Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN DENGAN METODE SERVQUAL (STUDI KASUS DI RESTORAN


SIMPANG LUWE, MALANG)

Analysis of Service Quality Effect Towards Consumer Satisfaction Using Servqual Methods (A Case
Study at Simpang Luwe Restaurant, Malang).

Sri Amaliah Mandati1),Panji Deoranto2), Ika Atsari Dewi2)


1)Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP- Univ. Brawijaya
2)StafPengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP- Univ. Brawijaya
email : sriamaliahmandati@gmail.com1), deoranto@ub.ac.id2) ikaatsaridewi@ub.ac.id2)

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen agar
dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan mengetahui atribut-atribut pelayanan yang
diprioritaskan untuk dipertahankan dan diperbaiki oleh Restoran Simpang Luwe. Metode
yang digunakan dalam penelitian yaitu Servqual. Metode ini dipilih karena mudah
dipahami, mempunyai instrumen yang jelas untuk melakukan pengukuran, dapat menilai
kualitas jasa perusahaan sesuai dengan presepsi konsumen, dan dapat mengetahui harapan
konsumen terhadap pelayanan yang diberikan. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat
pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen dengan nilai tingkat
kepuasan pada dimensi reliability sebesar -0,012, dimensi responsiveness sebesar -0,022,
dimensi assurance sebesar -0,006, dimensi empathy sebesar 0,008 dan dimensi tangibles sebesar
0,052. Tingkat kepuasan yang bernilai negatif dikategorikan tidak puas sedangkan bernilai
positf dikategorikan puas. Terdapat beberapa atribut prioritas utama yang perlu diperbaiki
diantaranya kecepatan penyajian, kesesuaian menu yang disajikan dengan pesanan dan
kesopanan terhadap konsumen. Sedangkan atribut yang perlu dipertahankan yaitu
keramahan kepada konsumen, kehalalan menu yang disajikan, kelezatan menu, kebersihan
dan kerapian ruangan, kebersihan dapur, kenyamanan tempat, ketersediaan fasilitas (wifi.
nonton bersama, dan toilet) dan ketersediaan lahan parkir.
Kata kunci: kepuasan kosumen, gap, Diagram Kartesius, IPA

ABSTRACT
This study aimed to determine the level of consumer satisfaction in order to improve the quality
and to determine the attributes that were prioritized so that services can be maintained and repaired by
Simpang Luwe Restaurant. The method used in the study was Servqual. This method was chosen
because it was easy to understand, had a clear instrument to take measurements, to able assess the
quality of the company's services according to consumer perception, and can find out the expectations
of consumers with the services provided. The results of this study indicated there that was influence
between service quality on customer satisfaction with level of satisfaction value on a reliability
dimension -0.012, responsiveness dimension -0.022, assurance dimension -0.006, empathy dimensions
0.008 and dimensions of tangibles (physical evidence) of 0.052. The negative value of satisfaction level
is categorized dissatisfied while positive values was categorized satisfied. There were several main
prioritiy attributes for improvement they are the presentation speed, suitability of presented menu, and
propriety to the consumer. The attributes that need to be maintained were friendliness to consumers,
halal menus, the menu delightness,, cleanliness and tidiness of the room, kitchen sanitation, comfort,
availability of facilities (wifi. soccer match gathering, and toilets) and the availability of parking lot.
Keywords: consumer satisfaction, gap, Diagram Kartesius, IPA
PENDAHULUAN METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Restoran
Seiring perkembangan gaya hidup restoran Simpang Luwe, Jl. Raya Letjen Sutoyo
tidak hanya lagi sebagai tempat penyedia Malang.Waktu penelitian dimulai pada tanggal
makanan melainkan tempat pencarian suasana 15 April – 15 Mei 2014.
makan yang nyaman, pelayanan yang baik cita
rasa yang berbeda dan bahkan untuk ProsedurPenelitian
berekreasi. Hal inilah yang membedakan Prosedur penelitian dapat dilihat pada
restoran dengan tempat penyedia makanan Gambar 1.
yang lain. Salah satu restoran yang menwarkan
temapat yang nyaman adalah Restoran Penentuan Dimensi dan Atribut
Simpang Luwe. Pada penelitian ini, terdapat lima dimensi
Simpang Luwe merupakan salah satu jenis yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah
industri jasa yang bergerak dalam bidang reliability, responsiveness, assurance, empathy dan
restoran. Banyaknya restoran yang berdiri tangibles. Adapun rincian atribut masing-
dikota malang menuntut Restoran Simpang masing dimensi dapat dilihat pada Tabel 1.
Luwe untuk lebih konsisten menjaga kualitas
pelayanan terhadap kepuasan konsumen dari Uji Validitas dan Realibilitas
ketatnya persaingan usaha. Oleh karena itu Pengujian validitas dan reliabelitas pada
dibutuhkan suatu pengukuran untuk penelitian ini menggunakan software SPSS 17.0
mengetahui tingkat kualitas pelayanan for Windows. Uji validitas dilakukan dengan
terhadap kepuasan konsumen. membandingkan nilai r hitung dan nilai r tabel.
Salah satu cara mengetahui tingkat Nilai r hitung dapat diketahui dengan
kualitas pelayanan terhadap kepuasan menggunakan rumus korelasi product moment :
𝒏 (∑ 𝑿𝒀)−(∑ 𝑿)(∑ 𝒀)
konsumen adalah dengan menggunakan 𝑹= .........(1)
metode Service Quality (servqual). Metode √(𝒏 ∑ 𝒙𝟐 −(∑ 𝒙)𝟐 (𝒏 ∑ 𝒀𝟐 −(∑ 𝒀)𝟐 )

Servqual dibangun atas adanya perbandingan 2 Keterangan:


faktor utama yaitu persepsi konsumen atas R = Nilai Koefisien kolerasi (validitas)
layanan yang nyata mereka terima dengan X = Skor tiap atribut
layanan yang sesungguhnya diharapakan. Y = Skor total tiap responden
Persepsi manajemen metode Servqual yaitu XY = Skor tiap atribut dikalikan skor
terhadap ekspektasi konsumen memandu total
keputusan menyangkut spesifikasi kualitas n = Jumlah responden
layanan yang harus diikuti perusahaan dan Reliabilitas mengandung pengertian
diimplementasikan dalam setiap aktivitas bahwa sebuah instrument dapat mengukur
ketika melayani konsumen (Sumartini, 2011). sesuatu yang diukur secara konsisten dari
Selain itu ada pula metode yang digunakan waktu ke waktu. Menurut Ghozali (2009) dalam
dalam pengukuran kualitas pelayanan yaitu Tambunan (2012), suatu instrument dikatakan
Importance Performance Analysis (IPA), suatu reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha
teknik untuk mengukur atribut dari tingkat > 0,6. Rumus Cronbach Alpha adalah sebagai
kepentingan atau harapan dan kinerja atau berikut:
persepsi yang berguna untuk pengembangan 𝒌 ∑ 𝒔𝟐
program pemasaran yang efektif. Metode ini 𝒂=( ) (𝟏 − 𝒊
) ..................... (2)
𝒌−𝟏 𝒂𝒔𝟐
𝒊
digunakan untuk menganalisis tingkat Keterangan:
kepentingan dan kinerja kepuasan konsumen a = Nilai reliabilitas yang terukur
(Supranto, 2006 dalam Sukardi dan Chodilis, k = Jumlah item 1 pertanyaan
2012). ∑ 𝒔𝟐𝒊 = Varians Masing-masing item (butir)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk as_i^2 = Varian total
mengetahui tingkat kepuasan konsumen
dengan metode Servqual dan mengetahui
atribut-atribut pelayanan dalam Restoran
Simpang Luwe yang diprioritaskan untuk
dipertahankan dan diperbaiki.
Metode Penarikan Sampel Tabel 1 Dimensi dan Atribut
Pengambilan sampel dalam penelitian ini Dimensi LA Atribut
dilakukan secara sengaja (judgement sampling) Reliability A1 Kecepatan Penyajian1)
yakni memberikan kuesioner kepada konsumen (Kehandalan) A2 Kecepatan karyawan
yang sedang melakukan pembelian makanan dalam memberikan daftar
menu pilihan2)
dan/atau minuman di Restoran Simpang Luwe.
A3 Kesesuaian menu yang
Sampel yang digunakan sebanyak 150
disajikan dengan
responden. pesanan1)
Responsiveness B1 Kesediaan merespon
(DayaTanggap) keluhan konsumen4)
B2 Kesediaan dalam
Survei Pendahuluan melayani konsumen2)
B3 Kesiapan untuk merespon
Identifikasi & Perumusan
permintaan konsumen1)
masalah Assurance C1 Kesopanan kepada
(Jaminan) konsumen2)
C2 Keramahan kepada
Studi Litelatur konsumen1)
C3 Kehalalan menu yang
disajikan2)
Penentuan Jenis Data
Penelitian C4 Kelezatan menu yang
disajikan2)
Empathy D1 Kemampuan
Metode Pengumpulan (Empati) berkomunikasi dengan
Data
konsumen2)
D2 Kemudahan saat
Penentuan Populasi &
Sampel memesan2)
D3 Kenyamanan waktu
beroperasi3)
Pembuatan Kuesioner Tangibles E1 Kebersihan dan kerapian
(BuktiFisik) ruangan4)
Penyebaran Kuesioner E2 Kesesuaian penampilan
karyawan1)
Tidak E3 Kebersihan dapur4)
Uji Kuesioner secara E4 Kenyamanan tempat2)
Validitas & Reliabelitas E5 Ketersediaan fasilitas (wifi,
live music & toilet) 3)
E6 Ketersediaan lahan parkir
Valid &
yang luas1)
Reliabel E7 Ketersediaan layanan
telepon (reservasi meja &
Ya pemesanan menu) 4)
E8 Ketersediaan open kitchen4)
Pengumpulan Data
(Sumber: 1)Soedjono, 2012; 2)Setyawan, 2008;
3)Bresatada, 2013; 4Hasil Wawancara, 2014)

Analisis Data (Metode Keterangan : LA= Lambang Atribut


Servqual & IPA)
Metode Analisis Data
Kesimpulan & Saran a. Metode Servqual
Analisis Kualitas Pelayanan
Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Penelitian Kualitas pelayanan ini dilakukan dengan
membandingkan nilai presepsi konsumen (X)
dengan nilai harapannya (Y), langkah-
langkahnya adalah (Sukmawati, 2008):
1. Mencari nilai presepsi/kinerja dari setiap 𝐴 = Banyaknya atribut pada setiap
variabel (X1) dan skor nilai harapan/ variabel
kepentingan dari setiap variabel (Y1) 5. Mengalikan rata-rata gap dengan bobot pada
2. Menghitung tingkat kesesuian presepsi setiap variabel
dengan harapan dari setiap variabel. Tingkat 𝑁𝐾𝑗 = ̅̅̅̅
𝑁𝑆𝑖𝑗 × 𝐵𝑗 ......................... (9)
kesesuaian adalah hasil perbandingan skor Keterangan:
presepsi dengan skor harapan. 𝑁𝐾𝑗 = Nilai kepuasan tiap variabel
𝑋
𝑇𝑘𝑖 = 𝑖 × 100% .................................. (3) 𝐵𝑗 = Bobot tiap variabel
𝑌𝑖
Keterangan : 6. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai
𝑇𝑘𝑖 = Tingkat kesesuaian kepuasan tiap dimensi lalu disimpulkan
𝑋𝑖 =Penilaian presepsi/kinerja pelayanan dengan ketentuan, nilai kepuasan negatif
𝑌𝑖 =Nilai harapan/kepentingan konsumen (<0) menunjukan adanya kesenjangan antara
3. Menghitung nilai rata-rata dan tingkat harapan dan presepsi konsumen, sebaliknya
kesesuaian seluruh variabel nila-nilai kepuasan positif (>0) menunjukan
Rumus: kualitas pelayanan melebihi tingkat
̅̅̅̅ ∑ 𝑇𝑘𝑖 kepuasan konsumen. Sedangkan bila nilai
𝑇𝑘 = ................................................ (4)
𝑘 kepuasan sama dengan nol (=0) menunjukan
Keterangan: kualitas pelayanan telah sesuai dengan
𝑇𝑘= Nilai rata-rata tingkat kesesuaian harapan konsumen.
seluruh variabel
𝑘 = Jumlah variabel yang mempengaruhi Importance Performance Analysis (IPA)
kepuasan konsumen Menurut Supranto (2006), untuk
menentukan urutan prioritas pembenahan
Analisis Kepuasan Konsumen mutu pelayanan dilakukan dengan cara
Pengukuran kepuasan konsumen atas membuat diagram kartesius yang berfungsi
kualitas pelayanan dilakukan menggunakan untuk memetekan nilai skor rata-rata kinerja.
metode Servqual dengan langkah-langkah Untuk memetakan atribut pelayanan dapat
sebagai berikut (Sukmawati, 2008): digunakan rumus (Sukmawati, 2008):
1. Menentukan bobot (B) dari setiap variabel ∑ 𝑋𝑖
𝑋̅ = ................................ (10)
(total bobot harus 100) 𝑛
2. Menghitung rata-rata nilai harapan (𝑌̅) dan ∑ 𝑌𝑖
̅̅̅)
nilai persepsi (𝑋 𝑌̅ = ..................................(11)
𝑛
𝑋̅ =
∑ 𝑋𝑖
....................................... (5) Keterangan:
∑𝑌
𝑛
𝑋̅ = Skor rata-rata tingkat kinerja
𝑌̅ = 𝑖 ......................................... (6) 𝑛 = Jumlah responden
𝑛
Keterangan : 𝑌̅ = Skor rata-rata tingkat kepentingan
𝑋̅ = Nilai rata-rata tingkat presepsi Menghitung rata-rata dari rata-rata harapan
𝑌̅ = Nilai rata-rata tingkat harapan (𝑌̅) dan persepsi (𝑋̅)
n = Jumlah responden 𝑋̅ =
∑ 𝑋̅
.................................... (12)
3. Menghitung gap/kesenjangan antara nilai ∑𝑌
𝐴
̅
rata-rata persepsi dengan nilai rata-rata 𝑌̅ = ..................................... (13)
𝐴
harapan Keterangan:
𝑁𝑆𝑖 = 𝑋̅𝑖 − 𝑌̅𝑖 ......................(7) 𝑋̅ = Nilai rata-rata seluruh faktor tingkat
Keterangan : kinerja pelayanan
NSi = Nilai Servqual (gap) tiap variabel 𝑌̅ = Nilai rata-rata seluruh faktor
4. Menghitung rata-rata gap dari setiap harapan/keinginan pelaggan
variabel A = Jumlah variabel yang mempengaruhi
̅̅̅̅𝑖𝑗 = ∑ 𝑁𝑆𝑖 ......................(8)
𝑁𝑆 kepuasan konsumen
𝐴
Keterangan:
̅̅̅̅𝑖𝑗 = Nilai rata-rata Servqual (gap) pada
𝑁𝑆
setiap variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN Selain memenuhi syarat validitas, kuesioner
juga harus memenuhi syarat reliabilitas yang
Gambaran Umum Perusahaan menunjukkan sejauh mana hasil suatu
Simpang Luwe merupakan restoran yang pengukuran dapat dipercaya (Rangkuti, 2002).
didirikan pada tanggal 23 Juni 2013 di Jalan Dari hasil perhitungan 21 atribut persepsi
Letjen Sutoyo No. 1 Malang. Nama Simpang diketahui nilai rhitung 0,899 – 0,940 dan harapan
Luwe dipakai pemilik karena letak restoran 0,828 – 0,909 lebih besar dari nilai rtabel (0,6). Hal
berada di persimpangan “Simpang” dan tersebut menunjukkan bahwa alat ukur sudah
“luwe” diambil dari bahasa Jawa yang artinya reliabel.
lapar. Restoran ini menerapkan konsep western
dengan interior yang menarik dan modern. Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap
Total menu Simpang Luwe mencapai 200 Kepuasan Konsumen
macam menu pilihan dan dapat menampung  Analisis Tingkat Kesesuaian
100 pengunjung. Restoran ini dibuka mulai Tingkat kesesuaian persepsi dan harapan
pukul 12.00 WIB sampai 04.00 WIB pada setiap dapat dilihat dari kriteria kesesuaian yang
harinya. tercantum pada Tabel 2.
Restoran Simpang Luwe memiliki jargon Berdasarkan hasil penelitian rata-rata
yaitu good friends, good place, good foods dan good analisa tingkat kesesuaian sebesar 101,48%.
life. Restoran ini terdiri dari 2 lantai, lantai satu Hasil dari 21 atribut untuk kecepatan penyajian
dari terdapat sitting area menyerupai teras, 97,24%, kecepatan karyawan dalam
area no-smoking, kasir, dan kitchen sedangkan memberikan daftar menu pilihan 98,66%,
lantai dua terdapat sitting area. Simpang Luwe kesesuaian menu yang disajikan dengan
saat ini memiliki 24 karyawan. Waktu kerja pesanan 100%, kesediaan merepon keluhan
seluruh karyawan dibagi menjadi tiga shift konsumen 95,15%, kesediaan dalam melayani
yaitu shift satu yang dimulai dari jam 12.00 – konsumen 97,81, kesiapan untuk merespon
20.00 WIB, shift dua dari jam 16.00 – 24.00 WIB permintaan konsumen 97,31, kesopanan kepada
dan shift tiga 20.00 – 04.00 WIB. konsumen 98,55%, keramahan kepada
konsumen 99,84%, kehalalan menu yang
Karakteristik Responden disajikan 98,92%,, kelezatan menu yang
Dari 150 responden, 52,00% perempuan disajikan 99,53%, kemampuan berkomunikasi
dan 48,00% laki-laki yang mayoritas berusia 21- dengan konsumen 100,36%, kemudahan saat
30 tahun 40,0% dan 17-25 tahun 64,67%. memesan 100,17, kenyamanan waktu
Pendidikan terakhir konsumen restoran beroperasi 103,51%, kebersihan dan kerapian
Simpang Luwe mayoritas Perguruan Tinggi ruangan 100,63%, kesesuaian penampilan
D3/S1/S2/S3 53,33%. Konsumen Restoran karyawan 100,79%,, kebersihan dapur 100,64%,
Simpang Luwe didominasi oleh kenyamanan tempat 101,85%, ketersediaan
pelajar/mahasiswa 50,00%. Pendapatatan dari fasilitas (wifi, live music, nonton bersama &
konsumen restoran Simpang Luwe di atas toilet) 105,59%, ketersediaan lahan parkir yang
Rp.3.000.001 (38,00%) dan dibawah Rp.1.000.000 luasv104,76%, ketersediaan layanan telepon
37,33% dengan frekuensi makan dalam satu (reservasi meja & pemesanan menu) 110,94%
bulan 1 kali dalam sebulan (40,67%). dan ketersediaan open kitchen 110,94%.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel 2 Tingkat Kesesuaian Harapan terhadap
Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan Persepsi
menggunakan program SPSS. 17 menghitung Tingkat Kesesuaian Kisaran Kesesuaian %
nilai r masing-masing variabel. Hasil Sangat Sesuai 80-100
perhitungan 21 atribut persepsi menunjukkan Sesuai 70-79
variabel yang digunakan memiliki rentang nilai Cukup sesuai 60-59
rhitung 0,555 – 0,806 sedangkan harapan 0,519 – Kurang Sesuai 50-49
Tidak Sesuai 40-49
0,833. Hasil teresebut lebih besar rtabel 0,159
(N=200) dengan taraf kepercayaan (95%), Sumber: Sihombing (2006) dalam
sehingga kuesioner yang digunakan pada Indriwinangsih dan Sudaryanto (2010)
penelitian ini valid.
 Analisis Tingkat Kepuasan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.
Menurut Baskoro (2011), apabila nilai Ketidakpuasan pada dimensi daya tanggap
kepuasan konsumen memiliki nilai lebih dari dapat dilihat dari beberapa atribut yang telah
nol (positif) maka dikategorikan bahwa diberikan penilaian. Atribut yang pertama
konsumen puas terhadap pelayanan yang adalah ketanggapan karyawan saat menerima
diberikan dan jika nilai kepuasan konsumen keluhan dari pelanggan bernilai -0,187 (tidak
kurang dari nol (negatif) maka dikategorikan puas). Konsumen merasa keluhan yang telah
konsumen tidak puas terhadap pelayanan yang disampaikan kepada pihak manajemen restoran
diberikan. Apabila diketahui bahwa nilai kurang ditanggapi.
kepuasan konsumen memiliki nilai sama
dengan nol maka dikategorikan bahwa Tabel 4 Analisa Tingkat Kepuasan Dimensi
konsumen puas terhadap pelayanan yang Daya Tanggap
diberikan.
No. Variabel Kualitas Pelayanan GAP

Dimensi Reliability (Kehandalan) B1 Kesediaan merepon keluhan -0,187


Hasil penelitian Simpang Luwe untuk konsumen
dimensi relaibility sebesar -0,012 dari beberapa B2 Kesediaan dalam melayani -0,087
konsumen
atribut sehingga dapat dikatakan bahwa
B3 Kesiapan untuk merespon -0,107
konsumen tidak puas dengan pelayanan yang permintaan konsumen
diberikan Restoran Simpang Luwe dapat dilihat
pasa Tabel 3. Atribut pertama adalah kecapatan Rata-rata -0,022
penyajian yang bernilai -0,110 (tidak puas). Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Konsumen menuggu tanpa mereka tahu berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk Atribut yang kedua adalah kesediaan
mendapatkan menu yang mereka pesan. dalam melayani konsumen yang bernilai -0,087
Atribut yang kedua adalah kecepatan karaywan (tidak puas) sedangkan atribut yang ketiga
dalam memberikan daftar menu pilihan yang adalah kesiapan merespon permintaan
bernilai -0,050 (tidak puas). Ketika konsumen konsumen bernilai -0,107 (tidak puas).
datang dan dipersilahkan duduk, konsumen Ketidakpuasan pada dimensi daya tanggap
masih menunggu beberapa saat untuk disebabkan oleh ketanggapan karyawan yang
mendapatkan menu. Atribut yang ketiga adalah rendah dalam membantu konsumen. Menurut
kesesuaian menu yang disajikan dengan Sriwidodo (2010), salah satu dimensi kualitas
pesanan yang bernilai 0 (puas). Konsumen pelayanan yang harus diperhatikan salah
merasa menu yang dipesan dengan catatan satunya adalah dimensi daya tanggap
khusus telah disajikan sesuai dengan pesanan. (responsiveness), berkenaan dengan kesediaan
dan kemampuan para karyawan untuk
Tabel 3 Analisa Tingkat Kepuasan Dimensi membantu para pelanggan dan merespon
Kehandalan permintaan mereka.
No.
Variabel Kualitas Pelayanan GAP
Dimensi Assurance (Jaminan)
A1 Kecepatan penyajian -0,110 Pada Tabel 5 dimensi assurance (jaminan)
A2 Kecepatan karyawan dalam -0,050 memiliki nilai kepuasan sebesar -0,006 dapat
memberikan daftar menu diartikan bahwa konsumen merasakan tidak
pilihan
puas terhadap jaminan yang diberikan.
A3 Kesesuaian menu yang 0
Ketidakpuasan konsumen terhadap dimensi
disajikan dengan pesanan
jaminan ini disebabkan oleh beberapa atribut
Rata-rata -0,012
yang telah dilakukan penilaian. Atribut
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
pertama adalah kesopanan terhadap konsumen
yang bernilai -0,06 (tidak puas). Karyawan
Dimensi Responsivness (Daya Tanggap)
terburu-buru melayani ketika restoran ramai.
Pada Tabel 4.5 dimensi responsiveness (daya
tanggap) memiliki nilai kepuasan sebesar -0,022
sehingga dapat dikatakan bahwa konsumen
Tabel 5 Analisa Tingkat Kepuasan Dimensi bahkan tersedianya pelayanan pemesanan
Jaminan menu melalui telepon .
No. Variabel Kualitas Pelayanan GAP
Tabel 6 Analisa Tingkat Kepuasan Dimensi
C1 Kesopanan kepada konsumen -0,06 Perhatian
C2 Keramahan kepada konsumen -0,01 No. Variabel Kualitas Pelayanan GAP
C3 Kehalalan menu yang disajikan -0,05 D1 Kemampuan berkomunikasi 0,01
C4 Kelezatan menu yang disajikan -0,02 dengan konsumen
D2 Kemudahan saat memesan 0,01
Rata-rata -0,006 D3 Kenyamanan waktu 0,13
Sumber: Data Primer Diolah, 2014 beroperasi
Rata-rata 0,008
Atribut yang kedua adalah keramahan Sumber: Data Primer Diolah, 2014
kepada konsumen yang nilai kepuasannya
sebesar -0,01 (tidak puas). Masih sering Menurut Assauri (2003), kemampuan
dijumpai karyawan yang tidak tersenyum dan karyawan dalam memperhatikan kebutuhan
wajah yang cemberut ketika melayani konsumen dalam menikmati makanan maupun
konsumen. Atribut ketiga adalah kehalalan minuman dapat mencerminkan kepedulian
menu yang disajikan yang bernilai -0,05 (tidak karyawan terhadap konsumen. Tanggapan dan
puas). Ketidakpuasan pada kehalalan oleh perhatian karyawan terhadap kebutuhan
konsumen mungkin belum adanya label halal konsumen merupakan salah satu keterampilan
yang tercantum pada daftar menu pilihan. yang harus dimiliki oleh karyawan sebagai
Atribut keempat adalah kelezatan menu yang kunci untuk memberikan kepuasan kepada
disajikan bernilai -0,02 (tidak puas). Menu yang konsumen.
disajikan enak tapi masih kurang memuaskan
bagi konsumen. Dimensi Tangibles (Bukti Fisik)
Konsumen masih merasakan kurang puas Pada penelitian ini nilai kepuasan terbesar
terhadap pelayanan yang diberikan pada berada pada dimensi tangibles (bukti fisik)
dimensi jaminan. Menurut Irianty (2004), salah dapat dilihat pada Tabel 7. Nilai kepuasan
satu bagian dari dimensi jaminan adalah dimensi bukti fisik sebesar 0,052 sehingga
dimensi security (keamanan), yakni konsumen dapat dikatakan bahwa konsumen telah puas
merasa bebas dari bahaya, terhadap pelayanan yang diberikan. Dimensi
resiko/keraguraguan, tidak bahaya, merasa bukti fisik yang terdiri dari beberapa atribut.
aman secara fisik dan finansial. Atribut pertama adalah kebersihan dan
kerapian ruangan bernilai 0,03 (puas). Design
Dimensi Empathy (Perhatian) interior yang disuguhkan cukup menarik
Nilai kepuasan yang diperoleh pada dengan penataan meja dan kursi yang bersih
dimensi empathy (perhatian) sebesar 0,008 dapat dan rapi.
dilihat pada Tabel 6 sehingga dapat diartikan Atribut kedua yaitu kesesuaian
bahwa konsumen merasa sangat puas terhadap penampilan karyawan bernilai 0,23 (puas).
pelayanan dimensi perhatian yang diberikan Karyawan menggunakan seragam yang rapi.
pihak Restoran Simpang Luwe. Kepuasan pada Atribut ketiga yaitu kebersihan dapur bernilai
dimensi perhatian ini dirasakan oleh konsumen 0,03 (puas). Kondisi dapur selalu terlihat bersih.
terhadap beberapa atribut yang telah dilakukan Atribut keempat yaitu kenyamanan tempat 0,08
penelitian. yang (puas). Pihak restoran yang selalu
Atribut pertama yaitu kemampuan memperhatikan kebersihan dan kerapian
karyawan untuk berkomunikasi dengan ruangan. Menurut Walker (2008), tampilan
konsumen bernilai 0,01 (puas). Konsumen (design interior), fasilitas dan pencahayaan di
merasa jelas saat berkomunikasi dengan restoran dapat memberikan kenyamanan
karyawan. Atribut kedua yaitu kemudahan saat terhadap konsumen.
memesan bernilai 0,01 (puas). Transaksi Atribut kelima adalah ketersediaan
pemesanan menu dianggap mudah, dan fasilitas (wifi, live music, nonton bersama &
toilet) bernilai 0,23 (puas). Restoran ini memiliki Kuadran I (Prioritas Utama)
fasilitas yang lengkap dan dianggap menarik Kuadran I ini memuat atribut-atribut
oleh konsumen. Atribut keenam adalah kualitas pelayanan Simpang Luwe yang
ketersediaan lahan parkir yang luas bernilai dianggap penting oleh konsumen, tetapi pada
0,20 (puas). Adanya lahan parkir yang luas kenyataannya atribut-atribut ini belum sesuai
membuat konsumen merasa aman terhadap seperti yang diharapkan konsumen. Atribut
kendaraannya. yang terdapat dalam kuadran I tergolong
dimensi kehandalan (A) adalah (A1) kecapatan
Tabel 7 Analisa Tingkat Kepuasan Dimensi penyajian dan atribut (A3) kesesuaian menu
Bukti Fisik yang disajikan. Nilai persepsi atribut ini
dibawah rata-rata namun nilai harapannya
No. Variabel Kualitas Pelayanan GAP
diatas rata-rata. Selain itu atribut (C1)
E1 Kebersihan dan kerapian ruangan 0,03 kesopanan kepada konsumen. Nilai tingkat
persepsi dibawah rata-rata dan harapan atribut
E2 Kesesuaian penampilan karyawan 0,23
tersebut adalah diatas rata-rata.
E3 Kebersihan dapur 0,03
E4 Kenyamanan tempat 0,08 Tabel 8 Analisa Diagram Kartesius
No. Atribut Kualitas Pelayanan ̅
𝒙 ̅
𝒚
E5 Ketersediaan fasilitas (wifi, live 0,23 A1 Kecepatan Penyajian 4,00 4,11
music, nonton bersama & toilet)
A2 Kecepatan karyawan dalam 3,95 4,00
E6 Ketersediaan lahan parkir yang luas 0,20 memberikan daftar menu
pilihan
E7 Ketersediaan layanan telepon 0,51 A3 Kesesuaian menu yang disajikan 4,05 4,05
(reservasi meja & pemesanan menu) dengan pesanan
E8 Ketersediaan open kitchen 0,42 B1 Kesdiaan merepon keluhan 3,66 3,85
konsumen
Rata-rata 0,052 B2 Kesediaan dalam melayani 3,87 3,96
konsumen
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
B3 Kesiapan untuk merespon 3,85 3,96
permintaan pelanggan
Atribut ketujuh yaitu ketersediaan layanan
C1 Kesopanan kepada konsumen 4,08 4,14
telepon (reservasi meja & pemesanan menu)
C2 Keramahan kepada konsumen 4,13 4,13
bernilai 0,51 (puas). Atribut kedelapan yaitu
ketersediaan open kitchen bernilai 0,42 (puas). C3 Kehalalan menu yang disajikan 4,27 4,32
Adanya open kitchen dapat membuat konsumen C4 Kelezatan menu yang disajikan 4,26 4,28
merasa tertarik karena jarang dijumpai. D1 Kemampuan berkomunikasi 3,72 3,71
Menurut Sutomo (2012), dimensi kepuasan dengan konsumen
pelanggan terdiri dari tiga dimensi yakni D2 Kemudahan saat memesan 3,92 3,91
physical support, contact person, dan equipment. D3 Kenyamanan waktu beroperasi 3,93 3,80
Physical support merupakan fasilitas pendukung E1 Kebersihan dan kerapian 4,27 4,24
pelayanan yang berkaitan dengan fasilitas fisik ruangan
penunjang jasa restoran yang ditawarkan. E2 Kesesuaian penampilan 4,27 4,03
karyawan
E3 Kebersihan dapur 4,21 4,18
Analisis Importance Performance Analysis
E4 Kenyamanan tempat 4,40 4,32
(IPA)
Analisis diagram kartesius atribut pada E5 Ketersediaan fasilitas (wifi, live 4,28 4,05
tingkat harapan dan tingkat persepsi dapat music, nobar & toilet)

digunakan untuk mengetahui secara rinci E6 Ketersediaan lahan parkir yang 4,40 4,20
atribut-atribut yang paling penting dan untuk luas
E7 Ketersediaan layanan telepon 4,23 3,72
menyusun berbagai strategi pemasaran yang (reservasi meja & pemesanan
efektif. Gambar diagram kartesius atribut menu)
pelayanan pada Restoran Simpang Luwe dapat E8 Ketersediaan open kitchen 4,26 3,84
dilhat pada Gambar 2 dan terangkum pada Rata-Rata 4,10 4,04
Tabel 8 Analisa Diagram Kartesius.
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
tingkat persepsi dan harapan pada atribut
Kuadran I Kuadran II tersebut adalah dibawah rata-rata.

Kuadran IV (Berlebihan)
Kuadran IV merupakan kuadran yang
atribut-atributnya dianggap kurang penting
oleh konsumen tetapi pelaksanaannya
berlebihan atau sangat memuaskan. Atribut
Kuadran yang berada dalam kuadran IV diantaranya
III
Kuadran
IV
yaitu kesesuaian penampilan karyawan (E2),
ketersediaan layanan telepon (reservasi meja &
pemesanan menu) (E8), dan ketersediaan open
kitchen (E7). Nilai persepsi masing-masing
atribut berada diatas rata-rata.dan harapannya
dibawah rata-rata

Gambar 2. Diagram Kartesius KESIMPULAN DAN SARAN


Kuadran II (Pertahankan Persepsi) Kesimpulan
Kuadran II merupakan kuadran yang Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik
memuat atribut-atribut kualitas pelayanan yang beberapa kesimpulan yakni tingkat kepuasan
dirasakan telah sesuai dengan yang diharapkan konsumen antara persepsi dan harapan kualitas
oleh konsumen. Atribut-atribut yang masuk pelayanan dari dimensi kehandalan sebesar -
dalam kuadran ini harus dipertahankan dan 0,012 (tidak puas), dimensi daya tanggap
merupakan keunggulan pelayanan Simpang sebesar -0,022 (tidak puas), dimensi jaminan
Luwe. Atribut yang masuk dalam kuadran II sebesar -0,006 (tidak puas), dimensi perhatian
adalah keramahan kepada konsumen (C2), sebesar 0,008 (puas) dan dimensi bukti fisik
kehalalan menu yang disajikan (C3) dan sebesar 0,052 (puas).
kelezatan menu (C4), atribut kebersihan dan Atribut yang diprioritaskan untuk
kerapian ruangan (E1), kebersihan dapur (E3), diperbaiki adalah kecepatan penyajian,
kenyamanan tempat (E4), ketersediaan fasilitas kesesuaian menu yang disajikan dengan
(wifi, nobar dan toilet) (E5) dan ketersediaan pesanan dan kesopanan terhadap konsumen.
lahan parkir yang luas (E6). Nilai tingkat Atribut yang dipertahankan adalah keramahan
persepsi dan harapan pada atribut tersebut kepada konsumen, kehalalan menu yang
adalah diatas rata-rata. Pihak Simpang Luwe disajikan, kelezatan menu, kebersihan dan
sebaikanya selalu mempertahankan persepsi kerapian ruangan, kebersihan dapur,
pada atribut-atribut ini. kenyamanan tempat, ketersediaan fasilitas (wifi.
nonton bersama, dan toilet) dan ketersediaan
Kuadran III (Prioritas Rendah) lahan parkir.
Kuadran III merupakan kuadran dengan
atribut yang tergolong prioritas rendah yakni Saran
atribut yang kurang penting bagi pelanggan Disarankan untuk penelitian lebih lanjut,
dan pelaksanaannya biasa saja. Atribut-atribut menggunakan responden yang telah
yang tergolong pada kuadran III adalah mengkonsumsi makanan dan/atau minuman
kecepatan karyawan memberi daftar menu di Restoran Simpang Luwe lebih dari dua kali
pilihan (A2). kesediaan merespon keluhan sehingga mampu memberikan penilaian yang
konsumsn (B1),, kesediaan dalam melayani lebih akurat. Kepada pihak Simpang Luwe
konsumen (B2), kesiapan untuk merespon mampu memperbaiki atribut kualitas
permintaan konsumen (B3), kemampuan pelayanan yang telah diberikan disetiap
berkomunikasi dengan konsumen (D1), dimensinya terutama atribut yang berada pada
kemudahan saat memesan (D2) serta kuadran I (Prioritas Utama) yaitu kecepatan
kenyamanan waktu beroperasi (D3). Nilai penyajian, kesesuaian menu yang disajikan
dengan pesanan, dan kesopanan terhadap Sukardi dan Chodilis C. 2010. Analisis Tingkat
konsumen sehingga dapat meningkatkan Kepuasaan Pelanggan Terhadap Produk
kepuasan konsumen. Corned Pronas Produksi PT. CIP,
Denpasar Bali. Jurnal Teknologi Industri
DAFTAR PUSTAKA Pertanian 18(2):106-117.

Assauri, S. 2003. Customer Service Yang Baik Sukmawati, L. 2008. KualitasPelayanan di


Landasan Customer Satisfaction. Jurnal RumahMakanAyamBakar Wong Solo
Pemasaran Usahawan 1(12) : 1-12 Malang. Skripsi.UniversitasBrawijaya.
Malang.
Brestada, M. 2013. Kualitas Pelayanan Pada
Monopoli Resto and café dengan Sutomo, M. 2012. Kepuasan Pelanggan
metodeServqual (Service Quality). Menginap Di Hotel Berbintang Di
Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Brawijaya. Malang. Bisnis dan Manajemen 6(1):79-93

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis


Multivariate dengan program SPSS,
Badan. Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.

Indriwinangsih, dan Sudaryanto, 2007,


Pengukuran Kualitas Pelayanan Kartu
Pra Bayar Pro XL di Wilayah Depok. UG
Jurnal Manajemen dan Pemasaran 1(7).

Irianty dan Widiawan K. 2004. Pemetaan


Preferensi Konsumen Supermarket
dengan Metode Kano Berdasarkan
Dimensi Servqual. Jurnal Teknik Industri
6(1):37-46

Setyawan, Y. 2008. Skripsi Kualitas Pelayanan


(Service Quality) Terhadap Kepuasan
Konsumen Rumah Makan Ayam Bakar
Wong Solo Cabang Malang. Universitas
Brawijaya. Malang.

Soedjono, M. 2012. Analisis dan Usulan


Perbaikan Kualitas Layanan
Menggunakan Integrasi Metode
Servqual, Model Kano dan QFD di
Warung Ipang Cabang Mayjend
Sungkono Surabaya. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 1 (1):
1 – 19

Sriwidodo U dan Tri R. 2010. Pengaruh


Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa
Terhadap Kepuasan Nasabah. Jurnal
Ekonomi dan Kewirausahaan 10(2):164-173

Anda mungkin juga menyukai