BAB 2
menciptakan dan mempertahankan hubungan dengan konsumen bisnis atau pelanggan. CRM adalah
p285)
In his books The Reational Enterprise: Moving beyond CRM to maximize all your
business relationship says, ” this requires a redefinition of CRM to include the old front-
office CRM, back-office ERP, legacy back-office system, collaborative channel and
Definisi CRM termasuk front-office CRM, back-office ERP, peninggalan system back-
2. Peter Kenn
CRM adalah sebuah komitmen dari perusahaan untuk menempatkan pengalaman pelanggan
sebagai titik tengah dari prioritas perusahaan dan memastikan sistem sekarang, proses dan sumber
daya informasi dapat membentuk suatu hubungan yang baik. (Greenberg, 2002, p24)
2
3. Robert Thompson
CRM adalah sebuah strategis bisnis untuk memilih dan mengatur hubungan dengan
pelanggan yang paling menguntungkan. CRM memerlukan filososi dan budaya bisnis customer-
centric untuk mendukung proses pemasaran, penjualan, dan layanan yang efektif. Aplikasi CRM
dapat memungkinkan manajemen atau pengaturan hubungan baik dengan pelanggan secara efektif,
4. Brown
CRM adalah sebuah pendekatan untuk mengenali customer sebagai inti bisnis dan
keberhasilan perusahaan tergantung dari efektivitas dari pengaturan hubungan relasi dengan
CRM membangun hubungan customer yang berjangka panjang dan tetap sehingga
Keuntungan bagi customer (Strauss, 2001, p298), banyaknya pilihan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan membuat konsumen sulit untuk membuat pilihan. Jagdish
Sheth menulis bahwa dari sudut pandang customer, prinsip dasar dari CRM adalah pengurangan
pilihan. Hal ini berdasarkan ide bahwa customer, ingin berlangganan pada toko, mall dan service
provider yang sama karena efisiensi yang didapatkan. CRM bersifat cost effective. Karena lebih
murah untuk mempertahankan seorang customer daripada untuk mendapatkan seorang customer,
dan juga karena lebih mudah serta murah menjual lebih banyak produk kepada seorang
customer
3
daripada menjual jumlah yang sama kepada dua customer. Keuntungan lainnya dari CRM adalah
pengaruh positif dari komunikasi mulut ke mulut oleh konsumen-konsumen yang puas.
Menurut Kalakota dan Robinson (2001, p173) tujuan dari kerangka bisnis CRM adalah
sebagai berikut:
mereka sehingga dapat meningkatkan profibilitas perusahaan dengan mengidentifikasi, menarik, dan
Dengan menggunakan informasi pelanggan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik
bagi kebutuhannya, maka pelanggan tidak perlu berulang kali meminta informasi yang mereka
butuhkan kepada perusahaan sehingga menghemat waktu dan mengurangi frustasi mereka.
3. Memperkenalkan saluran proses dan prosedur yang konsisten dan dapat ditiru.
karyawan yang terlibat dalam transaksi penjualan, sehingga perusahaan harus memperbaiki
Jadi tujuan dari CRM adalah untuk memperoleh hubungan dengan pelanggan yang dapat
tujuan tersebut, bagian pemasaran, penjualan dan pelayanan pelanggan harus bekerjasama lebih
1. Mengidentifikasi customer
customer dari berbagai sumber (personal maupun automated) seperti force, customer service
encounter, bar code scanners dan website. Semakin banyak informasi yang dimiliki perusahaan,
semakin baik nilai yang bisa disediakan bagi setiap customer dan calon customer dalam hal
keakuratan, ketepatan waktu dan dapat memberikan penawaran yang masuk akal.
2. Membedakan customer
CRM memungkinkan perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang ada dan
menerapkannya secara tidak sama terhadap customer yang paling menguntungkan. Ide yang baru
3. Menyesuaikan Marketing
behavior, kebutuhan atau nilai, perusahaan kemudian bisa menyesuaikan penawaran terhadap
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan membedakan, serta untuk
Fase-fase CRM menurut Kalakota dan Robinson (2001, p174) sebagai berikut:
a. Melakukan promosi terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan, memberikan kesan
pertama yang baik kepada pelanggan karena akan mempengaruhi penilaian kepada
perusahaan.
b. Memberikan kenyamanan pada pelanggan dalam membeli produk yang mereka butuhkan,
misalnya dengan merespon dengan cepat terhadap keinginan pelanggan juga ketepatan
Tujuannya adalah menawarkan produk yang baik dengan pelayanan yang memuaskan.
Perusahaan harus menciptakan hubungan yang erat dengan pelanggan dengan cara
b. Up-selling, adalah menawarkan barang yang sama tetapi dengan kualitas yang lebih
baik.
dengan percuma.
Profit
Customer Satisfaction
Customer Focus
Terdapat dua jenis faktor penentu keberhasilan yang berhubungan dengan pelanggan dan
Bukan merupakan laba kotor atau margin seorang pelanggan (penghasilan dikurangi
biaya produk atau jasa). Biaya pemasaran, biaya penjualan, dan overhead
8
harus dikurangi dengan margin. Peter Crucker berpendapat bahwa tugas utama perusahaan adalah
menciptakan pelanggan. Akan tetapi, masa kini pelanggan menghadapi aneka ragam pilihan
produk, harga dan pemasok. Pelanggan memperhitungkan penawaran yang memberikan nilai
tertinggi, dan mengharapkan nilai maksimal yang dibatasi oleh biaya pencarian serta
diukur dari penghasilan baik dalam jumlah rupiah maupun volume produk atau jasa yang
dipesan selama periode tertentu. Parameter perilaku pelanggan yang pertama adalah perilaku
pelanggan yang positif berarti pelanggan yang pertama kali membeli dari perusahaan. Parameter
perilaku pelanggan yang kedua adalah customer lifeture atau lamanya waktu rata-rata yang
diukur dalam bulan atau tahun, yaitu rata-rata pelanggan yang melakukan transaksi dengan
sebuah usaha. Parameter perilaku pelanggan yang ketiga adalah customer share, yaitu sejauh
mana setiap pelanggan memenuhi kebutuhannya atau jenis produk dan jasa yang diinginkan
Pelanggan yang senang dan puas berperilaku dengan positif. Mereka akan membeli
banyak dan memberikan sebagian besar usaha mereka. Apakah pembeli akan puas setelah
pembelian tergantung pada kinerja penawaran sehubungan dengan harapan pembeli. Jika para
pelanggan puas, mereka akan lebih sukar mengubah pilihannya. Kepuasan tinggi akan
terhadap merek, bukan hanya prefensi rasional, hasilnya adalah kesetiaan pelanggan yang
tinggi.
a. Organisasi
Karyawan memiliki keahlian dan pengalaman menangani pelanggan dengan baik dan
bekerja dalam kelompok dengan orang lain yang memiliki kontak dengan pelanggan atau
customer
b. Komunikasi
Metode yang paling tepat untuk diterapkan pada setiap pelanggan adalah komunikasi
Kontak logistik, yaitu komunikasi dengan pelanggan direncanakan secara baik, tepat
c. Informasi
Sistem informasi pelanggan harus luwes, efektif dan mudah digunakan oleh orang awam
Adanya korelasi langsung antara fokus pelanggan dengan kinerja pelanggan. Bila dapat
pelanggan. Apabila terjadi penggabungan bersama antara kinerja pelanggan dengan fokus
Sales
Customer Service
Gambar 2.2 CRM flows
Mengambil data input berupa data profil dari semua pelanggan (customer) dan memberikan
informasi yang sesuai kepada klien berupa informasi tentang customer history, kebutuhan-
Pelanggan
Menurut James G.Barnes (2003, p63), mencapai tingkat kepuasan pelanggan tertinggi adalah
tujuan utama pemasaran. Pada kenyataannya, akhir-akhir ini banyak perhatian tercurah pada kepuasan
total, yang implikasinya adalah mencapai kepuasan sebagian saja tidaklah cukup untuk membuat
pelanggan setia dan kembali lagi. Ketika pelanggan merasa puas akan pelayanan yang didapatkan
dan juga puas akan barang atau jasa yang mereka dapatkan, besar kemungkinan mereka akan
kembali lagi dan melakukan pembelian-pembelian yang lain dan juga akan merekomendasikan pada
teman-teman dan keluarganya tentang perusahaan tersebut dan produk-produknya. Juga kecil
dari waktu ke waktu akan membina hubungan yang baik dengan pelanggan. Hal ini dapat
kenyamanan bagi pelanggan, apa yang memuaskan satu pelanggan mungkin tidak memuaskan
pelanggan yang lainnya. Kenyataannya, apa yang bisa memuaskan pelanggan di satu situasi mungkin
tidak bisa memuaskan pelanggan yang sama di lain situasi. Dengan demikian, kepuasan pelanggan
adalah target yang berubah-ubah, karena masing-masing pelanggan memiliki serangkaian kebutuhan
pada tingkat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, CRM diperlukan untuk menjaga kepuasan pelanggan
tersebut.
Menurut Customer Relationship Management, p92, kunci utama CRM: Solusi CRM
1. Membedakan pelanggan
Semua pelanggan tidak sama. Kenali dan hargai pelanggan terbaik dengan tidak sama.
2. Membedakan penawaran
5 sampai 10 kali lebih murah jika mempertahankan pelanggan yang ada dibanding
5. Tingkatkan loyalitas
Berdasarkan pendapat Budi Sutedjo (2003, p65) CRM diawali dengan pengumpulan
informasi tentang apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pelanggan dari perusahaan. Dengan
mengetahui kebutuhan dan harapan dari pelanggan tersebut, perusahaan dapat memanjakan dan “
perusahaan membuka saluran-saluran komunikasi semudah mungkin dengan tingkat respon yang
tinggi, agar pelanggan merasakan kedekatan dengan pihak perusahaan. Dari situ, loyalitasnya
terhadap perusahaan sedikit demi sedikit akan menjadi tumbuh dan berkembang. Dengan
demikian perusahaan akan memperoleh manfaat dari penerapan CRM ini, yakni memiliki pelanggan
yang loyal.
13
Beberapa tipe teknologi CRM menurut Greenberg antara lain: (Greenberg, 2002,
p24)
1. Operational CRM
2. Analytical CRM
Analisis data yang dihasilkan oleh operasional CRM, meliputi aplikasi data mining.
14
3. Collaborative CRM
communities, dan sejenisnya yang dirancang untuk interaksi antar pelanggan dan
organisasi.
Fakta bahwa untuk mendapatkan pelanggan baru bisa 10 kali biaya untuk menjaga
Tren bisnis saat ini yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan loyalitas
diandalkan dan terintegrasi sehingga semua proses dan interaksi pelanggan membantu
bersama.
2. E-CRM berdasarkan web, dengan aplikasi yang bersifat self-service, atau CRM
sebuah channel yang powerful, fleksibel yang biasa digunakan oleh customer
3. E-CRM adalah CRM yang diterapkan secara elektronik dengan menggunakan web
browser, internet dan media elektronik lain (seperti email, call center, dan
Kepuasan pelanggan adalah suatu tujuan utama dari sebuah sistem CRM yaitu untuk
menghasilkan sebuah keputusan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya dapat meningkatkan
loyalitas pelanggan terhadap perusahaan itu sendiri. Tanpa adanya pelanggan maka dapat
menyebabkan kerugian perusahaan yang akhirnya menyebabkan kebangkrutan. Oleh karena itu
perusahaan harus mendeterminasikan siapa saja yang menjadi pelanggan dan karakterisktiknya.
Menurut Oliver yang dikutip oleh Barnes (2003, p64) kepuasan pelanggan adalah
tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhannya. Hal ini berarti penilaian bahwa suatu bentuk
keistimewaan dari suatu barang dan jasa, memberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan
pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan di bawah harapan atau pemenuhan
perusahaan. Mereka mungkin suatu kelompok yang kompleks dan terdiri dari berbagai lapisan, tapi
kita harus mengetahui dan melayani mereka semua untuk kemajuan perusahaan.
16
teknologi.
Alat-alat yang digunakan untuk mendukung e-crm antara lain: (Turban, 2002,
p138)
Web page (halaman web) dapat digunakan untuk mencatat pembelian dan preferensi
customer.
2. FAQs
Fitur Frequently Asked Questions (FAQs) adalah sebuah tool yang sederhana dan tidak
mahal yang bisa digunakan untuk menangani pertanyaan customer yang berulang.
17
3. Tracking Tools
Tracking Tools merupakan tool yang digunakan oleh konsumen untuk mengetahui
pemesanan (order) yang telah dilakukan sehingga menghemat waktu dan biaya perusahaan. Contoh:
dengan customer.
Help Desk atau Call Center berfungsi sebagai customer service yang biasanya
6. Troubleshooting Tools
Model ini diperkenalkan oleh Michael Porter (1980) dan telah dimodifikasi dan
disebarkan ke lainnya. Model Five Forces tentang analisis kompetitif adalah pendekatan yang
digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri. Menurut Porter (1980),
hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan yaitu
kemungkinan masuknya pendatang baru, potensi pengembangan produk substitusi, kekuatan tawar-
menawar pembeli serta kekuatan tawar-menawar pemasok. Kelima kekuatan persaingan ini
menentukan intensitas persaingan dan profitabilitas dalam industri, dan kekuatan yang paling
Michael E. Porter (David, 2006, p130), melihat hakikat suatu industri sebagai kombinasi
Persaingan antar perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima
kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil
Pendatang baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru, keinginan untuk
yang substansial. Akibatnya, harga dapat menjadi turun atau biaya membengkak
pada rintangan masuk yang ada digabung dengan reaksi pesaing yang sudah ada
yang dapat diantisipasi oleh pendatang baru. Jika hambatan ini besar atau pendatang
baru memperkirakan akan ada perlawanan yang keras dari para pemain lama, maka
menghasilkan produk pengganti. Produk pengganti membatasi laba potensial dari industri
dengan menetapkan harga maksimum yang dapat diberikan oleh perusahaan dalam
industri. Semakin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti,
semakin ketat pembatasan laba industri. Produk pengganti yang perlu mendapat
perhatian besar adalah produk-produk yang memiliki tren membaiknya kinerja harga
dibandingkan dengan produk industri tersebut dan diproduksi oleh industri yang
memperoleh laba tinggi. Produk pengganti seringkali timbul dengan cepat ketika
dalam suatu industri, khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada
sedikit barang subtitusi yang cukup bagus atau biaya untuk mengganti barang bahan
baku mahal.
Pembeli bersaing dengan industri dengan memaksa harga turun, tawar- menawar
terhadap mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik, serta berperan
sebagai pesaing. Kekuatan dati tiap-tiap kelompok pembeli yang penting dalam
industri tergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada kepentingan
Threat of
Potential entrants
new entrants
Bargaining power
Bargaining power
of suppliers
of buyers
I ndustry Competitors
Suppliers Buyers
Threat of
substitutes
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan atas
salah satu cara dimana responden diminta untuk menilai tingkat harapan mereka terhadap atribut
tertentu dan juga tingkat yang mereka rasakan. Metode yang dikembangkan oleh Zeithaml (1990) ini,
khusus digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan atas jasa yang diberikan.
mengukur kualitas jasa secara kuantitatif dalam bentuk kuesioner dan mengandung dimensi-
dimensi kualitas jasa seperti tangibles, responsiveness, realibility, assurance, dan empathy.
Tujuan dari penggunaan dimensi servqual dalam pengukuran kesenjangan adalah untuk melakukan
program perbaikan dalam pengendalian jasa layanan yang digunakan sebagai alternatif usulan
dalam perbaikan kualitas jasa yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan, sebagai salah satu
strategi perusahaan dalam memberdayakan Total Quality Service. Hasil pengolahan data kuesioner
akan dilakukan dengan menggunakan analisa diagram Kartesius dan probabilistik kesenjangan
Pada metode Servqual dibutuhkan data skor harapan (expected score) dan skor
persepsi (perceive score). Perbedaan antara kedua skor ini memiliki sasaran penilaian pelanggan
untuk mengetahui kualitas jasa yang diterima pelanggan dengan menggunakan metode penilaian
Langkah-langkah yang harus dilakukan pada metode Servqual ini adalah sebagai
berikut:
Untuk menentukan atribut apa saja yang akan ditampilkan, penyedia jasa dapat
ada dalam daftar tersebut, yaitu seberapa penting atau seberapa besar harapan
pelanggan terhadap atribut tersebut, berapa besar bobot yang diberikan untuk masing-
masing pelayanan yang diberikan dan seberapa baik prestasi jasa yang dirasakan
Tentukan Serqual score (Si) untuk setiap pertanyaan/ atribut dengan persamaan
sebagai berikut :
Si = Pi – Ei ; i = 1,2,3,...,n
dimana :
n : nomor pertanyaan
4. Terhadap pelanggan, jumlahkan nilai Servqual yang didapat untuk setiap dimensi,
tersebut
23
5. Terhadap setiap pelanggan, kalikan nilai Ski dengan bobot (wi) yang diberikan untuk
setiap dimensi sehingga didapatkan nilai Servqual terbobot (Sqi) untuk setiap dimensi.
2.3.2 Metode 7C
Internet telah merubah cara pemasaran dari interaksi antar-muka menjadi interaksi layar-muka.
Perbedaan yang mendasar dari hubungan pertukaran ini dijembatani oleh antar-muka teknologi.
Interface ini dapat berupa PC, telepon genggam, PDA, aplikasi wireless, atau peralatan internet
lainnya. Cara mendesain antar-muka ini menggunakan kerangka 7C’s yaitu: (Mohammed, 2003,
p161)
1. Context ( konteks)
Konteks dari suatu website mencakup estetika dan fungsional penglihatan dan
perasaan. Beberapa sites telah memilih untuk menitikberatkan pada grafik yang
menarik, warna, dan fitur desain, sementara yang lain menekankan tujuan bukan
2. Content ( isi)
Content atau isi didefinisikan sebagai subjek digital yang penting dalam suatu site.
Ini mencakup bentuk dari subjek digital seperti text, grafik, audio, dan video.
3. Community ( komunitas)
dengan sense yang kuat dalam keterlibatan dan berbagi minat yang sama dalam
Komunikasi user-to-user dapat muncul antara 2 user (e- mail, joint game)
atau antara satu user dengan banyak user (bulletin board, forum).
4. Customization
Didefinisikan sebagai kemampuan suatu site untuk mendesain dirinya sendiri atau
didesain oleh user. Ketika customization dilakukan dan manajemen oleh user
maka hal ini disebut personalisasi, sedangkan customization yang dilakukan oleh
5. Communication
a. Broadcast
b. Interactive
c. Hybrid
interactive.
6. Connection ( koneksi)
7. Commerce ( perdagangan)
options.
Menurut J. Supranto (2006, p233), kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Harapan pelanggan dapat
dibentuk dari pengalaman masa lalu, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi pemasar
dan saingannya. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan
memberikan komentar yang baik terhadap perusahaan. Sedangkan menurut Oliver melalui buku
Kotler (2003, p69), kepuasan digambarkan sebagai suatu evaluasi terhadap surprise yang melekat
pada
26
merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan, apabila kinerja
dibawah harapan maka pelanggan akan kecewa. Jika kinerja sesuai harapan maka pelanggan akan
puas. Sedangkan jika kinerja melebihi harapan, maka pelanggan akan sangat puas.
Kotler (2003, p103) berpendapat, bahwa pelanggan adalah orang yang paling penting
dalam perusahaan, pelanggan tidak tergantung kepada perusahaan tetapi perusahaan tergantung pada
pelanggan. Pelanggan bukan menerima pekerjaan tetapi pelanggan memberikan pekerjaan. Pelanggan
bukan seseorang untuk menilai atau menghitung, tetapi pelanggan adalah seseorang yang
mengungkapkan apa yang diinginkan, perusahaan adalah untuk memberikan kepuasan untuk
pelanggan dan untuk perusahaan itu sendiri, pelanggan adalah orang yang paling penting bagi setiap
perusahaan.
(2003, p2) kepuasan pelanggan adalah hasil akumulasi dari konsumen atau pelanggan dalam
menggunakan produk dan jasa. Oleh karena itu, setiap transaksi atau pengalaman baru akan
memberikan pengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Seorang pelanggan yang puas adalah pelanggan
yang merasa mendapat nilai dari pemasok, produsen atau penyedia jasa. Nilai ini berasal dari produk,
pelayanan, sistem, atau sesuatu yang bersifat emosi. Ketika pelanggan mengatakan bahwa nilai
adalah produk yang berkualitas. Kalau nilai bagi pelanggan adalah kenyamanan, maka kepuasan akan
datang apabila pelayanan dan tempat dikunjungi benar-benar nyaman. Kalau nilai dari
27
pelanggan adalah harga yang murah, maka pelanggan akan puas kepada produsen yang
memberikan harga paling kompetitif. Dengan demikian, kepuasan pelanggan memiliki dimensi
waktu karena hasil akumulasi. Upaya memuaskan pelanggan adalah pengalaman panjang yang tidak
Menurut Kotler (2002, p105), “ kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
kepuasan pelanggan dari Rangkuti (2002, p21) secara konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:
Nilai produk
Sekarang ini semakin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan merupakan aspek
vital dalam rangka bertahan dalam arena bisnis dan memenangkan persaingan. Meskipun demikian,
tidaklah mudah untuk mewujudkan kepuasan pelanggan secara menyeluruh. Oleh karena itu,
Menurut Tjiptono (2001, p126) sebenarnya ada dua faktor yang amat menentukan
kepuasan pelanggan, yaitu harapan pelanggan dan kinerja atau hasil yang mereka rasakan. Jadi
kesimpulannya, kepuasan pelanggan adalah konsep penting dalam konsep pemasaran dan penelitian
konsumen dan sudah menjadi pendapat umum bahwa jika konsumen merasa puas dengan suatu
produk, maka mereka akan cenderung terus menggunakannya dan membeli kembali di kemudian
hari.
Menurut Kotler (2002, p45), terdapat 4 (empat) metode untuk melacak dan mengukur
Perusahaan secara responsif memperoleh ukuran kepuasan konsumen secara langsung dengan
pelanggan mereka sebagai sampel acak dan menanyakan apakah mereka sangat puas, puas,
biasa saja, kurang puas atau sangat tidak puas terhadap aspek kinerja perusahaan.
29
3. Belanja siluman
Perusahaan dapat membayar orang-orang untuk bertindak sebagai pembeli potensial guna
melaporkan hasil temuan mereka tentang kekuatan dan kelemahan yang mereka alami
Menurut Yoeti (2000, p59), ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan
pada filosofi yang digunakan dalam menetapkan misi dan tujuan perusahaan.
perusahaan terlebih dahulu harus mempelajari apa itu kebutuhan dan harapan-harapan
pelanggan.
30
4. Orientasi karyawan
Apabila karyawan merasa puas, maka lebih mudah bagi mereka untuk menerapkan kepada
5. Pelatihan (training)
Di samping perlunya penerimaan pegawai yang sesuai dengan pekerjaan, suatu perusahaan
6. Keterlibatan karyawan
7. Penghargaan
Untuk membuat staff lebih berorientasi kepada pelanggan, penghargaan perlu diberikan
PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN DALAM MENDUKUNG ANALISA DAN PERANCANGAN E-CRM UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN PEL
(STUDI KASUS: HERO PURI INDAH)
Metode Penelitian:
Servqual
Analisis Kebutuhan
7C
Sumber: Penulis