Pengertian
Dari berbagai definisi yang ada, dapat disimpulkan bahwa pemasaran
relasional adalah:
1. Mencari nilai-nilai baru untuk pelanggan dan kemudian produser
dan konsumen berbagi nilai yang diciptakan itu.
2. Mengakui peran utama dari pelanggan individual tidak hanya
sebagai pembeli, tetapi juga mendefinisikan nilai yang mereka
inginkan.
3. Perusahaan perlu mendesain dan memperbaiki proses bisnis,
komunikasi, teknologi dan sumberdaya manusia dalam
mendukung nilai yang diinginkan pelanggan individual sebagai
konsekuensi dari strategi bisnis dan berfokus pada pelanggan.
4. Usaha kerjasama yang terus menerus antara pembeli dan
penjual.
5. Membangun chain of relationship dalam organisasi untuk
menciptakan nilai pelanggan yang diinginkan, dan antara
organisasi dengan para stakeholderutamanya.
Jauh sebelum dikenal istilah relationship marketing,
Rasulullah SAW telah menerapkan suatu strategi
pemasaran yang saat ini telah diterapkan oleh
pebisnis-pebisnis diseluruh dunia yaitu silaturrahim.
Selain bernilai ibadah, silaturrahim juga menciptakan
nuansa kasih sayang dan networking yang efektif.
Menurut Bruhn, relationship marketing berhubungan
dengan bagaimana perusahaan mampu membangun
keakraban dengan konsumennya, untuk dapat
membangun hubungan yang akrab, maka sebuah
perusahaan memperhatikan dua dimensi utama yaitu:
1. Trust (kepercayaan)
2. Familiarity
Dimensi Utama
Yaitu upaya membangun kepercayaan konsumen yang
terdiri dari tiga atribut yaitu:
a. Harmony, adanya hubungan yang harmonis
dengan saling memahami peran baik perusahaan
maupun konsumen.
b. Acceptance, adanya hubungan saling menerima
berdasarkan kejelasan dari maksud dan tindakan
yang diambil masing-masing pihak.
c. Participation simplicity, kemudahan untuk dapat
saling berhubungan dengan meniadakan
batasan-batasan yang bersifat birokratis maupun
administratif.
1. Trust (kepercayaan)
Yaitu membangun situasi dimana seorang konsumen
merasa nyaman dalam relationship yang dibangun,
terdiri dari tiga attribut yaitu:
a. Personal Understanding, adanya pengertian yang
diterima dari pihak perusahaan secara langsung.
b. Personal awareness, adanya perhatian secara
personal dari perusahaan langsung kepada
konsumen.
c. Professional awareness, menyadari standard
yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan
terhadap konsumen.
2. Familiarity
CRM is a cross-functional core business process
concerned with achieving improved shareholder
value through the development of effective
relationships with key customers and customer
segments.
STRATEGIC-
THE ENTIRE
COMPANY
Source: V. Kumar and Werner J. Reinartz, Customer Relationship Management (Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, Inc.), 2006, 39.
DEFINE THE CRM STRATEGY
Value Proposition -
customer
satisfaction
5
Other 2
Business
Stakeholders - CRM Case -
relevancy STRATEGY assessment
Enterprise 4 3
Transformation Customer Strategy -
different segments
Plan - to launch the
will be formed and
CRM managed
Source: V. Kumar and Werner J. Reinartz, Customer Relationship Management (Hoboken, NJ: John Wiley & sons, Inc.), 2006,
42.
IMPLEMENTATION DANGERS
ImplementingWithout Developing a
Customer Strategy
Failing
to Initiate Necessary
Organizational Change
Allowing
Technology to Dominate the
CRM Process
Focusing on the Wrong Customers
Value Received by Value Received by the
the Customer Organization
Successful Value
Exchange
Source: Kathryn Kranhold, “Client-Satisfaction Tool Takes Root,” The Wall Street Journal, July 10, 2006, B3.
CRM AND VALUE CHAIN STRATEGY
CRM STRATEGIC
MARKETING