Anda di halaman 1dari 7

I.

Tujuan : Memahami Prinsip Rangkaian Seri dan Paralel

II. Dasar Teori

Kapasitor adalah dua buah penghantar (konduktor) yang sejajar dan diberikan muatan yang sama tetapi
berlawanan jenis. Kapasitor berfungsi sebagai penyimpan energi listrik yang berasal dari sumber energi
listrik secara sementara yang kemudian dilepaskan lagi, contohnya baterai dan akki. Besarnya muatan
yang ditampung oleh sebuah kapasitor disebut dengan kapasitansi kapasitor, yang dinyatakan dalam
satuan mikro Farad, yang dirumuskan dengan :

Keterangan :

C = Kapasitansi

Q = Muatan

V = Tegangan

Berdasarkan susunannya,kapasitor dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

A. Rangkaian Seri

Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke satu daya lewat satu
rangkaian.Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian.Contoh yang baik dari
beberapa beban rangkaian dihubung seri adalah lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai
rangkaian elektronik dan lampu LED) merupakan rangkaian seri beberapa lampu (12 V di-seri 20 pcs)
sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan jala-jala (220 V).Lampu TL (Tube Lamp)model lama
yang masih memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan
ballastnya. Didalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol), demikian juga
kulkas. Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.

Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik utamayang tidak
terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua elemen disusun seri,
maka jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada
masing-masing elemen yang tersusun seri.

Pada rangkaian seri ini muatan yang tersimpan pada kapasitor akan sama , jadi Q total sama dengan
muatan di kapasitor 1, kapasitor 2 dan kapasitor 3, akibatnya beda potensial tiap kapasitor akan
berbanding terbalik dengan kapasitas kapasitornya, sesuai dengan persamaan Q = C V
Pada rangkaian seri beda potensial = tegangan sumber = tegangan total E = V tot, akan terbagi menjadi
tiga bagian. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan sifat-sifat yang dimiliki rangkaian seri sebagai berikut :

✓ V total = V1 + V2 + .. Vn

✓ 1 total = 11 = 12 = .... I n

✓ R total = R1 + R2 + ... Rn

Sifat sifat rangkaian seri adalah sebagai berikut :

•Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.

•Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama.jumlah penurunan
tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total
sumber tegangan.

•Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian menyebabkan
naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah
besar tahanan beban dalam rangkaian.

•Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran arus terhenti.

Priinsip dalam rangkaian seri adalah sebagai berikut :

•Hambatan total merupakan hasil penjumlahan tiap- tiap hambatan serinya.

•Kuat arus dalam tiap-tiap hambatannya tetap dan besar kuat arus setiap hambatan sama dengan kuat
arus totalnya,

•Beda potensial/tegangan tiap-tiap hambatannya berbeda-beda dan hasil penjumlahan tegangan tiap-
tiap hambatannya sama dengan tegangan totalnya.

B. Rangkaian Paralel

Rangkaian Pararel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk
mengalirkan arus.Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan secara paralel.
Masiing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain. Contoh
paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan sehari-hari yaitu distribusi Listrik
PLN kerumah-rumah adalah parallel dan stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.

Pada rangkaian ini beda potensial ujung-ujung kapasitor akan sama karena posisinya sama.Akibatnya
muatan yang tersimpan sebanding dengan kapasitornya. Muatan total yang tersimpan sama dengan
jumlah totalnya. Dari keteranganya dapat disimpulkan sifat-sifat yang dimiliki paralel sebagai berikut :

✓ V total = V1 = V2 = V3 = .. Vn
✓ 1 total = 11 + 12 + .. In

✓ 1/R total = 1/R1 + 1/R2 + ... 1/R n

Sifat-sifat rangkaian paralel adalah sebagai berikut :

•Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.

•Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian indi;idu. Arus masing-masing cabang
adalah tergantung besar tahanan cabang.

•Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian mengecil, oleh
karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan
yang terkecil dalam rangkaian.)

•Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada rangkaian
tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang
yang terputus tersebut.

Prinsip dalam rangkaian paralel adalah sebagai berikut :

•Seper hambatan paralel merupakan hasil penjumlahan seper tiap-tiap hambatan paralelnya.

•Kuat arus dalam percabangannya berbeda-beda dan perbandingan kuat arus tiap-tiap percabangan
berbanding terbalik dengan perbandingan hambatan tiap-tiap percabangannya serta hasil penjumlahan
kuat arus tiap-tiap percabangannya sama dengan kuat arus totalnya.

•Beda potensial/tegangan tiap-tiap percabangannya tetap dan besar tegangan setiap percabangan sama
dengan tegangan totalnya.

Perbedaan rangkaian seri dan paralel adalah sebagai berikut :

•Rangkaian seri besar arus listriknya sama besar, tapi besar tegangannya berbeda-beda tergantung
besar hambatan pada rangkaian tersebut.

•Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama untuk masing hambatan yg terpasang, tapi arusnya
berbeda tergantung besar hambatan yg terpasang.

•Rangkaian seri, total hambatan tinggal dijumlah aja semua, kalo rangkaian paralel, jumlah hambatan
adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+...

•Jumlah total hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rangkaian paralel.

•Total daya yg diserap rangkaian seri biasanya lebih besar dibanding rangkaian paralel.

III. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini meliputi :


1. Lampu bohlam dan dudukan lampu (2 buah).

2. Kardus

3. Gunting.

4. Solasi Hitam dan Putih

5. Kabel penghubung dan Baterai (2 buah)

IV. Cara Kerja

Rangkaian Seri :

1. Buatlah rangkaian yang terdiri dari dua bohlam kecil dan dua buah baterai dengan menghubungkan
nya menggunakan kabel,seperti pada gambar dibawah.

2. Kemudian amati nyala lampu

Rangkaian Paralel :

1. Buatlah rangkain yang terdiri dari dua bohlam kecil dan dua buah baterai dengan menghubungkan
menggunakan kabel,seperti pada gambar di bawah.

2. Kemudian amati nyala lampu


V. Pembahasan

1. Rangkaian Seri

Pada rangkaian seri arus yang mengalir tidak bercabang. Dimana listrik yang mengalir dapat melalui
suatu lintasan yang terdiri atas satu lintasan maupun melalui beberapa lintasan.jika dari satu sumber
listrik terbentuk satu lintasan saja.

Rangkaian seri lampu 1 akan mendapatkan nyala lampu yang paling terang dan cahaya lampu yang
kedua akan semakin redup,jadi apabila ketika salah satu bola lampunya dimatikanmaka semua lampu
akan ikut padam karena saling berkesinambungan.

2. Rangkaian Paralel

Setelah kami melakukan praktikum ternyata listrik yang menggunakan rangkaian paralel arusnya
mengalir terbagi berdasarkan banyaknya lintasan. Dan jika salah satu bola lampunya dicabut maka bola
lampu yang lain tetap menyala. Misalnya, jika lampu yang posisinya terletak di atas dicabut maka bola
lampu yang berada di tingkatan paling bawah tetap menyala. Dalam rangkaian paralel masing-masing
cabang merupakan rangkaian individu sehingga ketika satu lampu dikendorkan tidak memengaruhi
nyala lampu yang lain karena arus listrik tetap mengalir. Nyala lampu paralel lebih terang dibandingkan
dengan nyala lampu pada rangkaian seri. Hal ini disebabkan sumber tegangan langsung menuju lampu
tanpa menuju lampu-lampu lainnya.

Arus yang melalui bola lampu 1 tidak sama dengan bola lampu 2 atau seterusnya,karena tegangan bola
lampunya berbeda. Hambatan pada lampu 1 tidak sama dengan bola lampu 2 atau seterusnya. Dimana
lampu yang sangat terang hambatannya sangat kecil, sebaliknya lampu yang redup memiliki hambatan
yang besar.

VI. Kesimpulan

Dari praktikum rangkaian seri dan paralel dapat disimpulkan sebagai berikut :

A. Rangkaian Seri

Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri).Rangkaian seri terdiri
dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke satu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian listrik
seri apabila salah satu lampu dimatikan maka lampu yang lain akan ikut mati. Nyala lampunya, tidak
terang (redup).
Sifat khas rangkaian seri adalah kuat arus di sepanjang rangkaian sama.keuntungan rangkaianseri adalah
hemat kabel, dan rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun mudah. Energi pada rangkaian
seri juga boros, karena digambarkan :

1r+1r+1r. V1 : v2 : v3 = ir1 : ir2 : ir3

1. Pada rangkaian seri memiliki nyala lampu yang berbeda-beda.

2. Lampu 1 nyala lampu lebih terang di bandingkan dengan nyala lampu kedua.

3. Apabila salah satu lampu dimatikan maka lampu lain akan ikut mati.

4. Rangkaian seri memiliki sifat, yaitu tersusun sejajar, memiliki kuat arus listrik yang sama dan memiliki
beda potensial yang berbeda.

B. Rangkaian Paralel

Rangkain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari
sumber yang sama. Rangkaian paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis
edar untuk mengalirkan arus. Rangakain listrik paralel apabila salah satu lampu dimatikan maka lampu
yang lain tidak akan ikut mati,lampu yang lain akan tetap menyala, nyala lampu terang, hemat energi
karena digambarkan 1/r+1/r+1/r.

Kerugian rangkaian paralel adalah rangkaiannya yang rumit,sehingga relatif sulit menyusunnya, dan
membutuhkan banyak kabel. I1 : i2 : i3 = i/r1 : i/r2 : i/r3.

Rangkaian seri berlaku sebagai pembagi tegangan, sedangkan rangkaian paralel berlaku sebagai
pembagi arus.

1. Pada rangkaian paralel memiliki nyala lampu yang sama terang

2. Dalam rangkaian paralel masing-masing cabang merupakan rangkaian individu sehingga apabila salah
satu lampu dimatikan maka lampu yang lain tidak akan ikut mati.

3. Rangkaian paralel memiliki sifat, yaitu disusun secara paralel, memiliki kuat arus listrik yang berbeda
dan memiliki beda potensial yang sama.

Anda mungkin juga menyukai