Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan
Manajemen Universitas Negeri Padang
Oleh:
BAB I
A. Latar Belakang
Pada saat ini kebutuhan masyarakat akan barang sangat tidak bisa di
pelakunusaha. Salah satu tempat yang bisa memenuhi semua itu adalah pada
dunia ritel.
ritel. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola pikir masyarakat
dan keunikan dari masing-masing produk dan jasa tersebut. Hal ini membuat
dan jasa yang ditawarkan oleh produsen. Tetapi bagi produsen, hal ini
merupakan suatu bentuk ancaman karena semakin banyak produk barang dan
jasa yang ditawarkan maka semakin ketat pula persaingan yang terjadi dalam
dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis
strategi pemasaran yang kuat dalam memasarkan produk barang dan jasanya
melalui toko-toko ritel yang tidak hanya menyediakan kebutuhan harian saja
akan tetapi berupa produk fashion dan glamor lainnya. Fashion adalah gaya
sekedar sebagai pelindung tubuh tetapi sebagai media komunikasi yang dapat
2014). Tidak bisa di pungkiri bahwa selain produk konsumsi harian fashion
perusahaan ritel.
dengan gaya hidup masyarakat. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan
dunia ritel yaitu media massa yang selalu memberikan informasi mengenai
fashion, trend fashion dan dunia entertaiment yang mudah diikuti. Transmart
padang merupakan salah satu industri ritel yang tersedia di kota Padang dapat
menyajikan semua kebutuhan harian serta fashion dan lainnya bagi konsumen.
banyak jenis produk serta meberikan pelayanan yang nyaman dengan kesan
dunia ritel maupun tidak. Harga yang murah dengan kualitas yang tinggi
hal itu sedikit tidak mungkin untuk dapat terjadi namun harga dan kualitas
tidak. Tanpa adanya konsumen sebuan usaha tidak akan bisa mendapatkan
keuntungan ataupun hanya untuk menutupi modal saja, oleh karena itu sebuah
loyalitas yang tinggi untuk terus membeli apa yang dijual oleh unit usaha
tersebut. Untuk dapat menjadi pelanggan yang loyal, seorang pelanggan harus
peluang yang lebih besar untuk membentuk calon pembeli menjadi pelanggan
perusahaan sejenis, tidak hanya kompetisi dalam hal produk namun juga
kompetisi dalam hal persepsi. Selain itu pelanggan yang loyal dapat
yang berhubungan dengan produk jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan perusahaan agar dapat mampu
reparasi produk juga atribut produk lainnya. Dengan menjaga kualitas produk
maka efek yang akan timbul adalah konsumen akan merasa puas sehingga
Oleh karena itu, konsumen akan merasa puas jika membeli produk yang
sesuai dengan harga yang diinginkan, misalnya membeli produk dengan harga
yang murah dan didukung dengan kualitas produk yang baik maka konsumen
konsumen merasa puas terhadap suatu produk, karena dengan pelayanan yang
dan harga begitu sengit, menuntut para pemasar untuk dapat menyediakan
dapat terpenuhi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Heisy Elvira Wuisan
pada kepuasan dan dampaknya pada loyalitas pelanggan. Dari hasil penelitian
dan harga) yang diuji berpengaruh secara positif atau signifikan terhadap
B. Identifikasi Masalah
7
C. Pembatasan Masalah
masalah yang terkait dengan pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan dan
D. Rumusan Masalah
Transmart Padang?
8
di Transmart Padang?
Padang?
E. Tujuan Penelitian
Transmart Padang.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
9
BAB II
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan sebuah konsep kunci keberhasilan suatu
telah ditetapkan. Hal ini akan memberi dampak positif bagi perkembangan
10
usaha suatu perusahaan di tengah era persaingan bisnis yang begitu ketat
proses penjualan barang dan jasa, tetapi apabila dilihat lebih dalam
pengertian tersebut.
memberikan kepuasan.
Jika kinerja produk jauh lebih rendah dari harapan konsumen, pembeli
2. Loyalitas Pelanggan
a. Pengertian Loyalitas Pelanggan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2001: 603) Pengertian loyalitas
adalah kepatuhan atau kesetiaan. Hurriyati (2005: 35) menyatakan bahwa
loyalitas pelanggan (costomer loyalty) merupakan dorongan yag sangat
penting untuk menciptakan penjualan. Menurut Engel (1995: 144),
loyalitas juga didefinisikan sebagai komitmen mendalam untuk membeli
ulang atau mengulang pola prefensi produk atau layanan di masa yang
12
c. Pengukuran Loyalitas
Menurut griffin (2005: 31) loyalitas pelanggan tampaknya merupakan
ukuran yang lebih dapat diandalkan untuk memprediksi pertumbuhan
penjualandan keuangan. Berbeda dari kepuasan, yang merupakan sikap,
14
2. Membeli antar lini produk dan jasa. Pelanggan yang loyal bukan hanya
membeli satu jenis produk atau jasa saja dari sebuah perusahaan ,
melainkan mereka juga membeli produk ataupun jasa tambahan yang
disediakan olehperusahaan tersebut.
1. No Loyalty
Hal ini dapat terjadi bila sikap dan perilaku pembelian ulang pelanggan
sama-sama lemah, maka loyalitas tidak terbentuk.
2. Spurious Loyalty
Keadaan seperti ini ditandai dengan pengaruh non sikap terhadap perilaku,
seperti norma subjektif dan faktor situasional. Situasi semacam ini dapat
dikatakan pula inertia, dimana konsumen sulit membedakan berbagai
merk dalam kategori produk dengan tingkat keterlibatan rendah. Sehingga
pembelian ulang di lakukan atas dasar pertimbangan situasional, seperti
familiarity (dikarenakan penempatan produk yang strategis pada rak
pajangan, lokasi outlet di pusat perbelanjaan)
3. Latent Loyalty
Situsi latent loyalty tercermin bila sikap yang kuat disertai pola pembelian
ulang yang lemah. Situasi yang menjadi perhatian besar para pemasar ini
disebabkan pengaruh faktor-faktor non sikap yang sama kuat atau bahkan
cenderung lebih kuat daripada faktor sikap dalam menentukan pembelian
ulang
4. Loyalty
Situasi ini merupakan situasi yang ideal yang paling di harapkan para
pemasar. Di mana konsumen bersikap positif terhadap produk atau
produsen dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten.
16
3. Kualitas Produk
nilai suatu produk atau jasa tanpaadanya kekurangan sedikitpun nilai suatu
produk dan jasa, dan menghasilkan produk dan jasa sesuai harapan
konsumen.
service that bear on its ability to satisfy given needs”, artinya keseluruhan
ciri dan karakter dari sebuah produk dan jasa yang menunjukkan
konsumen.
ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual yang tidak dimiliki oleh
saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan prouk yang dijual
terhadap produk.
produk.
negara asal..
4. Kualitas Pelayanan
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang
apapun. Komponen pelayanan dalam bisnis tidak dapat dipisahkan baik itu
adalah upaya maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah
pelanggan.
konsumen yaitu :
dekorasi, dan lain sebagainya), lokasi (jarak yang sulit dijangkau atau
penampilan karyawannya).
b. Keandalan (Reliability)
c. Ketanggapan (Responsiveness)
d. Jaminan (Assurance)
e. Empati (Empahty)
5. Harga
23
(2008:345) harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan
jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan
lebih besar dibanding manfaat yang diterima, maka yang terjadi adalah bahwa
produk tersebut. Bila manfaat yang diterima lebih besar, maka yang akan
terjadi adalah produk tersebut memiliki nilai positif (Lupiyoadi dan Hamdani,
2006:99).
jual produknya secara tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak
menarik para pembeli untuk membeli barang tersebut. Penetapan harga jual
barang yang tidak tepat selalu berati bahwa harga hanyalah ditetapkan rendah
atau serendah mungkin. Oleh karena itu, maka penentuan harga jual haruslah
dipikirkan dan hal ini terdapat beberapa dasar penetapan harga adalah biaya
24
situasi
harus diputuskan bagaimana cara menarik konsumen. Secara ideal yang dapat
kenaikan harga yang sedikit demi sedikit dibandingkan harga yang langsung
berikut :
tawar menawar antara penjual dan pembeli. Semakin besar daya beli
menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi dan dengan demikian penjual
dengan yang ada. Tujuan perusahaan ini akan berbanding terbalik dengan
kondisi atau harapan dari konsumen dimana semakin tinggi harga yang
25
ditetapkan perusahaan, maka data beli atau harapan untuk membeli dari
penjualan bersih. Harga yang dapat dipakai dari penjualan dimaksudkan pula
dari laba perusahaan, dan laba hanya bisa diperoleh bila harga jual bisa lebih
persaingan dapat dilakukan melalui kebijakan harga yang sesuai. Oleh karena
itu, persaingan hanya mungkin dilakukan tanpa melaui kebijakan harga tetapi
agar perusahaan dapat mencapai target yang diinginkan. Tujuan tersebut harus
Harga mahal maupun murah biasanya ditentukan oleh konsumen itu sendiri,
konsumen memiliki daya beli yang besar terhadap suatu barang, harga barang
beli terhadap suatu barang maka harga barang tersebut dianggap mahal.
pembelian jasa, konsumen secara tidak sadar akan menghitung biaya yang ia
diterima sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, baik manfaat secara fisik
a. Keterjangkauan harga
Harga yang dapat dijangkau oleh semua orang kalangan sesuai dengan
B. Kerangka Konseptual
dicapai adalah sejauh mana kualitas produk, kualitas pelayanan dan harga
ini maka dibuat suatu kerangka teoritis seperti gambar berikut ini:
H1
Kualitas Produk
H2
(X1)
Harga (X3) H4
Keterangan:
C. Hipotesis Penelitian