Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RANGKAIAN LISTRIK SERI

KELOMPOK III:

XII MIPA 6

1. Ahmad Syahrul Muharram (04)


2. Alea Davina (07)
3. Siti Zahra Ardana (38)
4. Sitti Asiilah Maitsha A (39)

MAN 2 KOTA MAKASSAR


2023
I. Judul

Rangkaian Listrik Seri

II. Tujuan

Dapat mengetahui bagian-bagian dari rangkaian seri.

III. Dasar Teori

Yang dimaksud rangkaian seri adalah suatu penyusunan komponen-komponen di


mana semua arus mengalir melewati komponen-komponen tersebut secara
berurutan. Ketika dua atau lebih resisitor dihubungkan dari ujung ke ujung seperti
pada gambar berikut:

Dikatakan mereka dihubungkan secara seri. Resistor-resistor tersebut bisa


merupakan resistor biasa, atau dapat berupa bola lampu, elemen pemanas, atau
alat penghambat lainnya. Muatan yang melalui R1 pada gambar diatas juga akan
melewati R2 dan kemudian R3. Dengan demikian arus I yang sama melewati
resistor (Jika tidak, hal ini berarti bahwa muatan terakumulasi pada beberapa titik
rangkaian, yang tidak terjadi dalam keadaan stabil).
Hambatan pengganti untuk rangkaian seri adalah :

Rek = R1 + R2 + R3

Hambatan adalah kemampuan benda untuk menahan aliran arus. Nilainya


bergantung pada hambat jenis bahan penyusun benda, bentuk dan ukuran benda.
Satuan hambatan adalah ohm (O). Resistor adalah alat yang mempunyai nilai
hambatan tertentu. Tahanan dapat mempunyai nilai kurang dari 1 ohm sampai
jutaan ohm. Jenis yang paling umum adalah tahanan karbon.

Dua atau lebih resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga muatan yang
sama harus mengalir melalui keduanya dikatakan bahwa resistor itu terhubung
secara seri. Karena muatan tidak terkumpul pada satu titik dalam kawat yang
dialiri arus konstan, jika suatu muatan Q mengalirke R1 selama interval waktu
tertentu, sejumlah muatan Q harus mengalir keluar R2 selama interval yang sama.
Kedua resistor haruslah membawa arus I yang sama. Resistansi ekuivalen untuk
resistor yang tersusun seri adalah penjumlahan resistansi awal.
Dalam banyak pemakaian, kita jumpai sumber tegangan, dan beberapa buah
resistor yang dihubungkan dengan cara tertentu. Rangkaian seperti ini dikatakan
membentuk suatu jaringan. Jaringan paling sederhana, yaitu sumber tegangan dan
sebuah resistor yang dihubungkan berturutan.

Kebanyakan rangkaian listrik tidaklah hanya terdiri dari beberapa sumber


tegangan dan resistor yang dihubungkan seri. Dalam praktek, hubungan antara
beberapa komponen listrik seringkali komplek.

Resistor terdapat dalam semua jenis rangkaian. Rangkaian tersebut sering kali
memiliki beberapa resistor, sehingga wajar untuk meninjau gabungan resistor.
Bila beberapa elemen rangkaian disambungkan dalam barisan dengan hanya
sebuah lintasan arus tunggal diantara titik-tik itu, kita mengatakannya bahwa
elemen-elemen rangkaian itu disambungkan seri. Untuk setiap resistor yang
mneyediakan sebuah lintasan alternatif diantara-titik-titik itu elemen-elemen
rangkaian itu disambung paralel, selisih potensial adalah sama melalui setiap
elemen.

Untuk sembarang gabungan resistor kita selalu dapat mencari sebuah resistor
tunggal yang dapat menggantikan gabungan itu dan menghasilkan arus total dan
selisih potensial yang sama. Hambatan tunggal dari resistor ini dinamakan
hambatan ekuivalen (equivalent resistance) dari gabungan itu. Hambatan
ekuivalen dari sebarang banyaknya resistor seri sama dengan jumlah hambatan-
hambatan individunya. Hambatan ekuivalen itu lebih besar daripada setiap
hambatan individu.

Resistor terdapat dalam semua jenis rangkaian. Rangkaian tersebut seringkali


memiliki beberapa resistor. Sebuah contoh sederhana adalah serentetan bola
lampu yang digunakan untuk dekorasi liburan, dengan setiap bola bertindak
sebagai resistor. Bila beberapa elemen rangkaian disambung dalam berisan
dengan hanya sebuah sebuah lintasan arus tunggal diantara titik-titik itu, kita
mengatakan bahwa elemen-elemen rangkaian itu disambung seri.
IV. Alat dan Bahan

 Kabel listrik
 Tiga buah bohlam dengan ukuran watt yang sama
 Dua buah baterai dengan voltase yang sama
 Saklar listrik
 Gunting
 Solasi hitam
 Fitting lampu
 Cutter
 Lem lilin
 Akrilik

V. Cara Kerja

1. Membuat tanda pada akrilik untuk menentukan titik letak masing-


masing komponen.
2. Tempelkan dudukan baterai, saklar, dan fitting lampu di triplek sesuai
titik yang telah ditentukan.
3. Mengupas ujung kabel dengan cutter, lalu hubungkan ke terminal
positif dudukan baterai.
4. Memotong kabel tadi sesuai jarak dudukan baterai dan terminal saklar.
Mengupas ujung kabel tersebut lalu dihubungkan ke terminal saklar.
5. Mengulangi langkah 3 dan 4 untuk menghubungkan terminal saklar ke
terminal fitting lampu serta terminal fitting lampu ke terminal negatif
baterai.
6. Tempelkan sedikit solasi ke setiap sambungan kabel dengan terminal
setiap komponen.
7. Memasang lampu ke masing-masing fitting lampu dan pasang baterai
ke dudukan baterai.
8. Rangkaian selesai dibuat.
VI. Pembahasan

Sebuah rangkaian kelistrikan disebut seri apabila arus listrik yang menuju
komponen elektronik melalui satu jalur yang sama. Akibatnya adalah apabila
jalur tersebut diputus maka seluruh komponen elektronik juga akan mati.

Selain itu, apabila memasang beberapa lampu secara seri, maka nyala yang
dihasilkan bisa jadi tidak terang. Hal tersebut lantaran membutuhkan arus
listrik yang besar, jika memiliki banyak lampu.
Prinsip kerja rangkaian seri terdiri dari tiga hal, yaitu:

1. Hambatan total rangkaian seri diperoleh dari penjumlahan tiap


hambatan serinya.
2. Kuat arus dalam tiap hambatan tetap dan besar kuat arus setiap
hambatan sama dengan kuat arus totalnya.
3. Beda potensial atau tegangan dari tiap hambatan berbeda-beda dan
hasil penjumlahan tegangan tiap hambatannya sama dengan tegangan
totalnya.
Rangkaian seri memiliki empat ciri yang membedakannya dengan rangkaian
paralel. Berikut ini rinciannya:

1. Setiap beban memiliki aliran arus yang sama.


2. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar
tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari
masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber
tegangan.
3. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri. Tahanan
total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir
dalam rangkaian. Arus yang mengalir tersebut bergantung pada jumlah
besar tahanan beban dalam rangkaian.
4. Aliran arus akan berhenti bila salah satu beban atau bagian dari
rangkaian tidak terhubung atau putus.

Rumus-rumus yang berlaku dalam rangkaian seri yaitu:

 Jumlah arus listrik pada setiap titik sama besar dalam rangkaian arus
listrik. Hal ini dinyatakan dalam rumus: I = I₁ = I₂ = I₃
 Besar hambatan listrik dalam rangkaian sama dengan jumlah dari
masing-masing hambatan dinyatakan dalam rumus: Rs = R₁ + R₂ + R₃
VII. Kesimpulan

Jika menggunakan lampu dengan watt besar, akan terlihat bahwa lampu 1 lebih
terang dari lampu 2, dan lampu 2 lebih terang dari lampu tiga. Hal tersebut
dikarenakan rangkaian seri memiliki tegangan yang berbeda dan menurun pada
setiap komponennya.

Chad Flinn dalam buku Basic Electricity (2019) menyebutkan bahwa kehilangan
daya tersebut dinyatakan dalam watt dan terjadi karena disipasi energi panas saat
arus mengalir melalui resistansi konduktor rangkaian.

Komponen listrik termasuk kabel dan lampu memiliki resistansi yang mengubah
listrik menjadi panas. Hal tersebut menyebabkan penurunan tegangan listrik dalam
rangkaian seri.

Lampu 1 memiliki tegangan yang paling tinggi sehingga nyalanya juga paling
terang. Adapun lampu 3 memiliki tegangan paling rendah sehingga nyalanya juga
paling redup.

VIII. Daftar Pustaka

https://merlina900301.wordpress.com/ipa-3/listrik-dinamis/hambatan-kawat-

Sumanto. (1996). Teori Transformator. Yogyakarta : Andi Offset.

Santoso, Djoko.., dan H. Heru Setianto, Rahmadi. (2009). Teori Dasar Rangkaian
Listrik. Yogyakarta : LaksBang Mediatama.

Susanti, Yohana.., dan Prijono, Agus. (2016). Rangkaian Listrik Lanjut.


Yogyakarta : Alfabeta,cv

Wiryosumarto, H., dan Okumura, T. (1994). Teknologi Pengelasan Logam.


Jakarta : Pradnya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai