Anda di halaman 1dari 24

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI

KEGIATAN MEWARNAI PADA ANAK USIA DINI DI PAUD SAYANG


IBU DESA RANTAU KADAM

Oleh :
RIKA MURDIANA
NIM.219.205.0010

Proposal Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagai


peryaratan
Untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

PRONGRAM STUDI PENDIDIKAN


STIT AL-MATHIRIYAH
MURATARA
2022

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,masyarakat

dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan,pengajaran,dan latihan yang

berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat,untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam

berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.

Pendidikan adalah pengalamanpengalaman belajar terprogram dalam

bentuk pendidikan formal dan non formal,dan informal di sekolah,dan di

luar sekolah,yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi

pertimbangan kemampuan-kemampuan individu,agar dikemudian hari

dapat memainkan peranan hidup secara tepat.

Pendidikan sebagai bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga

menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai,baik tujuan yang

dirumuskan itu bersifat abstrak sampai rumusan-rumusan yang dibentuk

secara khusus untuk memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi,

begitu juga dikarenakan pendidikan merupakan bimbingan terhadap

perkembangan manusiamenuju kearah cita-cita tertentu,maka yang

merupakan masalah pokok bagi pendidikan adalah memilih arah atau

tujuan yang akan dicapai. Dalam perkembangan istilah pendidikan berarti

bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak

2
didik oleh orang dewasa agar anak didik menjadi dewasa, dalam

perkembangan selanjutnya,pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh

seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai

tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.

Dengan demikian pendidikan adalah segala usaha orang deawasa dalam

pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan

rohaninya kearah kedewasaan. Tidak semua tugas mendidik dapat

dilaksanakn oleh orang tua dalam keluarga terutama dalam hal ilmu

pengetahuan dan berbagai macam ilmu pengetahuan, oleh karena itu

dikirimlah anak ke sekolah. Dengan demikian sebenarnya pendidikan di

sekolah adalah bagian dari pendidikan dalam keluarga.

Dengan masuknya anak kesekolah, maka terbentuklah hubungan

antara rumah dan sekolah karena antara kedua lingkungan itu terdapat

objek dan tujuan yang sama,yakni mendidik anak-anak. Dapat dimengerti

betapa pentingnya kerjasama antara kedua lingkungan tersebut, kerjasama

itu bisa tercapai apabila kedua belah pihak saling mengenal. Agama

sebagai dasar pijakan umat manusia memiliki peran yang sangat besar

dalam proses kehidupan manusia. Agama telah mengatur pola hidup

manusia baik dalam hubungannya dengan Tuhannya maupun berinteraksi

dengan sesama manusia. Agama selalu mengajarkan yang terbaik dan tidak

pernah menyesatkan penganutnya.untuk itu sebagai benteng pertahanan

diri anak didik dalam menghadapi berbagai tantangan di atas, sehingga

dengan pendidikan agama ini, pola hidup anak akan terkontrol oleh rambu-

rambu yang telah digariskan agama dan dapat menyelamatkan anak agar

3
tidak terjerumus dalam jurang keterbelakangan mental.pendidikan agama

merupakan system pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan

yang di butuhkan oleh umat manusia dalamrangka meningkatkan

penghayatan dan pengalaman agama dalam kehidupan bermasyarakat,

beragama, berbangsa dan bernegara.

Pendidikan Melalui mewarnai adalah bimbingan jasmani dan rohani

berdasarakan keinginan terhadap anak-anak agar terbentuk kepribadian

muslim yang sempurna. Agar anak mempunyai akhlak yang mulia, anak

didik diharapkan dapat memperhatikan pelajaran berbasis agama sebagai

control dalam kehidupan anak didik.

Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta dididik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta

keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan Negara.

Berdasarkan undang undang mo 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional pasal 1 angka 14 bahwa pendidikan dalam

meningkatkan proses suatu kegiatan pada anak usia dini adalah suatu

upaya pembinaan yg di tunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan

usia 6 tahun,yang di lakukan memberika rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar

anakemiliki kesiapan dalam memasuki ke jenjang selanjutnya,

4
pendidikan anak usia dini tergolong dalam jalur pendidikan non formal

yaitu pendidikan di selengarakan untuk usia 4-5 tahun anak usia 4-5 tahun

termasuk dalam usia ke emasan (gold age) pada usia ini anakempunyai

daya serap yang luar biasa apa bila di berikan stimulasi sesuai tahap

perkembangan.

Kemampuan motorik halus sangat la penting untyk menunjang

kelangsungan hidup sehari hari oleh karna itu motorik halus dapat

membumbuhkan warna pada bidang sketsa gambar yg telah di sediakan

menggunakan alat warna seperti,krayon,spidol,pensil warna,dan cat air.

Kemampuan motorik halus dalm artikel (M.arzila 2012:1)

perkembangan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan meletakan

atau memegang sesuatu objek dengan menggunakan jari tangan.

Dalam implementasinya pelaksanaan pembelajaran untuk

perkembangan fisik motorik anak usia dini di pendidikan anak usia, dini

Paud Sayang Ibu kelompok A usia 4-5 tahun Rantau kadam pada saat

proses pembelajaran terlihat hanya beberapa anak yang memiliki

perkembangan fisik motoriknya.fisik motorik dengan kriteria sesuai

dengan harapan masih cukup minim.jika yang di lihat dari observasi yang

di peroleh hanya terdapat 10 anak yang mencapai pada perkembangan

sesuai dengan harapan (BSH) Jika di persenkan 15 Anak maka baru 13%

hal ini terjadi kesengajaan dengan standar pencapaian perkembangan di

peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor

137 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional pendidikan anak usia dini

5
untuk asfek fisik motorik .setelah diamati lebih lanjutyang menjadikan

kendala dalam hal ini kurangnya variasi guru dalam menggunakan

metode untuk perkenbangan fisik motorik anak usia dini guru ini lebih

cenderung metode krayon pensil warna,hal ini mengakibatkan kurang

kreatif pada pembelajaran fisik motorik anak usia dini sehingga harapan

untuk mengembangkan fisik motorik anak usia dini sulit di capai.

B. Identifikatasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah yang terdapat

dalam judul penelitian meningkatkan motorik halus melalui kegiatan

mewarnai pada anak usia dini adalah :

1. kemampuan motorik halus berkembang kurang maksimal,

karena memperoleh stimulasi yang sama yaitu terlalu sering

melaksanakan mewarnai menggunakan krayon,atau pensil warna

2. strategi pembelajaran kurang bervariasi ketika

kegiatan pembelajaran berdampak pada tujuan stimulasi yang di

berikan kepada anak.

3. alternatif kegiatan mewarnai kelompok bermain (KB) belum berva

risai

C. PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan –permasalahan yang telah diuraikan di atas

peneliti membatasi meningkatkan perkenbangan fisik motorik anak usia 4-

5 tahun di PAUD SAYANG IBU Desa Rantau Kadam menggunakan

metode pewarna cat air pada sentra seni dan kreativitas.Adapun focus

penelitian perkembangan fisik motorik anak usia dini 4-5 Tahun ini sesuai

6
dengan peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 tentang Standar Pendidikan Anak Usia

Dini Yaitu:

Membuat garis vertical horizontal lengkung kiri/kanan, miring

kiri/kanan,dan lingkaran.menjiblak bentuk,mengkoordinasikan mata dan

tangan untuk melakukan gerakan yang rumit,melakukan gerakan

manifulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menghasilkan

berbagai media .

Mewarnai anggota tubuh dengan menggunakan cat air.

D. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dapat di

rumuskan;

Apakah dengan menggunakan pewarna cat air dapat meningkatkan

perkembangan motorik halus anak di kelompok A PAUD SAYANG IBU

Desa Rantau Kadam ?

E. Tujuan Penelitian Dan Kegunaan

a. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan anak usia dini di Paud

Sayang Ibu desa Rantau kadam

2. Untuk mengetahui cara mengstimulasikan anak agar bisa meningkatkan

melalui mewarnai

3. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan pendidikan anak Paud Sayang

Ibu berkembang

7
b. Kegunaan penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas berguna untuk kepraktisan bagi

kemampuan motorik halus sangat la penting dalam perkembangan

motorik halus meliputi otot otot kecil dengan berkoordinasi mata dan

tangan.

a. Guru

Penerapan dalam metode gambar dalam sentra seni untuk mengem

bangkan motorik halus,anak usia dini dapat di jadikan acuan dalam

pembelajaran dan juga dapat memicuh guru melakukan penelitian pada

sentra seni sesuai den gan fungsinya.

b. Anak-anak

Hasil penerapan metode menggambar dapat memotivasi anak

belajar,agar anak anak sekaligus meningkatkan perkembangan fisik

motoriknya.

c. Kepala sekolah

Kepela sekolah dapat mensosialisasikan dan mendesiminasikan

penelitian ini kepada gur melalui kegiatan rapat rutin dan pertemuan

guru-guru menjadi saling tukar pengalaman demi meningkatkan

perkembangan dan mutu pendidikan anak usia dini.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat:

1. Bagi Lembaga Memperoleh informasi secara konkrit tentang kondisi

objektif lembaga mengenai pelaksanaan pendidikan Meningkatkan

kemampuan motorik halus melalui kegiatan mewarnai.

8
2. Bagi Pengelola Untuk menjadi masukan dan bahan rujukan dalam

pelaksanaan  pendidikan Anak usia Dini pada tahap usianya.

3. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan yang lebih matang dalam bidang

pengajaran dan menambah wawasan dalam bidang penelitian, sehingga

dapat dijadikan sebagai latihan dan pengembangan teknik–teknik yang

baik khususnya dalam membuat karya tulis ilmiah, juga sebagai

kontribusi nyata bagi dunia pendidikan

G. Defenisi operasional

1. Perkembangan motorik halus

Motorik halus merupakan yang membutuhkan gerakan

keterampilan otot-otot kecil pada tubuh seperti keterampilan

menggunakan jari jemari dan pergelangan tangan serta koordinasi mata

tangan yang baik.

Contoh kegiatan motorik halus adalah

melipat,mewarnai,menggambar,melukis,menggunting dan

meronce.motorik halus sangat perlu di kembangan pada anak usia dini

kelompok A agar kemampuan gerakan otot-otot kecil anak lebih

matangdan membantu anak untuk persiapan menulis serta menjadi anak

mandiri karena bisa mengendalikan dirinya sendiri tanpa bantuan orang

lain.

2. Kegiatan mewarnai

Kegiatan mewarnai merupakan kegiatan meletakan warna pada

bidang gambar atau kertas kosong menggunakan bebagai mediaseperti

9
krayon,spidol,cat warna,pewarna makanan yang bertujuan untuk

perkembangan motorik halus.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Karakteristik Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun

Perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun yang baik tentunya

sesuai dengan karakteristik perkembangan yang telah ditetapkan.

Karakteristik kemampuan motorik halus seorang anak itu dikatakan baik

apabila tujuan dari pengembangan motorik halus yang telah dipaparkan

sebelumya dapat tercapai. Pernyataan tersebut sesuai yang dikemukakan

Hurlock (1978: 159) yaitu pengendalian otot tangan, bahu dan pergelangan

tangan meningkat dengan cepat selama masa kanak-kanak. Selain itu pen

gen dalian otot jari tangan berkembang lebih lambat. Allen dan Marotz

(2010: 150 dan 165) mengemukakan bahwa pada usia 5 tahun anak menu

njuk kan pengendalian yang cukup baik pada pensil atau spidol yaitu mulai

mewarnai di dalam garis dan pada usia 6 tahun ketangkasan sertkoordinasi

mata tangan anak meningkat seiring fungsi motorik semakin baik

Pendapat tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Santrock (2007: 21

7) yaitu usia 5 tahun koordinasi motorik halus anak semakin meningkat di

tandai dengan tangan,lengan dan jari semua bergerak bersama di bawah

perintah mata.

10
Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah dipaparkan di atas maka

karakteristik kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun yang baik

yaitu :

koordinasi mata dan tangan, kelenturan pergelangan tangan serta keteram

pilan jari tangan dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu,melalui

kegiatan pembelajaran motorik halus di taman kanak-kanak dapat memak

simalkan kemampuan yang dimiliki anak.

1. Kemampuan motorik halus

Pengertian kemampuan motorik adalah berasal dari bahasa ingg

ris yaitu motor abilty,gerak (motorik) merupakan sesuatu aktivitas yang

bagi manusia,karena dengan gerak( moto) manusia dapat meraih sesuatu

menjadi harapan.

Menurut intan 1988,motorik halus merupakan sebagai kapasitas dari

seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan peragaan sesuatu

keterampilan yang relatif melekat setelah masa kanak kanak.

Menurut hurlock (1978:150)berpendapat bahwa perkembangan

motorik bearti perkembagan pengendalian gerakan jasmani melalui

kegiatan pusat syaraf,urat syarafdan otot yang terkendali Corbin(sumantri

2005:48) menggemukakan bahwa perkembangan motorik merupakan

perubahan dari kemampuan gerak dari bayi sampai dewasa yg melibatkan

berbagai aspek prilaku dan kemampuan gerak.

Menurut suyanto(2005:51) menyatakn bahwa perkembangan

motorik meliputi perkembangan badan,otot kasar ( motorik kasar) dan

otot halus ( motorik halus).sedangkan kamtini dan tanjung (2005:124)

11
berpendapat bahwa keterampilan motorik merupakan proses

memperoleh keterampilan dan pola gerak yang dapat di lakukan

anak,keterampilan motorik di lakukan untuk mengendali tubuh .

Dari beberapa pendapat yang telah di sampaikan di atas dapat

disimpulkan bahwa kemampuan motorik berhubungan dengan

keterampilan gerak yang dapat dilakukan untuk dapat di lakukan

pengendalian anggota tubuh serta perkembangannya sesuai dengan

kematangan otak dan syarafnya.perkembangan motorik di bagi menjadi

2 yaitu perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus.

1. Kemampuan motorik kasar anak usia dini berkembangan dengan pesat

di karnakan anak mempunyai energi lebih untuk bergerak akyif

sehingga memanifestasikan energi tersebut melalui kegiatan bermain

sambil belajar yang sangat penting di lakukan,

Menurut pendapat sujiono (2008:1.13) menyatakan bahwa

mptorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi

sebagian besar tubuh anak sehingga memerlukan tenaga yang

lebih.sedangkan Mansur(2005.23) menggemukakan bagwa

perkembangan motorik kasar di perlukan untuk keterampilan

menggerakan dan menyeimbangkan tubuh.

Bedasarkan beberapa pendapat yang di atas dapat di simpulkan

bahwa kemampuan motorik kasar merupakan keterampilan gerakan

otot otot besar atau otot otot kasar yang berfungsi untuk menggerakan

dan mengkoordinasikan tubuh serta dilakukan kegiatan,berjalan,mele

mper,dan menangkap.

12
2. Kemampuan motorik halus

Menurut pendapat sujiono (2008:1.14) motorik halus adalah

gerakan yang melibatkan bagian bagian tubuh tentu saja dn di lakukan

oleh otot otot kecil seperti keterampilan mengginakan jari jemari

tangan dan penggerakan penggelangan tagan dengan tepat.sedangkan

menurut Sumantri (2005:143) bahwa motorik halus merupakan

pengorganisasian penggunaan sekelompok otot otot kecil seperti jari

jemari dan tanganya sering di butuhkan kecematan dan koordinasi

mata tangan.menurut Susanto (2011:164)berpendapat bahwa motorik

halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian bagian tertentu di

tentukan oleh otot otot kecil saja karena tidak memerlukan tenaga

Berdasarkan beberapa pendapat dapat di simpulkan bahwa

kemampuan motorik halus kemampuan yang membutuhkan

keterampilan otot otot kecil pada jari jemari menggerakan

penggelangan tangan lentur dan berkoordinasi dengan baik.

2. Perinsip pengembangan motorik halus

Anak perlu di perhatikan prinsip prinsip pengembangan motorik

halus prrinsip sesuai dengan pendapat (Sumantri (2005:147.148) yaitu :

a. berorientasi pada kebutuhan anak kegiatan yang bertujuan

perkembangan motorik halus sebaiknya di sesuai tahap perkembangan

anak.

b. belajar sambil bermain,belajar sambil bermain merupakan hal yang

sangat menyenangkan untuk anak karena dunia anak adalah dunia

bermain

13
c. Tema,dalam egiatan pembelajaran dimulaindengan hal hal yang dekat

dengan anak dan menarik sehingga mudah dalam mengenal beberapa

konsep.

3. Tujuan pengembangan motorik halus

Tujuan pengembangan motorik halus paud 3-4 tahun dapat

menunjukan kemampuan menggerakan anggota tubuh dan terutama

terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk menulis (

puskur,balitbang,Depdiknas 2002 dalam sumantri 2010:146) tujuan

perkembangan motorik halus berdasarkan pendapat sumantri ( 2005:146)

adalah sebagai berikut:

1. Mampu mengembangakan keterampilan motorik halus yang

berhubungan dengan gerakan kedua tangan.

2. Mampu menggerkan anggota tubuh yang berhubungan dengan jayi

jemari,seperti kesiapan menulis,menggambar,menggunting,dan

manipulasi benda benda.

3. Mampu mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan

4. Mampu menggendali emosi dan aktivitas motorik halus.

pendapat tersebut di kemukakan oleh sujiono (2008:2.12) bahwa tujuan

perkembangan motorik halus adalah:

1. Agar dapat berlatih menggerakan pergelangan tangan

2. Anak belajar dengan ketepatan koordinasi mata dan tangan agar lentur.

3. Anak belajar berimajinasi dan berkreasi

Berdasarkan beberapa pendapat yang di sampaikan di atas,dapat di

simpulkan bahwa pemberian stimulasi motorik halus pada anak usia paud yaitu 3-

14
4 tahun dilakukan untuk mematangkan otor-otot kecil pada tangan anak untuk

persiapan menulis ketika masuk di usia selanjuynya,melalui kegiatan

menyenangkan yang dapat mematangkan perkembangan otot-otot kecil anak di

harapkan terciptaannya ketidak terpaksaan agar anak dapat berkreasi

menggunakan jari jemari tangannya untuk latihan awal dalam kemampuan

menulis.

4. Fungsi Perkembangan Motorik Halus

Sumantri (2010:146) menyatakan bahwa fungsi

mengembangkan motorik halus anak adalah untuk mendukung

perkembangan aspek lain yaitu bahasa,kognitif,dan sosial

emosional,karena satu aspek dengan aspek perkembangan lain saling

mempegaruhi dan tidak dapat di pisahkan.Hurlock (1978: 163)

Mengemukakan bahwa fungsi-fungsi perkembangan motorik halus

adalah sebagai beriku:

(1) keterampilan untuk membantu diri sendiri

(2) keterampilan bantu sosial

(3) keterampilan bermain

(4) keterampilan sekolah.

Dirjen Manajemen pendidikan sekolah Dasar Menegah (2007:

2) mengemukakan yentang fungsi keterampilan motorik halus yaitu

sebagai berikut:

(1) melatih kelenturan otot jari tangan

(2) memacu perkembangan motorik halus dan rohani

(3) meningkatkan perkembangan emosi anak

15
(4) meningkatkan perkembangan sosial anak

(5) menumbuhkan perasaan menyayangi diri sendiri.

Perkembangan motorik halus tidak dapat berdiri sendiri tetapu di pengaruhi

dan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya.mendukung aspek

perkembangan bahasa di karnakan aspek perkembangan motorik halus perlu di

optimalkan untuk kematangan otot otot kecil pada jari jemari pergelangan tangan

serta koordinasi mata tangan yang berguna untuk perkembangan menulis

anak.dapat di pengaruhi aspek kognitif ketika anak melakukan kegiatan yang

mengembangkan motorik halus seperti menggambar,mewarnai,melukis,secara

otomatis kemampuan berfikir anak muncul.

5. Kegiatan motorik halus Anak usia 3-4 tahun

Caughlin 2001 ( Sumantri 2005: 105-106) emaparkan tentang

perkembangan kegiatan motorik halus anak berdasarkan kronologis usia

yaitu:

(1) memegang pensil dengan benar antara ibi jari dan dua jari

(2) menjiplak persegi panjang, wajik dan segitiga

(3) memotong bentuk bentuk sederhana

(4) menggambar orang termasuk: leher,tangan,mulut,rambut,dan hidung.

Tingkat pencapaian perkembangan motorik halus anak usia 3-4 tahun

berdasarkan (Peraturan Mentri Pendidikan Nasional 2009) yaitu:

(1) menggambar sesui dengan gagasannya

(2) Meniru bentuk.

(3) melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan

(4) menggunakan alat tulis dengan benar

16
(5) menggunting sesuai dengan pola

(6) menempel pola dengan tepat

(7) mengekspresikan diri melalui kegitan menggambar secara detail.

Sesuai dengan perkembangan motorik halus anak usia 3-4 tahun yang telah

di kemukakan oleh beberapa ahli di atas dapat di simpulkan bahwa perkembangan

motorik halus anak usia 3-4 tahun yaitu:

(1) dapat memegang pensil atau krayon menggunakan ibu jari dan dua jari

telunjuk.ketika anak dapat memegang crayon dengan benar maka saat

mewarnaisebuah gambar ataupun kertas hasil yang di peroleh juga akan

semakin bagus dan rapi.

(2) membuat obyek gambar dengan lebih detil dan bisa dibkenalu obyek yang

di maksud disini dapat berupa orang,hewan atau benda,misalnya rumah

yang di gambar oleh anak yang di tambahkan dengan hal-hal kecil yang

ada pada obyek yang di gambar.

6. Stimulasi Perkembangan Motorik Halus

Perkembangan motorik halus anak dapat dapat berkembang meskipun

tidak memperoleh stimulasi,tetapi perkembangan atau kemampuab yang di

capai anak tidak dapat maksimal atau hanya mencapai pada batas minimal

yang ada(Sumantri,2005: 121) Stimulasi yang dapat di berikan untuk anak

usia 4-5 tahun demgan tujuan untuk mengembangkan motorik halus sebagai

latihan untuk latihan kemampuan menulis anak dapat di lakukan dengan

beberapa kegiatan yang membutuhkan ketelitian,kecermatan serta kesabaran

untuk melakukannya berikut ini merupakan beberapa contoh kegiatanbyang

17
dapat di lakukan untuk menggembangkan kemampuan motorik halus yaitu:

mencetak,menjahit,menggunting,melipat,menjiplak,membagun menara,mew

arnai dan menggambar. Apabila di antara beberapa kegiatan untuk

menggembangkan kemampuan motorik halus tersebut tidak dapat

terlaksanakan secara maksimal maka akan mempengaruhi tujuan dari

penerapan kehiatan untuk mengembangkan motorik halus yang

lain.sehinggah sangat penting untuk mengemas kegiatan mewarnai agar lebih

menarik dan menimbulkan antusiasme anak.

B. Mewarnai

Pengertian Mewarnai Anak-anak sangat suka memberi warna melalui

berbagai media baik saat menggambar atau meletakkan warna saat mengisi bi

dang-bidang gambar yang harus diberi pewarna (Hajar Pamadhi dan Evan Su

kardi S, 2011: 7.4). Berdasarkan pernyataan tersebut maka kegiatan mewarna

i merupakan kegiatan yang menyenangkan untuk anak menyenangkan yang

dimaksud di sini terletak pada proses memilih warna yang digunakan untuk

mewarnai sebuah bidang gambar kosong. Hal tersebut sesuai dengan pendap

at Sumanto(2005: 65) bahwa kreativitas yang dapat di kembangkan pada kegi

atan mewarnai bagi anak TK adalah adanya kebebasan untuk memilih dan me

ng kombinasikan unsur warna pada obyek yang di warnainya sesuai keingina

n anak.

Tujuan dari kegiatan mewarnai adalah melatih menggerakkan pergelan

gan tangan (Sujiono, 2008: 2.12). Mewarnai pada anak usia dini bertujuan untuk

melatih keterampilan,kerapian serta kesabaran (Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi,

18
2011: 728). Keterampilan diperoleh dari kemampuan anak untuk mengolah tangan

yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga semakin lama anak bisa mengend

alikan serta mengarahkan sesuai yang dikehendaki. Kerapian dilihat dari bagaima

na anak member warna pada tempat-tempat yang telah di tentukan semakin lama

anak akan semakin terampil untuk menggoreskan media pewarnanya karena sudah

terbiasa. Kesabaran diperoleh melalui kegiatan memilih dan menentukan komposi

si yang tepat sesuai pendapatnya,seberapa banyak warna yang digunakan untuk m

enentukan komposisi warnanya. Usaha yang dilakukan secara terus-meneruskanm

elatih kesabaran anak. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah disampaikan di

atas dapatn disimpulkan bahwa mewarnai merupakan kegiatan yang sangat cocok

diterapkan untuk anak usia taman kanak-kanak, karena mewarnai merupakan kegi

atan yang menyenangkan. Selain itu, melalui kegiatan mewarnai dapat melatih ket

erampilan, kerapian dan kesabaran serta mengekspresikan keinginannya untuk me

mberi atau membuat warna pada obyek gambar menggunakan pewarna dan alat ya

ng digunakan untuk mewarnai misalnya,menggunakan pelepah pisang, pelepah da

un pepaya.

1. Kegiatan Mewarnai

Anak prasekolah juga senang berpartisipasi dalam aktivitas gerak

ringan seperti menggambar, mewarnai, melukis, memotong, dan

menempel(Morrison, 2012: 221). Anak pra sekolah disini termasuk anak

kelompok A yaitu usia 4-5 tahun yang seharusnya menyukai kegiatan mew

Arnai menggunakan bahan yang beraneka ragam. Kegiatan mewarnai gam

bar merupakan kegiatan mewarnai yang dilakukan menggunakan berbagai

macam media seperti krayon, spidol, pensil warna dan pewarna makanan.

19
Dalam penelitian ini akan digunakan media pewarna makanan. Gambar

yang akan diwarnai disesuaikan dengan tema yang sedang digunakan di

taman kanak-kanak.

a. Mewarnai gambar menggunakan pelepah pisang

Mewarnai gambar menggunakan pelepah pisang merupakan alternatif

kegiatan mewarnai yang bisa dilakukan di taman kanak-kanak untuk me

ningkatkan kemampuan motorik halus anak. Mewarnai menggunakan pe

lepah pisang dilakukan dengan mempersiapkan pewarna makanan denga

n warna merah, biru, kuning dan hijau yang dicampur dengan air, pelepa

h pisang dengan lebar 1cm, lepek yang digunakan untuk meletakkan pew

arna serta pola gambar yang akan diwarnai.

b. Mewarnai gambar menggunakan pelepah daun papaya

Mewarnai gambar menggunakan pelepah daun pepaya merupakan

kegiatan mewarnai pada sebuah kertas bergambar menggunakan pelepah

daun pepaya yang dipotong dengan panjang sekitar 5-6 cm dan lebar

sekitar 1cm. Pewarna yang digunakan adalah pewarna makanan dengan

4 warna yang berbeda, pola gambar yang akan diwarnai dan setiap warn

a akan disediakan 5 pelepah daun pepaya sehingga ketika kegiatan mew

arnai menggunakan pelepah daun pepaya dilakukan membutuhkan seban

yak 4 pelepah daun pepaya.

c. Mewarnai gambar menggunakan cotton bud

Mewarnai gambar menggunakan cotton bud menjadi pilihan dalam

kegiatan mewarnai gambar karena merupakan variasi kegiatan yang dipa

dukan dengan pewarna makanan untuk menciptakan sebuah warna pada g

20
ambar agar terlihat menarik. Alat serta bahan yang digunakan ketika mew

arnai gambar menggunakan cotton bud adalah pewarna makanan dengan

4 warna merah, biru, kuning dan hijau, tempat untuk meletakkan pewarna

makanan yang sudah dicampur dengan air, cotton bud berukuran besar at

au kecil serta pola gambar yang digunakan untuk mewarnai. Ketika kegia

tan mewarnai akan disediakan cotton bud pada tiap-tiap warna yaitu setia

p warna akan disediakan 5 cotton bud sehingga ketika kegiatan mewarnai

menggunakan cat air dilakukan membutuhkan sebanyak 4 cotton bud.

2. Kelebihan dan Kekurangan Kegiatan Mewarnai menggunakan cat air

Kegiatan mewarnai yang bertujuan untuk mengembangkan kemampu

n motorik halus anak kelompok A usia 4-5 tahun pasti terdapat kelebihan

serta kekurangan dalam pelaksanaannya, oleh kerena itu akan dipaparkan

beberapa kelebihan dan kekurangan kegiatan mewarnai.

Adapun beberapa kelebihan dari kegiatan mewarnai adalah:

1. Mengembangkan keterampilan motorik anak khususnya motorik halus dan

beberapa aspek perkembangan lain seperti kognitif dan sosial emosional

2. Mengekspresikan perasaan anak dan melatih anak untuk belajar

berkonsentrasi

3. Melatih anak untuk persipan menulis di jenjang pendidikan selanjutnya

Sedangkan kekurangan dalam kegiatan mewarnai adalah sebagai berikut:

1. Menjadikan anak kurang aktif karena mewarnai merupakan kegiatan yang

membutuhkan konsentrasi

2. Interaksi yang terjadi antara guru dan anak ataupun satu anak ke anak yang

lain kurang karena terlalu fokus pada gambar yang diwarnai

21
3. Apabila terlalu sering dilakukan dapat menjadikan anak bosan

C. Kaitan Perkembangan Motorik Halus Dengan Mewarnai Menggunak

kan cat air

Perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerak yang

meliputi otot-otot kecil dengan koordinasi mata-tangan. Sedangkan

Mewarnai anak-anak sangat suka memberi warna melalui berbagai media

baik saat menggambar atau meletakkan warna saat mengisi bidang-bidang

gambar yang harus diberi pewarna (Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi S,

2011:7.4). Berdasarkan pernyataan tersebut maka kegiatan mewarnai

merupakan kegiatan dan yang menyenangkan untuk anak.

Maka dari itu motorik halus dan mewarnai sangat berkaitan Karna

saling mendukung ada permanan mewarnai menggunakan cat air pada

anak peningkatan fisik motoriknya akan berkembang dengan sendirinya.

D. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Shofiyah mahasiswa

Universitas Negeri Surabaya dengan judul Penerapan Pembelajaran

Mewarnai Gambar Dalam Meningkatkan Motorik Halus Anak Kelompok

A Di TK Hidayatus Shibyan. Jenis penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas yang dilakukan di TK Hidayatus Shibyan Surabaya dengan

2siklus setiap siklusnya dilaksanakan 2 kali pertemuan selama 30 menit,

subyek penelitiannya berjumlah 20 anak terdiri dari 10 anak laki-laki dan

10anak perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan metode

observasi.

22
E. Kerangka Pikir

Kemampuan motorik halus merupakan kemampuan yang membutuhkan

koordinasi yang baik antara mata dan tangan serta keterampilan dalam

menggerakkan dan mengontrol otot-otot jari tangan untuk menghasilkan

sebuah karya. Kemampuan motorik halus anak tidak akan berkembang jika

tidak mendapatkan stimulasi yang baik, sehingga sangat penting untuk

memberikan kegiatan yang dapat mengembangkan motorik halus karena

berguna untuk melatih kemampuan menulis anak.

Anak-anak sangat suka memberi warna melalui berbagai media baik

saat menggambar atau meletakkan warna saat mengisi bidang-bidang

gambar yang harus diberi pewarna (Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi S,7.4).

Oleh karena itu kegiatan mewarnai menggunakan pewarna makanan dan ala

t yang digunakan untuk mewarnai seperti pelepah pisang, pelepah daun papa

ya dan cotton bud merupakan pilihan utama kegiatan mewarnai yang bisa

dilakukan. Anak usia 5-6 tahun merupakan anak yang duduk di kelompok B

dan tidak lama lagi akan masuk jenjang sekolah dasar dimana pada jenjang

sekolah dasar anak sudah dituntut untuk mahir menulis. Oleh karena itu,

pada usia 5-6

23
24

Anda mungkin juga menyukai