Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Adminika Volume 7. No.

1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN


PELANGGAN PADA PT MUARAKATI BARU SATU
PALEMBANG

Januar Ida Wibowati


Fakultas Ekonomi Universitas Palembang
Email : idaunpal28@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan secara
simultan dan parsial terhadap kepuasan pelanggan pada PT Muarakati Baru Satu Palembang.
Juga untuk mengetahui adanya variabel dominan yang berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan pada PT Muarakati Baru Satu Palembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan jumlah sampel 207 orang yang ditentukan dengan menggunakan teknik
Accidental Sampling. Hasil pengujian regresi berganda menunjukkan bahwa semua variabel
independen (kualitas produk dan harga ) berpengaruh positif terhadap minat beli. Pengaruh
positif terbesar terhadap minat beli kosmetik harga adalah pada variabel kualitas produk hal ini
ditunjukkan dari nilai koefisien regresi sebesar 0,127, kemudian diikuti oleh variabel harga yang
2
ditunjukkan dari nilai koefisien regresi sebesar 0,645. Hasil uji Koefisien determinasi (R )
sebesar 0,789 atau 78,9%. Artinya variabel kualitas pelayanan dijelaskan sebesar 78,9 % oleh
kepuasan pelanggan, sedangkan sisanya sebesar 21,1 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan

I. PENDAHULUAN tempat tinggal yang layak.


1.1 Latar Belakang Pembangunan perumahan juga
Kebutuhan manusia merupakan merupakan bagian dari rangkaian upaya
kebutuhan yang tak terbatas. Manusia pembangunan nasional khususnya di
memiliki tiga jenis kebutuhan yaitu bidang kesejahteraan rakyat yang
kebutuhan primer, kebutuhan sekunder diarahkan untuk meningkatkan kualitas
dan kebutuhan tersier. Semua kebutuhan hidup masyarakat pada umumnya dan
ini merupakan hal terpenting akan keluarga pada khususnya. Pada
kelangsungan hidup manusia itu sendiri perkembangan yang maju saat ini, rumah
terutama kebutuhan pokok. Kebutuhan tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi
pokok sendiri terdiri seperti sandang juga menunjukan status sosial seseorang
papan pangan yaitu kebutuhan akan untuk tersebut. Hal ini menjadi dasar pemikiran
hal yang penting seperti baju, makanan bagi para pelaku usaha developer untuk
dan tempat tinggal. Yang paling utama memenuhi kebutuhan, keinginan, dan
adalah kebutuhan akan tempat tinggal, harapan konsumen sehingga adanya
tempat tinggal atau biasa kita sebut rumah kertetarikan konsumen untuk memiliki
merupakan hal yang terpenting sebagai rumah yang modern dan meningkatkan
tempat untuk kita bernaung dan tempat status sosialnya, oleh demikian banyak
untuk bersoalisasi dengan lingkungan oleh perusahaan developer yang menawarkan
karena itu banyak orang menginginkan hunian yang aman, mewah, dan memiliki

94
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

fasilitas yang lengkap agar memudahkan aspek hasil akhir, yaitu produk dan jasa
para konsumen untuk melakukan tetapi juga menyangkut kualitas manusia,
kegiatannya. Perusahaan-perusahaan yang kualitas proses dan kualitas lingkungan.
bergerak di bidang developer banyak Sangatlah mustahil menghasilkan produk
sekali bermunculan, khususnya di kota dan jasa yang berkualitas tanpa melalui
Palembang. manusia dan proses yang berkualitas.
Pengusaha sangat menyadari tingkat Kualitas jasa pelayanan lebih menekankan
persaingan pada industri perumahan pada kata pelanggan, pelayanan, kualitas
sekarang sangat tinggi dan mereka harus dan level. Pelayanan terbaik pasca
mengantisipasi tingkat persaingan tersebut pelanggan dan tingkat kualitas pelayanan
agar dapat terus bertahan. Untuk itu para merupakan cara terbaik yang konsisten
developer berlomba-lomba untuk untuk mempertemukan harapan
memenuhi kebutuhan masyarakat ini. konsumen, Collier (2017) dalam Yamit
Oleh karena itu, peranan pemasaran (2010:22).
semakin penting dan merupakan ujung Zeithmal dan Parasuraman (2015)
tombak setiap perusahaan. Adanya ilmu dalam Yamit (2010:10-11) telah
pemasaran, pihak manajemen perusahaan melakukan berbagai penelitian terhadap
dapat menentukan strategi pemasaran beberapa jenis jasa dan berhasil
mana yang paling tepat untuk memasarkan mengidentifikasi lima dimensi
produk yang dihasilkan. Di era globalisasi karakteristik yang digunakan oeh para
ini menyajikan kenyataan baru yang pelanggan dalam mengevaluasi kualitas
ditandai oleh pasar tanpa batas, negara pelayanan. Kelima dimensi karakteristik
revolusi teknologi komunikasi, revolusi kualitas pelayanan tersebut yaitu, bukti
teknologi informasi dan asanya langsung (Tangible), keandalan
diskriminasi yang dilakukan oleh (Reability), daya tanggap (Resposiveness),
konsumen terhadap produk dan jasa jaminan (Asurance), dan empati
pelayanan, kualitas telah menjadi harapan (Empathy). Dalam buku Yamit (2010:10).
dan impian bagi semua orang baik Melalui kualitas pelayanan maka
konsumen maupun produsen. terciptalah kepuasan pelanggan, dimana
Kebanyakan pelanggan yang kepuasan pelanggan yang menjadi sasaran
peduli pada kualitas biasanya utama perusahaan agar dapat bertumbuh
menanyakan pada tenaga penjual merek dan berkembang untuk menghadapi
apa yang memiliki kualitas tinggi dan persaingan yang ketat. Kepuasan
pantas dibeli, suatu bukti pendukung yang pelanggan juga menjadi penujuk arah dan
biasanya efektif untuk menyatakan produk pedorong motivasi untuk menciptakan ide
yang berkualitas lebih baik adalah yang kreatif, inovatif yang dapat
paling laris djual. Menurut Goetsch Davis, mengembangkan masa depan yang
dalam Yuzian Hamit (2001:8) gemilang bagi perusahaan.
mendefinisikan kualitas yang lebih luas Kepuasan atau ketidakpuasan adalah
cakupannya, yaitu “kualitas merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang
suatu kondisi dinamis yang berhubungan yang berasal dari perbandingan antara
dengan produk jasa, manusia, dan kesannya terhadap kinerja produk yang
lingkungan yang memenuhi atau melebihi riil/aktual dengan kinerja produk yang
harapan“. Pendekatan yang dikemukakan diharapkan.Kepuasan adalah sejauh mana
Goetsch Davis ini menegaskan bahwa suatu tingkatan produk dipersepsikan
kualitas bukan hanya menekankan pada sesuai dengan harapan pembeli. Kepuasan

95
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

pelanggan diartikan sebagai suatu keadaan fasilitas lengkap di tengah kota Palembang
dimana harapan pelanggan terhadap suatu dengan harga yang bisa di jangkau oleh
produk sesuai dengan kenyataan yang konsumen kalangan menengah keatas
diterima olehnya. Jika produk tersebut ataupun kebawah. PT Muarakati Baru
jauh di bawah harapan, pelanggan akan Satu Palembang yang beralamat di Jalan
kecewa. Sebaliknya, jika produk tersebut Tanjung Barangan, Tanjung Bakia Rt. 06
memenuhi harapan, pelanggan akan puas. Rw. 05 Kel.Bukit Baru Palembang.
Harapan pelanggan dapat diketahui Perusahaan yang berbentuk Perseroan
dari pengalaman mereka sendiri saat Terbatas ini berdiri sejak 2007 silam,
menggunakan produk tersebut, informasi dengan tingkat pembeli dalam setahun
dari orang lain, dan informasi yang bisa mencapai sekitar 40 lebih konsumen
diperoleh dari iklan atau promosi yang dengan omset mencapai Rp.
lain. Kepuasan pelanggan diukur dengan 10.000.0000.000 lebih pertahunnya.
seberapa besar harapan pelanggan tentang Jumlah karyawan perusahaan sebanyak 50
produk dan pelayanan sesuai dengan lebih buruh bangunan, 2 (dua orang)
kinerja produk dan pelayanan yang aktual. manager, 1 (satu orang) bagian
Kepuasan pelanggan adalah perasaan administrasi, 1 ( satu orang) bagian sipil, 2
senang atau kecewa yang muncul setelah (dua orang) bagian pemasaran, 2 (dua
membandingkan persepsi atau kesan orang) bagian lapangan dan bagian
dengan kinerja suatu produk dan harapan- lainnya. Namun dalam kurun waktu 3
harapannya. (tiga) tahun terakhir tingkat penjualan di
PT Muarakati Baru Satu Palembang PT Muarakati Baru Satu Palembang
adalah perusahaan yang bergerak di mengalami penurunan signifikan, tercatat
bidang real estate yang berbentuk hunian dalam laporan penjualan dalam tahun
atau rumah yang menawarkan perumahaan 2015, 2016 dan 2017.
yang sederhana, mewah, nyaman, dan

Tabel 1
Pendapatan usaha PT Muarakati Baru Satu Palembang
Tahun Jumlah Jenit type Omzet
Penjualan konsumen Rumah Penjualan
2015 46 orang Type 36 Subsidi Rp. 11. 260.000.000
31 orang Type 36 Komersil
2016 40 orang Type 36 Subsidi Rp. 9.840.000.000
26 orang Type 36 Komersil
2017 52 orang Type 36 Subsidi Rp. 8.822.000.000
12 orang Type 36 Komersil
Sumber data : PT Muarakati Baru Satu Palembang.

PT Muarakati Baru Satu sebagai pelayanan, kepuasan pelanggan dan


perusahaan yang bergerak di bidang manajemen hubungan pelanggan dalam
pengembang perumahan, pada penelitian upaya mempertahankan dan menarik
ini peneliti akan meneliti tentang kualitas pelanggannya dalam waktu yang lama,

96
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

atau bahkan selama-lamanya. Pelayanan 1.4 Manfaat Penelitian


yang telah diberikan oleh PT Muarakati Adapun manfaat penelitian adalah:
Baru Satu harus selalu ditingkatkan 1. Memberikan wawasan dan
dalam segi apapun sehingga dapat pengetahuan baru melalui pengalaman
menimbulkan kepercayaan dengan yang didapat selama melaksanakan
menciptakan pelayanan yang penelitian, khususnya di bidang
memuaskan, yang mengacu pada lima manajemen pemasaran.
dimensi pelayanan. Berdasarkan uraian- 2. Pengusaha dapat mengetahui
uraian di atas dan mengingat pentingnya tanggapan pelanggan mengenai
kualitas pelayanan dalam menarik kualitas pelayanan pada PT Muarakati
pelanggan untuk memutuskan pembelian Baru Satu Palembang, Jalan Tanjung
rumah di PT Muarakati Baru Satu Barangan, Tanjung Bakia Rt. 06 Rw.
Palembang maka peneliti tertarik 05 Kelurahan Bukit Baru Kecamatan
melakukan penelitian melalui dengan Ilir Barat I Palembang, serta sebagai
judul: “Pengaruh Kualitas Pelayanan bahan masukan yang positif bagi
Terhadap Kepuasan Pelangganpada PT perusahaan mengenai pelayanan apa
Muarakati Baru Satu Palembang”. saja yang perlu ditingkatkan dan
diperbaiki perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan di atas, perumusan 2. TINJAUAN PUSTAKA
masalah dalam penelitian adalah sebagai 2.1 Pengertian Pemasaran
berikut: Pemasaran adalah salah satu
1. Apakah kualitas pelayanan kegiatan utama yang dilakukan oleh para
berpengaruh secara parsial dan pengusaha dalam menjalankan bisnisnya
simultan terhadap kepuasan pelanggan untuk tetap mempertahankan
pada PT Muarakati Baru Satu kelangsungan usahanya dan untuk
Palembang. mendapatkan laba. Berikut pengertian
2. Apakah ada variabel dominan yang pemasaran menurut beberapa ahli:
berpengaruh terhadap kepuasan Menurut Kotler dan Armstrong
pelanggan pada PT Muarakati Baru (2010:7), pemasaran sebagai suatu
Satu Palembang. proses sosial dan manajerial yang
membuat individu dan kelompok
1.3 Tujuan Penelitian memperoleh apa yang mereka butuhkan
Adapun tujuan dari pelaksanaan dan inginkan, lewat penciptaan dan
penelitian ini adalah: pertukaran timbal balik produk dan nilai
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas dengan orang lain. Menurut J. Staton yang
pelayanan secara simultan dan parsial dikutip oleh Swastha (2019:10), pemasaran
terhadap kepuasan pelanggan pada PT adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
Muarakati Baru Satu Palembang. usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
2. Untuk mengetahui adanya variabel menetukan harga, mempromosikan, dan
dominan yang berpengaruh terhadap mendistribusikan barang dan jasa yang
kepuasan pelanggan pada PT dapat memuaskan kebutuhan kepada
Muarakati Baru Satu Palembang. pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Menurut Stanton (Swastha dan
Irawan, 2016:5), pemasaran merupakan

97
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

suatu sistem keseluruhan dari kegiatan- (Nasution, 2014:41), kualitas adalah suatu
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk kondisi dinamis yang berhubungan
merencanakan, menentukan harga, dengan produk, manusia/tenaga kerja,
mempromosikan, dan mendistribusikan proses dan tugas, serta lingkungan yang
barang dan jasa yang memuaskan memenuhi atau melebihi harapan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada pelanggan atau konsumen. Menurut
maupun pembeli potensial. Menurut Crosby (Nasution, 2004:41), kualitas
Kotler (Laksana, 2018:4), pemasaran atau adalah conformanceto requirement, yaitu
marketing adalah suatu proses sosial yang sesuai dengan yang diisyaratkan atau
didalamnya individu dan kelompok distandarkan.Suatu produk memiliki
mendapatkan apa yang mereka butuhkan kualitas apabila sesuai dengan standar
dan inginkan dengan menciptakan, kualitas yang telah ditentukan. Standar
menawarkan dan secara bebas kualitas meliputi bahan baku, proses
mempertukarkan produk yang bernilai produksi, dan produk jadi.
dengan pihak lain. Menurut Laksana Menurut Deming (Nasution,
(2018:4), pemasaran adalah segala 2014:41), kualitas adalah kesesuaian
kegiatan yang menawarkan suatu produk dengan kebutuhan pasar.Apabila Juran
untuk memenuhi kebutuhan dan mendefinisikan kualitas sebagai fitness for
keinginan konsumen. use dan Crosby sebagai enformance to
Berdasarkan pengertian diatas dapat requirement, maka Deming
disimpulkan bahwa pemasaran merupakan mendefinisikan kualitas sebagai
suatu kegiatan yang ditujukan untuk kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau
menawarkan, merencanakan, menentukan konsumen. Perusahaan harus benar-benar
harga, mempromosikan dan dapat memahami apa yang dibutuhkan
mendistribusikan barang atau jasa untuk konsumen atas suatu produk yang akan
memenuhi kebutuhan dan keinginan dihasilkan. Maka berdasarkan pengertian
pembeli serta memberikan kepuasan baik diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas
penjual maupun pembeli. adalah suatu standar ukuran produk
yang memenuhi harapan pelanggan
2.2 Pengertian Kualitas bahkan melebihi dari yang diinginkan
Kualitas adalah ukuran standar yang oleh pelanggan. Pelanggan membagi 2
diinginkan oleh konsumen, jika suatu (dua) kualitas yaitu kualitas baik adalah
perusahaan dikatakan sudah berkualitas kualitas yang memenuhi ukuran standar
berarti sudah memenuhi standar dari pelanggan dan kualitas buruk adalah
keinginan konsumen bahkan melebihi kualitas yang dibawah ukuran standar dari
harapan dari konsumen. Berikut pelanggan.
pengertian kualitas menurut beberapa ahli:
Menurut Lupiyoadi (2014:212), 2.3 Pengertian Pelayanan
kualitas adalah perpaduan antara sifat dan Pelayanan adalah setiap aktivitas
karakteristik yang menentukan sejauh yang dilakukan untuk memenuhi
mana keluaran dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pihak lain.
persyaratan kebutuhan pelanggan, jadi Pelayanan terhadap pelanggan sangat
pelanggan yang menentukan dan menilai penting dilakukan perusahaan karena
sampai seberapa jauh sifat dan tanpa pelayanan yang bagus maka
karakteristik tersebuh memenuhi pelanggan tidak akan mau membeli
kebutuhannya. Menurut Garvis dan Davis produk yang akan diperjual belikan.

98
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

Berikut pengertian pelayanan menurut Kemampuan suatu perusahaan dalam


beberapa ahli: menunjukkan eksistensinya kepada
Menurut Kotler (Laksana, 2018:85), pihak eksternal.Penampilan dan
pelayanan adalah setiap tindakan atau kemampuan sarana dan prasarana fisik
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu perusahaan dan keadaan lingkungan
pihak kepada pihak lain, yang pada fisik sekitarnya adalah bukti nyata dari
dasarnya tidak berwujud dan tidak pelayanan yang diberikan oleh pemberi
mengakibatkan kepemilikan apapun. jasa, yang meliputi fasilitas fisik
Menurut Tjiptono (Sunyoto, 2012:236), (gedung, gudang dan lain sebagainya),
pelayanan adalah suatu penyajian produk perlengkapan dan peralatan yang
atau jasa sesuai ukuran yang berlaku di dipergunakan (teknologi) serta
tempat produk tersebut diadakan dan penampilan pegawainya.
penyampaiannya setidaknya sama dengan 2. Reliabilitas (reliability)
yang diinginkan dan diharapkan oleh Kemampuan perusahaan untuk
konsumen. memberikan pelayanan sesuai yang
Maka berdasarkan pengertian dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
pelayanan diatas dapat disimpulkan Kinerja harus sesuai dengan harapan
bahwa pelayanan adalah suatu kegiatan pelanggan yang berarti ketepatan
yang dilakukan untuk orang lain yang waktu, pelayanan yang sama untuk
sesuai dengan yang diinginkan dan semua pelanggan tanpa kesalahan,
diharapkan oleh konsumen. sikap yang simpatik dan dengan
akurasi yang tinggi.
2.4 Pengertian Kualitas Pelayanan 3. Ketanggapan (responsiveness)
Kualitas pelayanan adalah tingkat Ketanggapan adalah suatu kemauan
keunggulan yang diharapkan dan untuk membantu dan memberikan
pengendalian atas tingkat keunggulan pelayanan yang cepat (responsive) dan
tersebut untuk memenuhi keinginan tepat kepada pelanggan, dengan
pelanggan (Nasution, 2014:47). penyampaian informasi yang jelas.
Sedangkan menurut Zeithaml et.al Membiarkan konsumen menunggu
(Laksana, 2008:88), kualitas pelayanan tanpa adanya alasan yang jelas
yang diterima konsumen dinyatakan menyebabkan persepsi yang negative
besarnya perbedaan antara harapan dan dalam kualitas pelayanan.
keinginan konsumen dengan tingkat 4. Jaminan (assurance)
persepsi mereka. Berdasarkan uraian Jaminan merupakan pengetahuan,
diatas maka dapat disimpulkan bahwa kesopansantunan, dan kemampuan para
kualitas pelayanan adalah suatu upaya pegawai perusahaan untuk
untuk memenuhi kebutuhan, keinginan menumbuhkan rasa percaya para
dan harapan dari konsumen. pelanggan kepada perusahaan. Terdiri
dari beberapa komponen antara lain
2.5 Dimensi Kualitas Pelayanan komunikasi (communication),
Menurut Lupiyoadi (2014:217) kredibilitas (credibility), keamanan
salah satu studi mengenai SERVQUAL (security), kompetensi (competence),
terdapat lima dimensi yang digunakan dan sopan santun (countesy).
oleh pelanggan untuk menilai status 5. Empati (empathy)
kualitas pelayanan, yaitu sebagai berikut: Empati adalah memberikan perhatian
1. Berwujud (tangibles) yang tulus dan bersifat individual atau

99
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

pribadi yang diberikan kepada para Kesenjangan antara spesifikasi kualitas


pelanggan dengan berupa memahami jasa dan penyampaian jasa.
keinginan konsumen.Dimana suatu Kesenjangan ini terutama disebabkan
perusahaan diharapkan memiliki oleh faktor-faktor, seperti :
pengertian dan pengetahuan tentang a. Ambiguitas peran, yaitu sejauh
pelanggan, memahami kebutuhan mana karyawan dapat melakukan
pelanggan secara spesifik, serta tugas sesuai dengan harapan
memiliki waktu pengoperasian yang manajer, tetapi memuaskan
nyaman bagi pelanggan. pelanggan;
b. Konflik peran, yaitu sejauh mana
2.6 Analisis Kesenjangan Kualitas Jasa karyawan meyakini bahwa mereka
(SERVQUAL) tidak memuaskan semua pihak;
Dimensi-dimensi kualitas jasa harus c. Kesesuaian karyawan dengan
diolah/disusun dengan baik. Apabila tidak, tugas yang harus dikerjakannya;
hal tersebut dapat menimbulkan d. Kesesuaian teknologi yang
kesenjangan (gap) antara perusahaan dan digunakan oleh karyawan;
pelanggan, karena perbedaan persepsi e. Sistem pengendalian dari atasan,
mereka tentang wujud pelayanan. yaitu tidak memadainya sistem
Menurut Lupiyoadi (2014:220) ada lima penilaian dan sistem imbalan;
kesenjangan (gap) yang menyebabkan Kendali yang diterima, yaitu
adanya perbedaan persepsi mengenai sejauh mana karyawan merasakan
kualitas jasa adalah sebagai berikut: kebebasan atau fleksibilitas untuk
1. Kesenjangan persepsi manajemen. menentukan cara pelayanan;
Adanya perbedaan antara penilaian f. Kendali yang diterima, yaitu
pelayanan menurut pengguna jasa dan sejauh mana karyawan merasakan
persepsi manajemen mengenai harapan kebebasan atau fleksibilitas untuk
pengguna jasa. Kesenjangan ini terjadi menentukan cara pelayanan;
karena kurangnya orientasi riset g. Kerja tim, yaitu sejauh mana
pemasaran, pemanfaatan yang tidak keryawan dan manajemen
memadai atas temuan riset, kurangnya merumuskan tujuan bersama
interaksi antara pihak manajemen dan dalam memuaskan pelanggan
pelanggan, komunikasi dari bawah ke secara bersama-sama dan terpadu.
atas yang kurang memadai, serta 4. Kesenjangan komunikasi pemasaran.
terlalu banyaknya tingkatan Kesenjangan antara penyampaian jasa
manajemen. dan komunikasi eksternal. Harapan
2. Kesenjangan spesifikasi kualitas. pelanggan mengenai kualitas jasa
Kesenjangan antara persepsi dipengaruhi oleh pernyataan yang
manajemen mengenai harapan dibuat oleh perusahaan melalui
pengguna jasa dan spesifikasi kualitas komunikasi pemasaran. Kesenjangan
jasa. Kesenjangan terjadi antara lain ini terjadi karena (a) tidak memadainya
karena tidak memadainya komitmen komunikasi horizontal dan (b) adanya
menajemen terhadap kualita jasa, kecenderungan memberikan janji yang
persepsi mengenai ketidaklayakan, berlebiham. Dalam hal ini, komunikasi
tidak memadainya standarisasi tugas, eksternal telah mendistorsi harapan
dan tidak adanya penyusunan tujuan. pelanggan.
3. Kesenjangan penyampaian jasa. 5. Kesenjangan dalam pelayanan yang

100
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

dirasakan. 2013:228) , kepuasan merupakan tingkat


Perbedaan persepsi antara jasa yang perasaan di mana seseorang menyatakan
dirasakan dan jasa yang diharapkan hasil perbandingan atas kinerja produk
oleh pelanggan. Jika keduanya terbukti jasa yang diterima dengan yang
sama, perusahaan akan memperoleh diharapkan. Menurut Zethaml dan Bitner
citra dan dampak positif. Namun, dalam Jasar (2012:19), kepuasaan
apabila yang diterima lebih rendah dari pelanggan dideiniskan sebagai
yang diharapkan, kesenjangan ini akan perbadingan antara persepsi pelanggan
menimbulkan permasalahan bagi terhadap jasa yang diterima dan harapanya
perusahaan. sebelum menggunakan jasa tersebut.
Variabel yang mempengaruhi
2.7 Kepuasan Pelanggan kepuasan pelanggan adalah strategi
Saat ini perhatian atas kepuasan produk, harga, promosi, lokasi, pelayanan
ataupun ketidakpuasan pelanggan semakin karyawan, fasilitas dan suasana yang
besar. Terciptanya kepuasan pelanggan merupakan bagian dari atribut-atribut
dapat memberikan beberapa manfaat perusahaan. Menurut Fandy Tjiptono
diantaranya hubungan perusahaan dan (2006:61), strategi tersebut merupakan
pelanggannya menjadi harmonis, faktor-faktor yang memberikan pengaruh
memberikan dasar yang baik bagi terhadap kepuasan pelanggan.
pembelian ulang dan terciptanya loyalitas
pelanggan yang benar-benar memenuhi 2.8 Konsep Kepuasaan Pelanggan
harapannya sekaligus berpengaruh pada Secara konseptual, kepuasaan
kepuasan pelanggan. Adapun definisi dari pelanggan dapat digambarkan seperti yang
kepuasan pelanggan adalah sebagai ditunjukan dalam gambar sebagai berikut:
berikut:
Menurut Kotler (dalam Lupiyoadi,
Gambar 1
Konsep Kepuasan Pelanggan

Tujuan Perusahaan Kebutuhan dan Keinginan


Pelanggan
Produk
Harapan Pelanggan
Terhadap Produk
Nilai Produk Bagi Pelanggan

Tingkat Kepuasan Pelanggan

Sumber: Tjiptono, andy 2014. Manajemen Jasa. Edisi Ke 3.

Umumnya harapan pelangan pelanggan tentang apa yang akan


merupakan perkiraan atau keyakinan diterimanya bila ia membeli atau

101
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

mengkonsumsi suatu produk (barang dan mungkin terjadi dan menghindarinya


jasa). Sedangkan kualitas pelayanan yang dengan cara merancang jasa yang sudah
dirasakan adalah persepsi pelanggan dipahami dengan jelas. Dalam hal ini
terhadap apa yang ia terima setelah perusahaan harus mengambil inisiatif agar
mengkonsumsi produk yang dibeli. ia dapat memahami dengan jelas instruksi
Harapan pelanggan dibentuk dan dari konsumen dan konsumen mengerti
didasarkan oleh beberapa faktor, benar apa yang sepatutnya ia terima, bisa
diantaranya pengalaman berbelanja di dikarenakan dua faktor. Pertama, dari
masa lalu, opini teman dan kerabat, serta jaminan yang diberikan perusahaan.
informasi dan janji-janji perusahaan dan Kedua, dari pemakai sebelumnya. Kedua
para pesaing. Aktor tersebut yang aktor ini berpengaruh terhadap harapan
menyebabkan harapan seseorang biasa- pelanggan yang kemudian bisa
biasa saja atau sangat kompleks. meningkatkan ketidak puasannya bila jasa
Ada beberapa penyebab utama tidak yang disampaikan tidak memenuhi
terpenuhinya harapan pelanggan, antara harapan tersebut.
lain:
1. Pelanggan keliru mengkomunikasikan 2.9 Kerangka Pikir
jasa yang diinginkan Konsep kerangka pemikiran adalah
2. Pelanggan keliru menafsirkan signal istilah yang digunakan untuk
(harga, positioning, dan lain-lain) menggambarkan secara abstrak mengenai
3. Miskomunikasi rekomendasi mulut ke kejadian, keadaan, kelompok atau
mulut individu yang menjadi perhatian ilmu
4. Kinerja karyawan perusahaan jasa yang sosial. Menurut Singarimbun (2001:33),
buruk konsep adalah abstraksi mengenai suatu
5. Miskomunikasi penyediaan jasa oleh fenomena yang dirumuskan atas dasar
pesaing generalisasi. Untuk memperjelas
gambaran dari penelitian ini, berikut ini
Diantara beberapa faktor penyebab peneliti menyajikan kerangka pemikiran
tesebut ada yang bisa dikendalikan oleh yang dapat mewakili dari isi penelitian ini
perusahaan. Dengan demikian perusahaan secara umum dapat dilihat pada gambar
bertanggung jawab untuk meminimumkan berikut ini:
miskomunikasi dan misinterprestasi yang

102
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

Definisi kualitas pelayanan 3.2 Ruang Lingkup Penelitian


berpusat pada upaya pemenuhan Di dalam penelitian penelitian ini
kebutuhan dan keinginan konsumen peneliti akan memberikan ruang lingkup
serta ketepatan penyampaiannya untuk dan batasan-batasan. Dengan demikian
mengimbangi harapan pelanggan. Hasil pembahasan penelitian yang akan
dari rasa puas atau tidak puas tersebut dilakukan lebih terarah dan tidak
setelah melihat terpenuhinya kelima menyimpang. Pembahasan tersebut
dimensi tersebut, maka pelangganakan dibatasi pada kualitas pelayanan terhadap
mengembangkan sikap mendukung atau kepuasan pelanggan di PT Muarakati Baru
sebaliknya. Satu Palembang.

2.10 Hipotesis 3.3 Desain Penelitian


Berdasarkan uraian pada kerangka Dalam penelitian ini, menggunakan
pemikiran, maka dapat dirumuskan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data-
hipotesis sebagai berikut: data kuantitatif yang diperoleh dinyatakan
1. Diduga kualitas Pelayanan pada PT dalam bentuk angka sebagai hasil dari
Muarakati Baru Satu Palembang pengamatan dan pengukuran yang dapat
memberikan pengaruh kepuasan ditunjukkan melalui persentase lalu
kepada para pelanggannya secara dijelaskan dalam bentuk kata, kalimat,
parsial dan simultan. skema atau gambar.Menurut Azwar
2. Diduga adanya variabel dominan (2008:7) penelitian deskriptif adalah suatu
yang berpengaruh terhadap kepuasan penelitian yang bertujuan untuk
pelanggan pada PT Muarakati Baru menggambarkan secara sistematik, akurat,
Satu Palembang. dan karakteristik mengenai populasi atau
mengenai bidang tertentu. Data yang
dikumpulkan semata-mata bersifat
3. METODOLOGI PENELITIAN deskriptif sehingga tidak bermaksud untuk
3.1 Objek Penelitian mencari penjelasan, menguji hipotesis,
Dalam menyusun Penelitian ini, membuat prediksi atau pun mencari
peneliti melakukan penelitian pada PT implikasi.
Muarakati Baru Satu di Jalan Tanjung Menurut Yusi (2012:4) pendekatan
Barangan, Tanjung Bakia Rt. 06 Rw. 05 kuantitatif adalah penelitian yang diukur
Kel.Bukit Baru Palembang.Penelitian in dalam suatu skala numerik (angka), yang
memiliki 2 (dua) variable yang terdiri dari dapat dibedakan menjadi data interval dan
variable independen (variable bebas) adalah data rasio. Peneliti menggunakan skala
variable dapat mempengaruhi variable lain likert dalam mengukur persentase jawaban
dengan symbol (X) yaitu kualitas pada pertanyaan yang ada pada kuisioner.
pelayanan dan variabel dependennya Yaitu “sangat setuju”; “setuju”; “netral”;
(variabel terikat) adalah variabel yang “tidak setuju” dan “sangat tidak setuju”.
nilainya dipengaruhi oleh variabel Dengan mengunakan skala likert, maka
independen dengan simbol (Y) yaitu variable yang akan diukur dijabarkan
kepuasan pelanggan PT Muarakati Baru menjadi dimensi, dimensi dijabarkan
Satu Palembang. menjadi sub variable kemudian sub
variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-
indikator yang dapat diukur.

103
103
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

3.4 Jenis dan Sumber Data Menurut Sugiyono (2013:115)


3.4.1 Jenis Data menyatakan, bahwa populasi adalah
Adapun jenis data yang digunakan dalam wilayah generalisasi yang terdiri atas
uraian ini adalah sebagai berikut: obyek atau subyek yang memiliki
1. Data Kuantitatif kuantitas atau kualitas tertentu yang
Menurut Yusi (2012:4) data kuantitatif ditentukan oleh peneliti untuk
adalah datayang diukur dalam suatu dipelajari dan diselidiki kemudian
skala numerik (angka), yang dapat ditarik kesimpulannya. Populasi pada
dibedakan menjadi data interval dan peneliltian ini adalah seluruh pelanggan
data rasio.Peneliti menggunakan skala berjumlah 207 orang terhitung sejak 3
likert dalam mengukur persentase tahun terakhir (2015, 2016, 2017) dan
jawaban pada pertanyaan yang ada termasuk karyawan yang berjumlah 13
pada kuisioner. orang di PT Muarakati Baru Satu
2. Data Kualitatif Palembang.
Adalah data yang diperoleh dari hasil 2. Sampel
wawancara dengan pihak-pihak yang Sugiyono (2013:116) adalah bagian
berkepentingan berupa data lisan dari jumlah dan karakteristik yang
dengan penjelasan mengenai dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
pembahasan. populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada
3.4.2 Sumber Data pada populasi karena keterbatasan
Adapun sumber data yang digunakan dana, tenaga dan waktu maka peneliti
dalam uraian ini adalah sebagai berikut: dapat menggunakan sampel yang
1. Data Primer diambil dari populasi itu. Apa yang
Menurut Sugiyono (2013:193) sumber dipelajari dari sampel itu,
primer adalah sumber daya yang kesimpulannya akan dapat
langsung memberikan data kepada diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
pengumpul data. Data primer yang sampel yang diambil dari populasi
diperoleh adalah data dari hasil harus betul-betul representative
wawancara yang mengajukan beberapa (mewakili) sebagian dari pelanggan
pertanyaan kepada pelanggan yang PT Muarakati Baru Satu sebanyak 50
membeli rumah di PT Muarakati Baru orang.
Satu Palembang.
2. Data Sekunder 3.6 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2013:193) sumber Pengumpulan data mempunyai
sekunder adalah sumber yang tidak peranan yang sangat penting dalam suatu
langsung memberikan data kepada penelitian. Banyak metode pengumpulan
pengumpul data, misalnya lewat orang data di dalam melakukan suatu penelitian,
lain atau lewat dokumen. Data antara lain seperti:
sekunder yang diperoleh yaitu melalui 1. Riset Kepustakaan (Library research)
buku-buku pedoman yang disusun oleh Yaitu penelitian dengan jalan membaca
para ahli yang berhubungan dengan dan mempelajari buku-buku literature
masalah yang diteliti. yang peneliti jadikan sebagai landasan
teori untuk pembahasan selanjutnya.
3.5 Populasi dan Sampel 2. Riset Lapangan (Field research)
1. Populasi Yaitu penelitian yang dilakukan dengan

104
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

mengadakan kunjungan secara bebentuk kata, kalimat, skema dan


langsung ke lokasi perusahaan yang gambar yang bukan berupa angka-
dijadikan objek penelitian dengan angka. Jadi, teknik ini digunakan untuk
maksud agar dapat mengetahui sejauh menjelaskan seberapa besar kualitas
mana penerapan teori dan prakteknya. pelayanan mempengaruhi kepuasan
pelanggan di PT Muarakati Baru Satu
Adapun teknik yang peneliti gunakan Palembang.
untuk mendapatkan data tersebut dengan 2. Analisis Kuantitatif
cara: Menurut Yusi (2012:4) data kuantitatif
1. Wawancara (interview) adalah datayang diukur dalam suatu
Menurut Sugiyono (2010:194) skala numerik (angka), yang dapat
Wawancara digunakan sebagai teknik dibedakan menjadi data interval dan
pengupulan data, apabila peneliti ingin data rasio.Peneliti menggunakan skala
melakukan studi pendahuluan untuk likert dalam mengukur persentase
menemukan permasalahan yang harus jawaban pada pertanyaan yang ada
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin pada kuisioner. Yaitu“sangat setuju”;
mengetahui hal-hal dari responden “setuju”; “netral”; “tidaksetuju” dan
yang lebih mendalam dan jumlah “sangat tidak setuju”. Dengan
respondenya sedikit/kecil. Wawancara mengunakan skala likert, maka variable
dilakukan dengan cara memberikan yang akan diukur dijabarkan menjadi
pertanyaan langsung kepada pimpinan dimensi, dimensi dijabarkan menjadi
perusahaan PT Muarakati Baru Satu sub variable kemudian sub variable
Palembang dan karyawan dibidang dijabarkan lagi menjadi indikator-
pemasaran yang berhubungan dengan indikator yang dapat diukur.
masalah pelayanan dan penjualan. Dalam penelitian penelitian ini, teknik
2. Kuesioner (angket) analisa data yang peneliti gunakan
Menurut Sugiyono (2013:199) adalah deskriptif kuantitatif. Data-data
Kuesioner merupakan teknik kuantitatif yang diperoleh peneliti
pengumpulan data yang dilakukan dinyatakan dalam bentuk angka sebagai
dengan cara memberi seperangkat hasil dari pengamatan dan pengukuran
pertanyaan atau pernyataan tertulis yang dapat ditunjukkan melalui
kepada responden untuk dijawab. persentase lalu dijelaskan dalam bentuk
Kuesioner dibagikan kepada pelanggan kata, kalimat, skema atau gambar.
yang telah memilih/memutuskan
pembelian di PT Muarakati Baru Satu 3.6.1 Uji Validitas
Palembang. Setelah melakukan Validitas adalah suatu ukuran yang
pengumpulan data maka peneliti menunjukkan tingkat-tingkatkevalidan
mengolah data tersebut dengan atau kesahilan sesuatu instrumen
berbagai teknik analisis data. (Yusi,2009:88). Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas yang
Adapun teknik analisis tersebut, antara tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
lain: valid berarti memiliki validitas yang
1. Analisis Kualitatif rendah.
Yaitu data yang merupakan Instrumen mempunyai validitas, bila
serangkaian informasi yang pada ukuran tersebut benar-benar dapat
umumnya tidak dapat diukur karena mengukur apa yang dikehendaki untuk

105
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

diukur. Untuk menguji validitas skala, Dimana t tabel >t hitung , Ho diterima, dan
sering digunakan beberapa cara jika t tabel <t hitung maka H1 diterima
yaitudengan melihat validitas sebelumnya, begitupun jika sig > a (0,05), maka H
dengan meminta pendapat para ahli (0,05), Ho diterima H1 ditolak jika sig > a
ataudengan menggunakan kriteria bebas (0,05) maka Ho ditolak H1 diterima.
lainnya yang merupakan efek komposit
terhadap item yang ingin dibuat skalanya. 3.7.5 Uji F(Simultan)
Uji ini digunakan untuk
3.6.2 Uji Reliabilitas mengetahui pengaruh bersama-sama
Suatu pengukur dikatakan reliabel variabel bebas terhadap variabel terikat.
apabila pengukur tersebut menghasilkan Dimana Fhitung >Ftabel , maka H1
hasil-hasil yang konsisten. Instrumen yang
diterima atau secara bersama-sama
reliabel adalah instrumen yang kuat
variabel bebas dapat menerangkan
(robust), bekerja secara baik pada waktu
variabel terikatnya secara serentak.
yang berbeda-beda dan dalam kondisi
Sebaliknya apabila Fhitung <Ftabel , maka
yang berbeda-beda (Yusi,2009:90).
Ho diterima atau secara bersama-sama
3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda variabel bebas tidak memiliki pengaruh
Analisis ini dimaksudkan untuk terhadap variabel terikat. Untuk
mengetahui pengaruh tengibles(𝑋1 ), mengetahui signifikan atau tidak
pengaruh secara bersama-sama variabel
reliability (𝑋2 ), assurance (𝑋3 ), emphaty
bebas terhadap variabel terikat maka
(𝑋4 ), responsiveness (𝑋5 ) terhadap
digunakan probability sebesar 5%
kepuasan pelanggan pada PT Muarakati
(a=0,05).
Baru Satu dengan menggunakan rumus
regresi linear berganda seperti yang Jika sig > a (0,05), maka Ho diterima
dikutip oleh Sugiyono (2013:261), yaitu: H1 ditolak.
Jika sig < a (0,05), maka Ho diterima
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e H1 ditolak.
Di mana:
Y : Kepuasan Pelanggan
X1 : tengibles 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
X2 : Reliability 4.1 Hasil Penelitian
X3 : Assurance Pada bab ini akan dibahas Pengaruh
X4 : Empathy Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
X5 : responsiveness Pelanggan Pada PT. Muarakati Baru I
a : Konstanta, bila 𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑋4 𝑋5 = Palembang . Adapun data yang diambil
0, Maka Y = a dari kuesioner diolah menggunakan SPSS
b : Koefisien Korelasi masing- (Statistical Product and Service Solution).
masing variabel X Keluaran dari data tersebut diharapkan
e : Error term akan memberikan informasi dan akan
dilakukan analisis data serta pembahsan
3.7.4 Uji T (Parsial) pada bab ini. Diharapkan dari analisis dan
Uji ini digunakan untuk mengetahui pembahsan tersebut dapat menjawab
apakah masing-masing variabel bebasnya permasalahan dalam rumusan masalah.
secara sendiri-sendiri berpengaruh secara Sebelum dilakukan pembahsan lebih
signifikan terhadap variabel terikatnya. lanjut mengenai Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan

106
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

Pada PT. Muarakati Baru Satu Palembang untuk mengetahui besarnya kontribusi dari
, terlebih dahulu akan dilakukan beberapa variabel-variabel bebas (indeendent)
pengujian, yaitu uji validitas dan uji dalam peneitian ini yaitu Pendidikan (X1)
variabel. Variabel yang akan diuji tersebut dan Latihan (X2) untuk memprediksi
adalah variabel bebas (Independent variabel Kinerja Karyawan (Y) sebagai
variabel) yaitu pengaruh kualitas variabel terikat (dependent), sehimgga
pelayanan sedangkan variabel terikat dapat dijelaskan pula mengenai variabel
(dependent) yaitu kepuasan pelanggan bebas yang paling berpengaruh terhadap
pada PT. Muarakati baru satu Palembang. variabel terikatnya. Pengelolaan data
dilakukan dengan menggunakan program
4.2 Analisis Regresi Linier Berganda SPSS 22,0 dengan hasil sebagaimana
Data yang diperoleh dari responden terlihat pada tabel berikut :
dalam penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan model regresi linier
berganda dengan tujuan dengan tujuan

Tabel 4.1
Koefisien Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 10,826 5,932 7,668 ,000
1 Kualitas ,359 ,267 ,144 4,598 ,000
Pelayanan ,260 ,242 ,060 3,248 ,001
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Sumber : hasil olah data SPSS V 22,0

Tabel di atas dapat dijelaskan a = konstanta


sebagai berikut, kolom B menunjukan b1 b2 = koefisien regresi
nilai-nilai koefisien regresi untuk
konstanta dan masing-masing variabel Memperhatikan persamaan regresi
bebas ( X1dan X2 ) kolom (std. Error ) linier berganda tersebut,diketahui nilai
menunjukan nilai kesalahan baku untuk koefisien regresi dari masing-masing
parameter kefisien regresi ,kolom ( beta ) variabel bebas yang menunjukkan
menunjukan besarnya koefisien regresi besarnya nilai yang disumbangkan oleh
yang di bakukan atau menunjukan masing-masing variabel bebas terhadap
koefsien jalur , kolom ( t ) menunjukan variabel tidak bebasnya dengan asumsi
nilai t-hitung untuk masing-masing variabel bebas lainnya dianggap konstan.
parameter koefisien kolom ( sig ) Nilai koefisien yang mempunyai tanda
menunjukan besarnya peluang kesalahan positif berarti jika variabel bebas
yang terjadi. meningkat atau ditingkatkan,maka akan
Y’ = a + b 1 X1 + b2 X 2 mendorong meningkatnya nilai dari
Y’ = 10,826 +0,359 X1 +0,260 X2 variabel tidak bebas,demikian pula
Dimana : sebaliknya. Penjelasan secara rinci dari
Y’ = Kinerja karyawan masing-masing variabel adalah sebagai
X1 = Pendidikan berikut:
X2 = Latihan

107
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

a. Angka konstanta dari unstandardized komunikasi,maka kinerja akan


coefficient yang dalam penelitian ini meningkat sebesar 0,645%
sebesar 5,038 angka ini berupa angka
konstanta yang mempunyai arti : jika 4.3 Uji secara individu (Uji t)
variabel disiplin kerja dan komunikasi Uji t menunjukkan seberapa besar
0,maka jumlah kinerja sebesar 5,038 pengaruh variabel bebas yang terdiri dari
b. Angka koefisien regresi X1 sebesar kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2)
0,127. Angka tersebut mempunyai arti mempunyai pengaruh yang signifikan
bahwa setiap penambahan 1% disiplin secara individu (parsial) terhadap
maka kinerja akan meningkat sebesar kepuasan kerja (Y). Dalam hal ini untuk
0,127% mengetahui apakah scara parsial variabel
c. Angka koefisien regresi X2 sebesar komitmen dan kualitas pelayanan
0645. Angka tersebut mempunyai arti berpengaruh secara signifikan atau tidak
bahwa setiap penambahan 1% terhadap kualitas pelanggan. Pengujian
menggunakan tingkat signifikan 0,05.
Tabel 4.2
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 10,826 5,932 7,668 ,000
1 Kualitas ,359 ,267 ,144 4,598 ,000
Pelayanan ,260 ,242 ,060 3,248 ,001
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
H0 = koefisien regresi (kualitas) secara
1. Pengujian variabel kualitas (b1) parsia tidak berpengaruh terhadap
dengan hipotesis : kepuasan pelanggan.
H0 = koefisien regresi (kualitas) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap H1 = koefien regresi (kualitas) secara
kepuasan pelanggan parsial berpengaruh terhadap
H1 = koefisien regresi ( kualitas ) secara kepuasan pelanggan.
parsial berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan Berdasarkan hasil dari output t
Berdasarkan hasil dari output t hitung hitung diperoleh sebesar 4,116. Untuk
diperoleh sebesar 2,843. Untuk mencari t mencari 00,5 dengan derajat kualitas df =
tabel pada signifikan 0,05 dengan derajat n-k-1 atau 100-2-1=97 maka diperoleh
kebebasan df = n-k-1 atau 100-2-1 = 97 nilai untuk t tabel sebesar 1,984. Karena t
maka diperoleh nilai untuk t tabel sebesar hitung (4,116) > t tabel (1,984), maka H0
1,984. Karena t hitung (2,843) > t tabel ditolak, H1 diterima,artinya bahwa
(1,984), maka H1 ditolak,H0 kepuasan pelayanan secara parsial
diterima,artinya bahwa kepuasan berpengaruh terhadap kepuassan
pelayanan secara parsial berpengaruh pelanggan.
terhadap kepuasan pelanggan.
4.4 Uji Secara Bersama-sama ( uji f )
2. Pengujian variabel pelayanan (b2) Uji-F atau uji koefesien regresi
dengan hipotesis : secara bersama-sama digunakan untuk
mengetahui apakah secara bersama-sama

108
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

variabel dependen. Dalam hal ini untuk atau tidak terhadap kepuasan pelanggan.
mengetahui apakah variabel kepuasan dan engujian menggunakan tingkat signifikan
pelayanan berpengaruh secara signifikan 0,05.
Tabel -4.3
ANOVA

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 4,645 2 2,323 7,185 ,000b
1 Residual 226,593 18 12,588
Total 231,238 20
a. Dependent Variable: Kepuasan pelanggan
b. Predictors: (Constant), pelayanan,kepuasan

H0: b1, b2 = 0, artinya secara bersama- Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,789 atau
sama tidak terdapat pengaruh yang positif 78,9%. Artinya variabel kualitas pelayanan
dan signifikan dari variabel bebas ( dijelaskan sebesar 78,9 % oleh kepuasan
X1,X2) yaitu berupa kepuasan pelayanan pelanggan, sedangkan sisanya sebesar 21,1 %
terhadap kepuasan pelanggan sebagai dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti
variabel terikat (Y). dalam penelitian ini.
H1 : b1, b2 ≠ 0, artinya secara bersama-
sama terhadap pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X1,X2) DAFTAR PUSTAKA
yaitu berupa pelayanan terhadap kepuasan
pelanggan sebagai variabel terikat (Y). Azwar, Ahmaad..2018. Metode Penelitian
Berdasarkan hasil dari output F hitung Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta :
diperoleh sebesar 5,732. Untuk mencari F Rineka Cipta
tabel pada signifikansi 0,05 dengan derajat
kebebasan df = n-k-1 atau 100-2-1 = 97 Jasar.2012.Perilaku Konsumen.
maka diperoleh nilai untuk F tabel Jakarta:Salemba Empat
sebesar 3,087. Karena F hitung (5,732) >
F tabel (3,087),maka H0 ditolak, H1 Laksana,Fajar.2018. Manajemen
diterima, artinya bahwa kepuasan dan Pemasaran.Yogyakarta: Graha
pelayanan secara bersama-sama Ilmu
(simultan) berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan. Lupiyoadi,2014. Strategi
Pemaasaran.Yogyakarta: Andi
5. SIMPULAN
Hasil pengujian regresi berganda Nasution,M.N.2014. Manajemen Jasa
menunjukkan bahwa semua variabel Terpadu. Bogor: Graha ilmu
independen (kualitas produk dan harga )
berpengaruh positif terhadap minat beli. Riduwan.2011.Dasar-dasar
Pengaruh positif terbesar terhadap minat beli Statistika.Bandung: Alfabeta
kosmetik harga adalah pada variabel kualitas
produk hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien Sangaadji sopiah dan Mamang
regresi sebesar 0,127, kemudian diikuti oleh Etta.2013.Perilaku Konsumen.
variabel harga yang ditunjukkan dari nilai
Yogyakarta: CV. Andi Offset
koefisien regresi sebesar 0,645. Hasil uji

109
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

Singarimbun,M. Dan Effendi,S,w2001.


Metode Penelitian Survei. Jakarta:
LP3S

Sugiyono.2010. Metode Peneltian


Bisnis.Bandung. Alfabeta

Sugiyono.2013. Metode Peneltian


Bisnis.Bandung. Alfabeta

Tjiptono,Andy.2012.Strategi
Pemasaran.Yogyakarta:Andi

Tjiptono,Andy.2014. Manajemen
Jasa.Yogyakarta:Andi

Yamit, Zulian,2010. Manajemen Kualitas


Produk dan Jasa Cetakan Pertama
: Yogyakarta:Ekonisia

Yusi, M.Sahirman & Umiyati Idris.2012.


Metode Penelitian Ilmu Sosial
Pendekatan Kuantitatif.
Indonesia:Citra Books.Indonesia

110
Jurnal Adminika Volume 7. No. 1, Januari- Juni 2020 ISSN : 2442-3343

Anda mungkin juga menyukai