SKRIPSI
Oleh :
MISWANTO
NIM: 210715095
Pembimbing :
ii
iii
iv
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
bentuk kegiatan dan aktivitas yang diarahkan atau dilakukan oleh produsen
atau perusahaan untuk menjaga interaksi yang baik dan berkelanjutan dengan
para pelanggan.
biaya perolehan pelanggan baru dalam iklim kompetisi yang sedemikian ketat,
era perdagangan bebas yang tidak terproteksi sama sekali tersebut, tumpuan
1
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen (Bandung: Alfabeta,
2015), 127.
1
2
inovatif serta efisien, sehingga menjadi pilihan dari banyak pelanggan yang
perusahaan. Jika perusahaan memiliki seorang pelanggan yang loyal maka hal
tersebut dapat menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Seorang
yang kuat untuk membeli dan mengkonsumsi produk tersebut secara rutin
meskipun terjadi kenaikan harga dari produk tersebut dan dia tidak akan
2
Ibid, 127.
3
Ibid, 128.
4
Jill. Griffin, Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Pelanggan
(Jakarta: Erlangga, 2005), 4.
3
diimplementasikan.5
diraba dan terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara pemberi pelayanan
produk mana yang akan mereka pilih dan tempat mana yang akan mereka
menjadi puas, dan mereka tidak akan berfikir ulang untuk tidak loyal.
5
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12 (Jakarta: PT.
Indeks, 2008), 272.
6
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 13 (Jakarta:
Erlangga, 2009), 144.
4
tidak bisa dilakukan sekaligus, tetapi melalui beberapa tahapan, mulai dari
bahwa:
tuna Dewa Ruci yang beralamat di Jl. Raya Lorok, Desa Hadiluwih,
penjualannya dalam usaha tahu tuna Dewa Ruci Pacitan yaitu terjadinya
7
Thomas S. Khaihatu, Achmad Daengs dan Agus Tinus Lis Indrianto, Manajemen
Komplain (Yogyakarta: Andi Offset, 2015), 42.
8
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran, 128.
9
“Anang Widagdo, Wawancara, 12 Oktober 2018”
5
selisih penjualan yang terlalu jauh antara penjualan yang berada di pusat
bahwa:
Data penjualan tahu tuna yang berada di pusat dan data penjualan tahu
tuna yang berada di agen pada bulan Oktober 2018 sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data Penjualan Tahu Tuna Pusat dan Agen
(Dalam Bungkus/pcs)
1 01/10/2018 26 321
2 02/10/2018 44 430
3 03/10/2018 38 593
4 04/10/2018 39 722
5 05/10/2018 55 530
6 06/10/2018 40 364
10
“Anang Widagdo, Observasi, 1-3 Februari 2019”
11
“Anang Widagdo, Wawancara, 12 Oktober 2018”
6
7 07/10/2018 57 521
8 08/10/2018 28 520
9 09/10/2018 48 675
10 10/10/2018 34 505
11 11/10/2018 25 353
12 12/10/2018 32 459
13 13/10/2018 30 357
14 14/10/2018 56 133
15 15/10/2018 33 322
16 16/10/2018 46 278
17 17/10/2018 29 550
18 18/10/2018 30 478
19 19/10/2018 35 550
20 20/10/2018 58 472
21 21/10/2018 38 546
22 22/10/2018 56 256
23 23/10/2018 27 185
24 24/10/2018 37 427
25 25/10/2018 54 139
26 26/10/2018 44 365
27 27/10/2018 37 838
28 28/10/2018 45 625
7
29 29/10/2018 51 572
30 30/10/2018 36 722
31 31/10/2018 47 200
Sumber: Data yang diolah Tahu Tuna “Dewa Ruci” Pacitan pada bulan Oktober
2018.
kesenjangan yang terlalu jauh antara penjualan produk tahu tuna yang ada di
desa Hadiluwih dengan penjualan produk tahu tuna yang ada di agen yang
berada di luar wilayah Kabupaten Pacitan. Data penjualan yang ada di toko
bahwa penjualan produk tahu tuna sebanyak 1.255 bungkus sedangkan data
mengatakan bahwa:
“Kualitas produk dan pelayanan di tahu tuna Dewa Ruci Pacitan ini
sudah baik mas, akan tetapi saya kurang loyal terhadap produk ini karena
menurut saya produk ini belum ada ciri khas yang unik dibandingkan
dengan produk sejenis pada perusahaan tahu tuna lain. Selain itu,
pelayanan yang diberikan oleh tahu tuna Dewa Ruci ini belum ada
keunikan yang khas, hampir sama dengan pelayanan pada umumnya.”12
12
“Jemawan, Wawancara, 17 Mei 2019”
8
semakin baik kualitas suatu produk maka tingkat loyalitas konsumen pada
usaha tahu tuna Dewa Ruci yang terletak di Desa Hadiluwih tidak sesuai
dengan teori yang sudah dijelaskan. Pada usaha tahu tuna Dewa Ruci sudah
higienis yang baik tetapi pada kenyataannya tingkat loyalitas konsumen masih
tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Artinya bahwa semakin baik
pelayanan yang diberikan oleh produsen atau penjaga toko kepada konsumen
terjadi di usaha tahu tuna Dewa Ruci yang berada di Desa Hadiluwih tidak
sesuai dengan teori yang sudah dijelaskan. Pada usaha tahu tuna Dewa Ruci
masih rendah.
13
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip, 272.
14
Daryanto dan Ismanto Setyabudi, Konsumen dan Pelayanan Prima (Yogyakarta: Penerbit
Gava Media, 2014), 135.
9
pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang
sangat positif dalam pembelian jangka panjang. Artinya bahwa semakin baik
kualitas suatu produk dan pelayanan yang diberikan juga baik maka tingkat
terjadi di usaha tahu tuna Dewa Ruci tidak sesuai dengan teori yang sudah
dijelaskan. Pada usaha tahu tuna Dewa Ruci sudah menerapkan kualitas
produk dan memberikan pelayanan yang baik yaitu dengan memberikan sikap
mengkaji tentang loyalitas konsumen pada tahu tuna “Dewa Ruci” Pacitan
karena adanya ketidaksesuaian antara teori dengan fakta atau kenyataan yang
ada di lapangan serta rendahnya tingkat loyalitas konsumen yang ada di pusat
15
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen (Bandung: Alfabeta, 2015),
128.
10
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
secara simultan terhadap loyalitas konsumen pada Tahu Tuna Dewa Ruci
Pacitan.
11
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
konsumen.
2) Bagi Peneliti
3) Bagi Perusahaan
konsumen.
E. Sistematika Pembahasan
mudah difahami oleh pembaca, maka dalam penyusunan penulisan skripsi ini
penulis membagi menjadi lima bab, antara bab satu dengan bab yang lain
berikut:
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta
Dalam kajian teori ini penulis akan mendeskripsikan secara teoritis tentang
berfikir serta hipotesis atau jawaban sementara terhadap masalah yang akan
diteliti
13
Bab III metode penelitian. Pada bab III ini membahas tentang
dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode
kesimpulan dari rumusan masalah yang dibahas dan juga rekomendasi yang
DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas, Jilid 1
(Jakarta: Erlangga, 2009), 139.
14
15
behavior.
konteks pemasaran jasa sebagai respon yang terkait erat dengan ikrar atau
yang sama atas dasar dedikasi dan kendala pragmatis. Morais (2005)
terhadap suatu merek toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang sangat
2
Jill. Griffin, Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Pelanggan
(Jakarta: Erlangga, 2005), 4.
3
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen (Bandung: Alfabeta,
2015), 128.
16
atau jasa yang disediakan oleh penyedia barang atau jasa yang
bersangkutan.
mempengaruhinya.
4
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen; Pendekatan Praktis Disertai
Himpunan Jurnal Penelitian (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2013), 104.
5
Tuti Supriyatmini, Pengaruh Kualitas Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Baitul Mal
Wattamwil (BMT) KAFAH Semarang (Semarang: Unnes, 2005), 41.
17
emosi, harga, dan biaya. Sehingga dapat dikatakan bahwa hal-hal yang
biaya. Dua dari kelima faktor yang sering menjadi topik pembahasan
a. Kualitas Produk
relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas desain
6
Lupiyoadi Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek (Jakarta: Salemba
Empat, 2001), 158.
7
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 2 (Jakarta:
Erlangga, 2009), 19.
18
8
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga (Yogyakarta: Andi, 2008), 95.
9
M.Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran, Jelajahi dan Rasakan (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2005), 9.
10
Philip Kotler dan Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Ke-12 (Jakarta: Erlangga,
2006), 266.
19
untuk memperoleh citra dari para konsumen. Oleh karena itu produk
langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu kualitas
membeli kembali.
11
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: BPFEE, 1997), 139.
12
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Manajemen (Erlangga, 2006), 272.
13
Philip Kotler, dkk, Manajemen Pemasaran dari Sudut Pandang Asia (Jakarta: Indeks,
2004), 94.
20
merupakan suatu hal yang penting bagi pelanggan agar tetap bertahan
daripada produk lain sejenis yang kualitasnya tidak begitu baik, dan
keinginannya.
yaitu:15
14
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1 (Jakarta:
Erlangga, 1997), 279.
15
Fandy Tjiptono, Total Quality Management (TQM) (Yogyakarta: Andi, 2002), 27.
21
produk sejenis.
konsumen.16
6) Estetika (asthethic)
16
Hana Catur Wahyuni, Wiwik Sulistiyowati dan Muhammad Khamim, Pengendalian
Kualitas; Aplikasi pada Industri Jasa dan Manufaktur dengan Lean, Six Sigma dan Servqual
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), 11.
22
mereka.17
b. Kualitas Pelayanan
produknya.18
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai
pelayanan adalah tidak kasat mata (tidak dapat diraba) dan melibatkan
pelayanan.
17
Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa (Yogyakarta: Andi, 2000), 54.
18
Ibid, 94.
23
19
Daryanto dan Ismanto Setyabudi, Konsumen dan Pelayanan Prima (Yogyakarta:
Penerbit Gava Media, 2014), 135.
24
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
Kepuasan tersebut dapat ditandai dengan rasa puas atau kecewa. Jika
20
Kasmir, Etika Customer Service (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), 15.
25
sikap loyalitas mereka akan tumbuh dan mereka akan tetap bertahan
(retensi pelanggan).
2) Kehandalan (Reliability)
dengan yang dijanjikan dengan akurat dan handal. Hal ini sangat
21
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa (Malang : Bayu Media, 2006), 273.
26
pelayanan.
4) Jaminan (Assurance)
5) Kepedulian (Emphaty)
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Kendal) konsumen
pada UKM
Bandeng
Tandu
Kendal.22
pelayanan
dan kepuasan
pelanggan
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
loyalitas
pelanggan.23
23
Yuni Ika Ratnaningtyas, Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan
Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan, Skripsi, Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2017.
29
loyalitas
nasabah.
penelitiannya bank dan produk lain. Akan tetapi pada fokus penelitian ini
tentang etika bisnis Islam pada bank BNI Syariah cabang Palembang
responden.
riset ini menarik untuk dikaji lebih lanjut karena belum ada literatur yang
penelitian ini yang diteliti loyalitas konsumen tahu tuna Dewa Ruci
C. Kerangka Berfikir
Sejalan dengan tujuan penelitian dan kajian teori yang sudah dibahas
Dalam penelitian ini, diketahui ada dua variabel independen dan satu
Gambar 2.1
Kualitas H1
Produk (X1) Loyalitas
Konsumen
(
Pelayanan (Y)
H2
(X2)
H3
D. Hipotesis Penelitian
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2014), 64.
34
nasabah.
loyalitas konsumen.
nasabah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
target yang hendak dicapai dalam penelitian. Jika tujuan penelitian jelas dan
35
36
datanya.2
dilakukan pengolahan data dan analisis. Proses pengolahan data diawali dari
pengetahuan dan tidak memiliki nilai praktis yang tinggi. Oleh karena itu
dipertanggungjawabkan.
berubah-ubah dan “able” yang berarti dapat. Variabel berarti sesuatu yang
1
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), 34.
2
Ibid,34
37
sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu
orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Berdasarkan
objek penelitian dan metode penelitian yang digunakan, maka akan dijelaskan
Pada penelitian ini, Variabel babas (X) adalah kualitas produk dan
pelayanan.
terikat (Y) adalah loyalitas konsumen Tahu Tuna Dewa Ruci Pacitan.
Tabel 3.1
Definisi Operasional4
3
Sugiyono, Metode Penelitian, 39.
4
Hana Catur Wahyuni, Wiwik Sulistiyowati dan Muhammad Khamim, Pengendalian
Kualitas; Aplikasi pada Industri Jasa dan Manufaktur dengan Lean, Six Sigma dan Servqual
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), 13.
38
Khamim,
Pengendalian
Kualitas;
Aplikasi pada
Industri Jasa
dan
Manufaktur
dengan Lean,
Six Sigma
dan
Servqual,
(Yogyakarta:
Graha Ilmu,
2015)
Khamim,
5
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Manajemen (Erlangga, 2006), 272.
6
Daryanto dan Ismanto Setyabudi, Konsumen dan Pelayanan Prima (Yogyakarta:
Penerbit Gava Media, 2014), 135
39
Pengendalian
Kualitas;
Aplikasi pada
Industri Jasa
dan
Manufaktur
dengan Lean,
Six Sigma
dan
Servqual,
(Yogyakarta:
Graha Ilmu,
2015)
Bandeng
Tandu
Kendal),
Skripsi,
Jurusan
Ekonomi
Islam UIN
Walisongo
Semarang,
2015.
1. Populasi
yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian ini adalah konsumen Tahu
7
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas, Jilid
1 (Jakarta: Erlangga, 2009), 139.
41
populasi rata-rata per hari yaitu 15 x 365 hari (setahun) = 5.475 konsumen.
2. Sampel
keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
Dengan menggunakan nilai e sebesar 10% atau 0,1, maka hasil yang
didapat adalah:
8
Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian Manajemen
Sumber Daya Manusia; Teori, Kuesioner, dan Analisis Data ( UIN-Maliki Press, 2013), 38.
42
3. Teknik Sampling
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi yang homogen. Hal
ini bertujuan agar sampel terdistribusi dengan baik, maka populasi juga
nyata.10
1. Data primer
Dalam hal ini data yang diperoleh dari konsumen Tahu Tuna “Dewa
Ruci” Pacitan.
9
Husein Umar, Metode Riset Bisnis (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), 138.
10
Jonathan Sarwono, Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan
Prosedur SPSS (,Jakarta: Elex Media Komputindo, 2012), 23.
11
Sugiyanto, Analisis Statistik Sosial (Malang: Bayu Media Publishing, 2004), 11.
43
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder
dalam penelitian ini diperoleh dari data tentang Tahu Tuna “Dewa Ruci’
1. Instrumen Penelitian
12
Skripsi Khoerul Wafa, pengaruh gaya kepemimpinan Islam dan komunikasi terhadap
kinerja karyawan ( Studi pada UJKS Surya Amanah Mijen Semarang), 2012, 33-34.
13
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana, 2011), 138.
14
Ibid, 139.
44
atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Skala Likert yakni
pemilik usaha.
surat, catatan harian, cendera mata, laporan dan foto. Sifat utama data
ini tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang
a. Validitas Instrumen
hitug r dan nilai tabel r. Kriteriannya jika nilai hitung r lebih besar (>)
dari nilai tabel r, maka item instrumen dinyatakan valid demikian pula
0,3 atau lebih (paling kecil 0,3), maka butir instrumen dinyatakan
valid.20
b. Reliabilitas Instrumen
hitung r dan nilai tabel r. kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>)
18
Zainal Mustafa, Mengurai Variabel Hingga Instrumentas (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), 164.
19
Sambas dan Maman, Analisis Korelasi, Reresi, dan Jalur Dalam Penelitian
(Bandung: Pustaka Setia, 2007), 30-36.
20
Syaiful Azwar, “Ilmu dan Riset”., 9
21
Zainal Mustafa, Mengurangi Variabel., 224
22
Sambas dan Maman, Analisis Korelasi., 37-41
46
alpha lebih besar dari 0,6 maka dikatakan variabel tersebut reliabel
a. Editing
b. Coding
tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah
yang dianalisis.responden.
c. Tabulasi
23
Syaiful Azwar, “Ilmu dan Riset”., 9
47
Asumsi Klasik:
1) Uji Normalitas
24
Sambas dan Maman, Analisis Korelasi., 52
48
2) Uji Multikolinieritas
multikolinieritas:
bebas ada korelasi yang cukup tinggi (diatas 0.90) maka hal
multikolinieritas.27
3) Uji Heterokedastisitas
4) Uji Autokorelasi
hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu
variabel terikat.
27
Tony Wijaya, Analisis Data., 119
28
Ibid., 124.
29
Ibid., 121-122.
50
Y = a + b1X1 + b2X2 +e
Keterangan:
Y = Loyalitas Konsumen
a = Konstanta
X1 = Kualitas Produk
X2 = Pelayanan
(Variabel X).
e = Kesalahan Prediksi30
6) Uji t
Kriteria pengujian:
7) Uji F
digunakan.32
32
Syaiful Azwar, “Ilmu dan Riset”., 10
33
Noegroho Boedijoewono, Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta: Unit
Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2016), 247-248.
34
Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan
dengan SPSS dan MS Office Excel (Bandung: Refika Aditama, 2012), 122.
52
variabel:35
Tabel 3.2
Tabel Interpretasi nilai r
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,60-0,799 Kuat
0,20-0,399 Rendah
35
Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika, 81.
BAB IV
software SPSS 21.0. Berikut ini adalah hasil uji instrumen dengan
dengan Rtabel. Rhitung yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,361
karena jumlah data yang digunakan dalam penelitian adalah 100 dengan
tingkat kesalahan 5%. Apabila Rhitung > Rtabel (Rhitung > 0,361), maka item
1
Danang Sunyoto, Praktik SPSS untuk Kasus (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011), 114.
53
54
Tabel 4.1
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk
Koefisien
NO Item Pernyataan Korelasi Sig Rtabel Keputusan
(Rhitung)
1 KP1 0,512 0,000 0,361 Valid
2 KP2 0,617 0,000 0,361 Valid
3 KP3 0,587 0,000 0,361 Valid
4 KP4 0,644 0,000 0,361 Valid
5 KP5 0,484 0,000 0,361 Valid
6 KP6 0,514 0,000 0,361 Valid
7 KP7 0,654 0,000 0,361 Valid
8 KP8 0,623 0,000 0,361 Valid
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0 Tahun 2019.
nilai koefisien korelasi (Rhitung) yang lebih besar dari nilai Rtabel (0,361).
Sehingga dengan demikian tidak ada sama sekali item pernyataan dalam
Tabel 4.2
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan
Koefisien
NO Item Pernyataan Korelasi Sig Rtabel Keputusan
Rhitung
1 P1 0,620 0,000 0,361 Valid
2 P2 0,697 0,000 0,361 Valid
3 P3 0,631 0,000 0,361 Valid
4 P4 0,629 0,000 0,361 Valid
5 P5 0,741 0,000 0,361 Valid
6 P6 0,684 0,000 0,361 Valid
7 P7 0,744 0,000 0,361 Valid
8 P8 0,612 0,000 0,361 Valid
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0 Tahun 2019.
(Rhitung) yang lebih besar dari nilai Rtabel (0,361). Sehingga dengan
demikian tidak ada sama sekali item pernyataan dalam kuesioner variabel
Tabel 4.3
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas Konsumen
Koefisien
NO Item Pernyataan Korelasi Sig Rtabel Keputusan
Rhitung
1 LK1 0,641 0,000 0,361 Valid
2 LK2 0,629 0,000 0,361 Valid
3 LK3 0,685 0,000 0,361 Valid
4 LK4 0,680 0,000 0,361 Valid
5 LK5 0,627 0,000 0,361 Valid
6 LK6 0,624 0,000 0,361 Valid
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0 Tahun 2019.
nilai koefisien korelasi (Rhitung) yang lebih besar dari nilai Rtabel (0,361).
Sehingga dengan demikian tidak ada sama sekali item pernyataan dalam
Tabel 4.4
Tabel Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach's Alpha Batas Keputusan
Loyalitas Konsumen
3. 0,719 0,6 Reliabel
(Y)
memiliki nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat
Obyek penelitian ini adalah konsumen Tahu Tuna Dewa Ruci Pacitan dengan
2
Ibid., 110.
58
konsumen Tahu Tuna Dewa Ruci Pacitan dipilih secara acak dalam
2019. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh deskripsi data sebagai
berikut:
dalam penelitian ini pada konsumen Tahu Tuna “Dewa Ruci” Pacitan
berikut:
Gambar 4.1
Diagram Jenis Kelamin Responden
38%
Laki-laki
62%
Perempuan
bahwa responden pada UD. Widagdo Rahayu atau Tahu Tuna “Dewa
2. Pekerjaan Responden
dalam penelitian ini pada konsumen Tahu Tuna “Dewa Ruci” Pacitan
sebagai berikut:
Gambar 4.2
Diagram Pekerjaan Responden
Pekerjaan Responden
12%
40% 9% Mahasiswa
11% Pegawai Swasta
PNS
28% Wiraswasta
Lainnya
lainnya yang terdiri dari ibu rumah tangga, pekerja buruh dan pelajar
3. Usia Responden
Gambar 4.3
Diagram Usia Responden
Usia Responden
18%
39%
10-25 Tahun
24% 26-35 Tahun
36-45 Tahun
19% >45 Tahun
bahwa dari 100 orang responden sebagian besar usianya adalah usia 10-
sebesar 24% atau sebanyak 24 responden, usia 26-35 tahun sebesar 19%
atau sebanyak 19 responden, dan usia >45 tahun sebesar 18% atau
sebanyak 18 responden.
61
4. Pendidikan Terakhir
kuesioner dalam penelitian ini pada konsumen Tahu Tuna “Dewa Ruci”
Gambar 4.4
Diagram Pendidikan Terakhir Responden
5. Pendapatan Responden.
dalam penelitian ini pada konsumen Tahu Tuna “Dewa Ruci” Pacitan
Gambar 4.5
Diagram Pendapatan Responden
Pendapatan Responden
10%
22%
< 2 jt
Gambar 4.6
Diagram Lamanya Menjadi Konsumen Tahu Tuna “Dewa Ruci”
Pacitan
10%
25%
< 1 Tahun
65% 1-3 Tahun
> 3 Tahun
Tahu Tuna “Dewa Ruci” Pacitan adalah <1 tahun sebesar 65% atau
Berikut ini adalah hasil analisis data kuesioner pada konsumen Tahu
1. Analisis Korelasi
dengan variabel terikat baik berupa berganda maupun parsial. 3 Jika nilai
Rhitung > Rtabel maka hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan. 4
Tabel 4.5
Tabel Hasil Analisis Korelasi
No Korelasi Rhitung Rtabel Sig. Keterangan
besar dari pada nilai Rtabel (0,541 > 0,195). Sedangkan nilai Rhitung dari
3
Danag Sunyoto, Praktik SPSS, 77
4
Maulida Nurhidayati, Statistika II Analisis Data dengan SPSS (t.tp.: t.p., t.th.), 6-7.
65
nilai Rtabel (0,690 > 0,195) Sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi
a. Uji Normalitas
Tabel 4.6
normalitas residual sebesar 0,277. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05
5
Danag Sunyoto, Praktik SPSS, 127.
66
b. Uji Heterokedastisitas
Tabel 4.7
Tabel Hasil Analisis Heterokedastisitas
semua variabel bebas memiliki nilai lebih dari 0,05. Artinya bahwa
c. Uji Autokorelasi
6
Ibid., 125.
7
Ibid., 134.
67
Durbin Watson (uji DW).8 Berikut ini adalah tabel hasil uji
Tabel 4.8
Tabel Hasil Uji Autokorelasi
Nilai Durbin Tabel Durbin Watson
Keterangan
Watson dU 4-dU
antara dU (1,715) dan 4-dU (2,285) atau 1,715 < 1,747 < 2,285.
d. Uji Multikolinearitas
independen nilai VIF < 10, maka persamaan regresi linier berganda
8
Maulida Nurhidayati, Statistika II, 10-11.
9
Ibid., 11.
68
Tabel 4.9
Produk)
independen.
69
Tabel 4.10
b
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Y
b. Dependent Variable: X1
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0 Tahun 2019.
Tabel 4.11
Tabel Coefficients
a
Coefficients
a. Dependent Variable: X1
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0 Tahun 2019.
Y = α + βX
Y = 16,687 + 0,678X
besarnya tingkat kualitas produk ketika nilai X=0. Dan dari tabel
dihasilkan juga akan naik 1 %. Yang artinya jika angka koefisien naik
sebesar 0,678 maka pengaruh yang dihasilkan akan naik juga sebesar
sebagai berikut:
adalah signifikan.
keputusan bahwa nilai probability sebesar 0,000 < 0,05 maka model
Tabel 4.12
Tabel Model Summary
b
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Y
b. Dependent Variable: X2
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0 Tahun 2019.
Tabel 4.13
Tabel Coefficients
a
Coefficients
a. Dependent Variable: X2
Y = α + βX
Y = 8,362 + 1,000X
besarnya tingkat pelayanan ketika nilai X=0. Dan dari tabel diperoleh
sebesar 8,3%.
dihasilkan juga akan naik 1 %. Yang artinya jika angka koefisien naik
sebesar 1,000 maka pengaruh yang dihasilkan akan naik juga sebesar
sebagai berikut:
adalah signifikan.
keputusan bahwa nilai probability sebesar 0,000 < 0,05 maka model
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + error
Tabel 4.14
Tabel Hasil Analisisi Regresi Linear Berganda
Variabel independen Koefisien (B)
(Constant) 4,761
X2 (Pelayanan) 0,386
berikut:
a. Konstanta (a)
10
Nyoman Dantes Metode Penelitian (Yogyakarta: Andi,2012), 84.
74
5. Uji Hipotesis
a. Uji F
dua variabel atau lebih. Ha diterima, jika Fhitung > Ftabel. Jika Ha
Tabel 4.15
Tabel Hasil Analisis Uji f
a
ANOVA
Total 600,000 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0 Tahun 2019.
Sementara itu nilai Ftabel sebesar 3,09 diperoleh dari ftabel = f(2),(97),(0,05).
Sehingga Fhitung > Ftabel atau 54,390 > 3,09. Sehingga H3 diterima
b. Uji t
11
Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Pendidikan, Sosial, Ekonomi,
Komunikasi dan Bisnis (Bandung: Alvabeta, 2017), 132-137.
76
21.0:
Tabel 4.16
Tabel Hasil Analisis Uji t
Unstandardized
Variabel
Coefficients T ttabel Sig Keterangan
Independen
B Std.Error
X1 Ada pengaruh
,211 ,064 3,295 1,984 ,001
X2 Ada pengaruh
,386 ,055 6,974 1,984 ,000
Sumber: Data Hasil Penolahan SPSS 21.0 Tahun 2019.
Konsumen)
Nilai ttabel diperoleh dari t(k), (Df), (0,05) = t (2), (98), (0,05)
Sehingga nilai |thitung| > ttabel atau 3,295 > 1,984. Selain itu
12
Ibid., 116-123.
77
ttabel atau 6,974 > 1,984. Selain itu nilai signifikansi dari X2
konsumen.
Tabel 4.17
Tabel Hasil Analisis Koefisien Determinasi
R R Square
0,727 0,529
Sumber: Data Hasil Penolahan SPSS 21.0 Tahun 2019.
13
Maulida Nurhidayati, Statistika II, 16.
78
0,529 atau 52,9% dan sisanya 47,1% dipengaruhi oleh faktor lain
selain kualitas produk dan pelayanan (X1 dan X2) yang tidak masuk
dalam model.
D. Pembahasan
berikut ini adalah pembahasan atau interpretasi atas data yang telah dianalisis
tersebut:
Konsumen)
|thitung| > ttabel atau 3,295 > 1,984. Selain itu diketahui bahwa nilai
pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu kualitas berhubungan erat
79
daripada produk lain sejenis yang kualitasnya tidak begitu baik, dan
keinginannya.
kualitas produk. Hal ini dibutuhkan agar produk yang dihasilkan sesuai
14
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Manajemen (Erlangga, 2006), 272.
80
bahwa teori tersebut adalah terbukti pada perusahaan Tahu Tuna “Dewa
Mochamad Yunus (2015), dan Yuni Ika Rtnaningtyas (2017). Selain itu
bahwa, nilai |thitung| > ttabel atau 6,974 > 1,984. Selain itu nilai signifikansi
15
Lupiyoadi Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek (Jakarta: Salemba
Empat, 2001), 158.
81
yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai
pelayanan adalah tidak kasat mata (tidak dapat diraba) dan melibatkan
serangkaian aktivitas yang tidak dapat diraba dan terjadi sebagai akibat
16
Fandy Tjiptono, Manajemen Jas, 94.
82
yang diberikan kepada konsumen sudah baik. Hal ini juga sesuai dengan
loyalitas konsumen. Selain itu nilai thitung pada variabel pelayanan adalah
bahwa teori tersebut adalah terbukti pada perusahaan Tahu Tuna “Dewa
17
Kasmir, Etika Customer Service (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), 15.
18
Lupiyoadi Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek (Jakarta: Salemba
Empat, 2001), 158.
83
Loyalitas Konsumen)
signifikansi sebesar 0,000, selain itu nilai Fhitung > Ftabel yaitu 54,390 >
memiliki niai thitung lebih besar dari pada variabel kualitas produk.
(2013).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
terhadap loyalitas konsumen pada Tahu Tuna “Dewa Ruci” Pacitan, pada
produk) terhadap Y (loyalitas konsumen) diperoleh nilai |thitung| > ttabel atau
3,295 > 1,984. Selain itu diketahui bahwa nilai signifikansi dari X1
terhadap loyalitas konsumen pada Tahu Tuna “Dewa Ruci” Pacitan, pada
penelitian ini H2 diterima. Kesimpulan ini diperoleh dari nilai analisis uji
nilai |thitung| > ttabel atau 6,974 > 1,984. Selain itu nilai signifikansi dari X2
3. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa, kualitas produk dan pelayanan
konsumen pada Tahu Tuna “Dewa Ruci” Pacitan, pada penelitian ini H3
diterima. Hasil ini diperoleh melalui nilai uji F. Berdasarkan uji F yang
85
86
telah dilakukan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, selain itu nilai
B. Saran
maka pihak UD. Widagdo Rahayu atau Tahu Tuna “Dewa Ruci” Pacitan
membuat inovasi baru produk tahu tuna sehingga konsumen akan tetap
loyal dan tidak akan beralih ke produk tahu tuna yang lain.
87
Kotler, Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Manajemen.
Erlangga. 2006.
---------. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12. Jakarta: PT. Indeks. 2008.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga
Belas, Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2009.
Maman, dan Sambas. Analisis Korelasi, Reresi, dan Jalur Dalam Penelitian.
Bandung: Pustaka Setia. 2007.
88
Supriyanto, Achmad Sani dan Vivin Maharani. Metodologi Penelitian
Manajemen Sumber Daya Manusia; Teori, Kuesioner, dan Analisis
Data. UIN-Maliki Press. 2013.
89