Abstract: The purpose of research was to study the level of consumer satisfaction and consumer expec¬
tations of product and service qualities. The research design was observational design. The results
showed the potential problem which needs to be improve in the restorants include food presentation,
waiters appearance , waitress courtesy, cleanliness and tidiness, and toilets facilities. While , that the
level of satisfaction and consumer expectations for product and service qualities were not satisfied
Abstrak: Tujuan penelitian adalah mempelajari tingkal kepuasan dan harapan konsumen terhadap
mutu produk dan mutu pelayanan. Desain penelitian menggunakan observasional. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa atribut penyajian makanan, penampilan pramusaji , kesopanan pramusaji ,
kebersihan dan kerapihan rumah makan, kenyamanan rumah makan, dan toilet merupakan atribut
yang perlu diperbaUd dan ditingkatkan. Sedangkan, tingkal kepuasan dan harapan konsumen terhadap
mutu produk dan mutu pelayanan secara keseluruhan dalam kategori tidak puas.
127
. -
JURNAL PEND1D1KAN KESEHATAN , VOLUME 2 NO. 2, OKTOBER 2013. 127 137
kajian tentang tingkat kepuasan dan harapan Hubungan karakteristik konsumen dengan
konsumen terhadap mutu produk dan mutu tingkat kepuasan dan harapan terhadap mutu
pelayanan di Rumah Makan Sop Ayam Pak Min produk dan mutu pelayanan dianalisis dengan
Klaten Cabang Dinoyo dan Cabang Tumenggung korelasi Spearman . Sedangkan perbedaan
Suryo Kota Malang. kepuasan konsumen disajikan secara deskriptif.
Tujuan umum penelitian adalah menganalisis
tingkat kepuasan dan harapan konsumen terhadap 7
mutu produk dan mutu pelayanan di Rumah Makan
Sop Ayam Pak Min Klaten Cabang Dinoyo dan Kuadran 1 Kuadran 1
Cabang Tumenggung Suryo di Kota Malang.
Tujuan khusus penelitian adalah 1 ) mengetahui Prioritas Utama Penahankan
karakteristik konsumen di Rumah Makan Sop
Ayam Pak Min Klaten Cabang Dinoyo dan
Cabang Tumenggung Suryo; 2 ) menganalisis Kuadran 3 Kuadran 4
tingkat kepuasan dan harapan konsumen terhadap
mutu produk dan mutu pelayanan; 3) menganalisis Berlebihan
hubungan karakteristik konsumen dengan tingkat Priontai Rendah
kepuasan terhadap mutu produk dan mutu
pelayanan ; dan 4 ) mengetahui perbedaan
kepuasan konsumen. A’ Kepuasan X
METODE PENELITIAN Gambar 1 . Diagram Importance Performance
Desain penelitian ini menggunakan cross sec¬ Analysis
tional. Populasinyaseluruh konsumen yang datang Keterangan :
dan menikmati atau memesan hidangan. Besar 1. Kuadran 1 (A : Prioritas Utama)
sampel masing-masmg 100 konsumen pada kedua -
Mcropakan wilayah yang memuat faktor faktor yang
cabang yang dipilih secara sampling kuota. dianggap penting oleh konsumen namun pada
Pengumpulan data dilakukan selama 1 ( satu ) kenyataannya belum sesuai seperti yang diharapkan
minggu pada tanggal 28 Juni 2013 sampai dengan (kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah). Atnbut-
4 Juli 2013 di Rumah Makan Sop Ayam Pak Min atribut yang masuk dalam kuadran ini harus diungkatkan
Klaten Cabang Dinoyo dan Temenggung Suryo. 2. Kuadran 2 (B : Penahankan )
Penilaian tingkat kepuasan dan harapan
konsumen diolah dengan memasukkan data ke
-
Merupakan wilayah yang memuat faktor faktor yang
dianggap penting oleh konsumen dan sudah sesuai
dalam rumus Importance Performance Analy¬
sis (IPA), dengan langkah ( 1 ) mengukur rata-rata dengan yang dirasakan sehingga tingkat kepuasannya
-
skor kepuasan konsumen, (2 ) mengukur rata rata -
rclatif lebih tinggi. Karcnanya atribut atribut yang masuk
skor harapan konsumen, (3) mengukur rata rata- dalam kuadran ini harus dipertahankaa
3. Kuadran 3 (C : Prioritas Rendah)
skor tingkat kepuasan konsumen seluruh atribut,
-
(4) mengukur rata rata skor tingkat harapan -
Merupakan wilayah yang memuat faktor faktor yang
konsumen seluruh atribut, dan (S) menjabarkan dianggap kurang penting oleh konsumen dan pada
setiap atribut ke dalam diagram kartesius kenyataannya, kineijanya tidak terlalu istimewa.
sebagaimana disajikan pada Gambar 1 . 4. Kuadran 4 ( D : Berlebihan)
Perhitungan nilai digunakan sebagai pasangan -
Merupakan wilayah yang memuat faktor faktor yang
koordinat beberapa titik yang memposisikan suatu dianggap kurang penting oleh konsumen dan dirasakan
dimensi pada diagram kartesius. Setiap hasil akan terlalu berlebihan.
menempati sal ah satu kuadran dalam diagram
kartesius dianalisis secara deskriptif.
128 -
ISSN 2301 4024
San, rmgkal Kepuasan dan Harapan Konsumen lerhadap Mutu Produk dan Mutu Pelavanan
Kuadran
Atribut Cabang
Dinoyo
Cabang
Temenggung !
S f . » i * •• Li J
'
Wama Makanan C
Suryo
C I V •
^
Tekstur Makanan D D
Bentuk Makanan C C Kuadran C
Penyajian Makanan*) A C
Aroma Makanan D D "«HLal Krpu
Bumbu Masakan B B Gambar 2. Diagram Kartesius Konsumen Rumah
Kccmpukan Makanan C C Makan Sop Ayam Pak Min Klaten Cabang Dinoyo
B B
^—
Tingkat Kematangan
Temperatur/Suhu
Makanan
D D
Kuadran A
PrioriU Utima . Kuadrun B
Pcrtuhankan
B B
Keramahan Pramusaji
Kesopanan Pramusaji* ) B A . *»
Kecepatan Penyajian B B I m £ •’ * —
UfT
Penampilan Pramusaji* )
Layanan Pcmbayaran
A
C
C
C I ii* IK i
^•* ••
Kebersihan dan
Kerapihan Rumah A A
Makan Kuadran C Kuadran O
Kenyamanan Rumah B Priontn * Rcndah Bcrlcbihan
A
Makan * )
Interior/Penataan r c It nick at Kepuasan
Ruangan Rumah Makan .
Gambar 3 Diagram Kartesius Konsumen Rumah
Pencahayaan Ruangan Makan Sop Ayam Pak Min Klaten Cabang
D D
Rumah Makan Temenggung Suryo
Toilet A A
Area Parkir* ) C D 1. Warn* Makanan 12. Kcaopanan Pramuaaji
2. Takatur Makanan 13. Kocapatan Penyajian
3. Bontuk Makanan 14. Pcnamptlan Pramaaaji
label 3. Indeks Kepuasan Konsumen terhadap . 4 Pom Mika nan II Layanan Pambayaran
Mutu Produk dan Mutu Pelayanan 5. Pcnvajian Makanan 16. Kcbcrnhan Dm krrapshan KM
6 Aroma Makanan 17. Kcnyamanan Rumah Makan
7. Bumbu Maaakan 11 Interior Tcnataan Rumah Makan
Indeks 1 Kccmpukan Makanan 19 Pencahayaan Ruangan RM
Rumah Makan Kepuasan 9. Tingkat Kcmatangan 20 Toict
(*/») 10 Tempering Suhu Makanan 21. Ana Partar
11. Keramahan Pramuaaji
Cabang Dinoyo 67
CabangTemenggung Suryo 66 sedan gk an pada Cabang Dinoyo jumlah tenaga
.
Tabel 4 Nilai Signifikansi Hubungan penjamah lebih banyak dan memiliki tugas masing-
Karakteristik Konsumen dengan Tingkat masing sehingga pramusaji lebih sopan dal am
Kepuasan Konsumen melayani konsumen dan pada atribut kenyamanan
Nilai signifikansi rumah makan dan area parkir pada Cabang
pada taraf 95% Dinoyo dan Cabang Temenggung Suryo dinilai
No. Karakteristik
Mutu Mutu berbeda, hal ini disebabkan karena penataan
produk pelayanan ruangan dan area parkir pada Cabang
1 Usia 0,011 0,424 Temenggung Suryo lebih bagus dan luas danpada
2 Pendidikan 0,484 0,270 Cabang Dinoyo.
3 Pendapatan 0,424 0,393
130 -
ISSN 2301 4024
Sari , Tmgkat Kepuasan dan Harapan Konsumen terhadap Klutu Produk dan Mutu Pelayanan
Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai indeks Dinoyo dalam tingkat pelaksanaanya masih kurang
kepuasan konsumen Cabang Dinoyo 67% relatif dan harus diperbaiki. Cabang Dinoyo Penyajian
sama dibanding Cabang Temenggung Suryo yaitu makanan kurang menarik, karena pramusaji tidak
66%, dalam kategori tidak puas. Hal ini disebabkan menggunakan alat yang benar seperti nampan
karena mutu produk yang disajikan di kedua mmah untuk mengantarkan makanan ke meja konsumen.
makan ini memiliki standar resep yang sama dan Menurut Sjahmien, M. (1992 ) penyajian makanan
satupemilik. merupakan faktor penentu dalam penampilan
makanan yang disajikan. Penyajian makanan yang
PEMBAHASAN bagus dinilai sangat penting bagi konsumen,
Tingkat Kepuasan dan Harapan Konsumen sehingga dapat mempengaruhi konsumen dalam
m e l a k u k a n p e m b e l i a n u l a n g . 2 ) Penampilan
terhadap Mutu Produk dan Mutu Pelayanan. Dia¬
P r a m u s a j i Penilaian konsumen terhadap atribut
gram kartesius tingkat kepuasan dan harapan
konsumen pada Cabang Dinoyo berada pada penampilan pramusaji di Cabang Dinoyo dalam
koordinat titik (2.66 : 3.5) dan Cabang Temenggung tingkat pelaksanaanya masih kurang dan harus
Suryo berada pada koordinat titik (2.7 : 3.4) diperbaiki. Penampilan pramusaji dinilai kurang
sebagaimana disajikan pada gambar 2 dan 3, baik, karena pakaian yang dikenakan oleh
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan dan pramusaji sudah berseragam, namun kurang rapi
harapan konsumen terhadap atribut mutu produk serta pramusaji menggunakan sandal karet (japit)
dan mutu pelayanan yang dianalisis, berada pada saat melayani konsumen dan tidak menjaga
kebersihan diri ( badan berkeringat. Menurut
-
masing masing kuadran dal am Diagram Kartesius.
Nursiah, A.M. ( 1990 ) pelayanan yang baik
Penilaian konsumen pada atribut penyajian
makanan, kesopanan pramusaji, penampilan dipengaruhi oleh kerapian karyawan, seragam
pramusaji, kenyamanan pramusaji dan area paririr harus bersih, rambut. wajah perlu diperhatikan,
pada Cabang Dinoyo dan Cabang Temenggung demikian juga badan dan karyawan itu sendiri
Suryo berbeda. Hal ini disebabkan karena sebagian karena mereka berhubungan langsung dengan
besar konsumen di Cabang Dinoyo adalah konsumen, 3) Kesopanan Pramusaji. Penilaian
mahasiswa yang hanya memperhatikan harga konsumen terhadap atribut kesopanan pramusaji
dalam tingkat pelaksanaanya masih kurang dan
murah dan porsi besar sehingga tidak memper - harus diperbaiki, karena jumlah pramusaji yang
masalahkan penyajian makanan dan penampilan
pramusaji , sedangkan konsumen di Cabang sedikit dan ramainya konsumen yang datang
Temenggung Suryo adalah para pekeija kantor membuat pramusaji kurang sopan dalam melayani
yang lebih selektif dal am menilai penyajian konsumen. Menurut Nursiah, A.M. (1990) mutu
makananan dan penampilan pramusaji. pelayanan yang baik adalah menyediakan dan
-
Kuadran A : Faktor faktor yang Harus
Ditingkatkan (Prioritas Utama). Tingkat kepuasan
mengantarkan makanan dengan cara yang efisien
dan dikombinasikan dengan teknik pelayanan yang
dan harapan konsumen terhadap mutu produk dan cepat, penuh perhatian dan sopan, 4) Kebersihan
mutu pelayanan yang dianggap penting oleh dan Kerapihan Rumah Makan . Penilaian
konsumen namun pada kenyataanya kepuasan konsumen terhadap atribut kebersihan dan
masih sangat rendah. Atribut-atribut yang berada kerapihan rumah makan Cabang dinoyo dan
pada prioritas utama adalah penyajian makanan, Cabang Temenggung Suryo dalam tingkat
penampilan pramusaji, kesopanan pramusaji, pelaksanaanya masih kurang dan harus diperbaiki,
kebersihan dan kerapihan rumah makan , karena ramainya konsumen yang berkunjung
kenyamanan rumah makan dan toilet. Atribut yang membuat pramusaji kurang memperhatikan
berada dalam kuadran A (Prioritas Utama) yaitu : kebersihan dan kerapihan rumah makan.
1) Penyajian Makanan. Penilaian konsumen Atribut kebersihan dan kerapihan rumah
terhadap atribut penyajian makanan di Cabang makan dapat dilihat dan ruang tempat makan dan
sopan pada saat melayani Menurut Nursiah, A.M. masih rendah dan dianggap kurang penting,
( 1990 ) mutu pelayanan yang baik adalah karena bentuk potongan daging ayam yang tidak
menyediakan dan mengantarkan makanan dengan sama. Menurut Sjahmien, M . ( 1992 ) bentuk
cara yang efisien dan dikombinasikan dengan makanan yang serasi dapat memberikan daya
teknik pelayanan yang cepat, penuh perhatian dan tank tersendin bagi setiap makanan yang disajikan,
sopan, 6 ) Kenyamanan Rumah Makan. 3) Keempukan Makanan. Penilaian konsumen
Penilaian konsumen terhadap atribut kenyamanan terhadap atribut keempukan makanan di Cabang
rumah makan di Cabang Temenggung Suryo Dinoyo dan Cabang Temenggung Suryo dalam
dal am tingkat pelaksanaanya sudah baik dan hams tingkat pelaksanaanya masih rendah dan dianggap
dipertahankan , karena ruangan di Cabang kurang penting, karena konsumen merasa daging
Temenggung Suryo lebih luas dan pada di Cabang masih kuran empuk Hal ini ditunjukkan oleh
Dinoyo sehingga tatanan ruangan di Temenggu komentar konsumen sebagai berikut : "... daging-
Suryo lebih tertata. Konsumen menilai bahwa nya kurang empuk , terutama pada daging
kenyamanan tempat menjadi nilai yang sangat paha ayam masih ada warna merahnya.. ”
penting terkait dengan faktor penunjang yang Menurut Sjahmien, M. ( 1992 ) makanan yang
mungkin akan menambah selera makan mereka. empuk dan dapat dikunyah dengan sempuma akan
Selain itu dengan kondisi rumah makan yang menghasilkan intensitas rangsangan menjadi lebih
nyaman dan selalu bersih akan membuat tinggi, 4 ) Layanan Pembayaran . Penilaian
konsumen menghabiskan waktu yang lebih lama konsumen terhadap atribut layanan pembayaran
di rumah makan. di Cabang Dinoyo dan Cabang Temenggung suryo
-
Kuadran C : Faktor faktor yang Harus dalam tingkat pelaksanaanya masih rendah dan
Diperbaiki (Prioritas Rendah ). Tingkat kepuasan dianggap kurang penting, karena dikedua rumah
dan harapan konsumen terhadap mutu produk dan makan ini tidak terdapat layanan pembayaran
mum pelayanan yang dianggap kurang penting oleh khusus. Jadi semua pramusaji bisa melakukan
konsumen dan tingkat kepuasan yang rendah. transaksi pembayaran, 5 ) Interior/ Penataan
-
Atribut atribut yang berada pada prioritas rendah
adalah warna makanan , bentuk makanan ,
Ruangan Rumah Makan. Penilaian konsumen
terhadap atribut interior/penataan ruangan rumah
keempukan makanan, penyajian makanan, layanan makan di Cabang Dinoyo dan Cabang
pembayaran, penampilan pramusaji, interior/ Temenggung Suryo dalam tingkat pelaksanaanya
penataan rumah makan, dan area parkir. Atribut masih rendah dan dianggap kurang penting, karena
yang berada dal am kuadran C (Prioritas Rendah ) penataan ruangan tidak dirancang semenarik
yaitu : 1) Warna Makanan. Penilaian konsumen mungkin agar membuat konsumen merasa
terhadap atribut warna makanan di Cabang Dinoyo nyaman. Penataan ruangan adalah bentuk
dan Cabang Temenggung Suryo dalam tingkat bangunan, hiasan dinding yang berada di ruangan
pelaksanaanya masih rendah dan dianggap kurang tempat makanan, 6 ) Area Parkir Penilaian .
penting, karena warna pada makanan yang konsumen terhadap atribut area parkir di Cabang
disajikan pada kedua rumah makan ini kurang dinoyo dalam tingkat pelaksanaanya masih rendah
menarik . Hal ini ditunjukkan oleh komentar dan dianggap kurang penting, karena area parkir
konsumen sebagai berikut : "... wamanya pucat, pada Cabang Dinoyo kurang luas, sehingga
mungkin bisa ditanbah dengan warna hijau konsumen kesulitan untuk memarkir kendaraan
atau orange seperti wortel agar lebih Tempat parkir adalah lahan yang digunakan untuk
berwarna.. " Menurut Sjahmien, M . ( 1992 ) menyimpan kendaraan (sepeda motor atau mobil)
kombinasi warna yang menarik sangat dibutuhkan para konsumen Rumah Makan Sop Pak Min
dan membantu menambah selera, 2) Bentuk Klaten, 7) Penampilan Pramusaji . Penilaian
Makanan. Penilaian konsumen terhadap atribut konsumen terhadap atribut penampilan pramusaji
bentuk makanan di Cabang Dinoyo dan Cabang di Cabang Tumenggung Suryo dalam tingkat
Temenggung Suryo dalam tingkat pelaksanaanya pelaksanaanya masih rendah dan dianggap kurang
pendng. karena pakaian yang dikenakan oleh makanan di Cabang Dinoyo dan Cabang
pramusaji Rumah Makan Sop Pak Min sudah Temenggung Suryo dalam tingkat pelaksanaannya
berseragam, namun kurang rapi serta pramusaji dinilai baik oleh konsumen, tetapi dianggap kurang
raenggunakan sepatu boot saat melayani konsumen potting, karena masakan yang disajikan tidak amis.
dan tidak menjaga kebcrsihan diri. Mcnurut Hal ini ditunjukkan oleh komentar konsumen
Nursiah, A M . ( 1990 ) pelayanan yang baik sebagai berikut. "... masakan tidak amis, dan
dipengaruhi oleh kerapian karyawan. seragam matangnya pass. Semoga tetap enak dan lerus
harus bersih, rambut, wajah perlu diperhatikan, berkembang.." . Menurut Sjahmien, M. (1992)
demikian juga badan dari karyawan itu sendiri selain rasa makanan yang enak, untuk menambah
karena pramusaji berhubungan langsung dengan selera makan, aroma makanan juga sangat
konsumen. mempengaruhi. Jika aromanya saja konsumen
-
Kuadran D : Faktor faktor Kepuasan yang sudah tertarik maka konsumen akan lebih tertarik
Tinggi ( Berlebihan ). Tingkat kepuasan dan untuk mencoba makanan tersebut, 4) Temperatur/
harapan konsumen terhadap mutu produk dan Suhu Makanan. Penilaian konsumen terhadap
mutu pelayanan yang dianggap kurang penting oleh atribut Temperature/suhu makanan di Cabang
konsumen namun dirasakan terlalu berlebihan Dinoyo dan Cabang temenggung Suryo dalam
-
( tingkat kepuasan yang tinggi ). Atribut atribut
yang dirasakan berlebihan adalah tekstur
tingkat pelaksanaannya dinilai baik oleh konsumen,
tetapi dianggap kurang penting, karena suhu
makanan, porsi makanan, aroma makanan, tem - makanan yang disajikan masih tetap terjaga
perature/suhu makanan, pencahayaan ruangan sampai disajikan kepada konsumen. Menurut
rumah makan, dan area parkir. Atribut yang Sjahmien, M. (1992) temperatur makanan saat
berada dalam kuadran D (Berlebihan ) yaitu: 1) disajikan memegang peran penting dalam
Tekstur Makanan. Penilaian konsumen terhadap penentuan cita rasa makanan . Makanan yang
atribut tekstur makanan di Cabang Dinoyo dan dihidangkan dalam keadaan panas sebaiknya
Cabang Temenggung Suryo dalam tingkat dihidangkan dalam keadaan panas dan makanan
pelaksanaannya dinilai baik oleh konsumen, tetapi yang harus dihidangkan dalam keadaan dingin
dianggap kurang patting, karena tekstur makanan hendaknya dihidangkan dalam keadaan dingin, 5)
pada mutu produk yang disajikan sudah baik. Pencahayaan Ruangan Rumah Makan .
Makanan yang empuk dan dapat dikunyah dengan Penilaian konsumen terhadap atribut pencahayaan
sempuma akan menghasilkan intensitas rang
sangan menjadi lebih tinggi, 2) Porsi Makanan.
- ruangan rumah makan di Cabang Dinoyo dan
Cabang Temenggung Suryo dalam tingkat
Penilaian konsumen terhadap atribut porsi pelaksanaannya dinilai baik oleh konsumen, tetapi
makanan di Cabang Dinoyo dan Cabang dianggap kurang penting, karena pencahayaan
Temenggung Suryo dalam tingkat pelaksanaannya pada rumah makan sangat baik.
dinilai baik oleh konsumen, tetapi dianggap kurang Nilai indeks kepuasan konsumen Cabang
penting, karena porsi yang disajikan menurut Dinoyo 67% relatif sama dibanding Cabang
konsumen sudah cukup. Hal ini dapat ditunjukkan Temenggung Suryo yaitu 66%, dalam kategori
oleh komentar konsumen sebagai berikut. "... tidak puas. Hal ini disebabkan karena mutu produk
bumbu mas akan enak , Porsinya banyak , yang disajikan di kedua rumah makan ini memiliki
ayamnya juga banyak . “ Menurut Sjahmien, standar resep yang sama dari satu pcmilik.
M. (1992) pengertian dalam jumlah porsi makanan Hubungan usia dan tingkat kepuasan
adalah banyaknya makanan dam minuman dalam konsumen terhadap mutu produk menunjukkan
satu porsi. Dapat diketahui dimana porsi atau kecenderungan semakin tinggi usia konsumen
takaran yang disajikan kepada konsumen dirasa maka tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu
sudah cukup secara umum, 3) Aroma Makanan. produk semakin menurun, dimana usia konsumen
Penilaian konsumen terhadap atribut aroma yang berbeda maka tingkat kepuasan konsumen
juga berbeda. Selanjutnya, hasil analisis statistik
Korelasi Spearman pada tingkat kepercayaan memperhatikan segi rasa dan penampilan
95% menunjukkan korelasi yang signifikan (p = makanan. Sebagaimana dijelaskan Ujang, S. (2003)
0.011). Hal ini sejalan dengan penelitian Ujang, S. bahwa pendapatan sangat mempengaruhi pilihan
(2003) bahwa usia konsumen yang berbeda akan produk, karena itu pemilik harus memperhatikan
mengkonsumsi produk atau jasa yang berbeda. kondisi konsumennya dalam segi pendapatan. Jika
Perbedaan usia juga akan mengakibatkan pemilik Rumah Makan telah mengerti kondisi
perbedaan selera dan kesukaan terhadap merek pendapatan konsumen, maka pemilik dapat
Sedangkan penelitian Eva, P. (2009) menunjukan menyajikan makanan sesuai dengan kondisi
korelasi yang tidak signifikan (p > 0,05) antara pendapatan konsumen. Sedangkan, penelitian Eva,
usia dengan kepuasan konsumen terhadap mutu P. ( 2009) menunjukan korelasi yang tidak
produk. signifikan (p > 0,05) antara pendapatan dengan
Hubungan pendidikan dan tingkat kepuasan kepuasan konsumen terhadap mutu produk .
konsumen terhadap mutu produk menunjukkan Hubungan usia dan tingkat kepuasan
kecenderungan semakin tinggi pendidikan konsumen terhadap mutu pelayanan menunjukan
konsumen maka tingkat kepuasan konsumen kecenderungan semakin rendah usia konsumen
terhadap mutu produk semakin meningkat. Namun maka tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu
demikian, hasil analisis statistik Korelasi pelayanan semakin tinggi. Namun demikian, hasil
Spearman pada tingkat kepercayaan 95 % analisis statistik Korelasi Spearman pada tingkat
menunjukkan korelasi yang tidak signifikan (p = kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terdapal
0.484 ) . Sedangkan penelitian Eva, P. ( 2009) korelasi yang tidak signifikan (p = 0.424 ). Temuan
menunjukan korelasi yang signifikan (p < 0,05) ini sejalan dengan penelitian Eva, P. (2009) juga
antara usia dengan kepuasan konsumen terhadap menunjukan korelasi yang tidak signifikan (p >
mutu produk . 0,05) antara usia dengan tingkat kepuasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumen terhadap mutu pelayanan.
kepuasan konsumen terhadap mutu produk Hubungan pendidikan dan tingkat kepuasan
cenderung tinggi pada konsumen dengan tingkat terhadap mutu pelayanan menunjukan
pendidikan terakhir perguruan tinggi, karena kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan
semakin tinggi tingkat pendidikan akan lebih teliti maka tingkat kepuasan konsumen semakin tinggi.
dalam memilih produk. Sebagaimana dijelaskan Namun demikian, hasil analisis statistik Korelasi
Ujang, S., (2003) bahwa pendidikan adalah sal ah Spearman pada tingkat kepercayaan 95 %
satu karakteristik demograft yang penting . menunjukkan korelasi yang tidak signifikan (p =
Konsumen yang berpendidikan tinggi akan lebih O.270). Temuan ini sejalan dengan penelitian Eva,
senang untuk mencari informasi yang banyak P. (2009) juga menunjukan korelasi yang tidak
mengenai suatu produk sebelum memutuskan signifikan (p > 0,05) antara pendidikan dengan
untuk membeli. kepuasan konsumen terhadap mutu pelayanan.
Hubungan pendapatan dan tingkat kepuasan Tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu
konsumen terhadap mutu produk menunjukkan pelayanan cenderung tinggi pada konsumen
kecenderungan semakin tinggi pendapatan dengan tingkat pendidikan terakhir perguruan
konsumen maka tingkat kepuasan konsumen tinggi, karena konsumen dengan pendidikan yang
terhadap mutu produk semakin menurun . relatif lebih tinggi cenderung selektif dalam
Selanjutnya. hasil analisis statistik Korelasi pemilihan mutu produk maupun mutu pelayanan .
Spearman pada tingkat kepercayaan 95 % Sebagimana dijelaskan Ujang, S. (2003) bahwa
menunjukkan korelasi yang signifikan (p = 0.041). pedidikan adalah salah satu karakteristik
Hal ini disebabkan karena konsumen dengan demografi yang penting . Konsumen yang
pendapatan yang rendah, akan memilih makanan berpendidikan tinggi akan lebih senang untuk
yang relatif murah dengan porsi yang besar, tanpa mencari informasi yang banyak mengenai suatu
konsumen, sehmgga konsumen tidak berpindah ke Richard, S 2000 Food Service (Tata Hidangan)
rum ah makan yang lain. Surabaya : SIC
Sjahmien, M 1992. Penyelenggaraan Makanan
DAFTAR PUSTAKA Institusi dan Jasa Boga Jakarta Bharata Niaga
Media
David, W. C. 19%. Pemasaran Stratus (Jilidl ). Jakarta Soekresno 2004. Petunjuk Praktek Pramusaji . Jakarta
PT. Glora Ansara Pratama : PT Gramedia Pustaka Utama
Fandy, T. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : CV. Ferdinand, 1985 Food and Beverage Service . Jakarta :
Andi Offset Eva, P 2009. Analtsis Tmgkat kepuasan Konsumen
Marsum . W. 2005. Restoran dan Segala Permasala- Terhadap Mutu Produk dan jasa Pelayanan di
hannya . Yogyakarta Andi Offset Restoran Burger & Grill Depok. Skripsi pada
Nasution. M. N. 2001 . Manajemen Mutu Terpadu (To¬ Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan
tal Quality Management ). Jakarta ; Ghalia Indone¬ Manajemen. Institut Pertanian Bogor
sia Ujang, S. 2003 . Perilaku Konsumen - Teori dan
Nursiah, A M . 1990. Manajemen Pelayanan Gizi Penerapannya dalam Pemasaran Jakarta : Ghalia
Institusi Dasar DepkesRI Jakarta Indonesia .
-
ISSN 2301 4024 137