PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
GINA SEPTIANA
NIM : 1708203129
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008, Perbankan Syariah, Pasal 1.
dengan riba, serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan
haram, dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan
konvensional.
Banyaknya kantor bank syariah yang berdiri, masyarakat akan dihadapkan
pada banyaknya pilihan akan produk yang ditawarkan oleh bank syariah. Bagi
nasabah, pelayanan yang bermutu sangatlah penting. Kualitas pelayanan
menjadi komponen utama karena produk-produk utama bank yaitu kredit
merupakan suatu penawaran yang tidak berbeda dan pelayanan bank juga
mudah ditiru.2 Oleh karena itu persaingan akan sangat dipengaruhi oleh
kemampuan bank memberikan pelayanan terbaik yang bermutu dibandingkan
pesaingnya.
Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi
atau perorangan kepada konsumen yang bersifat tidak berwujud dan tidak
dapat dimiliki.3 Secara umum, pelayanan di Indonesia masih dinilai kurang
baik dan dianggap bertele-tele sehingga masalah tersebut yang harus
diperbaiki oleh perusahaan dan lembaga lainnya agar dapat merubah citra
bank tersebut menjadi lebih baik. Perkembangan teknologi yang semakin maju
membuat keunggulan suatu produk. Untuk itulah, pelayanan yang baik dan
berkualitas sangat diperlukan agar dapat memberikan pelayanan yang prima
dan kualitas sesuai yang diinginkan serta diharapkan oleh para nasabahnya
agar dapat membuat nasabah merasa puas.
Kualitas pelayanan mengidentifikasikan upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi
harapan konsumen. Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara
membandingkan presepsi para nasabah atas pelayanan yang nyata-nyata
mereka terima atau peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka
terima atau mereka harapkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu
perusahaan.4
2
Tati Suryani, Sri Lestari & Wiwik Lestari, Analisis Pelayanan Mutu Total dan Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Usaha Perbankan di Indonesia, (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
(Surabaya) No. 3, 2001).
3
Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003).
4
M. Nur Nasution, Manajemen Jasa Terpadu (Total Service Management) (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2010).Hal.56
Menurut Zeithaml dan M. J. Bitner (2006) dalam Umar (2005:446),
terdapat 5 dimensi dari kualitas pelayanan jasa yang digunakan, diantaranya
yaitu:
1. Berwujud (tangible) yaitu penampilan fisik, fasilitas, petugas, serta materi
komunikasi yang disajikan pihak perusahaan untuk melayani para
pelanggan atau nasabahnya.
2. Keandalan (reliability) adalah sejauh mana penyedia jasa mampu
memberikan apa yang telah dijanjikan secara akurat, terpercaya dan dapat
diandalkan kepada konsumen.
3. Ketanggapan (responsiveness) yaitu menekankna kepada sikap diri
penyedia jasa yang penuh perhatian, cepat dan tepat dalam menghadapi
permintaan, pertanyaan, dan masalah konsumen.
4. Jaminan (assurance) yaitu pengetahuan dan keramahan serta kemampuan
karyawan dalam melaksanakan tugas dengan baik sehingga menimbulkan
keyakinan dan kepercayaan dari pelanggan atau nasabah.
5. Empati (empathy) yaitu kesediaan para karyawan untuk peduli, serta
bagaimana karyawan memberikan perhatian yang bersifat pribadi guna
menumbuhkan rasa keakraban yang positif.
Kelima dimensi kualitas pelayanan tersebut merupakan andalan yang
harus digunakan oleh Bank BRI Syariah KCP Indramayu dalam meningkatkan
kepuasan nasabah. Dimana semua variabel bebas (bukti fisik, keandalan,
tanggapan, jaminan dan empati) secara parsial atau secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.
Dalam menentukan tingkat kepuasan, seorang pelanggan sering kali
melhat nilai lebih dari produk maupun kinerja pelayanan yang diterima dari
suatu proses pembelian produk (jasa). Besarnya nilai lebih yang diberikan
oleh sebuah produk (jasa) kepada pelanggan tersebut merupakan jawaban dari
pertanyaan tentang mengapa seorang pelanggan menentukan pilihannya.
Pelanggan pada dasarnya mencari nilai terbesar yang diberikan suatu produk
(jasa).5
5
Danang Sunyoto dan Fathonah Eka Susanti, Manajemen Pemasaran Jasa (Yogyakarta: CAPS,
2015).Hal.283
Loyalitas pelanggan merupakan salah satu strategi perusahaan untuk
mempertahankan bisnis dan profit perusahaan. Imbalan dari loyalitas sendiri
bersifat jangka panjang dan kumulatif, jadi semakin lama seorang pelanggan
loyal terhadap suatu produk atau jasa, semakin besar laba yang diperoleh
perusahaan.6 Pelanggan yang loyal selain melakukan pembelin produk barang
atau jasa secara berulang juga akan merekomendasikan dan menceritakan
pengalaman positif mengenai produk barang atau jasa dari perusahaan tersebut
kepada orang lain, tidak mudah goyah untuk beralih pada perusahaan lain
karena konsumen yakin bahwa produk barang atau jasa yang mereka peroleh
adalah yang terbaik dan berbeda daripada produk atau jasa perusahaan lain. 7
Yang menarik adalah, walaupun pelayanan bank sudah dianggap berkualitas,
namun nasabah belum tentu loyal pada suatu bank. Kualitas layanan bank
terkadang tidak sejalan dengan tingkat loyalitas nasabah suatu bank.
Untuk mempertahankan loyalitas nasabah tidak hanya dibutuhkan
kepuasan, melainkan lebih dari itu adalah kepercayaan dan komitmen
pelanggan yang merupakan kunci dari relationship marketing. Loyalitas
adalah kepercayaan, ketersediaan untuk bertindak tanpa segera menghitung
biaya-biaya dan keuntungan-keuntungan.8
Upaya peningkatan kualitas pelayanan oleh Bank BRI Syariah KCP
Indramayu bersifat inovatif dan berorientasi pada kepuasan dan loyalitas
nasabah. Namun masih muncul pertanyaan, apakah hal tersebut telah benar-
benar dapat memberikan kepuasan yang menumbuhkan sebuah loyalitas bagi
nasabah Bank BRI Syariah KCP Indramayu bila dilihat dari dimensi
pelayanan yaitu tangibles (bukti langsung), reliability (kehandalan),
responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), dan empathy (empati).
Menurut Kotler (2007), sebuah perusahaan dikatakan bijaksana jika
mengukur kepuasan pelanggannya secara teratur, karena kunci untuk
mempertahankan pelanggan adalah kepuasan. Pelanggan yang sangat puas
umunya lebih lama setia, membeli lebih banyak ketika perusahaan
6
Alma Buchari, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa (Bandung: Alfabeta, 2007).Hal.274
7
Jill Griffin, Customer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan
( Jakarta : Erlangga, 2005).Hlm.33.
8
Mulyo Budi Setiawan dan Ukudi, Jurnal Bisnis dan Ekonomi (September 2007, Vol.14 No.2,
ISSN: 1412-3126).Hlm.216.
memperkenalkan produk baru dan meningkatkan produksi yang ada,
menbicarakan hal-hal yang menyenangkan tentang perusahaan dan produk-
produknya, tidak banyak memberi perhatian pada merek pesaing dan tidak
terlalu peka terhadap harga, menawarkan ide produk atau layanan kepada
perusahaan, dan lebih sedikit biaya untuk melayani pelanggan ini daripada
pelanggan baru karena transaksinya bersifat rutin.
Penelitian ini akan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas
nasabah. Dimana, dengan terciptanya kepuasan nasabah yang optimal maka
mendorong terciptanya loyalitas nasabah. Kepuasan nasabah dapat tercipta
ketika nasabah merasa puas atas pelayanan yang telah diberikan kepadanya,
sehingga dapat disimpulkan antara kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah
mempunyai hubungan satu sama lain dengan loyalitas nasabah.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pembahasan yang dirumuskan dalam judul
“Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah
Melalui Kepuasan Nasabah pada Nasabah Bank BRI Syariah KCP
Indramayu”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi
beberapa masalah yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Masih rendahnya loyalitas nasabah karena belum optimalnya kualitas
pelayanan Bank BRI Syariah KCP Indramayu terhadap nasabahnya.
2. Belum optimalnya kualitas pelayanan Bank BRI Syariah KCP Indramayu
dikarenakan rendahnya kepuasan nasabah terhadap pelayanan Bank BRI
Syariah KCP Indramayu
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini fokus pada apa yang akan diteliti, maka batasan
masalah dalam penelitian ini, yaitu:
Penulis akan meneliti tentang tingkat loyalitas nasabah Bank BRI Syariah
KCP Indramayu berdasarkan kualitas pelayanan bank yang difokuskan
hanya pada aspek kepuasan nasabahnya.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas maka
rumusan masalah penelitiannya, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan Bank terhadap loyalitas nasabah
melalui kepuasan nasabah pada Bank BRI Syariah KCP Indramayu ?
2. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah pada
Bank BRI Syariah KCP Indramayu melalui kepuasan nasabah?
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yaitu penelitian mengenai studi kasus yang sama yang
telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya untuk menjadikan pandangan
dan referensi peneliti, diantaranya sebagai berikut:
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
Hasil
No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel
Penelitian
1. Mukaddam, Pengaruh Kualitas Independen/ Kualitas
Skripsi (2014) Pelayanan Terhadap Bebas: Pelayanan
Loyalitas Nasabah Kualitas berpengaruh
Studi di Bank Pelayanan, terhadap
Pembiayaaan Rakyat Dependen/ Loyalitas
Syariah Bangun Terikat: Nasabah BPRS
Drajat Warga Loyalitas BDW
(BDW) Yogyakarta. Nasabah Yogyakarta.
G. Kerangka Pemikiran
Sebagai gambaran dalam penyelesaian masalah maka diperlukan adanya
kerangka teoritik yang terperinci, agar penelitian ini akan lebih terarah.
Adapun kerangka teoritik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1
Kerangka Berfikir
Kualitas Pelayanan
(X1)
Loyalitas Nasabah
(Y)
Kepuasan Nasabah
(X2)
H. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian
ini, yaitu sebagai berikut:
1. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah Bank BRI Syariah KCP Indramayu melalui Kepuasan Nasabah
2. Kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank
BRI Syariah KCP Indramayu melalui Kepuasan Nasabah
I. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu
penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik. Pada metode kuantitatif, data
penelitian yang digunakan berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik. Penelitian ini disusun berdasarkan hasil survei kecil, kemudian
dilakukan uji teori mengenai kualitas pelayanan, kepuasan nasabah dan
loyalitas nasabah melalui hasil tabulasi data kuisioner yang didapat.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. 9 Populasi
9
Sugiono metode penelitian bisnis, 2007
yang digunakan pada penelitian ini adalah nasabah Bank BRI Syariah
KCP Indramayu.
b. Sampel
Sampel adalah bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.10 Sampel pada penelitian ini adalah bagian dari
populasi yang kemudian digunakan teknik slovin atau dari Yamane
untuk perhitungannya sebagai berikut:11
N
n=
1+ N (e)2
Keterangan:
n= Jumlah sampel yang diperlukan
N= Jumlah populasi
e= tingkat kesalahan sampel sebesar 9%
10
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis 2007
11
Sugiyono metode penelitian kuantitatif kualitatif 2019
indepeden. Sedangkan menurut (Agus, 2013) variabel dependen adalah
variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah variabel Loyalitas Nasabah
Keterangan :
rxy = Indeks korelasi antara (variabel X1, X2 dan X3) dan
variabel Y
x = nilai faktor tertentu
y = nilai faktor total
N = jumlah data
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa
indikator tingkat keandalan atau kepercayaan terhadap suatu hasil
pengukuran. Suatu pengukuran disebut reliable atau memiliki
keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang sama.
Pengukuran yang tidak memiliki reliabilitas tidak dapat digunakan
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1996).Hal.158-160
untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel.
Reliabilitas bukanlah suatu konsep yang berdimensi tunggal
(unidimensional concept).13 Sedangkan menurut (Sudjana, 2004)
uji reabilitas adalah ketetapan atau keajegan suatu alat evaluasi.
13
Morrisan, Metodologi Penelitian Survey (Jakarta: Kencana, 2014).Hal.99
masing-masing variabel independent terhadap nilai absolute
residunya (e). jika nilai probabilitasnya > nilai alpha-nya (0.05),
maka dapat dipastikan model tidak mengandung unsur
Heteroskedastisitas atau t hitung ≤ t tabel pada alpha 0,05.14
Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah menggunakan uji park. Park mengemukakan metode bahwa
variance (s2) merupakan fungsi dari variabel-variabel independen
yang dinyatakan dalam persamaan :
LnU2i = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +e
Pedoman yang digunakan dalam pengambilan kesimpulan adalah
sebagai berikut :
a) Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05; maka model regresi tidak
terdapat heteroskedastisitas;
b) Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05; maka model regresi terdapat
heteroskedastisitas.
4) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada
model regresi terdapat adanya hubungan atau korelasi antara
variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mengetahui ada
tidaknya multikolinearitas antar variabel, dapat dilihat dari nilai
Tolerance dan Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Jika nilai
tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 dapat dinyatakan
bebas dari multikolinearitas (Ghozali, 2007).
14
Suliyanto, Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005).Hal.64
fomulasi regresi linear berganda adalah sebagai berikut (Widarjono,
2010):
e. Uji Hipotesis
1) Uji Signifikan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara bersama-
sama apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau
tidak terhadap variabel terikat (Ghozali, 2007) .Langkah-langkah
uji F sebagai berikut:
a) Menentukan Hipotesis
(a) Ho : 𝛽 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen
(b) Ha : 𝛽 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen
b) Menentukan tingkat signifikan
Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah 10% artinya
resiko kesalahan mengambil keputusan 10%.
c) Pengambilan keputusan
(a) Jika probabilitas (sig F) > 𝛼 (0,10) maka Ho diterima,
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen.
(b) Jika probabilitas (sig F) < 𝛼 (0,10) maka Ho ditolak, artinya
ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen
terhadap variabel dependen.
2) Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji variabel-variabel independen
secara individu berpengaruh dominan dengan taraf signifikansi
10%. Langkah-langkah dalam menguji t adalah sebagai berikut:
a) Ho : 𝛽 = 0, artinya tidak terdapat pegaruh signifikan antar
variabel independen (X) terhadap variabel dependen.
b) Ha : 𝛽 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan antar variabel
independen (X) terhadap variabel dependen.
J. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah gambaran alur pemikiran dari awal hingga
akhir. Penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis menguraikan latar belakang permasalahan,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan
sistematika pembahasan.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini, penulis menguraikan tentang pengertian pelayanan,
jenis pelayanan, dan kepuasa nasabah.
3. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini, penulis menguraikan mengenai sejarah singkat Bank
Muamalat, Struktur Organisasi, Deskripsi Tugas dan Pelayanan Jasa pada
Bank.
4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulis menguraikan hasil penelitian mengenai
kualitas pelayanan yang di terapkan oleh bank terhadap loyalitas nasabah.
5. BAB V PENUTUP
Pada bab ini, penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran dari
hasil penelitian yang telah dilakukan.
K. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1996.
Barata, Atep Adya. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2003.
Buchari, Alma. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Alfabeta, 2007.
Morrisan. Metodologi Penelitian Survey. Jakarta: Kencana, 2014.
Nasution, M. Nur. Manajemen Jasa Terpadu (Total Service Management).
Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
Suliyanto. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005.
Susanti, Danang Sunyoto dan Fathonah Eka. Manajemen Pemasaran Jasa.
Yogyakarta: CAPS, 2015.