Anda di halaman 1dari 10

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DAN

PENGARUHNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN


KLINIK KECANTIKAN METAMORF SIDOARJO
Anindya Gita Rachmawati dan Suhartuti
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

ABSTRAKSI
Klinik Kecantikan Metamorf merupakan salah satu klinik kecantikan yang
berusaha memenuhi kebutuhan konsumen akan perawatan kecantikan mulai dari
rambut, wajah dan badan. Penelitian ini dilakukan di klinik kecantikan metamorf
cabang Sidoarjo yaitu di Jl. Pondok Jati AI-19, Sidoarjo yang merupakan cabang
pertama kali dibuka dan telah memiliki banyak pelanggan baik dari masyarakat
sekitar klinik maupun dari wilayah yang lebih jauh. Berdasarkan hasil wawancara
peneliti dengan pengelola klinik tersebut pada tahun kedua setelah pembukaan
omset dari klinik ini bisa mencapai diatas 200jt per bulan, akan tetapi beliau
mengatakan pada beberapa tahun belakangan ini omset tidak menunjukan kenaikan
yang signifikan dan cenderung fluktuatif. Berdasarkan pantauan peneliti dilapangan
klinik kecantikan metamorf Sidoarjo masih kurang dalam mengelola hubungan
dengan pelanggan Oleh sebab itu maka dalam upaya menciptakan loyalitas
pelanggan yang tinggi maka perlu melakukan manajemen hubungan pelanggan
yang baik agar pelanggan yang ada tidak beralih ke klinik kecantikan lainnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh Customer Relationship Management (CRM) terhadap
Loyalitas Pelanggan Klinik Kecantikan Metamorf Sidoarjo.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan
menyebarkan kuesioner kepada 70 responden dengan menggunakan teknik
Purposive Sampling. Teknik analisis yang dipergunakan adalah Partial Least
Square [PLS] untuk mengetahui kausalitas antar variabel yang dianalisis.
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diperoleh kesimpulan bahwa faktor
Customer Relationship Management (CRM) berpengaruh positif terhadap faktor
Loyalitas Pelanggan dapat diterima atau signifikan (positif). Artinya, model
konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori hampir sepenuhnya
didukung oleh fakta.
Kata Kunci : Loyalitas Pelanggan, Customer Relationship Management (CRM)

PENDAHULUAN banyak klinik- klinik kecantikan yang


Sejalan dengan menawarkan produk atau jasanya
perkembangan ekonomi, teknologi untuk memenuhi kebutuhan
dan budaya di era modern ini, masyarakat akan perawatan
perawatan kecantikan telah menjadi kecantikan. Penampilan merupakan
kebutuhan yang dianggap penting hal yang sangat penting bagi sebagian
bagi sebagian masyarakat khususnya orang. Penampilan yang baik dan
untuk kaum wanita. Fenomena menarik ditunjang dari berbagai
tersebut mendukung munculnya macam hal, diantaranya adalah

75
bagaimana fashion serta cara LANDASAN TEORI
merawat tubuh mereka. Dalam hal Pengertian Customer Relationship
merawat tubuh, kesehatan kulit wajah Management (CRM)
dan tubuh merupakan fokus utama Menurut kotler dan keller
yang biasanya mereka pikirkan. (2006, p144), CRM adalah “Process
Dengan memiliki kulit yang sehat, of managing detailed information
maka mereka akan terlihat lebih about individual customer dan
cantik dan menarik. carefully managing all customer
Klinik Kecantikan Metamorf “Touch point” to maximize customer
merupakan salah satu klinik loyalty. A customer touch point is any
kecantikan yang berusaha memenuhi occasion on which a customer
kebutuhan konsumen akan perawatan encounters the brand and product-
kecantikan mulai dari rambut, wajah from actual experience to personal or
dan badan. Berawal pada tanggal 9 mass communications to casual
September 2009, Bp. Budi Santoso observation.”
dan Ibu. dr. Listia Indahwati Menurut Dyche (2002, p.4),
mendirikan Klinik Kecantikan “Customer Relationship Management
Metamorf di di Jl.Pondok Jati AI-19 is the infrastructure that enables the
Sidoarjo yang sekarang sudah delineation of and increase in
berkembang menjadi 5 Klinik customer value and the correct means
Kecantikan Metamorf dibeberapa by which to motivate valuabe
kota di Indonesia. Klinik ini memiliki customers to remain loyal – indedd, o
visi dan misi yaitu Visi : Menjadi buy again.”
Perusahaan yang terbaik memberikan Loyalitas Pelanggan dalam
perawatan kecantikan wajah & tubuh, penelitian ini diartikan sebagai
luar dan dalam secara menyeluruh perilaku pembelian dari seseorang
sehingga tampil cantik dan sehat. yang memiliki spesifikasi tertentu
Sedangkan misinya: memberikan mengenai produk yang akan dibeli
pelayanan yang ramah, profesional, dan dari siapa. Loyalitas juga
dan sepenuh hati bagi setiap dinyatakan dengan pembelian yang
pelanggan melalui tangan-tangan dilakukan secara berulang kali dan
yang ahli dibidangnya, memberikan mengharuskan pembelian terjadi
product-product yang terjamin tidak kurang dari dua kali. Variabel
kualitas dan terbaik dikelasnya, dan ini akan diukur melalui indikator,
kami akan selalu berusaha dalam jurnal Wisdha Ratih
mengembangkan pelayanan kami Trisnawati W. 2014 (Sugiyono,
baik fasilitas, keahlian, dan 2007:2)
product.Berdasarkan latar belakang 1) Pelanggan ingin menggunakan
masalah di atas maka dapat produk perusahaan lagi (repeat
disampaikan rumusan masalah purchase)
penelitian sebagai berikut : 2) Pelanggan telah menggunakan
1. Apakah Customer Relationship produk perusahaan secara
Management (CRM) berpengaruh berulang-ulang (retention)
terhadap Loyalitas Pelanggan 3) Pelanggan akan
Klinik Kecantikan Metamorf merekomendasikan perusahaan ke
Sidoarjo? orang di sekitarnya (referrals)

76
Pengaruh Customer Relationship repeat customer. Biaya yang
Management (CRM) terhadap dibutuhkan untuk menarik
Loyalitas Pelanggan pelanggan cenderung lebih mahal
Perusahaan harus mampu dibandingkan mempertahankan
untuk melakukan pelayanan yang pelanggan lama.
terbaik kepada pelanggannya. b. Kepuasan dan loyalitas
Perusahaan harus mampu untuk pelanggan. Adanya dukungan dan
memahami apa yang diinginkan kepercayaan pelanggan menjadi
konsumen sehingga konsumen tahu salah satu sumber kekuatan dalam
dan bisa menilai dari apa yang kita mempengaruhi daya survival
jual. perusahaan.
Customer Relationship c. Gethock tular positif, berdasarkan
Management adalah alat bantu dalam konsep loyalitas, dimana
berkomunikasi, pelanggan pada pelanggan yang puas dan loyal
dasarnya ingin diperlakukan secara terhadap produk/jasa perusahaan
berbeda, karena pelayanan yang sangat berharga bagi perusahaan
memuaskan akan membuat dan berpotensi menyebarluaskan
konsumen menjadi loyal. Menurut pengalaman positif kepada orang
menurut Kotler (2005;86) adalah lain.
menghasilkan ekuitas pelanggan d. Perusahaan berusaha menjalin
(customer equity) yang tinggi. relasi dengan pelanggan
Dimana ekuitas pelanggan adalah tujuannya untuk mendapatkan
total nilai seumur hidup semua laba melalui penjualan produk
pelanggan perusahaan yang dan jasa. Dalam Tjiptono (2007)
didiskontokan, yang jelas semakin menyatakan bahwa dampak
setia pelanggan, semaki tinggi ekuitas terbesar program CRM adalah
pelanggan. pada terciptanya pelanggan yang
Dalam penerapannya loyal dan peningkatan brand
Customer Relationship Management salience, yang dapat berkontribusi
(CRM) memiliki beberapa tujuan pada peningkatan share-of market
menurut Lukas (2001), diantaranya : dan share-of customer.
1) Mendapatkan pelanggan.
2) Mengetahui pelanggan Indikator Customer Relatioinship
3) Mempertahankan pelanggan yang Management (CRM)
menguntungkan. Customer Relationship
4) Mengembangkan pelanggan yang Management dalam penelitian ini
menguntungkan. merupakan roses membangun dan
5) Merubah pelanggan yang belum mempertahankan hubungan jangka
menguntungkan menjdi panjang yang menguntungkan dengan
menguntungkan. pelanggan melalui penyediaan
Penerapan CRM menjanjikan pelayanan yang bernilai dan
sejumlah manfaat utama, seperti memuaskan mereka. Variabel ini
cost effectiveness, loyalitas akan diukur melalui indikator, dalam
pelanggan, kualitas pelayanan, jurnal Wisdha Ratih Trisnawati W.
profitabilitas (Tjiptono, 2007). 2014 (Kotler dan Keller,2007:35)
a. Efisiensi biaya dalam melayani 1) Identify (mengidentifikasi

77
pelanggan) METODE PENELITIAN
Yaitu melakukan indentifikasi Definisi operasional dan
terhadap pelanggan seperti pengukuran variabel berisi
mengelola database, member pernyataan tentang pengoperasiaan
kartu member, dan lain-lain atau pendefinisian konsep penelitian
2) Acquire (mengakuisisi termasuk penetapan cara dan satuan
pelanggan) pengukuran variabelnya, adalah
Yaitu memberikan semua sebagai berikut:
informasi kepada pelanggan, 1) Identify (mengidentifikasi
melayani dengan ramah dan pelanggan) [X1.1]
sopan, menginformasikan promo Yaitu melakukan indentifikasi
melalui pesan singkat terhadap pelanggan klinik
3) Retain (mempertahankan kecantikan metamorf di sidoarjo
pelanggan) seperti mengelola database,
Yaitu upaya mempertahankan member kartu member, dan lain-
pelanggan yang ada dengan lain
melakukan pemberian reward, 2) Acquire (mengakuisisi
pemberian discount, dan lain-lain pelanggan) [X1.2]
4) Develop (mengembangkan Yaitu memberikan semua
pelanggan) informasi kepada pelanggan
Yaitu upaya memberikan klinik kecantikan metamorf di
kemudahan kepada pelanggan sidoarjo, melayani dengan ramah
tanpa harus datang ke klinik dan sopan, menginformasikan
seperti adanya website, nomor promo melalui pesan singkat
telepon customer care, dan lain- 3) Retain (mempertahankan
lain pelanggan) [X1.3]
Kerangka Konseptual Yaitu upaya mempertahankan
pelanggan klinik kecantikan
metamorf di sidoarjo yang ada
Customer Loyalitas
Relationshi Pelanggan dengan melakukan pemberian
p (Y) reward, pemberian discount, dan
Managemen lain-lain
4) Develop (mengembangkan
Hipotesis pelanggan) [X1.4]
Hipotesis pada dasarnya Yaitu upaya memberikan
adalah kesimpulan atau dugaan kemudahan kepada pelanggan
sementara atas permasalahan klinik kecantikan metamorf di
berdasarkan kerangka pemikiran sidoarjo tanpa harus datang ke
yang dilandasi oleh teori. Adapun klinik seperti adanya website,
hipotesis untuk penelitian ini adalah : nomor telepon customer care, dan
Diduga customer relationship lain-lain
management (CRM) berpengaruh Loyalitas Pelanggan dalam
positif terhadap loyalitas pelanggan penelitian ini diartikan sebagai
Klinik Kecantikan Metamorf perilaku pembelian dari seseorang
Sidoarjo? yang memiliki spesifikasi tertentu
mengenai produk yang akan dibeli

78
dan dari siapa. Loyalitas juga outlier multivariate (antar variabel)
dinyatakan dengan pembelian yang perlu dilakukan sebab walaupun data
dilakukan secara berulang kali dan yang dianalisis menunjukkan tidak
mengharuskan pembelian terjadi ada outliers pada tingkat univariate,
tidak kurang dari dua kali. Variabel tetapi observasi itu dapat menjadi
ini akan diukur melalui indicator outliers bila sudah saling
(Wisdha Ratih Trisnawati Wijayanti dikombinasikan. Jarak antara
2014) : Mahalanobis untuk tiap-tiap
1) Pelanggan ingin menggunakan observasi dapat dihitung dan akan
produk perusahaan lagi (repeat menunjukkan sebuah observasi dari
purchase) rata-rata semua variabel dalam
2) Pelanggan telah menggunakan sebuah ruang multidimensional
produk perusahaan secara (Hair.dkk, 1998; Tabachnick & Fidel,
berulang-ulang (retention) 1996). Uji terhadap outliers
3) Pelanggan akan multivariate dilakukan dengan
merekomendasikan perusahaan menggunakan jarak Mahalanobis
ke orang di sekitarnya (referrals) pada tingkat p < 1%. Jarak
Mahalanobis itu dievaluasi dengan
HASIL PENELITIAN menggunakan χ² (chi kuadrat) pada
Evaluasi Outlier derajat bebas sebesar jumlah variabel
Outlier adalah observasi atau yang digunakan dalam penelitian ini.
data yang memiliki karakteristik unik Terdapat outlier apabila
yang terlihat sangat berbeda jauh dari Mahal. Distance Maximum > Prob. &
observasi-observasi lainnya dan Jumlah variabel [=CHIINV(0,001;6) :
muncul dalam bentuk nilai ekstrim dicari melalui Excel] = 24.32189.
untuk sebuah variabel tunggal atau Hasil uji outlier tampak pada tabel
variabel kombinasi atau multivariat berikut:
(Hair, 1998). Evaluasi terhadap

Tabel 1 : Outlier Data


Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 16.8369 49.2096 35.5000 6.06691 70
Std. Predicted Value -3.076 2.260 .000 1.000 70
Standard Error of Predicted
2.758 15.288 5.823 2.743 70
Value
Adjusted Predicted Value 15.1590 51.4357 35.8679 6.23438 70
Residual -43.08943 34.63010 .00000 19.42574 70
Std. Residual -2.120 1.703 .000 .956 70
Stud. Residual -2.242 1.752 -.007 1.000 70
Deleted Residual -48.19685 36.63612 -.36793 21.44143 70
Stud. Deleted Residual -2.318 1.782 -.008 1.009 70
Mahal. Distance .284 38.035 5.914 7.605 70
Cook's Distance .000 .128 .016 .027 70
Centered Leverage Value .004 .551 .086 .110 70
a. Dependent Variable: Resp
Sumber: data diolah (Lampiran)

79
Nilai Mahal. Distance Pengujian Model Pengukuran
Maximum 0.284 yang lebih KECIL (Outter Model).
dari 24,32189 Berarti tidak terdapat Langkah selanjutnya adalah
outlier pada data tersebut, oleh karena menilai outer model (Measurement
itu data ini mempunyai kualitas yang Model) dengan melihat outer loading
baik dan dapat dilanjutkan untuk factor discriminan validity dan
diolah lebih lanjut. composite reliability dari konstruk.
1. Outer Loading, Hasil pengujian
pertama dengan PLS ini
menghasilkan outer loading
sebagai berikut:

Tabel 2. Outer loading


Standard Standard
Original Sample T Statistics
Deviation Error
Sample (O) Mean (M) (|O/STERR|)
(STDEV) (STERR)
X1 <- Customer Relationship
0.597065 0.585466 0.156331 0.156331 3.819237
Management (X)
X2 <- Customer Relationship
0.896032 0.896504 0.030469 0.030469 29.408245
Management (X)
X3 <- Customer Relationship
0.863958 0.870957 0.033717 0.033717 25.623499
Management (X)
X4 <- Customer Relationship
0.297986 0.298778 0.125843 0.125843 2.367910
Management (X)
Y1 <- Loyalitas Pelanggan (Y) 0.898681 0.903317 0.030334 0.030334 29.625908
Y2 <- Loyalitas Pelanggan (Y) 0.895715 0.900938 0.025442 0.025442 35.205605
Y3 <- Loyalitas Pelanggan (Y) 0.552806 0.542719 0.165307 0.165307 3.344105
Sumber: data diolah (Lampiran)

Indikator Validitas diukur loading lebih besar dari 0,50 dan atau
dari Nilai Factor Loading dari signifikan (Nilai T-Statistic lebih dari
variable ke indikatornya lebih besar nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645 ),
dari 0,5 dan atau nilai T-Statistic lebih sehingga indikator tersebut adalah
besar dari 1,96 (nilai Z pada α = 0,05). menjadi pengukur/indikator Variabel
Factor Loading merupakan korelasi Customer Relationship
antara indikator dengan variabel, jika Management
lebih besar dari 0,5 maka korelasi Pada variable Loyalitas
disebut valid dan jika nilai T-Statistic Pelanggan menujukkan bahwa
lebih besar dari 1,96 maka indikator Y1, dan Y2 memiliki
korelasinya disebut signifikan. factorloading lebih besar dari 0,50
Berdasarkan pada tabel outer dan atau signifikan (Nilai T-Statistic
loading di atas, menujukkan bahwa lebih besar dari nilai Z α = 0,10 (10%)
indikator X1.1 ,X1.2 Dan X1.3 pada = 1,645 ), sehingga indikator tersebut
indikator Customer Relationship adalah menjadi pengukur / indikator
Management memiliki factor variable Loyalitas Pelanggan Secara

80
keseluruahn hasil estimasi telah yang baik apabila nilai AVE masing-
memenuhi Convergen vailidity dan masing konstruk lebih besar dari 0,5.
validitas baik. Hasil pengujian menunjukkan
2. Discriminant validity bahwa nilai AVE untuk konstruk
Discriminant validity pada (variabel) Customer Relationship
indikator refleksif dapat dilihat pada Management,Loyalitas Pelanggan
cross-loading. Cara lain untuk memiliki nilai lebih besar dari 0,5,
menilai discriminat validity sehingga validitasnya baik.
dilakukan dengan cara
membandingkan square root of 3. Composite Reliability
average variance extracted (AVE) Composite reliability adalah
untuk setiap variabel dengan nilai indeks yang menunjukkan sejauh
korelasi antara variabel. Model mana suatu alat pengukur dapat
mempunyai discriminant validity dipercaya untuk diandalkan. Bila
yang tinggi jika akar AVE untuk suatu alat dipakai dua kali untuk
setiap variabel lebih besar dari mengukur gejala yang sama dan hasil
korelasi antara konstruk (Ghozali, pengukuran yang diperoleh relatif
2008). Jika nilai akar AVE lebih konsisten maka alat tersebut reliabel.
tinggi daripada korelasi antar variabel Dengan kata lain, reliabilitas
yang lain, maka dapat dikatakan hasil menunjukkan suatu konsistensi alat
ini menunjukkan bahwa discriminant pengukur dalam gejala yang sama..
validity yang tinggi. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 3. Average Variance Extract
(AVE) Tabel 4 .Reliabilitas Data:
AVE Composite
Reliability
Customer Relationship
0.498644
Management (X) Customer Relationship
0.778520
Management (X)
Loyalitas Pelanggan
0.638509
(Y) Loyalitas Pelanggan
0.835532
Sumber: data diolah (Lampiran) (Y)
Sumber: data diolah (Lampiran)
Model Pengukuran berikutnya
adalah nilai Avarage Variance Reliabilitas konstruk yang
Extracted (AVE) , yaitu nilai diukur dengan nilai composite
menunjukkan besarnya varian reliability, konstruk reliabel jika nilai
indikator yang dikandung oleh composite reliability di atas 0,70
variabel latennya. Konvergen Nilai maka indikator disebut konsisten
AVE lebih besar 0,5 menunjukkan dalam mengukur variabel latennya.
kecukupan validitas yang baik bagi Hasil pengujian menunjukkan bahwa
variabel laten. Pada variabel konstruk (variabel) Loyalitas
indikator reflektif dapat dilihat dari Pelanggan, memiliki nilai composite
nilai Avarage variance extracted reliability lebih besar dari 0,7.
(AVE) untuk setiap konstruk Sehingga reliabelitasnya baik. Untuk
(variabel). Dipersyaratkan model variabel dengan indikator Formatif
yaitu Customer Relationship

81
Management memiliki nilai promo dan iklan keapda
composite reliability lebih besar dari pelanggan/member
0,7. Sehingga reliabelitasnya baik. 2. Klinik Kecantikan Metamorf di
Sidoarjo.
KESIMPULAN Klinik Kecantikan Metamorf
Berdasarkan hasil pengujian harus lebih ramah dan sopan
dengan menggunakan analisis PLS kepada pelanggan/member Klinik
untuk menguji pengaruh variabel Kecantikan Metamorf di Sidoarjo
Customer Relationship Manangement
(CRM) terhadap Loyalitas Pelanggan DAFTAR PUSTAKA
Klinik Kecantikan Metamorf
Sidaorjo, maka dapat diambil Anisah, Yuli. 2013. Harga dan
kesimpulan sebagai berikut: layanan purna jual terhadap
“Penerapan Customer minat membeli tablet PC di
Relationship Manangement (CRM) Kota Lhokseumawe. Jurnal
yang baik dapat meningkatkan Ekonomi dan Bisnis.
loyalitas pelanggan. Ini berarti Politeknik Negeri
semakin baik penerapan Customer Lhokseumawe
Relationship Manangement (CRM) di
Klinik Kecantikan Metamorf Chandra, Semuel dan Karina 2013
Sidoarjo maka dapat meningkatkan
loyalitas pelanggan di Klinik Ghozali,.Imam. 2006. Structural
Kecantikan tersebut”. Equation Modeling Metode
Alternatif dengan PLS
SARAN (Kedua ed.). Semarang:
Sebagai implikasi dari hasil Badan Penerbit UNDIP.
penelitian ini dapat dikemukakan
beberapa saran yang dapat Ghozali,.Imam. 2008, Model
dipertimbangkan atau dimanfaatkan Persamaan Struktural
sebagai bahan dalam pengambilan Konsep dan Aplikasi.
keputusan, antara lain pihak Semarang: Badan Penerbit
manajemen perusahaan harus UNDIP
memperhatikan beberapa hal sebagai
berikut: Ghozali,.Imam. 2011. Structural
1. Dalam hal penerapan Customer Equation Modeling Metode
Relationship Manangement Alternatif Dengan Partial
(CRM) di Klinik Kecantikan Least Square PLS Edisi 3.
Metamorf maka berdasarkan hasil Semarang: Badan Penerbit
penelitian yang dilihat dari UNDIP.
indikator CRM yang paling
dominan membentuk variabel Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty.
tersebut yaitu indikator Jakarta : Erlangga
aquire(mengakuisisi pelanggan).
Jadi Klinik Kecantikan Metamorf Kotler, Philip 2000. Manajemen
harus menginformasikan seperti Pemasaran, Edisi Milenium,
Prehallindo,Jakarta,

82
Pemasaran. Edisi 13, Jilid 2.
Kotler, Philip 2005. Manajemen Jakarta: Erlangga
Pemasaran, Jilid 2, PT
Indeks Gramedia,Jakarta Kotler, Philip, Gary Amstrong, 2009.
Principles of Marketing.
Kotler, Philip 2007. Manajemen Pearson/ Prentice Hal
Pemasaran, Edisi 12, Jilid1
,PT.Indeks,Jakarta Lamb, hair, mc Daniel. 2001.
Pemasaran. Jakarta:
Kotler, Philip 2009. Manajemen Salemba Empat
Pemasaran. Jakarta :
Erlangga Lukas Ade. 2001. Customer
Relationship Management,
Kotler dan Amstrong. 2004. Prinsip- CRM Slide Presentation.
prinsip Marketing, Edisi Jakarta: Ciptamaya
Ketujuh, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta Mahmud. 2014. Pengaruh desain
produk dan layanan purna
Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip- jual terhadap keputusan
prinsip Pemasaran Jilid 1 konsumen membeli sepeda
dan 2.Edisi 12. Jakarta: motor Yamaha merek New
Erlangga. Vixion FI (Full
Injection).Jurnal
Kotler dan Keller, 2007. Manajemen Administrasi Niaga
Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1,
PT.Indeks,. Jakarta : Peter, J.Paul; Olson, Jerry.C. (2000).
Erlangga. Consumer Behavior :
Perilaku Konsumen dan
Kotler, Philip dan Amstrong, Garry. Strategi Pemasaran.
2008. Prinsip – Prinsip Cetakan Pertama Edisi
Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1. Bahasa Indonesia. Penerbit
Jakarta : Erlangga. Erlangga. Jakarta

Kotler, Philip dan Amstrong, Garry. Pramono, Rian. 2012. Analisis


2004. Prinsip-Prinsip pengaruh harga kompetitif,
Marketing, Edisi Ketujuh, desain produk dan layanan
Penerbit Salemba Empat, purna jual terhadap minat
Jakarta. beli konsumen sepeda motor
Yamaha (studi kasus pada
Kotler, Philip dan Keller 2012. masyarakat di Kota
Marketing Management Semarang).Jurnal
Edisi 14, Global Edition Pemasaran Vol. 1 No. 1.
Pearson Prentice Hall. Universitas Diponegoro
Semarang.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane.
2008. Manajemen

83
Ratih Hurriyati. 2005. Bauran
Pemasaran dan Loyalitas Tjiptono, F. (2008). Strategi
Pelanggan, Bandung; Pemasaran. Edisi 3 . Andi,
Alfabeta. Yogyakarta. www.topbrand-
award.com. Survey Result
Schiffman & Kanuk, (2007), Perilaku tahun 2013, 2014, dan 2015
Konsumen, dialihbahasakan
oleh Zulkifli Kasip, Edisi Wisdha Ratih Trisnawati Wijayanti
Ketujuh, Penerbit PT. 2014. Pengaruh Kualitas
Indexs. Layanan dan Manajemen
Hubungan Pelanggan
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Terhadap Loyalitas
Administrasi. Bandung : Pelanggan
Alfabeta
Yanita Widystuti,(2014), Analisis
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Pengaruh Relationship
Penelitian, Cetakan ketujuh. Marketing Terhadap
Bandung: Alfabeta Loyalitas Pelanggan,
Surabaya
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung : Alfabeta

84

Anda mungkin juga menyukai