Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

MEMBUAT DAN MENGAMATI RANGKAIAN SERI DAN PARALEL


SEDERHANA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8 XII MIPA 1
HAFIDZ HR SHIDQI
INDAH RAHMAWIYA
M. GUSTIAN HUSADA
MUHAMMAD ANUGRAH BERLANDI
RAHIL NASYIA MAFAZA

SMA NEGERI 1 TEMBILAHAN HULU


KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
TAHUN AJARAN 2023/2024
PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang wajib ada di era
serba digital seperti sekarang ini. Listrik dari pembangkit-pembangkit besar
harus disalurkan ke masyarakat melalui beberapa cara. Mungkin Quipperian
belum wajib tahu sih bagaimana proses distribusi listrik dari pembangkit
sampai ke gardu-gardu listrik. Hal yang setidaknya harus tahu adalah
bagaimana bisa listrik menghidupkan seluruh peralatan di rumahmu, misalnya
saja lampu. Listrik harus dialirkan melalui kabel-kabel yang keseluruhannya
dihubungkan ke sumber tegangan listrik berupa colokan. Kabel-kabel tersebut
dirangkai secara seri, paralel, atau campuran. Inilah penjelasan masing-masing
rangkaian.

B. Tujuan
Tujuan dari adanya praktikum ini adalah untuk membandingkan
rangkaian listrik seri dan parallel mulai dari arus listrik dan sebagainya.

II. TINJAUAN PUSTAKA


1. Rangkaian seri
Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara
bersebelahan/sejajar.

Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan mengalir dari sumber energi (baterai)
yang ada dari satu hambatan ke hambatan lain melewati satu kabel. Lalu,
bayangkan ada aliran listrik yang mengalir mulai dari baterai, menuju
hambatan/resistor 1, ke hambatan 2, lalu berputar dan kembali ke baterai. Iya,
anggap aja aliran listrik ini kayak aliran air gitu.

Setelah membayangkannya, kamu pasti jadi sadar kalau untuk arus listrik yang
melewati hambatan 1, nilainya akan sama besar dengan arus yang melewati
hambatan 2. Karena alirannya tidak kemana-mana lagi.

Nah, itu berarti, kuat arus total sama dengan kuat arus yang ada di hambatan 1,
maupun hambatan 2. Secara matematis dapat ditulis menjadi:

Di sisi lain, tegangan yang mengalir di hambatan 1, tidak sama dengan yang
ada di hambatan 2. Tetapi, apabila seluruh tegangan yang ada di hambatan
pada rangkaian itu dijumlahkan, hasilnya akan sama dengan tegangan yang
ada di sumber. Atau dengan kata lain;
Sehingga, hambatan totalnya sama dengan jumlah dari seluruh hambatan yang
ada di rangkaian itu. Ingat, ya, maksud dari tanda titik-titik (...) di rumus itu
untuk menandakan kalau ada resistor lain. Jadi, kalau resistor/hambatannya
lebih dari 2, tinggal dilanjutin aja.

2. Rangkaian paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian komponen listrik yang disusun secara
berjajar sehingga membentuk cabang di antara sumber arus listrik. Pada
rangkaian paralel, arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda, sedangkan
potensialnya sama.

Contoh penggunaan rangkaian paralel di kehidupan sehari-hari, berupa


pemasangan lampu di rumah umumnya merupakan rangkaian listrik paralel.
Hal ini dikarenakan, rangkaian listrik memberikan manfaat dapat memutuskan
salah satu beban tanpa mempengaruhi atau benda lain tidak putus.

Sehingga, rangkaian paralel memiliki kelebihan seperti lampu menyala lebih


terang, hambatan kecil, dan jika salah lampu padam, yang lain tetap menyala.

Di sisi lain, rangkaian paralel yang berbentuk cabang juga memiliki


kekurangan karena dalam proses pemasangan listrik dengan rangkaian ini
membutuhkan lebih banyak kabel penghubung. Selain itu, rangkaian lebih
rumit dan cara membuatnya lebih sulit.

Selain rangkaian pararel ada juga yang disebut rangkaian seri. Perbedaan
rangkaian seri dan rangkaian pararel adalah terdapat pada susunan komponen
listrik. Seperti dijelaskan di atas komponen pada rangkaian pararel disusun
berjajar sehingga bercabang, adapun pada rangkaian seri komponen disusun
dalam satu baris atau satu deret.

III. METODE
A. Alat
 Cutter
 Gunting

B. Bahan
 Lampu
 Kabel
 Saklar
 Isolasi listrik
 Isolasi hitam
 Stereofoam
C. Langkah kerja
1. Hubungkan ujung positif baterai 2 dengan ujung negatif baterai 1 dengan
kabel listrik (menempelkan kawat tembaga dalam kabel ke ujung ujung
baterai).
2. Hubungkan ujung positif baterai 1 dengan saklar (relay) listrik dengan
kabel.
3. Hubungkan ujung negatif saklar ke ujung positif lampu dengan kabel.
4. Hubungkan ujung negatif lampu 1 dengan ujung positif lampu 2, lalu
dilanjutkan ujung negatif lampu 2 ke ujung positif lampu 3.
5. Hubungkan ujung negatif lampu 3 dengan ujung negatif baterai 2

D. Skema Rangkaian
IV. HASIL PEMBAHASAN
V. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai