I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui persaingan bisnis retail di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang cukup
signifikan. Dikarenakan potensi pasar di Indonesia masih cukup besar dan menguatnya usaha kelas
menengah dan kecil, telah menambah banyaknya kelompok masyarakat berpenghasilan menengah atas
yang memiliki gaya hidup belanja di ritel modern, salah satunya adalah minimarket.
Berdasarkan kuesioner pendahuluan yang disebarkan kepada beberapa responden dan wawancara
salah satu karyawan Sodaqo Mart Kasemen, terdapat beberapa pelayanan yang telah diberikan dengan
baik, namun belum sepenuhnya layanan yang ada di Sodaqo Mart Kasemen ditanggapi dengan baik oleh
konsumen. Dari pelayanan yang ada di Sodaqo terdapat beberapa keluhan dari beberapa konsumen yang
kurang puas antara lain seperti, kemudahan dalam pembayaran, jaminan komunikasi yang baik antara
karyawan dengan konsumen, dan berbagai fasilitas yang lengkap yang diberikan dari pihak manajemen.
Dengan adanya keluhan tersebut, maka akan mengakibatkan ketidaknyamanan konsumen dalam
berbelanja yang akan membuat kualitas pelayanan yang ada menjadi kurang baik dimata konsumen.
Berdasarkan latar belakang dan keluhan yang diketahui dari kuesioner pendahuluan dan wawancara
maka perlu dilakukan penelitian tingkat kepuasan pelanggan di Sodaqo Mart yang ada di Kasemen,
Serang. Penelitian dilakukan dengan metode Servqual dan Importance Performance Analysis (IPA) serta
menghitung Customer Satisfaction Index (CSI) agar dapat mengetahui faktor apa saja yang menjadi
penentu dalam perbaikan.
1.2 Identifikasi Masalah
Adanya beberapa keluhan dari beberapa konsumen yang kurang puas antara lain seperti, kemudahan
dalam pembayaran, jaminan komunikasi yang baik antara karyawan dengan konsumen, dan berbagai
fasilitas yang belum lengkap yang diberikan dari pihak manajemen.
rxy=n
∑ x . y−(¿ ∑ x)(∑ y ) ¿
√ {¿ ¿ ¿
keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara masing-masing item (butir pertanyaan)
x = Nilai/skor dari masing-masing item (butir pertanyaan)
y = Nilai/skor total dari buti pertanyaan
n = jumlah sampel (responden)
xy = perkalian antara nilai masing-masing item dengan nilai/skor total
Apabila hasil rhitung> rtabel, maka kuesioner dinyatakan valid.
2.1.5 Pengujian Instrumen Reabilitas
Wahyu (2004) menyatakan bahwa pengujian relibilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pengukur itu dapat memberikan hasil yang relatif sama. Pengujian relibilitas ini menggunakan koefisien
alpha dari cronbanch (Hadi dalam Wahyu, 2004)
M V −V x
r =( )( y )
M −1 Vy
Keterangan :
r = Nilai reliabilitas
M = jumlah butir pertanyaan
Vx = Variansi butir-butir
Vy = Variansi total
Menurut Uyanto dalam Rosyidah (2015) skala pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki
Cronbach Alpha ≥ 0,7. Kriteria instrumen reabilitas :
1. α < 0,2 : Instrumen tidak reliabel
2. 0,2 ≤ α < 0,4 : Reliabilitas instrumen kecil
3. 0,4 ≤ α < 0,7 : Instrumen cukup reliabel
4. 0,7 ≤ α < 0,9 : Instrumen reliabel
5. 0,9 ≤ α < 1,0 : Instrumen sangat reliabel
6. α =1,0 : Reliabilitas instrumen sempurna
2.1.6 Servqual
Servqual (Service Quality) model ini di kembangkan oleh tiga orang pakar kualitas layanan, A.
Parasuraman, Valarie A. Zeithaml, dan Leonard L. Berry (1990) model ini di kembangkan dengan
maksud untuk membantu para manager dalam menganalisis sumber masalah kualitas pelayanan dan
memahami cara - cara memperbaiki kualitas layanan.
Model servqual di dasarkan pada kinerja layanan pada atribut - atribut relevan dengan standar
masing - masing atribut layanan. Dengan kata lain bila sesuai dengan atau melebihi standar, maka
persepsi secara keseluruhan akan positif dan sebaliknya. Model ini menganalisis gap antara dua variabel
pokok, yakni layanan yang di harapkan dan persepsi konsumen terhadap layanan yang diterima. Model
Servqual banyak diterapkan diberbagai perusahaan dan konteks industri.
Popularitas metode survei Servqual dikarenakan sejumlah keunggulan : Pertama, metode
Servqual telah berkembang menjadi standar atau acuan suatu penilaian dalam berbagai dimensi kualitas
pelayanan. Kedua, berbagai riset telah menunjukkan bahwa metode Servqual valid untuk berbagai
konteks layanan. Ketiga, Pertanyaan Quisioner di interpretasikan secara sama oleh responden. Keempat,
Metode Servqual memenuhi kriteria parsimony, karena hanya terdiri dari 22 item. Kelima, metode
Servqual memiliki prosedur analisis baku yang memudahkan interpretasi hasil.
Pengukuran kualitas layanan model Servqual yang disusun dalam pernyataan – pernyataan dalam
skala likert, dari 1 (Sangat Tidak Setuju) – 5 (Sangat Setuju) yang diberikan konsumen dalam setiap
pertanyaan yang berkaitan dengan ekspetasi dan persepsi. Skor Servqual dapat dihitung dengan rumus
berikut (Zeithaml, et al., 1990) : Skor SERVQUAL = Skor Persepsi – Skor Ekpetasi
Persepsi (P) diartikan sebagai keyakinan konsumen terhadap pelayanan yang diterima dan
dialami. Sedangkan untuk Ekspetasi (E) di rumuskan sebagai hasrat atau keinginan konsumen, yaitu apa
yang mereka rasakan harus ditawarkan penyedia layanan. Parasuraman,et al dalam Service Management
(Tjiptono, 2012).
2.1.7 Perhitungan Servqual
Perhitungan nilai Servqual dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui jumlah bobot jawaban pertanyaan ekspektasi pelayanan (Ismawati,
2013):
∑yi = ( ∑Y1 x 1) + (∑Y2 x 2) + (∑Y3 x 3) + (∑Y4 x 4) + (∑Y5 x 5)
Keterangan :
∑yi : Jumlah bobot jawaban pertanyaan
∑Y1 : jumlah orang yang memilih sangat tidak setuju
∑Y2 : jumlah orang yang memilih tidak setuju
∑Y3 : jumlah orang yang memilih netral
∑Y4 : jumlah orang yang memilih setuju
∑Y5 : jumlah orang yang memilih sangat setuju
1,2,3,4,5 : Skor Skala Likert
Untuk mengetahui skor ekspektasi/harapan atau jumlah rata – rata dari jawaban responden kuesioner
ekspektasi/harapan dalam menggunakan rumus sebagai berikut :
∑ yi
Yi=
n
Keterangan :
Yi : rata – rata jawaban responden harapan/ekspektasi
∑yi : Jumlah bobot jawaban pertanyaan harapan/ekspektasi
n : Jumlah responden
2. Untuk mengetahui jumlah bobot jawaban pertanyaaan persepsi pelayanan (Ismawati, 2013):
∑xi = ( ∑X1 x 1) + (∑X2 x 2) + (∑X3 x 3) + (∑X4 x 4) + (∑X5 x 5)
Keterangan :
∑xi : Jumlah bobot jawaban pertanyaan
∑X1 : jumlah orang yang memilih sangat tidak puas
∑X2 : jumlah orang yang memilih tidak puas
∑X3 : jumlah orang yang memilih netral
∑X4 : jumlah orang yang memilih puas
∑X5 : jumlah orang yang memilih sangat puas
1,2,3,4,5 : Skor Skala Likert
Untuk mengetahui skor persepsi atau jumlah rata – rata dari jawaban responden kuesioner persepsi dalam
menggunakan rumus sebagai berikut :
∑ xi
Xi=
n
Keterangan :
Xi : rata – rata jawaban responden persepsi
∑xi : Jumlah bobot jawaban pertanyaan persepsi
n : Jumlah responden
2.1.8 Metode Importance Performance Analysis
Menurut Rangkuti (2008) konsep IPA berasal dari konsep Service Quality (SERVQUAL) yang
mengutamakan tingkat kepentingan pelanggan dimana proses pengukuran dalam kaitannya dengan apa
yang seharusnya dikerjakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk, atau jasa mutu tinggi. Tjiptono
(2008) menambahkan IPA bermanfaat sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya organisasi
terbatas pada bidang-bidang spesifik, dimana perbaikan kinerja besar dapat berdampak pada kepuasan
pelanggan total. Matriks IPA juga menunjukkan atribut tertentu yang perlu dipertahankan dan aspek-
aspek yang perlu dikurangi prioritasnya.
Menurut Rangkuti (2008) dengan adanya berbagai persepsi tingkat kepentingan pelanggan,
perusahaan dapat merumuskan tingkat kepentingan paling dominan. Tujuan utama menggunakan konsep
tingkat kepentingan pelanggan, perusahaan dapat mengetahui persepsi yang lebih jelas mengenai
pentingnya atribut oleh pelanggan. Analisis Importance dan Performance Matrix terdiri dari empat (4)
kuadran sebagai berikut :
Kuadran I Kuadran II
Kepentingan/Harapan (Y)
(Prioritas Utama) (Pertahankan Prestasi)
Ý
X́
Kinerja/Kenyataan (X
GambarType
2.1 equation
Diagram here .
Kartesius
Sumber : (Freddy Rangkuti, 2008)
Keterangan :
Kuadran I : Kuadran I merupakan wilayah yang memuat dianggap penting oleh konsumen, tetapi
belum memenuhi keinginan konsumen atau tingkat kepuasan diperoleh masih rendah. Variable yang
termasuk dalam kuadran I menjadi prioritas utama dalam perbaikan layanan.
Kuadran II : Kuadran II merupakan wilayah yang atribut yang termasuk di wilayah ini dianggap
penting oleh konsumen dan telah memenuhi keinginan konsumen atau merasa puas, dan atribut yang
termasuk dalam wilayah ini harus dipertahankan.
Kuadran III : Kuadran III ini merupakan wilayah yang memuat dianggap kurang penting oleh konsumen
dan wilayah ini memiliki kinerja yang belum memuaskan. Dan untuk meningkatkan atribut yang
termasuk kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karna pengaruh manfaatnya terhadap konsumen
sangat kecil.
Kuadran IV : Wilayah ini memuat variable yang dianggap kurang penting oleh konsumen namun
konsumen merasa puas terhadap atribut yang telah berada di wilayah ini dan pihak perusahaan tidak perlu
memperbaiki atribut yang berada di wilayan ini.
2.1.9 Customer Satisfaction Index (CSI)
Customer Satisfaction Index CSI Merupakan metode yang mengukur kepuasan konsumen
berdasarkan atribut yang relevan dengan objek yang di teliti. Dalam penelitian ini CSI digunakan untuk
mengetahui tingkat kepuasan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan atribut
– atribut yang di ukur. Pada perhitungan CSI terdapat lima langkah pengukuran antara lain adalah
(Aritonang, 2005) :
1.Mean Importance Satisfaction (MIS) Nilai ini berasal dari rata-rata kepentingan setiap atribut, dapat
dihitung dengan rumus :
jumlah nilai kepentingan
MIS ¿ .
n
2. Mean Satisfaction Score (MSS) Nilai ini berasal dari rata-rata nilai kinerja setiap atribut, dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut :
Jumlah nilai kinerja
MSS=
n
3. Weight Factors (WF) Nilai ini berasal dari nilai MIS dibagi dengan total keseluruhan atribut MIS,
nilai MIS
dihitung dengan cara sebagai berikut :WF=
total MIS
4. Weight Score (WS) Nilai ini di ketahui dari perkalian antara WF setiap atribut dengan MSS
WS = WF x MSS
5. Customer Satisfaction Index (CSI)
Total WS
CSI = x 100 %
5
Menghitung customer satisfaction index (indeks kepuasan pelanggan), yaitu weighted total dibagi
skala maksimal yang digunakan (skala maksimal 5), lalu dikalikan 100%. Tingkat kepuasan responden
secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan pelanggan.
Rekapitulasi
START Pembuatan
Atribut
dan
Identifikasi Penyusunan dan penyebaran
Masalah penyebaran kuesioner
kuesioner (Tahap I) persepsi dan
ekspektasi
(tahap II)
Observasi Studi Rekapitulasi
Lapangan Pustaka Tidak
Tidak
Uji Validitas
Perumusan Di buang
Masalah Kesimpulan
Uji Reliabilitas dan Saran
Tujuan
Perhitungan Analisis dan
Penelitian STOP
Identifikasi Awal GAP, IPA, dan CSI Interprestasi
Atribut hasil
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Sumber : Pengolahan data, 2019
3.2 Tahapan Penelitian
3.2.1 Studi Pendahuluan
Studi Pendahuluan mendeskripsikan mengenai hal-hal yang dilakukan peneliti sebelum
melakukan penelitian, seperti :
A. Identifikasi Masalah
Penelitian ini melakukan identifikasi masalah dalam menetukan tingkat kepentingan dan kepuasan
pengunjung Sodaqo Kasemen yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan metode Servqual, CSI dan
metode Importance Performance Analysis untuk mengetahui atribut apa saja yang perlu diperbaiki
dan ditingkatkan.
B. Observasi Lapangan
Pada tahap ini peneliti mempelajari kondisi Sodaqo dengan cara melakukan studi langsung ke
Sodaqo di Kasemen, Serang, Banten, dan melalui pertanyaan-pertanyaan yang langsung
ditanyakan pada konsumen yang datang.
C. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan bersama-sama dengan proses identifikasi masalah dengan membaca dan
memahami literatur-literatur yang relevan dengan penelitianyang dilakukan. Studi pustaka
dilakukan agar diperoleh bekal dan gambaran mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan penelitian
yang dilakukan sehingga dapat diberikan alternatif solusi secara ilmiah.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Bagaimana menganalisis kualitas pelayanan jasa menggunakan metode servqual, CSI dan
importance performance analysis di Sodaqo Mart.
E. Penetapan Tujuan Penelitian
Setelah permasalahan dirumuskan, kemudian ditetapkan tujuan penelitian untuk mengetahui apa
saja yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut. Tujuan ini kemudian dijadikan acuan dalam
pembahasan sehingga hasilnya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk penelitian ini, bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan dengan pelayanan yang di berikan
dimata pelanggan itu sendiri, serta mengidentifikasi atribut - atribut kepuasan apa sajakah yang menurut
konsumen penting namun belum memuaskan,. Serta untuk memberikan usulan prioritas tindakan apa
saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa.
Kepentingan Kinerja
N
Pernyataan S T S T
O S N STS P N STP
S S P P
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Jumlah kasir yang mencukupi dan
1
antrian pendek
2 Tempat parkir yang luas
3 Suhu didalam minimarket yang nyaman
4 Penataan barangnya rapi
Kondisi minimarket Sodaqo sangat
5
bersih
Pembayaran bisa menggunakan kartu
6
debit
7 terdapat petujuk lokasi barang
8 fasilitas keranjang belanja yang cukup
9 fasilitas duduk didepan minimarket
Kelengkapan berbagai macam jenis
10 produk
11 fasilitas CCTV di area parkir
12 fasilitas toilet yang bersih
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah pelanggan yang belanja di minimarket Sodaqo
Kasemen. Untuk menentukan jumlah minimal sampel, peneliti menggunakan pendapat dari Slovin yaitu:
N
n=
1+ N . e 2
950
= 2
1+ 950.(0,1)
= 90,47
Keterangan :
n = Sampel, N = populasi Sampel, e = error (kesalahan) 10%
Agar mendapatkan hasil data yang lebih akurat, maka jumlah responden digenapkan menjadi 100
responden.
Kinerja Kepentingan
GAP
Simbol Jumla Simbol Jumla
Rata-rata Rata-rata (Q)
h h
x1 326 3,26 y1 364 3,64 -0,38
x2 233 2,33 y2 265 2,65 -0,32
x3 435 4,35 y3 458 4,58 -0,23
x4 436 4,36 y4 368 3,68 0,68
x5 325 3,25 y5 371 3,71 -0,46
x6 139 1,39 y6 369 3,69 -2,3
x7 235 2,35 y7 262 2,62 -0,27
x8 240 2,4 y8 264 2,64 -0,24
x9 240 2,4 y9 360 3,6 -1,2
x10 349 3,49 y10 458 4,58 -1,09
x11 235 2,35 y11 261 2,61 -0,26
x12 443 4,43 y12 458 4,58 -0,15
x13 443 4,43 y13 455 4,55 -0,12
x14 461 4,61 y14 458 4,58 0,03
x15 240 2,4 y15 360 3,6 -1,2
x16 327 3,27 y16 376 3,76 -0,49
x17 139 1,39 y17 360 3,6 -2,21
x18 235 2,35 y18 267 2,67 -0,32
x19 440 4,4 y19 452 4,52 -0,12
x20 369 3,69 y20 341 3,41 0,28
x21 231 2,31 y21 261 2,61 -0,3
x22 234 2,34 y22 260 2,6 -0,26
x23 139 1,39 y23 162 1,62 -0,23
x24 463 4,63 y24 443 4,43 0,2
x25 240 2,4 y25 364 3,64 -1,24
x26 328 3,28 y26 365 3,65 -0,37
x27 330 3,3 y27 360 3,6 -0,3
x28 238 2,38 y28 258 2,58 -0,2
x29 139 1,39 y29 245 2,45 -1,06
Jumlah kasir yang mencukupi dan antrian
1 -0,38 20
pendek
2 Tempat parkir yang luas -0,32 17
3 Suhu didalam minimarket yang nyaman -0,23 10
4 Penataan barangnya rapi 0,68 1
5 Kondisi minimarket Sodaqo sangat bersih -0,46 21
6 Pembayaran bisa menggunakan kartu debit -2,3 29
7 terdapat petujuk lokasi barang -0,27 14
8 fasilitas keranjang belanja yang cukup -0,24 11
9 fasilitas duduk didepan minimarket -1,2 25
Kelengkapan berbagai macam jenis produk
10 -1,09 24
11 fasilitas CCTV di area parkir -0,26 12
12 fasilitas toilet yang bersih -0,15 7
Harga barang yang tercantum sesuai dengan
13 -0,12 6
harga yang di kasir
Harga yang standar untuk minimarket sekelas
14 0,03 4
atau selevel
15 Ketersediaan barang selalu terjaga -1,2 25
16 Kemudahan dalam pembayaran -0,49 22
dapat melakukan pembayaran transaksi
17 belanja online -2,21 28
KUADRAN I
KUADRAN II
KUADRAN IV
KUADRAN III
Pada penelititan ini digunakan 5 skala dengan rentang adalah 20% berdasarkan skala ini maka
kriteria kepuasan yang digunakan adalah :
0% - 20% = Sangat Tidak Puas
21% - 40% = Tidak Puas
41% - 60% = Cukup Puas
61% - 80% = Puas
81% - 100% = Sangat Puas
Total WS
CSI = x 100 %
5
3,143
CSI = x 100 %
5
= 0,6286 x 100 %
= 62,86 %
Jadi diketahui dari tabel dan perhitungan CSI diatas bahwa nilai CSI kepuasan konsumen sebesar
62,86% ini terdapat pada rentang 61% - 80% dengan arti tingkat kepuasan konsumen “Puas”.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan perhitungan GAP diketahui beberapa atribut masih bernilai negatif yang berarti
persepsi/kinerja lebih kecil dari harapan/kepentingan konsumen terhadap pelayanan yang ada di
Sodaqomart Kasemen. Atribut yang bernilai negatif tersebut tersebut dijadikan sebagai faktor penentu
dalam perbaikan. Semua atribut pada penelitian ini dijadikan penentu dalam perbaikan terkecuali
beberapa atribut yang bernilai positif. Maka atribut yang bernilai positif tersebut tidak dijadikan sebagai
faktor dalam perbaikan karena persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diberikan sudah
melebihi harapan konsumen. Atribut yang tidak dijadikan sebagai faktor penentu dalam perbaikan
tersebut adalah :
a. Atribut nomor 4, yaitu penataan barangnya rapi.
b. Atribut nomor 14, yaitu Harga yang standar untuk minimarket sekelas atau selevel.
c. Atribut nomor 20, yaitu Pegawai yang ramah, sopan tertib dan rapi.
d. Atribut nomor 24, yaitu Barang terjamin kehalalannya dan kualitasnya (tidak berkarat, kadaluarsa,
dan rusak).
2. Berdasarkan penelitian menggunakan Metode Importance Performance Index (IPA), berikut
atribut yang harus di prioritaskan dalam perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
pada Minimarket Sodaqo Kasemen :
a. Atribut nomor 6, yaitu Pembayaran bisa menggunakan kartu debit.
b. Atribut nomor 9, yaitu fasilitas duduk didepan minimarket.
c. Atribut nomor 15, yaitu ketersediaan barang selalu terjaga.
d. Atribut nomor 17, yaitu dapat melakukan pembayaran transaksi belanja online.
e. Atribut nomor 25, yaitu jaminan komunikasi yang baik antara karyawan dengan konsumen.
3. Berdasarkan indek kepuasan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) minimarket Sodaqo
Kasemen yang berada di Serang, Banten, diketahui masih berada pada rentang 61% - 80% yaitu
62,86% yang berarti secara keseluruhan konsumen masih merasa “puas” dengan pelayanan yang ada
di Sodaqo Mart Kasemen.
5.2 Saran
1. Saran untuk pihak Sodaqo mart Kasemen
Berdasarkan Kesimpulan pada nomor 2 penelitian ini yaitu terkait dengan atribut yang harus di
prioritaskan dalam perbaikan, terdapat beberapa saran atau rekomendasi yang dapat dipertimbangkan oleh
pihak Sodaqomart Kasemen dalam meningkatkan kepuasan konsumen, diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Memasang mesin EDC (Electronic Data Capture) dan melakukan pelengkapan mesin
Electronic Data Capture (EDC) dari setiap Bank yang menjalankannya secara syari’ah, sehingga dapat
meningkatkan kepuasan konsumen pada aspek penggunaan kartu debit.
b. Menambah Kursi yang lebih nyaman lagi didepan minimarket, seperti kursi minimalis yang
dilengkapi dengan mejanya untuk meletakan benda atau makanan diatasnya.
c. Pihak Sodaqomart Kasemen harus selalu melakukan pengecekan stok barang, pelengkapan
kembali produk yang di jual, dan juga melakukan re-stock barang digudang tepat waktu sehingga tidak
terjadi produk atau barang yang dijual habis atau tidak tersedia.
d. Pihak Sodaqomart dapat bekerjasama dengan situ belanja online agar dapat melaku-kan
pembayaran e-commerce dengan mudah bagi pelanggan. Disamping menguntungkan pelanggan ,
pihak Sodaqomart juga bisa mendapatkan keuntungan dengan memberikan tarif jasa, satu
kali transaksi. Biasany pada minimarket yang sudah bekerjasama dengan situs belanja online
seperti halnya Indomaret dan Alfamaret yang sudah bekerja sama dengan tokopedia memberikan
tarifnya dua ribu rupiah sekali transaksi. Kerjasama seperti ini juga dapat diterapkan pada
Sodaqomart Kasemen sehingga dapat mempermudah pelanggan dan meningkatkan reputasi pada aspek
pembayaran transaksi belanja online di Sodaqomart Kasemen.
e. Memberikan edukasi pada karyawan terkait dengan strategi meningkatkan
kepercayaan pelanggan dan etika berkomunikasi dengan pelanggan yang baik agar dapat
meningkatkan aspek jaminan komunikasi yang baik antara karyawan dengan pelanggan. Pemberian
edukasi tersebut bisa dilakukan pada rapat ataupun waktu-waktu tertentu yang telah
dijadwalkan sehingga tidak menggangu karyawan dalam menjalankan jam kerjanya di minimarket.
Dan untuk Karyawan yang baru, edukasi tersebut bisa diberikan pada masa training berlangsung.
2. Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk
meneliti tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen adalah :
a. Penelitian selanjutnya diharapkan lebih mengkaji lebih banyak refrensi terkait tingkat kepentingan
dan kepuasan konsumen agar hasil penelitian lebih baik dan lengkap lagi.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya
khususnya mengenai tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen.
Daftar Pustaka
Aritonang, R.L. (2005). Kepuasan pelanggan. Jakarta : Gramedia
Fitriyanto, M. A. (2018). “Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Layanan Dengan
Metode Service Quality dan Importance Performance Analysis. (Studi kasus pada PT. Lion
Superindo).” Skripsi. . Jakarta : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri.
Universitas Islam Indonesia Jakarta. Tidak Diterbitkan..
Ismawati, Intan. (2013). “Analisis Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan Dealer Nissan Cabang
Padjajaran ( Studi Kasus pada Dealer Nissan Cabang Padjajaran bogor.)” Skripsi. Bogor :
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Institut Pertanian Bogor. Tidak Diterbitkan
KONTAN.CO.ID, (2018). Tahun ini Hydro Perdana targetkan punya 500 gerai Sodaqo mart dan 212
mart, [Internet]. Tersedia : https://industri.kontan.co.id/news/tahun-ini-hydro-perdana-targetkan-
punya-500-gerai-sodaqo-mart-dan-212-mart [03/08/ 2019]
Kotler, Philip. (1998). Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol.
Jakarta : PT. Prenhallindo
Rangkuti, F. (2008). Measuring Customer Satisfaction Tehnik Mengukur dan Strategi Meningkatkan
Kepuasan Pelanggan plus Analisis Kasus PLN-JP. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Rosyidah, H, et al. 2015, “Analisis Kualitas Pelayanan dengan Menggunakan Fuzzy Servqual. Kuadran
IPA, dan Indeks PGCV.” Jurnal Gaussian. Vol.4. No.4, 885-894.
RumusHitung, (2013). Tabel R Statidtika dan Cara Membacanya, [Internet]
https://rumushitung.com/2013/06/08/tabel-r-statistika-dan-cara-membacanya/ [5 Agustus 2019]
Ryan, T. (2013). Sample Size Determination and Power. Hoboken, New Jersey : John Wiley and Sons.
Inc.
Sangadji, et al. (2013). Perilaku Konsumen – Pendekatan Praktis disertai Himpunan Jurnal Penelitian.
Yogyakarta: PT. ANDI
Tjiptono, F. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : PT. ANDI
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : PT. ANDI
Tjiptono, F . (2012). Service Management mewujudkan layanan prima. Edisi ke 2. Yogyakarta : PT.
ANDI
Tjiptono, Fandy. (2014). Pemasaran Jasa. Jakarta : Gramedia Cawang
Wahyu, A. D. (2004), Pengendalian Kulitas Statistik. Yogyakarta: ANDI.
Zeithalm, V.A., A. Parasuraman, & L.L. Berry. (1990), Delivering Quality Service. New York : The Free
Press.