STUDI LITERATUR
a. Mendapatkan pelanggan.
b. Mengetahui pelanggan
c. Mempertahankan pelanggan yang menguntungkan.
d. Mengembangkan pelanggan yang menguntungkan.
e. Merubah pelanggan yang belum menguntungkan menjadi menguntungkan.
b. Proses (Process)
Proses manajemen hubungan pelanggan adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi
Sebuah perusahaan pertama kali sebaiknya melakukan identifikasi siapa
pelanggan berdasarkan data yang ada yang dapat menguntungkan
perusahaan dan mengapa dia menguntungkan. Ada beberapa hal yang perlu
diketahui tentang pelanggan, seperti:
a. Firmagrafik, yaitu informasi tentang pelanggan atau perusahaan yang
melakukan bisnis dengan kita, seperti misalnya : Indotimat, bidang,
bisnis, kode pos, kode bisnis, jumlah karyawan, penjualan tahunan.
b. Demografi dan psikografi, terutama informasi yang menyangkut contact
person (pelanggan,), seperti umur, sex, dan pendekatan psikologis yang
diinginkan.
c. Infografi, bagaimana contact person menginginkan cara interaksi dalam
mendapatkan informasi mengenai dirinya.
2. Diferensiasi (Differentiation)
Pada tahap differensiasi ini perusahaan harus dapat mengsegmentasikan
pelanggan berdasarkan tingkah laku, demografi, ekspektasi pelanggan,
mengenali siapa pelanggan yang benar-benar profitable dan yang tidak
profitable. Tidak seluruh pelanggan memberikan keuntungan, karena boleh
jadi pelayanan dari produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan harapan
pelanggan. Secara sederhana pelanggan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu;
a. Most Valuable Customer (MVC) adalah pelanggan yang saat ini
memberikan profit besar bagi perusahaan.
b. Most Growable Customer (MGC) adalah pelanggan yang akan menjadi
sangat berharga bila kita mampu menjalin lebih banyak lagi bisnis
dengan mereka (meski saat ini belum begitu berharga).
c. Below Zero Customer (BCZ) adalah pelanggan yang membuat rugi
karena biaya untuk melayani mereka lebih besar dan pendapatan yang
diterima.
3. Interaksi (Interaction)
Perusahaan harus dapat membuat rencana terbaik untuk berinteraksi
dengan pelanggan kemudian membuat program kesetiaan pelanggan, cross
selling, dan sebagainya.
Setelah dapat membedakan para pelanggan berdasarkan kritenia yang
telah ditentukan, maka proses selanjutnya adalah melakukan interaksi timbal
balik antara pelanggan dengan perusahaan, sehingga perusahaan dapat
mempelajari lebih lanjut dan mendalam mengenai keinginan dan kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan peran teknologi sehingga interaksi-interaksi
terekam dengan baik. Semakin lama interaksi terjadi, semakin tahu satu
sama lain, semakin enggan pelanggan pindah ke pesaing karena berat untuk
memulai hubungan baru. Interaksi dapat dilakukan dengan e-mail, telepon,
Fax, surat, tatap muka, dan sebagainya.
c.Teknologi (Technology)
Hubungan manajemen Pelanggan terkait dengan teknologi tetapi sebaiknya tidak terlalu
mengandalkan teknologi atau CRM karena tidak secara otomatis dapat menggantikan
hubungan pelanggan dengan perusahaan. CRM merupakan suatu strategi yang
mengintegrasikan seluruh proses dan memudahkan perusahaan mencari data, memilih
serta mengakuisisi apa yang diinginkan dengan adanya hubungan antara front office
dengan back office. Tetapi, kita harus melihat lebih dulu strutktur bisnis, perilaku
Pelanggan, karyawan, maupun budaya kerjanya, karena teknologi tidak dapat
memecahkan persoalan begitu saja.
Selama ini persepsi orang terhadap CRM berbeda-beda. Orang teknologi
berpendapat bahwa teknologi adalah nomor satu dalam penerapan hubungan
manajemen Pelanggan. Sebaliknya, orang pemasaran atau konsultan mengatakan bahwa
strategi pemasaran adalah yang utama dalam CRM. Senada dengan Lukas, (2004:32)
mengatakan bahwa kunci sukses penerapan CRM adalah orang (karyawan), proses, dan
baru kemudian teknologi. Orang adalah yang utama, jika kata-kata hubungan
manajemen Pelanggan diperhatikan maka relationship is about people to people,
hubungan antara orang dengan orang. inilah yang pertama. Kedua adalah proses yang
berorientasi pada kepuasan dan loyalitas pelanggan. Misalnya, strategi sales, marketing,
atau customer servicenya seperti apa. Ketiga, teknologi yang dibutuhkan, misalnya
analitis, operasional, komputer, SMS (short message service), atau apa saja, yang
penting teknologi dapat digunakan dengan fokus pada pelanggan dan mudah dalam
penggunaanya. Pada akhirnya, semua upaya yang dilakukan hubungan manajemen
Pelanggan tidak lain untuk membangun, meningkatkan dan mempertahankan pelanggan
yang setia.
a. Relationship-based interfaces
Relationship-based interfaces untuk perusahaan besar agar efektif
mereka harus bel1indak seperti perusahan keci 1yakni tetap berhubungan
dengan pelanggan, bersikap responsi f, f1eksi bel dan mudah menyesuaikan
diri terhadap perubahan permintaan dari pelanggan. Dalam prakteknya
terjadi kesenjangan tentang apa yang harus dilakukan perusahaan dengan apa
yang mereka lakukan, Kesenjangan ini dapat diatasi dengan mengambil ide
pengelolaan kesenjangan dalam delivery dan pelaksanaan manajemen
hubungan, dimana hubungannya meliputi :
a. Manajemen pelanggan
b. Staf dengan pelanggan
c. Manajemen dengan staf
d. Manajemen dengan sistem
e. Layanan jasa dengan proses hubungan
c. Customer contact
Konsumen dapat dengan mudah melakukan kontak dengan
konsumennya. Alat yang paling mudah untuk digunakan adalah internet, yang
dapat membantu perusahaan meningkatkan komunikasi dengan pelanggannya.
Pengetahuan terdiri dari dua macam yaitu tacit knowledge dan explicit
knowledge. Tanpa adanya sistem informasi yang baik akan sulit untuk
menyimpan pengetahuan terutama yang bersifat tacit knowledge. Tetapi dengan
berkembangnya teknologi informasi tacit knowledge dapat disimpan dengan
baik di dalam perusahaan. Pengelolaan pengetahuan di dalam perusahaan
menjadi sangat penting hal tersebut disebabkan pengetahuan adalah harta
perusahaan, pengetahuan memiliki bentllk yang 'unik', dalam penggunaannya
pengetahuan juga haruslah disesuaikan dengan situasi.
2.1.9 Operational Manajemen Hubungan Pelanggan
Menurut Anton dan Petouhoff (2005, p.5), dalam bagian operasional
CustomerRelationship Management, kita melihat penggunaan dan pengeloaan
yang efektif dan efisien dengan cara:
a. People, CRM dan pertukaran
b. Process, CRM dan Pertukaran
c. Technology, CRM dan pertukaran
Sedangkan faktor gejala utama dari tidak berjalannya aksesbilitas atau operasional
customer relationship management adalah:
a. Rendahnya moral dari aset sumber daya manusia
b. Ketidakpuasan konsumen / pelanggan
c. Ketidakloyalitasan konsumen / pelanggan
d. Terjadi pengurangan pelanggan
Pengetahuan menurut Davenport et. a (1998) adalah suatu nilai yang tinggi dari
sebuah informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan pelaksanaan
kegiatan. Laudon (2006) pengetahllan merupakan atribut dari individu dan kumplilan
atribut yang ada dari perusahaan. Pengetahuan dapat bersifat kognitif, seperti kejadian,
psikologikal, tapi dapat juga di simpan di perpustakaan dan catatan, sebagai suatu
proses bisnis dalam perusahaan dan pengetahuan karyawan perusahaan. Pengetahuan
dapat dibagi ke dalam:
a. Tacit Knowledge
Tacit knowledge merupakan pengetahuan yang tidak didokumentasikan oleh
perusahaan tetapi ada dalam pikiran para karyawan perusahaan. Biasanya
bersifat informal, tidak dikodefikasi dan tidak terstruktur. Dapat berupa nilai,
perspektif, dan budaya.
b. Explicit Knowledge
Explicit Knowledge merulpakan pengetahllan yang didokllmentasikan di
dalalll perllsahaan. Biasanya bersifat formal, dikodefikasi dan terstruktllr. Dapat
berupa database, manual prodllk, kebijakan dan laporan.
Customer royalty Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua
perusahaan. Tetapi kebanyakan dari perusahaan/produsen tidak mengetahui bahwa
loyalitas pelanggan dapat c1ibentuk melalui beberapa tahapan, mulai dari mencari calon
pelanggan potensial sampai dengan advocate cllstomers yang akan membawa
keuntungan bagi perusahaan. Loyalitas (Oliver 1996:392) merupakan komitmen yang
mendalam yang dibuat konsumen untuk melakukan pembelian ulang bagi produk atau
jasa secara konsisten dimasa yang akan datang.
c. Customer contact
Konsumen dapat dengan mudah melakukan kontak dengan
konsumennya. Alat yang paling mudah untuk digunakan adalah internet, yang
dapat membantu perusahaan meningkatkan komunikasi dengan pelanggannya
d. Personalizing Customer interaction
Dengan adanya peralatan yang modern dengan dllkungan perkembangan
teknologi yang didesain lIntuk membantu konsumen dalam membuat keputllsan
pembelian. Cara-cara yang dapat dilakllkan perusahaan adalah dengan membuat
customer communities secara online, selain itu jug dengan membuat
personalization yaitu dengan membuat produk yang atau jasa yang disesuaikan
dengan konsumennya secara personal.
Salah satu keuntungan dari EspoCRM adalah bisa disesuaikan di seluruh bagiannya.
EspoCRM berusaha membuatkan solusi yang berbeda yang cocok bagi kebutuhan yang
berbeda untuk tiap kebutuhan industri, tanpa harus tergantung pada konsep “satu ukuran
untuk semua”, atau membuat perusahaan membayar harga mahal untuk mengubahnya
sesuai kebutuhan perusahaan.