KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala Rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Semoga shalawat dan salam
selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., keluarga,
sahabat, tabi’in, dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap ajaran
yang dibawanya.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
17
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................1
Daftar Isi...................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang........................................................................................................3
1.2 Tujuan Penulisan......................................................................................................3
Bab II Pembahasan...................................................................................................4
A. Pengertian Kebudayaan, Agama dan Ilmu Budaya Dasar................................4
B. Ruang Lingkung Ilmu Budaya Dasar...............................................................6
C. Tujuan Ilmu Budaya Dasar..............................................................................7
D. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Agama..................................................8
E. Penerapan Hubungan Kebudayaan dan Agama dalam Kehidupan Sehari-hari
.......................................................................................................................12
F.
Bab III
Penutup...........................................................................................................
Kesimpulan.........................................................................................................
Daftar
Pustaka.............................................................................................................
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Budaya Dasar (IBD) sebagai mata kuliah dasar umum (MKDU),
diberikan kepada mahasiswa di seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta,
bertujuan untuk mengembangkan daya tangkap, persepsi, penalaran dan apresiasi
mahasiswa terhadap lingkungan budaya. Ada dua hal yang menyebabkan
pentingnya pembahasan materi itu, yaitu :
Pertama, tema-tema IBD merupakan tema-tema inti permasalahan dasar
manusia yang dialami dan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, seperti tema-
tema yang telah disusun oleh Konsorsium Antar Bidang yang meliputi cinta kasih,
keindahan, penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan,
dan harapan.
Kedua, pada saat ini terdapat kecenderungan bahwa ilmu atau ilmuwan
sering mengabaikan sikap dan perilaku moral. Banyak di antara ilmuwan yang
menganggap bahwa aspek moral itu tidak penting.
Diakui secara umum bahwa kebudayaan merupakan unsur penting dalam
proses pembangunan atau keberlanjutan suatu bangsa. Lebih-lebih jika bangsa itu
sedang membentuk watak dan kepribadiannya yang lebih serasi dengan tantangan
zamannya. Dilihat dari segi kebudayaan, pembangunan tidak lain adalah usaha
sadar untuk menciptakan kondisi hidup manusia yang lebih baik. Menciptakan
lingkungan hidup yang lebih serasi. Menciptakan kemudahan atau fasilitas agar
kehidupan itu lebih nikmat. Pembangunan adalah suatu intervensi manusia
terhadap alam lingkungannya, baik lingkungan alam fisik, maupun lingkungan
sosial budaya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebudayaan, agama dan Ilmu Budaya Dasar ?
2. Apa saja ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar ?
3. Apa saja tujuan Ilmu Budaya Dasar ?
4. Bagaimana konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam agama ?
5. Bagaimana penerapan hubungan agama dan kebudayaan dalam
kehidupan sehari-hari ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian kebudayaan, agama dan Ilmu Budaya
Dasar ?
2. Mengetahui apa saja ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar ?
17
3. Mengetahui apa saja tujuan Ilmu Budaya Dasar ?
4. Mengetahui bagaimana konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam agama ?
5. Mengetahui bagaimana penerapan hubungan agama dan kebudayaan
dalam kehidupan sehari-hari ?
BAB II
PEMBAHASAN
17
Aspek kehidupan Spritual, mencakup kebudayaan fisik seperti sarana yaitu
candi, patung nenek moyang, arsitektur, peralatan seperti pakaian, makanan, alat-
alat upacara. Dan mencakup sistem sosial, seperti upacara-upacara yaitu
kelahiran, pernikahan, kematian. Adapun aspek bahasa dan kesusastraan
mencakup bahasa daerah, pantun, syair, novel-novel.
2. Pengertian Agama
Agama merupakan suatu institusi penting yang mengatur kehidupan
manusia. Istilah agama dalam bahasa Inggris religion, yang berasal dari bahasa
sansakerta yaitu A dan Gama. A artinya tidak, dan Gama artinya berantakan. Jadi
arti agma adalah tidak berantakan. Maksudnya, agama adalah suatu peraturan
yang mengatur keadaan manusia mengenai sesuatu yang gaib ataupun tentang
budi pekerti, pergaulan hidup dan lainnya.
Emile Durkheim, sosiolog, mendefinisikan agama yaitu suatu sistem
terpadu yang terdiri atas kepercaan dan praktik yang berhubungan dengan hal
yang suci dan bahwa kepercayaan dan praktik tersebut mempersatukan semua
orang yang beriman ke dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat.
Dalam setiap agama setidaknya terdapat empat unsur utama yaitu
kepercayaan agama, simbol agama, praktik agama, pengalaman agama dan umat
agama.
3. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Sederhananya pengertian dari budaya adalah suatu pembelajaran yang
membahas tentang kegiatan atau rutinitas manusia disuatu daerah tertentu yang
dilakukan secara berulang-ulang dan diwariskan kepada generasi-generasi
penerusnya. Pentingnya suatu nilai budaya dalam diri manusia karena dalam
berbudaya manusia bisa belajar serta dapat memahami suatu konsep kehidupan
yang dijalaninya setiap harinya.
17
berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the
humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo
humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia bisa menjadi humanus, mereka
harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan
tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
17
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka
tempat. Nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral
dalam pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan
sesama, dengan dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula
hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam Ilmu
Budaya Dasar.
C. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Secara umum tujuan IBD adalah pembentukan dan pengembangan
keperibadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran
mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya
gejala-gejala yang berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya
tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat
diperluas. Jika diperinci, maka tujuan pengajaran llmu Budaya Dasar itu adalah:
1. Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya,
serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah
menyesuaikan diri.
3. Menyadarkan seseorang yang hidup dalam masyarakat, untuk saling
hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada
masyarakat.
4. Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan
kebudayaan.
5. Memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang
kebudayaan Indonesia.
6. Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
7. Mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8. Tidak terjerumus kepada sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin
ilmu.
9. Menambahkan kemampuan seseorang untuk menanggapi masalah nilai-
nilai budaya dalam masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh
disiplin mereka.
17
10. Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai
masalah kemanusiaan dan kebudayaan.
11. Terjalin interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih
positif dan komunikatif.
12. Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas
menghadapi masalah kemanusiaan dan budaya.
13. Memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang
ditangani oleh berbagai cendekiawan.
14. Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
15. Agar mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,
khususnya dharma pendidikan.
17
Setiap daerah, setiap agama, dan setiap orang mempunyai cara-cara atau
budaya tersendiri untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya. Seperti di Bali,
sebagian penduduknya memeluk agama Hindu, mereka mempunyai cara tersendiri
dalam melakukan pemujaan terhadap Tuhan, mereka memuja Tuhan dengan
sesajen yang berisi macam-macam buah dan kembang berwarna warni. Daerah
lainnya seperti Jawa, Madura, Kalimantan dan sebagainya mempunyai cara
tersendiri sesuai agamanya. Meskipun cara atau pun kebudayaannya berbeda
tetapi tujuannya sama yaitu Tuhannya.
1. Agama Islam
Islam adalah agama yang diturunkan kepada manusia sebagai rohmat bagi
alam semesta, ajaran-ajaran nya selalu menbawa kemaslahatan bagi kehidupan
manusia didunia. Allah swt sendiri telah menyatakan hal ini, sebagaimana yang
tersebut dalam ( QSToha : 2 ) : “ Kami tidak menurunkan Al Qur’an ini
kapadamu agar kamu menjadi susah “. Artinya bahwa umat manusia yang mau
mengikuti petunjuk Al Qur’an ini, akan dijamin oleh Allah bahwa kehidupan
mereka akan bahagia dan sejahtera dunia dan akherat. Sebaliknya siapa saja yang
membangkang dan mengingkari ajaran Islam ini, niscaya dia akan mengalami
kehidupan yang sempit dan penuh penderitaan.
Ajaran-ajaran Islam yang penuh dengan kemaslahatan bagi manusia ini,
tentunya mencakup segala aspek kehidupan manusia. Tidak ada satupun bentuk
kegiatan yang dilakukan manusia, kecuali Allah telah meletakkan aturan-
aturannya dalam ajaran Islam ini. Kebudayaan adalah salah satu dari sisi penting
dari kehidupan manusia, dan Islam pun telah mengatur dan memberikan batasan-
batasannya.
Agama merupakan suatu ciri kehidupan sosial manusia yang universal
dalam arti bahwa semua masyarakat mempunyai cara-cara berpikir dan pola-pola
perilaku yang memenuhi syarat, agama mempunyai kitab suci yang berfungsi
sebagai tuntunan hidup bagi penganutnya. Komponen-komponen atau unsur-unsur
yang penting dalam agama:
· Keyakinan manusia
· Kepercayaan manusia kepada Sang Pencipta
· Ada nya kekuatan ghaib
17
Hubungan Islam Dan Budaya
Sebagian ahli, seperti Pater Jan Bakker, dalam bukunya Filsafat
Kebudayaan menyatakan bahwa tidak ada hubungannya antara agama dan
budaya, karena menurutnya, bahwa agama merupakan keyakinan hidup rohani
penganut atau pemeluknya, keyakinan ini disebut iman, iman merupakan
keyakianan dan kepercayaan terhadap tuhan , sedang kebudayaan merupakan
karya manusia. Sebaliknya menurut para ahli Antropologi, sebagaimana yang
diungkapkan oleh Drs. Heddy S. A. Putra, MA bahwa agama merupakan salah
satu unsur kebudayaan. Hal itu, karena para ahli Antropologi mengatakan bahwa
manusia mempunyai akal-pikiran dan mempunyai sistem pengetahuan yang
digunakan untuk menafsirkan berbagai gejala serta simbol-simbol agama.
Pemahaman manusia sangat terbatas dan tidak mampu mencapai hakekat dari
ayat-ayat dalam kitab suci masing- masing agama, mereka hanya dapat
menafsirkan ayat-ayat suci tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada.
Islam justru merangkul budaya untuk menyampaikan esensi ajarannya.
Karena, dengan merangkul budaya, Islam jadi lebih mudah diterima di
masyarakat. Budaya bisa/boleh saja digunakan untuk metode dakwah, selama
tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam Islam.
2. Agama Budha
Terdapat bukti yang kuat bahwa agama Buddha masuk ke Indonesia pada
abad ke-2 Masehi, yakni dengan ditemukannya arca Buddha dari perunggu di
Sempaga (Sulawesi Selatan). Arca Buddha ini, merupakan bukti tertua adanya
pengaruh budaya India di Indonesia. Penemuan arca itu juga sangat penting sebab
memberikan petunjuk kepada kita terhadap taraf hidup dan budaya rakyat
Indonesia pada waktu itu.
Dilihat dari ciri-cirinya, arca tersebut diperkirakan berasal dari langgam
Arca Amarawati, India Selatan (abad 2–5 SM). Ada kemungkinan bahwa arca ini
merupakan barang dagangan atau mungkin juga barang persembahan sesuai
bangunan suci agama Budha. Arca sejenis juga ditemukan di Jember, Jawa Timur
dan di Bukit Siguntang (Sumatra Selatan). Adapunn di Kutai, Kalimantan Timur
ditemukan arca Budha yang memperlihatkan arca seni Gandhara, India Utara.
17
Perkembangan Tradisi Agama Buddha
Sikap aktif selektif diterapkan bangsa Indonesia terhadap kebudayaan dari
luar, artinya kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia diseleksi dan disesuikan
dengan kepribadian bangsa Indonesia. Oleh karena itu, setelah agama dan
kebudayaan Budha masuk ke Indonsia terjadilah akulturasi.
3. Agama Hindu
Dalam ajatan Hindu antara budaya dan agama terdapat benang merah, yang
satu sisi dapat saling mengisi satu dengan yang lainnya, budaya atau adat
bukanlah musuh atau saingan yang haarus dibasmi dan dicurigai, dalam artian
adat budaya yang positif dapat mendukung pelaksanaan acara agama dan ternyata
prinsip Hindu yang merangkul budaya dan adat-istiadat lokal nampaknya sejalan
dengan program pemerintah yang berusaha membangkitkan segala bentuk adat
dan budaya daerah.
4. Agama Kristen
Agama dan budaya merupakan dua hal yang tidak indentik satu dengan
lainnya. Masing-masing memiliki bidangnya sendiri-sendiri dimana didalamnya
terkandung ciri khas dan tujuan-tujuan masing-masing yang memberi makna dan
arti bagi hidup yaitu makna yang melampaui kehidupan duniawi dan yang
mengarahkan manusia kepada sesuatu yang melampaui ruang dan waktu atau
17
sesuatu yang hakiki. Sebaliknya budaya terutama berhadapan dengan hal-hal
duniawi. Ia merupakan suatu sistim kondisi dan aturan (konvensi) yang diciptakan
oleh manusia dari lingkungan budaya tertentu yang dapat dijadikan orientasi
mereka agar supaya dasar kemakmuran, kemajuan dan masa depan kehidupan
bersama terjamin.
Budaya berasal dari manusia. Salah satu unsur dasarnya adalah bahasa yang
antara lain berguna untuk memungkinkan komunikasi antarmanusia sehingga
mereka dapat membagi makna dan tujuan kehidupan mereka; melalui bahasa
mereka dapat memiliki daya cipta untuk berpartisipasi dalam budaya mereka.
Bahasa juga berusaha untuk memahami fenomena-fenomena dan pengalaman-
pengalaman yang terjadi di dunia. Dengan mendefinisikannya dan
mengekspresikannya maka komunikasi dimungkinkan dengan tujuan agar supaya
mudah dipengaruhi oleh daya cipta kultural manusia.
Perjumpaan kekristenan dengan budaya-budaya lain: telah menjadi jelas
bahwa kekristenan – atau lebih jauh lagi intinya yaitu Injil - selalu berada dalam
perjumpaan dan perdebatan dengan budaya. Sebagaimana telah dikatakan: hal ini
juga berlaku bagi ajaran tentang inkarnasi, namun juga jelas bahwa perjumpaan
ini bukanlah sekedar perjumpaaan yang damai dan statis melainkan suatu
pergulatan, suatu perdebatan. Dalam hal ini tidak terdapat budaya Kristen yang
homogen. Paling-paling ada budaya dimana elemen-elemen Kristen secara khusus
menempa kebudayaan tersebut. Oleh sebab itu wajarlah untuk menyebutnya
sebagai keanekaragaman budaya-budaya seperti itu karena bahkan di Eropa
sendiri atau Amerika tidak terdapat budaya yang seragam apalagi satu budaya
Kristen yang seragam. Karena disana juga Injil berada pada pergulatan dengan
budaya asli sebelum Kristen dan tidak jelas siapakah yang lebih kuat. Dengan kata
lain pergulatan ini tidak berakhir.
17
beragama Kristen pindah menjadi agama islam maka pandangan hidupnya akan
berubah pula, misal: cara pandang mereka dalam berpakaian ketika mereka
beragama Kristen cara berpakaian mereka kurang menutup aurat, tetapi ketika
mereka telah beragama islam cara berpakaian mereka menutup aurat.
Kedua, ketika ibadah hari raya idul fitri, hari raya ini dalam praktiknya tidak
lagi menjadi perayaan “khas” penganut agama islam tetapi sudah lebih merupakan
tradisi bagi segenap masyarakat Indonesia. Saling maaf memaafkan yang dulu
tidak pernah terjadi di negeri-negeri timur tengah, tetapi masyarakat Indonesia
justru dijadikan momemtum untuk membangun kembali tali persaudaraan seta
kesetiakawanan.
Pengaruh timbal balik antara agama dan budaya:
1. Agama mempengaruhi kebudayaan, kelompok / masyarakat / suku / bangsa.
2. Kebudayaan cenderung mengubah-ubah keaslian agama sehingga
menghasilkan penafsiran berlainan.
Hal pokok bagi semua agama adalah bahwa agama berfungsi sebagai alat
pengatur dan sekaligus membudayakannya dalam arti mengungkapkan apa yang
ia percaya dalam bentuk-bentuk budaya yaitu dalam bentuk etis, seni bangunan,
struktur masyarakat, adat istiadat dan lain-lain. Jadi ada pluraisme budaya
berdasarkan kriteria agama. Hal ini terjadi karena manusia sebagai homoreligiosus
merupakan insan yang berbudidaya dan dapat berkreasi dalam kebebasan
menciptakan berbagai objek realitas dan tata nilai baru berdasarkan inspirasi
agama.
17
BAB III
KESIMPULAN
Istilah agama dalam bahasa Inggris religion, yang berasal dari bahasa
sansakerta yaitu A dan Gama. A artinya tidak, dan Gama artinya berantakan. Jadi
arti agma adalah tidak berantakan. Maksudnya, agama adalah suatu peraturan
yang mengatur keadaan manusia mengenai sesuatu yang gaib ataupun tentang
budi pekerti, pergaulan hidup dan lainnya.
17
dengan tema-tema kebobrokan masyarakat, maka hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat tersebut sedang “sakit “.
17
Daftar Pustaka
Suhada, Idad. 2011. ILMU SOSIAL DASAR. Bandung : CV. INSAN MANDIRI
Mawardi dan Nur Hidayati.2000. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu
Budaya Dasar. Bandung : Pustaka Setia
http://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-sim/modul-ibd/
http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/filsafat-agama-islam.html
17