Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK PARALEL

Guru Pembimbing : Jhun Sobri S.Pd


Disusun oleh Kelompok 3:
1. Desi Indasari
2. Diah Ayu Rahmadani
3. Widya Artarina
4. Rahmad Oksandra
5. Rizki Ilahi

SMA NEGERI 1 MUSI RAWAS UTARA


TAHUN AJARAN 2022/2023
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
Praktikum Rangkaian Listrik Paralel” ini tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jhun Sobri, S.Pd, selaku Guru Fisika
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan mata pelajaran yang kami tekuni ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
Siswa mampu membuktikan cara kerja listrik secara paralel.

B. Landasan Teori
Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, dimana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama. Semua konponen satu sama lain
tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian
listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel yang diperlukan lebih banyak).
Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu
dibandingkan rangkaian seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu
komponen dicabut atau rusak, maka komponen lain akan tetap berfungsi
sebagaimana mestinya. Penyusunan paralel dapat dilakukan pada lampu maupun
baterai.

Seperti pada rangkaian seri, rangkaian paralel juga mempunyai ciri-ciri khusus. Ciri-
ciri rangkaian paralel yaitu :
1. Arus mengalir melalui satu cabang atau lebih. Arus listrik yang melalui lampu
1 atau baterai 1 tidak melalui lampu 2 atau baterai 2.
2. Jika salah satu alat listrik dilepas atau rusak, arus listrik akan tetap mengalir
melalui cabang yang lain.

Adapun sifat susunan paralel yaitu :


1. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber
pada ujung-ujung hambatan pengganti paralelnya.
2. Masing-masing cabang dalam rangkaian paralel adalah rangkaian individu.
Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
3. Sebagian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel, tahanan total
rangkaian mengecil, oleh karen itu arus total lebih besar.
4. Kuat arus yang melewati hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah
kuat arus yang melalui tiap kompeten.
5. Jika terjadi salah satu cabang tahanan paralel terputus, arus akan terputus
hanya pada rangkaian tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja
tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
BAB II
MATERI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


1. Lampu
2. Kabel
3. Saklar
4. Baterai
5. Alas gabus

B. Langkah Kerja
1. Siapkan alat yang sudah tersedia
2. Praktikan dengan menyalakan semua lampu
3. Longgarkan salah satu lampu hingga mati dan amati pada lampu lain.

C. Hasil Pengamatan
Pada percobaan yang telah dilakukan, lampu menyala terang baik lampu A maupun
lampu B, dan ketika salah satu dikendorkan, lampu yang lain tetap menyala.

D. Pembahasan
Dalam percobaan yang dilakukan nampak bahwa, nyala lampu terang dibandingkan
dengan nyala pada rangkaian seri. Hal ini disebabkan sumber tegangan langsung
menuju lampu-lampu tanpa melalui lampu lainnya, sehingga apabila salah satu
lampu dimatikan maka lampu yang lain tidak adan ikut mati, berbeda dengan
rangkaian seri yang apabila lampu yang lain dimatikan maka lampu yang lain akan
ikut mat karena saling berkesinambungan. Dalam rangkaian paralel masing-masing
cabang merupakan rangkaian individu sehingga ketika lampu dikendorkan tidak
mempengaruhi nyala lampu lain karena arus listrik tetap mengalir.

Dalam rangkaian paralel, nilai hambatan total (Rp) lebih kecil dari nilai masing-
masing hambatan penyusun (R1 dab R2). Oleh karena itu beberapa lampu yang
disusun paralel sama terangnya dengan lampu pada intensitas normal (tidak
mengalami penurunan), jika salah satu lampu padam yang lain tetap menyala.

Contoh penerapan rangkaian paralel dalam kehidupan sehari-hari yaitu :


 Distribusi listrik PLN yang keruma-rumah
 Stop contact yang merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam rangkaian paralel, setiap rangkaian berdiri sendiri. Terbukti dengan jika
fungsi satu rangkaian dimatikan, yang lain akan tetap menyala.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai