KELOMPOK III:
XII MIPA 6
II. Tujuan
Rek = R1 + R2 + R3
Dua atau lebih resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga muatan yang
sama harus mengalir melalui keduanya dikatakan bahwa resistor itu terhubung
secara seri. Karena muatan tidak terkumpul pada satu titik dalam kawat yang
dialiri arus konstan, jika suatu muatan Q mengalirke R1 selama interval waktu
tertentu, sejumlah muatan Q harus mengalir keluar R2 selama interval yang sama.
Kedua resistor haruslah membawa arus I yang sama. Resistansi ekuivalen untuk
resistor yang tersusun seri adalah penjumlahan resistansi awal.
Dalam banyak pemakaian, kita jumpai sumber tegangan, dan beberapa buah
resistor yang dihubungkan dengan cara tertentu. Rangkaian seperti ini dikatakan
membentuk suatu jaringan. Jaringan paling sederhana, yaitu sumber tegangan dan
sebuah resistor yang dihubungkan berturutan.
Resistor terdapat dalam semua jenis rangkaian. Rangkaian tersebut sering kali
memiliki beberapa resistor, sehingga wajar untuk meninjau gabungan resistor.
Bila beberapa elemen rangkaian disambungkan dalam barisan dengan hanya
sebuah lintasan arus tunggal diantara titik-tik itu, kita mengatakannya bahwa
elemen-elemen rangkaian itu disambungkan seri. Untuk setiap resistor yang
mneyediakan sebuah lintasan alternatif diantara-titik-titik itu elemen-elemen
rangkaian itu disambung paralel, selisih potensial adalah sama melalui setiap
elemen.
Untuk sembarang gabungan resistor kita selalu dapat mencari sebuah resistor
tunggal yang dapat menggantikan gabungan itu dan menghasilkan arus total dan
selisih potensial yang sama. Hambatan tunggal dari resistor ini dinamakan
hambatan ekuivalen (equivalent resistance) dari gabungan itu. Hambatan
ekuivalen dari sebarang banyaknya resistor seri sama dengan jumlah hambatan-
hambatan individunya. Hambatan ekuivalen itu lebih besar daripada setiap
hambatan individu.
Kabel listrik
Tiga buah bohlam dengan ukuran watt yang sama
Dua buah baterai dengan voltase yang sama
Saklar listrik
Gunting
Solasi hitam
Fitting lampu
Cutter
Lem lilin
Akrilik
V. Cara Kerja
Sebuah rangkaian kelistrikan disebut seri apabila arus listrik yang menuju
komponen elektronik melalui satu jalur yang sama. Akibatnya adalah apabila
jalur tersebut diputus maka seluruh komponen elektronik juga akan mati.
Selain itu, apabila memasang beberapa lampu secara seri, maka nyala yang
dihasilkan bisa jadi tidak terang. Hal tersebut lantaran membutuhkan arus
listrik yang besar, jika memiliki banyak lampu.
Prinsip kerja rangkaian seri terdiri dari tiga hal, yaitu:
Jumlah arus listrik pada setiap titik sama besar dalam rangkaian arus
listrik. Hal ini dinyatakan dalam rumus: I = I₁ = I₂ = I₃
Besar hambatan listrik dalam rangkaian sama dengan jumlah dari
masing-masing hambatan dinyatakan dalam rumus: Rs = R₁ + R₂ + R₃
VII. Kesimpulan
Jika menggunakan lampu dengan watt besar, akan terlihat bahwa lampu 1 lebih
terang dari lampu 2, dan lampu 2 lebih terang dari lampu tiga. Hal tersebut
dikarenakan rangkaian seri memiliki tegangan yang berbeda dan menurun pada
setiap komponennya.
Chad Flinn dalam buku Basic Electricity (2019) menyebutkan bahwa kehilangan
daya tersebut dinyatakan dalam watt dan terjadi karena disipasi energi panas saat
arus mengalir melalui resistansi konduktor rangkaian.
Komponen listrik termasuk kabel dan lampu memiliki resistansi yang mengubah
listrik menjadi panas. Hal tersebut menyebabkan penurunan tegangan listrik dalam
rangkaian seri.
Lampu 1 memiliki tegangan yang paling tinggi sehingga nyalanya juga paling
terang. Adapun lampu 3 memiliki tegangan paling rendah sehingga nyalanya juga
paling redup.
https://merlina900301.wordpress.com/ipa-3/listrik-dinamis/hambatan-kawat-
Santoso, Djoko.., dan H. Heru Setianto, Rahmadi. (2009). Teori Dasar Rangkaian
Listrik. Yogyakarta : LaksBang Mediatama.