplinan
tersebut disajikan dalam bentuk persen dari setiap minggunyasetelah dilakukan metode bermain
peran. Berdasarkan penilaian minggu ke 1 rata-rata perkembangan sebanyak 39%, berkembang
pada penilaian minggu ke 2 rata-rata sebanyak 75%, dan pada penilaian minggu ke 3 rata-rata
penilaian sebanyak 85%.
Berdasarkan hasil penelitaian dapat disimpulkan bahwa metode bermain peran dapat meningkatkan
kedisiplinan Anak Usia Dini di RA AL Iman Kota Baubau. Peningkatan tersebutdapat dilihat dari adanya
peningkatan penilaian dalam bentuk persen dari setiap minggunya.
2.1.3 Manfaat bermain peran

Novita Asavasthi. (06 Jul 2021). Manfaat bermain peran untuk tumbuh kembang anak.klikdokter.com

Pada artikel ini penulis menyatakan bahwa manfaat bermain peran yaitu sebagai berikut :
1. Mendorong Kreativitas dan Imajinasi Bermain peran dapat melatih imajinasi anak sejakdini. Selain itu, anak
jadi mampu mengembangkan kreativitas dari peran yang mereka mainkan.
2. Menumbuhkan rasa empati. Tumbuhnya rasa empati merupakan salah satu manfaatbermain peran yang
bisa anak dapatkan. Anak-anak bisa belajar memahami situasi emosional tertentu.
3. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi dan Berbahasa. Anak akan mempelajari ataumeniru dialog
(percakapan) yang dimainkan oleh peran yang mereka mainkan.
4. mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah. Pada saat bermainperan, anak akan
berusaha membangun imajinasinya senyata mungkin. Dengan cara tersebut, anak dapat berlatih
memecahkan masalah, berpikir spontan, dan belajar berkembang mewujudkan cita-citanya.
5. Mendukung Perkembangan Fisik, Tak hanya baik bagi perkembangan kognitif danmental, bermain
peran juga memiliki manfaat untuk fisik anak.
2.1.4 Anak taman kanak-kanak
Sekda hamka. (2022). Anak taman kanak-kanak merupakan pondasi bangsa.
Dalam artikel ini penulis menyatakan bahwa “Jika suatu bangsa diibaratkan rumah yang sangat besar, di mana
pondasi dari rumah itu adalah anak-anak TK dan Paud. Jikalau pondasi rumah itu tidak kuat, maka dipastikan rumah
itu nantinya bakal runtuh,” maka dari itulah perlunya penanaman secara dini kepada anak-anak TK yang merupakan
generasi bangsa denganpembinaaan dan pendidikan karakter dan akhlak yang mulia, karena jika sudah dewasa maka
akan sulit untuk membina karakternya.
Bab 111

Metodologi penelitian

3.1 sumber data (populasi dan sampel)

Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B1 Dharmawanita banyuwang.

Sampel

Sampel adalah sebahagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Adapun

sampel dari penelitian ini yaitu pada kelompok B1 tk dharmawanita banyuwangi yang berjumlah 15 anak.

3.2 cara pengumpulan data

Teknik Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data yang menentukan berhasil atau

tidaknya suatu penelitian.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

terstruktur mengenai rasa percaya diri anak melalui penerapan metode bermain peran dan dokumentasi.

Adapun kegiatan yang diamati yaitu ketika metode bermain peran telah dilaksanakan, apakah berpengaruh

pada rasa percaya diri anak. Pengumpulan data yang dilakukan harus menggunakan teknik yang sesuai

dengan instrumen penilaian.Pengumpulan data haruslah berdasarkan hasil pengamatan yang sebenarnya,

tidak boleh direkayasa atau dibuat-buat.

Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati subjek penelitian.36Lebih lanjut bahwa observasi terbagi menjadi dua

yakni observasi partisipasi dan non partisipasi.Participant Observation atau observasi partisipasi adalah

observasi yang dilakukan dengan cara pengamat terlibat secara langsung dalam kegiatan yang tengah

diamati. Jenis yang kedua ialah observasi non partisipasi atau Non Participant Observation yakni proses
mengamati yang dimana pengamat tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat dalam sebuah kegiatan.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipasi. Observasi dilakukan untuk

mengetahui keterampilan proses sains dalam hal menggolongkan dan mengomunikasikan.

Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen-dokumen dengan

menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber- sumber informasi. Dokumentasi ini digunakan

untuk mendapatkan keterangan dan penerangan pengetahuan dan bukti.Dokumentasi dapat digunakan

sebagai laporan pertanggung jawaban sebagai bukti telah melakukan sebuah penelitian.

3.3 instrumen pengumpulan data

Instrumen penilaian ini menggunakan panduan observasi, wawancara dan dokumentasi . Observasi ini

menggunakan pedoman observasi yang berisi sebuah daftar jenis perlakuan/perilaku yang mungkin timbul

dan diamati. Tugas observer memberikan tanda centang pada skor yang didapat melalui pedoman observasi

yang dibuat dari observasi yang dilakukan.35Instrumen penilaian dikembangkan dari kisi-kisi instrumen

berikut inipada tabel 3.3 adalah pedoman observasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian:

Kisi-kisi Instrumen Observasi Komponen Rasa Percaya Diri Anak

Nama anak :

Kelompok/ Semester :

Aspek

No Indikator Deskriptor Penilaian

Ya Tidak

1. Anak mampu melakukan komunikasi


Kemampuan dengan setiap orang dengan baik dan
Berkomunikasi benar
2. Anak mampu Mendiskusikan hasil
kegiatan dalam bentuk komentar
sederhana dengan baik dan benar
1
3. Anak mampu menyelesaikan tugas
kelompok secara bersama-sama dengan
baik dan benar
4. Anak mampu menyesuaikan diri dalam
hal bekerjasama dengan teman baik
kelompok bermain dan belajar
1. Anak mampu menyatakan kebutuhan
yang mereka inginkan secara langsung
dan terus terang
2. Anak mampu bertanya dan menjawab
pertanyaan dengan baik dan benar
2 Ketegasan 3. Anak mampu mendengarkan dan
menghargai teman bercerita di dalam
maupun di luar kelas
4. Anak mampu dan berani menunjukkan
jiwa kepemimpinannya dalam satu
kelompok
3 Penampilan Diri 1. Anak menerima masukan yang diberikan
kepadanya oleh guru maupun orang lain
2. Menunjukkan sikap yang baik kepada
teman dan guru pada saat penamplan diri
3. Anak bersikap menghargai terhadap
teman maupun guru dengan baik
4. Anak mampu bercerita dan berperan
sesuai dengan gayanya sendiri dengan
baik dan benar
Skor yang di capai

Skor maksimum 12

Keterangan:
Ya =1

Tidak = 0

Total Skor =

12 : 4 = 3 Kriteria

Penilaian:

1-3 BB = Belum Berkembang

4-6 MB = Mulai Berkembang

7-9 BSH = Berkembang Sesuai Harapan

10-12 BSB = Berkembang Sangat Baik

Penelitian ini menggunakan instrumen dengan chek list dengan menggunakan skala

pengukuran. Skala pengukuran ini akan di dapatkan dengan jawaban “Ya atau Tidak”.
3.4 TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik Analis data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Disiplin anak dapat meningkat setelah diberikan tindakan dalam
setiap siklusnya, antara lain dapat membuang sampah pada tempatnya,
menyimpan sepatu pada tempatnya, menyimpan alat bermain pada tempatnya.
Rekomendasi yang diberikan untuk para pendidik anak usia dini metode
bermain menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan disiplin anak Taman
Kanak- Kanak.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

BMP IDIK4007/METODE PENELITIAN


https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/6059/6925
https://www.silabus.web.id/fungsi-pendidikan-anak-usia-dini/
https://jateng.tribunnews.com/2022/03/12/meningkatkan-disiplin-anak-usia-dini-melalui-model-
bermain-peran
https://bengkuluprov.go.id/sekda-hamka-anak-anak-taman-kanak-kanak-merupakan-pondasi-
bangsa/
https://fitk.walisongo.ac.id/?p=596
https://journal.parahikma.ac.id/el-idarah

Banyuwangi, 14 November 2022

Winda Fitriatul Kori’ah

Anda mungkin juga menyukai