Anda di halaman 1dari 6

PERANCANGAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMBANGUN

LOYALITAS PELANGGAN PADA DIVISI PEMASARAN PT BIO FARMA (PERSERO)

Agung Jasa Muttaqien Usmadi, Yeffry Handoko


Magister Sistem Informasi
Fakultas Pasca Sarjana
Universitas Komputer Indonesia, Bandung
agungusmadi@gmail.com

ABSTRAK
Kelangsungan hidup sebuah perusahaan tergantung dari ada atau tidak adanya pembeli, dengan kata
lain perusahaan tidak akan memperoleh pendapatan (income) untuk membiayai aktivitasnya. Seorang
pelanggan yang puas adalah pelanggan yang mendapatkan value yang lebih besar dari pada biaya yang
dikeluarkan. Customer Relationship Management (CRM) memungkinkan terciptanya kesetiaan pelanggan
bukan hanya pada produknya namun juga setia terhadap perusahaan. Customer Relationship Management
(CRM) telah diperkenalkan sebagai sistem informasi skala perusahaan. CRM bukan hanya sebuah piranti
lunak, melainkan merupakan sebuah strategi bisnis yang mengintegrasikan proses bisnis yang bersentuhan
langsung dengan konsumen (pemasaran, penjualan dan pelayanan) dengan pelaku bisnis, proses bisnis dan
teknologi pendukung.
Pada penelitan ini, membahas mengenai kinerja bisnis proses Customer Relationship Management
(CRM) yang seharusnya dijalankan oleh PT. Bio Farma. Dengan adanya improvement CRM yang efektif dan
efisien diharapkan akan mendukung goal perusahaan sehingga mampu mendongkrak penjualan dan
meningkatkan hubungan dengan customer. Metode perancangan CRM menggunakan sebuah framework
pengukuran business process yang berfokus pada penilaian business process dan software sistemnya yang
disebut dengan Goal Question Metric Method (GQM). GQM adalah metode yang dimulai dari mendesain top-
level goals dari proyek, kemudian dibuatkan serangkaian untuk tiap goal dimana tiap pertanyaan akan dijawab
jika goal tercapai, dan kemudian metrik digunakan untuk mengukur hasil dari pertanyaan tersebut.
Hasil pengukuran loyalitas pelanggan nihil, dikarenakan sistem yang selama ini dijalankan hanya
berfokus pada sales bukan marketing. Dengan kata lain, belum dapat membantu mengurangi biaya dan
meningkatkan keuntungan dengan mengorganisir dan mengotomatisasi proses bisnis yang memelihara
kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Perbaikan yang akan diusulkan konsep integrasi data dalam bentuk portal web, paperless dan
kemudahan mengakses data. Hubungan perusahaan dengan customer harus ditingkatkan sebagai upaya untuk
menjadi perusahaan Life Science kelas dunia yang berdaya saing global. E-CRM adalah solusi bagi PT Bio
Farma (Persero) yang dapat memberikan ROI melalui otomatisasi pemasaran, layanan pelanggan, dan
otomatisasi tenaga penjualan.

Kata Kunci: e-CRM, customer relationship management, kesetiaan pelanggan.

1. PENDAHULUAN serta mendapatkan berbagai pengakuan sertifikasi,


Customer Relationship Management (CRM) baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Salah
telah diperkenalkan sebagai sistem informasi skala satu misi dari perusahaan adalah meningkatkan
perusahaan. CRM bukan hanya sebuah piranti kerjasama dengan customer dalam rangka
lunak, melainkan merupakan sebuah strategi bisnis meningkatkan kualitas hidup pasien. Pada penelitan
yang mengintegrasikan proses bisnis yang ini, akan membahas mengenai kinerja bisnis proses
bersentuhan langsung dengan konsumen Customer Relationship Management (CRM) yang
(pemasaran, penjualan dan pelayanan) dengan dijalankan pada PT Bio Farma yang belum berjalan
pelaku bisnis, proses bisnis dan teknologi searah dengan tujuan perusahaan khususnya pada
pendukung (Budiarjo, 2008). Divisi Pemasaran dalam meningkatkan penjualan
PT Bio Farma (Persero) adalah sebuah dan membangun loyalitas pelanggan. Dengan
perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adanya improvement CRM yang efektif dan efisien
yang merupakan salah satu dari sekitar 23 produsen diharapkan akan mendukung goals perusahaan
vaksin di dunia yang telah mendapatkan pra- sehingga mampu mendongkrak penjualan dan
kualifikasi WHO (World Health Organization), meningkatkan hubungan dengan customer yang

85
paling dasar terutama dengan Pedagang Besar kebiasaan dari pelanggan, sehingga dapat
Farmasi (PBF) dan dokter. digunakan sebagai nilai tambah bagi
Dengan CRM, perusahaan farmasi akan perusahaan, untuk meningkatkan
mampu mengidentifikasi customer mana yang pelayanan serta bersaing dengan
proaktif dengan tenaga pemasarnya, mengkalkulasi kompetitor.
pendapatan potensial yang diperoleh dari
hubungannya dengan para customer tersebut,
menjalin hubungan yang lebih erat dengan para
customer. Perkembangan CRM sendiri tidak dapat
lepas dari teknologi, oleh karenanya bagi
perusahaan pemanfaatan CRM yang
dikombinasikan dengan teknologi berbasis web
akan menghasilkan suatu garis sasaran perusahaan Gambar 2. Framework of dynamic CRM (sumber:
untuk menghadapi persaingan. Microsoft Dynamics, 2011)
Berikut pendekatan dalam menetapkan Fitur
2. TINJAUAN PUSTAKA CRM:
Secara sederhana Customer Relationship Siklus CRM yang terdiri dari proses Acquire–
Management (CRM) merupakan perpaduan antara Retain–Expansion, masing-masing fase dalam
3 aspek yang terkait. siklus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Acquire, proses acquiring a new
relationship adalah untuk mendapatkan
pelanggan baru yang dapat diwujudkan
dalam berbagai strategi. Kata kunci yang
dikaitkan dengan fase ini adalah
diferensiasi, inovasi, dan kenyamanan
(convenience).
2. Retain, retaining customer relationship
adalah fase dimana organisasi melakukan
Gambar 1. Tiga Aspek CRM (sumber: strategi untuk mempertahankan pelanggan
greaterchinacrm.org, 2003) dengan cara peningkatan pelayanan.
Jika digambarkan akan membentuk suatu Customer retaintion menjadi strategi yang
segitiga dengan simpul yang disebut Customer– penting bagi perusahaan karena pilihan
Relation–Management. Adapun masing masing bagi pelanggan semakin banyak yang di
aspek dapat dijelaskan sebagai berikut: ciptakan oleh banyak organisasi penyedia
1. Customer, dapat diartikan sebagai layanan (competitor). Kata kunci yang
pengguna layanan barang dan jasa dari diasosiasikan dengan fase ini adalah
suatu organisasi bisnis yang menghasilkan adaptabiliy, listening, dan Responship.
profit (manfaat) bagi organisasi tersebut. 3. Expansion, adalah masa untuk membina
2. Relationship, merupakan hubungan antara hubungan baik yang telah ada dengan
customer dengan organisasi bisnis yang pelanggan, dengan selalu mendengar
dapat berupa komunikasi maupun keinginan pelanggan dan melayaninya
interaksi dan dapat terjadi dalam jangka dengan baik, terciptanya pelanggan yang
pendek, jangka panjang, secara terus- loyal terhadap produk/layanan organisasi.
menerus, atau hanya sekali. Biasanya Beberapa kata kunci yang di asosiasikan
customer yang melakukan secara berulang dengan fase ini adalah loyality, reduce
bila telah memiliki rasa percaya/puas cost, dan customer service.
terhadap bentuk pelayanan suatu Dari beberapa definisi tentang CRM dapat
organisasi disimpulkan bahwa Customer Relationship
3. Management, semua jenis informasi/data Management (CRM) terdiri beberapa pihak yang
yang diperoleh dari customer terlibat dalam penerapannya secara langsung mulai
menyebabkan organisasi bisnis dapat dari customer hingga organisasi penyedia layanan
memetakan bagaimana perilaku dan (service) dan menjadi sebuah siklus yang dapat di

2
management sesuai dengan proses bisnis organisasi Dari gambar di atas, berikut penjelasan Desain
tersebut. Studi yang akan dibahas:
Untuk menetapkan fitur CRM secara tepat, 1. Pemulaan perencanaan
sebagai landasan untuk menyusun Software Pemulaan perencanaan mempunyai tujuan
Requirement Specification (SRS), diperlukan mempersiapkan pelaksanaan proyek CRM
framework sebagai acuan. CH Park & YG Kim (seperti: membuat rencana kerja,
mengusulkan sebuah CRM Framework yang memastikan komitmen manajemen, dan
dinamakan “A framework of Dynamic CRM”. lain-lain).
Framework ini menjelaskan serangkaian 2. Definisi Kebutuhan CRM
tahapan pada pembangunan/penerapan CRM. Pada bagian ini, peneliti menjelaskan
Substantif terpentingnya adalah informasi yang mengenai kebutuhan CRM sistem yang
didapat dari customer sehingga diperoleh outputnya seharusnya ada dalam suatu perusahaan.
yang berupa Relationship Commitment, model Pendefinisian kebutuhan CRM
tersebut dapat dilihat pada Informasi yang menjadi berdasarkan pada literatur yang ada dan
fokus perhatian adalah sebagai berikut: studi lapangan pada perusahaan dengan
a. Informasi mengenai pelanggan menggunakan GQM (Goal Questions
b. Informasi untuk pelanggan Metric).
c. Informasi oleh pelanggan 3. Merancang Metode GQM
Metriks yang diperoleh dengan survei dan
3. METODOLOGI PENELITIAN wawancara, maka dalam melakukan
Metodologi penelitian merupakan cara atau pengukuran yang pertama kali harus
prosedur yang berisikan tahapan-tahapan yang jelas diketahui adalah tujuan perusahaan, tahap
dan disusun secara sistematis dalam proses selanjutnya yaitu melakukan pertanyaan-
penelitian. pertanyaan berdasarkan dari tujuan
tersebut. GQM adalah sebuah framework
pengukuran business process yang
berfokus pada penilaian business process
dan software sistemnya Goal Question
Metric Method (GQM) adalah metode
yang dimulai dari mendesain top-level
goals dari proyek, kemudian dibuatkan
serangkaian untuk tiap goal dimana tiap
pertanyaan akan dijawab jika goal
tercapai, dan kemudian metrik digunakan
untuk mengukur hasil dari pertanyaan
tersebut.

Gambar 4. Metode Goal Question Metric Method


(sumber: Budiarjo, 2008)
4. Evaluasi CRM yang sedang berjalan →
Analisa sebelum perancangan
Pada bagian ini, penulis melakukan
evaluasi CRM yang sedang berjalan saat
ini, kelebihan dan kekurangan CRM yang
sedang berjalan. Analisa sistem CRM
yang sedang berjalan diukur menggunakan
Gambar 3. Metodologi Penelitian metrik GQM. Kekurangan dan kendala-
kendala CRM yang sedang berjalan saat

3
ini akan dijabarkan dengan Fishbone a. Proses
diagram. Fishbone diagram adalah suatu Bisnis proses yang terlalu panjang pada
diagram yang menunjukkan hubungan proses pemesanan barang disebabkan oleh
antara faktor-faktor penyebab masalah dan banyaknya proses manual yang masih
akibat yang ditimbulkan. Manfaat dari digunakan sehingga memakan waktu yang
fishbone diagram antara lain panjang (permasalahan pada metrik 1
mengidentifikasi akar penyebab dari suatu (M1) yaitu: Persentase pelaporan
masalah serta membangkitkan ide-ide manual CRM yang besar yakni (72%).
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Merupakan faktor utama kendala
5. Perancangan dan implementasi CRM yang penyebab proses pada CRM PT Bio
baru Farma.
Pada bagian ini penulis merancang CRM Selain lamanya waktu yang diperlukan
yang akan dikembangkan. Dari untuk pemesanan barang, kendala terbesar
kekurangan sistem yang sedang yang dihadapi pada kategori proses yakni
dijalankan, penulis memberikan masukan lamanya waktu untuk memproses
Bisnis proses yang sesuai dengan complain dari customer (permasalahan
perusahaan berdasarkan hasil observasi pada metrik 5 (M5) yaitu Maksimum
dan survei di lapangan. Perancangan Fitur waktu untuk menangani complain
dan SRS (Software Requrement customer).
Spesification CRM berdasarkan Komputer aktif yang tidak diperbarui
framework Dynamic CRM. recordnya mengakibatkan record pada
6. Rekomendasi CRM yang baru → Analisa database pemesanan barang tidak
sesudah perancangan memberikan informasi yang up-to-date
Pada bagian ini, penulis memberikan saran kepada user, hal ini juga disebabkan oleh
tentang rancangan CRM yang baru. koneksi jaringan yang jelek.
Analisa sistem CRM yang sedang berjalan b. Kebijakan dan prosedur.
diukur menggunakan metric GQM. Aplikasi yang digunakan pada pemesanan
barang, tidak mencatat nama user yang
4. PEMBAHASAN menggunakan dan pada user account, hal
Berdasarkan hasil analisis sistem proses bisnis ini disebabkan karena tidak adanya
yang sedang berjalan saat ini, kendala-kendala standarisasi penggunaan username.
yang dihadapi PT Bio Farma dalam mencapai goals Sesuai dengan kebijakan managerial,
dari proses CRM dikategorikan dalam 4 kategori berhubung data pemesanan barang bersifat
yakni: proses, kebijakan dan prosedur, manusia dan crusial makanya hak akses administrator
peralatan. Fishbone diagram yang memuat diserahkan kepada staf IT, sehingga staf
informasi kendala-kendala tersebut tersaji pada IT bertanggung jawab terhadap edit dan
Gambar 5. delete data sesuai dengan permintaan user.
User hanya berhak untuk menambah data
pemesanan barang. Jadi jika ada kesalahan
pada proses input data, user harus
menghubungi staf IT untuk melakukan
perbaikan data.
c. Manusia
Personel IT saat ini hanya memahami
penggunaan aplikasi pemesanan barang
secara operasional, untuk penambahan
fitur (jika diperlukan) personel IT
sekarang tidak mengerti untuk
pengembangan aplikasi selanjutnya karena
Gambar 5. Fishbone diagram masalah proses teknologi pada sistem yang sedang
pemesanan vaksin berjalan saat ini sudah terlalu lama. Proses
Berikut pembahasan dari masing kategori: bisnis dalam hal pemesanan barang

4
kepada customer, yang ada pada sistem akan diusulkan konsep integrasi data
sekarang hanya bersifat Sales In. dalam bentuk web portal, paperless dan
d. Peralatan kemudahan mengakses data.
Sulitnya untuk pengembangan sistem 3. Hubungan perusahaan dengan customer
disebabkan oleh tidak adanya vendor harus ditingkatkan sebagai upaya untuk
untuk mensuport aplikasi pemesanan menjadi perusahaan Life Science kelas
barang PT Bio Farma. Tidak adanya dunia yang berdaya saing global
support service dari vendor yang 4. E-CRM adalah solusi bagi PT Bio Farma
dialokasikan bagi IT atas aplikasi ini dapat (Persero) yang dapat memberikan ROI
menyebabkan kesulitan untuk mengatasi melalui otomatisasi pemasaran, layanan
kejadian dimana fitur aplikasi tidak pelanggan, dan otomatisasi tenaga
berfungsi seperti yang diduga atau penjualan.
diharapkan. Dengan diusulkannya proses baru yang telah
Selain itu kendala lain yang ditemui yakni mendapat perbaikan-perbaikan dari proses lama,
kurangnya fitur pada proses pemesanan barang diharapkan dapat memberikan dampak yang positif
seperti fitur automatic searching pada aplikasi, berupa peningkatan produktifitas atau kinerja
output dari aplikasi berupa laporan masih kurang karyawan serta meningkatkan profit PT. Bio
baik untuk menganalisa proses yang sedang Farma.
berjalan, serta fitur pada aplikasi hanya bersifat
Sales In tanpa adanya monitoring Sales Out pada DAFTAR PUSTAKA
perusahaan. Budiarjo dkk., Analisis Fitur CRM Untuk
Perancangan CRM Baru Meningkatkan Kepuasan Pasien Berbasis
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Framework on Dynamic CRM, Seminar
pengembangan CRM pada PT Bio Farma, adalah: Nasional Informatika 2008, Yogyakarta
1. Update teknologi. Buttle Francis., Customer Relationship
2. Perbaikan infrastructure jaringan Management (Manajemen Hubungan
3. Redesign BPM yang berpusat pada Sales Pelanggan): Concept and Tools, Bayumedia
Out. Publishing, 2007
Efraim Turban, Ephraim McLean, James
5. KESIMPULAN Wetherbe, Information Technology for
Beberapa hal dapat disimpulkan dari penelitian Management: Transforming Organizations in
mengenai Customer Relationship Management the Digital Economy, John Wiley & Sons,
pada PT Bio Farma antara lain: Mengukur loyalitas 2004
pelanggan sebagai sesuatu ukuran terhadap kualitas Freddy Rangkuti, Measuring Customer
pelayanan yang didukung oleh CRM Satisfaction, Gramedia Pustaka Utama, 2005
1. Hasil pengukuran loyalitas pelanggan H. James Harrington, The Author of Business
nihil, dikarenakan sistem yang selama ini Process Improvement, McGraw-Hill, 1991
dijalankan hanya berfokus pada sales in James A. O'Brien, Management Information
bukan sales out. Dengan kata lain, belum Systems: 8th Edition, McGraw-Hill
dapat membantu meningkatkan Companies, 1997
keuntungan dengan mengorganisir dan Jill Dyche, The CRM Handbook, Addison Wesley,
mengotomatisasi proses bisnis yang 2002
memelihara kepuasan dan loyalitas Kalakota, Ravi, Marcia Robinson, E-Business 2.0:
pelanggan. Roadmap for success., Addison-Wesley, 2001
2. Kelemahan yang terdapat pada proses Martin, Brown, DeHayes, Hoffer & Perkins,
yang sedang berjalan adalah kurang Managing Information Technology, 6/E,
efisien, efektif dan aman. Hal tersebut Prentice Hall, 2009
disebabkan masih adanya pekerjaan yang Mathias Weske, Business Process Management:
masih dikerjakan secara manual Concepts, Languages, Architectures, Springer,
(paperbased), dapat dilihat pada metrik 1 2010
(M1) -> Persentase pelaporan manual
CRM yang besar. Dalam perbaikan proses,

5
Michael Hammer & James Champy, Reengineering
the corporation: a manifesto for business
revolution, Harper Business, 1993
Microsoft Dynamic CRM Online, New Trends in
CRM, 2011
Roger Burlton, Business Process Management:
Profiting From Process, SAMS, 2001
William G. Zikmund, Business Research Methods,
Thomson/South-Western, 2003

Anda mungkin juga menyukai